Tag Archives: seleksi perguruan

Ilmuwan Top 2% Dunia dari UGM Bagi Pesan buat Calon Anak STEM, Siap Pilih Jurusan?


Jakarta

Jelang pendaftaran seleksi perguruan tinggi berupa Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) dan Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT), calon mahasiswa baru mungkin tengah mempertimbangkan berbagai opsi jurusan.

Salah satu World’s Top 2% Scientist versi Stanford University dan Elsevier dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Eka Noviana memiliki pesan buat calon mahasiswa baru 2026, supaya tidak salah jurusan.

Selain menggali minat dan bertanya kepada orang-orang lain yang sudah lebih berpengalaman dalam suatu jurusan, ia menyarankan untuk melakukan perbandingan.


“Kita bisa compare nih, kalau misalnya bekerja di sini itu butuhnya apa gitu, kira-kira menarik nggak buat kita,” jelasnya kepada awak media di Fakultas Farmasi UGM dalam rangka acara “Blusukan: Mengunjungi Dosen Inspiratif” pada Sabtu (11/10/2025) yang diadakan oleh ParagonCorp, bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Tips untuk Calon Mahasiswa Baru yang Pilih STEM

Bagi yang nantinya memilih jurusan bidang science, technology, engineering, and mathematics (STEM), Eka mengingatkan di bidang STEM selalu ada trial (percobaan) dan pasti banyak mengalami kegagalan, tetapi itu tidak apa-apa.

“Sebenarnya kegagalan itu kan kita belajar ya, pasti ada hal yang kita pelajari. Setidaknya kita belajar untuk tidak melakukan hal yang tidak seharusnya kita lakukan,” ucap lulusan University of Arizona itu.

“Jadi nggak apa-apa dinikmati aja, kalau capek ya nggak apa-apa,” pesannya.

Eka mengingatkan agar para mahasiswa STEM kelak menikmati prosesnya saja karena sudah berangkat dengan tujuan mulia.

“Sekali lagi tujuan kita kan tadi mulia ya. Kita mau mengembangkan sesuatu yang bisa dimanfaatkan oleh masyarakat. Jadi kayak niat kita aja udah mulia, jadi prosesnya ya dinikmati aja, kegagalan itu dinikmati aja karena itu satu tahap kita menuju kesuksesan nantinya,” ungkapnya.

Apa yang Perlu Disiapkan Jika Ingin Masuk Farmasi?

Bagi calon mahasiswa baru yang ingin masuk STEM, Eka menyampaikan untuk tidak perlu khawatir, yang penting sudah punya gambaran terkait jurusan ini.

“Jadi ketika mau daftar farmasi, (cari tahu) besok sebenarnya farmasi tuh apa aja sih kesempatan kerjanya, kira-kira menyenangkan nggak, kira-kira sesuai passionnya nggak,” ujar Eka.

(nah/pal)



Sumber : www.detik.com

Kuliah Nyambi Jadi Buruh Mebel, Khoiri Jadi Wisudawan Berprestasi Undip



Jakarta

Menjadi wisudawan berprestasi adalah dambaan setiap mahasiswa. Begitu pula bagi Muhammad Khoiri, lulusan Ilmu Pemerintahan Universitas Diponegoro (Undip) yang baru saja menutup perjalanan studinya dengan catatan membanggakan.

Namun, jalan yang ditempuh Khoiri tidak semulus kebanyakan mahasiswa lain. Di saat rekan-rekannya bisa fokus belajar, ia harus membagi waktu antara kuliah dan bekerja sebagai buruh mebel demi membiayai pendidikannya.

Perjuangan itu berbuah manis. Dalam wisuda ke-179 Undip pada 12 Oktober lalu, Khoiri dinobatkan sebagai salah satu wisudawan berprestasi dengan predikat cumlaude dan IPK 3,94. Sebuah pencapaian yang menjadi bukti ketekunan dan daya juang luar biasa.


Bekerja di Pabrik Selama Kuliah

Perjalanan akademiknya pun bermula bukan dari ruang kuliah, melainkan dari lantai pabrik. Setelah gagal lolos seleksi perguruan tinggi pada 2019, Khoiri memilih bekerja sambil menabung, sembari terus belajar agar bisa mencoba lagi di tahun berikutnya.

Kini, kerja keras itu terbayar lunas. Dari tangan yang dulu memahat kayu, kini ia menorehkan prestasi emas di dunia akademik.

“Saya belajar sabar dan tekun. Tahun berikutnya, saya diterima di Undip lewat jalur UTBK, pilihan pertama saya,” kata Khoiri dalam laman Undip, dikutip pada Jumat (17/10/2025).

Kuliah, Kerja, dan Organisasi Jalan Bersamaan
Memasuki dunia perkuliahan bukan berarti perjuangan Muhammad Khoiri usai. Justru di kampus, tantangannya semakin berat. Ia harus tetap bekerja demi memenuhi kebutuhan hidup sekaligus membiayai kuliah.

Selama empat tahun sembilan bulan, rutinitas padat menjadi bagian dari kesehariannya. Khoiri tidak hanya mengikuti perkuliahan, tetapi juga aktif di organisasi kampus serta kerap tampil dalam berbagai ajang kompetisi.

Kesibukannya kian beragam. Di sela jadwal kuliah, ia sempat bekerja sebagai buruh mebel, pekerja di jasa rental acara, hingga asisten riset dosen. Semua ia jalani dengan tekun, tanpa meninggalkan tanggung jawab akademik.

“Saya percaya kemenangan lahir dari persiapan. Setiap prestasi adalah tanggung jawab, bukan sekadar euforia,” ujarnya.

Khoiri aktif memimpin lima organisasi lintas daerah dan kampus, termasuk di BEM Undip dan Himpunan Mahasiswa, serta konsisten menorehkan prestasi nasional.

“Saya percaya kemenangan lahir dari persiapan. Setiap prestasi adalah tanggung jawab, bukan sekadar euforia,” tuturnya.

Koleksi Prestasi: Duta Tenun hingga Juara Podcast

Meski ia bekerja, tak membuat dirinya merasa berbeda dengan mahasiswa lain. Ia malah aktif dan berprestasi.

Buktinya Khoiri pernah menyabet juara di berbagai penghargaan, seperti Juara 1 Lomba Podcast Ristek Unnes, Islamic Public Speaking Insani Undip, dan Duta Tenun Troso.

Khoiri yakin, prestasi bisa diwujudkan meski tanpa modal finansial. Selain itu, ia ingin membuat masa kuliahnya berharga lewat prestasi tersebut.

“Kalau hanya kuliah tanpa prestasi, apa yang bisa saya banggakan?” tuturnya.

Dari Sarjana ke Wirausahawan Muda

Setelah resmi menyandang gelar sarjana, Khoiri memilih jalur fleksibel sebagai freelancer data analis dan asisten riset. Tak berhenti di situ, ia juga merintis usaha makanan ringan dan bisnis fashion lokal di kampung halamannya bersama teman-teman.

“Bagi saya, bekerja bukan hanya soal gaji, tapi ruang untuk tumbuh dan berkontribusi,” ucapnya.

Khoiri berpesan kepada mahasiswa untuk aktif di tiga hal penting yakni publikasi ilmiah, kolaborasi internasional, dan inovasi nyata bagi masyarakat.

“Kalau tiap mahasiswa berani berkarya dan menembus forum global, maka visi World Class University bukan sekadar jargon, melainkan kenyataan,” katanya.

(cyu/pal)



Sumber : www.detik.com