Jakarta –
Saat berbuka puasa ada cara dan aturannya agar gula darah tidak melonjak. Menerapkan beberapa tips ini akan membuat berbuka puasa jadi lebih menyehatkan.
Tujuan utama menjalankan ibadah puasa tak hanya mencari pahala dan keberkahan. Berpuasa juga memiliki dampak besar pada kesehatan tubuh.
Namun banyak kesalahan yang masih dilakukan ketika sahur maupun berbuka. Merasa akan tak makan dan minum seharian, momen sahur dan berbuka menjadi ajang untuk makan dengan kalap.
Padahal ketika berbuka puasa ada aturannya agar gula darah yang melonjak secara mengejutkan. Beberapa tips sederhana diberikan oleh ahli untuk menjaga kestabilan gula darah saat berbuka puasa.
Baca juga: Tak Sekadar Makanan, Ketupat Punya Banyak Makna
Berikut ini 5 tips berbuka puasa sehat tanpa melonjakkan gula darah mengutip The Healthy Muslim:
Membatalkan puasa lebih dianjurkan dengan air mineral. Foto: Getty Images/Pawel Kacperek |
1. Mulai dengan air mineral
Masih banyak orang yang berbuka puasa dengan takjil berupa minuman manis. Es sirup, es campur, dan berbagai es dengan campuran sirup atau pemanis yang banyak dianggap sebagai menu ideal untuk membatalkan puasa.
Padahal saat membatalkan puasa pertama kali, dianjurkan untuk mengonsumsi air mineral saja. Konsumsi minuman dengan pemanis memang terdengar menyegarkan tetapi tak cukup sehat untuk gula darah.
Ahli gizi menyarankan beberapa tips untuk mengubah air mineral menjadi lebih menyegarkan tanpa pemanis buatan. Yaitu dengan membuatnya sebagai infuse water menggunakan irisan lemon, daun mint, atau buah-buahan segar.
2. Makan secara perlahan
Rasulullah SAW bersabda, “ketika kamu hendak berbuka puasa, batalkan dengan kurma karena itu berkah. Jika tidak ada kurma, batalkan dengan air karena itu murni.” (H.R Tirmidzi 695).
Artinya saat berbuka puasa wajib mengonsumsi makanan secara perlahan. Jangan karena lapar mata rasanya ingin melahap banyak makanan secepat mungkin.
Pertama-tama mulai dengan air mineral, kurma, dan atau buah segar. Lanjutkan dengan menunaikan ibadah solat maghrib, baru menyambut makan malam yang lebih mengenyangkan.
Tips berbuka puasa dengan sehat berlanjut di halaman berikutnya.
3. Hindari gorengan
Salah satu takjil yang paling populer di Indonesia selain kolak adalah gorengan. Rasanya yang gurih serta teksturnya yang renyah seolah memanjakan mulut yang tidak mengunyah makanan seharian penuh.
Tetapi gorengan menjadi takjil yang tak pernah disarankan oleh ahli. Jika tetap ingin makanan yang renyah, solusinya dapat mengonsumsi makanan yang dipanggang hingga agar kering.
Konsumsi lemak dan kalori yang tinggi dari makanan termasuk salah satu yang memicu kenaikan gula darah dengan cepat. Salah satu alternatifnya dapat mengandalkan air fryer untuk menggoreng dengan rendah minyak.
4. Batasi asupan makan
Tidak dianjurkan untuk makan berlebihan saat berbuka puasa. Foto: Getty Images/Pawel Kacperek |
Ketika berbuka puasa, anjuran paling utama yang disarankan adalah makan secukupnya. Tubuh membutuhkan waktu untuk merilis gula darah secara perlahan dan akan berbahaya jika merilisnya dalam jumlah banyak di waktu yang singkat.
Gula darah tidak hanya datang dari asupan makanan manis. Makan secara berlebihan dengan porsi yang tak terkendali juga berdampak pada pelepasan gula ke dalam aliran darah.
Apalagi ketika mendatangi undangan buka puasa bersama, biasanya lebih sulit mengendalikan nafsu makan. Pastikan untuk tidak mengisi perut berlebih atau setidaknya memberi jeda pada setiap makan.
5. Perbanyak protein
Jika ingin mendapatkan khasiat kesehatan yang maksimal dari berpuasa, mempertimbangkan konsumsi protein sebagai asupan dominan perlu dilakukan. Protein memberikan rasa kenyang yang lebih lama, artinya penyerapan gula darahnya juga dilepaskan secara perlahan ke dalam darah.
Protein dibutuhkan oleh tubuh untuk mengembalikan fungsi organ tubuh dan memperbaiki sel-sel yang rusak saat berpuasa. Biasanya di dalam protein juga terdapat kandungan nutrisi lain.
Seperti asam lemak omega-3, lemak baik, hingga serat. Protein juga tak melulu berasal dari hewani, kacang-kacangan dan biji-bijian termasuk protein nabati yang tak kalah dianjurkan.
(dfl/odi)
![]() |
||
Source : unsplash.com / Anna Pelzer
Ahli Gizi Sarankan Konsumsi Makanan Ini Saat Bangun Sahur Mepet Jakarta – Saat awal ramadan, banyak orang telat bangun sahur sampai mepet subuh karena belum terbiasa. Jenis makanan ini disarankan oleh ahli gizi untuk dikonsumsi saat waktu sahur mepet. Ketika bangun sahur mepet subuh, banyak orang berakhir makan tidak karuan atau malah tidak makan sama sekali. Alhasil, perut terasa tidak nyaman karena makan terburu-buru atau karena tidak ada isinya sama sekali. Lantas, bagaimana solusinya? Apakah ada makanan yang direkomendasikan untuk dikonsumsi jika telat bangun sahur?
Masa awal puasa memang membutuhkan sedikit adaptasi. Tak sedikit orang yang telat bangun untuk sahur di masa awal puasa karena belum terbiasa kembali.
Alih-alih menyantap menu sahur dengan terburu-buru, Anda justru disarankan mengonsumsi makanan atau minuman padat energi saat bangun berdekatan dengan waktu imsak atau subuh. “Kalau kepepet, sudah mau sebentar lagi imsak, biasanya kalau makan utuh takutnya buru-buru, nanti perutnya malah sakit. Coba cari makanan yang paling mudah untuk dikonsumsi dan padat energi,” ujar ahli gizi Fitri Hudayani yang berpraktik di RSUPN dr Cipto Mangunkusumo, Rabu (22/3), melansir Antara. Salah satunya adalah minuman sari buah. Minuman ini, lanjut Fitri, mengandung padat energi dan mudah dicerna. Selain sari buah, Fitri juga merekomendasi konsumsi sari kacang hijau, susu, atau makanan cair lainnya. Fitri bahkan menyarankan agar Anda menyediakan makanan dan minuman di atas selama bulan Ramadhan jika dibutuhkan dalam kondisi mendesak seperti telat bangun sahur. “Tapi, tentunya [dikonsumsi] dalam jumlah cukup. Jangan terlalu kurang, nanti tenaganya kurang,” ujar Fitri.
Jika telat sahur dan hanya bisa mendapatkan sedikit asupan makanan, Anda juga disarankan untuk membatasi aktivitas harian. Fitri menyarankan untuk membatasi aktivitas yang terlalu banyak mengeluarkan energi. Dengan begitu, diharapkan Anda tak perlu ‘balas dendam’ saat berbuka puasa dengan mengonsumsi makanan dalam jumlah banyak dan tak terkontrol. “Kalau itu terjadi, nanti malah menjadi masalah kesehatan lain sehingga kita tidak bisa menjalankan ibadah puasa yang sempurna di esok harinya,” pungkas Fitri mengingatkan. Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Telat Bangun Sahur, Apa yang Sebaiknya Dimakan agar Puasa Lancar?“ (adr/odi) |
![]() |
||
Source : unsplash.com / Anna Pelzer
Tips Makan agar Tetap Bugar Selama Ramadan, Bonus BB Turun Jakarta – Selama ramadan, ada berbagai tips makan sehat yang bisa diikuti agar tubuh tetap bugar. Bonusnya juga bisa membantu usaha menurunkan berat badan! Berikut informasinya. Ramadan berarti muslim berpuasa sebulan penuh untuk menjalani rukun Islam yang ketiga. Perubahan pola makan dan pola tidur pun bakal terjadi selama bulan suci ini karena aktivitas sahur dan buka puasa. Agar tubuh tetap bugar, terdapat beberapa tips makan saat sahur maupun berbuka puasa. Utamanya soal memenuhi kebutuhan cairan tubuh agar tidah dehidrasi.
Selama puasa, kamu bisa mengikuti anjuran minum dengan pola 2-4-2. Artinya minum 2 gelas air putih saat berbuka puasa. Hindari konsumsi minuman manis berlebihan. Air putih lebih disarankan untuk bantu mengganti cairan tubuh yang hilang usai seharian berpuasa. Lalu saat makan malam, usahakan minum 4 gelas air putih. Jumlah ini dapat dibagi lagi menjadi 2 gelas saat makan dan 2 gelas lagi jealang tidur. Terakhir, minum 2 gelas air putih saat sahur. Bisa dibagi dengan minum 1 gelas saat bangun tidur. Lalu 1 gelas lagi setelah makan sahur.
Selain dehidrasi, ‘musuh’ utama saat puasa adalah tubuh lemas. Hal ini bisa dicegah dengan memilih asupan makanan yang tepat. Pilih sumber karbohidrat kompleks, pangan tinggi protein, dan makanan yang secara keseluruhan bersifat padat nutrisi. Salah satu menu andalan saat sahur dan buka puasa adalah kurma. Buah ikonik saat ramadan ini merupakan sumber karbohidrat, protein, vitamin B6 dan mineral termasuk kalium, magnesium, tembaga, mangan dan zat besi. Rasa manis kurma bisa memberikan dorongan energi instan saat buka puasa. Konsumsi juga telur karena bahan makanan serbaguna ini sumber protein yang sangat baik. Konsumsi telur dapat membuat perut kenyang lebih lama dan tubuh tetap berenergi. Selain mengonsumsi makanan yang disarankan, hindari beberapa makanan saat sahur karena efeknya bikin lemas seharian. Salah satunya ayam goreng. “Meskipun hidangan ini enak, memakannya bisa membuat orang merasa lesu. Makanan yang digoreng, seperti ayam goreng, bisa sulit dicerna dan cenderung lebih ke makanan ‘berat’. Kombinasi lemak dan garam yang digunakan bisa membuat orang terbebani dan tidak merasa segar,” jelas Lauren Manaker, ahli diet dan penulis, seperti dikutip Eat This, Not That!. Batasi pula konsumsi roti tawar atau atau roti kemasan lain. Roti tawar biasanya terbuat dari biji-bijian rafinasi yang sudah kehilangan banyak nutrisi selama proses. Berbeda dengan roti dari biji-bijian utuh yang masih mempertahankan kandungan serat, vitamin dan mineral pada kulitnya. “Biji-bijian rafinasi seperti roti putih dan pasta putih berkontribusi pada penurunan energi. Mereka cepat dicerna, membuat kadar gula darah melonjak. Saat gula darah mendadak turun, tingkat energi menurun,” jelas Lisa Young, ahli gizi.
Kabar baik bagi yang sedang berusaha menurunkan berat badan, puasa juga bisa membantu berat badan turun maksimal. Ada tips diet yang patut dicontoh. Pertama, kurangi konsumsi kalori. Kamu dapat mengurangi asupan 300-500 kalori per hari untuk menurunkan berat badan di bulan bulan puasa. Kalori bisa dikurangi dengan mengurangi porsi makanan saat buka dan sahur serta tidak mengonsumsi camilan. Lalu hindari makanan olahan. Makanan tinggi gula, garam, dan lemak ini biasanya rendah nutrisi dan tinggi kalori yang dapat meningkatkan berat badan. Sebaiknya konsumsi makanan sehat saat sahur dan berbuka puasa. Informasi lengkap seputar tips makan sehat selama puasa, dapat kamu lihat DI SINI. (adr/odi) |
![]() |
||
Source : unsplash.com / Anna Pelzer
Ikuti Tips Minum Air Putih Ini agar Tidak Dehidrasi Selama Puasa Jakarta – Saat berpuasa tubuh pasti mengalami kekurangan cairan. Karenanya, cukupi kebutuhan air putih harian selama Ramadan dengan tips ini! Menahan nafsu makan dan minum selama seharian tentu bukan hal yang mudah. Jika tidak cukup cairan saat sahur, tubuh akan mengalami dehidrasi yang berujung menyebabkan lemas. Umumnya, setiap orang disarankan untuk mengonsumsi air putih sebanyak 8 gelas per hari. Namun, karena waktu terbatas, mengonsumsi air putih pun jadi berkurang.
Dalam kondisi ini, ada tips minum air putih agar kebutuhan cairan tubuh tetap terpenuhi selama Ramadan, yakni dengan menerapkan pola 2-2-4. Dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan (04/04/23), berikut caranya!1. 2 gelas air putih saat berbuka
Saat berbuka puasa hindari minum manis yang berlebihan. Akan lebih baik jika minum air putih untuk membantu mengganti cairan tubuh yang hilang setelah seharian berpuasa. Biasakan untuk berbuka puasa dengan air putih, baru kemudian dilanjutkan dengan mengonsumsi makanan lainnya. Paling sedikitnya, minumlah sebanyak 2 gelas. Kamu bisa membaginya, satu gelas saat adzan Maghrib, dan satu gelas lagi saat menjelang adzan Isya 2. 4 gelas saat makan malamMinum air putih saat malam hari harus dilakukan secara berkala. Setelah dua gelas saat berbuka, lalu bisa dilanjut dengan 4 gelas saat makan malam. Namun, jumlah itu dapat dibagi lagi waktunya menjadi 2 gelas pada saat makan, dan dua gelas lagi saat menjelang tidur. Selain mencukupi kebutuhan cairan tubuh, minum air putih sebelum dan setelah makan dapat membantu melancarkan proses pencernaan makanan. Tips minum air putih selama Ramadan ada di halaman berikutnya.3. 2 gelas air putih saat sahur
Sahur adalah waktu penting untuk mencukupi kebutuhan nutrisi tubuh, termasuk cairan. Apa yang kita makan saat sahur akan menjadi bekal energi selama berpuasa. Saat sahur, setidaknya kamu minum 2 gelas air, bisa dibagi dengan satu gelas saat bangun tidur. Lalu, satu gelas lagi setelah makan sahur. Jika kebutuhan cairan terpenuhi, maka tubuh tidak akan mengalami dehidrasi selama berpuasa. 4. Hindari minuman berkafeinJika sudah memenuhi kebutuhan air putih dengan menerapkan pola 2-4-2, sebaiknya hindari minuman yang akan menyebabkan dehidrasi. Salah satunya minuman yang mengandung kafein, seperti kopi dan teh. Minuman berkafein bersifat diuretik yang artinya kondisi yang menyebabkan buang air kecil berlebihan. Dengan begitu, cairan tubuh akan berkurang melalui urine. Hal ini berisiko menyebabkan tubuh kekurangan cairan, sehingga tubuh berpotensi merasa lemas saat berpuasa. (raf/odi) |
![]() |
||
Source : unsplash.com / Anna Pelzer
Buka Puasa Minum Susu, Apakah Aman untuk Kesehatan? Jakarta – Makanan saat sahur dan buka puasa kerap dipertanyakan dari sisi nutrisi, termasuk susu. Apakah aman untuk kesehatan jika minum susu saat buka puasa? Pada hari-hari biasa, seseorang biasanya minum susu pagi hari untuk mendorong energi. Namun, ketika bulan puasa, penikmatnya mungkin ingin tetap menikmati susu. Alhasil mereka memilih buka puasa dengan minum susu. Dari sisi kesehatan, apakah hal ini direkomendasikan? Dokter sekaligus ahli gizi, Lucy Widasari mengatakan sebenarnya tidak ada larangan untuk minum susu saat berbuka. Justru, susu bisa membantu tubuh kembali berenergi setelah seharian penuh berpuasa.
“Susu mengandung protein, lemak, dan karbohidrat yang dapat membantu pemulihan energi. Selain itu, susu juga kaya akan kalsium, fosfor, vitamin A dan B12, zinc, serta magnesium yang bermanfaat bagi kesehatan,” kata Lucy saat hadir di acara yang diselenggarakan MILO Nestle di Gedung Nestle, Jakarta Selatan, Rabu (5/3). Meski demikian, Lucy menekankan bahwa berbuka sebaiknya dilakukan secara bertahap. Pasalnya, sel organ dalam saluran pencernaan sedang dalam kondisi istirahat selama puasa. “Jadi sebaiknya berbuka dulu dengan air putih dan kurma. Setelah itu, awali dengan karbohidrat sederhana yang alami, lalu salat dulu sebelum lanjut dengan karbohidrat kompleks atau minum susu,” jelasnya. Dia juga menjelaskan, meskipun tak ada larangan minum susu saat buka puasa, tetap ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Hal tersebut yakni: 1. Pilih susu sesuai kondisi kesehatan
Penderita intoleransi laktosa sebaiknya menghindari susu sapi karena dapat menyebabkan mual, diare, dan kram perut. Alternatifnya, bisa memilih susu nabati seperti susu kedelai, almond, oat milk, atau rice milk yang lebih aman. Penderita asam lambung (GERD) tetap bisa minum susu saat berbuka, tapi pilihlah susu skim atau susu rendah lemak agar tidak memicu gejala GERD. 2. Hindari langsung buka dengan susuMinum susu dalam keadaan perut kosong dapat memicu ketidaknyamanan pada beberapa orang. Oleh karena itu, lebih baik minum air putih dan makan kurma terlebih dahulu sebelum mengonsumsi susu atau produk olahannya. 3. Atur porsi dan waktu minum susu
Lucy menyarankan agar konsumsi susu tidak berlebihan, cukup 1-2 gelas per hari. “Pembagian waktunya bisa satu gelas saat sahur dan satu gelas saat berbuka, agar manfaatnya tetap maksimal,” kata dia. Meskipun susu bermanfaat, tetap perlu mengonsumsi makanan bergizi lainnya, seperti sayur, buah, kacang-kacangan, serta protein dari daging atau ikan. Segelas susu saja tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama Ramadan. “Pastikan juga asupan cairan harian tetap terpenuhi dengan minum 8 gelas air per hari,” tambahnya. Bagi yang memiliki kondisi medis tertentu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum memasukkan susu dalam menu berbuka. Dengan begitu, Anda bisa memilih jenis susu yang paling aman dan sesuai dengan kebutuhan tubuh. Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Minum Susu Saat Buka Puasa, Boleh atau Tidak?“ (adr/adr) |
![]() |
||||
Source : unsplash.com / Anna Pelzer
Anti Haus! 5 Minuman Ini Bantu Tubuh Tetap Terhidrasi Saat Puasa Jakarta – Puasa sepanjang hari bisa membuat tubuh kehilangan banyak cairan. Karenanya, penting mengonsumsi minuman yang dapat menjaga hidrasi tubuh sepanjang hari, seperti 5 minuman ini. Puasa Ramadan melibatkan seseorang lebih dari 12 jam tanpa makan atau minum. Oleh karena itu, tubuh bisa mengalami dehidrasi akibat kehilangan cairan, tetapi tidak bisa mengisinya kembali karena berpuasa. Dalam kondisi seperti ini, penting bagi tubuh untuk memiliki pola makan dan gaya hidup yang sehat. Salah satu aspek penting yaitu memastikan tubuh terhidrasi sepanjang hari.
Dr Aftab Ahmed, konsultan senior di Rumah Sakit Apollo, Secunderabad merekomendasikan minuman-minuman sehat yang bisa dikonsumsi selama bulan Ramadan. Selain menawarkan nutrisi sehat, minuman pilihan ini juga bisa menjaga tubuh terhidrasi sepanjang hari. Melansir onlymyhealth.com (06/04/2024), berikut rekomendasi minumannya: 1. Air kelapa
Minuman alami ini kaya elektrolit yang bisa mengisi kembali cairan dan mineral yang hilang selama puasa. Pasalnya, kandungan elektrolit dalam air kelapa lebih banyak dibandingkan air putih. Minum air kelapa dapat menghidrasi tubuh, rendah kalori, dan menyediakan nutrisi penting lainnya, seperti kalium dan magnesium. Penelitian yang disebut situs Only My Health juga meneliti kandungan karbohidrat dan elektrolit air kelapa. Mereka mengungkap air kelapa menunjukkan indeks rehidrasi dan respon glukosa darah yang sangat baik. Air kelapa aman saja dikonsumsi sebagian besar orang jika diminum dalam batas wajar. Namun, sebaiknya jangan dikonsumsi oleh ibu hamil dan menyusui, pengidap tekanan darah tinggi, pasca operasi, maupun mengidap penyakit ginjal. 2. Jus semangka
Opsi lain yang tidak kalah menyegarkan adalah jus semangka. Di dalamnya terdapat kadar air tinggi dan kandungan mineral sampai 90%. Menurut data yang diunggah United States Department of Agriculture (USDA), semangka merupakan buah dengan kandungan air tinggi, vitamin, mineral, dan antioksidan yang menjadi pilihan tepat untuk menghilangkan dahaga dan mengisi kembali nutrisi. Selain air dan mineral, di dalam jus semangka juga ada kandungan karbohidrat yang terdiri atas serat pangan. Kandungan tersebut membuat minum jus semangka mampu menambah energi atau menambah stamina. Rekomendasi minuman yang mampu menghidrasi lainnya bisa dibaca pada halaman selanjutnya!3. Infused water
Tidak hanya menyegarkan, tetapi infused water atau air putih yang diinfus dengan potongan buah atau bahan lain ini juga menjadi pilihan minuman yang menarik. Karena dicampur dengan buah-buahan atau sayuran, infused water mengandung vitamin, mineral, antioksidan, dan elektrolit yang bermanfaat untuk tubuh. Melansir rri.co.id, sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Nutrition and Metabolism menyatakan bahwa infused water mampu meningkatkan asupan cairan harian. Hasil penelitian ini menemukan bahwa individu yang mengonsumsi infused water mengalami peningkatan hidrasi signifikan dibandingkan mereka yang hanya minum air biasa. 4. Susu
Susu juga menjadi salah satu yang dapat memenuhi cairan tubuh. Sebab, susu mengandung 90% air sekaligus elektrolit dan natrium yang bisa membantu tubuh menahan lebih banyak cairan. Menurut penelitian di Kanada tahun 2014 dalam jurnal “Applied Physiology, Nutrition, and Metabolism” yang dipublikasikan menemukan susu lebih baik ketimbang minuman isotonik kemasan atau air putih dalam hal menghidrasi tubuh saat ditempa panas matahari. Di dalam susu juga terkandung protein, karbohidrat, dan sedikit lemak yang bisa membuat tubuh kembali berenergi dan bersemangat. 5. Hindari minuman mengandung gula dan kafeinTerlepas dari keempat minuman yang direkomendasikan sebelumnya, Dr Aftab Ahmed juga menyerukan menghindari minuman manis dan berkafein. Minuman manis dengan banyak tambahan gula bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah dan menyebabkan energi menurun. Begitu juga dengan minuman berkafein yang harus dikonsumsi secukupnya saat puasa. Sebab, jika berlebihan bisa menyebabkan dehidrasi dan mengganggu pola tidur. Menjalani puasa dengan sehat membutuhkan perhatian ekstra terhadap asupan cairan dalam tubuh. Selama lebih dari 12 jam menahan haus dan lapar, tubuh kehilangan banyak cairan serta mineral esensial yang berperan dalam menjaga keseimbangan metabolisme.
Le Minerale, dengan kandungan mineral esensial alaminya, membantu menggantikan elektrolit yang hilang, menjaga keseimbangan cairan, serta membuat tubuh tetap segar dan berenergi sepanjang hari. Minum Le Minerale saat sahur membantu tubuh tetap bertenaga lebih lama, sementara saat berbuka, membantu mengembalikan kesegaran setelah seharian berpuasa. Dengan asupan cairan yang cukup dan berkualitas, puasa terasa lebih ringan, tubuh tetap bugar, dan aktivitas harian tetap optimal. (aqr/adr) |
![]() |
||
Source : unsplash.com / Anna Pelzer
Catat! Segini Batas Aman Minum Kopi dan Teh Selama Puasa Jakarta – Selama ramadan, penggemar kopi dan teh tak harus menyingkirkan minuman favoritnya. Ahli gizi menyebut keduanya masih bisa dikonsumsi dengan takaran aman segini. Kopi dan teh merupakan dua minuman mengandung kafein yang jadi favorit banyak orang Indonesia. Namun, keamanan konsumsi keduanya kerap diragukan selama bulan puasa. Bagaimana faktanya? Ahli gizi dari RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) Kencana, Fitri Hudayani mengatakan mengonsumsi teh atau kopi diperbolehkan selama puasa di bulan ramadan. Namun ada aturan frekuensinya agar tidak mengganggu puasa.
“Konsumsi teh dan kopi harus dikonsumsi secukupnya, misalnya hanya satu gelas untuk teh dan satu cangkir untuk kopi per hari nya, selebihnya dianjurkan minum air putih,” kata Fitri melalui pesan singkat seperti dilaporkan Antara, Jumat (15/3).
Fitri mengatakan mengonsumsi teh dan kopi sudah menjadi kebiasaan minum masyarakat Indonesia pada umumnya. Biasanya teh juga minuman untuk membatalkan puasa. Teh, kata Fitri, dinilai lebih aman di lambung untuk digunakan sebagai pembatal puasa bagi penderita asam lambung. Berbeda dengan kopi yang memiliki tingkat keasaman yang bisa mengganggu orang dengan lambung sensitif. Karena itu, dianjurkan untuk mengonsumsinya setelah perut terisi. “Teh sejauh ini lebih aman untuk penderita penyakit lambung, berbeda dengan kopi yang memiliki tingkat keasaman yang dapat mengganggu pada orang sensitif lambungnya,” ujarnya. Pecinta teh atau kopi juga tidak perlu khawatir karena meskipun minuman ini bersifat diuretik atau merangsang buang air kecil, namun tidak menimbulkan rasa haus yang berlebihan. Pembatasan konsumsi teh dan kopi juga bertujuan untuk menghindari konsumsi gula berlebihan karena seringkali minuman berkafein ini ditambahkan gula atau susu baik full cream maupun susu rendah lemak.
Fitri juga mengingatkan untuk tetap menjaga asupan gula dan garam sama seperti pada hari-hari sebelum puasa. Hal ini untuk menjaga tubuh dari penyakit diabetes dan hipertensi. “Jangan lupa konsumsi serat yang cukup berasal dari buah dan sayur untuk menjaga kesehatan pencernaan selama menjalankan ibadah puasa sehingga perut terasa nyaman,” jelasnya. Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Catat, Ini Batas Aman Konsumsi Kopi dan Teh Selama Puasa” (adr/adr) |
![]() |
||||
Source : unsplash.com / Anna Pelzer
Sahur Minum Susu? Jangan Kebanyakan karena Picu Efek Samping Ini Jakarta – Susu kerap jadi andalan untuk menu sahur praktis mengenyangkan. Namun, minum susu sebaiknya tidak berlebihan karena dapat memicu efek samping yang mengganggu kesehatan. Susu, terutama susu sapi, merupakan salah satu sumber nutrisi penting buat tubuh termasuk kalsium, protein, dan vitamin D. Kebanyakan orang menjadikan susu sebagai pelengkap nutrisi harian atau menu sahur selama bulan puasa. Melansir dari Medical News Today, dalam 244 milliliter (ml) susu sapi (whole milk) mengandung 7,9 gram (g) lemak; 7,7 g protein; 12,3 g gula; 276 miligram (mg) kalsium; 322 mg kalium; dan 3,2 microgram (mkg) vitamin D.
Melihat nutrisinya, susu memberikan manfaat buat kekuatan tulang, kesehatan otak, serta pembentukan otot. Meski demikian, minum susu perlu diatur porsinya. Dalam sehari, konsumsi susu cukup 1-3 gelas tergantung usia dan kebutuhan asupan. Jika terlalu banyak, minum susu malah bisa memicu sejumlah masalah. Apa saja? 1. Lelah dan lesu
Susu mengandung kalori yang bisa menjadi sumber tenaga. Namun, jika terlalu banyak, susu malah bisa memicu kelesuan dan kelelahan luar biasa. Mengutip Times of India, kasein A1 pada susu sapi kadang bisa memicu peradangan pada lapisan usus dan mengganggu keseimbangan mikroba. Oleh karenanya, orang yang alergi susu dianjurkan untuk minum varian susu A2. 2. Sulit fokusJika Anda susah fokus dan bermasalah dengan memori, bisa jadi Anda terlalu banyak minum susu. Menurut ahli, kandungan kasein dalam jumlah tinggi bisa mengelabui reseptor otak tertentu dan mengeluarkan sinyal palsu. Beberapa orang juga berkata bahwa konsumsi susu berlebihan bisa menyebabkan masalah kesehatan mental seiring bertambah usia. 3. Bintik merah hingga ruam
Breakout atau jerawat parah biasanya timbul saat kulit tidak cocok dengan kandungan produk skincare. Ternyata, breakout juga bisa muncul saat terlalu banyak minum susu. Selain jerawat, pada kulit juga bisa ditemukan bintik-bintik merah dan ruam. Hal ini bisa disebabkan konsumsi susu berlebihan memicu perubahan hormon. Namun, hal ini belum diteliti lebih lanjut. 4. Masalah pencernaan
Susu bisa mengenyangkan tanpa harus menambah asupan makanan lain. Hanya saja, saat porsinya berlebihan, susu bisa mengakibatkan kembung, mual dan rasa tidak nyaman di perut. 5. Tulang rapuh
Dalam jumlah yang wajar, minum susu memang bisa menguatkan tulang. Sebaliknya, ketika porsinya berlebihan, susu malah membuat tulang jadi rapuh dan kepadatannya berkurang. Studi BMJ yang diterbitkan pada 2014 menemukan bukti bahwa pria lansia yang minum sangat sedikit susu cenderung tidak mengalami patah tulang atau radang dibanding wanita yang cukup minum susu. Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Jangan Terlalu Banyak, Ini 5 Efek Samping Minum Susu Berlebihan” (aqr/adr) |
![]() |
|||||||
Source : unsplash.com / Anna Pelzer
Penting! Ini 4 Tips Minum Kopi saat Bulan Ramadan Jakarta – Minum kopi di bulan ramadan bisa menjadi lebih riskan dibandingkan di waktu biasa. Karenanya ikutilah 4 tips ini saat minum kopi di bulan ramadan. Minum kopi telah menjadi kebiasaan sehari-hari banyak orang. Saat bulan ramadan dengan waktu makan minum yang terbatas, penikmat kopi pasti tak ingin ketinggalan dengan asupan kafeinnya. Namun, perhatikan beberapa hal saat minum kopi, karena kandungan kafeinnya bisa mempengaruhi kondisi perut. Hal inilah yang menjadi riskan ketika menjalani ibadah puasa.
Agar tidak mengalami efek samping kafein saat berpuasa, kamu bisa mengikuti beberapa tips sehat minum kopi ini, seperti yang dikutip dari Have Halal Will Travel (04/04) berikut ini: 1. Kurangi gula
Dalam secangkir kopi bukan hanya kandungan kafeinnya yang harus diperhatikan, tetapi juga kandungan gulanya. Banyak orang yang menambahkan gula karena tidak suka rasa kopi yang terlalu pahit. Padahal kopi akan lebih menyehatkan jika dibuat tanpa campuran bahan pemanis seperti gula. Ini menjadi hal yang penting, terutama saat ingin minum kopi di bulan ramadan. Minum kopi tanpa gula bisa meningkatkan kinerja fisik bahkan hingga 100%. Kafeinnya berperan meningkatkan kadar adrenalin dalam darah. Ini bagus untuk menjalani puasa tanpa lemas. 2. Menyingkat durasi penyeduhanLamanya waktunya menyeduh kopi dengan mempertemukan bubuk kopi dan air dalam mempengaruhi kadar kafein. Semakin lama kopi diseduh dalam air, maka kadar kafeinnya semakin tinggi. Karenanya saat menyeduh kopi di bulan ramadan, sebaiknya persingkat durasi penyeduhannya. Meskipun singkat, tidak akan merusak rasa kopi itu sendiri. Bahkan cara menyeduh kopi ini dapat bermanfaat bagi kamu yang sudah terbiasa menikmati kopi dengan teknik penyeduhan tubruk. Tips minum kopi di bulan ramadan lainnya ada di halaman berikut.3. Minum maksimal 2 jam sebelum imsak
Saat bulan ramadan, waktu makan dan minum sangat terbatas. Untuk minum kopi disarankan saat sahur, tepatnya 1-2 jam sebelum memasuki waktu imsak. Pertimbangan waktu tersebut untuk memperkirakan efek kafein pada kopi. Pasalnya kafein dapat menyebabkan dehidrasi dan ini bahaya jika berpuasa. Selain itu, perbanyak juga untuk minum air putih setelah minum kopi. Hindari minum kopi di waktu berbuka puasa, karena bisa memicu gangguan perut seperti asam lambung. 4. Selingi dengan minum tehJika diminum berlebihan, kopi dapat memberikan efek samping yang bisa mengganggu kesehatan. Untuk mengurangi efek tersebut akan lebih baik jika diselingi dengan minum teh sebagai pengganti kopi. Teh juga dikemas dengan kafein yang dapat menggantikan kebutuhan kopi walaupun kadarnya tidak sama banyak. Selain itu, teh juga memiliki rasa yang lebih enak dan segar dibandingkan kopi. Dengan begitu, teh tetap enak dikonsumsi meski tanpa campuran gula atau bahan pemanis lainnya. Kafeinnya yang lebih rendah juga dinilai aman untuk kondisi perut saat berpuasa. (raf/adr)
7 Makanan Terburuk untuk Sahur, Bikin Badan Lemas dan Cepat Haus Jakarta – Saat sahur, penting memilih asupan makanan yang tepat agar tidak cepat lemas dan haus. Hindari pula konsumsi jenis makanan berikut ini agar puasa lebih nyaman. Sahur merupakan waktu makan penting selama ramadan. Tak hanya untuk mengisi energi secara fisik, tapi juga merupakan amalan yang mengundang keberkahan. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits, dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW bersabda,
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السُّحُورِ بَرَكَةً Artinya: “Makan sahurlah kalian karena sesungguhnya di dalam sahur itu terdapat berkah.” (HR Bukhari) Dalam memilih makanan saat sahur, ada baiknya memperhatikan kandungan gizinya. Jangan sampai keliru karena bisa menyebabkan efek samping, seperti mudah lemas dan cepat lapar. Hindari daftar makanan terburuk untuk sahur berikut ini: 1. Makanan tinggi garamMakanan tinggi garam atau asin memang nikmat disantap, tapi sebaiknya dihindari saat sahur. Konsumsinya tak hanya menaikkan tekanan darah, tapi juga membuat kamu cepat haus selama puasa, seperti diungkap situs Masnad Health Clinic (4/3/2025). Makanan tinggi garam bukan hanya makanan rumahan yang ditambahkan banyak garam, melainkan juga mie instan, makanan olahan seperti keripik kentang, nugget, pizza, dan banyak lainnya. Cobalah untuk mengurangi garam pada makanan dan bandingkan informasi nutrisi makanan kemasan untuk melihat mana yang mengandung lebih sedikit garam. Pastikan kandungan natriumnya 120 mg atau kurang per 100 gramnya. 2. Makanan tinggi lemak
Lemak memang diperlukan tubuh, tapi jenis lemak yang tak sehat apalagi dalam jumlah banyak, tidak disarankan. Hindari gorengan dan makanan lain yang secara alami tinggi lemak seperti mentega, keju, dan daging olahan. Konsumsi makanan tinggi lemak bisa menyebabkan nyeri ulu hati, memperparah refluks asam lambung dan peradangan, serta menambah asupan kalori. Penyebab terakhir inilah yang membuat berat badan kamu mungkin bertambah saat ramadan. Menghindari makanan tinggi lemak juga bisa menguntungkan kesehatan jantung. Sebaiknya beralih ke sumber lemak sehat, seperti minyak zaitun, alpukat, serta sumber omega 3 dan omega 6 seperti ikan dan kacang-kacangan. 3. Makanan manisAneka es buah, kolak, hingga kue yang manis-manis kerap disantap saat sahur maupun buka puasa. Konsumsi jenis makanan ini bisa membuat kamu merasa sangat lemas, bahkan hanya selang 1-2 jam setelah sahur. Sebab makanan manis ini mengandung gula sederhana yang melepaskan energi dengan sangat cepat dan dalam waktu singkat. Makanan manis juga cepat meningkatkan kadar gula darah yang menyebabkan pelepasan insulin dalam jumlah besar sehingga membuat kamu merasa lelah. Hindari juga sumber makanan manis lain, seperti sereal olahan, roti, nasi, dan pasta karena makanan ini mengandung gula sederhana dan rendah serat yang membuat kamu cepat lapar. 4. Minuman manis
Tak hanya makanan manis, waspadai juga konsumsi minuman manis saat sahur. Misalnya jus buah kemasan, yogurt kemasan, minuman soda, atau minuman energi yang mungkin menarik selera. Tingginya kandungan gula pada minuman manis bisa membuat kenaikan kadar gula darah dalam waktu singkat. Alhasil kamu jadi cepat lapar meski sudah makan cukup saat sahur. Selengkapnya di halaman selanjutnya. 5. Makanan pedas dan banyak rempahSaat sahur, hindari konsumsi makanan pedas atau yang dibuat dengan banyak rempah. Makanan ini bisa bikin perut tak nyaman, seperti meningkatkan asam lambung dan memicu efek maag lainnya, seperti diungkap Times of India. Terlebih jika makanan tersebut dikonsumsi pagi hari. Besar kemungkinan akan menimbulkan risiko lain seperti sakit perut, mulas, atau mual. 6. Sumber kafein
Konsumsi kafein memang bisa mendorong energi, tapi jika berlebihan maka akan merugikan saat puasa. Minuman kafein, seperti kopi dan teh, sebaiknya dikonsumsi tak lebih dari 1 cangkir per hari. Kafein bisa membuat kamu dehidrasi karena bersifat diuretik. Intensitas buang air kecil pun bakal lebih sering selama seharian berpuasa. 7. Makan terlalu banyakTak hanya jenis makanannya, porsi makan juga perlu diperhatikan ketika sahur. Jika makan terlalu banyak, maka perut bisa jadi malah kembung dan terasa tak nyaman. Saat sahur lebih baik konsumsi makanan porsi kecil dan bergizi seimbang. Dengan begitu tingkat energi akan dilepas secara stabil dan kamu tidak mudah merasa lemas. (adr/odi) Sari Berita Penting |


























