Tag Archives: resolusi jihad

Teks Ikrar Santri Indonesia, Dibaca saat Upacara HSN 22 Oktober 2025


Jakarta

Setiap tanggal 22 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional sebagai bentuk penghormatan terhadap jasa besar para santri dan ulama dalam memperjuangkan serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Peringatan Hari Santri bukan hanya sekadar upacara seremonial, tetapi juga momen untuk meneguhkan kembali semangat juang, cinta tanah air, dan nilai-nilai keislaman. Salah satu bagian penting dalam upacara Hari Santri adalah pembacaan Ikrar Santri Indonesia, sebuah teks pernyataan kebulatan tekad para santri untuk menjaga agama, bangsa, dan negara.


Asal Usul Hari Santri Nasional

Hari Santri Nasional pertama kali ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada 22 Oktober 2015 melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015. Penetapan ini menjadi bentuk penghargaan kepada para santri dan ulama atas jasa besar mereka dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia.

Pemilihan tanggal 22 Oktober memiliki makna historis yang mendalam. Tanggal tersebut merujuk pada peristiwa penting yang dikenal sebagai Resolusi Jihad. Peristiwa ini dicetuskan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, pendiri organisasi besar Nahdlatul Ulama (NU), pada 22 Oktober 1945 di Surabaya.

Dalam Resolusi Jihad tersebut, KH. Hasyim Asy’ari menyerukan kewajiban berjihad bagi umat Islam untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari ancaman penjajah. Seruan ini membangkitkan semangat rakyat, terutama para santri dan pejuang di berbagai daerah, untuk turun ke medan juang.

Gelora jihad itu kemudian menjadi pemicu utama meletusnya Pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, yang kini kita kenal sebagai Hari Pahlawan. Oleh sebab itu, tanggal 22 Oktober diperingati sebagai momentum penting untuk mengenang peran santri dalam sejarah perjuangan bangsa.

Dalam setiap peringatannya, apel Hari Santri Nasional biasanya menjadi momen utama. Pada kesempatan tersebut, seluruh santri di berbagai daerah akan membacakan Ikrar Santri Indonesia sebagai simbol kesetiaan terhadap agama, bangsa, dan negara.

Teks Ikrar Santri Indonesia

Bismillahirrahmanirrahim,

Asyhadu allaa Ilaaha Illallah,
Wasyhadu anna Muhammadar Rasulullah,

Kami Santri NKRI Berikrar:

1. Berpegangan teguh pada akidah, ajaran, nilai, dan tradisi Islam Ahlussunnah wal Jama`ah;

2. Bertanah air satu, tanah air Indonesia; berideologi negara satu, ideologi Pancasila; berkonstitusi satu, Undang-Undang Dasar 1945; dan berkebudayaan satu, Bhinneka Tunggal Ika;

3. Selalu bersedia dan siap siaga menyerahkan jiwa dan raga membela tanah air dan bangsa Indonesia, mempertahankan persatuan dan kesatuan nasional, serta mewujudkan perdamaian dunia;

4. Ikut berperan aktif dalam pembangunan nasional mewujudkan kesejahteraan yang berkeadilan, lahir dan batin untuk seluruh rakyat Indonesia;

5. Pantang menyerah, pantang putus asa, serta siap berdiri di depan melawan pihak-pihak yang merongrong Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika, yang didasari semangat Proklamasi Kemerdekaan dan Resolusi Jihad Nahdlatul Ulama.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

5 Kultum Hari Santri Nasional 2025: Dari Santri untuk Negeri


Jakarta

Setiap tanggal 22 Oktober, masyarakat Indonesia memperingati Hari Santri Nasional sebagai momentum untuk mengenang perjuangan para santri dalam menjaga nilai-nilai keislaman dan kebangsaan. Momen ini juga menjadi pengingat agar semangat perjuangan, keikhlasan, serta dedikasi santri terhadap ilmu dan tanah air terus hidup di hati generasi muda.

Sebagaimana dijelaskan dalam buku Puisi adalah Senjata karya Gagak Lumayung, penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional dilakukan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015, yang ditandatangani pada 15 Oktober 2015. Peringatan ini menegaskan peran penting santri dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa.

Dalam rangka memperingatinya, berbagai kegiatan digelar di pesantren dan masjid, salah satunya melalui tausiah atau kultum. Untuk itu, berikut beberapa contoh kultum Hari Santri Nasional yang dirangkum dari berbagai sumber.


Kultum Hari Santri

1. Kultum Hari Santri 1: Peran Santri untuk Indonesia Maju

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh

Alhamdulillah. Alhamdulillahilladzi kholaqol mauta wal hayata liyabluwakum ayyukum ahsanu amala. Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna muhammadar rasulullah.

Allahumma shalli ala Muhammad wa ala ali sayyidina Muhammad.

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kita nikmat iman, nikmat Islam, nikmat sehat, serta nikmat kesempatan sehingga saya dan kita semua bisa hadir dan menjemput momentum Hari Santri Nasional Tahun 2025.

Sholawat berbingkai salam kita sampaikan kepada Nabi akhir Zaman, Sayyidina Muhammad SAW. Mudah-mudahan kita semua mendapat syafaat beliau di Hari Kiamat nanti.

Hadirin yang berbahagia,

Pada tahun 2025 ini kita sama-sama masih berjuang untuk menyehatkan diri, keluarga, madrasah dan lingkungan sekitar.

Dan pada tahun ini pula kita kembali menjemput momentum Hari Santri Nasional seperti tahun-tahun sebelumnya.

Walau demikian, tetap tidak apa-apa karena santri punya peran besar yaitu mewujudkan Indonesia Emas Tahun 2045.

Masih cukup lama, ya? Namun cita-cita besar negeri ini harus kita rencanakan dan perjuangkan sedari jauh-jauh hari.

Sejatinya santri mengambil peran besar untuk memajukan Bumi Pertiwi. Bukan sebagai “pasukan bersarung” yang menggaungkan resolusi jihad, tapi santri juga ikut berperan dalam menggapai Indonesia Maju.

Jika dulu para santri ikut berkontribusi bersama bangsa ini dalam menumpas penjajah menggunakan senjata, maka sekarang kisahnya menjadi sangat berbeda.

Santri hari ini adalah santri milenial, santri kreatif, serta santri yang percaya dengan kemampuan diri.

Sudah bukan zamannya lagi jika ada santri yang tidak mengerti dengan teknologi, dan sudah bukan zamannya lagi jika santri tidak boleh berprestasi di bidang sains dan akademik lainnya.

Untuk itulah, lembaga pesantren maupun madrasah diharapkan mau dan mampu terus mengembangkan kurikulum, kualitas pengajar, serta kualitas output santri agar di hari mendatang mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional.

Hadirin yang dirahmati Allah SWT;

Ada jutaan santri di Indonesia yang saat ini sedang menempuh ilmu. Meski mengambil peran penting untuk menggapai cita-cita Indonesia emas tahun 2045, sebenarnya akhlak adalah poin utama yang paling penting.

Kita sama-sama tahu bahwa tidak sedikit anak-anak muda yang mulai bobrok akhlaknya, mulai liar lidahnya dengan kata-kata kotor, serta mulai luntur perilaku hormatnya.

Ilmu pengetahuan memang penting, kecerdasan juga penting, tapi tetap adab dan akhlak adalah yang nomor satu.

Maka dari itu, marilah kita semangati para santri untuk istiqomah di jalan kebaikan. Motivasilah para santri di mana pun mereka berada untuk terus belajar, menebar kebaikan, jihad fisabilillah, serta terus memperbaiki diri menuju takwa.

Hadirin yang dimuliakan Allah;

Mari kita semangati santri, dan bangga menjadi santri. Saya akhiri dengan pantun:

Di taman ada mawar berduri

Di sebelahnya ada bungkus mie kari Aku bangga menjadi santri

Karena santri adalah harapan negeri

Akhiru kalam, Wassalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh.

2. Kultum Hari Santri 2: Resolusi Jihad Para Pejuang

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaykum Warahmatullah Wabarakatuh

Hari Santri diperingati setiap tanggal 22 Oktober sebagai momentum untuk mengingat, mengenang, dan meneladani kaum santri yang telah berjuang menegakkan kemerdekaan Indonesia.

Pada tanggal 22 Oktober 1945, KH. Hasyim Asy’ari mencetuskan Resolusi Jihad sebagai seruan kepada kaum muslimin untuk berjihad melawan sekutu. Sebagai santri masa kini, kita harus melanjutkan perjuangan para pendahulu. Namun bentuk perjuangannya tidak lagi dengan mengangkat senjata, melainkan dengan ilmu dan akhlak yang baik.

Kita harus menjadi garda terdepan dalam menjaga moral bangsa, menyebarkan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin, serta ikut serta dalam pembangunan nasional dengan kerja keras dan keikhlasan.

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Mujadilah ayat 11:

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌ

Arab latin: Yā ayyuhal-lażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥū fil-majālisi fafsaḥū yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzū fansyuzū yarfa’illāhul-lażīna āmanū minkum, wal-lażīna ūtul-‘ilma darajāt(in), wallāhu bimā ta’malūna khabīr(un).

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepadamu “Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis,” lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Apabila dikatakan, “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

Ayat ini mengingatkan kita bahwa ilmu adalah kunci utama untuk meningkatkan kualitas hidup, baik sebagai individu maupun sebagai bangsa.

Kita harus menjadi pemimpin di tengah masyarakat, tidak hanya dalam hal agama, tetapi juga dalam bidang pendidikan, sosial, dan pembangunan ekonomi. Saat ini tantangan yang kita hadapi sangat berbeda. Kita harus mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman tanpa meninggalkan nilai-nilai Islam.

Kita juga harus bisa menyaring mana budaya yang bisa diambil dan mana yang harus dihindari.

Sebagaimana firman Allah dalam QS. An-Nahl ayat 125:

اُدْعُ اِلٰى سَبِيْلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِيْ هِيَ اَحْسَنُۗ اِنَّ رَبَّكَ هُوَ اَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيْلِهٖ وَهُوَ اَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِيْنَ

Arab latin: Ud’u ilā sabīli rabbika bil-ḥikmati wal-mau’iẓatil-ḥasanati wa jādilhum bil-latī hiya aḥsan(u), inna rabbaka huwa a’lamu biman ḍalla ‘an sabīlihī wa huwa a’lamu bil-muhtadīn(a).

Artinya: Serulah (manusia) ke jalan Tuhanmu dengan hikmah dan pengajaran yang baik serta debatlah mereka dengan cara yang lebih baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang paling tahu siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dia (pula) yang paling tahu siapa yang mendapat petunjuk.

Allah mengajarkan kita untuk berdakwah dengan penuh hikmah dan kebijaksanaan, menggunakan pendekatan yang penuh rahmat, bukan dengan kekerasan.

Sebagai santri, marilah kita terus belajar, mengamalkan ilmu, dan menjaga akhlak agar menjadi pribadi yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara.

Mari kita maknai Hari Santri Nasional ini sebagai momentum untuk terus berjuang dalam kebaikan dan menjadi generasi yang mampu menjaga amanah para ulama.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan kita kekuatan, petunjuk, dan keberkahan dalam setiap langkah kita. Aamiin ya Rabbal ‘alamin.

Sebelum saya akhiri kultum ini, izinkan saya membawakan sebuah pantun:

Jalan-jalan ke Monumen Nasional,
Pulangnya pasti membawa layang.

Selamat Hari Santri Nasional,
Mari berdoa demi para pejuang.

Wabillahi taufiq wal hidayah,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Kultum Hari Santri 3: Jihad Santri Jayakan Negeri

Bismillahirrahmanirrahim.

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat-Nya atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan kepada kita.

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Pertama-tama, saya ucapkan Selamat Hari Santri Nasional. Hari yang penuh makna ini kita rayakan dengan semangat dan kebanggaan atas peran besar santri dalam perjalanan bangsa.

Tahun ini, tema Hari Santri adalah “Jihad Santri Jayakan Negeri.” Tema ini mengingatkan kita bahwa santri bukan hanya penuntut ilmu agama, tetapi juga pejuang dalam arti yang
Luas, yakni pejuang ilmu, akhlak, dan kemajuan bangsa.

Santri adalah sosok yang berkomitmen menuntut ilmu, menjaga moralitas, dan mengamalkan ajaran Islam dalam kehidupan sehari-hari. Mereka menjadi benteng nilai-nilai keagamaan di tengah masyarakat sekaligus motor penggerak perubahan menuju kebaikan.

Jihad santri bukanlah jihad dalam arti mengangkat senjata, melainkan perjuangan tanpa henti untuk membangun negeri melalui ilmu, kerja keras, dan pengabdian. Inilah jihad yang sesungguhnya yaitu jihad dengan pena, dengan ilmu, dan dengan akhlak mulia.

Santri telah lama menjadi garda terdepan dalam menjaga nilai luhur Islam, menanamkan semangat toleransi, dan memperkuat persatuan bangsa. Mereka adalah teladan dalam kesungguhan, keikhlasan, dan keteguhan hati.

Melalui semangat jihad santri, kita dapat mewujudkan berbagai cita-cita luhur, di antaranya:
Membangun sumber daya manusia unggul, dengan menanamkan ilmu, moralitas, dan kepemimpinan.
Menumbuhkan sikap toleransi dan kerukunan, agar masyarakat tetap harmonis di tengah keberagaman.
Mendorong kemajuan ekonomi dan inovasi, melalui karya dan kontribusi nyata di berbagai bidang.
Memerangi ketidakadilan dan kemiskinan, dengan kepedulian sosial dan aksi kemanusiaan yang nyata.

Hari Santri Nasional menjadi momen untuk menghargai jasa para santri yang telah berjuang dari masa ke masa, sejak zaman perjuangan kemerdekaan hingga era pembangunan saat ini.

Mari kita jadikan semangat jihad santri sebagai inspirasi untuk terus berbuat baik, menebar manfaat, dan menjaga amanah para ulama dalam memajukan agama dan bangsa.

Semoga Allah SWT senantiasa memberikan keberkahan, kekuatan, dan kebijaksanaan kepada para santri di seluruh Indonesia, agar tetap istiqamah dalam perjuangan menegakkan nilai-nilai Islam dan menyejahterakan negeri ini.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

4. Kultum Hari Santri 4: Generasi Penerus Perjuangan Bangsa

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Semoga rahmat, berkah, dan kasih sayang Allah SWT senantiasa menyertai kita semua.
Hari ini kita berkumpul sebagai umat Islam yang berpegang teguh pada tali Allah, untuk memperkuat perjalanan rohani dan memperdalam pemahaman kita tentang agama Islam.

Melalui kesempatan ini, marilah kita menjadikan pertemuan ini sebagai ajang untuk mempererat hubungan dengan Allah SWT, memperdalam ilmu agama, dan menumbuhkan semangat perubahan ke arah yang lebih baik.

Semoga apa yang kita pelajari hari ini menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya, memperkuat iman, serta menginspirasi kita agar menjadi muslim yang bermanfaat bagi masyarakat.

Sebelumnya, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT atas segala nikmat iman dan Islam yang masih kita rasakan hingga hari ini. Tak lupa, shalawat serta salam kita haturkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari zaman kegelapan menuju cahaya iman dan ilmu.

Santri adalah generasi penerus yang tidak hanya menuntut ilmu agama, tetapi juga berperan sebagai pencipta dan pengabdi bagi kemajuan bangsa dengan napas nilai-nilai Islam. Kekuatan iman, ilmu, dan amal yang dimiliki santri menjadi fondasi penting dalam membangun peradaban bangsa.

Sebagai penerus perjuangan dan penjaga nilai-nilai keislaman, santri memiliki tanggung jawab moral yang besar. Mereka harus siap menghadapi tantangan zaman dengan kecerdasan, keterampilan, dan keteguhan iman.

Santri juga dituntut untuk melek literasi, karena literasi merupakan senjata intelektual bagi santri untuk terus beradaptasi dan berkontribusi di tengah perubahan global yang cepat. Keberadaan santri di bumi pertiwi sangat vital dalam menciptakan arah perubahan yang membawa kemaslahatan.

Di tengah arus globalisasi dan tantangan modern, santri hadir sebagai cerminan ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin, yaitu Islam yang moderat, toleran, dan berlandaskan nilai Ahlussunnah wal Jamaah.

Peran santri dalam menjawab tantangan zaman membutuhkan keseimbangan antara iman, ilmu, dan amal. Melalui semangat ini, santri diharapkan mampu menjadi pelopor kebaikan yang menghidupkan nilai-nilai Islam di tengah masyarakat.

Untuk itu, santri harus terus beradaptasi, belajar, dan berkontribusi aktif demi terwujudnya bangsa yang berilmu, berakhlak, dan bermartabat.

Demikianlah yang dapat saya sampaikan.
Mohon maaf atas segala kekurangan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

5. Kultum Hari Santri 5: Santri Sebagai Teladan Akhlak

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillahilladzi kholaqol mauta wal hayata liyabluwakum ayyukum ahsanu amala.
Asyhadu alla ilaha illallah wa asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.
Allahumma shalli ‘ala Sayyidina Muhammad wa ‘ala ali Sayyidina Muhammad.

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang telah memberikan berbagai kenikmatan, terutama nikmat iman, Islam, dan kesehatan, sehingga kita dapat berkumpul dalam acara peringatan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober ini dalam keadaan sehat walafiat.

Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, yang kelak kita harapkan syafaatnya di Hari Akhir.

Hadirin yang dirahmati Allah,

Sejak ditetapkan pada tahun 2015, Hari Santri Nasional menjadi momen penting bagi umat Islam, khususnya bagi para santri di seluruh Indonesia. Santri adalah mereka yang menimba ilmu agama, biasanya tinggal di pondok pesantren, dan dibimbing oleh para ustaz serta kiai.

Para santri dikenal dengan perilaku yang sopan, berakhlak baik, serta menjunjung tinggi nilai-nilai moral yang diajarkan di pesantren. Karena itu, peringatan Hari Santri seharusnya menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus menjaga jati diri sebagai santri yang berakhlak mulia.

Di era modern ini, kita menghadapi banyak tantangan dan godaan, mulai dari gaya hidup, pergaulan, hingga hiburan yang dapat melemahkan akhlak generasi muda. Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk menanamkan dan menjaga akhlakul karimah dalam kehidupan sehari-hari.

Allah Ta’ala berfirman dalam Al-Qur’an, surat Al-Qalam ayat 4:

“Sesungguhnya engkau (wahai Muhammad) memiliki akhlak yang sangat agung.”

Ayat ini menegaskan bahwa Nabi Muhammad SAW adalah teladan terbaik dalam segala hal. Maka, sebagai umatnya, kita wajib meneladani perilaku dan ajaran beliau dalam kehidupan sehari-hari.

Hadirin yang berbahagia,

Semoga dengan peringatan Hari Santri Nasional ini, kita semua semakin termotivasi untuk memperbaiki akhlak, memperkuat iman, dan mengamalkan ilmu yang telah kita pelajari.
Demikianlah kultum singkat pada kesempatan kali ini. Semoga bermanfaat dan menjadi pengingat bagi kita semua.

Akhirul kalam,
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

(inf/lus)



Sumber : www.detik.com

Gema Perjuangan dari Pesantren untuk Negeri


Jakarta

Setiap tanggal 22 Oktober, Indonesia memperingati Hari Santri Nasional. Tanggal ini ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo pada tahun 2015 melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015.

Peringatan ini menjadi bentuk penghormatan terhadap para santri dan ulama yang telah berjuang mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, terutama melalui Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari pada 22 Oktober 1945 di Surabaya.


Dalam setiap peringatan Hari Santri, selalu dikumandangkan Mars Hari Santri Indonesia, sebuah lagu yang menggugah semangat juang dan kebanggaan santri terhadap agama, bangsa, dan negara.

Lirik Mars Hari Santri 22 Oktober 45

Dilansir dari arsip detikHikmah, berikut lirik lengkap Mars Hari Santri 22 Oktober 45:

22 Oktober 45
Resolusi jihad panggilan jiwa
Santri dan ulama tetap setia
Berkorban pertahankan Indonesia

Saat ini kita telah merdeka
Mari teruskan perjuangan ulama
Berperan aktif dengan dasar Pancasila
Nusantara tanggung jawab kita

Hari santri hari santri hari santri
Hari santri bukti cinta pada negeri
Ridho dan rahmat dari ilahi
NKRI harga mati

Ayo santri ayo santri ayo santri
Ayo ngaji dan patuh pada kyai
Jayalah bangsa, jaya Negara
Jayalah pesantren kita

Mari bersiap kita berangkat
Ke pesantren dengan penuh semangat
Raih cita-cita luruskan niat
Mengabdi tuk kemaslahatan umat

Hari santri hari santri hari santri
Hari santri bukti cinta pada negeri
Ridho dan rahmat dari ilahi
NKRI harga mati

Ayo santri ayo santri ayo santri
Ayo ngaji dan patuh pada kyai
Jayalah bangsa, jaya Negara
Jayalah pesantren kita

Jayalah bangsa Negara
Jayalah Indonesia
Jayalah Indonesia

Not Angka Lagu Mars Hari Santri 22 Oktober 45

Selain bisa dinyanyikan langsung, Mars Hari Santri juga bisa dibawakan dengan alunan alat musik. Berikut notasi angka untuk Mars Hari Santri:

1 2 3 3 4 3 2 1 1 2 2
22 Oktober 45

7, 1 2 2 3 4 3 5 4 3 3
Resolusi jihad panggilan jiwa

3 3 6 6 6 5 4 3 2 2 5
Santri dan ulama tetap setia

6 6 7 7 7 6 5# 6 7
Berkorban pertahankan Indonesia

1 2 3 3 4 3 2 1 1 2 2
Saat ini kita telah merdeka

7, 1 2 2 3 4 3 5 4 3 3
Mari teruskan perjuangan ulama

3 3 6 6 6 5 4 3 2 2 6
Berperan aktif dengan dasar Pancasila

6 6 7 7 7 6 5# 6 7
Nusantara tanggung jawab kita

3 3 3 1′ 1′ 1′ 1′ 1′ 7 6 5 4
Hari santri, hari santri, hari santri

1′ 1′ 2′ 7 7 7 1′ 2′ 7 5 4 3
Hari santri bukti cinta pada negeri

3 3 4 6 6 6 4 3 6 6
Ridho dan rahmat dari Ilahi

6 7 1′ 7 6 5# 6 7
NKRI harga mati

3 3 3 1′ 1′ 1′ 1′ 1′ 7 6 5 4
Ayo santri, ayo santri, ayo santri

1′ 1′ 2′ 7 7 7 1′ 2′ 7 5 4 3
Ayo ngaji dan patuh pada kyai

3 3 4 6 6 6 4 3 6 6
Jayalah bangsa, jaya negara

6 7 1′ 7 6 5# 7 6
Jayalah pesantren kita

1 2 3 3 4 3 2 1 1 2 2
Mari bersiap kita berangkat

7, 1 2 2 3 4 3 5 4 3 3
Ke pesantren dengan penuh semangat

3 3 6 6 6 5 4 3 2 2 6
Raih cita-cita luruskan niat

6 6 7 7 7 6 5# 6 7
Mengabdi untuk kemaslahatan umat

3 3 3 1′ 1′ 1′ 1′ 1′ 7 6 5 4
Hari santri, hari santri, hari santri

1′ 1′ 2′ 7 7 7 1′ 2′ 7 5 4 3
Hari santri bukti cinta pada negeri

3 3 4 6 6 6 4 3 6 6
Ridho dan rahmat dari Ilahi

6 7 1′ 7 6 5# 6 7
NKRI harga mati

3 3 3 1′ 1′ 1′ 1′ 1′ 7 6 5 4
Ayo santri, ayo santri, ayo santri

1′ 1′ 2′ 7 7 7 1′ 2′ 7 5 4 3
Ayo ngaji dan patuh pada kyai

3 3 4 6 6 6 4 3 6 6
Jayalah bangsa, jaya negara

6 7 1′ 7 6 7 5# 6
Jayalah pesantren kita

2′ 1′ 7 1′ 2′ 4′ 3′
Jayalah bangsa negara

3′ 2′ 1′ 7 1′ 2′ 7 1′
Jayalah Indonesia

3′ 2′ 1′ 7 3′ 5′ #6
Jayalah Indonesia

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com

Dari Resolusi Jihad 1945 hingga Penetapan Nasional


Jakarta

Hari Santri diperingati setiap tahun di berbagai daerah Indonesia dengan kegiatan seperti zikir, shalawat, dan doa bersama. Di balik perayaannya, terdapat sejarah panjang tentang perjuangan kaum santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Hari Santri di Indonesia diperingati pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Bagaimana awal mula ditetapkannya Hari Santri? Apa yang melatarbelakangi peringatan tersebut? Simak pembahasannya berikut ini.

Awal Mula Penetapan Hari Santri

Hari Santri memiliki sejarah yang erat kaitannya dengan perjuangan ulama dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Penetapan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional dilakukan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015, yang ditandatangani pada 15 Oktober 2015.


Sebagaimana dijelaskan dalam buku Puisi adalah Senjata karya Gagak Lumayung, keputusan tersebut dilandasi oleh tiga pertimbangan utama.

Pertama, ulama dan santri pondok pesantren memiliki peran besar dalam perjuangan merebut serta mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia, juga dalam mengisi kemerdekaan melalui kontribusi di berbagai bidang kehidupan.

Kedua, penetapan Hari Santri sebagai penghargaan atas jasa ulama dan santri dalam membela serta menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Ketiga, tanggal 22 Oktober dipilih karena bertepatan dengan peristiwa bersejarah yang dikenal sebagai Resolusi Jihad, sebuah seruan dari para ulama dan santri pada tahun 1945 untuk melawan penjajah.

Latar Belakang Resolusi Jihad

Menurut Majalah Risalah NU edisi ke-118 berjudul “Jangan Ragukan Peran KH. Hasyim Asy’ari”, Hari Santri Nasional merujuk pada Resolusi Jihad KH. Hasyim Asy’ari. Seruan ini menjadi dasar moral dan semangat perjuangan rakyat Indonesia, khususnya di Surabaya, untuk melawan pasukan Sekutu pada Oktober 1945.

Pertemuan penting para ulama NU dari berbagai daerah di Jawa dan Madura digelar di Surabaya pada 21-22 Oktober 1945. Dalam pertemuan itu, KH. Hasyim Asy’ari bersama para ulama lainnya menetapkan Resolusi Jihad Fii Sabilillah yang menegaskan bahwa melawan penjajah merupakan fardhu ain (kewajiban bagi setiap individu Muslim). Resolusi ini juga menyebut bahwa siapa pun yang berada dalam radius 94 kilometer dari posisi musuh wajib ikut berjuang.

Seruan tersebut membangkitkan semangat santri, pemuda, dan masyarakat untuk melawan penjajahan. Hasilnya, perlawanan besar pun meletus di Surabaya yang kemudian dikenal sebagai pertempuran 10 November 1945.

Perlawanan Santri dalam Catatan Sejarah

Dari sumber yang sama, Sejarawan Prof. Ahmad Mansur Suryanegara dalam bukunya Api Sejarah menuliskan bahwa perlawanan para santri di Surabaya mengguncang dunia.

Dengan perlengkapan seadanya, mereka berhasil menghadapi pasukan Sekutu yang jauh lebih kuat hingga menewaskan Jenderal Mallaby.

Keberanian ini menunjukkan bahwa santri memiliki tekad kuat dalam mempertahankan kemerdekaan.

Penetapan Resmi Hari Santri

Setelah perjuangan panjang itu, peran santri akhirnya diakui secara resmi oleh negara. Melalui Keppres Nomor 22 Tahun 2015, pemerintah menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional untuk mengenang peristiwa Resolusi Jihad yang bersejarah.

Sejak saat itu, setiap tahun masyarakat di berbagai daerah memperingati Hari Santri dengan kegiatan seperti zikir, shalawat, doa bersama, dan acara yang menumbuhkan semangat kebangsaan.

Mengutip laman Baznas Cianjur, tema Hari Santri tahun 2025 adalah “Mengawal Indonesia Merdeka, Menuju Peradaban Dunia.” Tema ini menegaskan bahwa santri memiliki tanggung jawab menjaga kemerdekaan dan nilai-nilai bangsa di tengah perubahan zaman.

Kata “mengawal” bermakna menjaga kemerdekaan secara moral, budaya, dan intelektual agar tetap kokoh menghadapi tantangan ideologi, teknologi, dan globalisasi. Sedangkan “menuju peradaban dunia” menggambarkan cita-cita santri untuk berperan dalam membangun peradaban global melalui ilmu, akhlak, toleransi, serta kontribusi sosial yang nyata.

(inf/erd)



Sumber : www.detik.com

Contoh Pidato Singkat Hari Santri untuk Sekolah dan Pesantren



Jakarta

Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober di seluruh Indonesia. Peringatan ini bukan sekadar seremonial tahunan, tetapi momentum untuk mengenang perjuangan para santri dalam mempertahankan kemerdekaan serta menjaga keutuhan bangsa dan agama.

Hari Santri ditetapkan melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 oleh Presiden Joko Widodo. Penetapan tanggal 22 Oktober mengacu pada peristiwa Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari pada tahun 1945, yang menyerukan semangat membela tanah air dari penjajah.

Sebagai bagian dari upaya menanamkan semangat perjuangan dan cinta tanah air di kalangan pelajar dan santri, berikut adalah contoh-contoh pidato singkat Hari Santri yang dapat digunakan di sekolah maupun pesantren.


Contoh Pidato Hari Santri

Contoh 1: Pidato Singkat Hari Santri untuk Sekolah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Bapak/Ibu guru,
Yang saya banggakan teman-teman semua,

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan dan kesempatan untuk berkumpul pada hari yang penuh makna ini, dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional.

Hadirin yang berbahagia,
Hari Santri adalah momentum bersejarah yang mengingatkan kita pada peran besar kaum santri dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 22 Oktober 1945, KH. Hasyim Asy’ari mengeluarkan Resolusi Jihad yang mewajibkan umat Islam mempertahankan tanah air dari penjajahan. Dari sanalah semangat jihad fi sabilillah berkobar di seluruh penjuru negeri.

Sebagai pelajar dan generasi muda, kita harus meneladani semangat para santri: semangat berjuang, belajar, berakhlak, dan mencintai tanah air. Santri bukan hanya mereka yang belajar di pesantren, tetapi siapa pun yang menjadikan nilai-nilai Islam sebagai pedoman hidup dan memiliki semangat keilmuan.

Mari kita jadikan Hari Santri ini sebagai motivasi untuk terus menuntut ilmu dengan tekun, berakhlak mulia, dan menjaga persatuan bangsa.

Santri Mandiri, Indonesia Hebat!
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh 2: Pidato Hari Santri untuk Pesantren

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati para kiai, ustaz, dan ustazah,
Yang saya cintai teman-teman santri sekalian,

Puji syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan nikmat-Nya, sehingga kita dapat memperingati Hari Santri Nasional tahun ini dengan penuh kebahagiaan dan semangat perjuangan.

Hadirin sekalian,
Hari Santri bukan hanya peringatan biasa. Ia adalah simbol perjuangan dan pengabdian santri terhadap agama dan bangsa. Dulu, para santri bukan hanya belajar kitab kuning dan ilmu agama, tetapi juga ikut mengangkat senjata melawan penjajah. Mereka berjuang di medan perang dengan bekal iman dan ilmu.

Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh KH. Hasyim Asy’ari menjadi bukti nyata bahwa pesantren memiliki kontribusi besar bagi kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, sebagai santri zaman sekarang, kita harus melanjutkan perjuangan itu melalui ilmu pengetahuan, akhlak mulia, dan kontribusi positif bagi masyarakat.

Santri harus mampu menghadirkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin, membawa kedamaian dan kemajuan bagi bangsa. Jadilah santri yang tidak hanya kuat dalam ibadah, tetapi juga tangguh dalam ilmu dan teknologi.

Santri Siaga Jiwa dan Raga!
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Contoh 3: Pidato Singkat Hari Santri untuk Upacara Sekolah

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Yang saya hormati Bapak/Ibu guru,
Yang saya banggakan teman-teman semua,

Hari ini, kita memperingati Hari Santri Nasional, hari yang menjadi kebanggaan bagi seluruh umat Islam di Indonesia. Hari Santri adalah bentuk penghargaan terhadap perjuangan para ulama dan santri dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia serta menjaga keutuhan NKRI.

Santri bukan hanya mereka yang tinggal di pesantren. Santri adalah siapa pun yang berjiwa cinta ilmu, cinta agama, dan cinta tanah air. Nilai-nilai kesederhanaan, keikhlasan, dan kemandirian yang dimiliki santri adalah teladan bagi kita semua.

Teman-teman sekalian,
Di era modern ini, perjuangan santri bukan lagi di medan perang, melainkan di medan ilmu dan moralitas. Kita harus melawan kebodohan, kemalasan, dan kemunduran dengan ilmu, kerja keras, serta semangat kebangsaan.

Mari kita isi Hari Santri ini dengan semangat baru untuk belajar, berbuat baik, dan menjadi generasi yang berakhlak mulia.

Santri Jaga Negeri, Santri Untuk Perdamaian Dunia!
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com

Kapan Hari Santri Nasional? Ini Sejarah, Makna, dan Rangkaian HSN 2025



Jakarta

Setiap tahunnya, Hari Santri Nasional menjadi momen refleksi dan penghargaan terhadap kontribusi santri dalam menjaga keimanan, membangun bangsa, dan meneladani semangat jihad yang telah diwariskan para ulama terdahulu. Kapan Hari Santri Nasional diperingati?

Di balik sejarah kemerdekaan Indonesia, para santri memainkan peran strategis. Hari Santri Nasional hadir untuk menghormati perjuangan dan dedikasi mereka bagi bangsa dan agama.


Hari Santri Nasional diperingati setiap tanggal 22 Oktober setiap tahunnya. Penetapan ini dilakukan oleh Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015.

Tanggal tersebut dipilih bukan tanpa alasan, melainkan untuk mengenang peristiwa bersejarah yang sangat penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia, yaitu Resolusi Jihad yang dicetuskan oleh Hadratussyaikh KH. Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), pada 22 Oktober 1945 di Surabaya.

Latar Belakang Sejarah Hari Santri

Dikutip dari buku Generasi Emas Santri Zaman Now karya Nasrullah Nurdin, S.S., Lc., M.Hum., pada masa awal kemerdekaan Indonesia, bangsa ini menghadapi ancaman besar dari kembalinya pasukan kolonial Belanda yang membonceng Sekutu setelah Proklamasi 17 Agustus 1945.

Melihat situasi genting tersebut, para ulama dan santri tidak tinggal diam. KH. Hasyim Asy’ari melalui rapat besar para kiai di Surabaya menyerukan “Resolusi Jihad” yang berisi kewajiban umat Islam untuk mempertahankan kemerdekaan dan melawan penjajah yang ingin kembali berkuasa di tanah air.

Seruan tersebut kemudian memicu semangat rakyat dan santri di berbagai daerah untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan. Puncaknya adalah pertempuran 10 November 1945 di Surabaya, yang kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan. Dengan demikian, 22 Oktober dipandang sebagai momen lahirnya semangat jihad santri dalam membela tanah air.

Presiden Joko Widodo kemudian menetapkan Hari Santri Nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015. Penetapan ini diumumkan langsung pada tanggal 22 Oktober 2015 di Masjid Istiqlal, Jakarta.

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa Hari Santri bukan hanya milik kalangan pesantren, tetapi merupakan hari kebangsaan yang diilhami oleh semangat perjuangan ulama dan santri dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

8 Rangkaian Acara Hari Santri 2025

1. Ithlaq Hari Santri 2025

Ithlaq Hari Santri 2025 berlangsung pada 22 September 2025 di Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur. Melalui acara tersebut, akan diselenggarakan cek kesehatan gratis nasional, halaqah astaloka di Ma’had Aly atau seminar, peluncuran logo, hingga tema besar.

Selain itu, para santri juga akan menampilkan sejumlah karya seni mulai dari musik hadrah, teater pesantren, puisi kebangsaan, dan semacamnya.

2. Halaqah Astaloka

Pada 23 September 2025 akan digelar Halaqah Astaloka atau seminar. Dalam setiap halaqah, terdapat program cek kesehatan gratis dan pasar murah.

Halaqah Astaloka ini menghidupkan kembali tradisi diskusi ilmiah pesantren menjadi panggung peradaban nasional dan diplomasi ilmu global. Selain itu, Halaqah Astaloka menjadi forum nasional kiai, akademisi, dan santri.

Tujuan utama dari Halaqah Astaloka antara lain membahas isu umat, bangsa, dan kemanusiaan lintas generasi. Kemudian menghasilkan warisan berupa buku, naskah ilmiah, dan rekomendasi kebijakan.

Selain itu, Halaqah Astaloka juga bertujuan memperkuat citra pesantren sebagai pusat moderasi Islam dan diplomasi ilmu global. Halaqah Astaloka juga memberikan ruang santri untuk tampil sebagai pemikir serta agen perubahan.

3. Musabaqah Qiraatul Kutub (MQK) Internasional 2025

Agenda lainnya yang termasuk dalam rangkaian acara hari santri 2025 adalah MQK Internasional 2025 yang berlangsung pada 1-7 Oktober 2025. Lokasinya di Pesantren As’adiyah, Sengkang, Wajo, Sulawesi Selatan.

MQK sendiri merupakan ajang kompetisi membaca dan mengkaji kitab-kitab kuning berbahasa Arab.

4. Gerakan Ekoteologi di Pesantren

Selanjutnya ada Gerakan Ekoteologi di Pesantren yaitu Satu Santri Satu Pohon. Santri tak hanya sebagai pewaris ilmu agama, melainkan juga penjaga bumi.

Menanam pohon termasuk dzikir ekologis atau wujud nyata bakti santri kepada Allah SWT melalui perawatan alam. Gerakan ini hadir sebagai respons atas krisis iklim global yang mengedepankan pesantren sebagai pusat green leadership. Secara serentak dan nasional, para santri akan berkontribusi langsung terhadap agenda Net Zero Emission 2060.

5. Expo Kemandirian Pesantren

Pada 2-22 Oktober 2025, akan digelar Expo Kemandirian Pesantren 2025. Acara ini menjadi panggung nasional memperlihatkan karya, inovasi, dan kemandirian santri. Sejalan dengan prioritas Presiden tentang UMKM, digitalisasi ekonomi dan ekonomi hijau.

6. Pesantren Award

Agenda pada 20 Oktober 2025 adalah Pesantren Award 2025 yang berlangsung di Auditorium HM Rasjidi, Kementerian Agama, Jakarta. Acara yang digelar pada malam hari ini akan menghadirkan apresiasi prestasi pesantren, peluncuran program strategis, serta gerakan wakaf produktif.

Terdapat lima kategori penghargaan yang ada dalam acara Pesantren Award 2025, launching Beasiswa Santri Mendunia Kemenag RI, testimoni alumni internasional, serta penampilan seni dan tari kolosal santri.

7. Doa Santri untuk Negeri

Agenda ketujuh adalah Doa Santri untuk Negeri yang dilaksanakan pada 21 Oktober 2025 usai salat Isya. Secara serentak dan daring, pesantren dari 34 provinsi di Indonesia akan berdoa untuk negeri.

8. Malam Bakti Santri untuk Negeri Bersama Presiden RI

Rangkaian terakhir sekaligus klimaks dari acara adalah Malam Puncak Santriversary Hari Santri 2025 di Taman Mini Indonesia Indah Jakarta, 25 Oktober 2025. Presiden Prabowo Subianto diagendakan hadir.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

30 Ucapan Selamat Hari Santri Nasional Penuh Doa dan Makna


Jakarta

Setiap tanggal 22 Oktober, bangsa Indonesia memperingati Hari Santri Nasional. Hari yang penuh makna ini bukan sekadar tanggal di kalender, melainkan momentum untuk mengenang jasa dan pengabdian para santri dalam perjalanan sejarah bangsa.

Santri dikenal sebagai generasi yang menuntut ilmu, menebar kebaikan, dan menjaga akhlak masyarakat, sekaligus menjadi garda terdepan dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.


Peringatan ini lahir dari keputusan Presiden Joko Widodo pada tahun 2015 melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015, untuk menghormati perjuangan para santri yang tercermin dalam Resolusi Jihad 22 Oktober 1945. Resolusi ini menyerukan kepada seluruh umat Islam untuk berjuang mempertahankan kemerdekaan dari ancaman penjajah, menegaskan bahwa mempertahankan tanah air adalah bagian dari kewajiban agama.

Hari Santri Nasional menjadi saat yang tepat untuk menebar semangat, motivasi, dan doa kepada seluruh santri di tanah air. Melalui ucapan dan doa, kita tidak hanya menghargai perjuangan mereka, tetapi juga mendoakan agar para santri terus istiqamah menuntut ilmu, berakhlak mulia, dan memberi manfaat bagi bangsa dan agama.

Ucapan Hari Santri Nasional

  1. “Selamat Hari Santri Nasional! Semoga semangat juang para santri selalu menginspirasi kita untuk berakhlak mulia dan cinta tanah air.”
  2. “Hari Santri Nasional mengingatkan kita bahwa ilmu, iman, dan perjuangan adalah kunci kejayaan bangsa. Semoga Allah memberkahi setiap langkah santri.”
  3. “Selamat Hari Santri! Semoga para santri terus menjadi penerang bangsa dan penebar keberkahan di masyarakat.”
  4. “Di Hari Santri Nasional ini, mari kita doakan agar santri Indonesia selalu istiqamah dalam ilmu dan amal.”
  5. “Selamat Hari Santri! Semoga Allah SWT selalu melindungi santri dan menjadikan mereka generasi yang bermanfaat bagi bangsa dan agama.”
  6. “Hari Santri Nasional adalah momentum untuk meneladani semangat jihad santri. Semoga kita semua diberi keberanian, ilmu, dan keberkahan.”
  7. “Selamat Hari Santri! Semoga semua santri diberikan kesehatan, keteguhan hati, dan keberhasilan dalam menuntut ilmu.”
  8. “Di Hari Santri Nasional ini, mari kita doakan agar setiap santri menjadi cahaya ilmu dan teladan akhlak bagi masyarakat.”
  9. “Selamat Hari Santri! Semoga Allah menjadikan santri sebagai penerang bangsa dan pembawa rahmat bagi sesama.”
  10. “Hari Santri Nasional mengingatkan kita untuk terus belajar, berjuang, dan beramal. Semoga Allah memberkahi setiap usaha santri.”
  11. “Selamat Hari Santri! Semoga semangat perjuangan santri tetap hidup di hati generasi muda Indonesia.”
  12. “Di Hari Santri Nasional ini, mari kita doakan agar ilmu santri menjadi amal yang membawa keberkahan dunia dan akhirat.”
  13. “Selamat Hari Santri! Semoga para santri selalu dilindungi Allah dan dijadikan pemimpin yang amanah di masa depan.”
  14. “Hari Santri Nasional adalah pengingat bahwa jihad dengan ilmu dan akhlak lebih mulia daripada kekuatan fisik. Semoga kita selalu istiqamah.”
  15. “Selamat Hari Santri! Semoga semangat para santri menginspirasi kita untuk terus belajar dan berbuat baik bagi bangsa.”
  16. “Di Hari Santri Nasional, mari kita doakan agar santri Indonesia menjadi generasi yang cerdas, shalih, dan berakhlak mulia.”
  17. “Selamat Hari Santri! Semoga santri selalu diberikan keberanian dalam menegakkan kebenaran dan keadilan.”
  18. “Hari Santri Nasional mengajarkan kita nilai kesabaran, ketekunan, dan keikhlasan. Semoga Allah memberkahi setiap amal santri.”
  19. “Selamat Hari Santri! Semoga Allah menuntun langkah para santri dan menjadikan mereka penebar ilmu yang bermanfaat.”
  20. “Di Hari Santri Nasional ini, mari kita hargai perjuangan santri terdahulu dan terus meneladani semangat juang mereka.”
  21. “Selamat Hari Santri! Semoga semua santri selalu istiqamah, berakhlak mulia, dan menjadi berkat bagi lingkungan sekitarnya.”
  22. “Hari Santri Nasional adalah momentum refleksi. Semoga semangat santri menular ke seluruh generasi muda Indonesia.”
  23. “Selamat Hari Santri! Semoga Allah memberikan kemudahan dalam belajar dan keberkahan dalam setiap usaha santri.”
  24. “Di Hari Santri Nasional ini, mari kita doakan agar santri selalu dijaga dari godaan dan cobaan, serta sukses dunia akhirat.”
  25. “Selamat Hari Santri! Semoga para santri menjadi pribadi yang sabar, cerdas, dan berdedikasi untuk bangsa dan agama.”
  26. “Hari Santri Nasional mengingatkan kita bahwa ilmu dan akhlak adalah senjata terkuat. Semoga Allah memberkahi setiap langkah santri.”
  27. “Selamat Hari Santri! Semoga semangat juang santri menumbuhkan generasi yang cinta ilmu, iman, dan tanah air.”
  28. “Di Hari Santri Nasional, mari kita panjatkan doa agar santri selalu diberkahi, dilindungi, dan menjadi penerang masyarakat.”
  29. “Selamat Hari Santri! Semoga para santri mampu menebar kebaikan, menegakkan keadilan, dan membawa perubahan positif bagi bangsa.”
  30. “Hari Santri Nasional adalah pengingat bagi kita semua bahwa santri adalah cahaya bangsa. Semoga Allah selalu menyertai langkah mereka.”

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Lagu Hari Santri, Bisa Dinyanyikan pada 22 Oktober 2025


Jakarta

Hari Santri Nasional yang jatuh pada 22 Oktober setiap tahunnya selalu dirayakan dengan penuh khidmat. Peringatan ini ditetapkan melalui Keputusan Presiden (Keppres) Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2015, sebagai bentuk penghormatan atas peran besar santri dan ulama dalam memperjuangkan kemerdekaan dan membangun bangsa.

Salah satu elemen penting yang tak pernah absen dalam perayaan ini adalah lagu Hari Santri yang dirilis oleh Kementerian Agama (Kemenag). Lagu ini menjadi simbol kebanggaan, semangat juang, dan pengabdian santri terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Penasaran dengan lirik lengkap lagu yang penuh pesan patriotisme dan spiritualitas ini? Simak di bawah ini dan nyanyikan bersama untuk merayakan Hari Santri 2025!


Lirik Lagu Hari Santri

Lagu Hari Santri memiliki makna mendalam, menggambarkan semangat juang yang berakar dari Resolusi Jihad. Berikut adalah lirik lengkap yang bisa Anda nyanyikan:

22 Oktober 45
Resolusi jihad panggilan jiwa
Santri dan ulama tetap setia
Berkorban pertahankan Indonesia

Saat ini kita telah merdeka
Mari teruskan perjuangan ulama
Berperan aktif dengan dasar Pancasila
Nusantara tanggung jawab kita

Hari santri hari santri hari santri
Hari santri bukti cinta pada negeri
Ridho dan rahmat dari ilahi
NKRI harga mati

Ayo santri ayo santri ayo santri
Ayo ngaji dan patuh pada kyai
Jayalah bangsa, jaya Negara
Jayalah pesantren kita

Mari bersiap kita berangkat
Ke pesantren dengan penuh semangat
Raih cita-cita luruskan niat
Mengabdi tuk kemaslahatan umat

Hari santri hari santri hari santri
Hari santri bukti cinta pada negeri
Ridho dan rahmat dari ilahi
NKRI harga mati

Ayo santri ayo santri ayo santri
Ayo ngaji dan patuh pada kyai
Jayalah bangsa, jaya Negara
Jayalah pesantren kita

Jayalah bangsa Negara
Jayalah Indonesia
Jayalah Indonesia

Selain lirik, video lagu Hari Santri juga menjadi sarana penting untuk memeriahkan perayaan ini. Video memberikan panduan visual dan musik pengiring yang memudahkan Anda dalam menyanyikan lagu dengan benar.

Anda bisa mengakses video resmi lagu Hari Santri 22 Oktober 45 di channel resmi Kementerian Agama RI untuk merasakan semangatnya secara utuh. Atau klik link di SINI untuk akses videonya sekarang.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Alasan 22 Oktober Dipilih Jadi Hari Santri, Begini Sejarahnya


Jakarta

Hari Santri Nasional diperingati setiap 22 Oktober. Penetapan tanggal ini mengacu pada Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri. Keppres ini diteken Presiden Joko Widodo di Jakarta pada 15 Oktober 2015.

Tanggal ini dipilih karena sejumlah alasan, di antaranya terkait gagasan ulama dan peristiwa heroik yang menunjukkan peran santri dalam perjuangan bangsa. Simak pembahasan selengkapnya berikut ini.

Alasan Dipilih Tanggal 22 Oktober

Berdasarkan pertimbangan dalam Keppres Nomor 22 Tahun 2015 tentang Hari Santri, alasan 22 Oktober dipilih sebagai Hari Santri karena merujuk pada seruan Resolusi Jihad pada 22 Oktober 1945 oleh santri dan ulama pondok pesantren dari berbagai wilayah. Resolusi Jihad itu mewajibkan umat Islam membela Tanah Air dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.


Ulama dan santri dipandang berperan besar dalam perjuangan merebut kemerdekaan dan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) serta mengisi kemerdekaan. Untuk mengenang, meneladani, dan melanjutkan perjuangan itu, presiden merasa perlu menetapkan Hari Santri pada 22 Oktober.

Sumber lain menyebut ide resmi penetapan Hari Santri pertama kali diajukan oleh KH Thoriq Darwis, pengasuh Pondok Pesantren Babussalam di Malang, Jawa Timur. Saat Jokowi berkunjung ke pesantren tersebut, KH Thoriq menyarankan agar 1 Muharram dijadikan Hari Santri. Namun akhirnya, tanggal 22 Oktober dipilih karena berkaitan dengan Resolusi Jihad.

Hal senada dijelaskan dalam Majalah Risalah NU edisi ke-118, dalam artikel “Jangan Ragukan Peran KH. Hasyim Asy’ari” bahwa pemilihan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri berkaitan dengan Resolusi Jihad KH Hasyim Asy’ari.

Pada 21-22 Oktober 1945, para ulama NU dari berbagai daerah mengadakan pertemuan di Surabaya dan menetapkan Resolusi Jihad Fii Sabilillah. Seruan ini memicu semangat santri, pemuda, dan masyarakat untuk melawan penjajah. Pertempuran besar pun meletus di Surabaya, yang puncaknya terjadi pada 10 November 1945.

Mengapa Hari Santri Nasional Perlu Diperingati?

Penetapan Hari Santri tidak hanya sebagai simbol. Di dalam buku Detik-detik Penetapan Hari Santri disebutkan bahwa dicanangkannya peringatan Hari Santri memiliki beberapa alasan penting yang mencakup aspek sejarah, sosial-politik, dan identitas nasional.

Dilansir situs Kemenag, Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag periode 2014-2020, Kamaruddin Amin, pernah menjelaskan tujuan utama Hari Santri adalah agar masyarakat lebih menyadari kontribusi santri dan pesantren dalam pembangunan bangsa, baik di bidang pendidikan maupun kegiatan sosial. Ada lima alasan utama penetapan Hari Santri, yaitu:

1. Pengakuan Sejarah

Untuk mengingat perjuangan santri, termasuk tokoh besar seperti KH Hasyim Asy’ari dan Ahmad Dahlan.

2. Kekuatan Relasi Islam dan Negara

Untuk menegaskan hubungan antara Islam dan negara serta posisi santri dalam konteks sosial-politik Indonesia.

3. Persatuan Umat Islam

Memperkuat persatuan umat Islam dari berbagai latar ormas agar tetap bersatu.

4. Pemberdayaan Santri

Menjadikan santri lebih diperhatikan di tengah arus globalisasi agar tidak terpinggirkan.

5. Sebagai Identitas Religius Demokratis

Mengukuhkan Indonesia sebagai negara religius, demokratis, toleran, moderat, dan inklusif, sekaligus menolak ideologi radikal.

(inf/kri)



Sumber : www.detik.com