Tag Archives: rotasi ban

8 Penyebab Ban Cepat Botak, Jangan Anggap Sepele Waspada Risikonya!


Jakarta

Ban yang cepat botak adalah salah satu masalah umum yang banyak dialami pengendara mobil maupun motor. Meskipun masalah umum, hal ini tidak boleh diabaikan begitu saja.

Pasalnya, ban botak bisa mempengaruhi keselamatan dan kenyamanan berkendara. Oleh sebab itu, mengetahui penyebab hal tersebut sangatlah penting.

Penyebab yang Membuat Ban Cepat Botak

Beberapa faktor yang bisa menjadi penyebab ban cepat botak, bisa karena dari tekanan angin yang tidak sesuai hingga gaya berkendara yang agresif.


1. Kurang Angin

Dikutip dari situs Eastern Shore Toyota, tekanan ban kurang membuat beban yang harus ditanggung ban bertambah. Hal ini juga mengakibatkan luas permukaan ban yang terkena keausan bertambah.

Kondisi tersebut menyebabkan ban lebih cepat aus dari biasanya. Biasakan juga untuk memeriksa tekanan ban, apalagi saat cuaca berubah.

Jadi, pastikan untuk memeriksa tekanan ban secara teratur dan mengisinya angin sesuai dengan tingkat yang direkomendasikan oleh pabrik pembuatnya.

2. Kelebihan Beban

Udara yang ada di dalam ban berperan dalam menopang beban kendaraan. Sama seperti ban yang kekurangan angin, ban yang menahan beban yang jauh lebih besar mengalami tekanan yang lebih tinggi daripada yang dirancang untuknya.

Menurut laman Bridgestonetire, kekurangan angin dan kelebihan beban bas menyebabkan keausan telapak ban berkurang. Dalam situasi ekstrem, ban juga bisa rusak atau sering disebut sebagai “ban meledak”.

3. Suka Mengabaikan Perawatan

Mengabaikan perawatan ban masuk dalam daftar penyebab ban cepat botak. Penting untuk diketahui, bahwa perawatan ban yang tepat akan membantu pengemudi lebih waspada ketika ban mulai aus.

Jika diabaikan, hal ini bisa meningkatkan risiko mengemudi dengan ban yang kurang angin, tidak seimbang, atau tidak sejajar. Pada akhirnya, hal ini bisa mengakibatkan mengemudi dengan ban gundul.

4. Kebiasaan Mengemudi yang Buruk

kebiasaan mengemudi menjadi salah satu penyebab ban cepat botak.

Kebiasaan buruk tersebut seperti suka menambah atau mengurangi kecepatan, cenderung mengemudi dengan balap, atau berbelok tajam pada kecepatan tinggi.

Mengemudi secara agresif akan membuat tekanan berlebih pada ban. Hal tersebut bisa menyebabkannya aus lebih cepat.

Jadi, usahakan untuk mempertahankan kecepatan tetap ketika mengemudi.

5. Tidak Melakukan Rotasi Ban dengan Baik

Kegagalan rotasi ban atau tidak melakukan rotasi ban sesuai dengan rekomendasi pabrik pembuatnya, berisiko membuat ban cepat aus sebelum waktunya. Umumnya, pabrik pembuat ban merekomendasikan rotasi ban setiap 5.000-6.000 mil.

Rotasi ban berperan dalam mendistribusikan berat kendaraan secara merata, dan mencegah menanggung beban lebih banyak daripada area lainnya.

Mengabaikan rotasi ban bisa mengakibatkan penerapan gaya yang tidak merata pada ban. Hal ini menyebabkan ban botak sejak dini.

Selalu pastikan melakukan rotasi ban sesuai dengan jadwal yang direkomendasikan pabrik pembuat.Tujuaan untuk menjaga performa dan keawetan ban yang optimal.

6. Salah Pilih Ban

Memilih ukuran atau jenis ban yang salah termasuk hal yang menyebabkan cepat ban gundul.

Di beberapa kasus, salah pilih di kendaraan tertentu baik sengaja maupun tidak sengaja bisa menyebabkan keausan ban dini.

Oleh sebab itu, penting untuk memastikan ban punya ukuran dan jenis yang tepat untuk kendaraan kamu.

Kalau kamu tidak yakin terkait ukuran atau jenis ban, kamu bisa konsultasikan dengan profesional perbaikan otomotif. Mereka akan bisa membantu kamu memilih ban yang tepat berdasarkan model dan merek kendaraan.

7. Ban Tidak Sejajar

Jika ban tidak sejajar akan membuatnya cenderung menarik ke arah yang berbeda (daripada meluncur dengan mulus di jalan).

Apabila kendaraan terasa seperti tertarik ke satu sisi atau tidak melaju lurus, kemungkinan besar roda kendaraan tidak sejajar.

8. Ban Tidak Seimbang

Sering kali, ban dan roda punya area yang agak berat atau ringan. Menyeimbangkan rakitan ban/roda akan melibatkan penggunaan mesin yang memberi tahu teknis dalam menambahkan beban di tempat tertentu.

Tujuannya agar di semua bagian berat ban/roda sama. Jika keseimbangan ini tidak dilakukan, ban mungkin tidak aus secara merata.

Bahkan, pengemudi mungkin merasakan getaran saat kecepatan yang lebih tinggi.

Risiko Ban Botak

Mengemudi dengan ban gundul atau botak bisa mengakibatkan hilangnya kendali kendaraan. Berikut adalah bahaya atau risiko mengemudi dengan ban botak:

  • Rem yang buruk.
  • Ban botak lebih mudah bocor.
  • Kehilangan kendali dan hydroplaning.

Utamanya, alasan kenapa ban botak harus diganti adalah untuk memberi keselamatan saat berkendara dan membuat berkendara lebih aman serta nyaman.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

Rotasi Ban Mobil Penting Dilakukan, Ini Tujuannya



Jakarta

Banyak pemilik mobil kerap menyepelekan urusan ban, padahal komponen ini punya peran penting dalam keselamatan dan kenyamanan berkendara. Salah satu perawatan sederhana tapi sering dilupakan adalah rotasi ban. Langkah ini penting dilakukan karena bisa memperpanjang usia pakai ban dan menjaga performa mobil tetap optimal.

Dijelaskan Auto2000 dalam keterangannya, ban mobil bisa aus tak merata, meski belum waktunya diganti. Misalnya sisi luar ban bisa lebih cepat habis dibanding sisi dalam. Keausan yang tidak merata ini bisa membuat daya cengkeram ban berkurang, bahkan berpotensi menyebabkan aquaplaning di jalan basah, yaitu kondisi berbahaya saat ban kehilangan traksi di atas air.


Untuk mencegahnya, rotasi ban sebaiknya dilakukan secara rutin setiap 10.000 km atau saat servis berkala. Biasanya, ban depan lebih cepat aus karena menanggung beban pengereman dan arah belokan. Itulah sebabnya ban perlu ditukar posisi agar keausannya merata.

Namun, pola rotasi ban tak bisa asal tukar. Untuk ban bias, bisa dilakukan secara menyilang (crossing) — ban depan kanan dipindah ke belakang kiri, dan sebaliknya. Sedangkan untuk ban radial dengan pola telapak searah (directional), rotasi hanya bisa dilakukan depan-belakang pada sisi yang sama. Jika sampai dibalik kiri-kanan, suara ban bisa jadi berisik dan traksinya berkurang.

Di samping itu, bagi mobil yang punya ban cadangan full size, ban serep juga bisa masuk ke siklus rotasi, sehingga semua ban mendapat beban kerja yang seimbang.

Selain rotasi, jangan lupa juga melakukan spooring dan balancing. Spooring berfungsi menyetel ulang sudut roda agar lurus sempurna, sementara balancing menjaga putaran roda tetap stabil. Kedua hal ini bisa dilakukan bersamaan dengan rotasi ban saat servis berkala.

Dengan melakukan rotasi, spooring, dan balancing secara rutin, mobil lebih nyaman dikendarai, ban lebih awet, dan risiko kehilangan kendali bisa diminimalkan.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com