Tag Archives: sekolah

Guru Besar UGM Saran MBG Dikelola Kantin Sekolah, Belajar dari Negara Maju



Jakarta

Guru Besar Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) Agus Sartono sarankan agar program makan bergizi gratis (MBG) dikelola oleh kantin sekolah. Mengapa hal ini perlu dilakukan?

Ia menjelaskan, MBG dilaksanakan di Indonesia usai belajar dari pengalaman berbagai negara lainnya. Beberapa negara yang dimaksud yakni Brasil dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Bukan hanya dasar programnya, Agus menyoroti berbagai praktik baik menjalankan MBG di negara maju seharusnya juga bisa diperhatikan. Termasuk tentang program MBG yang dilaksanakan melalui kantin sekolah.


“Cara ini lebih baik dibanding dengan cara atau sistem yang diterapkan di Indonesia saat ini,” tuturnya dikutip dari laman resmi UGM, Minggu (5/10/2025).

Melalui kantin sekolah, menurutnya makanan yang tersaji dalam MBG akan lebih segar dan tidak cepat basi. Seluruh prosesnya bisa terkontrol dengan baik lantaran berada dalam lingkup yang relatif kecil.

Agus yakin cara-cara seperti ini bisa dilakukan di Indonesia. Sekolah bisa bekerja sama dengan komite untuk proses pengelolaannya.

“Sekolah bersama komite sekolah saya kira mampu mengelola ini dengan baik,” urainya.

Jika sistem MBG dilakukan oleh kantin, ia berpendapat, kebutuhan baku bahan makanan bisa dipenuhi dari UMKM sekitar sekolah. Langkah ini dapat berimbas pada terciptanya sirkulasi ekonomi yang baik.

“Dengan demikian sekolah mendapatkan dana utuh sebesar Rp 15 ribu per porsi, bukan seperti yang terjadi selama ini hanya sekitar Rp 7.000 per porsi,” tegas Agus.

Uang MBG Diberikan Secara Tunai ke Siswa

Jika proses pengolahan MBG tidak mungkin dilakukan oleh kantin sekolah, Agus memberikan alternatif lain. Ia mengatakan, dana bisa diberikan secara tunai kepada siswa.

Sistem ini akan melibatkan orang tua yang harus membelanjakan dan menyiapkan bekal kepada anak-anaknya. Jika ingin diterapkan, Badan Gizi Nasional (BGN) harus menyusun panduan teknis dan melakukan pengawasan.

Dalam pelaksanaannya, guru di sekolah juga perlu bertindak tegas. Ketika ada anak yang tidak membawa bekal, sekolah perlu memberi peringatan hingga memanggil orang tuanya.

“Jika sampai satu bulan tidak membawa (bekal), bisa memanggil orang tuanya dan jika masih terus, bisa dihentikan,” tegas Agus Sartono.

Cara seperti ini dinilainya lebih efektif dan menanggulangi praktik pemburu rente atau uang program rutin. Dana MBG bisa ditransfer langsung ke siswa setiap bulan layaknya penyaluran KIP atau BOS.

Penyebab Keracunan MBG

Agus juga mencoba merunut mengapa persoalan keracunan MBG bisa mencuat. Menurutnya hal ini bisa terjadi karena panjangnya rantai penyaluran makanan.

Seperti yang diketahui, penyaluran MBG dilakukan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kepada sekolah-sekolah. Proses ini menurut Agus hanya menguntungkan pengusaha besar, mengingat ia menemukan anggaran yang seharusnya Rp 15 ribu per anak menjadi Rp 7 ribu saja.

“Program Makan Bergizi Gratis pun bisa menjadi ‘Makar Bergiri Gratis’ bagi pengusaha besar karena mereka mendapat keuntungan yang besar secara ‘gratis’,” singgungnya.

Ia mencoba menghitung pendapatan yang diterima SPPG. Jika margin per porsi diambil Rp 2 ribu dan satu SPPG melayani 3.000 porsi, maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 150 juta per bulan atau Rp 1,8 miliar per tahun.

“Secara nasional margin Rp 2.000 dari Rp 15.000 atau sekitar 13 persen merupakan suatu jumlah yang besar. Karenanya implementasi MBG dengan memberikan tunai kepada siswa akan mampu menekan dan menghilangkan kebocoran/keuntungan pemburu rente sebesar Rp 33,3 triliun,” papar Agus.

Meski sudah berjalan, Agus yakin masih ada waktu untuk BGN berbenah diri soal MBG. Ia mengajak pemerintah untuk perpendek rantai distribusi MBG dan menghilangkan cara-cara kotor dalam prosesnya.

“Saya kira masih belum terlambat, dan ajakan saya mari kita perpendek rantai distribusi MBG agar lebih efektif dan hilangkan cara-cara kotor memburu rente. Jadikan MBG benar-benar sebagai Makan Bergizi Gratis bagi siswa,” pungkasnya.

(det/twu)



Sumber : www.detik.com

Dosen IPB Tegaskan Ikan Hiu Bukan Bahan Pangan yang Aman bagi Anak!



Jakarta

Dosen Program Studi Manajemen Industri Jasa Makanan dan Gizi Sekolah Vokasi IPB University, Rosyda Dianah menegaskan bahwa ikan hiu bukanlah bahan pangan yang aman bagi anak-anak. Hal ini diungkapnya usai kasus keracunan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di SDN 12 Benua Kayong, Ketapang, Kalimantan Barat.

Rosyda menyebut ikan hiu mengandung logam berat di dalam tubuhnya karena perannya sebagai predator puncak. Untuk itu, daging ikan hiu berbahaya jika dikonsumsi manusia, apalagi anak-anak.

“Hiu adalah predator puncak yang mudah mengakumulasi merkuri, arsenik, dan timbal melalui proses biomagnifikasi. Akumulasi ini menjadikan daging hiu berbahaya jika dikonsumsi manusia,” tutur Rosyda dikutip dari laman resmi IPB University.


Dampak Memakan Daging Ikan Hiu pada Anak

Dalam rantai makanan, ada sebuah proses yang disebut dengan biomagnifikasi atau keadaan ketika konsentrasi zat beracun meningkat. Merkuri yang ada di laut umumnya terserap oleh tumbuhan laut lalu berpindah ikan.

Lantaran hiu adalah predator puncak yang memakan ikan lain, merkuri yang ada di proses sebelumnya akan terkumpul dalam jumlah tinggi di tubuh hiu. Kandungan merkuri pada daging hiu bersifat racun yang dapat menimbulkan mual hingga gangguan saraf serius.

Rosyda menekankan, anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan terhadap efek ini. Oleh karena itu, seharusnya pengolahan daging hiu tidak jadi pilihan pada MBG.

“Kandungan metil merkuri pada hiu bersifat toksik, dapat menimbulkan mual, muntah, sakit kepala, hingga gangguan saraf serius,” jelas Rosyda.

Tidak hanya daging, sirip ikan hiu juga mengandung merkuri dan arsenik dalam kadar tinggi. Paparan arsenik dapat merusak hati, ginjal, kulit, dan paru-paru.

Jenis logam terakhir yang ada di daging hiu adalah timbal. Jika dikonsumsi, timbal bisa menimbulkan gejala kejang, koma, bahkan kematian.

“Pemilihan ikan hiu sebagai bahan menu Makan Bergizi Gratis (MBG) jelas tidak tepat, apalagi untuk konsumsi anak sekolah,” tegasnya.

Makanan MBG Harus Aman

Tidak sembarangan, penyusunan makanan anak-anak di MBG harus mengikuti konsep B2SA, yakni beragam, bergizi, seimbang, dan aman. Konsep ini bisa memastikan anak memperoleh energi dan gizi yang cukup tanpa risiko kesehatan.

Bila konsepnya siap diterapkan, Rosyda mengingatkan agar bahan makanan yang dibeli harus bisa diterima anak-anak dengan tetap menyesuaikan kemampuan daya beli masyarakat

Sorot Kebersihan Dapur dan Distribusi Makanan

Hal penting lainnya yang tak luput dari sorotan Rosyda yaitu kebersihan dapur dan distribusi makanan. Ia menekankan, dapur pembuatan MBG harus selalu bersih, bebas kontaminasi, memiliki fasilitas cuci tangan, serta memenuhi standar pengendalian hama.

Sedangkan distribusi makanan MBG ke sekolah diharapkan tepat waktu. Terlambatnya distribusi berpengaruh pada keamanan pangan.

Kasus yang terjadi di Ketapang, baginya merupakan sebuah pembelajaran yang harus diperhatikan. Masyarakat diharapkan lebih berhati-hati dalam memilih serta mengelola pangan.

“Anak-anak tidak boleh dijadikan korban dari kelalaian dalam penyusunan menu dan pengelolaan makanan. Konsep B2SA harus menjadi pedoman utama,” pungkasnya.

(det/twu)



Sumber : www.detik.com

Sejarah, Tema, dan Ucapan yang Bisa Dibagikan ke Medsos


Jakarta

Hari Guru Sedunia atau World Teacher Day’s 2025 diperingati pada 5 Oktober setiap tahunnya. Apa tema peringatan tahun ini?

Peringatan Hari Guru Sedunia dilakukan untuk merayakan bagaimana peran guru dalam mengubah dunia pendidikan. Pada waktu ini, seluruh masyarakat dunia diajak untuk mendukung guru dan memikirkan masa depan profesi ini secara global.

Sebagai informasi, Hari Guru Sedunia diselenggarakan atas kerja sama dengan berbagai organisasi strategis. Organisasi yang dimaksud seperti Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO), Organisasi Perburuhan Internasionl (ILO), Dana Anak PBB (UNICEF), dan Education International (EI).


Sejarah Hari Guru Sedunia

Mengutip laman resmi UNESCO, 5 Oktober adalah hari pengesahan Rekomendasi ILO dan UNESCO terkait Status Guru pada 1966.

Rekomendasi ini menetapkan tolok ukur mengenai hak dan tanggung jawab guru, standar pendidikan lanjutan, proses rekrutmen, pekerjaan, hingga kondisi pengajaran dan pembelajaran. Pada tahun 1997, rekomendasi ini diperluas dengan rekomendasi baru terkait status tenaga pengajar di pendidikan tinggi.

Meski begitu, Hari Guru Sedunia telah dirayakan sejak tahun 1994. Pada hari ini, dunia diajak untuk merayakan peran guru dan memberikan dukungan agar mereka bisa mengembangkan diri dengan baik.

Tema Hari Guru Sedunia 2025

Perayaan Hari Guru Sedunia 2025 mengangkat tema “Recasting teaching as a collaborative profession” yang artinya “Membentuk kembali pengajaran sebagai profesi kolaboratif”. Tema ini menyoroti potensi transformatif dan kolaborasi bagi guru, sekolah, serta sistem pendidikan secara keseluruhan.

Proses pengajaran dinilai UNESCO perlu dibingkai ulang sebagai sesuatu yang secara inheren kolaboratif. Hal ini bisa diwujudkan dengan dukungan oleh kebijakan, praktik, dan lingkungan yang baik.

Berbagai hal tersebut menurut UNESCO sangat penting untuk diperhatikan, terutama untuk memperkuat pengajaran, pembelajaran, dan pemenuhan profesional untuk guru.

Perayaan Hari Guru Sedunia 2025 diselenggarakan dalam konferensi tentang pendidikan guru di Addis Ababa, Etiopia, Afrika.Konferensi ini akan dibuka dengan pernyataan dari perwakilan UNESCO, UNICEF, ILO, dan EI.

Selanjutnya, akan ada panel diskusi menteri yang akan dimoderatori oleh Uni Afrika.

Topik yang diangkat dalam panel diskusi itu adalah “Dari Isolasi menuju Kekuatan Kolektif: Menata Ulang Profesi Guru Melalui Lensa Kolaborasi.”

Ucapan Hari Guru Sedunia 2025

Dilansir dari arsip detikEdu, berikut ini ucapan Hari Guru Sedunia 2025 yang bisa dibagikan ke media sosialmu!

1. Ilmu yang telah engkau ajarkan adalah hadiah paling indah yang pernah engkau berikan. Terimakasih guruku. Selamat Hari Guru Sedunia 2025.

2. Selamat Hari Guru Sedunia 2025 untuk para pahlawan tanpa tanda jasa. Pengabdian Anda telah membentuk masa depan kita. Terima kasih!

3. Selamat Hari Guru Sedunia 2025 untuk para penuntun dalam labirin pengetahuan. Terima kasih atas petunjuk dan bimbingannya.

4. Ucapan selamat kami untuk para guru yang tidak hanya memberikan pelajaran, tetapi juga membuka pintu ke dunia pengetahuan yang luas. Selamat Hari Guru Sedunia!

5. Terima kasih guruku, engkau menggandeng tanganku, membuka pikiranku, dan menyentuh hatiku. Selamat Hari Guru Sedunia 2025!

6. Di setiap keberhasilan kami, ada jejak tanganmu yang penuh kasih dan pengorbanan. Selamat Hari Guru Sedunia dan terima kasih, guru, atas semua dedikasimu.

7. Dalam setiap cerita hidup kami, Bapak-Ibu guru adalah bab yang penuh inspirasi. Terima kasih telah menulis kisah-kisah keberhasilan bersama kami.

8. Berjuta terima kasih rasanya tidak cukup mengungkapkan betapa kami bersyukur memiliki guru seperti Bapak dan Ibu. Semoga Bapak dan Ibu selalu diberikan kesehatan yang melimpah.

9. Guruku tersayang, guruku tercinta, aku sadar jika tanpamu mungkin aku tidak akan mengerti mengenai banyak hal. Terima kasih Guruku.

10. Selamat Hari Guru Sedunia 2025! Semua pengorbananmu tak terbalaskan, rasa lelah semoga menjadi Lillah. Kau yang terbaik di dunia!

11. Happy Teacher’s Day! Thank you for your dedication and hard work in educating us. Wishing you health and happiness always.

12. Happy World Teacher’s Day! We are so grateful for all the knowledge and kindness you’ve shared with us. May you always be blessed with joy and peace.

13. On this special day, I want to express my deepest gratitude for all the effort, love, and wisdom you’ve shared. May you continue to inspire and guide countless more students, and may your life be filled with happiness, health, and fulfillment. Happy World Teacher’s Day!

14. Teacher, you are the light that illuminates our path. Thank you, and Happy Teacher’s Day!

15. Happy World Teacher’s Day! I want to thank you for everything you’ve done for me. Love, from your student.

Itulah berbagai serba-serbi peringatan Hari Guru Sedunia tahun ini. Selamat Hari Guru Sedunia 2025 detikers!

(det/twu)



Sumber : www.detik.com

Simbol, Makna, dan Filosofi yang Jarang Diketahui


Jakarta

Hampir semua pelajar SMP dan SMA di Indonesia mengenal Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Seragam mereka selalu dilengkapi dengan lambang OSIS di bagian lengan.

Namun, tahukah detikers, lambang ini bukan sekadar atribut organisasi, melainkan simbol dengan sejarah panjang dan makna filosofis yang jarang diketahui?


Dikutip dari laman Direktorat SMP Kemendikdasmen, logo OSIS diciptakan oleh Idik Sulaiman Nataatmadja, seorang lulusan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia menjabat sebagai Direktur Pembinaan dan Kesiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah pada periode 24 November 1979-15 November 1983. Tidak hanya menciptakan lambang OSIS SMP dan SMA, Idik juga merancang lambang sekolah dasar (SD).

Keberadaan OSIS sendiri lahir sebagai upaya pemerintah menyatukan berbagai organisasi kesiswaan yang sebelumnya beragam di tiap sekolah. Tujuannya adalah menciptakan wadah tunggal yang lebih terarah.

Arti dan Makna Setiap Simbol dalam Lambang OSIS

  • Bunga bintang sudut lima: Pancasila sebagai dasar negara dan dasar pendidikan nasional
  • Bidang segi lima: OSIS berlandaskan falsafah Pancasila
  • Dua tangan terbuka ke atas: siswa selalu siap mengabdi kepada Tuhan, bangsa, dan negara
  • Buku terbuka: menggambarkan semangat belajar sepanjang hayat
  • Pelita menyala: simbol cahaya ilmu pengetahuan yang menerangi kehidupan
  • Padi dan kapas: melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan yang menjadi cita-cita bangsa
  • Garis merah putih: Identitas bendera Indonesia sekaligus semangat nasionalisme siswa.
  • Perisai putih: filosofi ketangguhan dan keteguhan hati siswa dalam menghadapi tantangan.

Filosofi Lambang OSIS

Di balik lambang OSIS, ada filosofi penting yang sering terlupakan. Lambang ini tidak hanya menegaskan identitas organisasi, tetapi juga mengandung pesan kebangsaan bahwa siswa adalah agen perubahan. Dengan mengenakan lambang OSIS, seorang pelajar diingatkan bahwa ia bagian dari cita-cita besar pendidikan nasional.

Selain itu, keberadaan OSIS juga tidak lepas dari konsep Wawasan Wiyata Mandala, yaitu pandangan tentang lingkungan pendidikan di sekolah. Melalui OSIS, siswa dilatih untuk belajar berorganisasi, menanamkan rasa tanggung jawab, dan menumbuhkan kepemimpinan sejak dini.

Kini, detikers sudah tahu bahwa arti lambang OSIS tidak bisa dipandang sebelah mata. Setiap garis, warna, hingga simbol di dalamnya menyimpan pesan mendalam tentang identitas pelajar Indonesia yang cerdas, berkarakter, dan berjiwa nasionalis.

Semoga bermanfaat ya, detikers!

(twu/twu)



Sumber : www.detik.com

Perdana, Sekolah Garuda Akan Gelar Pengenalan Serentak 8 Oktober di 16 Titik


Jakarta

Pengenalan Sekolah Garuda akan digelar serentak di 16 lokasi se-Indonesia, 12 di antaranya merupakan Sekolah Garuda Transformasi. Empat titik lainnya berlokasi di lahan-lahan Sekolah Garuda Baru di Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam unggahan bersama Instagram @sekolahgaruda.ri dan @kemdiktisaintek.ri, kegiatan “Mengenal Sekolah Garuda: Harapan Baru Pendidikan Unggul” ini akan berlangsung pada Rabu,8 Oktober 2025 pukul 08.00-10.00 WIB, Wita, dan WIT.


Sekolah Garuda merupakan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win Presiden Prabowo Subianto untuk mengembangkan talenta sains dan teknologi Indonesia. Sekolah pre-university ini berbentuk sekolah berasrama jenjang SMA dengan pendekatan berbasis sains, teknologi, teknik, dan matematika (science, technology, engineering, and mathematics/STEM).

Lulusan Sekolah Garuda disiapkan untuk dapat lanjut ke pendidikan tinggi terbaik dunia, baik di dalam maupun luar negeri.

Daftar Sekolah Garuda

Sekolah Garuda terdiri dari Sekolah Garuda Transformasi dan Sekolah Garuda Baru.

Daftar Sekolah Garuda Transformasi

Sekolah Garuda Transformasi merupakan SMA dan MA yang sudah ada (existing) dan mendapat penguatan untuk mengoptimalkan potensi siswa menuju perguruan tinggi dunia.

Berikut daftar Sekolah Garuda Transformasi:

1.⁠ ⁠⁠SMAN 10 Fajar Harapan, Banda Aceh
2.⁠ ⁠SMAS Unggul Del, Toba, Sumatera Utara
3.⁠ ⁠MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (MAN IC OKI), Ogan Komering llir, Sumatera Selatan
4.⁠ ⁠SMAN Unggulan (SMANU) MH Thamrin, Jakarta, DKI Jakarta
5.⁠ ⁠SMA Cahaya Rancamaya, Bogor, Jawa Barat
6.⁠ ⁠SMA Pradita Dirgantara, Boyolali, Jawa Tengah
7.⁠ ⁠SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah
8.⁠ ⁠SMA Banua Kalsel, Banjar, Kalimantan Selatan
9.⁠ ⁠⁠SMAN Siwalima, Ambon, Maluku
10.⁠ ⁠SMAN 10, Samarinda, Kalimantan Timur
11.⁠ ⁠MAN Insan Cendekia (IC) Gorontalo, Bone Bolango, Gorontalo
12.⁠ ⁠SMA Averos, Sorong, Papua Barat

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mengatakan sekolah-sekolah ini dapat mengelola penerimaan siswa baru masing-masing sebagaimana yang dijalankan sebelumnya.

Bulan lalu, SMA Taruna Nusantara sebagai salah satu Sekolah Garuda Transformasi menerapkan kebijakan baru beasiswa 100 persen bagi siswanya pada penerimaan calon siswa (casis) baru 2026. Sebelumnya, sekolah ini memberikan beasiswa pendidikan bagi pendaftar pada jalur khusus beasiswanya.

Daftar Sekolah Garuda Baru

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mengatakan seleksi penerimaan siswa baru Sekolah Garuda akan dilaksanakan pemerintah pusat. Siswa yang tersaring akan disebar di sekolah yang ada.

Diketahui, Sekolah Garuda direncanakan akan dibangun di empat titik pertama untuk tahun ajaran 2026/2027. Di empat titik tersebut akan diadakan pengenalan Sekolah Garuda pada Rabu (8/10/2025) mendatang. Berikut daftar lokasinya:

1. Lahan Sekolah Garuda Baru, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung
2. Lahan Sekolah Garuda Baru, Timor Tengah Selatan, NTT
3. Lahan Sekolah Garuda Baru, Konawe, Sulawesi Tenggara
4. Lahan Sekolah Garuda Baru, Bulungan, Kalimantan Utara

Seleksi Sekolah Garuda Baru akan didasarkan pada prestasi. Lokasi geografis dan kemampuan ekonomi menjadi pertimbangan tambahan. Sebanyak 80 persen siswa akan diberi beasiswa, sedangkan 20 persen siswa dari latar ekonomi akan dikenakan biaya pendidikan.

“Kenapa berbayar? Karena kita juga ingin supaya mereka berbaur, anak-anak yang dari ekonomi menengah atau ekonomi bawah harus juga bisa mengerti dan berteman dengan anak-anak dari ekonomi atas, dan sebaliknya,” ucap Stella di Grha Kemdiktisaintek, Sabtu (17/5/2025) lalu

“Kalau mereka yang mempunyai ekonomi atas, tentu saja mereka jangan dibayarkan oleh negara, karena itu tidak efisien. Jadi kita ingin memberikan akses yang menyeimbang dan menggunakan seefisien mungkin, sebaik-baik mungkin uang negara sehingga mereka yang sungguh-sungguh membutuhkan, mereka yang mendapatkan,” imbuhnya.

Pengimbasan pada 680 SMA/MA

Berdasarkan peta jalan pengembangan program Sekolah Garuda Transformasi 2025-2029, Direktur Jenderal Sains dan Teknologi (Saintek) Kemdiktisaintek Ahmad Najib Burhani mengatakan sebanyak 80 Sekolah Garuda Transformasi diharapkan terbentuk hingga 2029.

Sementara itu, dari 12 Sekolah Garuda Transformasi yang terbentuk pada 2025, diharapkan 680 SMA/SMA di kabupaten/kota setempat juga akan mendapat manfaat pengimbasan dari program tersebut.

Hal tersebut disampaikan Najib pada Pembekalan Teknis dan Penandatanganan Naskah Kerja Sama Program Pengayaan Sekolah Garuda Transformasi Tahun 2025 di kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Kamis (18/9/2025).

“”Harapannya, apa yang kita upayakan ini dapat berdampak nyata dan positif bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” kata Najib, dikutip dari laman Kemdiktisaintek, Senin (6/10/2025).

(twu/faz)



Sumber : www.detik.com

Link Resmi Cek Penerima PIP Terbaru


Jakarta

Program Indonesia Pintar (PIP) menjadi salah satu bantuan pendidikan yang ditunggu banyak pelajar. Nah, saat ini ada perubahan link resmi untuk cek status penerima bantuan. Jangan sampai salah akses, ya detikers!

PIP adalah program pemerintah untuk membantu siswa dari keluarga kurang mampu agar tetap bisa melanjutkan pendidikan tanpa terbebani biaya sekolah. Bantuan ini diberikan setiap tahun kepada siswa SD hingga SMA/SMK/sederajat sesuai dengan status peserta didik baru atau tingkat akhir.


Mulai tahun ini, link resmi untuk cek penerima bantuan PIP bisa diakses melalui https://pip.kemendikdasmen.go.id.

Pastikan tidak salah klik dan abaikan link palsu yang beredar di media sosial.

Cara Cek Penerima PIP di pip.kemendikdasmen.go.id

Biar nggak bingung, ikuti langkah-langkah berikut:

  • Masuk ke situs resmi https://pip.kemendikdasmen.go.id
  • Pilih menu Cek Penerima PIP.
  • Masukkan data:
    • Nomor Induk Siswa Nasional (NISN)
    • Nomor Induk Keluarga (NIK)
  • Klik tombol Cari
  • Hasil akan muncul, apakah siswa terdaftar sebagai penerima PIP atau tidak.

Syarat Penerima Bantuan PIP

Program ini ditujukan bagi siswa dengan kriteria tertentu, di antaranya:

  • Siswa dari keluarga miskin/rentan miskin
  • Terdata dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau penerima Program Keluarga Harapan (PKH)
  • Anak yatim/piatu, penyandang disabilitas, atau tinggal di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).

Prosedur Pencairan Dana PIP

Setelah detikers memastikan status penerimaan via laman resmi pip.kemendikdasmen.go.id, ada beberapa dokumen penting yang perlu disiapkan untuk mencairkan dana PIP:

  • Fotokopi Kartu Keluarga (KK)
  • Fotokopi KTP orang tua
  • Buku tabungan rekening pencairan PIP

Jika belum mempunyai rekening, penerima dapat melakukan aktivasi rekening di bank yang telah ditetapkan:

  • BRI untuk peserta didik SD dan SMP
  • BNI untuk peserta didik SMA dan SMK
  • BSI untuk wilayah Aceh

Perlu diketahui, waktu pencairan bisa berbeda-beda tiap penerima. Namun, ada tiga aturan penarikan dana PIP yang wajib diperhatikan:

1. Aktivasi Rekening Melalui Bank Penyalur

Peserta didik penerima Surat Keputusan (SK) Nominasi atau penerima baru wajib melakukan aktivasi rekening di bank penyalur sebelum bisa mencairkan dana.

2. Penarikan Langsung Melalui Bank

Peserta didik yang sudah memiliki rekening atau terdaftar sebagai penerima sebelumnya dapat langsung mencairkan dana melalui teller bank sesuai ketentuan.

3. Penarikan Melalui Kartu Debit

Peserta didik yang sudah memiliki kartu debit dari rekening bisa menarik dana bantuan lewat mesin ATM atau agen yang bekerja sama dengan bank penyalur.

Dengan adanya perubahan link ini, siswa dan orang tua diharapkan hanya mengakses informasi PIP melalui https://pip.kemendikdasmen.go.id. Jangan lupa untuk selalu memperbarui data di sekolah agar bantuan bisa tersalurkan tepat waktu.

Semoga membantu ya detikers!

(twu/twu)



Sumber : www.detik.com

Museum di Jepang Bolehkan Pengunjung Pegang-pegang… Koleksi



Morioka

Sebuah museum kecil di Kota Morioka, Prefektur Iwate, Jepang, menawarkan pengalaman tak biasa. Pengunjung diperbolehkan untuk menyentuh koleksi di sana.

Berbeda dari museum pada umumnya yang melarang menyentuh koleksi, museum tersebut justru mendorong para tamu. Khususnya penyandang tunanetra untuk menjelajahi semua pameran lewat sentuhan.

Dilansir dari Kyodo, Kamis (2/10/2025) museum yang dikelola secara pribadi tersebut menjadi tujuan istimewa bagi penyandang tunanetra dari berbagai penjuru Jepang. Di sana, imajinasi tidak hanya dibangun lewat cerita, tetapi diwujudkan melalui pengalaman langsung.


“Tujuan saya adalah menciptakan tempat di mana pengunjung tunanetra dapat menemukan hal-hal baru, tidak peduli seberapa sering mereka datang,” ujar Direktur Museum, Wakana Kawamata.

Museum unik itu menempati ruang seluas 165 meter persegi di lantai dua rumah keluarga Kawamata. Di dalamnya, terdapat berbagai koleksi patung hewan seperti singa, hiu, hingga burung merak yang tampak begitu realistis.

Semua koleksi tersebut dapat disentuh bebas oleh para pengunjung. Kawamata secara pribadi memilih objek-objek yang dipamerkan sesuai dengan minat setiap tamu dan memberikan penjelasan secara langsung.

Meski kunjungan hanya bisa dilakukan dengan reservasi dan maksimal dua kelompok per hari, museum tersebut tetap dikunjungi sekitar 450 orang setiap tahunnya. Pendekatan personal inilah yang menjadi nilai jual utamanya.

Misalnya, pecinta sejarah bisa meraba shuriken dan alat tulis dari Zaman Edo, sementara penyuka arsitektur dapat mengeksplorasi miniatur bangunan warisan dunia.

Museum ini pertama kali didirikan pada tahun 1981 oleh almarhum Masataro Sakurai, seorang guru tunanetra di sekolah luar biasa setempat. Ia membangunnya dengan dana pribadi sebagai bentuk dukungan terhadap keinginan belajar para penyandang tunanetra.

Selama bertahun-tahun, Sakurai mengumpulkan dan bahkan membuat sendiri berbagai spesimen. Koleksinya kini mencapai sekitar 3.000 item. Namun pada 2010, museum sempat tutup karena kondisi kesehatannya yang menurun.

Kala itu, Kawamata tengah bekerja di Tokyo. Namun setelah berkunjung ke museum, ia merasa terdorong untuk melanjutkan perjuangan Sakurai.

“Tidak mungkin saya bisa meninggalkan tempat ini,” ungkap Kawamata.

Ia pun memutuskan untuk mengambil alih dan kembali membuka museum pada 2011 di lokasi yang sekarang.

Mayoritas pengunjung museum saat ini berusia antara 60 hingga 80 tahun. Kawamata menyadari bahwa meskipun banyak dari mereka memiliki pengetahuan luas, pengalaman langsung mereka terhadap benda-benda nyata sangat terbatas.

Salah satu momen yang membekas adalah saat seorang pengunjung menyentuh berang-berang laut yang diawetkan dan berkata, ‘Saya selalu mengira itu ikan. Saya tidak percaya ia punya kaki’.

Ada pula yang menganggap posisi ikan di kemasan supermarket mencerminkan cara berenangnya di alam.

“Saat-saat seperti itu membuat saya menyadari bahwa mungkin ada lebih banyak orang dengan gangguan penglihatan yang telah menjalani hidup dengan menelan keraguan mereka daripada yang saya duga sebelumnya,” tutur Kawamata.

Untuk memperkaya pengalaman tersebut, museum kini menata objek secara berdampingan seperti anjing rakun di sebelah rubah atau model gajah disandingkan dengan jerapah. Tujuannya agar pengunjung dapat membandingkan dan membentuk gambaran yang lebih akurat.

“Saya ingin mereka memahami apa yang mereka pelajari di sini dengan sangat jelas, sehingga mereka bisa menjelaskannya kepada orang lain dengan kata-kata mereka sendiri,” tambahnya.

Tak hanya soal koleksi, museum itu juga menjadi ruang yang aman untuk berdiskusi. Setiap kunjungan dimulai dengan percakapan ringan, termasuk menanyakan tingkat disabilitas pengunjung. Meski awalnya ragu, Kawamata kini melihat pendekatan ini justru disambut baik.

“Saya diberi tahu bahwa tidak masalah untuk bertanya apa pun, selama saya berusaha memahami,” pungkasnya.

(upd/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Tak Lagi Belajar di Lantai, Siswa di SD Ini Dapat Bantuan Meja-Kursi



Jakarta

Siswa SDN 1 Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akhirnya bisa merasakan belajar di meja dan kursi baru. Sebelumnya, puluhan siswa kelas 1 terpaksa belajar di lantai sejak awal tahun ajaran baru karena tidak tersedia meja dan kursi.

Meja dan kursi dikirimkan untuk dua ruang kelas, terdiri atas 64 kursi siswa, 32 meja belajar, 2 meja dan kursi guru, 2 lemari, serta 2 papan tulis. Bantuan dikirimkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).


“Kami tidak ingin ada satu pun anak Indonesia yang belajar tanpa fasilitas layak. Begitu laporan diterima, kami langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan kebutuhan segera dipenuhi,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikdasmen Gogot Suharwoto dalam keterangannya, dikutip Senin (6/10/2025).

Ia menambahkan, dukungan terhadapSDN 1Cibitung merupakan bagian dari langkah berkelanjutanKemendikdasmen dalam pemerataan akses dan mutu pendidikan dasar.

Kemendikdasmen menegaskan peristiwa di SDN 1 Cibitung menjadi alarm pentingnya sistem deteksi dini terhadap kebutuhan sarana-prasarana pendidikan. Pemerintah mengatakan pihaknya akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah agar kasus serupa tidak terulang di sekolah lain.

Kepala SekolahSDN 1CibitungIwanRustandi menyampaikan apresiasi atas perhatian cepat pemerintah.

“Alhamdulillah, kini anak-anak bisa belajar dengan nyaman. Bantuan ini sangat berarti bagi kami dan menjadi penyemangat untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran,” ujarnya.

Guru dan orang tua siswa mengaku bahwa suasana belajar kini jauh lebih baik. Anak-anak terlihat antusias, disiplin, dan lebih fokus mengikuti pelajaran di kelas.

(nir/twu)



Sumber : www.detik.com

25 SMA Terbaik di Jakarta Versi Nilai UTBK, Ada Sekolahmu?


Jakarta

Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) pernah mengeluarkan daftar SMA terbaik berdasarkan nilai UTBK. Salah satu peringkat yang bisa kamu lihat adalah daftar SMA terbaik di Jakarta.

Pemeringkatan ini dirilis oleh LTMPT dalam tajuk data Top 1000 Sekolah. Peringkat tersebut diambil dari rerata nilai UTBK 2022 tertinggi. Adapun nilai UTBK 2022 dihitung berdasarkan hasil 60 persen Tes Potensi Skolastik (TPS) dan 40 persen Tes Kemampuan Akademik (TKA).

Sekolah yang masuk ke dalam pemeringkatan cukup beragam. Mulai dari SMAN, SMAS, MAN, MAS, SMKN, dan lain sebagainya.


Di wilayah Jakarta, ada 25 SMA terbaik yang terbagi atas Jakarta Pusat, Jakarta Utara, Jakarta Selatan, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur. Penasaran? Berikut daftar SMA terbaik di Jakarta.

25 SMA Terbaik di Jakarta Versi Nilai UTBK

5 SMA Terbaik di Jakarta Pusat

1. SMAS Kanisius Jakarta
Peringkat nasional: 7
Nilai UTBK 2022: 632,269

2. SMAN 68 Jakarta
Peringkat nasional: 10
Nilai UTBK 2022: 629,223

3. SMAS Santa Ursula
Peringkat nasional: 30
Nilai UTBK 2022: 609,237

4. SMAN 1 Jakarta
Peringkat nasional: 118
Nilai UTBK 2022: 573,001

5. SMAN 30 Jakarta
Peringkat nasional: 281
Nilai UTBK 2022: 549,272

5 SMA Terbaik di Jakarta Utara

1. SMAS Kristen 5 BPK Penabur
Ranking Nasional: 16
Nilai UTBK 2022: 621,951

2. SMAN 13 Jakarta
Ranking Nasional: 87
Nilai UTBK 2022: 583,285

3. SMAN 52 Jakarta
Ranking Nasional: 246
Nilai UTBK 2022: 554,857

4. SMAN 80 Jakarta
Ranking Nasional: 251
Nilai UTBK 2022: 554,308

5. SMAN 111 Jakarta
Ranking Nasional: 566
NilaiUTBK 2022: 528,984

5 SMA Terbaik di Jakarta Selatan

1. SMAN 8 Jakarta
Peringkat nasional: 5
Nilai UTBK: 635,347

2. SMAN 28 Jakarta
Peringkat nasional: 14
Nilai UTBK 2022: 625,145

3. SMAN 34 Jakarta
Peringkat nasional: 26
Nilai UTBK 2022: 613,287

4. SMAN 47 Jakarta
Peringkat nasional: 36
Nilai UTBK 2022: 603,293

5. SMAN 26 Jakarta
Peringkat nasional: 38
Nilai UTBK 2022: 602,227

5 SMA Terbaik di Jakarta Barat

1. SMAN 2 Jakarta
Ranking Nasional: 8
Nilai UTBK 2022: 631,421

2. SMAN 78 Jakarta
Ranking Nasional: 32
Nilai UTBK 2022: 607,431

3. SMAN 65 Jakarta
Ranking Nasional: 47
Nilai UTBK 2022: 595,949

4. SMAN 19 Jakarta
Ranking Nasional: 84
Nilai UTBK 2022: 583,634

5. SMAN 112 Jakarta
Ranking Nasional: 115
Nilai UTBK 2022: 579,163

5 SMA Terbaik di Jakarta Timur

1. SMAN 81 Jakarta
Nilai UTBK 2022: 624,037

2. SMAN 21 Jakarta
Nilai UTBK 2022: 616,405

3. SMAN 61 Jakarta
Nilai UTBK 2022: 615,000

4. SMAN 48 Jakarta
Nilai UTBK 2022: 611,964

5. SMAS Labschool Jakarta
Nilai UTBK 2022: 601,467

Demikian daftar SMA terbaik di Jakarta versi nilai UTBK 2022. Ada sekolahmu?

(nir/faz)



Sumber : www.detik.com

Antusias! Lebih dari 3,5 Juta Siswa Siap Ikuti TKA 2025



Jakarta

Pendaftaran Tes Kemampuan Akademik (TKA) 2025 resmi berakhir pada 5 Oktober 2025. Antusiasme siswa terlihat tinggi, dengan total 3.518.167 calon peserta yang mendaftar.

Jumlah tersebut berasal dari 43.918 sekolah di seluruh Indonesia. Data ini adalah rekapan akhir dari Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP).

“Dengan lebih dari 3,5 juta peserta, kita melihat semangat kolaborasi yang kuat dari sekolah, pemerintah daerah, hingga siswa. Inilah modal penting agar pelaksanaan TKA berjalan lancar di seluruh wilayah,” ujar Kepala BSKAP, Toni Toharudin dalam keterangannya, Senin (6/10/2025).


SMA Sumbangkan Peserta Terbanyak

Dari data tersebut, jenjang SMA menjadi penyumbang peserta terbanyak dengan jumlah 1,75 juta siswa. Lalu, disusul SMK dengan 1,59 juta peserta dan Madrasah Aliyah (MA) dengan 506 ribu peserta.

Selain itu, sekolah keagamaan dan khusus seperti SMTK, SMAK, SMAgK, hingga SLB juga ikut serta. Toni mengapresiasi antusias dari peserta TKA perdana ini.

Menurutnya, keberhasilan TKA tak bisa dinilai hanya lewat angka. Ia berharap pelaksanaan TKA bisa berlangsung sesuai prinsip adil, efisien, dan modern.

“Ia (TKA) menjadi cermin pembelajaran nasional, membantu sekolah dan siswa memahami capaian, sekaligus menjadi langkah maju menuju pendidikan Indonesia yang lebih inklusif, adaptif,” kata Toni.

Siap Digelar Digital

Mayoritas sekolah kini siap menggelar TKA secara digital. Dari total peserta, 67,9% sekolah akan melaksanakan ujian secara daring, 12,2% secara semi-daring, dan 19,9% masih dalam tahap finalisasi moda pelaksanaan.

Toni mengatakan pihaknya saat ini terus berkoordinasi dan melakukan pendampingan teknis dalam mensukseskan TKA. Ia berharap TKA bisa berlangsung secara tertib, lancar, dan sesuai jadwal.

Toni menegaskan, TKA bukan ajang yang diselenggarakan hanya untuk memperoleh nilai. Namun, juga sarana belajar untuk menumbuhkan karakter siswa yang jujur, disiplin, dan bertanggung jawab.

(cyu/faz)



Sumber : www.detik.com