Tag Archives: rugi

Puncak Sering Macet Parah, Bogor Barat Bisa Jadi Alternatif, Ada Glamping



Jakarta

Sejumlah warga memilih menghabiskan waktu libur panjang (long weekend) di wilayah Bogor Barat, Kabupaten Bogor, sebagai alternatif wisata dari kawasan Puncak yang kerap mengalami kemacetan.

Salah satu pengunjung, Erwin (23), mengatakan dirinya bersama teman-temannya memilih berkemah di kawasan Lembah Cipanas Kelapa 3, Desa Ciasmara, Kecamatan Pamijahan, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

“Kami ingin suasana berbeda, jauh dari hiruk-pikuk kota. Selain itu, ke arah Puncak juga macet, jadi kami memilih ke sini untuk berkemah dan berendam air panas,” kata Erwin seperti dilansir Antara, Senin (9/6/2025).


Ia mengaku telah memesan tempat berkemah satu minggu sebelumnya. “Kami booking seminggu sebelumnya, dan ternyata memang seru banget, nggak rugi,” katanya.

Sementara itu, pengelola Lembah Cipanas Kelapa 3, Melani Susanti, menjelaskan bahwa pengunjung dapat menikmati fasilitas pemandian air panas maupun area camping ground. Menurutnya, masyarakat dapat memilih untuk hanya berkunjung atau sekaligus menginap.

“Kalau hanya ingin menikmati pemandian air panas saja juga bisa. Untuk tiket kunjungan hari biasa Rp15.000 dan akhir pekan Rp20.000 per orang, belum termasuk parkir,” jelasnya.

Bagi pengunjung yang ingin berkemah, pengelola menyediakan dua pilihan paket glamping dengan tarif Rp550.000 dan Rp 650.000 per malam, baik di hari biasa maupun akhir pekan. Selain itu, pengunjung juga diperkenankan membawa tenda sendiri dengan tarif Rp50.000 per orang.

Melani menambahkan, waktu check-in untuk berkemah dimulai pukul 14.00 WIB dan check-out pada pukul 12.00 WIB keesokan harinya.

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Tips Kelola Duit THR Biar Nggak Menguap Begitu Saja


Jakarta

Para pekerja akan menerima tunjangan hari raya (THR) keagamaan sebesar satu bulan upah sesuai ketentuan pemerintah. THR tersebut cair paling lambat H-7 Lebaran sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto.

Nah setelah nanti mengantongi THR, dana yang diperoleh bukan untuk dihamburkan untuk sesuatu yang tidak prioritas. Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) memberikan tiga tips agar uang THR tidak menguap begitu saja.

1. Jangan Langsung Belanja

Hal pertama yang harus dilakukan adalah menghindari foya-foya dan langsung membelanjakan uang THR. Langsung kalap dan ingin segera berbelanja hanya akan membuat uang THR habis dengan cepat.


“STOP! Jangan langsung foya-foya. THR datang tangan gatal langsung check out di marketplace? Santai dulu! Tunggu 2-3 hari sebelum belanja biar nggak kalap. Jangan sampai THR Rekanaker malah menghilang lebih cepat dari gebetan yang ghosting,” tulis Kemnaker di Instagramnya @kemnaker, Selasa (18/3/2025).

Pekerja disarankan untuk menyimpan dulu uang THR selama 48 jam sebelum beli barang yang tidak terlalu mendesak. Disarankan juga untuk membuat wishlist, lalu urutkan barang-barang apa yang benar-benar perlu dibeli.
% buat tabungan atau investasi kecil. Kalau nggak sekarang, kapan lagi? 30% tabungan darurat, 10% investasi ringan,” jelas Kemnaker.

2. Atur Alokasi Prioritas

Memprioritaskan kebutuhan dibanding keinginan juga perlu dilakukan pekerja. Jika sudah memegang THR, pekerja disarankan untuk mengurutkan prioritas penggunaan THR mulai dari bayar utang hingga kewajiban zakat.

“Beli kebutuhan dulu, keinginan belakangan! THR itu bukan uang sulap, sekali swap langsung hilang! Biar nggak rugi urutin prioritas belanja,” tulis Kemnaker. Berikut rincian urutan penggunaaan THR yang disarankan Kemnaker:

– Bayar utang
– Kebutuhan lebaran seperti zakat, sedekah, keluarga
– Sisihkan buat tabungan dan investasi
– Baru deh treat yourself, tapi jangan kalap!

“Kalau sudah habis duluan buat barang-barang impulsif, siap-siap lebaran makan mie instan!” tutur Kemnaker

3. Sisihkan Buat Tabungan dan Investasi Kecil-kecilan

Uang THR sebenarnya bisa menjadi penyelamat jika pengelolaannya dilakukan dengan benar. Pekerja dapat melakukan beberapa tips seperti menyisihkan sebagian dari uang THR untuk investasi atau mengalokasikannya untuk tabungan darurat.

Masa depan butuh jaminan bukan cuma kenangan. Gaji habis buat keperluan sehari-hari? THR bisa jadi penyelamat! Coba sisihkan 30-40

(ily/hns)



Sumber : finance.detik.com

Bangun Rumah Tanpa Drama, Ini Panduan Awasi Kontraktor biar Nggak Rugi


Jakarta

Pembangunan rumah biasanya membutuhkan jasa kontraktor untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana. Kontraktor dapat memudahkan pengerjaan apalagi kalau pemilik rumah tidak punya pengalaman bangun rumah.

Namun, terkadang ada oknum kontraktor yang membangun rumah secara asal-asalan. Hasil pembangunan tidak sesuai harapan, seperti tampilan tidak rapi, atap bocor, dan dinding retak.

Kalau seperti itu, bisa-bisa pemilik rumah kecewa dan merugi dengan hasil pembangunannya. Oleh karena itu, pemilik perlu memantau kerja kontraktor untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan.


Cara Mengawasi Kerja Kontraktor Saat Bangun Rumah

Inilah beberapa hal yang perlu dilakukan pemilik rumah agar pembangunan sesuai harapan.

1. Pahami Desain Rumah dan RAB

CEO SobatBangun Taufiq Hidayat mengatakan pemilik harus memahami desain rumah dan rencana anggaran biaya (RAB). Dengan memahami dua hal itu, pemilik akan lebih mudah berkomunikasi dengan kontraktor nantinya.

“Bangun rumah itu kan biasanya kan ada desain, ada gambar kerja, ada RAB. Nah itu kalau bangun rumah yang benar semua itu sesuai spek yang ada di gambar, yang ada di desain, dan yang ada di RAB,” kata Taufiq saat dihubungi detikProperti beberapa waktu lalu.

2. Buat Kontrak yang Jelas

Kemudian, ia menyarankan agar pemilik membuat perjanjian kerja yang jelas dengan kontraktor. Kontrak ini menjadi panduan selama bekerja. Pemilik bisa menyertai perjanjian kalau kontraktor bersedia bertanggung jawab kalau ada kerusakan usai rumah rampung.

“Rumah itu kan biasanya ada kontrak tuh, kesepakatan kontraknya itu seperti apa? Tadi kan ditanya apakah itu masih bisa diperbaiki atau nggak. Jadi misalnya rumah udah jadi, kontraktor masih bertanggung jawab pada masa perawatan, berapa lama, nah itu biasanya ada gitu,” katanya.

3. Minta Didampingi Arsitek

Selain itu, pemilik bisa minta pendampingan dari arsitek, insinyur, atau jasa pengawas pembangunan agar lebih memahami soal pembangunan. Langkah itu dapat mengantisipasi kesalahpahaman atau penipuan.

“Kalau nggak ngerti harus ada pendamping, pendamping arsitek, pendamping insinyur. Apa kata mandor, kontraktor, (bisa) dibohongi gitu kan, kita cari orang yang ngerti,” ucapnya.

4. Tentukan Cara Pembayaran

Pemilik dan kontraktor dapat menyepakati cara pembayaran. Salah satu metodenya adalah pembayaran setiap ada progres.

Cara seperti itu memberikan peluang ke pemilik buat memeriksa hasil pekerjaan sebelum membayar. Jika hasilnya tidak sesuai, pemilik bisa menahan pembayaran sampai perbaikan selesai.

“Jadi kalau mau bikin kamar mandi, fondasinya dulu. Fondasi udah selesai dibayar. Naik ke dinding, dinding selesai dibayar, terus atap, atap selesai dibayar. Keramik, keramik selesai dibayar,” jelas Taufiq.

Selain itu, ada juga pembayaran kontraktor langsung secara penuh. Pembayaran itu bisa di muka atau di akhir.

5. Sering Tanya Progres

Untuk mencegah kesalahan pembangunan, pemilik rumah harus aktif bertanya soal progres ke kontraktor. Terus bertanya sampai tidak ada keraguan. Jika kurang paham, pemilik bisa minta pendampingan ke arsitek atau ahli lainnya.

“Cara yang paling gampang, tanya sama yang mengerjakan, ‘itu bocor apa nggak’, ‘gimana caranya’, itu nanti dijelasin sama dia gitu. ‘Bisa ditunggu waktu hujan nggak?’, ‘nanti bapak cek, ceknya yang mana?’,” tuturnya.

Punya pertanyaan soal rumah, tanah atau properti lain? detikProperti bisa bantu jawabin. Pertanyaan bisa berkaitan dengan hukum, konstruksi, jual beli, pembiayaan, interior, eksterior atau permasalahan rumah lainnya.

Caranya gampang. Kamu tinggal kirim pertanyaan dengan cara klik link ini

(dhw/dhw)



Sumber : www.detik.com