Tag Archives: shafiyyah

4 Doa Berkendara dan Adabnya agar Selamat Sampai Tujuan


Jakarta

Doa berkendara diamalkan untuk memohon keselamatan kepada Allah SWT selama perjalanan. Selain itu, membaca doa berkendara menjadi anjuran yang bisa dikerjakan kapanpun.

Dalam Islam, doa orang yang sedang dalam perjalanan atau musafir termasuk salah satu yang mustajab. Diterangkan dalam Fiqih Do’a dan Dzikir Jilid 1 oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr terjemahan Amiruddin Djalil, semakin lama perjalanan maka semakin tinggi kemungkinan doa dikabulkan.

Hal itu dikarenakan waktu mereka dalam perjalanan bertepatan dengan luluhnya jiwa karena lama terasing di suatu tempat dan menanggung kesulitan. Disebutkan bahwa orang yang sedang dalam perjalanan dianggap mengemban beban berat sehingga kondisi itu menjadi penyebab dikabulkannya doa.


Bahkan, Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits mengatakan bahwa safar termasuk bagian dari azab karena kesulitan yang dihadapi musafir. Beliau bersabda,

“Safar adalah bagian dari azab (siksaan). Ketika safar salah seorang dari kalian akan sulit makan, minum dan tidur. Jika urusannya telah selesai, bersegeralah kembali kepada keluarganya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Kumpulan Doa Berkendara bagi Muslim

Berikut beberapa doa berkendara perjalanan darat, laut dan udara yang bisa dibaca oleh muslim sebelum keberangkatan seperti dinukil dari Kumpulan Dzikir dan Doa Shahih: Tuntunan Hidup 24 karya Anshari Taslim.

1. Doa Berkendara Versi Pertama

Doa berkendara versi pertama ini dapat dibaca muslim sebelum berangkat menggunakan kendaraan darat, seperti mobil, motor, dan sebagainya.

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبَّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

Arab latin: Subhaanalladzii sakhkhoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin, wa innaa ilaa robbinaa lamun qolibuun

Artinya: “Mahasuci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak akan mampu menguasainya, dan sungguh kami akan kembali kepada Tuhan kami.”

2. Doa Berkendara Versi Kedua

Selain doa di atas, ada juga bacaan yang bisa diamalkan muslim yang akan melakukan perjalanan laut. Berikut bacaannya,

بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا، إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Arab latin: Bismillaahi majreehaa wa mursaahaa, inna robbii laghofuurur rohiim

Artinya: “Dengan nama Allah, kami berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”

3. Doa Berkendara Versi Ketiga

Selanjutnya, doa berkendara dapat dibaca muslim sebelum melakukan perjalanan udara.

اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِعَنَّابُعْدَهُ اَللّٰهُمَّ اَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِوَالْخَلِيْفَةُفِى الْاَهْلِ

Arab latin: Allaahumma hawwin ‘alainaa safaranaa hadzaa wathwi ‘annaa bu’dahu allaahumma anta ashshoohibu fissafari walkholiifatu fil-ahl.

Artinya: “Ya Allah, mudahkanlah kami bepergian ini, dan dekatkanlah kejauhannya. Ya Allah yang menemani dalam bepergian, dan Engkau pula yang melindungi keluarga.”

4. Doa Berkendara Versi Keempat

Doa berkendara ini dapat dibaca bagi muslim yang melakukan perjalanan udara juga. Doa kali ini lebih panjang dibanding doa sebelumnya.

للهُ أَكْبَر، اللهُ أكْبر، الله أكْبَر، سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا، وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ، اللهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ

Arab latin: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Subhanalladzi sakkhoro lana hadza wa maa kunnaa lahu muqrinin, wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibun, allahumma inna nas’aluka fii safarinaa hadzal birro wat taqwa wa minal ‘amal maa tardho, allahumma hawwin ‘alaina safarona hadza wa athwi ‘annaa bu’dahu, allahumma antash shohibu fis safari wal kholifatu fil ahli, allahumma inni a’udzubika min wa’tsaais safari wa kaabatil mandzhori wa suuil munqolibi fil maali wal ahli.

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha suci Allah yang telah menundukkan (pesawat) ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kepada Allah lah kami kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini, kami mohon perbuatan yang Engkau ridhai.

Ya Allah, permudahkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam bepergian dan mengurusi keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan kepulangan yang buruk dalam harta dan keluarga.”

Adab Berkendara bagi Muslim

Menukil dari kitab Minhajul Muslim oleh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi yang diterjemahkan Fedrian Hasmand dan Syarah Riyadhush Shalihin terjemahan Bamuallim, berikut sejumlah adab bepergian.

1. Membaca Doa ketika Berkendara

Adab pertama dalam berkendara yaitu membaca doa sebelum memulai perjalanan. Hal ini dijelaskan dalam hadits dari Ibnu Umar RA. Ia berkata,

“Apabila Rasul SAW di atas punggung untanya untuk bepergian, beliau bertakbir tiga kali, kemudian mengucapkan doa:

سُبْحٰنَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هٰذَا وَمَا كُنَّا لَهٗ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّآ اِلٰى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ

Arab latin: Subhaanalladzii sakhkhara lanaa haadzaa wa maa kunna lahu muqriniina wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun

Artinya: “Mahasuci Zat yang telah menundukkan (semua) ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sesungguhnya kami pasti akan kembali kepada Tuhan kami.” (HR Muslim)

Adab lainnya ketika berkendara adalah membaca takbir ketika menanjak dan tasbih ketika menurun. Dari Jabir bin Abdullah berkata,

“Ketika kami bepergian, kami bertakbir bila berjalan menanjak, dan bertasbih apabila berjalan menurun.” (HR Bukhari)

3. Bagi Perempuan yang Bepergian Jauh Harus dengan Mahram

Bagi perempuan muslim yang melakukan perjalanan jauh hendaknya disertai oleh mahram. Ini turut disebutkan dalam hadits Nabi SAW,

“Tidak boleh seorang perempuan melakukan safar yang jarak tempuhnya sehari semalam, kecuali jika bersama mahramnya.” (Muttafaq Alaih)

4. Membaca Doa ketika Kembali dari Bepergian

Setelah menyelesaikan perjalanan dan hendak pulang, muslim juga bisa membaca doa lagi untuk memohon perlindungan. Dari Anas bin Malik berkata,

“Kami tiba bersama Nabi SAW, yaitu aku, Abu Thalhah, dan Shafiyyah yang membonceng Rasulullah SAW, hingga ketika kami mendekati Madinah beliau mengucapkan:

‘Kita semua adalah orang-orang yang kembali, orang-orang yang bertaubat, dan orang-orang yang beribadah serta memuji kepada Allah.; Beliau senantiasa mengucapkannya hingga kami sampai di Madinah.’ (HR Muslim, An-Nasa’i, & Ahmad)

Adapun, doa pulang dari bepergian yang bisa diamalkan muslim seperti dikutip dari buku Kumpulan Doa Makbul tulisan Neni Nuraeni.

آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبِّنَاحَامِدُوْنَ

Arab latin: Aaibuuna taaibuuna ‘aabiduuna lirobbina haamiduun

Artinya: “Kami adalah orang-orang yang kembali, orang-orang yang bertaubat, orang-orang yang beribadah kepada Rabb kami, kami memanjatkan segala puji.” (HR Muslim)

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Kumpulan Doa Safar Sesuai Sunnah, Dibaca agar Perjalananmu Berkah


Jakarta

Setiap orang pasti melakukan perjalanan di setiap harinya, baik itu perjalanan jauh maupun dekat. Ketika melakukan perjalanan jauh atau safar, ada banyak hal yang perlu disiapkan.

Dikutip dalam buku Traveling Asyik Ibadah Jalan Terus yang ditulis oleh Muhammad Muhlisin, salah satu kebiasaan Rasulullah SAW yaitu beliau tidak pernah meninggalkan sebuah tempat untuk melakukan perjalanan jauh kecuali ia melakukan salat sebelum pergi, yaitu salat sunnah safar. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada sesuatu yang lebih utama untuk ditinggalkan seorang hamba bagi keluarganya, daripada dua rakaat yang dia kerjakan di tengah (tempat) mereka ketika hendak melakukan perjalanan.” (HR. Ath-Thabrani)


Selain salat sunnah, amalan yang dilakukan Rasulullah SAW sebelum melakukan perjalanan jauh adalah berdoa, yaitu doa safar. Dalam Islam, doa safar merupakan salah satu doa yang tidak diragukan lagi mustajabnya.

Diriwayatkan dalam kitab Imam Abu Daud, Imam Tirmidzi dan Imam Ibnu Majah melalui Abu Hurairah RA, yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda,

“Ada tiga jenis doa yang dikabulkan tanpa diragukan lagi, yaitu doa orang yang teraniaya, doa orang musafir, dan doa orang tua terhadap anaknya.”

Berikut ini adalah kumpulan doa safar yang bisa diamalkan ketika hendak melakukan perjalanan jauh sesuai ajaran Rasulullah SAW.

Kumpulan Doa ketika Melakukan Perjalanan Jauh

Mengutip kitab Al-Adzkar Imam Nawawi, berikut adalah kumpulan doa safar yang selalu diamalkan Rasulullah SAW sebelum melakukan perjalanan jauh.

1. Doa ketika Merasa Takut dalam Perjalanan

Abu Thahir ibnu Jahsyawaih mengatakan,

“Aku bermaksud melakukan suatu perjalanan ketika aku merasa takut, lalu aku berkunjung ke rumah Al-Qazwaini untuk meminta doa. Ia berkata kepadaku sebelum aku mengutarakan apa-apa, ‘Barang siapa yang hendak melakukan suatu perjalanan, lalu ia merasa takut (gentar) karena musuh atau hewan buas, hendaklah ia membaca surah Al-Quraisy. Sesungguhnya surat ini memberi keamanan dari semua kejahatan.’ Maka aku membacanya dan ternyata tidak ada suatu halangan pun yang menghambatku hingga sekarang.”

Bila telah selesai membaca surah tersebut, disunnahkan berdoa dengan hati yang ikhlas dan penuh kelembutan. Di antara doa yang paling baik ialah seperti berikut:

اَللّٰهُمَّ بِكَ اَسْتَعْيْنُ وَعَلَيْكَ اَتَوَكَّلُ, اَللّٰهُمَّ ذَلِّلْ لِى صُعُوْبَةَ اَمْرِى وَسَهِّلْ عَلَىَّ مَشَقَّةَ سَفَرِى وَارْزُقْنِى مِنَ الْخَيْرِ اَكْثَرَمِمَّااَطْلُبُ, وَاصْرِفْ عَنِّى كُلَّ شَرٍّ رَبِّ اشْرَحْلِى صَدْرِى وَيَسِّرْلِى اَمْرِى, اَللّٰهُمَّ اِنِّى اَسْتَحْفِظُكَ وَاَسْتَوْدِعُكَ نَفْسِى وَدِيْنِى وَاَهْلِى وَاَقَارِبِى وَكُلَّ مَااَنْعَمْتَ عَلَىَّ وَعَلَيْهِمْ بِهِ مِنْ اٰخِرَةٍ وَدُنْيَا, فَاحْفَظْنَااَجْمَعِيْنَ مِنْ كُلِّ سُوْءٍيَاكَرِيْمُ

Arab Latin: Allaahumma bika asta’iinu, wa’alaika atawak kalu. Allaahumma dzallil lii shu’uu bata amrii, wa sahhil ‘alayya masyaqqata safarii, warzuqnii minal khairi aktsara mimmaa athlubu, washrif ‘anni kulla syarrin, rabbisy rahlii shadrii wayassirlii amrii. Allaahumma innii astahfidhuka wa astaudi ‘uka nafsii wadiinii wa ahlii wa aqaaribii wakulla maa an’amta ‘alayya wa ‘alaihim bihi min aakhiratin wadunyaa. Fahfadhnaa ajma’iina min kulli suu-in yaa kariim.

Artinya: “Ya Allah, hanya kepada Engkaulah aku meminta tolong, dan hanya kepada Engkaulah aku bertawakal. Ya Allah, mudahkanlah kesukaran perkaraku, ringankanlah atas diriku kelelahan perjalananku, berilah aku rezeki halal lebih banyak daripada apa yang kuminta, dan palingkanlah dariku semua kejahatan. Wahai Rabbku, lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah perkaraku. Ya Allah, sesungguhnya aku meminta pemeliharaan dan menitipkan diriku kepada-Mu, juga agamaku, keluargaku, karib kerabatku, dan semua apa yang telah Engkau berikan berupa nikmat kepadaku dan kepada mereka, baik berupa perkara akhirat maupun perkara dunia. Maka peliharalah kami semua dari semua kejahatan, wahai Yang Mahamulia.”

2. Doa ketika Bangkit dari Tempat Duduk

Diriwayatkan dalam kitab Shahih Muslim dalam Kitabul Manasik melalui Abdullah ibnu Umar RA, yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW apabila telah duduk tegak di atas untanya untuk melakukan suatu perjalanan, beliau bertakbir tiga kali, kemudian berdoa,

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا، وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ، اللهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ

Arab latin: Subhanalladzi sakkhara lana hadza wa maa kunnaa lahu muqrinin, wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibun, allahumma inna nas’aluka fii safarinaa hadzal birra wat taqwa wa minal ‘amal maa tardha, allahumma hawwin ‘alaina safarana hadza wa athwi ‘annaa bu’dahu, allahumma antash shahibu fis safari wal kholifatu fil ahli, allahumma inni a’udzubika min wa’tsaais safari wa kaabatil mandzhari wa suuil munqalibi fil maali wal ahli.

Artinya: “Mahasuci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami, padahal sebelum itu kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada Rabb kami. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kepada-Mu dalam perjalanan ini kebajikan dan ketakwaan serta amal perbuatan yang Engkau ridai. Ya Allah, mudahkanlah bagi kami perjalanan kami ini, dan dekatkanlah untuk kami jarak yang jauh. Ya Allah, Engkau adalah teman dalam perjalanan dan pengganti dalam keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kesulitan perjalanan, kesedihan dalam pemandangan, dan keburukan tempat kembali dalam harta dan keluarga.”

Apabila beliau kembali, beliau mengucapkan doa yang sama. Kemudian ditambahkan dengan bacaan ini,

أَيبُونَ تَائِبُونَ عَابِدُونَ لِرَ بَّنَا حَامِدُونَ

Arab Latin: Aybuna tayibun abidun li rabbina hamidun

Artinya: “Kami kembali dalam keadaan bertobat, dan kami menyembah serta memuji hanya kepada Rabb kami.”

3. Doa Memohon Perlindungan dalam Perjalanan

Imam Tirmidzi dan kitab Ibnu Majah meriwayatkan melalui Abdullah ibnu Sarjis yang menceritakan bahwa Nabi SAW apabila bepergian selalu mengucapkan doa berikut,

اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ

Arab Latin: Allahumma antash shohibu fis safar, wal kholiifatu fil ahli. Allahumma inni a’udzubika min wa’tsaa-is safari wa ka-aabatil manzhori wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli.

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah teman dalam perjalanan, dan khalifah pada keluarga. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam perjalanan, kesedihan pada tempat kembali, dan (aku berlindung kepada-Mu) dari doa orang yang teraniaya, dan dari keburukan pemandangan pada keluarga dan harta benda.”

4. Doa ketika Naik Kapal Laut

Kami meriwayatkan di dalam kitab Ibnu Sinni melalui Al-Husain ibnu Ali RA yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Untuk keamanan umatku dari tenggelam bila mereka berkendaraan, hendaklah mereka mengucapkan,

بِسْمِ اللهِ مَجْرَهَا وَمُرْسَهَآاِنَّ رَبِّىْ لَغَفُوْرٌرَّحِيْمٌ

Arab latin: Bismillaahi majraha wa mursaahaa inna robbii laghofuurur rohiim

Artinya: “Dengan nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya. Sesungguhnya Rabbku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. Dan mereka tidak mengagungkan Allah dengan pengagungan yang semestinya.”

5. Doa ketika Melihat Suatu Kampung

Diriwayatkan dalam kitab Sunan Imam Nasai dan kitab Ibnu Sinni melalui Shuhaib RA yang menceritakan bahwa Nabi SAW belum pernah melihat suatu kampung yang hendak dimasukinya melainkan beliau mengucapkan doa berikut ketika melihatnya,

اللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ وَرَبَّ الأَرَضِينِ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ وَرَبَّ الشَّيَاطِينِ وَمَا أَضْلَلْنَ وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ فَإِنَّا نَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرَ أَهْلِهَا وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيهَا .

Arab Latin: Allahumma Rabbas samawati as-sab’i wa ma azlalna, wa Rabbal aradhina as-sab’i wa ma aqallna, wa Rabbash-shayatin wa ma adlalna, wa Rabbar-riyahi wa ma dharayna, fa inna nas’aluka khaira hadhihil qaryati wa khaira ahlaha, wa na’udhu bika min sharriha wa sharri ahlaha wa sharri ma fiha.

Artinya: “Ya Allah, Rabb tujuh langit dan semua yang dinaunginya, Rabb tujuh lapis bumi dan semua yang di- muatnya, Rabb semua setan dan semua yang disesatkannya, dan Rabb angin dan semua yang ditiupnya, aku memohon kepada-Mu kebaikan kampung ini, kebaikan penghuninya, dan kebaikan apa yang terkandung di dalamnya. Dan kami ber- lindung kepada-Mu dari kejahatannya, dari kejahatan penduduknya, dan dari kejahatan apa yang terkandung di dalamnya.”

6. Doa ketika Hampir Tiba di Daerah Tempat Tujuan

Diriwayatkan dalam kitab Ibnu Sinni melalui Siti Aisyah RA yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW bila hampir sampai pada suatu daerah yang hendak dimasukinya selalu mengucapkan doa berikut,

اَللَّهُمَّ رَبَّ السَّمَاوَاتِ السَّبْعِ وَمَا أَظْلَلْنَ، وَرَبَّ اْلأَرَضِيْنَ السَّبْعِ وَمَا أَقْلَلْنَ، وَرَبَّ الشَّيَاطِيْنَ وَمَا أَضْلَلْنَ، وَرَبَّ الرِّيَاحِ وَمَا ذَرَيْنَ. أَسْأَلُكَ خَيْرَ هَذِهِ الْقَرْيَةِ وَخَيْرَ أَهْلِهَا، وَخَيْرَ مَا فِيْهَا، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ أَهْلِهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا.

Arab Latin: Allahumma Rabbas-samāwāti as-sab’i wamā aẓlaln, wa Rabbal-arḍīnas-sab’i wamā aqlaln, wa Rabbash-shayāṭīni wamā aẓlaln, wa Rabbar-riyāḥi wamā dharayn. As’aluka khayra hādhihi al-qaryati wa khayra ahluhā, wa khayra mā fīhā, wa a’ūdhu bika min sharrihā wa sharri ahluhā wa sharri mā fīhā.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari kebaikan kampung ini, dan kebaikan yang Engkau himpun padanya, serta aku berlindung kepada-Mu dari kejahatannya dan kejahatan apa yang terkandung di dalamnya. Ya Allah, berilah kami rezeki dari kehidupannya, dan lindungilah kami dari wabah (penyakit)nya, jadikanlah kami mencintai para penduduknya serta jadikanlah orang-orang saleh dari penduduknya mencintai kami.”

7. Doa ketika Menempati Suatu Tempat

Diriwayatkan dalam kitab Shahih Muslim dan kitab Muwaththa’ Imam Malik serta kitab Imam Tirmidzi melalui Khaulah bintil Hukaim RA yang menceritakan bahwa ia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa beristirahat di suatu tempat, kemudian ia mengucapkan,

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

Arab Latin: A’udzu bi kalimatillahi attammati min sharri ma khalaq.

Artinya: “Aku berlindung kepada kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan apa yang diciptakan-Nya,”

Niscaya tidak akan membahayakannya sesuatu pun hingga ia meninggalkan tempat istirahatnya itu.”

8. Doa ketika Kembali dari Bepergian

Diriwayatkan dalam kitab Shahih Muslim melalui Anas RA yang menceritakan, “Kami tiba bersama Nabi SAW, yakni aku dan Abu Thalhah, sedangkan Shafiyyah dibonceng di belakang unta Nabi SAW. Ketika kami sampai pada perbatasan Madinah, Nabi SAW mengucapkan doa berikut,

آيِبُونَ تَائِبُونَ عَابِدُونَ لِرَبِّنَا حَامِدُونَ

Arab Latin: Ayibūna tā’ibūn ʿābidūn li-rabbinā hāmidūn

Artinya: “Kami tiba, kami bertobat, kami menyembah, dan hanya kepada Rabb-lah kami memuji.”

Beliau masih tetap mengucapkan doa ini hingga kami sampai di Madinah.”

9. Doa Masuk Rumah ketika Pulang dari Bepergian

Diriwayatkan dalam kitab Ibnu Sinni melalui Ibnu Abbas RA yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW mengucapkan doa berikut apabila kembali dari perjalanan, lalu memasuki rumah keluarganya:

تَوْبًا تَوْبًا، لِرَبِّنَا أَوْبًا، لَا يُغَادِرُ حَوْبًا

Arab latin: Tauban, tauban, li rabbinâ, lâ yughâdiru hauban.

Artinya: “Kami bertobat, kami bertobat, hanya kepada Rabb-lah kami kembali tanpa meninggalkan suatu dosa pun.”

Itulah kumpulan doa safar yang dapat dibaca sebelum melakukan perjalanan jauh. Dengan membaca doa-doa ini, seorang muslim dapat melakukan perjalanan dengan aman dan nyaman dengan perlindungan Allah SWT.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com