Tag Archives: sengatan lebah

5 Perbedaan Tawon dan Lebah yang Jarang Diketahui, Lebih Sakit Mana Sengatannya?


Jakarta

Lebah dan tawon merupakan hewan yang mudah ditemui di sekitar rumah-rumah di Indonesia. Keduanya bisa menyengat dengan dampak yang bikin nyeri hingga demam. Lantas apa saja perbedaan tawon dan lebah?

Sering kali, orang menyebut serangga yang bisa terbang dan menyengat dengan tawon atau lebah, secara bergantian. Padahal tawon dan lebah merupakan hewan yang berbeda.

Tawon memiliki nama ilmiah Hymenoptera, sedangkan Anthophila. Di dunia ada sekitar 20.000 spesies lebah dan 30.000-75.000 spesies tawon, bahkan bisa mencapai 103.000 menurut University of Minnesota Extension.


Untuk mengenali tawon dan lebah, berikut ini perbedaannya.

5 Perbedaan Tawon dan Lebah yang Jarang Diketahui

Dalam buku A Beginner’s Field Guide to Identifying Bees (2022) karya Lisa Mason, dan kawan-kawan, memahami perbedaan antara lebah dan tawon bukan hanya penting untuk menghindari sengatan, tapi juga untuk mengenali peran ekologis mereka dalam menjaga keseimbangan alam.

1. Penampilan Tubuh

Lebah memiliki tubuh yang lebih bulat dan berbulu. Bulu-bulu halus di tubuhnya berfungsi untuk mengangkut serbuk sari dari bunga satu ke bunga lainnya. Lebah juga memiliki “keranjang serbuk sari” di kaki belakang, disebut corbicula atau scopae.

Sementara tawon punya tubuh yang ramping, licin, dan mengkilap. Salah satu ciri khasnya adalah “pinggang tawon” (wasp waist) yang sangat sempit di antara toraks dan perut.

Selain itu, menurut National Geographic, tawon dapat dibedakan dari bagian bawah perutnya yang meruncing dan pinggang sempit yang disebut petiole.

2. Perilaku

Lebah dikenal sebagai serangga penyerbuk yang andal. Tubuhnya yang berbulu membuatnya sangat efektif dalam memindahkan serbuk sari, membantu tanaman berkembang biak. Itulah sebabnya lebah disebut “pahlawan kecil ekosistem.”

Menurut buku panduan Departemen Pertanian Amerika Serikat, USDA, lebih dari 75% tanaman di dunia bergantung pada hewan penyerbuk seperti lebah. Bahkan, nilai ekonomi hasil tanaman yang bergantung pada penyerbuk mencapai 577 miliar dolar AS per tahunnya.

Tawon, di sisi lain, justru berperan sebagai predator alami bagi serangga lain. Menurut National Geographic, tawon lebih banyak memberi manfaat bagi manusia dengan mengendalikan populasi hama daripada menimbulkan bahaya.

Beberapa jenis tawon berburu ulat, belalang, atau serangga kecil lain untuk dijadikan makanan bagi larvanya. Meski sering dianggap menakutkan, tawon sebenarnya membantu menjaga keseimbangan alam.

3. Sengatan

Lebah madu hanya bisa menyengat sekali, setelah sengatnya tertinggal di kulit korban maka lebah tersebut akan mati. Sementara tawon bisa menyengat berulang kali tanpa kehilangan sengatnya.

Ketika sarang tawon terganggu, mereka mengeluarkan feromon alarm yang memanggil tawon lain untuk ikut menyerang. Karena itu, sarang tawon sebaiknya tidak disentuh tanpa perlindungan atau keahlian khusus.

Berdasarkan dampaknya, sengatan tawon jauh lebih berbahaya bagi manusia. Ini karena tawon bisa menyengat berulang kali dengan racun yang kuat.

4. Sarang

Lebah membuat sarangnya dari lilin, sedangkan tawon membuatnya dari bahan seperti kertas berpartikel kayu yang dikunyah dan dicampur air liurnya sendiri. Lebah dan tawon hanya menggunakan sarangnya selama satu tahun karena memiliki siklus hidup tahunan. Hanya beberapa tawon khusus yang menggunakan kembali sarang lama.

5. Herbivora Vs Predator

Lebah termasuk herbivora (pemakan tumbuhan) terutama nektar dan serbuk sari (polen). Mereka sangat aktif mencari sumber pakan untuk keperluan tubuhnya sendiri dan memenuhi pakan bagi larva di dalam sarang.

Sementara tawon termasuk hewan predator (pemangsa) yang memakan serangga dan hewan kecil lainnya. Tawon cukup aktif berburu serangga lain untuk memberi makan larvanya di dalam sarang.

Meski punya perbedaan, lebah dan tawon memiliki habitat yang cenderung sama, yaitu pada area yang terdapat sumber pakan dan bahan untuk membuat sarang. Keduanya juga berkembang biak dalam sarang dan termasuk serangga sosial yang mengembangkan sistem kasta (ratu, jantan, pekerja).

(faz/faz)



Sumber : www.detik.com

Bukan Tawon, Tapi Lebah Hutan


Jakarta

Seorang nenek bernama Walbiyah (65) dikabarkan tewas usai disengat tawon gung di Wirosutan, Srigading, Sanden, Bantul, DI Yogyakarta, Selasa (7/10/2025).

Kepala Seksi (Kasi) Humas Polres Bantul, Iptu Rita Hidayanto mengatakan seorang saksi, Suhartini, semula sedang menyapu di halaman, sekitar pukul 15.00 WIB. Ia lalu berteriak karena sekawanan tawon terbang ke arahnya. Teriakan Suhartini didengar tetangga, yang menyuruhnya lari.

“Setelah saksi lari, korban atas nama Walbiyah kebetulan lewat di lokasi kejadian,” kata Rita, Rabu (8/10/2025), melansir detikJogja.


Sementara itu, Walbiyah justru menjadi korban sengatan kawanan tawon hingga tidak sadarkan diri. Warga lalu memberikan pertolongan dan anak Walbiyah membawanya ke RSUD Saras Adyatma, Bambanglipuro, Bantul. Di RS, Walbiyah dinyatakan meninggal dunia.

Pakar IPB: Bukan Tawon Gung, tapi Lebah Hutan

Tawon Asia (Vespa velutina).Tawon Vespa velutina. Foto: Siga/Wikimedia Commons

Pakar serangga IPB University Prof Tri Atmowidi mengatakan, berdasarkan foto yang beredar di media, serangan di Bantul bukan oleh tawon, melainkan lebah hutan besar (Apis dorsata).

Sedangkan tawon gung merupakan nama umum untuk spesies Vespa affinis atau Vespa velutina.

“Dari ciri sarangnya, tampaknya itu bukan sarang tawon, melainkan sarang lebah besar yang hanya terdiri dari satu sisiran besar dan biasa menggantung di batang pohon tinggi,” kata Tri dalam laman kampus, dikutip Rabu (15/10/2025).

Ciri-ciri Tawon Gung (Vespa affinis / Vespa velutina)

Tri menjelaskan perbedaan tawon gung dan lebah hutan. Berikut ciri-ciri tawon gung:

  • Badan ramping
  • Warna coklat kehitaman
  • Belang mencolok di bagian perut.

Ciri-ciri Lebah Hutan (Apis dorsata)

  • Ukuran badan sekitar 17-20 mm
  • Warna coklat, belang kuning kecoklatan di abdomen
  • Perilaku sangat defensif
  • Tidak bisa dibudidayakan karena sering migrasi.

Bahaya Sengatan Lebah Hutan dan Tawon Gung

Tri menjelaskan, baik sengatan lebah maupun tawon dapat memicu reaksi alergi berat dan bahkan kematian, khususnya pada orang yang sensitif atau menerima banyak sengatan sekaligus.

Umumnya, tawon lebih berbahaya karena bisa menyengat berkaali-kali. Sedangkan lebah hanya bisa menyengat satu kali karena sengatnya tertinggal di kulit korban.

“Venom lebah jumlahnya memang lebih banyak, namun racun tawon (terutama Vespa) memiliki daya toksik yang lebih kuat,” kata Prof Tri.

Bahaya Sengatan Lebah

Racun lebah (apitoksin) mengandung berbagai senyawa bioaktif seperti protein, peptida, dan amina biogenik seperti histamin, dopamin, melittin, serta fosfolipase.

Berikut reaksi yang bisa timbul:

  • Nyeri, panas, bengkak, dan gatal di area sengatan
  • Kulit kemerahan
  • Pembengkakan pada bibir dan kelopak mata
  • Sesak napas
  • Pingsan
  • Korban yang menerima racun dari sengatan banyak tawon sekaligus dapat mengalami kerusakan organ vital seperti hati dan ginjal, harus mendapat penanganan medis darurat.

Langkah Pertama Jika Disengat Tawon atau Lebah

Tri mengingatkan, lakukan hal ini jika disengat tawon atau lebah:

  • Menjauh dari lokasi sarang agar tidak diserang lagi
  • Jika disengat lebah:
    • Cabut sengat yang tertinggal di kulit
    • Cuci area sengatan dengan air sabun
    • Kompres area sengatan dengan air dingin
  • Minum obat antihistamin untuk mengurangi reaksi alergi
  • Jika korban sesak napas atau pingsan, segera bawa ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut

“Jangan melakukan gerakan mendadak atau berisik di sekitar sarang karena bisa memicu serangan kawanan lebah atau tawon. Cukup beri tanda peringatan di lokasi dan menjauh dengan tenang,” ucapnya.

Sementara itu, Tri menggarisbawahi, jangan mengusir tawon dan lebah sendiri. Minta bantuan ahli lebah atau tawon, pemadam kebakaran, atau dinas terkait yang ahli agar tidak timbul korban.

(twu/nwk)



Sumber : www.detik.com