Tag Archives: sajian sahur lezat

Hindari 6 Kesalahan Pola Makan Ini Agar Tahan Puasa sampai Maghrib


Jakarta

Selama bulan ramadan kondisi tubuh harus dijaga agar tak kekurangan nutrisi harian. Karenanya, penting untuk menghindari kesalahan pola makan ini.

Agar ibadah puasa lancar, kondisi tubuh harus bugar dan sehat. Dalam hal ini pola makan sangat berpengaruh penting. Pola makan selama berpuasa tidak harus makan berlebihan.

Dengan makan secukupnya, tubuh tetap dapat berenergi asalkan memperhatikan pola makan sehat sesungguhnya. Pasalnya banyak pola makan salah dan telah menjadi kebiasaan saat ramadan.


Kuncinya adalah tidak makan berlebihan dan memilih makanan yang penuh nutrisi. Dikutip dari Curly Tales (23/03/23) berikut 6 kebiasaan pola makan salah saat ramadan:

1. Terlalu banyak minum saat sahur

air putihSaat sahur jangan terlalu banyak minum air. Foto: Getty Images/andreswd

Kebanyakan orang berlogika bahwa dengan banyak minum dan makan saat sahur akan membuat tubuh jadi kuat berpuasa seharian. Faktanya tidak demikian.

Terlalu banyak minum, kamu tidak akan makan dalam jumlah yang cukup. Itu karena perut kamu sudah kenyang dengan air. Terlalu banyak minum juga menyebabkan gangguan pencernaan.

2. Terlalu banyak makan saat buka puasa

Begitu juga saat buka puasa. Karena sudah seharian berpuasa, banyak orang yang seolah balas dendam dengan makan terlalu banyak di waktu berbuka.

Namun, makan berlebihan saat buka puasa dapat menimbulkan dampak kesehatan jangka panjang. Kondisi ini dapat mengganggu pencernaan dan memicu kenaikkan berat badan.

3. Makan makanan berminyak

Gorengan mirip bakwan di berbagai negaraSelama ramadan hindari mengonsumsi makanan berminyak. Foto: Getty Images/iStockphoto

Dalam pola makan sehat, makanan berminyak sebaiknya memang harus dihindari. Terutama saat bulan ramadan, yang mana kondisi tubuh pasti kekurangan nutrisi.

Kebiasaan membatalkan puasa dengan gorengan haruslah dihilangkan. Makanan berminyak tinggi akan lemak jenuh yang bisa menambah kalori dan mengganggu kesehatan.

Kesalahan pola makan selama ramadan ada di halaman selanjutnya.

4. Kurang makan buah-buahan

Alih-alih gorengan, perbanyaklah mengonsumsi buah-buahan yang banyak mengandung serat, vitamin, dan kadar airnya. Buah dengan kadar air tinggi akan membantu menghidrasi tubuh.

Misalnya seperti buah semangka, mentimun, kiwi, jeruk, dan masih banyak lagi. Selain itu, kandungan seratnya juga akan melancarkan pencernaan dan membuat kenyang dalam waktu lama.

5. Banyak makan makanan asin

Sering Ngidam Makanan Asin? Ini 5 Penyebab dan Cara Cegahnya.Hindari makanan yang mengandung garam. Foto: Getty Images

Mengonsumsi banyak makanan asin, terutama saat berbuka puasa bisa berisiko bagi kesehatan. Salah satunya dapat menyebabkan jantung berdebar dan tekanan darah tinggi.

Tak hanya, makanan yang mengandung garam dapat membuat dehidras, sehingga menyebabkan cepat haus. Kondisi ini akan mengganggu ibadah berpuasa.

6. Kebanyakan makan makanan manis

Menghindari makanan asin, bukan berarti harus memperbanyak makanan manis. Makanan manis juga harus dikurangi selama bulan ramadan.

Kebiasaan ini mungkin sulit dihindari karena biasanya makanan manis selalu tersaji sebagai takjil. Tinggi gula dapat menurunkan tekanan darah sehingga mengganggu kesehatan jantung dan pembuluh darah.

(raf/odi)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makan Minum Makanan Minuman Sehat Wal Afiyat di JumatBerkah.Com اللهم صلّ على محمد
Source : unsplash / Anna Pelzer

Doyan Makan Gorengan Saat Buka Puasa? Ahli Ingatkan 4 Risiko Ini


Jakarta

Gorengan jadi menu buka puasa favorit orang Indonesia. Namun waspadai konsumsinya terlalu banyak karena ahli kesehatan mengingatkan 4 risiko yang mungkin terjadi.

Makan gorengan terlalu banyak dapat memicu dampak negatif untuk tubuh. Seperti apa risikonya? Berikut penjelasan ahli kesehatan.

1. Obesitas

Makanan yang melalui proses penggorengan cenderung mengandung kalori dan lemak yang tinggi. Sebab, makanan yang digoreng akan kehilangan kadar air yang terkandung di dalamnya dan menyerap lemak berlebih. Akibatnya, makanan tersebut akan memiliki kadar lemak yang tinggi.


“Sebagai contoh, 100 gram kentang yang dipanggang akan mengandung 93 kalori dan 0.13 gram lemak, sedangkan pada 100 gram kentang yang digoreng akan mengandung 312 kalori dan 15 gram lemak,” papar dokter spesialis gizi klinik dari Eka Hospital Cibubur, dr. Imelda Goretti melalui keterangannya.

Imelda mengatakan, makanan yang memiliki kalori serta lemak yang tinggi dapat meningkatkan risiko obesitas. Obesitas adalah kondisi ketika lemak yang menumpuk di dalam tubuh sangat banyak. Bila tidak segera ditangani, obesitas bisa meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular, hipertensi, hingga diabetes.

2. Kanker

Imelda mengatakan, makanan yang digoreng berpotensi tinggi menghasilkan zat akrilamida. Akrilamida adalah senyawa berbahaya yang timbul jika makanan digoreng terlalu lama dalam minyak.

“Diketahui, [zat akrilamida] merupakan zat beracun penyebab kanker yang terbentuk dalam makanan selama proses memasak suhu tinggi, seperti menggoreng,” jelas dr. Imelda.

Ia menjelaskan, zat akrilamida adalah reaksi kimia dari gula dan asam amino yang disebut asparagine. Zat ini terbentuk di dalam beberapa makanan, seperti kentang, daging merah, dan makanan bertepung yang diproses dengan suhu tinggi, salah satunya dengan digoreng.

Mengeluh Harga Gorengan Tak Lagi Rp 500, Netizen Ini Kena Nyinyir!Gorengan yang renyah dan nikmat berisiko buruk untuk tubuh jika dikonsumsi sebagai menu buka puasa. Foto: Site News

3. Penyakit jantung

Gorengan berpengaruh besar pada risiko meningkatnya tekanan darah, obesitas, dan penyumbatan pembuluh darah yang dapat menyebabkan penyakit jantung. Hal ini karena gorengan memiliki kadar lemak jenuh dan lemak trans yang tinggi sehingga bisa berdampak buruk bagi kesehatan jantung.

4. Diabetes tipe 2

Menurut studi oleh Shenzhen University Health Science Center, mengonsumsi gorengan secara terus-menerus berkaitan erat dengan risiko pengembangan diabetes tipe 2.

Berdasarkan penelitian tersebut, risiko diabetes tipe 2 seseorang yang makan gorengan empat hingga enam kali per minggu dapat meningkat hingga 39 persen. Sementara itu, jika gorengan dimakan lebih dari tujuh kali dalam seminggu, peningkatannya menjadi 55%.

“Penelitian menemukan orang yang sering mengkonsumsi makanan cepat saji memiliki risiko mengalami resistensi insulin dan menyebabkan diabetes tipe 2,” kata dr. Imelda.

Sebagai alternatif, dr. Imelda menyarankan untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti kurma, jus buah, dan air mineral sebagai menu berbuka puasa. Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat untuk mulai mengubah pola hidup dengan menggunakan metode masak selain goreng, yakni rebus, kukus, atau panggang.

“Makanan yang dipanggang dengan oven pemanggang maupun air fryer bisa menghasilkan makanan dengan nilai kalori serta lemak yang lebih rendah. Penggunaan oven dan air fryer juga dapat mengurangi penggunaan minyak hingga 70 sampai 80 persen,” jelas dr. Imelda.

Artikel ini sudah tayang di CNBC Indonesia dengan judul Selalu Makan Gorengan Tiap Buka Puasa? Waspada 4 Penyakit Ini

(dfl/adr)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makan Minum Makanan Minuman Sehat Wal Afiyat di JumatBerkah.Com اللهم صلّ على محمد
Source : unsplash / Anna Pelzer

Cepat Lapar Saat Puasa? Hindari Konsumsi 10 Makanan Ini


Jakarta

Saat puasa beberapa orang cepat lapar padahal sudah makan sahur. Kuncinya ternyata ada pada menghindari 10 makanan berikut ini.

Saat sahur dan buka puasa, penting untuk mengonsumsi makanan bernutrisi tepat. Dengan begitu, kamu akan terhindar dari masalah seperti lemas atau cepat lapar selama berpuasa.

Beberapa makanan diketahui membuat cepat lapar karena umumnya terdiri dari karbohidrat olahan dan tinggi gula. Kandungan protein dan seratnya minim sehingga tak memunculkan rasa kenyang yang lama.


Mengutip Eat This Not That, kombinasi karbohidrat olahan yang tinggi, rendah serat, dan protein dapat mengacaukan kadar gula darah Anda, berkontribusi pada rasa lapar dan nafsu makan yang tak terpuaskan.

Berikut daftar 10 makanan yang bikin cepat lapar saat puasa:

1. Pastry

Rasa manis dari pastry memang menggugah selera, apalagi jika disandingkan dengan kopi sebagai pelengkap sarapan. Meski demikian, makanan ini bukanlah pilihan tepat karena justru bisa membuat Anda semakin lapar.

“Makanan yang dipanggang ini bagus untuk memuaskan selera Anda tetapi tidak terlalu mengenyangkan perut karena cenderung kaya akan karbohidrat [sederhana],” kata dietitian Destini Moody.

“Tanpa cukup protein atau serat (yang cenderung kurang pada kue kering), camilan ini akan meningkatkan gula darah, menyebabkan kembalinya penurunan gula darah segera setelahnya.”

Moody pun menyarankan jika Anda ingin makan pastry, maka sandingkan makanan ini dengan protein seperti telur rebus atau greek yogurt.

2. Keripik kentang

Keripik kentang jadi makanan favorit banyak orang karena rasanya yang gurih dan bikin nagih. Namun, makanan yang mengandung banyak natrium ini justru bisa membuat perut bertambah lapar.

“Garam membuat hampir semua hal terasa lebih enak karena membuat Anda mengeluarkan air liur,” kata Moody.

“Lebih banyak air liur berarti lebih banyak reseptor aktif di indera pengecap Anda, yang berarti lebih banyak rasa yang dalam.”

Namun ada alasan lain mengapa kita mendambakan makanan asin. Para ilmuwan berhipotesis bahwa manusia mendambakan garam karena kemungkinan garam memicu pelepasan dopamin, yaitu hormon yang memungkinkan kita merasakan kepuasan.

“Hal ini dapat menciptakan lingkaran setan karena camilan asin seperti keripik kentang dan pretzel cenderung mengandung karbohidrat olahan dan sedikit serat yang dapat memperlambat pencernaan Anda,” kata Moody.

Hal ini membuat Anda lebih cepat lapar, yang bisa membuat Anda memakan lebih banyak keripik, dan siklusnya terus berlanjut.

3. Roti gandum

Penjelasan soal nutrisi nasi putih dan roti gandumFoto: Getty Images/iStockphoto

Roti gandum mungkin mengandung tinggi serat, tetapi juga lebih banyak diproses daripada biji-bijian utuh seperti oat dan quinoa, serta kurang lemak dan protein yang bisa mengenyangkan rasa lapar.

Agar roti Anda lebih tahan lama membuat kenyang, ganti selai dengan topping yang mengandung lemak sehat, seperti selai kacang, telur, atau alpukat.

“Kalori ekstra dalam makanan ini menyediakan lemak, protein, dan serat-semuanya merupakan kunci untuk membantu Anda tetap kenyang lebih lama,” kata dietitian Alex Caspero mengutip Prevention.

Jika Anda memilih selai kacang, pertahankan porsinya dengan maksimal dua sendok makan per porsi.

4. Jus buah

Buah mengandung banyak vitamin, mineral, dan serat. Namun, hampir tidak protein atau lemak yang bisa menciptakan rasa kenyang.

“Dan meskipun banyak jus 100% mengklaim mengandung tiga hingga empat porsi buah dan sayuran per botol, meminum produk Anda tidak memberikan tubuh Anda rasa lapar yang sama seperti memakannya,” kata Caspero.

“Tanpa sebagian besar serat dalam dagingnya, jus bisa membuat Anda merasa seperti tidak makan apa pun,” katanya.

Sebagai gantinya, masukkan produk Anda ke dalam makanan dengan menyiapkan salad atau tumis, atau menambahkan yogurt atau oatmeal dengan buah segar.

5. Cookies dan cake

Ilustrasi cookiesFoto: Getty Images/WRS Photos

Gula, baik itu madu organik atau gula pasir mengaktifkan jalur nafsu makan di otak Anda secara berbeda dibandingkan sumber energi lainnya, demikian temuan penelitian dari Yale University School of Medicine.
Secara khusus, thalamus, hipotalamus, dan insula otak, yaitu area yang mendorong Anda untuk makan, cenderung menjadi tenang setelah Anda mengonsumsi makanan.

Namun, menurut penelitian itu, ketika Anda menelan makanan manis seperti cookies atau cake, area tersebut tetap aktif.

“Singkatnya, otak Anda memberitahu tubuh bahwa Anda belum kenyang, dan Anda memiliki keinginan untuk makan lebih banyak agar merasa kenyang, kata Dr. Robert Lustig, peneliti gula dan ahli endokrinologi anak di Universitas California, San Francisco mengutip Time Magazine.

Selengkapnya di halaman selanjutnya.

6. Nasi putih

Meski nasi putih tidak selalu buruk, namun lebih baik memilih nasi merah atau hitam untuk lebih sering dikonsumsi. Hal ini terkait dengan cara pengolahan nasi putih.

Moody mengatakan, semua nasi putih bermula dari beras merah, yang kemudian dimurnikan dan dipoles untuk menghilangkan lapisan luar berwarna coklat yang disebut dedak. Hal inilah yang membuat nasi putih berwarna mutiara dan teksturnya yang lembut.

“Masalahnya adalah hampir semua serat dan vitamin B dalam beras ditemukan pada dedak,” katanya.

“Vitamin B1, juga dikenal sebagai thiamin, ditemukan setelah Angkatan Laut Kekaisaran Jepang mengalami kekurangan B1 secara luas setelah mengubah pola makan mereka dari nasi merah ke nasi putih. Setelah banyak pria meninggal karena beri-beri, penyakit yang sangat tidak menyenangkan yang terjadi akibat penyakit beri-beri. kekurangan B1, diketahui ‘pengobatannya’ adalah makan nasi merah lagi.”

Tak hanya vitamin pada bekatul yang penting, serat pada bekatul juga berperan dalam mengendalikan rasa lapar.

“Tanpa serat, makan seporsi nasi putih mempercepat respon insulin dan mempercepat pengosongan lambung, yang akhirnya membuat kita semakin lapar dalam jangka panjang,” kata Moody.

7. Sereal dengan tambahan gula

serealFoto: Getty Images

Sereal dengan tambahan pemanis tidak mengandung cukup serat dan protein, yang keduanya membantu rasa kenyang. Itu sebabnya mengonsumsi sereal jenis ini dapat menyebabkan lonjakan gula darah yang tajam dan kemudian turun lagi.

Jika Anda suka makan sereal dan menginginkan sesuatu yang membantu Anda menghindari rasa lapar dan menjaga kadar gula darah lebih stabil, pilihlah produk yang mengandung lebih dari 5 gram serat per porsi.

Selain itu, Anda bisa pasangkan sereal dengan susu berprotein tinggi, seperti susu atau susu kedelai, atau gunakan yogurt Yunani sebagai bahan dasarnya.

8. Pasta

Seperti banyak sumber karbohidrat lainnya, Anda bisa menemukan pasta dalam bentuk putih (halus) dan gandum utuh. Dan pasta putihlah yang sebaiknya dihindari lebih sering jika rasa kenyang adalah tujuan Anda untuk makan.

Pasta putih terbuat dari tepung olahan, yang serat, vitamin, dan mineralnya jauh lebih rendah dibandingkan karbohidrat dari sumber biji-bijian.

“Sebagian besar pasta yang tersedia di toko terbuat dari sumber tepung olahan tanpa banyak kandungan serat, yang dapat menyebabkan fluktuasi gula darah dan rasa lapar segera setelah dikonsumsi,” kata dietitian Lena Bakovic.

Di sisi lain, karbohidrat kompleks, seperti pasta gandum membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna, sehingga membantu kita merasa kenyang lebih lama.

9. Kentang goreng

Jika Tak Dimakan Berlebihan, Ini 5 Mnafaat sehat Makan Kentang GorengFoto: Getty Images/Rafa Jodar

Meskipun kentang sangat bagus dalam meningkatkan rasa kenyang, namun kentang kurang efektif jika disajikan dalam bentuk kentang goreng.

“Ini karena makanan ini kaya akan karbohidrat olahan dan natrium, yang rasanya memuaskan, namun tidak terlalu memuaskan rasa lapar,” kata Moody.

10. Putih telur

Meskipun 3 hingga 4 gram protein yang ditemukan di setiap putih telur secara teknis membuat Anda merasa lebih kenyang, putih telur sangat rendah kalori dan hampir bebas lemak.

Itu berarti Anda tidak akan merasa kenyang dalam waktu lama. Karena itu penting untuk konsumsi telur secara utuh, baik putih dan kuningnya.

“Kuning telur mengandung nutrisi sehat, seperti lutein yang menyehatkan mata, bersama dengan beberapa protein dan lemak sehat yang akan membuat hidangan telur Anda jauh lebih bergizi,” kata dietitian Isabel Smith.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Catat, Konsumsi 10 Makanan Ini Malah Bikin Kamu Tambah Lapar”

(adr/adr)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makan Minum Makanan Minuman Sehat Wal Afiyat di JumatBerkah.Com اللهم صلّ على محمد
Source : unsplash / Anna Pelzer