Tag Archives: sidratul muntaha

40 Ucapan Isra Miraj 2025 yang Penuh Doa dan Makna

Arina Yulistara – wolipop

Sabtu, 25 Jan 2025 16:14 WIB





Anda menyukai artikel ini

Jakarta

Isra Miraj 2025/1446 H dirayakan pada Senin, 27 Januari 2025. Yuk bagikan ucapan Isra Miraj 2025 di media sosial sebagai salah satu bentuk doa kita kepada Allah SWT.

Isra Miraj merupakan salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam yang diperingati setiap tahun. Pada tahun ini, tepatnya pada 1446 H, umat Muslim di seluruh dunia kembali diajak untuk merenungkan perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW ke Sidratul Muntaha.

Peristiwa tersebut tidak hanya menjadi tonggak ditetapkannya kewajiban salat lima waktu tapi juga menjadi momen untuk memperkuat hubungan kita dengan Allah SWT melalui doa dan ibadah. Peringatan Isra Miraj sering dimanfaatkan sebagai waktu untuk saling mengingatkan akan pentingnya salat, memperbanyak doa, dan mempererat silaturahmi.


Untuk memperingatinya, kamu bisa mengirimkan ucapan Isra Miraj 2025 yang penuh doa kepada keluarga, sahabat, serta orang-orang tercinta. Ucapan Isra Miraj 2025 juga bisa menjadi pengingat bersama untuk terus memperbaiki diri, meningkatkan amal, dan menjalani hidup sesuai ajaran Islam.

Setiap ucapan tidak hanya berisi pesan selamat tapi juga penuh doa kebaikan yang mungkin menjadi penyemangat bagi orang lain. Rangkaian ucapan Isra Miraj 2025 ini juga bisa dibagikan di media sosial.

Belum punya ide mau menuliskan ucapan Isra Miraj 2025 seperti apa? Simak di sini yuk:

Ucapan Isra Miraj 2025Ucapan Isra Miraj 2025 Foto: Getty Images/Ardkyuu

Ucapan Isra Miraj 2025 yang Singkat

1. “Selamat memperingati Isra Miraj 2025, mari kita tingkatkan keimanan dan ketaqwaan.”

2. “Semoga peringatan Isra Miraj 1446 H kali ini menjadi momen bagi kita untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Selamat merayakannya!”

3. “Dengan semangat Isra Miraj 2025, mari kita jadikan salat sebagai tiang kehidupan dan sumber kekuatan. Selamat memperingati hari mulia ini.”

4. “Peringatan Isra Miraj 1446 H adalah waktu yang tepat untuk merefleksikan hubungan kita dengan Allah SWT. Selamat menjalani hari yang istimewa ini.”

5. “Pada momen Isra Miraj 2025, semoga kita semua dapat meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW. Selamat memperingati momen penuh hikmah.”

6. “Semoga Isra Miraj 1446 H membawa keberkahan bagi kita semua. Selamat merayakan dan mari tingkatkan kualitas ibadah kita.”

7. “Selamat Isra Miraj 2025. Semoga perjalanan spiritual Nabi menjadi inspirasi untuk kita terus berbuat baik.”

8. “Hari ini, kita memperingati Isra Miraj 1446 H. Semoga Allah SWT memudahkan langkah kita menuju jalan kebenaran.”

9. “Dengan memperingati Isra Miraj 2025, mari kita jadikan momen ini untuk introspeksi diri dan memperbaiki amal perbuatan.”

10. “Isra Miraj 1446 H merupakan waktu yang tepat untuk meningkatkan kedekatan dengan Allah SWT. Selamat memperingati hari yang penuh berkah.”

11. “Selamat Isra Miraj 2025. Mari jadikan momen ini sebagai pengingat untuk terus menjaga salat dan memperbaiki hubungan kita dengan Allah SWT.”

12. “Dihari Isra Miraj 1446 H ini, semoga hati kita dipenuhi dengan kedamaian dan keikhlasan dalam beribadah. Selamat memperingati.”

13. “Isra Miraj 2025 mengajarkan kita pentingnya hubungan yang kuat dengan Sang Pencipta. Selamat menjalani hari istimewa.”

14. “Peringatan Isra Miraj 1446 H membawa pesan mendalam tentang kekuatan doa. Selamat menjalani hari yang penuh hikmah bersama keluarga.”

15. “Semoga dihari Isra Miraj 2025 ini, kita senantiasa diberi hidayah untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Selamat merayakannya.”

16. “Selamat memperingati Isra Miraj 1446 H. Semoga hari ini membawa kedamaian dan kebahagiaan untuk kita semua.”

17. “Isra Miraj 2025 adalah waktu untuk menumbuhkan semangat baru dalam beribadah. Selamat merayakan hari yang penuh berkah ini.”

18. “Semoga Isra Miraj 1446 H membawa segala doa dan harapan kita dikabulkan oleh Allah SWT. Selamat memperingati hari yang mulia.”

19. “Selamat Isra Miraj 2025. Mari kita jadikan peringatan ini sebagai pengingat akan pentingnya ibadah dan doa dalam kehidupan.”

20. “Pada hari Isra Miraj 1446 H, semoga kita mendapatkan keberkahan yang melimpah dan rahmat Allah SWT. Selamat menjalani hari yang penuh makna.”

Ucapan Isra Miraj 2025 yang Penuh Doa Baik

Halaman 2 dari 3

” dtr-evt=”detail multiple page” dtr-sec=”button selanjutnya” dtr-act=”button selanjutnya” dtr-idx=”2″ dtr-id=”7749707″ dtr-ttl=”40 Ucapan Isra Miraj 2025 yang Penuh Doa dan Makna”>

Ucapan Isra Miraj 2025 yang Penuh Doa Baik

Ucapan Isra Miraj 2025

Foto: Getty Images/Ardkyuu

21. “Selamat memperingati Isra Miraj 2025. Semoga kita senantiasa diingatkan untuk menjaga salat, meningkatkan amal ibadah, dan memperbaiki akhlak. Dihari yang mulia ini, mari kita memohon kepada Allah SWT agar senantiasa diberi kemudahan dalam setiap urusan, dijauhkan dari keburukan, dan selalu dibimbing menuju jalan yang diridhai-Nya.”

22. “Dihari Isra Miraj 2025 ini, mari kita merenungkan perjalanan suci Nabi Muhammad SAW sebagai inspirasi untuk memperkuat keimanan. Semoga Allah SWT melimpahkan keberkahan pada hidup kita, memberikan kesehatan, serta mengabulkan setiap doa dan harapan yang baik.”

23. “Isra Miraj 2025 adalah momen untuk mempererat hubungan kita dengan Allah SWT. Semoga hari ini membawa ketenangan dalam hati, kebahagiaan dalam hidup, dan kemudahan dalam segala langkah. Selamat memperingati hari penuh makna ini.”

24. “Selamat memperingati Isra Miraj 2025. Mari kita jadikan momen ini sebagai pengingat untuk terus memperbaiki diri, menjaga salat, dan memperkuat iman. Semoga Allah SWT melimpahkan keberkahan pada keluarga kita, memberikan keselamatan, serta menjauhkan kita dari mara bahaya.”

25. “Dimomen Isra Miraj 2025 ini, semoga setiap langkah hidup kita diridhai oleh Allah SWT. Semoga kita selalu diberi keikhlasan dalam menjalani ibadah, kekuatan dalam menghadapi cobaan, dan keberkahan yang melimpah dalam setiap aspek kehidupan.”

26. “Isra Miraj 2025 adalah waktu yang tepat untuk mengingat kembali perjalanan Nabi Muhammad SAW yang penuh hikmah. Semoga kita diberi kesempatan untuk memperbaiki diri, menghapus kesalahan di masa lalu, dan melangkah menuju masa depan yang lebih baik. Selamat memperingati hari penuh doa ini.”

27. “Selamat Isra Miraj 2025. Semoga hari ini menjadi momen bagi kita untuk memperkuat iman, meningkatkan kualitas ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga semua doa yang dipanjatkan diterima dan diijabah oleh-Nya.”

28. “Hari Isra Miraj 2025 mengajarkan kita untuk menjaga salat sebagai tiang agama. Semoga kita selalu diberikan kekuatan untuk menjalankan perintah-Nya, dijauhkan dari segala godaan dunia, dan selalu berada di jalan kebenaran.”

29. “Selamat memperingati Isra Miraj 2025. Semoga momen ini menjadi waktu yang penuh keberkahan bagi kita, keluarga, dan orang-orang tercinta. Semoga Allah SWT memberikan perlindungan, kesehatan, dan kemudahan dalam segala urusan.”

30. “Isra Miraj 2025 adalah pengingat tentang pentingnya salat sebagai kewajiban utama umat Muslim. Semoga Allah SWT menjadikan kita termasuk orang-orang yang selalu menjaga salat, mengingat-Nya setiap waktu, dan hidup dalam keberkahan-Nya.”

Ucapan Isra Miraj

Halaman 3 dari 3

” dtr-evt=”detail multiple page” dtr-sec=”button selanjutnya” dtr-act=”button selanjutnya” dtr-idx=”3″ dtr-id=”7749707″ dtr-ttl=”40 Ucapan Isra Miraj 2025 yang Penuh Doa dan Makna”>

Ucapan Isra Miraj

Ucapan Isra Miraj 2025

Foto: Getty Images/Ardkyuu

31. “Pada momen Isra Miraj 2025 ini, semoga setiap langkah kita diridhoi Allah SWT. Semoga kita diberikan keselamatan dunia akhirat, dilindungi dari segala bencana, dan dipertemukan dengan orang-orang yang saleh.”

32. “Selamat memperingati Isra Miraj 2025. Semoga perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW menginspirasi kita untuk menjalani hidup dengan penuh keikhlasan dan kesabaran. Semoga Allah SWT selalu melindungi kita dan keluarga dari segala mara bahaya.”

33. “Isra Miraj 2025 akan menjadi momen penuh berkah. Mari kita panjatkan doa agar Allah SWT mengampuni segala dosa, mempermudah segala urusan, dan melimpahkan rahmat serta kasih sayang-Nya kepada kita.”

34. “Selamat memperingati Isra Miraj 2025. Semoga di hari yang penuh makna ini, Allah SWT memberikan ketenangan hati, keberkahan rezeki, dan keselamatan bagi kita semua.”

35. “Isra Miraj 2025 merupakan waktu untuk merenung dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semoga semua harapan dan doa kita diijabah, segala kesulitan dipermudah, dan kehidupan kita penuh dengan kebahagiaan.”

36. “Selamat Isra Miraj 2025. Dihari yang istimewa ini, semoga keluarga kita selalu diberkahi oleh Allah SWT, diberi kesehatan, dan dijauhkan dari segala kesulitan. Semoga kita menjadi keluarga yang harmonis dan penuh cinta.”

37. “Pada peringatan Isra Miraj 2025, mari kita jadikan momen ini untuk saling mendoakan. Semoga Allah SWT memberikan keberkahan pada keluarga, kesehatan yang melimpah, dan rezeki yang halal.”

38. “Selamat memperingati Isra Miraj 2025. Semoga keluarga kita selalu dalam lindungan Allah SWT, dilapangkan rezekinya, dan diberikan kekuatan untuk menghadapi setiap ujian kehidupan.”

39. “Isra Miraj 2025 bisa menjadi momen untuk berbagi doa dan harapan. Semoga setiap anggota keluarga kita diberi kesehatan, keberkahan, dan kebahagiaan di dunia maupun akhirat.”

40. “Dihari Isra Miraj 2025, mari kita saling memaafkan dan mempererat silaturahmi. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi kita dan memberikan kedamaian dalam setiap langkah kehidupan.”

Yuk kirimkan atau unggah di media sosial ucapan Isra Miraj 2025 yang penuh makna dan doa sebagai pengingat kita agar lebih dekat dengan Allah SWT.

(eny/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Kisah Nabi Muhammad Singkat dari Lahir sampai Wafat


Jakarta

Nabi Muhammad SAW adalah pembawa risalah Islam, hadir sebagai rahmat bagi seluruh alam. Kisah hidupnya yang penuh hikmah, perjuangan, dan keteladanan, menjadi panduan bagi umat Islam untuk menjalani kehidupan di dunia dan mencapai kebahagiaan di akhirat.

Kisah hidup Nabi Muhammad SAW, dari kelahiran hingga wafatnya, sarat dengan pelajaran berharga bagi umat manusia. Beliau adalah teladan dalam keimanan, ketaatan, dan juga akhlak yang mulia.

Kisah Nabi Muhammad

Berikut adalah riwayat hidup Nabi Muhammad SAW yang mengacu pada Sirah Nabawiyah karya Ibnu Ishaq dan Ibnu Hisyam, serta dirangkum dari kitab Al Wafa karya Ibnul Jauzi, Ar-Rahiq al-Makhtum Sirah Nabawiyah karya Syaikh Shafiyurrahman Al-Mubarakfuri, dan Kelengkapan Tarikh Nabi Muhammad karya Moenawar Chalil.


1. Lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah

Nabi Muhammad SAW lahir pada hari Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah, menurut pendapat mayoritas. Para sejarawan menyebutkan bahwa Tahun Gajah bertepatan dengan tahun 570 atau 571 M.

Nama Tahun Gajah berasal dari serbuan pasukan gajah yang dipimpin oleh Gubernur Jenderal Najasyi dari Habasyah di Yaman, bernama Abrahah bin Shabah. Pasukan tersebut datang ke Makkah untuk menghancurkan Ka’bah sekitar 50 hari sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Nabi Muhammad SAW lahir sebagai yatim, karena ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib, meninggal ketika beliau masih dalam kandungan ibunya, Aminah binti Wahb.

2. Dibersihkan Hatinya oleh Malaikat

Pada masa kecil, Nabi Muhammad SAW mengalami kejadian luar biasa saat tinggal bersama ibu susunya, Halimah. Ketika Rasulullah SAW dan anak Halimah, Abdullah, sedang menggembala kambing, tiba-tiba dua malaikat mendekatinya, membawa Nabi Muhammad SAW agak jauh dari tempat menggembala, lalu membelah dadanya dan membersihkan hatinya.

Abdullah yang berada dalam keadaan tergopoh-gopoh dan menangis, menceritakan kepada ibunya bahwa Rasulullah SAW ditangkap oleh dua orang berpakaian putih yang kemudian membaringkannya dan membelah perutnya.

3. Umur 6 Tahun Yatim Piatu

Saat Nabi Muhammad SAW berusia 6 tahun, ibunya wafat. Sehingga, beliau menjadi yatim piatu. Menurut riwayat Ibnu Abbas, ibunda Nabi Muhammad SAW wafat dalam perjalanan pulang ke Makkah setelah mengunjungi paman-pamannya dari Bani Adi bin An-Najjr di Madinah, tempat ayahnya dimakamkan.

4. Diasuh Kakeknya selama 2 Tahun

Setelah menjadi yatim piatu, Nabi Muhammad SAW diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib, selama sekitar dua tahun. Kemudian, Abdul Muthalib juga wafat.

5. Diasuh Pamannya dan Ikut Berdagang

Nabi Muhammad SAW setelah itu diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Bersama pamannya, beliau belajar ketekunan dan kerja keras, bahkan ikut berdagang keluar Makkah.

6. Menikah dengan Khadijah pada Usia 25 Tahun

Pada usia 25 tahun, Nabi Muhammad SAW menikah dengan saudagar Khadijah binti Khuwailid bin Asad. Khadijah RA adalah wanita bijaksana, cerdas, dan dihormati. Menurut Ibnu Hisyam, mahar pernikahan mereka berupa 20 ekor unta betina muda. Khadijah RA adalah istri pertama Rasulullah SAW dan beliau tidak menikah lagi sampai Khadijah wafat.

7. Menerima Wahyu Pertama pada Usia 40 Tahun

Pada usia 40 tahun, Nabi Muhammad SAW melakukan uzlah di Gua Hira. Dalam kesendirian tersebut, Malaikat Jibril datang menyampaikan wahyu pertama, yang menurut beberapa pendapat terjadi pada 17 Ramadan. Wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah AW adalah surah Al Alaq ayat 1-5.

8. Dakwah Sembunyi-sembunyi selama 3 Tahun

Setelah menerima wahyu, Rasulullah SAW berdakwah secara sembunyi-sembunyi di Makkah selama tiga tahun, mengajak orang-orang terdekat untuk memeluk Islam. Golongan pertama yang memeluk Islam adalah Khadijah, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, dan Abu Bakar as-Siddiq, yang kemudian dikenal sebagai as-sabiqunal awwalun.

9. Dakwah Terang-terangan di Makkah selama 10 Tahun

Rasulullah SAW kemudian diperintahkan berdakwah secara terang-terangan. Beliau memulai dakwah kepada Bani Hasyim dan di Bukit Shafa. Kaum kafir Quraisy dengan keras menolak dakwah beliau, mengejek, menghina, dan menyebut beliau sebagai orang gila. Kaum muslim juga mendapat serangan dari kaum kafir Quraisy.

10. Peristiwa Isra’ Miraj

Pada akhir masa dakwah di Makkah, Rasulullah SAW melakukan perjalanan spiritual bersama Malaikat Jibril dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa, kemudian ke Sidratul Muntaha. Peristiwa ini dikenal sebagai Isra’ Miraj. Rasulullah SAW menerima kewajiban salat lima waktu dalam perjalanan tersebut.

11. Hijrah ke Madinah

Melihat situasi yang semakin tidak aman, Nabi Muhammad SAW memutuskan untuk hijrah atas perintah Allah SWT. Hijrah pertama kaum muslim ke Habasyah, dan kemudian dalam jumlah besar ke Madinah pada Jumat, 12 Rabiul Awal 1 H atau 622 M. Ada juga yang berpendapat bahwa peristiwa ini terjadi pada 2 Rabiul Awal.

12. Dakwah di Madinah selama 10 Tahun

Di Madinah, Rasulullah SAW berdakwah selama 10 tahun dengan strategi berbeda. Beliau membangun masjid sebagai pusat dakwah, membuat perjanjian dengan kaum Yahudi, mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Ansar, serta membangun ekonomi rakyat dengan mendirikan pasar.

14. Melakukan Haji Wada pada 10 Hijriah

Rasulullah SAW melaksanakan haji pertama dan terakhir yang dikenal sebagai haji Wada pada tahun 10 H. Beliau juga menyampaikan khutbah terakhirnya pada haji itu.

15. Sakit Menjelang Wafat

Rasulullah SAW jatuh sakit tak lama setelah kembali dari haji Wada. Lima hari sebelum wafat, sakit beliau semakin parah dengan suhu tubuh yang tinggi dan rasa sakit yang amat dahsyat. Pada saat-saat menjelang wafat, beliau memberikan sejumlah wasiat kepada umat Islam.

16. Wafat pada Usia 63 Tahun

Pada usia 63 tahun, Nabi Muhammad SAW wafat di pangkuan istrinya, Sayyidah Aisyah. Menurut Tarikh Khulafa karya Imam as-Suyuthi, beliau wafat pada 12 Rabiul Awal tahun 11 H. Ada pula pendapat yang menyebut tahun wafatnya adalah 10 H.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Kisah Rasulullah Naik ke Sidratul Muntaha untuk Terima Perintah Salat


Jakarta

Salat adalah rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim. Perintah untuk melaksanakannya tercantum dalam ayat-ayat Al-Qur’an, salah satunya dalam surah Al-Baqarah ayat 43.

Allah SWT berfirman,

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ ۝٤٣


Artinya: “Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”

Di balik diwajibkannya seseorang untuk melaksanakan ibadah ini, salat memiliki sejarah pada awal permulaannya. Berikut penjelasan singkatnya.

Sejarah Singkat Awal Diwajibkannya Salat

Dikutip dari buku Sejarah Kenabian karya Aksin Wijaya, istilah salat berasal dari bahasa Aramaik (shala) yang bermakna rukuk. Dalam perjalanannya, makna salat berubah menjadi ibadah sebagaimana umum dikenal.

Kemudian, kaum Yahudi menggunakan istilah itu sehingga salat yang awalnya berbahasa Aramaik berubah menjadi berbahasa Ibrani. Kaum Yahudi menggunakan istilah (shalutuhu).

Salat awalnya turun dalam Al-Qur’an dalam surah Al-‘Alaq, Al-A’la, Al-Baqarah, dan Taha. Dalam Islam, salat diwajibkan pada peristiwa Isra dan Mi’raj pada pertengahan periode Makkah. Tujuan diperintahkannya salat adalah membersihkan hati dari syirik yang kala itu berkembang merata di masyarakat Arab.

Merangkum buku Ensiklopedia Fikih Indonesia 3 karya Ahmad Sarwat, sebelum salat lima waktu ini diwajibkan syariat, sesungguhnya Rasulullah SAW dan para sahabat sudah disyariatkan untuk menjalankan ibadah salat. Hanya saja ibadah salat itu belum seperti salat lima waktu yang disyariatkan sekarang ini.

Aisyah RA menyebutkan bahwa dahulu Rasulullah SAW dan para sahabat telah menjalankan ibadah salat di malam hari sebagai kewajiban. Setidaknya selama setahun sebelum kewajiban salat malam itu diringankan menjadi salat sunnah.

Awalnya, umat Islam mendapatkan rukhshah (kemudahan) dalam bersuci untuk bertayamum, terutama saat berada dalam perjalanan pulang dari peperangan dan tidak menemukan air untuk berwudhu. Meskipun demikian, bersuci dengan air (wudhu) tetap diutamakan.

Sementara itu, perintah untuk menjaga kesucian pakaian terdapat dalam Al-Qur’an surah Al-Muddassir. Selanjutnya, perintah untuk melaksanakan salat khauf dan salat Jumat diturunkan di Madinah. Nabi Muhammad SAW pertama kali melaksanakan salat Jumat di rumah Hay bin Auf setelah tiba di Madinah.

Pada masa itu, tidak terdapat syariat azan dalam Al-Qur’an yang diturunkan di Makkah karena jumlah umat Islam masih sedikit. Azan baru dilaksanakan di Madinah, yang berdasarkan pada hadits Nabi, bukan ketentuan Al-Qur’an. Selain itu, salah satu unsur dalam salat adalah kiblat, yang menunjukkan arah yang harus dihadapi oleh umat Islam saat melaksanakan ibadah.

Kisah Rasulullah Menerima Perintah Salat yang Awalnya 50 Kali

Merujuk kembali pada buku Ensiklopedia Fikih Indonesia 3, salat fardu yang kita kenal saat ini dimulai dengan jumlah yang sangat berbeda. Awalnya, umat Islam diwajibkan untuk melaksanakan salat lima puluh kali dalam sehari semalam.

Peristiwa ini terjadi pada malam Isra Mi’raj, tepatnya pada tanggal 27 Rajab tahun kelima sebelum hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Namun, ada perbedaan pendapat di kalangan ulama terkait waktu Isra Mi’raj ini. Adapun menurut pendapat mayoritas, Isra Mi’raj terjadi setelah Fatimah putri Rasulullah SAW lahir.

Menurut riwayat yang diceritakan dalam kitab al-Isra’ wa al-Mi’raj karya Ibnu Hajar Al-Asqalani dan Jalaluddin As-Suyuthi yang diterjemahkan Arya Noor Amarsyah, perjalanan Isra Mi’raj berlangsung dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan berlanjut ke Sidratul Muntaha melewati setiap lapisan langit hingga langit ketujuh.

Dari Anas bin Malik RA, “Telah difardhukan kepada Nabi SAW salat pada malam beliau diisra’kan lima puluh salat, kemudian dikurangi hingga tinggal lima salat saja. Lalu diserukan, “Wahai Muhammad, perkataan itu tidak akan tergantikan. Dan dengan lima salat ini sama bagimu dengan lima puluh kali salat.” (HR Ahmad, An-Nasai dan At-Tirmidzi)

Setelah Nabi Muhammad SAW turun dari Mi’raj di langit ketujuh, yang ditetapkan saat itu adalah salat lima waktu. Namun, jumlah rakaat untuk setiap salat tersebut masih dua rakaat, sehingga totalnya hanya sepuluh rakaat dalam sehari semalam.

Kemudian, Allah SWT menurunkan penyempurnaan yang mengubah jumlah rakaat untuk salat fardu. Salat Zuhur, Asar, dan Isya ditambah dari dua rakaat menjadi empat rakaat, sedangkan salat Magrib ditingkatkan dari dua rakaat menjadi tiga rakaat. Sementara itu, salat Subuh tetap dengan dua rakaat.

Dari Aisyah RA berkata: “Awal mula diwajibkan salat itu dua rakaat kemudian ditetapkan bagi salat safar dan disempurnakan (empat rakaat) bagi salat hadhar (tidak safar). (HR Bukhari Muslim)

Terdapat penambahan riwayat dari Bukhari, “Kemudian beliau SAW hijrah maka diwajibkan salat itu empat rakaat dan ditetapkan bagi salat safar atas yang pertama (dua rakaat).”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Saat Rasulullah SAW Miraj dan Bertemu Nabi Ibrahim AS serta Melihat Wujud Malaikat Jibril


Jakarta

Perjalanan Isra Miraj Rasulullah SAW menjadi perjalanan yang agung dan mulia. Dalam perjalanan ini, Rasulullah SAW bertemu dengan para nabi, termasuk Nabi Ibrahim AS.

Dalam perjalanan ini juga Rasulullah SAW menyaksikan wujud Malaikat Jibril.

Mengutip buku Meneladani Rasulullah melalui Sejarah karya Sri Januarti Rahayu, saat Rasulullah SAW melewati langit ketujuh, beliau melihat Nabi Ibrahim sedang duduk bersandar di Baitul Makmur.


Diterangkan dalam buku tersebut, Baitul Makmur adalah Ka’bah khusus bagi penduduk langit dan setiap hari ada tujuh puluh ribu malaikat yang masuk ke sana dan tidak pernah kembali untuk yang kedua kalinya.

Dalam Shahih Bukhari Muslim bahwa Rasulullah SAW bersabda tentang perjalanannya menuju langit ketujuh saat Miraj. Di sana terdapat Baitul Makmur. Rasulullah SAW bersabda,

“Selanjutnya, aku dinaikkan ke Baitul Makmur. Ternyata, tempat ini dimasuki oleh 70.000 malaikat setiap hari dan mereka tidak pernah kembali.”

Malaikat Jibril berkata kepada Rasulullah, “Ya Rasulullah, inilah nenek moyangmu maka ucapkanlah salam kepadanya.”

Rasulullah pun mengucapkan salam kepada Nabi Ibrahim. Nabi Ibrahim menjawab, “Wa’alaikumsalam, selamat datang cucu yang saleh dan nabi yang saleh.”

Diriwayatkan Nabi Ibrahim berkata kepada Rasulullah, “Ya Muhammad, sampaikanlah kepada umatmu salam dariku dan kabarkanlah kepada mereka bahwa surga itu tanahnya sangat baik, airnya segar, datarannya datar, serta tumbuhannya adalah subhanallah, alhamdulillah, laa ilahailallah, allahu akbar.”

Perjalanan ke Surga dan Sidratul Muntaha

Rasulullah SAW kemudian diajak Malaikat Jibril masuk ke dalam surga. Rasulullah SAW meriwayatkan, dalam surga, beliau melihat kubah yang terbuat dari mutiara. Beliau juga melihat empat sungai yang satu sungai berisi air tawar, satu sungai lagi berisi susu, kemudian sungai yang berisi khamar, serta sungai yang berisi madu. Sungai-sungai tersebut mengalir tanpa adanya lubang dalam tanah, tetapi mengalir di atas tanah.

Kemudian, di sana Rasulullah melihat seorang bidadari yang sangat cantik. Beliau pun bertanya, “Siapakah engkau?”

Sang bidadari menjawab, “Aku adalah bidadari Zaid bin Haritsah.”

Kemudian, Rasulullah SAW naik bersama Jibril ke Sidratul Muntaha. Rasulullah SAW menggambarkan, Sidratul Muntaha adalah sebuah pohon yang sangat besar seperti berada di penghujung langit. Buahnya besar seperti kendi air, daunnya besar seperti telinga gajah dan ditutupi dengan warna yang Rasulullah sendiri tidak tahu. Rasulullah berkata, “Tidak seorang pun mampu menyifati Sidratul Muntaha karena keindahannya.”

Di Sidratul Muntaha, Rasulullah SAW melihat Malaikat Jibril dalam bentuk aslinya untuk kedua kali. Jibril mengenakan pakaian berwarna hijau yang terbuat dari sutra dan memiliki enam ratus sayap yang setiap sayapnya jika dibentangkan akan menutupi cakrawala. Jika sayapnya dibentangkan, akan terlihat permata, mutiara, dan benda-benda berwarna-warni yang berkilauan sangat indah.

Dalam hadits, Aisyah RA berkata, “Siapa yang menerangkan bahwa Nabi Muhammad telah melihat Tuhannya, maka sungguh besar bahayanya, tetapi Nabi Muhammad SAW telah melihat Malaikat Jibril dalam bentuk aslinya yang bisa menutupi ufuk.” (HR Bukhari)

Hadits dengan redaksi serupa turut dikeluarkan oleh Imam Muslim. Dari Ibnu Abbas RA, dia menjelaskan firman Allah, “Hati Muhammad tidak mendustakan apa yang telah ia lihat dan sesungguhnya Muhammad telah melihat Jibril dalam rupanya yang asli pada waktu yang lain.” (QS An Najm: 11-13).

Ibnu Abbas RA berkata, “Muhammad SAW melihat Jibril dua kali dengan hatinya.”

Tiba-tiba, datang seperti awan yang menutupi Sidratul Muntaha. Jibril pun mundur dan Rasulullah SAW naik ke tempat yang bahkan Jibril pun tidak pernah naik seorang diri. Di tempat itu, Rasulullah mendengar suara goresan pena yang sering disebut oleh ulama sebagai pena takdir. Di sanalah Rasulullah menerima wahyu untuk melaksanakan shalat sebanyak lima puluh kali sehari semalam. Rasulullah pun menerimanya.

Rasulullah turun hingga di langit keenam beliau bertemu dengan Nabi Musa kembali dan Nabi Musa bertanya, “Apa yang Allah wahyukan kepadamu?”

Rasulullah menjawab, “Allah telah mewahyukan untuk melaksanakan shalat lima puluh kali sehari semalam.”

Maka Nabi Musa pun berkata, “Kembalilah kepada Tuhanmu, mintalah keringanan. Umatmu tidak akan sanggup shalat lima puluh kali sehari semalam. Sungguh aku sudah mempunyai pengalaman dengan umat-umat sebelum umatmu. Sungguh aku menghadapi Bani Israil dengan sangat sulit. Kembalilah ke Tuhanmu, mintalah keringanan.”

Dari sinilah kemudian Allah SWT menurunkan perintah kepada Nabi Muhammad SAW agar umatnya mengerjakan salat fardhu lima waktu dalam sehari semalam.

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com