Tag Archives: sepeda motor

Apa Itu Kiprok? Ini Fungsi dan Ciri-cirinya Saat Sudah Rusak


Jakarta

Sepeda motor terdiri dari banyak macam komponen, salah satunya adalah kiprok. Peranti yang satu ini memiliki fungsi penting bagi sistem kelistrikan motor.

Sama seperti komponen motor lainnya, seiring penggunaan kiprok lama-lama akan rusak dan harus diganti. Jika kamu tak segera mengganti kiprok, hal ini dapat mempengaruhi kelistrikan sepeda motor.

Lantas, apa fungsi kiprok di sepeda motor? Lalu seperti apa ciri-ciri jika kiprok sudah mulai rusak? Simak pembahasannya dalam artikel ini.


Fungsi Kiprok

Kiprok atau disebut rectifier regulator adalah komponen kelistrikan di sepeda motor yang memiliki peran krusial. Mengutip laman Suzuki, kiprok berpengaruh besar terhadap keawetan aki motor.

Fungsi utama kiprok adalah menstabilkan arus dan tegangan yang mengalir dan selanjutnya dialihkan ke aki. Apabila arus listrik ke aki terlalu besar, hal ini menyebabkan over charge.

Begitu pun dengan arus yang mengalir ke aki terlalu kecil, hal tersebut menyebabkan aki jadi mudah tekor. Oleh sebab itu, tegangan dan arus yang mengalir ke aki perlu seimbang.

Fungsi lain dari kiprok adalah mengubah arah arus menjadi satu arah. Jadi, arus AC (Alternating Current) yang dihasilkan oleh spul kemudian diubah menjadi arus DC (Direct Current). Hal ini terjadi karena arus yang masuk ke aki harus dalam keadaan arus DC.

Kiprok juga berfungsi untuk menstabilkan arus ke lampu sepeda motor. Apabila arus yang masuk terlalu berlebih, kiprok dapat mengaturnya secara otomatis agar lampu tidak mudah putus.

Komponen di Dalam Kiprok

Dilansir laman Astra Motor, kiprok terdiri dari berbagai macam komponen di dalamnya, yaitu:

  • Resistor
  • Dioda
  • IC
  • Transistor

Komponen tersebut menjadi penghubung dengan spul dan mengarahkan arus listrik. Apabila terdapat kerusakan di kiprok, hal ini dapat mempengaruhi kelistrikan sepeda motor.

Ciri-ciri Kiprok Sudah Rusak

Seperti komponen motor lainnya, seiring waktu kiprok dapat mengalami kerusakan. Hal tersebut disebabkan oleh sejumlah faktor, seperti kurang perawatan atau memang sudah aus sehingga perlu diganti.

Namun, banyak pengendara yang kurang ngeh kalau kiprok sudah rusak. Lantas, apa ciri-ciri kiprok mulai rusak? Simak di bawah ini:

1. Lampu Motor Beberapa Kali Mati

Ciri-ciri kiprok sudah rusak yang pertama adalah lampu motor beberapa kali mati. Biasanya, kondisi ini terjadi saat kamu tengah melaju dalam kecepatan tinggi. Alhasil, kiprok tidak bisa membatasi tegangan arus yang masuk ke lampu dan akhirnya menyebabkan lampu putus.

2. Sepeda Motor Tiba-tiba Mogok

Apabila sepeda motor tiba-tiba mogok, hal ini bisa disebabkan oleh kiprok yang sudah rusak. Sebab, kiprok yang berfungsi mengalirkan arus listrik ke aki sudah tidak optimal, sehingga tegangan aki menjadi drop dan sepeda motor bisa mogok bahkan mati total.

3. Komponen Aki Tekor

Tanda-tanda selanjutnya adalah komponen aki sudah tekor. Ketika komponen kelistrikan rusak, hal ini membuat input listrik tidak bisa menutup kelistrikan motor secara sempurna.

Dampaknya, listrik di dalam baterai menjadi terkuras sehingga menyebabkan aki jadi drop. Alhasil, kamu akan kesulitan untuk menyalakan motor, lampu terlihat redup, dan klakson yang mengeluarkan suara sember.

Tak hanya aki yang tekor, kondisi ini juga terjadi akibat kiprok sudah rusak. Maka dari itu, bila terjadi masalah di kelistrikan jangan terburu-buru mengganti aki, sebaiknya cek dahulu komponen kiprok apakah masih bagus atau sudah aus.

Itu dia fungsi kiprok pada sepeda motor serta ciri-cirinya saat sudah rusak. Semoga artikel ini dapat membantu detikers agar selalu merawat kiprok.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Spoke Wheel (Pelek Jari-jari): Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangan


Jakarta

Spoke wheel sering dikenal dengan sebutan pelek jari-jari. Pelek ini dulunya banyak digunakan sepeda motor sebagai pelek standar. Namun beberapa tahun belakangan, spoke wheel jarang digunakan pada sepeda motor baru.

Dalam artikel ini, kita akan mengulas apa itu spoke wheel. Kita akan ulas pula kelebihan dan kekurangan dari spoke wheel dibandingkan jenis pelek lainnya.

Apa Itu Spoke Wheel?

Dilansir dari Bahan Ajar Kursus dan Pelatihan Mekanik Sepeda Motor: Sistem Rangka Pada Sepeda Motor Level 2 (2016) dari Kemdikbud, roda sepeda motor memerlukan pelek sebagai dudukan ban luar dan ban dalam.


Ada dua jenis pelek yang umum digunakan, yaitu spoke wheel yang bernama lain pelek tipe standar atau ruji (jari-jari), dan pelek cast wheel atau yang dikenal tipe racing.

Dalam sebuah jurnal di Sekolah Tinggi Teknologi Wastukancana karya Mohamad Zaeni Rizki Mubarok, dkk, dijelaskan bahwa spoke wheel ini pada awal kemunculan industri otomotif selalu digunakan sebagai pelek standar karena lebih kuat.

Bahan pelek ini terbuat dari logam besi dan pada bagian luarnya dilapisi krom agar tidak mudah berkarat. Kini pelek jari-jari lebih banyak digunakan pada sepeda motor trail karena dianggap lebih aman pada jalanan yang rusak.

Kelebihan Spoke Wheel

Berikut ini sejumlah kelebihan dari spoke wheel yang dikutip dari Whirling Wheelz:

1. Tahan Lama

Spoke wheel dapat menahan tegangan yang besar, sebab terdapat beberapa titik tekanan. Selain itu, pelek jari-jari juga lebih tahan lama di medan yang menantang dengan menawarkan kekuatan secara radial, lateral, maupun aksial.

2. Elastis dan Fleksibel

Karena terbuat dari baja, jari-jari pelek ini elastis dan dapat menyerap guncangan di jalan yang kasar.

Pelek ini juga dapat menyerap dampak ketika menabrak lubang atau rintangan, sehingga dapat mencegah pelek patah sekaligus mengurangi dampak pada bagian lain dari sepeda motor.

3. Dapat Diperbaiki

Ketika benturan terjadi hingga merusak pelek, ada tukang pelek yang bisa memperbaikinya agar berbentuk seperti seharusnya. Dengan demikian, kamu tidak perlu membeli pelek yang baru.

4. Cukup Ringan

Beberapa pelek jari-jari lebih ringan, namun ini tidak dapat dirasakan pengendara saat melintasi jalan.

5. Ban Mudah Duduk pada Bead

Pelek jari-jari atau spoke wheel sebagian besar menggunakan ban dalam. Ban dengan ban dalam mudah dipasang pada bead daripada ban tubeless, sehingga memudahkan perbaikannya.

Kekurangan Spoke Wheel

Berikut ini sejumlah kekurangan spoke wheel:

1. Perawatan Konstan

Spoke wheel selalu berada di bawah tekanan tinggi dan harus sering diperiksa atau disetel jika perlu. Jari-jari yang rusak perlu segera diganti untuk mengurangi ketegangan yang tidak merata pada pelek.

2. Tidak Cocok untuk Ban Tubeless

Pelek spoke wheel tidak cocok untuk ban tubeless, sehingga harus menggunakan ban dalam. Ban tube lebih gampang mengalami kebocoran. Saat memperbaikinya pun harus melepas roda, sehingga kurang praktis.

3. Tidak Stabil pada Kecepatan Tinggi

Pelek jari-jari memang lebih fleksibel untuk meredam benturan dan gundukan, namun tidak stabil pada kecepatan tinggi.

4. Sulit Dibersihkan

Spoke wheel berbentuk jari-jari yang banyak, sehingga saat mencuci sepeda motor kamu mungkin merasa terlalu lama membersihkannya. Berbeda dengan pelek racing yang bagian-bagiannya jelas dibersihkan.

5. Sulit Menyambungkan Selang Pompa

Adanya banyak ruji mungkin akan membuat kamu kesulitan menyambungkan selang pompa pada katup roda. Kamu mungkin perlu mencari posisi yang tepat terlebih dahulu.

Nah, itulah tadi telah kita ketahui apa itu spoke wheel yang biasa kita sebut dengan pelek ruji, pelek jari-jari, atau pelek standar. Semoga bermanfaat.

(bai/inf)



Sumber : oto.detik.com

Apa Itu Motor Ngejim? Kenali Cara Mencegah Piston Macet


Jakarta

Motor ngejim merupakan istilah untuk piston macet pada sepeda motor. Kondisi ini membuat pengendara kebingungan karena sepeda motor menjadi macet dan sering kali tak bisa dihidupkan sama sekali.

Simak artikel ini untuk mengetahui apa itu motor ngejim. Ketahui juga apa saja penyebab dan cara pencegahan agar motor tidak ngejim.

Apa Itu Motor Ngejim?

Motor ngejim sebetulnya berasal dari istilah bahasa Inggris ‘jam’ yang berarti macet. Sehingga istilah motor ngejim berarti motor macet. Yang dimaksud macet ini sering kali adalah ketika piston macet sampai kendaraan tak bisa distarter.


Kondisi ini sering mengagetkan pengendara karena mungkin sebelumnya tidak mengalami tanda kerusakan, namun tiba-tiba motornya macet. Kondisi ini bisa terjadi pada kendaraan apa saja, terutama sepeda motor 2-tak.

Penyebab Motor Ngejim

Yang sering kali menjadi penyebab motor ngejim adalah masalah oli. Bisa jadi kehabisan oli, kualitas oli, atau distribusi oli yang kurang optimal. Oli yang tidak melumasi seluruh bagian memungkinkan terjadinya gesekan antarkomponen.

Dilansir dari affmotor.com, oli yang bermasalah bisa membuat macet pada bagian piston, pen piston, silinder, serta head yang ikut rusak.

Pada motor 2-tak, motor ngejim biasanya karena masalah oli samping yang kurang atau kualitasnya yang jelek. Saat digeber di kecepatan tinggi, kurangnya bensin dan pelumasan membuat motor ngejim.

Cara Mencegah Motor Ngejim

Berikut ini beberapa cara mencegah motor ngejim yang dikutip dari channel YouTube Vintage Sentinel:

  1. Gunakan takaran oli samping yang pas.
    Untuk motor baru, standar pabrikan adalah 20 cc per 1 liter. Untuk motor tua, gunakan minimal 25 cc hingga 35 cc per 1 liternya. Ingat untuk tidak kelebihan karena busi cepat menghitam dan motor brebet.
  2. Gunakan oli berkualitas dan jangan sampai kehabisan.
    Untuk motor 2-tak lebih penting untuk diperhatikan oli sampingnya. Berbeda dengan motor 4-tak yang hanya menggunakan oli mesin.
  3. Lakukan pencampuran oli mesin yang tepat.
    Taruh dan masukkan oli samping dulu di dalam tangki BBM sebanyak takaran bensin yang akan dimasukkan, baru kemudian masukkan bensin ke tangki.
  4. Pastikan pompa oli samping dan peralatan yang terkait dengan alat tersebut tidak bermasalah.
  5. Cek seal pengunci yang berhubungan dengan oli dalam kondisi prima dan tidak aus agar oli tidak masuk ke ruang yang tidak semestinya.
  6. Pastikan piston dan ring piston normal, tidak aus atau tidak ada goresan.
  7. Hindari menggeber motor pada top speed.

Nah, itulah tadi telah kita ketahui apa itu motor ngejim yang berarti motor macet, lengkap dengan penyebab dan pencegahannya.

(bai/inf)



Sumber : oto.detik.com

Pengertian, Fungsi, dan Gejala Kerusakannya


Jakarta

TPS adalah singkatan dari Throttle Position Sensor. Sensor TPS merupakan salah satu bagian kecil sepeda motor, tapi berperan cukup penting bagi kenyamanan kendaraan. Kenali apa itu sensor TPS pada motor, termasuk fungsi, dan gejala kerusakannya.

Pengertian Sensor TPS

Dikutip dari buku Materi Ajar Praktek Tune Up Sepeda Motor 4 Tak Berbasis Kebutuhan Dunia Kerja untuk Siswa SMK (2023) yang disusun Suryo Hartanto dan Handoko, sensor TPS adalah salah satu komponen dari throttle body di dalam sistem bahan bakar injeksi. Letak throttle body ini berada di antara intake manifold dan filter udara.

Throttle body merupakan pengatur udara yang masuk ke ruang bakar. Di dalamnya terdapat komponen throttle valve dan TPS. Throttle valve berfungsi sebagai sistem buka tutup saluran utama yang akan dilalui udara ke throttle body.


Sementara sensor TPS merupakan sensor dari sistem electronic fuel injection (EFI) untuk mendeteksi bukaan dari throttle valve dengan memanfaatkan potensiometer.

Fungsi Sensor TPS

Berikut ini sejumlah fungsi sensor TPS yang dilansir dari situs suzuki.batara.co.id:

1. Pengirim Sinyal Pergeseran Katup

Fungsi pertama adalah untuk mengirimkan sinyal terkait pergeseran katup sehingga dapat penggunaan bensin pada mesin bisa teratur dan seimbang.

Posisinya yang menyatu dengan body throttle difungsikan untuk memastikan katup gas memiliki sudut bukaan sesuai.

Ketika terjadi pergeseran katup, maka sensor akan mengirimkan sinyal ke perangkat Electronic Control Unit (ECU), kemudian diproses sehingga terjadi suplai atau injeksi BBM ke dalam ruang bakar.

2. Menginformasikan Kondisi Kendaraan

Keberadaan sensor TPS memberikan informasi mengenai mode dan kondisi kendaraan. Perubahan kondisi katup pada throttle body, apakah terbuka penuh, setengah, atau menutup penuh, akan menandakan perbedaan akselerasi.

Contohnya, saat katup terbuka penuh maka maka akselerasi akan meningkat. Saat katup tertutup penuh maka mesin akan mati. Sedangkan saat katup terbuka setengah maka kondisi mesin ada di putaran menengah.

3. Mengoreksi Perbandingan Udara dan BBM

Sensor TPS dapat mengoreksi perbandingan campuran bahan bakar dan udara. Ketika katup gas terbuka penuh, akselerasi meningkat, bahan bakar yang dibutuhkan pun ikut meningkat.

Ketika katup hanya terbuka sedikit, BBM yang dibutuhkan berkurang, tetapi akselerasi juga ikut turun. Maka jumlah udara dan bahan bakar yang masuk harus seimbang agar menciptakan tenaga sempurna.

4. Memberikan Kontrol pada Fuel Cut

Sensor TPS juga dapat mengontrol fuel cut atau kerja dari injector. Saat sensor TPS memberikan sinyal katup gas terbuka, maka injektor akan menyala dalam waktu lebih lama.

Sebaliknya jika sensor memberikan sinyal katup gas terbuka sedikit, maka injektor menyala sebentar.

5. Menghentikan Switch AC dan Kontrol Emisi

Fungsi sensor TPS yang terakhir adalah untuk mematikan atau menghentikan switch AC dan kontrol emisi.

Ketika beban sudah berlebihan, switch AC akan mati secara otomatis agar tenaga yang bekerja lebih maksimal. Dengan demikian performa mesin tetap terjaga.

Gejala Kerusakan Sensor TPS

Sensor TPS dapat bermasalah atau bahkan perlu diganti. Dikutip dari situs hondacengkareng.com, berikut ini beberapa gejala kerusakan sensor TPS:

  • Malfunction Indicator Lamp (MIL) pada sepeda motor akan berkedip menyala 8 kali sebagai tanda kinerja TPS mesin sedang bermasalah.
  • Ketika motor digunakan untuk menaikkan gas, mesin tidak responsif.
  • Saat mesin baru dinyalakan atau dipanaskan, rpm bisa naik dengan sendirinya.
  • Tarikan gas berebet saat menambah gas maupun menurunkan gas.

Demikian tadi telah kita ketahui apa itu sensor TPS pada motor, mulai dari pengertian, fungsi, hingga gejala kerusakannya.

(bai/inf)



Sumber : oto.detik.com

Ini 6 Kebiasaan Buruk Pemotor Wanita saat di Jalan Raya, Bahaya!


Jakarta

Saat ini, sudah banyak kaum hawa yang mengendarai sepeda motor di jalan raya, mulai dari anak muda, orang dewasa, hingga orang tua. Sayangnya, beberapa dari mereka ada yang kurang waspada saat berkendara motor, sehingga dapat memicu kecelakaan.

Perlu diingat, berkendara sepeda motor di jalan raya harus hati-hati dan membutuhkan konsentrasi tinggi. Selain itu, kamu juga harus paham bagaimana cara mengendarai sepeda motor dengan benar serta mematuhi aturan rambu lalu-lintas.

Namun ada sejumlah kebiasaan, umumnya dilakukan oleh pemotor wanita, yang membahayakan dirinya maupun pengendara lain. Tentu, kamu tidak mau terjadi hal-hal buruk ketika berkendara di jalan raya, kan?


So, untuk para ladies maupun pengendara lainnya di luar sana, berikut kebiasaan buruk yang sering dilakukan pemotor namun ternyata berbahaya.

Kebiasaan Buruk saat Naik Motor yang Berbahaya

Mengendarai motor tak hanya sekadar menarik tuas gas dan rem saja. Sebab, ada beberapa hal yang harus dihindari agar tidak menyebabkan kecelakaan di jalan raya.

Dilansir situs Maxxim Indonesia, berikut kebiasaan buruk sejumlah wanita dan pengendara lainnya saat naik motor:

1. Salah Menyalakan Lampu Sein

Kebiasaan berbahaya yang pertama adalah salah menyalakan lampu sein saat berbelok. Hal ini menimbulkan istilah ‘sein belok kanan tapi belok ke kiri’ bagi sejumlah pemotor, khususnya untuk pemotor wanita.

Kejadian seperti ini tentu sangat berbahaya bagi pengendara yang ada di belakang. Bayangkan jika ladies ingin belok ke kiri namun lampu sein ke kanan? Pengendara yang ada di belakang mengetahuinya jika kamu ingin belok kanan, padahal kenyataannya tidak.

Alhasil, cukup banyak insiden kecelakaan yang terjadi karena salah menyalakan lampu sein. Jadi, mulai sekarang cobalah untuk menyalakan lampu sein sesuai dengan arahnya, ya.

2. Lampu Sein Tidak Dimatikan

Kebiasaan buruk ini juga masih sering ditemui oleh banyak pengendara motor. Mungkin, kamu sudah benar menyalakan lampu sein sesuai arahnya ketika berbelok, tapi tidak langsung dimatikan lampu seinnya.

Jika lampu sein terus menyala, hal ini dapat membingungkan pengendara lain yang ada di belakang. Sebab, mereka mengira jika kamu akan berbelok, padahal sebenarnya jalan lurus ke depan.

3. Bermain Ponsel

Masih banyak ditemui pengendara sepeda motor yang kerap bermain ponsel saat berkendara, baik pemotor wanita maupun pria. Ingat, bermain ponsel saat berkendara sangat berisiko menyebabkan kecelakaan.

Larangan bermain ponsel saat berkendara telah tertuang dalam Pasal 106 Ayat (2) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Pasal tersebut menegaskan bahwa pengemudi dilarang menggunakan telepon genggam atau alat komunikasi lain yang dapat mengganggu konsentrasi saat mengemudi. Hal ini bertujuan untuk menjaga keselamatan dan keamanan seluruh pengguna jalan.

Jika melanggar aturan tersebut, maka siap-siap dikenakan sanksi cukup berat. Dalam Pasal 287 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009, pengemudi yang terbukti menggunakan ponsel saat berkendara dapat dikenakan denda sebesar Rp 750.000 atau kurungan selama 3 bulan.

4. Menggunakan Rok Ketat dan Busana Terlalu Panjang

Kebiasaan buruk yang satu ini masih kerap dilakukan oleh sejumlah pemotor wanita. Perlu diingat, menggunakan rok ketat dan busana terlalu panjang dapat mengganggu kenyamanan saat berkendara.

Ketika menggunakan rok ketat, hal ini dapat mengganggu gerak-gerik kaki sehingga kurang fleksibel. Bahkan, dapat mengganggu keseimbangan saat mengendarai motor.

Bagi ladies yang masih menggunakan busana terlalu panjang saat mengendarai motor, perlu berhati-hati. Soalnya, busana yang panjang dikhawatirkan akan menyangkut atau terkilir di bagian motor, seperti roda, jari-jari, ataupun pedal. Risikonya sangat besar, yakni memicu kecelakaan hingga meninggal dunia.

5. Menggunakan Earphone saat Berkendara

Kebiasaan buruk ini juga masih banyak dilakukan oleh pengendara motor wanita maupun pria. Alasan utama menggunakan earphone saat berkendara adalah agar bisa mendengarkan musik, sehingga tidak merasa bosan atau kantuk di jalan.

Padahal, cara ini sangat berbahaya dan berisiko menyebabkan kecelakaan. Penggunaan headset, earphone, ataupun true wireless stereo (TWS) dapat mengganggu konsentrasi pengendara, sulit mendengar suara dari luar, dan mengalihkan perhatian ke jalan raya.

6. Spion Menghadap ke Wajah

Kebiasaan berbahaya yang terakhir adalah menghadapkan spion ke wajah pengendara. Hal ini cukup banyak dilakukan oleh sejumlah pemotor wanita saat berkendara di jalan raya.

Tak diketahui secara pasti apa maksud dari menghadapkan spion ke wajah. Mungkin salah satu alasannya adalah agar bisa berkaca sambil mengendarai motor.

Padahal, fungsi utama spion adalah untuk melihat keadaan di belakang dan di sampingmu, apakah sudah aman untuk berbelok, berpindah jalur, atau memutar balik. Tanpa ada spion, hal ini bisa menyebabkan kecelakaan antara kamu dengan pengendara di belakang.

Itu dia kebiasaan buruk yang sering dilakukan oleh pemotor wanita. Sebagai catatan, artikel ini tak hanya ditujukkan untuk wanita saja, tapi juga bagi pria yang masih suka sembrono saat mengendarai motor.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Sepele, tapi Hal Ini Bisa Bikin Helm Hancur!



Jakarta

Helm merupakan peranti penting saat berkendara sepeda motor karena melindungi kepala saat terjadi peristiwa yang merugikan. Meski memiliki peran penting, perawatan helm kerap diabaikan. Padahal, minimnya perawatan bisa membuat helm rusak.

“Helm kalian akan hancur kalau ngelakuin 1 kesalahan ini. Kesalahan ini sebenarnya simpel banget sob, yaitu kesalahannya males. Males merawat helm, males merawat motor, dan masih banyak males lainnya… Saat kotoran helm menumpuk itu sangat sulit dibersihkannya,” ucap dalam media sosial Hybroponic Lab.

Dijelaskan perawatan khusus juga diperlukan dalam merawat helm kesayangan, agar tidak kotor, tidak bau yang menyebabkan penyakit, tidak ada lagi warna pudar, tidak ada baret-baret kecil dan tetap aman saat digunakan.


“Treatment coating akan membuatnya terlihat lebih fresh dan terbebas dari baretan yang mengganggu, siap untuk melindungi kepalamu,” lanjut dalam media sosial tersebut.

[Gambas:Instagram]

Dalam kesempatan yang sama Hydrophobic Lab yang selama ini telah dikenal sebagai bengkel perawatan motor dan helm, kini membuka peluang kerjasama usaha dalam bentuk kemitraan untuk layanan produk Paint Protection Film atau PPF khusus untuk sepeda motor.

“PPF selama ini yang banyak orang tahu untuk melindungi bodi mobil, dan seiring berkembangnya inovasi teknologi maka sekarang Hydrophobic Lab meluncurkan produk PPF dengan merek Masterpiece yang khusus dan bisa dipasang untuk di bodi motor, yang fungsinya untuk memberikan perlindungan agar bodi motor tidak kusam warna cat-nya akibat paparan sinar UV, agar terhindar dari goresan atau lecet dan juga melindungi dari kontaminasi polusi yang dapat merusak tampilan cat pada motor. Seperti kita ketahui bodi mobil dan bodi motor itu berbeda, bodi mobil dari besi atau baja sedangkan bodi motor dari plastik. Untuk PPF merek Masterpiece ini juga dapat dipasang di speedometer dan lampu motor,” ujar CEO Hydrophobic Lab, Christopher Sebastian.

Produk Paint Protection Film atau PPF khusus untuk sepeda motor.Produk Paint Protection Film atau PPF khusus untuk sepeda motor. Foto: Pool (Hydrophobic Lab)

Sebagai catatan Hydrophobic Lab saat ini melayani beberapa jasa perawatan untuk motor dan helm seperti cuci, detailing, coating bahkan anti karat, dengan adanya tambahan produk PPF ini tentunya akan semakin memanjakan konsumen motor atau para bikers yang ingin tampilan motor nya selalu prima dan kinclong.

“Untuk mendukung program pemerintah agar memperbanyak jumlah entrepreneur atau pengusaha di Indonesia, maka kami membuka kesempatan bagi yang ingin menjadi pengusaha di bidang otomotif bisa bergabung menjadi mitra Hydrophobic Lab yang saat ini merupakan satu-satu nya dan yang pertama untuk usaha kemitraan Paint Protection Film atau PPF untuk sepeda motor,” imbuh Christopher.

Penggunaan PPF untuk motor ke depan akan semakin banyak seperti saat ini untuk di mobil, karena konsumen akan semakin menyadari akan penting nya dan manfaat PPF untuk melindungi motor kesayangannya.

“Ini tentu nya menjadi sebuah peluang usaha yang menarik karena prospek nya sangat bagus, selain itu juga investasi kemitraan nya terjangkau, dan mitra Hydrophobic Lab akan mendapatkan training agar dapat melakukan pemasangan PPF pada motor dengan hasil yang rapi,” kata Christopher.

Di Hydrophobic Lab juga menyediakan produk VPF atau Vinyl Protection Film, ini untuk alternatif bagi konsumen yang ingin produk dengan harga lebih terjangkau dari PPF.

(lth/dry)





Sumber : oto.detik.com

6 Tips Menyimpan Motor yang Jarang Digunakan agar Tidak Rusak


Jakarta

Motor yang jarang digunakan juga perlu perhatian khusus, agar kondisinya tetap prima saat dibutuhkan. Tanpa perawatan yang tepat, motor bisa terkena masalah.

Mulai dari berkarat, performa mesin yang turun, hingga aki yang lemah. Oleh sebab itu, ketahui tips penyimpanan yang tepat agar menjaga motor tetap awet dan siap digunakan kapan saja.

Cara Merawat dan Menyimpan Motor yang Jarang Digunakan

Dikutip dari berbagai sumber, berikut adalah cara yang tepat untuk menyimpan sepeda motor jika tidak digunakan dalam waktu yang lama:


1. Membersihkan Motor

Dikutip dari Twisted Throttle, sebelum menyimpannya, bersihkanlah motor secara menyeluruh. Cuci motor dan keringkan sepenuhnya, agar semua kelembapan dari permukaan hilang.

Jangan biarkan bercak air atau kotoran serangga menempel pada cat motor, karena merusak lapisan cat. Tambahkanlah lapisan lilin, yang nantinya berfungsi sebagai penghalang terhadap kelembapan dan karat.

Pemilik motor juga bisa mempertimbangkan untuk menggunakan penghambat korosi. Ini berfungsi untuk membantu melindungi permukaan plastik motor, serat karbon, logam, karet, dan anodisasi dari oksidasi maupun korosi (kehancuran material akibat reaksi kimia yang ada di sekitarnya).

2. Merawat Aki

Aki adalah bagian vital dari sepeda motor yang yang penting dan mahal. Perawatan dan penyimpanan yang tepat akan membantu kita mendapatkan masa pakai yang paling lama.

Periksalah level cairan baterai. Pasalnya, asam baterai yang rendah menyebabkan sulfasi yang mengakibatkan hubungan arus pendek di antara pelat internal.

Meskipun level cairan baterai tak bisa disesuaikan karena tertutup rapat, namun ia tetap memerlukan perawatan di luar musim. Pengisian daya secara berkala dan penyimpanan di tempat hangat akan memberikan masa pakai baterai yang lebih lama.

3. Melumasi Rantai Sepeda Motor

Dikutip dari situs Prime Storage, selain membersihkan, kita juga perlu melumasi rantai sepeda motor sebelum menyimpannya.

Sebelum melumasi dan memolesnya, pertimbangkan untuk memanaskan rantai (sekitar lima mil perjalanan). Hal tersebut memungkinkan pelumas larut lebih cepat untuk masuk ke rantai O-Ring (pelumasan maksimal).

Namun, lebih baik juga untuk selalu merujuk ke buku petunjuk kepemilikan motor sebelum melakukan perawatan.

4. Ganti Oli Mesin

Sebagian pengendara mungkin tidak menyadari, kalau oli motor di mesin juga membantu sistem penyaringan. Oli menahan partikel-partikel kecil dalam suspensi sampai mencapai filter.

Dalam hal ini, sebagian besar dari partikel-partikel itu akan terperangkap dan dikeluarkan dari sirkulasi. Karbon merupakan salah satu endapan utama yang berakhir tersuspensi dalam oli motor.

Setiap kali silinder dinyalakan, karbon yang berasal dari ruang pembakaran, akan didorong melewati ring piston. Saat sepeda motor disimpan dengan oli motor bekas, karbon akan perlahan terpisah lalu naik ke permukaan.

Endapan tersebut sangat korosif, yang juga bisa menyebabkan goresan pada permukaan logam, seperti bantalan transmisi dan roda gigi.

Maka dari itu, oli mesin dan filter perlu diganti sebelum disimpan. Tujuannya untuk membuang oli kotor dan endapan karbon berbahaya yang tersuspensi di dalamnya.

5. Pakai Penutup Motor yang Berkualitas

Pilihlan penutup motor yang berkualitas, untuk melindungi sepeda motor dari debu, kelembapan, goresan, kotoran dan perubahan suhu.

Penutup motor berguna dalam mencegah masuknya kelembapan, hal ini akan membantu menghindari dari korosi atau karat. Selain itu, penutup motor yang pas juga memberikan perlindungan di dalam dan luar ruangan.

Saat sepeda motor disimpan di dalam ruangan, penutup akan melindungi cat dan bodi sepeda motor dari debu abrasif, ataupun benturan kecil.

6. Memperhatikan Ban

Ban itu berpori dan akan kehilangan udara ketika disimpan dalam waktu lama. Jika dibiarkan terbebani di satu posisi untuk jangka waktu yang lama, ban akan kempes dan membentuk titik kempes permanen.

Pemilik motor juga bisa pertimbangkan untuk sedikit memompa ban dan memindahkan motor dari waktu ke waktu. Hal ini bertujuan agar ban tidak berada di posisi yang sama selama berbulan-bulan.

Cara Menghindari Kerusakan saat Sepeda Motor Tidak Digunakan

Berikut adalah hal-hal yang tidak boleh dilakukan ketika menyimpan sepeda motor yang jarang digunakan:

  • Jangan menguras tangki, karena tangki yang kosong rentan terhadap korosi serta segel yang mengering.
  • Jangan melepaskan aki motor.
  • Jangan menyimpan sepeda yang dalam keadaan kotor.
  • Jangan mengisi ban motor hingga terlalu penuh.

(khq/fds)



Sumber : oto.detik.com

Begini Cara Ngerem Motor Matic yang Benar agar Aman di Jalan


Jakarta

Mengendarai motor matic tak hanya sekadar menarik gas saja, tetapi juga harus paham bagaimana teknik pengereman yang benar. Sebab, masih ada pengendara motor matic yang salah dalam hal pengereman.

Perlu diingat, teknik mengerem yang salah berisiko menyebabkan kecelakaan. Apalagi jika detikers melewati jalanan yang menurun, risikonya lebih besar lagi.

Untuk itu, sebaiknya pahami bagaimana cara mengerem motor matic yang benar. Agar lebih paham, simak penjelasannya dalam artikel ini.


Cara Mengerem Motor Matic yang Benar

Dilansir situs Suzuki, cara mengerem motor matic yang benar adalah dengan menggunakan rem depan dan rem belakang secara bergantian. Jadi, gunakan rem belakang terlebih dahulu baru kemudian menggunakan rem depan.

Pengereman menggunakan kedua rem dapat mempercepat proses pengereman sekaligus membuat sepeda motor berhenti lebih stabil. Kombinasi rem depan dan belakang juga membuat tekanan rem terbagi secara merata, sehingga dapat menghindari terjadinya ban belakang terkunci dan mengalami selip. Selain itu, teknik pengereman ini juga membantu mencegah rem yang aus pada salah satu sisi saja.

Lalu, bagaimana jika motor matic melalui jalanan yang menurun? Cara mengerem yang benar adalah dengan menarik tuas rem depan. Teknik ini dapat menahan daya dorong motor ke depan karena saat melintasi jalanan menurun, daya dorong motor ke depan jauh lebih besar. Jadi, dibutuhkan rem depan untuk menahan laju motor.

Sedangkan saat melalui jalanan menurun panjang, hindari untuk mengerem secara terus menerus dalam waktu lama. Hal ini bisa membuat komponen rem motor menjadi panas sehingga fungsi rem kurang optimal. Kalau detikers sudah merasakan rem kurang pakem, sebaiknya berhenti sejenak untuk membiarkan suhu rem turun.

Kesalahan yang Sering Dilakukan saat Mengerem

Melakukan pengereman ketika berkendara memang bukanlah hal yang sulit. Namun, jika dilakukan dengan cara yang salah maka berisiko menyebabkan kecelakaan dan kerusakan pada komponen rem.

Mengutip laman Wahana Honda, berikut kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan pengereman:

1. Hanya Memakai Satu Rem

Banyak pengendara motor matic yang sering memakai satu rem saja. Biasanya rem belakang lebih sering digunakan daripada rem depan. Padahal, cara ini bisa membuat laju kendaraan sulit dikendalikan serta rem menjadi cepat aus.

2. Mengerem Secara Mendadak

Mengerem secara mendadak bisa membuat roda terkunci dan motor jadi tidak stabil. Hal tersebut sangat berisiko menyebabkan kecelakaan.

3. Kurang Memperhatikan Jarak Pengereman

Salah satu alasan kenapa banyak pengendara motor yang sering ngerem mendadak karena kurang memperhatikan jarak aman pengereman. Perlu diingat, semakin jauh jarak pengereman maka semakin baik teknik mengerem yang dipakai.

Sebab, jarak pengereman yang aman dapat menyisakan ruang lebih untuk berhenti secara perlahan. Kalau jarak pengereman terlalu dekat bisa menyebabkan rem mendadak hingga menimbulkan kecelakan beruntun.

Demikian penjelasan mengenai cara mengerem motor matic yang benar agar aman di jalan. Semoga dapat bermanfaat.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Jangan Asal Serobot, Begini Teknik Menyalip Kendaraan yang Benar



Jakarta

Bagi Anda yang menggunakan sepeda motor untuk teman aktivitas sehari-hari, wajib pahami teknik berkendara yang benar. Salah satu yang perlu dipelajari adalah teknik mendahului atau menyalip kendaraan lain.

Seperti disampaikan Head of Safety Riding Promotion PT Wahana Makmur Sejati (WMS) Agus Sani, ada faktor teknis dan non teknis yang harus diperhatikan bikers ketika menyalip kendaraan lain.

Faktor Teknis


1. Pastikan saat mendahului gunakan lampu sein, ini sebagai penanda bagi pengendara yang persis berada di belakang kita. Jangan langsung memotong jalur, ini tidak boleh dilakukan karena berbahaya.

2. Pada saat ingin mendahului kendaraan yang ada di depan, pastikan kondisi jalur. Jangan dipaksakan jika terlalu sempit, biasanya kondisi ini terjadi pada saat jalanan padat.

3. Marka jalan jangan diabaikan, jika ingin mendahului kendaraan lakukan pada marka jalan terputus-putus, bukan pada marka jalan tidak terputus.

Faktor Non Teknis

1. Bukan saat kondisi emosi, faktor emosional bisa sangat mempengaruhi kondisi kita untuk menyalip kendaraan secara tidak sabar dan asal serobot. Baiknya, pada kondisi yang tenang supaya proses mendahului kendaraan bisa dilakukan dengan aman.

2. Fokus selalu saat berkendara, perhatikan sekeliling yang ada di jalan. Pandangan harus selalu menghadap ke depan, sembari sesekali memperhatikan sebelah kiri atau sebelah kanan dan cek spion untuk perhatikan kendaraan di belakang.

3. Pastikan kondisi fisik tidak lelah, kadang lelah sebabkan pengendara ingin terburu-buru sampai ke tempat tujuan. Segeralah menepi dan istirahat sebentar, karena posisi lelah bisa berakibat pada hilangnya fokus berkendara.

“Jadi, jangan sembarang mendahului, baik pada kondisi jalan yang lengang ataupun padat. Ada faktor teknis dan non teknis yang harus selalu diperhatikan. Hal-hal seperti ini wajib menjadi perhatian khususnya bagi para pengguna sepeda motor, untuk menghindari berbagai kendala dan kemungkinan buruk yang akan terjadi di jalan,” ungkap Agus Sani.

Penting bagi pengendara motor juga untuk selalu mematuhi aturan rambu lalu lintas yang berlaku, juga selalu memperhatikan kelengkapan berkendara seperti menggunakan helm, sarung tangan, jaket, serta membawa surat-surat berkendara.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Ini Periode Penting saat Inreyen Motor Baru, Jangan Sampai Salah Putar Gas!



Jakarta

Saat membeli motor baru, Anda perlu melakukan inreyen atau proses penyesuaian komponen-komponen mesin agar bisa bekerja optimal dalam jangka panjang. Saat Anda melakukan inreyen, tentunya ada beberapa hal yang perlu dipatuhi. Salah satunya adalah cara membuka gas yang benar.

Merujuk pada buku panduan pemilik Yamaha Grand Filano, hal pertama yang harus dilakukan pemilik motor baru yakni memahami fungsi-fungsi dan setiap tombol yang ada pada motor tersebut. Tujuannya, supaya pengendara bisa mengendalikan motor dan terhindar dari risiko kecelakaan gara-gara tidak paham fungsi-fungsi pada alat kontrol di motor.

Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah masa-masa pemakaian awal. Dalam buku panduan tersebut dikatakan, periode penting saat inreyen motor baru yakni 0-1.600 km pertama. Karena mesin masih baru, diharapkan pengendara jangan memberi beban terlalu berat pada motor di periode tersebut.


“(Karena) berbagai komponen di dalam mesin sedang menyesuaikan diri untuk mencapai kinerja yang baik. Dalam periode ini, hindari tarikan gas secara penuh karena dapat mengakibatkan mesin mengalami panas berlebihan,” tulis buku panduan tersebut.

Pengendara juga disarankan menghindari pengoperasian berkepanjangan di atas 1/3 putaran gagang gas. Kemudian setelah pemakaian mencapai 1.000 km, pastikan ganti oli mesin dan oli transmisi.

Selanjutnya pada penggunaan di periode 1.000 sampai 1.600 km, hindari pengoperasian berkepanjangan di atas 1/2 putaran gagang gas. Setelah periode 1.600 km ini dilalui, maka motor bisa digunakan secara normal.

“Jika pada masa pemakaian awal ada masalah dengan sepeda motor Anda, segera hubungi bengkel resmi atau dealer Yamaha,” saran buku panduan Yamaha Grand Filano tersebut.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com