Tag Archives: servis mobil

8 Komponen Mobil yang Wajib Dicek Sebelum Pergi Liburan


Jakarta

Menjelang akhir tahun, banyak masyarakat yang sudah bersiap untuk pergi liburan ke luar kota. Ada yang pergi menggunakan transportasi umum seperti kereta api dan pesawat, lalu ada juga yang memakai kendaraan pribadi.

Jika detikers memilih menggunakan mobil pribadi, sebaiknya cek seluruh komponennya terlebih dahulu. Langkah ini dilakukan agar tetap aman dan nyaman selama di perjalanan.

Lantas, komponen mobil apa saja yang harus dicek sebelum dipakai untuk pergi liburan? Simak selengkapnya dalam artikel ini.


Komponen Mobil yang Wajib Dicek Sebelum Pergi Liburan

Ada sejumlah komponen mobil yang wajib dicek sebelum detikers menggunakannya untuk pergi liburan. Dilansir situs Hyundai Indonesia, berikut beberapa komponen yang wajib dicek:

1. Oli Mobil

Komponen yang pertama adalah oli mobil. Lakukan pengecekan terhadap kondisi dan jumlah oli mesin. Jika sudah dekat dengan waktu penggantian, maka sebaiknya ganti oli mesin dulu.

Selain itu, cek juga oli pada komponen lainnya, mulai dari oli gardan, oli rem, hingga oli power steering. Pastikan juga dengan membeli oli terbaik sesuai spesifikasi mesin.

2. Rem

Rem merupakan salah satu komponen paling penting dalam sebuah kendaraan. Cobalah untuk mengecek kondisi kampas rem, apakah masih tebal atau sudah mulai aus.

Lalu, cobalah untuk menginjak pedal rem. Apabila terasa lebih ringan, sebaiknya lakukan pengecekan komponen rem ke bengkel resmi.

3. Ban

Ban juga merupakan komponen yang wajib dicek sebelum pergi liburan ke luar kota. Sebagai penggerak utama, kamu perlu mengukur tekanan ban, spooring, dan balancing untuk bisa menyeimbangkan kembali sudut-sudut roda agar bisa berputar dengan seimbang.

4. Ganti Air Radiator

Cek juga air radiator sebelum bepergian. Sebab, air radiator dapat meredam panas pada dinding silinder saat terjadi pembakaran dari kerja mesin.

Maka dari itu, mobil berkompresi tinggi dihimbau untuk menggunakan air radiator khusus agar kinerja pendingin mesin lebih optimal sekaligus mampu mencegah karat pada sela mesin.

5. Lampu

Komponen selanjutnya yang perlu dicek adalah lampu. Tanpa adanya lampu, kamu akan kesulitan berkendara di malam hari.

Lakukan pengecekan terhadap lampu utama, lampu senja, lampu kabut, dan lampu rem. Pastikan seluruh lampu berfungsi dengan normal.

6. Aki dan Sistem Kelistrikan

Aki merupakan sumber daya utama kelistrikan pada mobil. Aki yang bagus dapat menjaga kinerja lampu, audio, serta mesin berjalan dengan optimal.

Sebaliknya, aki yang jarang dirawat atau sudah soak dapat mengganggu kinerja mobil dan sistem kelistrikan. Bahkan, mobil bisa mogok karena kondisi aki yang sudah rusak.

7. Wiper

Meski sering dianggap sepele, wiper sebenarnya merupakan salah satu komponen penting yang wajib dicek. Apalagi jika kamu pergi liburan di akhir tahun, biasanya sudah memasuki musim hujan.

Jika karet wiper sudah tidak berfungsi secara optimal, sebaiknya segera diganti dengan yang baru agar dapat menyapu air dengan baik serta menjaga visibilitas berkendara saat hujan.

8. Filter Pendingin dan AC

Komponen terakhir yang wajib dicek adalah filter pendingin dan AC. Perlu diingat, mobil dengan suhu yang dingin dan sejuk dapat memberikan kenyamanan selama di perjalanan.

Lakukan pengecekan filter pendingin pada AC, termasuk pembersihan kondensor dan evaporator agar kinerja AC tetap optimal.

Itu dia delapan komponen mobil yang wajib dicek sebelum pergi liburan. Agar lebih aman, sebaiknya lakukan servis mobil di bengkel resmi.

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Belum Lama Servis tapi Mobil Mau Dibawa Pergi Liburan, Perlu Cek Lagi?



Jakarta

Berencana untuk berpergian jarak jauh dengan mobil? Jangan lupa melakukan pengecekan. Tapi kalau mobil belum lama diservis, perlu cek lagi nggak ya?

Musim liburan sudah di depan mata. Ada sejumlah warga yang merencanakan pergi liburan jarak jauh menggunakan mobil pribadi. Kalau kamu salah satunya, jangan lupa untuk melakukan pengecekan kendaraan sebelum berangkat ya. Pastikan kondisi kendaraan kamu prima, sebelum diajak pergi jarak jauh.

Ada baiknya, sebelum berangkat kamu melakukan servis berkala untuk memastikan mobil siap diajak liburan. Kepala Bengkel Auto2000 Jatiasih Wahono menjelaskan, sebaiknya untuk melakukan pengecekan menyeluruh pemilik kendaraan memilih paket servis berkala. Dengan begitu, biaya yang dikeluarkan bisa sedikit lebih hemat.


“Kalau saran kita ini mending ngambil paket servis berkala aja lebih murah jasanya, kan kalau dicek semua, cek rem bayar, ganti oli bayar, per item, kalau paket udah semua jatuhnya jasanya lebih murah,” kata Wahono saat ditemui detikOto di kantornya belum lama ini.

Adapun pengecekan yang dilakukan antara lain air radiator, wiper, aki, oli mesin. Tak kalah penting, kondisi rem juga harus prima. Tapi bagaimana kalau mobil yang mau diajak pergi jauh justru belum lama diservis? Perlukah dilakukan pengecekan ulang? Menurut Wahono, bila mobil belum lama diservis, tak dilakukan pengecekan ulang sebenarnya tak masalah. Pasalnya, saat servis berkala mekanik akan mengecek keseluruhan kondisi mobil.

“Karena udah rutin tiap 6 bulan atau 10.000 km kan datang pemeriksaan udah kita setel semua, yang perlu dibersihkan dibersihkan, yang perlu diganti ganti. Kalau yang sudah rutin ini relatif sangat aman, kalau mau ngecek lagi boleh. Tapi kalau mau cek lagi boleh kita cek ulang,” lanjut Wahono.

Lain halnya dengan mereka yang mobilnya jarang diservis. Kalau kondisinya demikian, sudah pasti mobil harus dicek secara keseluruhan.

“Kalau di saya yang utama itu cek kelistrikan kalau jalan jauh, lampu-lampu pengisian dipastikan itu normal dan aman, sistem pendinginan, radiator, kipas radiator motor fan lah, terus kebocoran selang, pasti itu aman karena kalau netes kecil itu ya kemungkinan di jalan volume air berkurang kemungkinan overheat,” tutur Wahono.

(dry/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Kapan Waktu yang Tepat untuk Servis Mobil Sebelum Mudik?


Jakarta

Bagi detikers yang merencanakan mudik dengan mengendarai mobil, sebaiknya lakukan servis berkala terlebih dulu. Namun, banyak masyarakat yang melakukan servis mobil di waktu mepet mendekati Lebaran.

Menjelang Hari Raya Idulfitri, bengkel mobil akan dipadati pelanggan yang ingin servis sebelum mudik. Selain antrean bisa mengular, kamu harus rela mengorbankan waktu yang lama demi menunggu mobil kelar diperbaiki.

Lantas, kapan waktu yang tepat untuk servis mobil sebelum Lebaran? Simak penjelasannya dalam artikel ini.


Waktu yang Tepat untuk Servis Mobil Sebelum Mudik

Penting untuk melakukan servis mobil sebelum mudik Lebaran. Soalnya, detikers akan menempuh jarak hingga ratusan kilometer agar bisa tiba di kampung halaman. Jika ada kendala pada mobil, maka dapat membahayakan keselamatan dan mengancam nyawa.

Namun, bukan berarti detikers harus servis mobil di waktu mepet menjelang keberangkatan. Dilansir situs Auto2000, idealnya servis mobil dilakukan sejak 1-2 minggu sebelum keberangkatan agar memiliki waktu yang cukup untuk mengecek seluruh komponen mobil.

Jika servis di waktu mepet sebelum berangkat mudik, dikhawatirkan pengecekan terhadap mobil kurang maksimal. Terlebih jika ditemukan adanya kerusakan, maka butuh waktu lebih lama lagi untuk diperbaiki terlebih dulu.

Mengutip catatan detikOto, Aftersales Business Division Head Auto2000 Nur Imansyah Tara mengatakan, sebenarnya pemilik mobil tidak harus melakukan servis menjelang mudik Lebaran. Asalkan, kendaraan tersebut selalu diservis setiap enam bulan sekali.

“Mobil itu sebetulnya kalau dirawat berkala 6 bulanan nggak usah khawatir, kecuali ada ketidaknormalan dalam fungsi, contoh misalnya setir lari ke kiri-kanan dan lainnya. Sepanjang rutin dan kondisinya prima, mobil bisa digunakan mudik,” kata Tara kepada detikcom.

Apabila kendaraan tidak rutin diservis berkala, pemilik bisa melakukan pemeriksaan di bengkel resmi menjelang mudik Lebaran, paling tidak selambatnya H-3 Lebaran. Meski begitu, komponen mobil yang diperiksa hanya bagian-bagian tertentu saja sehingga tidak maksimal.

“Kalau memang mobil tidak rutin diservis (setiap 6 bulan), bisa dilakukan pengecekan yang simpel-simpel aja seperti tekanan angin ban, air radiator dan lainnya. Kami tetap buka bengkel,” jelasnya.

Komponen Mobil yang Harus Dicek saat Servis

Sebelum berangkat mudik Lebaran, ada baiknya detikers melakukan pengecekan komponen mobil terlebih dahulu. Jika khawatir ada yang terlewat, kamu bisa membawa mobil ke bengkel resmi.

Dirangkum situs Astra Daihatsu, berikut sejumlah komponen mobil yang wajib diperiksa sebelum berangkat mudik:

  1. Oli, meliputi oli mesin, oli transmisi, oli rem, oli gardan, hingga oli power steering
  2. Ban
  3. Rem
  4. Lampu, baik lampu depan, lampu jauh, hingga lampu sein
  5. Wiper
  6. Kaca mobil
  7. Shock absorber
  8. Sistem pendingin mesin
  9. AC
  10. Sistem bahan bakar.

Demikian penjelasan mengenai waktu yang tepat untuk servis mobil sebelum mudik Lebaran. Selamat mudik detikers!

(ilf/fds)



Sumber : oto.detik.com

Ingat! Haram Lakukan Hal Ini di Jalan Tol


Jakarta

Keselamatan berkendara wajib hukumnya saat berkendara di jalan. Terlebih saat melintas di jalan bebas hambatan, seperti saat musim libur lebaran atau saat hendak balik ke Jakarta setelah mudik ke kampung halaman.

Namun cukup disesalkan masih banyak pengendara lalai saat berkendara. Auto2000 ingatkan ada beberapa hal yang haram dilakukan saat berkendara di jalan bebas hambatan atau jalan tol.

“Hindari menormalkan kesalahan, jangan melakukan tindakan salah yang dapat merugikan banyak orang saat mengemudi mobil di jalan tol. Lakukan servis berkala dan pengecekan mobil sebelum melakukan perjalanan panjang arus balik mudik, untuk menjaga kondisi mobil. Auto2000 menghadirkan Posko Siaga dan Bengkel siaga yang beroperasi sepanjang cuti lebaran 2025,” terangYagimin, Chief Marketing Auto2000.


Berikut beberapa larangan di jalan tol yang harus diperhatikan:

1. Putar Balik di Tengah Jalan Tol

Tindakan putar balik atau putar arah atau balik arah di jalan tol sangat dilarang karena menyangkut keamanan semua pengguna jalan. Selain itu, sudah ada aturan yang menyatakan jika pengemudi mobil nekat putar balik di jalan tol, akan dikenakan denda dua kali lipat dari tarif tol terjauh di ruas tol tersebut.

Putar balik hanya boleh dilakukan oleh petugas dalam kondisi darurat dan bukan oleh umum. Risikonya sangat berbahaya karena menyangkut keselamatan semua pengguna jalan. Jika gerbang tol terlewatkan, detikers bisa keluar di gerbang berikutnya dan kembali masuk dari arah berlawanan.

2. Lawan Arus kecuali ada contraflow resmi

Lawan arus atau lawan arah bisa masuk ranah pidana karena dianggap tidak mengindahkan rambu perintah atau rambu larangan dan gerakan lalu lintas. Bahaya yang mengintai adalah rawan kecelakaan lalu lintas, apalagi kalau sampai terjadi ‘adu banteng’ dengan kendaraan lain. Bukan hanya berisiko membuat mobil rusak, namun nyawa menjadi taruhannya.

3. Mengemudi di Bahu Jalan Tol

Tidak sedikit pengemudi yang melewati bahu jalan. Kebiasaan buruk ini berbahaya karena saat akan masuk ke jalur jalan, bisa menabrak atau tertabrak kendaraan lain. Ada pula risiko menabrak mobil lain yang berhenti di bahu jalan padahal ada kondisi darurat. Karena harus menyerobot lajur orang lain untuk kembali ke lajur utama, maka jalan menjadi semakin macet tidak terkendali.

4. Main Ponsel Ketika Mengemudi Mobil

Bahaya laten ini masih sering diabaikan. Atas alasan ingin eksis di socmed, sebagian pengemudi justru asyik bermain ponsel saat mengemudi mobil. Karena perhatian teralihkan, detikers tidak waspada sehingga kurang memperhatikan mobil di depan sedang mengurangi kecepatan. Atau bahkan mobil pindah lajur tanpa disadari padahal dari belakang ada mobil lain.

Kondisi di pintu gerbang Tol Sinaksak. (Dok. PT Hutama Karya)Kondisi di pintu gerbang Tol Sinaksak. (Dok. PT Hutama Karya) Foto: Kondisi di pintu gerbang Tol Sinaksak. (Dok. PT Hutama Karya)

5. Malas Menjaga Jarak Aman

Begitu ada situasi darurat, AutoFamily akan melakukan pengereman mendadak. Katakan tidak menabrak mobil di depan, tapi bagaimana dengan pengguna jalan lain di belakang? Dengan menjaga jarak aman dengan mobil di depan, detikers bisa melakukan pengereman secara bertahap dan diikuti oleh mobil di belakang, atau manuver menghindar jika memungkinkan.

6. Pindah Lajur Seenaknya

Biasanya, pengemudi yang malas menjaga jarak aman juga suka pindah lajur seenaknya. Memaksakan masuk ke lajur lain terutama lajur cepat, bisa mengakibatkan mobil ditabrak dari belakang. Atau karena memaksakan masuk, tidak menjaga jarak aman dengan kendaraan di depan sehingga menabraknya. Pastikan jalur yang akan dimasuki dalam kondisi aman dan nyalakan lampu sein untuk memberi tanda ke driver lain.

7. Mengabaikan Batas Kecepatan Kendaraan

Masih banyak pengemudi yang tidak memperhatikan kecepatan mobil dan melaju pelan di lajur cepat atau lane hogger. Padahal lajur tersebut khusus untuk mobil menyalip dengan kecepatan tinggi. Di lajur lambatpun tidak boleh terlalu pelan karena berisiko sama, tapi juga jangan terlalu kencang karena bisa menabrak mobil di depan.

Gunakan jalur sesuai kecepatan, dan pastikan hanya memakai lajur paling kanan untuk mendahului. Jangan paksakan menyalip dari lajur kiri karena diperuntukkan untuk mobil yang berjalan lebih lambat, apalagi bahu jalan yang hanya untuk berhenti darurat.

8. Memaksakan Mengemudi Meskipun Mengantuk

Jangan pernah disepelekan, masalah ini sama bahayanya dengan bermain ponsel di dalam mobil. Meski hanya sekian detik, mobil detikers bisa pindah lajur atau berkurang kecepatannya tiba-tiba yang sanggup memicu kecelakaan. Solusi paling tepat untuk mengantuk adalah tidur di pom bensin atau rest area meskipun hanya 30 menit.

9. Mengabaikan Rambu dan Marka Jalan

Di jalan, ada berbagai rambu yang wajib dipatuhi seperti batas kecepatan maksimal dan minimal. Ada pula rambu yang melarang untuk menyalip jika tidak memungkinkan. Termasuk marka jalan seperti garis lurus yang menandakan pengemudi tidak boleh pindah lajur. Patuhi rambu dan marka jalan untuk menghindari tabrakan beruntun.

10. Emosional Saat Berkendara

Jagalah emosi saat mengemudi mobil karena terkait ketertiban dan keselamatan sesama pengguna jalan. Jangan memprovokasi orang lain meskipun mereka salah karena akan memicu perselisihan bahkan kecelakaan. Hindari terpancing emosi hanya karena ada pengemudi mobil lain yang tidak patuh pada aturan.

11. Malas Mengecek Kondisi Mobil

Meskipun klise, faktanya banyak pemilik mobil yang malas servis berkala atau sekadar melakukan pengecekan mobil. Bahkan membiarkan mobil walaupun terindikasi ada masalah seperti rem yang kurang pakem atau telapak ban sudah aus. Begitu ada masalah, mobil tidak dapat merespons dengan baik sehingga gagal mencegah kecelakaan.

(lth/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Servis Mobil, Baiknya Ikuti Panduan Kilometer atau Lama Waktu Pemakaian?



Jakarta

Mobil harus diservis secara berkala supaya performanya selalu prima. Tapi kadang pemilik mobil dibingungkan, apakah harus servis berdasar waktu pemakaian (time-based) atau jarak tempuh (mileage-based)?

“Servis berkala secara rutin dapat menjaga performa mobil agar selalu prima dalam mendukung mobilitas. Kondisi mobil yang selalu sehat dapat mengurangi kemungkinan masalah seperti mogok atau kecelakaan. Performa yang terjaga juga membuat mobil dapat bekerja lebih efisien sehingga lebih irit bahan bakar dan yang tak kalah penting daya tahan komponen mobil jadi lebih terjaga,” jelas Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000, dalam keterangannya, Senin (06/10/2025).

Waktu Pemakaian atau Jarak Tempuh?


Banyak yang mengira situasi jalan yang kerap macet khususnya di kota besar seperti Jakarta, bikin perhitungan servis berkala berdasarkan waktu pemakaian (time-based) menjadi paling relevan. Alasannya secara teori, jarak tempuh 10.000 km bisa diselesaikan kurang dari 6 bulan.

Faktanya, macet panjang di kota besar membuat target tersebut sulit tercapai. Padahal di situasi macet mesin mobil tetap bekerja, bahkan lebih berat akibat tak mendapat pendinginan yang memadai. Paling buruk, idle berkepanjangan membuat campuran bensin dan udara tidak ideal sehingga memicu pembakaran tidak sempurna.

Dampak dari Pembakaran yang Tidak Sempurna

Tumpukan karbon akibat pembakaran tak sempurna akan menempel di ruang bakar dan komponen bergerak sehingga membuat performa mesin menurun. Efek negatifnya, tenaga mesin turun dan konsumsi bensin meningkat. Efek buruk berikutnya adalah berkurangnya daya tahan komponen mesin yang saling bergesekan.

Selain itu, sisa pembakaran tak sempurna dapat menyusup ke dalam sistem sirkulasi oli mesin, merusak senyawa kimia oli, sehingga tidak mampu melaksanakan tugasnya dengan baik. Ditambah pemaksaan mesin bekerja ekstra akibat performa turun, tinggal menunggu waktu sebelum akhirnya mesin mobil rontok.

Di waktu bersamaan, komponen lain juga bekerja keras melebihi batas normal. Seperti komponen rem, transmisi berikut oli transmisi, ban, cairan mobil, serta aki. Padahal jarak tempuh praktis tidak bertambah banyak.

Rekomendasi Interval Servis Berkala

Menimbang kondisi itu, Auto2000 merekomendasikan penggunaan waktu (time-based) untuk menghitung interval servis berkala, yaitu setiap 6 bulan sekali, khususnya buat mobilitas perkotaan. Tapi kalau ternyata jarak tempuh mobil sudah melewati 10.000 km padahal belum 6 bulan, sebaiknya segera servis berkala.

Ingat, jangan tunggu mencapai 6 bulan jika mobil mobil Anda masuk dalam kategori ‘high usage’. Banyak komponen kendaraan wajib dicek ulang untuk memastikan tak ada potensi rusak. Oli juga harus diganti secara berkala supaya tak kehilangan kemampuannya dalam melindungi mesin, termasuk cairan lain seperti radiator coolant dan brake fluid.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com

3 Warna Asap Knalpot Tanda Mobil Bermasalah



Jakarta

Knalpot mobil kamu keluar asap? Kenali masalah yang mengintai mobil kamu jika keluar asap dari knalpotnya dengan warna tertentu.

Dikutip Auto2000, salah satu tanda awal masalah pada mobil yang sering diabaikan adalah perubahan pada asap knalpot. Dari asap inilah, pemilik kendaraan seharusnya bisa mengenali apakah proses pembakaran berjalan normal atau justru ada indikasi masalah pada mesin

“Deteksi awal sanggup mengurangi risiko mobil mengalami kendala hingga sampai merogoh kocek dalam untuk perbaikan mobil. Terkait deteksi dini kerusakan mesin, AutoFamily bisa melakukannya dengan memperhatikan dan mengenali warna gas buang pada knalpot mobil saat mesin pertama dinyalakan di rumah,” jelas Chief Marketing Auto2000 Yagimin dalam keterangan tertulisnya.


Selain itu, asap knalpot sering kali dijadikan tolok ukur untuk menilai kondisi mesin kendaraan. Warna asap sebenarnya bisa menjadi “bahasa” yang menunjukkan kondisi mesin. Teorinya sederhana, mobil yang sehat seharusnya tidak mengeluarkan asap berwarna, artinya proses pembakaran bahan bakar berlangsung sempurna.

Namun, anggapan itu tidak selalu benar. Mobil yang knalpotnya tampak bersih belum tentu menghasilkan emisi yang baik. Bisa saja di dalam gas buangnya masih terkandung polutan berbahaya seperti karbon monoksida (CO) atau nitrogen oksida (NOx) akibat adanya gangguan pada sistem mesin. Karena itu, saat ini uji emisi menjadi cara paling akurat untuk mengetahui apakah kendaraan benar-benar ramah lingkungan atau hanya terlihat sehat dari luar.

Pada mesin dengan bahan bakar bensin, normalnya asap yang keluar tidak terlihat. Paling hanya keluar air sedikit dan asap putih tipis karena pengembunan di pagi hari. Seiring meningkatnya suhu kerja mesin, air dan asap putih tipis tersebut akan hilang. Namun, Ato2000 membeberkan, setidaknya ada tiga warna asap knalpot yang harus dipahami.

1. Asap Knalpot Warna Putih

Jika asap knalpot putih tebal, berarti ada kendala dalam sistem pembakaran mesin. Umumnya diakibatkan oleh oli yang masuk ke ruang pembakaran mesin dan ikut terbakar. Ring piston yang sudah aus, baik karena usia atau karena faktor lupa ganti oli, menjadi sumber masalah utama.

Sedangkan untuk mesin diesel, asap putih pekat dari knalpot bisa jadi tanda sistem pembakaran tidak bekerja maksimal. Jumlah solar di ruang bakar terlalu banyak sehingga tidak dibakar sempurna. Penyebabnya adalah masalah pada setting pompa BBM atau sistem injeksi.

2. Asap Knalpot Warna Abu-abu

Asap warna ini bisa menandakan katup Positive Crankcase Ventilation (PCV) macet. Fungsi katup PCV adalah untuk mengontrol jumlah uap dan gas yang masuk dari ruang mesin ke intake manifold. Segera periksa ke bengkel jika warna asap knalpot seperti ini.

3. Asap Knalpot Warna Hitam

Pada mobil diesel masih dianggap normal meskipun ada ambang batasnya, khususnya kalau terlalu pekat. Namun untuk mobil bensin, asap hitam sudah pasti sebagai tanda pembakaran tidak sempurna. Problem lain yang mengikuti adalah konsumsi bensin boros dan tarikan berat. Biasanya, diiringi oleh mobil yang boros bensin dan tarikan berat, serta gejala knocking atau ngelitik.

Jika kondisinya seperti itu, kamu harus mengecek kondisi filter udara dan komponen lainnya yang berhubungan dengan sistem pembakaran: sensor, fuel pressure regulator, filter bensin, dan injektor bahan bakar. Segera bawa mobil ke bengkel untuk mencegah dampak buruk yang lebih merugikan.

Cara Mencegah Asap Knalpot Berwarna

Auto2000 merekomendasikan servis berkala setiap 6 bulan untuk menjaga kondisi mobil supaya tetap prima, khususnya bagian mesin. Selain itu, teknisi bengkel juga akan melakukan pengecekan komponen mobil lainnya untuk memastikan tidak ada potensi kerusakan.

Pastikan pula kendaraan telah lulus uji emisi. Uji emisi sekarang bisa dilakukan secara gratis saat servis berkala. Jika belum lulus uji emisi, Service Advisor akan memberikan saran perbaikan berdasarkan kondisi kesehatan mesin mobil. Mekanik THS – Auto2000 Home Service dapat pula memberikan layanan uji emisi di rumah pelanggan dengan perjanjian sebelumnya.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com