Tag Archives: sejarah

5 Penginapan Bersejarah di Indonesia, Saksi Bisu Masa Kolonial-Kemerdekaan



Jakarta

Indonesia ternyata punya banyak penginapan atau hotel yang bernilai sejarah, terutama terkait masa Kolonial dan Kemerdekaan. Berikut 5 di antaranya:

Bangunan bersejarah tidak hanya gedung-gedung pemerintahan, hotel-hotel atau penginapan juga banyak yang dibangun sejak ratusan tahun silam. Buktinya ada di beberapa hotel berikut ini.

Hotel-hotel ini tersebar di berbagai kota di Indonesia. Masing-masing punya kisah dan perannya sendiri dalam sejarah.


Berikut 5 Penginapan Bersejarah di Indonesia:

1. Hotel Majapahit

Teatrikal Perobekan Bendera di Hotel Majapahit SurabayaTeatrikal Perobekan Bendera di Hotel Majapahit Surabaya Foto: Aprilia Devi

Menyebut hotel atau penginapan bersejarah, tentu tidak bisa dilepaskan dari Hotel Majapahit di Surabaya. Hotel ini sudah ada sejak tahun 1910 dan dibangun oleh Lucas Martin Sarkies.

Awalnya, hotel ini bernama Oranje Hotel. Ketika Indonesia dikuasai Jepang, hotel ini berubah nama menjadi Yamato Hoteru atau Hotel Yamato.

Hotel ini pun menjadi saksi bisu peristiwa sejarah, yaitu perobekan bendera Belanda yang berwarna Merah-Putih-Biru menjadi Merah-Putih saja.

Kala itu, tepatnya pada 19 September 1945, Mastiff Carbolic mengibarkan bendera Belanda di puncak hotel ini. Namun, hal itu malah memicu kemarahan Arek-arek Suroboyo. Dengan gagah berani, mereka memanjat tiang bendera di hotel ini dan merobek bendera Belanda itu hingga menjadi bendera merah putih.

2. Hotel Savoy Homann

Hotel Savoy HomannHotel Savoy Homann Foto: (Siti Fatimah/detikcom)

Beranjak ke Bandung, ada hotel Savoy Homann yang tak kalah bersejarah. Hotel ini menjadi saksi bisu peristiwa sejarah, yaitu Konferensi Asia Afrika.

Pada tahun 1955, hotel ini menjadi tempat peristirahatan Presiden Sukarno dan kepala negara peserta Konferensi Asia Afrika lainnya.

Hotel Savoy Homann dibangun pada tahun 1937 oleh arsitek A.F Albers. Namun bangunan hotel sebenarnya sudah ada sejak tahun 1871. Hotel ini dibangun dengan gaya art deco dan menghadap langsung ke Jalan Asia Afrika Bandung.

3. Hotel Indonesia Kempinski

Meski tidak setua hotel-hotel lainnya, tapi Hotel Indonesia Kempinski layak untuk disebut bersejarah. Keberadaan hotel ini awalnya diprakarsai langsung oleh Presiden Sukarno.

Presiden Sukarno bahkan sangat menyukai restoran Signatures yang ada di hotel ini. Hotel Indonesia pertama kali diresmikan pada tahun 1962 untuk menyambut ajang Asian Games IV.

Pada tahun 2004, hotel ini dikelola oleh Kempinski Group, sehingga namanya menjadi Hotel Indonesia Kempinski. Hotel ini pun menjadi tempat menginap favorit pejabat tinggi negara dan tamu-tamu penting kenegaraan lainnya.

4. Hotel Salak The Heritage, Bogor

Napak tilas jejak Eduard Douwes Dekker di Hotel Salak, Bogor.Napak tilas jejak Eduard Douwes Dekker di Hotel Salak, Bogor. Foto: Sudrajat/detikcom

Di Bogor, juga ada hotel bersejarah, yaitu Hotel Salak the Heritage. Hotel yang usianya sudah ratusan tahun ini dibangun pada tahun 1856 pada masa kolonial Belanda.

Awalnya, hotel ini bernama Bellevue-Dibbets Hotel milik keluarga Gubernur Jenderal VOC kala itu. Hotel ini pun digunakan sebagai tempat menginap pejabat-pejabat VOC kala itu.

Saat Indonesia diduduki Jepang, bangunan hotel ini difungsikan sebagai markas militer. Setelah Indonesia merdeka, baru hotel ini berubah nama menjadi Salak the Heritage.

5. Hotel Hermitage

Terakhir, ada hotel Hermitage di Jakarta yang bangunannya juga bersejarah. Hotel ini menjadi saksi bisu masa kolonial Belanda karena sudah dibangun pada tahun 1920-an.

Awalnya, bangunan hotel ini merupakan kantor pusat telekomunikasi pemerintah Hindia Belanda. Namun pada tahun 2008, bangunan itu akhirnya diubah menjadi The Hermitage Hotel dan difungsikan sebagai tempat menginap.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Hilangnya Si Penjaga Keselamatan, Ketika Museum Dirusak dan Dijarah



Jakarta

Aksi massa pada Sabtu (30/8/2025) malam tidak hanya terjadi di Jakarta dan sekitarnya. Lokasi aksi ini meluas hingga Kediri, Jawa Timur dengan sejumlah insiden perampokan dan perusakan. Aksi pencurian tidak hanya menyasar barang yang saat ini dinilai berharga.

Barang peninggalan sejarah ikut hilang dalam aksi perusakan yang terjadi di Museum Bhagawanta Bhari, Kediri. Museum di belakang DPRD Kabupaten Kediri ini kehilangan fragmen Arca Ganesha peninggalan kebudayaan Hindu, yang sempat blooming di sejarah Indonesia.

Fragmen arca Ganesha di Museum Bhagawanta BhariFragmen arca Ganesha di Museum Bhagawanta Bhari Foto: Museum Bhagawanta Bhari

Sosok Ganesha dalam kepercayaan Hindu adalah dewa berkepala gajah yang sangat dihormati. Dia adalah putra Dewa Siwa dengan sosok bertangan empat yang memegang berbagai simbol biasanya kapak, jerat, dan mangkuk. Kendati berkepala gajah, sosok Ganesha tidak punya gading yang utuh.


“Ganesha adalah lambang dewa ilmu pengetahuan dan sang penjaga keselamatan dalam kehidupan manusia. Atribut yang dipegangnya antara lain paracu (kapak kerap ditulis parasu), aksamala (tasbih), dan mangkuk,” tulis Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur: Profil kebudayaan Kabupaten kediri, Kantor Parsenibud Kabupaten Kediri tahun 2006.

Sebagai sebuah fragmen, arca Ganesha di Museum Bhagawanta Bhari tidak terlihat utuh. Bagian kepala lebih kecil menyisakan bagian belalai, dengan ornamen di belakang arca seperti ada yang hilang. Fragmen arca Ganesha kemungkinan adalah peninggalan zaman Kerajaan Mataram Kuno di abad ke-11 Masehi.

Meski begitu, arca ini tetap berharga sebagai bagian perkembangan kebudayaan Indonesia. Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) mengimbau masyarakat yang tahu keberadaan artefak ini segera melapor pada pemerintah. Khususnya bagi oknum yang mengambil dan menyimpan sendiri fragmen arca Ganesha.

“Kami benar-benar berharap benda-benda bersejarah ini bisa kembali, karena peninggalan budaya memiliki nilai historis jadi sangat tidak pantas untuk menjadi sasaran,” kata Mas Dhito dalam keterangan tertulis pada Minggu (31/8/2025).

Sejumlah benda bersejarah lain tercatat ikut hilang dalam aksi ini. Benda tersebut adalah arca bodhisatva, miniatur lumbung, plakat HVA Sidomulyo dua buah, bata berinskripsi, dan arca Sumbercangkring. Pemerintah berharap semua benda bersejarah tersebut kembali, supaya bisa jadi bahan belajar seluruh masyarakat.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

Rumah Bagus Kebanggaan Surabaya Hangus, Jadi Abu Usai Aksi Demo



Surabaya

Aksi massa pada Sabtu (30/8/2025) malam merusak sejumlah bangunan ikonik kebanggaan Surabaya. Bangunan peninggalan era kolonialisme tersebut mengalami pembakaran, dirampok, dan dirusak hingga kehilangan keindahannya. Tak terkecuali Gedung Negara Grahadi yang jadi kediaman Wakil Gubernur Jawa Timur.

Bangunan yang berdiri tahun 1795 tersebut sekaligus menjadi kantor Wagub Jatim Emil Dardak sehari-hari. Selepas aksi massa di akhir Agustus 2025, Grahadi yang berarti rumah bagus atau rumah indah dalam bahasa Sansekerta hangus jadi abu dan berantakan di beberapa bagian yang tersisa.


Kondisi Gedung Negara Grahadi Usai Dibakar PerusuhKondisi Gedung Negara Grahadi Usai Dibakar Perusuh (dok. Esti Widiyana/detikcom)

Gedung Grahadi, kini berusia kurang lebih 230 tahun, pertama kali dibangun dengan nama tuinhuis atau rumah taman. Pendiri dan pemiliknya adalah Dirk van Hogendrop seorang pejabat VOC yang menguasai ujung timur yang ingin punya rumah peristirahatan indah, sejuk, dan tenang.

“Awalnya, Gedung Grahadi memang menghadap ke Kalimas. Sehingga, penghuninya bisa minum teh pada sore hari sambil melihat perahu yang menelusuri kali. Gedung yang dibangun pada 1795 ini kemudian berganti desain hingga menjadi yang kita kenal sekarang,” tulis Informasi Cagar Budaya Provinsi Jawa Timur (INCAR) Provinsi Jawa Timur.

Gedung Grahadi saat ini adalah hasil renovasi Herman Willem Daendels, petinggi VOC yang menjabat sebagai Gubernur Jenderal Hindia Timur. Di tangannya, Grahadi didesain bergaya Indis Empire Style sebagai rumah dinas Residen Surabaya. Dalam sejarahnya Grahadi pernah jadi gedung pengadilan tinggi, tempat pesta, resepsi, dan keperluan lain.

Sejak Indonesia merdeka pada 1945, Gedung Grahadi menjadi domisili Gubernur Jawa Timur dan tempat menerima tamu. Presiden RI periode 2014-2024 Joko Widodo sempat menggunakan bangunan Gedung Grahadi di sebelah kanan sebagai ruang kerja saat berkunjung ke Surabaya.

Gedung Grahadi, Sabtu (4/11/2023)Gedung Grahadi tahun 2023 sebelum dibakar pada Agustus 2025 (dok. Istimewa)

Rusaknya gedung berusia dua abad tersebut tentu meninggalkan duka. Namun Pemprov Jatim memastikan layanan masyarakat tetap tersedia dan berjalan seperti biasa. Pemprov juga mengapresiasi TNI dan Polri yang telah mengamankan situasi sekitar gedung dan wilayah Jawa Timur.

“Tentunya, ini tidak mengurangi semangat Pemprov untuk terus melayani masyarakat. Kami akan bekerja sebaik-baiknya untuk menjaga pelayanan kepada masyarakat dari pemerintah Provinsi Jawa Timur. Kami juga akan bekerja sama jika ada langkah yang harus diambil pihak berwenang,” kata Emil.

Selain memperbaiki Gedung Grahadi yang rusak, Emil menekankan prioritas saat ini adalah memastikan stabilitas di masyarakat. Kondisi yang aman dan kondusif menjadi kunci kelangsungan hidup sehari-hari.

(row/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Masjid Kuno Ini Saksi Penyebaran Agama Islam di Madiun



Madiun

Di tengah pemukiman warga kelurahan Kuncen, berdiri sebuah masjid kuno yang menjadi saksi penyebaran agama Islam di Madiun.

Masjid Kuno Kuncen, yang dikenal pula sebagai Masjid Nur Hidayatullah, kerap disebut sebagai salah satu saksi perkembangan Islam di Madiun dan telah menarik perhatian warga, peneliti, serta wisatawan religi.

Meski ukurannya tak seluas masjid-masjid agung metropolitan, nilai historis dan arsitekturnya membuat tempat ini istimewa. Struktur serupa joglo, tiang saka kayu berusia, serta pagar batu bata yang menjulang menjadi ciri khas yang mudah dikenali.


Kompleks masjid ini juga letaknya berdekatan dengan sendang yang menurut tradisi setempat terkait dengan asal-usul nama kota Madiun. Air dari sendang ini juga dipercaya memiliki berkah dan sering digunakan untuk ritual jamasan (penyucian) benda-benda pusaka, terutama menjelang bulan Suro (Tahun Baru Jawa) atau saat perayaan Grebeg Maulud.

Asal-usul Masjid Kuno Kuncen

Dilansir dari laman resmi Kelurahan Kuncen, pergeseran kekuasaan besar terjadi pada tahun 1568 di Kesultanan Demak, yang dampaknya turut membentuk sejarah di Madiun.

Era baru ini dimulai setelah Mas Karebet, atau Jaka Tingkir, memenangkan perang saudara. Dengan restu para wali, ia naik tahta menggantikan mertuanya, Sultan Trenggono, dan bergelar Sultan Hadiwijaya.

Namun, Sultan Hadiwijaya menolak untuk berkedudukan di Demak dan memilih memindahkan pusat pemerintahannya ke Pajang. Sejalan dengan perubahan tersebut, putra Sultan Trenggono lainnya, Pangeran Timur, diangkat sebagai Bupati Madiun pada 18 Juli 1568.

Pengangkatan adik ipar Sultan Hadiwijaya ini dilakukan oleh Sunan Bonang yang mewakili dewan wali. Pangeran Timur, yang memerintah Madiun dari tahun 1568 hingga 1586, kemudian dikenal dengan gelar Panembahan Rama atau Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno.

Pada tahun 1575, Pangeran Timur mengambil keputusan strategis untuk memindahkan pusat pemerintahan Madiun dari wilayah utara (Kelurahan Sogaten) ke lokasi baru di selatan, yaitu di Kelurahan Kuncen (sebelumnya bernama Wonorejo).

Selain mengurus pemerintahan, Pangeran Timur juga mengemban misi dakwah untuk menyebarkan agama Islam. Karena penyebaran agama erat kaitannya dengan pendirian tempat ibadah, maka diyakini bahwa Masjid Kuno Kuncen (yang kini bernama Masjid Nur Hidayatullah) didirikan di Kuncen setelah perpindahan ibu kota tersebut, yakni sekitar akhir abad ke-16.

Peninggalan Sejarah Masjid Kuncen

Peninggalan sejarah di masjid di antaranya adalah bedug (kentungan besar) kuno yang diyakini seusia dengan masjid, serta mustaka (mahkota atap) asli masjid yang memiliki nilai sejarah tinggi.

Selain itu, mimbar dan beberapa elemen arsitektur di dalam masjid juga masih mempertahankan keasliannya sejak era Pangeran Timur.

Artefak terpenting di kompleks ini sesungguhnya adalah keberadaan makam-makam kuno, terutama makam Pangeran Timur (Ki Ageng Panembahan Ronggo Jumeno), Bupati Madiun pertama.

Kompleks makam ini, yang letaknya menyatu dengan area masjid, menjadi bukti utama fungsi Kuncen sebagai pusat pemerintahan dan penyebaran Islam pertama di Madiun. Nisan-nisan kuno dari para kerabat dan abdi dalem yang dimakamkan di sekitar Pangeran Timur juga menjadi peninggalan sejarah yang tak ternilai.

Karena nilai sejarah yang tinggi dan keunikan arsitekturnya, kompleks Masjid Kuno Kuncen (termasuk area makam Pangeran Timur) telah ditetapkan secara resmi oleh Pemerintah Kota Madiun sebagai Situs Cagar Budaya melalui SK Walikota pada tahun 2019.

Status ini memberikan perlindungan hukum penuh, yang berarti segala bentuk pemugaran atau penambahan fasilitas baru di kawasan tersebut harus dilakukan atas seizin dan pengawasan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur.

Masjid Kuno Kuncen adalah bukti konkrit yang menghubungkan masa lalu dengan keseharian warga Madiun. Perdebatan tentang tanggal pendirian atau nama pendiri menggambarkan hidupnya tradisi dan arsip, keduanya perlu disandingkan agar sejarah kawasan ini bisa ditulis lebih lengkap.

Upaya pelestarian dan pengelolaan wisata yang menghormati nilai asli akan menentukan apakah generasi mendatang masih bisa menyentuh, melihat, dan belajar dari warisan ini.

——–

Artikel ini telah naik di detikJatim.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Kisi-kisi dan 20 Contoh Soal TKA SMA Mapel Pilihan Sejarah, Plus Kunci Jawaban!



Jakarta

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah mengeluarkan kisi-kisi terkait setiap mata pelajaran (mapel) yang akan diujikan pada Tes Kemampuan Akademik (TKA). Salah satu mapel pilihan yang tersedia adalah Sejarah.

Setidaknya ada enam materi yang akan diujikan dalam mapel pilihan Sejarah di TKA. Keenam materi tersebut, yakni pengantar ilmu sejarah, periode kerajaan Hindu-Budha dan Islam, perlawanan terhadap bangsa Eropa, pergerakan nasional sampai proklamasi kemerdekaan, revolusi kemerdekaan indonesia sampai demokrasi terpimpin, dan orde baru sampai reformasi.

Dengan kata lain, materi yang diujikan merupakan segala hal yang detikers pelajari selama bersekolah. Keenam materi tersebut bisa tertuang dalam 20 contoh soal TKA SMA mapel pilihan sejarah sebagai berikut untuk menjadi bahan latihanmu.


Dikutip dari laman resmi Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik) Kemendikdasmen dan buku TKA Mapel Pilihan IPS SMA/MA 2025/2026 karya The King Forum Tentor Indonesia berikut 20 contoh soal TKA mapel pilihan Biologi selengkapnya. Latihan di sini ya!

20 Contoh Soal TKA SMA Mapel Pilihan Sejarah

1. Sejarawan R Moh Ali mendefinisikan sejarah sebagai ilmu yang menyelidiki perkembangan mengenai peristiwa dan kejadian di masa lampau.

Berdasarkan pengertian tersebut, apa ciri utama sejarah sebagai ilmu?

A. Disusun berdasarkan kesaksian lisan dari para pelaku
B. Mengkaji peristiwa masa lalu secara sistematis
C. Menyelidiki perubahan dan kesinambungan tradisi dalam
D. Mempelajari semua peristiwa yang pernah terjadi di masa lampau.
E. Menyusun narasi tentang kejadian di masa lalu berdasarkan imajinasi.

Jawaban: B. Mengkaji peristiwa masa lalu secara sistematis

2. Untuk merekonstruksi peristiwa masa lalu, sejarawan membutuhkan sumber-sumber yang otentik. Sumber-sumber ini dapat berupa benda, lisan, maupun tulisan. Dalam penelitian sejarah, sumber lisan dari seorang pelaku atau saksi sejarah memiliki peranan penting.

Mengapa keterangan lisan dari seorang saksi sejarah dianggap sebagai sumber sejarah primer?

A. Karena keterangan tersebut merupakan cerita yang sudah diwariskan secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
B. Karena keterangan tersebut berasal langsung dari pelaku atau saksi mata yang mengalami peristiwa sejarah.
C. Karena keterangan tersebut sudah melewati proses interpretasi oleh sejarawan.
D. Karena keterangan tersebut sudah diabadikan dalam bentuk tulisan dan dokumen.
E. Karena keterangan tersebut dapat dikombinasikan dengan sumber-sumber lain.

Jawaban: B. Karena keterangan tersebut berasal langsung dari pelaku atau saksi mata yang mengalami peristiwa sejarah.

3. Dalam penelitian sejarah, sejarawan menemukan sebuah naskah kuno yang menceritakan tentang kehidupan di istana pada masa kerajaan Majapahit. Naskah ini ditulis oleh seorang pujangga istana yang hidup pada masa itu. Selain itu, sejarawan juga menemukan buku-buku yang ditulis oleh sejarawan modern yang mengkaji kembali masa Majapahit.

Berdasarkan narasi tersebut, manakah pernyataan yang tepat mengenai naskah kuno dan buku-buku modern tersebut?

A. Naskah kuno adalah sumber sekunder, dan buku-buku modern adalah sumber primer.
B. Keduanya adalah sumber primer karena sama-sama berupa tulisan.
C. Naskah kuno adalah sumber primer, sedangkan buku-buku modern adalah sumber sekunder.
D. Keduanya adalah sumber sekunder karena sudah melalui proses penulisan.
E. Naskah kuno adalah sumber sekunder, dan buku-buku modern dapat menjadi sumber primer.

Jawaban: C. Naskah kuno adalah sumber primer, sedangkan buku-buku modern adalah sumber sekunder.

4. Masa Kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara meninggalkan warisan budaya yang kaya, salah satunya dalam bentuk seni bangunan. Candi merupakan wujud akulturasi budaya yang paling menonjol. Candi tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai makam raja dan lambang kejayaan suatu kerajaan.

Candi Borobudur, yang merupakan peninggalan dari masa Kerajaan Mataram Kuno, memiliki relief yang unik dan berbeda dengan candi-candi lain. Relief-relief tersebut menggambarkan ajaran dan perjalanan hidup Sidharta Gautama. Berdasarkan fungsi dan arsitekturnya, Candi Borobudur mencerminkan perpaduan antara ajaran Buddha dan unsur budaya lokal.

Fungsi utama Candi Borobudur sebagai sebuah peninggalan kebudayaan adalah….

A. Tempat pemujaan bagi dewa-dewa Hindu
B. Makam raja dan para bangsawan
C. Sarana pendidikan ajaran Buddha
D. Pusat pemerintahan Kerajaan Mataram Kuno
E. Menara pengawas untuk kepentingan militer

Jawaban: C. Sarana pendidikan ajaran Buddha

5. Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia, seperti Demak, Aceh, Mataram Islam, dan Ternate-Tidore, telah memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan budaya masyarakat. Pengaruh tersebut tidak hanya tampak dalam sistem pemerintahan dan arsitektur, tetapi juga dalam tradisi, seni pertunjukan, dan upacara keagamaan yang masih dilestarikan hingga kini. Beberapa tradisi dan kesenian yang berkembang pada masa kerajaan Islam tetap hidup sebagai warisan budaya yang terus dipertahankan oleh masyarakat.

Manakah yang merupakan peninggalan budaya dari masa kerajaan Islam yang masih berlanjut di masa kini?

Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.

A. Upacara Kasada
B. Tradisi Sekaten
C. Tradisi Trabuik
D. Wayang Topeng Malangan
E. Tari Reog Ponorogo

Jawaban:
B. Tradisi Sekaten
C. Tradisi Trabuik

6. Penyebaran agama Islam di Nusantara tidak dilakukan melalui penaklukan atau peperangan, melainkan melalui proses damai yang berlangsung secara bertahap. Salah satu saluran utama penyebaran Islam yang paling efektif adalah melalui perdagangan. Para pedagang Muslim dari Timur Tengah dan Gujarat datang ke Nusantara, menetap, dan berinteraksi dengan penduduk lokal. Mereka tidak hanya berdagang, tetapi juga menyebarkan ajaran Islam melalui sikap, perilaku, dan asimilasi budaya.

Mengapa saluran perdagangan dianggap sebagai salah satu cara paling efektif dalam penyebaran agama Islam di Nusantara?

A. Karena proses penyebaran agama melalui perdagangan dilakukan secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan
B. Karena para pedagang Muslim memiliki kekuasaan militer yang kuat untuk memaksa penduduk lokal memeluk Islam
C. Karena para pedagang Muslim hanya berinteraski dengan kalangan bangswasan istana yang merupakan pusat kekuasaan
D. Karena para pedagang Muslim merupakan kaum yang terpelajar dan memiliki kekayaan yang melimpah
E. Karena para pedagang Muslim hanya menyebarkan Islam di wilayah pesisir

Jawaban: A. Karena proses penyebaran agama melalui perdagangan dilakukan secara sukarela dan tidak ada unsur paksaan

7. Kesultanan Aceh merupakan salah satu kerajaan bercorak Islam di Nusantara. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya dalam bidang ekonomi pada Abad ke-16. Letaknya di Selat Malaka membuat kapal-kapal dagang dari Arab, India, dan Tiongkok banyak yang singgah di pelabuhan yang dikuasai Kesultanan Aceh. Beberapa komoditas unggulan dari kerajaan ini adalah lada dan kapur barus yang banyak dicari oleh pedagang asing.

Berdasarkan informasi diatas, apa yang menyebabkan ekonomi Kesultanan Aceh pada abad ke-16 berkembang pesat?

A. Tanah yang sangat subur untuk pertanian.
B. Kekayaan alam berupa hasil-hasil tambang.
C. Hubungan persahabatan dengan kerajaan-kerajaan lain.
D. Kerajaan Aceh saat itu sedang mencapai puncak kejayaan.
E. Lokasi yang strategis dalam jalur perdagangan internasional.

Jawaban: E. Lokasi yang strategis dalam jalur perdagangan internasional.

8. Bangsa Indonesia melakukan berbagai perlawanan terhadap Belanda sebelum abad ke-20. Karakteristik dan strategi perlawanan pada masa tersebut berbeda-beda, bergantung pada tokoh yang memimpin dan kondisi lokal di masing-masing daerah.

Berdasarkan informasi tersebut, manakah yang menunjukkan karakteristik dalam strategi perlawanan terhadap Belanda sebelum abad ke-20?

Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.

A. Dilakukan secara sporadis di berbagai daerah.
B. Dipimpin oleh tokoh, ulama, atau bangsawan setempat.
C. Kurangnya koordinasi yang baik antarwilayah.
D. Dilakukan menggunakan strategi diplomasi.
E. Memanfaatkan organisasi modern.

Jawaban:
A. Dilakukan secara sporadis di berbagai daerah.
B. Dipimpin oleh tokoh, ulama, atau bangsawan setempat.
C. Kurangnya koordinasi yang baik antarwilayah.

9. Pada abad ke-15, bangsa Eropa gencar melakukan penjelajahan samudra. Salah satu pemicu utama penajajahan ini adalah jatuhnya Konstantinopell ke tangan Kesultanan Utsmaniyah pada tahun 1453. Peristiwa ini memutus jalur perdagangan darat antara Eropa dan Asia yang sebelumnya menjadi satu-satunya akses untuk mendapatkan rempah-rempah.

Mengapa jatuhnya Konstantinopel ke tangan Kesultanan Utsmaniyah memicu penjelajahan samudra oleh bangsa Eropa?

A. Bangsa Eropa ingin menjalin aliansi militer dengan Kesultanan Utsmaniyah
B. Akses bangsa Eropa untuk mendapatkan rempah-rempah dari Asia melalui jalur darat menjadi terputus dan dikuasai oleh Utsmaniyah
C. Terputusnya jalur perdagangan darat menyebabkan harga rempah-rempah di Eropa anjlok
D. Bangsa Eropa ingin membuktikan bahwa bumi itu bulat dengan berlayar ke arah timur
E. Bangsa Eropa ingin menyebarkan agama Kristen ke wilayah kekuasaan Utsmaniyah

Jawaban: B. Akses bangsa Eropa untuk mendapatkan rempah-rempah dari Asia melalui jalur darat menjadi terputus dan dikuasai oleh Utsmaniyah

10. Sultan Hasanuddin merupakan salah satu penguasa lokal yang tidak mau tunduk pada monopoli dagang VOC sehingga menimbulkan konflik bersenjata selama beberapa tahun. Pada akhirnya VOC berhasil memaksa Sultan Hasanuddin untuk melakukan perundingan di Bongaya pada 18 November 1667. Isi perjanjian tersebut membatasi wilayah kekuasaan Kesultanan Gowa dan memperkuat kedudukan VOC.

Pilihlah Tepat atau Tidak Tepat pada pernyataan berikut yang menggambarkan kondisi konflik GOWA dengan VOC!

A. VOC berusaha melemahkan Gowa karena posisinya yang strategis dalam perdagangan di kawasan timur kepulauan Nusantara: Tepat / Tidak Tepat
B. Sultan Hasanuddin bersedia menandatangani Perjanjian Bongaya untuk memperoleh konsesi dagang yang lebih luas: Tepat / Tidak Tepat
C. Perjanjian Bongaya memperkuat kedudukan VOC dalam monopoli perdagangan di Nusantara: Tepat / Tidak Tepat

Jawaban: Tepat; Tidak Tepat; Tepat

11. Perlawanan bangsa Indonesia terhadap kekuasaan kolonialisme dan imperialisme Eropa sebelum abad ke-20 umumnya memiliki beberapa ciri-ciri khas. Perlawanan ini dipimpin oleh tokoh-tokoh lokal seperti raja, bangsawan, atau tokoh agama. Selain itu, perlawanan tersebut cenderung bersifat kedaerahan dan belum memiliki koordinasi yang baik antarwilayah, sehingga mudah dipatahkan oleh pihak kolonial.

Manakah yang merupakan salah satu ciri perlawanan bansga Indonesia terhadap Bangsa Eropa sebelum abad ke-20?

A. Perlawanan yang bersifat nasional dan terkoordinasi secara terpusat.
B. Menggunakan taktik perang modern dan teknologi senjata yang canggih.
C. Dipimpin oleh organisasi modern dengan ideologi yang kuat.
D. Perlawanan yang mengandalkan kekuatan fisik dan karismatik pemimpin lokal.
E. Perlawanan yang bertujuan untuk mendirikan negara kesatuan Indonesia.

Jawaban: D. Perlawanan yang mengandalkan kekuatan fisik dan karismatik pemimpin lokal.

12. Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), Jepang melakukan kebijakan “Gerakan 3A” yang bertujuan untuk menarik simpati rakyat Indonesia. Namun, kebijakan tersebut tidak bertahan lama dan digantikan oleh kebijakan eksploitasi yang lebih keras, seperti pengerahan romusha (kerja paksa), pengambilan paksa hasil pertanian, hingga pelatihan militer bagi pemuda.

Berikut pernyataan terkait narasi di atas:

– Pernyataan 1: Menurunnya tingkat kesejahteraan dan gizi masyarakat
– Pernyataan 2: Munculnya berbagai perlawanan fisik dan perlawanan PETA (Pembela Tanah AIr) di berbagai daerah
– Pernyataan 3: Terjadinya inflasi dan kelangkaan bahan makanan di banyak daerah
– Pernyataan 4: Munculnya organisasi sosial-politik modern yang menginspirasi perlawanan

Dari pernyataan-pernyataan berikut, manakah yang merupakan dampak dari kebijakan ekploitasi Jepang terhadap bansga Indoensia?

A. 1 dan 2
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 1, 2, dan 3
E. 1, 2, 3, dan 4

Jawaban: D. 1, 2, dan 3

13. Pada masa-masa akhir pendudukannya di Indonesia, Jepang semakin terdesak dalam Perang Asia Timur Raya. Untuk memperoleh dukungan rakyat Indonesia, Jepang menjanjikan kemerdekaan dan membentuk BPUPKI sebagai langkah awal persiapan. BPUPKI kemudian menjadi forum penting bagi tokoh-tokoh bangsa dalam merumuskan dasar negara dan arah masa depan Indonesia.

Dari berbagai latar belakang politik dan militer saat itu, pilih yang menjadi alasan paling tepat dan mendalam bagi Jepang membentuk BPUPKI?

A. Menjaga citra baiknya di mata rakyat Indonesia setelah kekalahan mulai tampak.
B. Memperlihatkan kepada dunia bahwa mereka mendukung kemerdekaan bangsa-bangsa Asia.
C. Percaya bahwa rakyat Indonesia sudah siap memimpin negaranya sendiri tanpa intervensi asing.
D. Menghindari tekanan dari negara-negara Barat dengan menunjukkan kemajuan politik di wilayah jajahannya.
E. Terdesak dalam perang dan perlu dukungan rakyat Indonesia, maka memberi janji kemerdekaan sebagai strategi politik.

Jawaban: E. Terdesak dalam perang dan perlu dukungan rakyat Indonesia, maka memberi janji kemerdekaan sebagai strategi politik.

14. Perlawanan terhadap pendudukan Jepang muncul di berbagai daerah, termasuk pemberontakan PETA di Blitar dan perlawanan rakyat Kalimantan Barat. Meskipun pada akhirnya berhasil dipadamkan, aksi-aksi tersebut menunjukkan bentuk perlawanan aktif rakyat Indonesia terhadap kekejaman dan penindasan Jepang.

Bagaimana strategi perlawanan yang dilakukan bangsa Indonesia terhadap Jepang yang sesuai dengan teks tersebut?

Tentukan Tepat dan Tidak Tepat pada setiap pernyataan berikut terkait strategi perlawanan!

A. Perlawanan dilakukan secara spontan tanpa strategi sehingga menunjukkan lemahnya perlawanan: Tepat / Tidak Tepat
B. Pemberontakan PETA di Blitar menunjukkan adanya perlawanan militer terorganisasi terhadap Jepang: Tepat / Tidak Tepat
C. Rencana perlawanan di Kalimantan Barat bocor karena kurangnya koordinasi dan infiltrasi mata-mata: Tepat / Tidak Tepat

Jawaban: A. Tidak Tepat / B. Tepat / C. Tepat

15. Proklamasi Kemerdekaan yang dibacakan oleh Soekarno pada 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, merupakan titik kulminasi dari perjuangan panjang bangsa Indonesia. Namun, proklamasi bukan akhir, melainkan awal dari sebuah revolusi.

Mengapa Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 dapat dikatakan sebagai puncak revolusi nasional, bukan sekedar akhir perjuangan?

A. Karena proklamasi tersebut mengakhiri masa penjajahan Belanda dan Jepang
B. Karena proklamasi tersebut merupakan bukti bahwa bangsa Indonesia mampu mandiri
C. Karena proklamasi menandai dimulainya perjuangan baru dalam mempertahankan kemerdekaan dari agresi bangsa asing
D. Karena proklamasi hanya mengumumkan kemerdekaan secara sepihak tanpa pengakuan internasional
E. Karena proklamasi tersebut merupakan hasil dari kesepakatan seluruh pihak, baik golongan tua maupun golongan muda

Jawaban: C. Karena proklamasi menandai dimulainya perjuangan baru dalam mempertahankan kemerdekaan dari agresi bangsa asing

16. Peristiwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945 merupakan tonggak sejarah yang penting dan monumental. Untuk memahami peristiwa tersebut secara akurat, sejarawan menggunakan sumber primer, yaitu bukti langsung yang berasal dari masa terjadinya peristiwa atau semua yang dibuat pada saat kejadian berlangsung, bukan yang ditulis atau diproduksi jauh setelahnya.

Manakah yang merupakan sumber sejarah primer dalam peristiwa Proklamasi 17 Agustus 1945?

Pilihlah jawaban yang benar! Jawaban benar lebih dari satu.

A. Buku Sejarah Nasional Indonesia Jilid 6.
B. Berita koran Asia Raya tanggal 18 Agustus 1945 tentang Proklamasi.
C. Film dokumenter produksi Museum Perumusan Naskah Proklamasi Kemerdekaan.
D. Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta.
E. Foto suasana pengibaran bendera tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No 56.

Jawaban:
B. Berita koran Asia Raya tanggal 18 Agustus 1945 tentang Proklamasi.
D. Teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang ditandatangani oleh Soekarno dan Hatta.
E. Foto suasana pengibaran bendera tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No 56.

17. Pada masa Demokrasi Liberal (1950-1959), Indonesia menganut sistem multipartai yang menyebabkan kabinet sering berganti-ganti. Situasi ini menciptakan ketidakstabilan politik yang berdampak pada pembangunan ekonomi dan sosial.

Mengapa sistem multipartai pada masa Demokrasi Liberal dapat menjadi salah satu penyebab utama ketidakstabilan politik?

A. Karena banyak partai yang saling berkoalisi untuk membentuk satu kabiet yang kuat
B. Karena kabinet yang berkuasa tidak memiliki dukungan mayoritas dari parlemen, sehingga mudah dijatuhkan
C. Karena sistem ini hanya mengizinkan dua partai besar untuk berkuasa
D. Karena kebinet tidak memiliki tugas dan wewenang yang jelas
E. Karena partai-partai politik pada masa itu didominasi oleh tokoh militer.

Jawaban: B. Karena kabinet yang berkuasa tidak memiliki dukungan mayoritas dari parlemen, sehingga mudah dijatuhkan

18. Pada masa Demokrasi Liberal, Indonesia mengalami ketidakstabilan politik akibat sering bergantinya kabinet. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah mengeluarkan UU No. 7 Tahun 1953 yang mengatur pelaksanaan Pemilu 1955. Pemilu tersebut menjadi tonggak penting dalam sejarah demokrasi Indonesia karena melibatkan partisipasi politik yang luas. Hasilnya menunjukkan adanya keberagaman kekuatan politik dan tantangan dalam mewujudkan stabilitas pemerintahan.

Pada peristiwa Pemilu 1955 pada masa Demokrasi Liberal, manakah pernyataan berikut yang menggambarkan perkembangan politik Indonesia saat itu?

Pilihlah Tepat atau Tidak Tepat untuk setiap pernyataan yang menggambarkan perkembangan politik tahun 1995!

A. Pemilu 1955 bertujuan menyederhanakan partai politik dan mewujudkan sistem parlementer yang stabil: Tepat / Tidak Tepat
B. Salah satu hasil Pemilu 1955 adalah terbentuknya sistem pemerintahan presidensial yang kuat dan stabil: Tepat / Tidak Tepat
C. Partisipasi pemilih dalam Pemilu 1955 menunjukkan antusiasme rakyat terhadap demokrasi: Tepat / Tidak Tepat

Jawaban: A. Tepat; B. Tidak Tepat; C. Tepat

19. Setelah Proklamasi Kemerdekaan, Belanda berupaya kembali menguasai Indonesia. Menghadapi agresi Belanda, bangsa Indonesia melakukan perlawanan yang tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga melalui jalur diplomasi. Perjuangan ganda ini dilakukan untuk mempertahankan kemerdekaan dan mendapatkan pengakuan kedaulatan dari dunia internasional.

Tentukan Benar atau Salah untuk setiap pernyataan berikut yang terkait dengan perjuangan mempertahankan kemerdekaan!

A. Salah satu tujuan perjuangan diplomasi adalah untuk mendapatkan dukungan dan pengakuan dari negara-negara lain: Benar / Salah
B. Agresi militer Belanda I dan II merupakan salah satu bentuk perlawanan diplomasi: Benar / Salah
C. Perundingan Linggarjati dan Perjanjian Renville adalah contoh perjuangan fisik dalam mempertahankan kemerdekaan: Benar / Salah

Jawaban: A. Benar; B. Salah; C. Salah

20. Pada akhir masa pemerintahan Presiden Soeharto, Indonesia mengalami krisis multidimensi. Krisis ekonomi akibat utang luar negeri yang besar, kekeringan karena El Nino, dan kebakaran hutan memperburuk situasi. Tekanan dari dalam negeri dan luar negeri mendorong desakan agar Indonesia segera melakukan reformasi. Puncaknya, Soeharto mengundurkan diri pada 21 Mei 1998.

Sebutkan faktor-faktor utama penyebab lahirnya Reformasi di Indonesia pada tahun 1998! Jawaban benar lebih dari satu.

A. Ketidakmampuan pemerintah menangani krisis ekonomi yang melanda seluruh sektor.
B. Kemenangan kubu oposisi dalam pemilihan umum yang demokratis.
C. Desakan internasional agar Indonesia menerima bantuan IMF dengan syarat reformasi.
D. Kekecewaan masyarakat terhadap rezim Orde Baru yang dianggap anti demokrasi.
E. Suksesnya pembangunan infrastruktur nasional secara merata.

Jawaban:
A. Ketidakmampuan pemerintah menangani krisis ekonomi yang melanda seluruh sektor.
C. Desakan internasional agar Indonesia menerima bantuan IMF dengan syarat reformasi.
D. Kekecewaan masyarakat terhadap rezim Orde Baru yang dianggap anti demokrasi.

Itulah 20 contoh soal TKA SMA mata pelajaran pilihan Sejarah. Semangat untuk terus berlatih detikers!

(det/nwk)



Sumber : www.detik.com

Keris Naga Siluman Itu Bakal Pulang Kampung dari Belanda ke Indonesia



Jogja

Keris Naga Siluman milik Pangeran Diponegoro kabarnya bakal segera pulang kampung dari Belanda ke Indonesia.

Menteri Kebudayaan (Menbud) Fadli Zon menyebut keris pusaka tersebut bersama dengan ribuan artefak lainnya bakal dipulangkan ke Indonesia dari negeri Kincir Angin.

“Kita dengan menerima artefak-artefak penting, fosil, dan kita juga terus melakukan repatriasi benda-benda bersejarah kita, termasuk keris-keris dari tokoh-tokoh pahlawan nasional kita, ada keris Teuku Umar nanti yang rencananya akan kembali, keris dari Diponegoro yang Naga Siluman masih ada di sana,” ujar Fadli Zon kepada wartawan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (1/10/2025), dikutip dari detikNews.


“Kemudian, keris Sultan… keris Sultan Madura, dan banyak lagi keris-keris bersejarah, dan juga perangkat yang waktu itu disita oleh Belanda di dalam sejumlah peperangan, itu akan kita minta kembali sudah ada daftarnya yang sudah dibicarakan memang ada provenance research,” imbuhnya.

Fadli Zon menjelaskan, pemulangan sejumlah benda bersejarah tersebut akan dilakukan secara bertahap.

“Jadi ada research yang sedang berlangsung, nanti secara bertahap ini akan kembali juga ke Indonesia,” katanya.

Usai dipulangkan, Fadli Zon menyebut benda-benda tersebut bakal dipajang di Museum Nasional Indonesia.

“Rencananya akan kita ekshibit di Museum Nasional,” kata Fadli Zon kepada wartawan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta Timur, Rabu (1/10/2025).

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto melawat ke Belanda dan terjadi kesepakatan terkait 30 ribu fosil hingga artefak Jawa akan dikembalikan ke Indonesia. Fosil tersebut di antaranya merupakan fosil Manusia Jawa yang dibawa Belanda saat masa penjajahan.

Saat melawat ke Negara Kincir Angin itu, Prabowo bertemu dengan Raja Belanda Willem-Alexander di Istana Huis ten Bosch, Den Haag, Belanda. Usai pertemuan tersebut, Kerajaan Belanda pun bakal mengembalikan sejumlah benda bersejarah itu ke Indonesia.

“Presiden Prabowo bersama Raja Willem-Alexander dan Ratu Máxima berdiskusi mengenai berbagai isu penting, termasuk penguatan hubungan bilateral kedua negara di berbagai bidang strategis,” ujar Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya dalam akun Instagram Sekretariat Kabinet, Jumat (26/9).

30 Ribu Artefak Bersejarah Dipulangkan ke RI

“Salah satu agenda penting yang dibahas adalah komitmen Pemerintah Belanda untuk melakukan proses pengembalian 30 ribu benda dan artefak Jawa bersejarah milik Indonesia,” lanjut Teddy.

Dilansir DW, Sabtu (27/9), Belanda membuat pengumuman pada Jumat (26/9) terkait pengembalian koleksi ribuan fosil ke Indonesia.

Terdapat 28 ribu lebih fosil yang terdiri dari sejumlah tulang Manusia Jawa. Manusia Jawa merupakan Homo Erectus yang merupakan pendahulu dari Homo Sapiens.

“Atas permintaan Indonesia, Belanda akan mengembalikan lebih dari 28 ribu fosil dari koleksi Dubois,” kata pemerintah Belanda.

Fosil dari Koleksi Dubois itu merupakan penamaan dari antropolog Belanda Eugene Dubois. Fosil-fosil tersebut diekstraksi oleh Dubois dari Indonesia pada 1891 kala masih dijajah Belanda.

Manusia Jawa yang merupakan Koleksi Dubois itu dianggap sebagai fosil pertama yang menguak hubungan kera dan manusia. Penamaan Manusia Jawa itu lantaran ditemukan di Pulau Jawa.

“Koleksi ini merupakan sumber daya penting dalam penelitian evolusi manusia,” kata pemerintah Belanda.

Keris Pangeran Diponegoro Pernah Diragukan Keasliannya

Pada 2020 silam, pemerintah Belanda juga pernah mengembalikan sebilah keris yang diyakini sebagai keris Kiai Naga Siluman milik Pangeran Diponegoro. Namun ternyata keris tersebut memiliki dhapur atau rancang bangun nagasasra, bukan naga siluman. Polemik soal keaslian pun muncul.

Soal keaslian keris Pangeran Diponegoro itu dipersoalkan oleh keturunannya.

“Kalau kita bicara dhapur, keris yang dikembalikan oleh Belanda itu bukan ber-dhapur naga siluman. Itu dhapur-nya adalah nagasasra kamarogan (keris dhapur nagasasra yang dilapisi hiasan emas),” papar keturunan ketujuh Pangeran Diponegoro, Roni Sodewo, kepada detikcom, dalam wawancara 2020 lalu.

Namun, Roni tidak memastikan bahwa keris yang dikembalikan tersebut bukan keris milik Diponegoro. Sebab bisa jadi, nama keris naga siluman sebagai milik Diponegoro selama ini tidak merujuk pada dhapur, tapi sebutan.

Dalam tradisi Jawa, memang ada kebiasaan menamai benda-benda khusus dengan nama dan bahkan gelar sesuai kemauan pemiliknya.

——-

Artikel ini telah naik di detikJogja.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Kisah Keluarga Ursone Menyulap Lembang Menjadi Friesland



Lembang

Lembang terkenal dengan susu sapinya. Di balik ketenaran Lembang sebagai produsen susu, ternyata ada peran keluarga Ursone dari Italia. Bagaimana kisahnya?

Ketika Hindia Belanda menjajah Indonesia, mereka menjadikan Lembang, Cisarua, hingga Pangalengan di Bandung selatan sebagai daerah penghasil susu, serupa dengan Provinsi Friesland di Belanda sana.

Daerah-daerah yang disebutkan di atas dinilai memiliki bentang alam serta suhu udara yang sangat cocok untuk lokasi peternakan sapi, khususnya sapi perah yang diambil susunya.


Dalam buku Bandung Baheula Jeung Kiwari Bandoengsche Melk Centrale (BMC) karya Sudarsono Katam, disebutkan kalau bibit sapi yang akan diternakkan di Priangan kala itu ialah jenis Friesien Holstein yang berasal dari Provinsi Friesland, Belanda.

Sapi jenis itu sudah dikenal karena kualitas dan kemampuannya yang tinggi dalam memproduksi susu. Sapi Friesien Holstein punya corak khas yakni warna hitam dengan aksen putih.

Tenang dan jinak, begitu sifat sapi tersebut sehingga mudah dikuasai oleh manusia. Berat badannya berkisar 850 kilogram sampai 1 ton untuk sapi jantan, dan 700-an sampai 850 kilogram untuk sapi betina.

Peran Keluarga Ursone dari Italia

Perjalanan peternakan sapi di daerah Lembang, diawali oleh keluarga Ursone, orang berkewarganegaraan Italia. Tiga kakak beradik Ursone, yakni P. A. Ursone, G. Ursone, dan A. Ursone menjadikan Lembang sebagai produsen susu kualitas unggul serupa Friesland.

Mereka mendirikan perusahaan susu bernama Lembangsche Melkerij Ursone. Perusahaan itu bergerak dalam bidang pemerahan susu. Sapi yang diternakkan sebanyak 30 ekor dilepasliarkan di lahan perkebunan Baroe Adjak.

“Peternakan di Lembang diawali oleh keluarga Ursone pada tahun 1895. Kalau sekarang, masih ada sisanya itu bangunan Kapel Deetje, sekarang jadi Piknik Kopi Lembang,” kata pegiat sejarah dari Komunitas Sejarah Lembang, Malia Nur Alifa saat dikonfirmasi, Minggu (3/8).

Di awal kiprahnya, tiga kakak beradik Ursone yakni P. A. Ursone, G. Ursone, dan si bungsu A. Ursone memiliki 30 ekor sapi. Dalam sehari sapi itu bisa menghasilkan 30 liter susu berkualitas tinggi.

Lalu di tahun 1940, sapi perah di Peternakan Ursone terus bertambah sampai sebanyak 250 ekor dengan produksi ribuan liter susu per harinya.

“Salah satu dari keluarga Ursone itu kemudian mendirikan Bandoengsche Melk Centrale atau Pusat Pengolahan Susu Bandung. Peternakan sapi keluarga Ursone terus bertambah hingga mencapai 6 ribuan ekor.

“Jadi saat itu, sekitar 6 ribuan ekor sapinya yang tersebar di banyak titik di Lembang. Jadi keluarga Ursone ini punya perusahaan susu terbesar se-Asia Tenggara saat itu,” kata Malia.

Membahas sedikit soal BMC, dalam buku tersebut dijelaskan bahwa BMC berdiri di akhir tahun 1928. Di dalamnya ada para peternak sapi perah dan pengusaha susu di Bandung dan sekitarnya.

BMC kala itu berkantor di Kebon Sirihweg nomor 58, yang kini berubah menjadi Jalan Aceh nomor 30 di Bandung. Penentuan lokasi BMC di Kebon Sirihweg karena nantinya bermuara pada Logeweg atau Jalan Wastukancana seeta Tjitjendoweg atau yang kini disebut Jalan Cicendo. Hal itu bakal memudahkan pengangkutan susu daru peternakan ke BMC.

Keluarga Ursone Menyumbangkan Lahan buat Observatorium Bosscha

Kiprah keluarga Ursone di Lembang yang sukses sebagai peternak sapi dan pengusaha susu sukses, tak membuat Ursone bersaudara lupa diri. Mereka tercatat rajin berderma, salah satunya lahan yang mereka miliki.

“Kalau ada yang tahu Observatorium Bosscha, nah itu lahannya seluas 6 hektare itu hibah dari Keluarga Ursone,” kata Malia.

Ada satu hal yang perlu diluruskan, yakni soal rumah Keluarga Ursone. Malia menyebut rumah tua berarsitektur art deco di Baruajak Lembang saat ini bukan merupakan rumah keluarga musisi tersebut.

“Jadi yang sekarang jadi Piknik Kopi Lembang itu bukan rumah Keluarga Ursone, tapi peternakan dan perusahaannya. Sempat beberapa kali berubah fungsi, seperti jadi poliklinik dan terakhir jadi Kapel Deetje, istri dari P. A. Ursone. Kalau rumahnya itu sudah tidak ada, dulu ada di seberang Grand Hotel Lembang, sekarang sudah berubah jadi SPBU swasta dan restoran,” kata Malia.

Peternakan sapi di Lembang tak cuma dimiliki Keluarga Ursone. Ada banyak peternakan sapi lainnya yang juga memproduksi susu berkualitas. Salah satunya milik Nagel dan Meyer M. V.

“Dulu peternakannya itu ada dekat Alun-alun Lembang. Lahannya luas, kemudian sempat dijadikan tempat wisata minum susu sampai tahun 2000-an. Sekarang cuma sisa lahannya saja,” kata Malia.

Sampai saat ini Lembang masih dikenal sebagai daerah peternakan sapi, penghasil susu, serta pertanian. Masalah yang dihadapi peternak saat ini lebih kompleks. Mulai dari harga jual susu yang tak stabil, hingga tudingan pencemaran sungai oleh kotoran hewan.

Dari 6 ribuan lebih peternak sapi di Lembang dengan jumlah populasi sapi sebanyak 26.300-an ekor, penyelesaian kotoran hewan yang dihasilkan diperkirakan baru 30 persennya.

“Mungkin baru 30 persennya terselesaikan dengan biogas, cacing untuk kosmetik, pupuk organik. Nah yang harus diselesaikan ini 70 persennya. Mereka juga terkendala ketersediaan anggaran kalau harus membuat pengolahan limbah sendiri,” kata Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan (Dispernakan) KBB, Wiwin Aprianti.

——–

Artikel ini telah naik di detikJabar.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Tugu Muda Ikon Semarang Ternyata Pernah Dipindahkan, Begini Kisahnya



Semarang

Tugu Muda, ikonnya kota Semarang ternyata pernah dipindahkan. Lokasinya yang sekarang bukanlah lokasi pertama monumen tersebut. Bagaimana kisahnya?

Tugu Muda merupakan sebuah monumen untuk memeringati Pertempuran Lima Hari Semarang. Saat ini, Tugu Muda berdiri di tengah persimpangan lima jalan utama di Semarang. Lokasinya berada di depan bangunan bersejarah Museum Mandala Bhakti.

Namun tahukah kamu, ternyata Tugu Muda aslinya pertama kali dibangun di lokasi yang kini dikenal sebagai Alun-alun Kota Semarang. Namun pemerintah saat itu kemudian memutuskan untuk memindahkan lokasi tugu itu.


Pegiat sejarah di Kota Semarang, Kesit Widjanarko, mengatakan lokasi Tugu Muda saat ini memang lebih memiliki landasan sejarah dibandingkan dengan titik pembangunan awal. Menurutnya, di sekitar Kawasan Tugu Muda itu lah pertempuran hebat terjadi.

“Kalau kemudian berbicara Pertempuran Lima Hari di Semarang, Tempat yang sekarang itu memang lebih relevan karena pertempuran hebat terjadi sepanjang Jalan Kalisari sampai Jalan Pemuda,” kata Kesit saat ditemui di Rumah Po Han, Minggu (13/10).

“Kemudian mulai Jepang merebut kembali Gedung Markas Kempetai yang hari ini menjadi Museum Mandala Bhakti, terus kemudian merebut Lawang Sewu dari tangan pemuda itu korbannya banyak,” tambahnya.

Mulanya, pada 28 Oktober 1945, Tugu Muda sempat dibangun di tempat yang kini dikenal sebagai Alun-Alun Masjid Agung Kota Semarang. Namun hanya berjalan tiga minggu, pertempuran kembali meletus dan proyek ini terhenti.

“Lokasinya di Alun-Alun Semarang. Hari ini (alun-alun itu berada) di sekitar wilayah antara Pasar Johar dan Masjid Kauman,” jelas dia.

Tugu Muda Dipindahkan Pada 1951

Usai pertempuran melawan sekutu mereda, pembangunan Tugu Muda kembali dilanjutkan pada 1951. Namun, pemerintah memutuskan untuk memindahkan lokasi pembangunannya.

“Pada tahun 1951 oleh Wali Kota Semarang waktu itu, Hadisoebeno Sosrowerdojo, Tugu Muda diboyong ke lokasi yang sekarang dan mulai dibangun lagi,” ungkap Kesit.

Kesit menerangkan lokasi baru Tugu Muda awalnya merupakan ruang terbuka hijau. Kawasan ini juga dikatakannya sempat dinamai Taman Merdeka.

“Persimpangan yang kita kenal sekarang tempat berdirinya Tugu Muda, dulu namanya wilhelminaplein. Sebuah ruang terbuka hijau berbentuk bundar, berumput-rumput,” ujar Kesit.

“Menurut beberapa jejak digital, sempat ada penamaan Taman Merdeka sebelum akhirnya jadi Taman Tugu Muda,” sambungnya.

Pembangunan Tugu Muda berlangsung sekitar dua tahun. Pada 20 Mei 1953, tugu ini diresmikan oleh Presiden Soekarno.

“Langsung diresmikan Bung Karno. Di situ juga turut hadir Gubernur Wongsonegoro dan Wali Kota Hadisoebeno serta disaksikan masyarakat Kota Semarang,” jelas Kesit.

Diberitakan sebelumnya, awal mula rencana pembangunan Tugu Muda sempat disiarkan melalui sebuah koran. Berita itu mengabarkan jika Tugu Muda akan dibangun di tempat yang kini dikenal sebagai Alun-Alun Masjid Agung Kota Semarang.

“Lokasinya di Alun-Alun Semarang. Hari ini (alun-alun itu berada) di sekitar wilayah antara Pasar Johar dan Masjid Kauman,” kata pegiat sejarah di Kota Semarang, Kesit Widjanarko saat ditemui detikJateng, Minggu (12/10).

“Dari arsip berita Warta Indonesia tanggal 27 Oktober 1945 itu beritanya ada. Bahwa untuk memperingati para pejuang-pejuang yang telah gugur, maka akan di bangun sebuah monumen bernama Tugu Muda,” tambah Kesit.

———

Artikel ini telah naik di detikJateng.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Sejarah Pulau Nusakambangan, Tempat Penjahat Kelas Kakap Ditahan



Cilacap

Nama Pulau Nusakambangan terdengar kembali setelah pesinetron Ammar Zoni dijebloskan ke sana gegara narkoba. Bagaimana sejarah penjara ‘angker’ ini?

Nama Nusakambangan memang sudah tersohor ‘angker’ bagi penjahat kelas kakap. Lokasinya yang terpencil dan terisolir di lepas pantai selatan Cilacap, Jawa Tengah membuatnya jadi lokasi yang sempurna bagi tempat untuk memenjarakan tahanan kelas berat.

Mulai dari bandar narkoba, teroris, hingga terpidana mati akan dipenjara di pulau Nusakambangan. Yang terbaru adalah Ammar Zoni, pesinetron yang diduga ikut terlibat dalam peredaran narkoba di dalam Rutan Salemba.


Ammar Zoni sempat ditahan di Lapas Kelas 1 Cipinang pada Juni 2025. Namun setelah dilakukan evaluasi dan mempertimbangkan risiko, Ditjen Pemasyarakatan memutuskan memindahkan Ammar Zoni dan 5 orang lainnya ke Lapas Nusakambangan.

Sejarah Pulau Nusakambangan

Di balik citra angkernya, Nusakambangan menyimpan jejak sejarah panjang sejak masa kolonial Belanda. Pulau yang kini dikenal sebagai ‘Alcatraz-nya Indonesia’ ini dulunya bukan penjara sama sekali.

Dahulu, Nusakambangan sempat ditetapkan sebagai monumen alam oleh pemerintah Hindia Belanda, sebelum akhirnya berubah fungsi menjadi penjara.

Berdasarkan artikel ilmiah Perkembangan Lembaga Pemasyarakatan Pulau Nusakambangan Kabupaten Cilacap oleh Muchamad Sulton dkk, serta Sejarah Lembaga Pemasyarakatan Pulau Nusakambangan Cilacap 1998-2015 oleh Ratri Radhitya Ningrum dkk, berikut sejarah pulau Nusakambangan:

Sebelum dikenal sebagai pulau penjara, Nusakambangan awalnya ditetapkan sebagai ‘monumen alam’ oleh Pemerintah Hindia Belanda. Penetapan itu tercantum dalam Staatsblad van Nederlandsch-Indie tahun 1923 No. 382, yang menyebutkan batas wilayahnya mulai dari Teluk Penyu di utara hingga Samudra Hindia di timur.

Kawasan ini semula dijaga karena dianggap memiliki nilai alam yang penting dan menjadi wilayah tertutup bagi kepentingan umum. Namun, status tersebut ternyata tidak bertahan lama.

Pemerintah Hindia Belanda kemudian mengubah peruntukannya setelah melakukan kajian ulang terhadap potensi pulau ini. Pada 24 Juli 1922, Gubernur Jenderal Hindia Belanda mengeluarkan keputusan baru yang dimuat dalam Berita Negara Hindia Belanda tahun 1928 No. 381.

Dalam keputusan itu disebutkan bahwa seluruh wilayah Pulau Nusakambangan ditetapkan sebagai tempat penghukuman bagi orang-orang yang dijatuhi pidana. Sejak itu, berakhirlah statusnya sebagai monumen alam dan awal dari fungsi barunya sebagai pulau bui atau penal colony.

Menurut Unggul Wibowo dalam bukunya Nusakambangan dari Poelaoe Boei Menuju Pulau Wisata, keberadaan narapidana di Nusakambangan bermula pada tahun 1861, ketika Pemerintah Hindia Belanda memanfaatkan tenaga napi untuk membangun benteng pertahanan di wilayah pulau.

Lokasinya Terpencil dan Punya Potensi Agraris

Dari proyek itu, pemerintah kolonial menyadari bahwa kondisi pulau yang terpencil sangat mendukung pengawasan dan pengamanan terhadap para tahanan. Keberhasilan tersebut menjadi dasar bagi Belanda untuk menetapkan Nusakambangan sebagai tempat penampungan tetap bagi orang-orang hukuman atau penal colony.

Selain karena faktor keamanan, tanah Nusakambangan yang subur juga dinilai potensial untuk kegiatan agraris. Pemerintah kolonial kemudian menjadikan para narapidana sebagai tenaga kerja di perkebunan karet, membuka hutan, serta membangun infrastruktur pendukung.

Untuk mendukung sistem itu, Belanda menerapkan pola open gesticht atau penjara terbuka. Para napi dilatih keterampilan agraris dan dipekerjakan dari pagi hingga sore di luar sel. Tujuannya bukan hanya sebagai hukuman, tetapi juga agar mereka memiliki keterampilan praktis yang bisa berguna setelah masa hukuman berakhir.

Mulai 1908 Ditetapkan Sebagai Pulau Penjara

Sebelum menetapkan Nusakambangan sebagai pulau penjara, Pemerintah Hindia Belanda melakukan penelitian terhadap beberapa pulau lain yang dipertimbangkan, seperti Pulau Nusa Barung di Jawa Timur, Prinsen Eiland di Ujung Kulon, dan Krakatau di Selat Sunda.

Setelah melalui kajian, pilihan akhirnya jatuh pada Nusakambangan karena dinilai paling memenuhi syarat sebagai lokasi pembuangan narapidana. Pada tahun 1908, Gubernur Jenderal Hindia Belanda menetapkan Nusakambangan sebagai bijzonderestraf gevangenis atau penjara khusus.

Seluruh pengawasan administratif kemudian diserahkan kepada Raad van Justitie (Departemen Kehakiman). Berdasarkan Ordonansi Staatsblad Nomor 25 tahun 1912 dan Nomor 34 tahun 1937, wilayah ini secara resmi menjadi zona tertutup dan area penjara nasional.

Seiring penetapan itu, sebagian besar penduduk asli Nusakambangan dipindahkan ke daerah Kampung Laut, Jojok, dan Cilacap. Hanya sebagian kecil yang bertahan, dan mereka bekerja membantu pembangunan benteng dan fasilitas kolonial. Setelah penduduk dipindahkan, seluruh pulau secara resmi dianggap sebagai wilayah penghukuman bagi para narapidana.

Setelah Indonesia merdeka, fungsi Nusakambangan sebagai tempat pemasyarakatan tetap dipertahankan. Pada 1983, Menteri Kehakiman Ismail Saleh menetapkan Nusakambangan sebagai tempat pembinaan bagi narapidana yang sulit dibina di lapas lain. Sejak saat itu, pulau ini dikenal luas sebagai lokasi penahanan bagi terpidana kasus berat, termasuk korupsi besar, terorisme, dan hukuman mati.

Wisata ke Pulau Nusakambangan

Meski berstatus sebagai pulau penjara, tapi Nusakambangan ternyata bisa dikunjungi untuk wisata. Kunjungan ke Nusakambangan dibuka pada 1975.

“Baru dibuka tahun 1975-an, sebelumnya pulau tertutup,” ujar Kartum, pemandu dari komunitas Jelajah Budaya yang menemani detikTravel ke Nusakambangan pada 2020 silam.

Hanya, cara ke Nusakambangan memang sedikit berbeda. Ada dua akses menuju Pulau Nusakambangan. Yang pertama adalah melalui Dermaga Cilacap yang diperuntukkan untuk para napi, dan yang kedua adalah melalui Pantai Teluk Penyu yang terbuka untuk umum.

Liburan ke Nusakambangan, Alcatraznya IndonesiaLiburan ke Nusakambangan, Alcatraznya Indonesia Foto: Johanes Randy

Di pantai Teluk Penyu, ada sejumlah nelayan yang menawarkan paket ke Nusakambangan dengan harga terjangkau. Butuh waktu 15 menit naik kapal untuk menyeberang ke Nusakambangan

“Rp 30 ribu sekali jalan dan Rp 50 ribu untuk keliling pulau,” ujar salah satu pemandu wisata yang menyewakan kapal cadik.

Liburan ke Nusakambangan, Alcatraznya IndonesiaLiburan ke Nusakambangan, Alcatraznya Indonesia Foto: Johanes Randy

Apabila berangkat dari Pantai Teluk Penyu, biasanya traveler akan diajak singgah ke kawasan Cagar Alam Nusakambangan Timur. Di sana dapat dijumpai sejumlah objek wisata sejarah berupa benteng peninggalan penjajah hingga pantai buat menikmati sunset.

Sementara itu, untuk lembaga pemasyarakatan Nusakambangan, memang tidak terbuka untuk umum. Diperlukan izin khusus dari pihak terkait untuk dapat masuk ke dalamnya.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Siap Ungkap Misteri Gunung Padang, Peneliti: “Nanti Akhir Oktober”



Jakarta

Peneliti Gunung Padang bersiap mengungkap misteri dan hasil penggalian situs megalitikum tersebut. Pengungkapan fakta dilakukan usai proses penelitian dan pemugaran tahap awal. Riset ini tidak hanya dilakukan di bawah permukaan situs, tapi juga pada bagian permukaan.

“Nanti di akhir Oktober 2025 kami akan sampaikan hasilnya. Yang jelas ada beberapa temuan baru,” kata Ketua Tim Peneliti dan Pemugaran Situs Megalitikum Gunung Padang Ali Akbar, Senin (20/10/2025), dikutip dari detikJabar.


Temuan yang terdiri dari berbagai bahan karbon ini akan diteliti untuk mengetahui usia Situs Megalitikum Gunung Padang. Selain usia, uji karbon juga untuk mengetahui berbagai jejak di seputar situs Gunung Padang. Info ini tentunya bisa diakses masyarakat luas.

Sebagai informasi, titik penggalian berada di teras pertama, ketiga, keempat, dan kelima. Titik penggalian paling besar berada di teras keempat. Penelitian dan pemugaran lanjutan Situs Gunung Padang dilakukan pada Agustus-Oktober 2025 dengan melibatkan 100 orang ahli dari berbagai bidang keilmuan.

Sebelumnya, Menteri Kebudayaan Fadli Zon sempat datang ke Situs Megalitikum Gunung Padang pada Selasa (7/10/2025) tengah malam. Kedatangannya tidak hanya untuk memeriksa proses pemugaran dan penelitian, tetapi juga menyimpan makna serta harapan tersendiri untuk situs yang lebih tua dari Piramida Giza di Mesir tersebut.

(row/row)



Sumber : travel.detik.com