Tag Archives: sirkuit mandalika

MotoGP Bikin Jumlah Penumpang Melonjak, Ada Extra Flight Citilink ke Lombok



Jakarta

Maskapai penerbangan Citilink memastikan kelancaran operasional penerbangan selama penyelenggaraan ajang balap internasional MotoGP Mandalika 2025 yang berlangsung di Sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat pada 2-5 Oktober 2025.

Citilink mengoperasikan penerbangan reguler setiap hari dari Jakarta dan Surabaya menuju Lombok maupun sebaliknya. Khusus selama periode penyelenggaraan MotoGP, Citilink juga menambahkan dua penerbangan ekstra (extra flight) pada rute Surabaya – Lombok guna mengakomodir lonjakan permintaan dan memberikan kemudahan akses bagi wisatawan untuk menuju Lombok.


Tingkat keterisian penumpang pun menunjukkan antusiasme yang tinggi. Untuk periode 1-3 Oktober, rute Jakarta – Lombok telah mencapai 100%, sementara rute Surabaya – Lombok berada pada kisaran 98%.

Citilink telah melakukan persiapan secara matang untuk memastikan keselamatan dan kelancaran operasional penerbangan selama penyelenggaraan MotoGP dengan seluruh armada dalam kondisi laik terbang. Langkah ini menunjukkan komitmen Citilink untuk memenuhi standar keselamatan dan memberikan layanan berkualitas tinggi kepada seluruh penumpang.

“Ajang MotoGP Mandalika merupakan momentum besar yang bukan hanya mendongkrak sektor olahraga, tetapi juga memberi dampak positif bagi pariwisata, ekonomi lokal, dan citra Indonesia di mata dunia. Citilink bangga menjadi bagian dari upaya menghadirkan pengalaman terbaik bagi para penonton dan wisatawan,” ujar Direktur Utama Citilink Darsito Hendroseputro.

Dukungan terhadap penyelenggaraan MotoGP Mandalika ini sejalan dengan visi Citilink dalam memperkuat konektivitas nusantara dan mendukung pertumbuhan sektor pariwisata Indonesia. Melalui komitmen tersebut, Citilink tidak hanya berperan sebagai penyedia transportasi, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi, memperkenalkan keindahan Lombok ke kancah global, serta menghadirkan pengalaman perjalanan yang aman, nyaman, dan berkelanjutan bagi seluruh penumpang.

“Dengan kesiapan armada, layanan yang prima, serta semangat untuk terus mendukung pariwisata nasional, Citilink berkomitmen untuk memastikan MotoGP Mandalika 2025 berjalan lancar dan memberi manfaat luas bagi Indonesia,” tutup Darsito.

Kopi Lokal di Penerbangan Citilink

Sementara itu Citilink juga menghadirkan inovasi dalam memberikan pengalaman terbang yang berbeda bagi penumpang dengan menjalin kolaborasi bersama .TEMU Coffee, brand kopi lokal yang dikenal dengan kualitas dan keaslian cita rasa nusantara.

Melalui kolaborasi ini, penumpang Citilink kini dapat menikmati drip bag coffee .TEMU bernama “Aerial Blend” di udara, sebuah inovasi dalam menyajikan kopi secara praktis di atas ketinggian 35.000 kaki.

Kolaborasi ini hadir dari semangat bersama untuk memperkenalkan produk lokal Indonesia ke ranah yang lebih luas. Tidak hanya menyajikan minuman berkualitas di udara, kehadiran .TEMU Coffee di penerbangan Citilink juga menjadi bagian dari upaya Citilink dalam memberdayakan UMKM Indonesia, sehingga produk kreatif anak bangsa dapat lebih dikenal dan diapresiasi oleh masyarakat, termasuk wisatawan domestik maupun internasional.

“Citilink senantiasa berupaya menghadirkan pengalaman terbang yang berbeda dan berkesan bagi para penumpang. Melalui kolaborasi dengan .TEMU Coffee, kami ingin menghadirkan pengalaman menikmati kopi asli Indonesia yang autentik meskipun berada di udara. Lebih dari itu, inisiatif ini juga sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung UMKM Indonesia agar dapat semakin berkembang dan dikenal oleh masyarakat luas,” ujar Direktur Utama Citilink Darsito Hendroseputro.

“Kolaborasi ini merupakan bentuk komitmen .TEMU untuk menghadirkan kopi berkualitas ke lebih banyak momen kehidupan masyarakat, termasuk ketika mereka bepergian,” ujar Ache Harahap CEO .TEMU.

Sebagai bagian dari komitmen untuk mendorong pariwisata nasional, Citilink mengoperasikan penerbangan reguler setiap hari dari Jakarta dan Surabaya menuju Lombok maupun sebaliknya.Penumpang Citilink kini dapat menikmati drip bag coffee .TEMU bernama “Aerial Blend” di udara, Foto: Citilink

Aerial blend drip bag yang diracik dari perpaduan biji kopi pilihan, yaitu Garut Java Kirana, Aceh Gayo Arkhan, dan Supremo MedellĂ­n asal Kolombia. Ketiga jenis biji kopi ini dipilih secara khusus untuk menciptakan profil rasa yang seimbang dan berkarakter.

Cita rasa yang ditawarkan meliputi sentuhan milk chocolate, buah tropis, plum, dan manis alami menyerupai gula aren. Perpaduan ini menghadirkan sensasi ngopi yang lembut namun kompleks, cocok dinikmati dalam berbagai suasana, termasuk saat berada di ketinggian.

Memberikan pengalaman yang hangat tak terlupakan selama penerbangan menuju tempat tujuan. Produk Aerial blend drip bag coffee khas .TEMU, menawarkan cara baru dalam menikmati kopi. Dengan kemasan yang praktis dan penyajian yang higienis, penumpang tetap bisa merasakan sensasi kopi dengan cita rasa otentik khas nusantara, sekalipun dalam penerbangan ke destinasi tujuan.

“Kehadiran kopi lokal berkualitas dalam penerbangan Citilink diharapkan dapat menjadi simbol sinergi antara dunia penerbangan dan UMKM Indonesia. Dengan adanya kolaborasi ini, ke depannya Citilink optimis dapat menghadirkan lebih banyak inovasi yang tidak hanya menghubungkan penumpang dengan destinasi tujuan, namun juga dengan kekayaan budaya serta karya anak bangsa,” ujar Darsito.

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Nonton Balapan 300 Km/Jam Sambil Menikmati Budaya Lombok-Sumbawa



Jakarta

Penonton MotoGP Mandalika tak hanya disuguhi balapan motor dengan kecepatan tinggi yang bisa melebihi 300 km per jam, tapi juga bisa melihat berbagai budaya di Mandalika Experience Gallery, Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat.

Kegiatan pameran budaya yang dilakukan oleh Museum Negeri Nusa Tenggara Barat (NTB) mewarnai ajang kejuaraan dunia balap sepeda motor MotoGP Mandalika 2025.

Kepala Museum NTB Ahmad Nuralam mengatakan bahwa partisipasi museum bertujuan untuk memperkenalkan warisan budaya, sejarah, dan peradaban masyarakat Lombok-Sumbawa kepada wisatawan domestik maupun mancanegara yang hadir di arena balap.


“Kehadiran Lombok Sumbawa Museum of Civilization di MotoGP Mandalika merupakan upaya untuk mempertemukan sport tourism dengan cultural tourism,” ujarnya di Lombok Tengah, seperti dilansir dari Antara, Sabtu (4/10/2025).

Museum NTB memamerkan naskah Babat Lombok yang menceritakan letusan Gunung Samalas, Arca Siwa Mahadewa, maket Gunung Rinjani, maket Gunung Tambora, serta beberapa koleksi kain dari Sumbawa dan Bima, kemudian ada beberapa juga lukisan maupun kerajinan.

Melalui pameran yang berlangsung pada 2-5 Oktober 2025 tersebut, Museum NTB ingin menunjukkan bahwa Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa tidak hanya memiliki keindahan alam, tetapi juga kekayaan budaya yang mendalam.

Nuralam mengatakan kehadiran museum lewat Lombok Sumbawa Museum of Civilization menjadi momentum untuk mendukung visi Nusa Tenggara Barat sebagai destinasi wisata olahraga kelas dunia yang selaras dengan promosi budaya dan pariwisata berkelanjutan.

“Wisata olahraga tidak boleh berdiri sendiri. Ia harus ditopang oleh kekayaan budaya lokal agar wisatawan tidak hanya datang untuk menonton balapan, tetapi juga merasakan pengalaman otentik tentang siapa kita, dan apa tradisi kita,” ucap Nuralam.

Lebih lanjut Nuralam berharap Museum Lombok Sumbawa of Civilization dapat menjadi jembatan edukasi budaya, ruang dialog identitas, serta medium promosi di tengah pagelaran MotoGP.

“Kami berharap ini dapat menghubungkan masa lalu, masa kini, dan masa depan Nusa Tenggara Barat dalam konteks pariwisata berkelanjutan”, pungkasnya.

(ddn/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Terinspirasi Budaya Indonesia, Pebalap Ini Pakai Motif Batik-Komodo di Helmnya



Jakarta

Pebalap MotoGP pabrikan Red Bulll KTM, Enea Bastianini, punya sesuatu yang menarik saat balap di Sirkuit Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Helmnya bermotifkan batik dan gambar komodo.

Ya, helm milik Bastianini merupakan helm spesial yang digunakan di Sirkuit Mandalika. Dikutip dari akun sosial pribadinya, Sabtu (4/10/2025) warna merah dan biru tua jadi warna dominan untuk motif batik yang dipasang di bagian atas dan samping helm.


Dan untuk di bagian belakang helm terdapat gambar komodo yang dibalut dengan warna merah. Semua itu dilakukan karena terinspirasi dari kekayaan budaya Indonesia.

“Helm ini spesial untuk Enea Bastianini di GP Indonesia. Terinspirasi dari motif, warna, dan simbol dari budaya Indonesia, desain unik diciptakan untuk memberikan dukungan dari seluruh masyarakat di lintasan,” tulis Enea pada akun Instagramnya.

Helm pembalap Enea Bastianini bermotif batik dan komodoHelm pebalap Enea Bastianini bermotif batik dan komodo. (Instagram/@starlinedesigners)

Sayangnya pebalap asal Italia ini memulai aksinya di Sirkuit Mandalika dengan kurang maksimal. Dalam starting grid besok, dia berada di posisi ke-17. Marco Bezzecchi sukses meraih pole position usai dengan mencatat catatan waktu terbaik 1 menit 28.832 detik di sesi kualifikasi MotoGP Mandalika 2025.

Di Sprint Race yang berlangsung tadi, Enea Bastianini mengalami crash setelah terjatuh ketika memasuki tikungan ke-16.

(upd/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Mantap! Okupansi Hotel di Mataram Selama MotoGP Mandalika 100%



Jakarta

Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengklaim bahwa okupansi hotel di Mataram selama kejuaraan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika pada 3-5 Oktober 2025, tercatat melampaui target. Kepala Dispar Kota Mataram Cahya Samudra mengatakan berdasarkan laporan dari Asosiasi Hotel Mataram (AHM) okupansi hotel di Mataram selama agenda MotoGP mencapai 100 persen.

Dia mengatakan sebelum MotoGP Mandalika 2025 dihelat target okupansi hotel di Mataram yang ditetapkan sebesar 80 persen.

“Kami bersyukur, meskipun Kota Mataram menjadi daerah penyangga, namun tingkat hunian hotel bisa mencapai 100 persen,” katanya setelah membaca hasil evaluasi dan laporan okupansi hotel di Mataram selama perhelatan internasional tersebut dilansir Antara, (7/10/2025).


Sementara itu, Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) I Made Adiyasa Kurniawan mengatakan bahwa okupansi hotel di Mataram yang menembus 100 persen itu didapatkan pada malam Minggu (4/10) atau malam sebelum race MotoGP.

“Malam minggu itu, hotel-hotel besar di Mataram penuh,” kata dia.

Menurutnya, okupansi hotel 100 persen itu untuk hotel bintang tiga dan empat di Kota Mataram, bahkan hotel bintang tiga dan empat kekurangan kamar. Adapun, untuk hotel bintang satu dan bintang dua, okupansi di atas 90 persen. Untuk hotel bintang satu dan satu rata-rata penuh juga sebab kamar hotel tidak bisa dijual semua.

“Setiap hotel harus siapkan kamar cadangan, sebagai antisipasi ketika ada kamar yang rusak atau bermasalah,” kata dia.

Okupansi hotel tersebut mengulang perhelatan MotoGP tahun 2024, namun keterisian kamar tahun lalu sudah penuh lebih awal atau sejak tiga minggu sebelum MotoGP dilaksanakan.

Sementara tahun ini, tingkat hunian terjadi secara bertahap yakni pada tanggal 3 Oktober okupansi 80 persen, meningkat menjadi 90 persen pada tanggal 4, dan pada 5 Oktober sampai 100 persen.

Adiyasa mengungkapkan bahwa kendati tahun ini hotel di Kota Mataram kembali terisi penuh, harga kamar hotel tahun ini dipatok lebih murah dibandingkan gelaran MotoGP 2024.

Jika tahun lalu harga kamar sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) NTB Nomor 9 Tahun 2022 pengusaha hotel diperbolehkan menaikkan harga kamar hotel sampai tiga kali lipat, yaitu khusus untuk hotel yang berada di zona satu atau seputar Mandalika.

Kemudian di zona dua untuk Kota Mataram dan Senggigi boleh menaikkan harga kamar dua kali lipat dari harga yang di-publish. Dia mengatakan tidak terjadi lonjakan harga sesuai dengan aturan tersebut.

Kalau tahun lalu semua hotel menaikkan harga kamar hingga 100 persen. tapi sekarang tidak dilakukan karena tamu datang langsung ke hotel memesan kamar tanpa melalui agen.

“Kondisi itu, tentu positif karena tidak terjadi lonjakan harga signifikan dan tamu yang menginap di Kota Mataram juga penuh,” kata dia.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com