Tag Archives: siswa

Pelajaran dari Nissan Kicks Tabrak-Seret Siswa SMA di Bandung



Jakarta

Pengendara mobil Nissan Kicks di Bandung menabrak pengendara sepeda motor yang berhenti di lampu merah. Pemotor yang masih berstatus pelajar SMA itu sampai terseret hingga meninggal dunia.

Dilansir detikJabar, korban saat itu sedang mengendarai motor Yamaha XSR dan tengah berhenti di lampu merah. Korban ditabrak mobil Nissan Kicks yang melaju dari arah belakang, dan mengakibatkan tubuh serta motornya terseret.

Berdasarkan penuturan kawan korban, Marlon, sebelum kejadian, ia dengan F sedang menunggu lampu merah di perempatan Jalan Anggrek dan Jalan LLRE Martadinata atau Jalan Riau. Tiba-tiba, sebelum lampu hijau menyala, datang mobil Nissan hitam itu dari arah Taman Foto dan langsung menabrak motor yang dikendarai korban dari arah belakang.


Setelah ditabrak dari arah belakang, korban yang masih berada di atas motor terseret mobil Nissan hitam sekitar 50-100 meter. Mobil Nissan yang dikemudikan seorang perempuan itu baru berhenti di sekitar Pempek Gabus, Jalan Anggrek, setelah menabrak mobil pikap dan dikejar pengendara di sekitar lokasi kejadian.

Menurut praktisi keselamatan berkendara sekaligus Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, kemungkinan ada dua penyebab mengapa mobil Nissan Kicks itu tidak berhenti setelah menabrak pemotor di lampu merah. Bisa jadi ada faktor human error pada kecelakaan ini.

“Kemungkinan pertama, pengemudinya tidak paham operasional kendaraannya, dan ketika datang panik akibat nabrak maka yang terjadi adalah kaku/freeze dari tubuhnya. Kalau kaki kanan ada di pedal gas, itu yang berbahaya, kendaraan meluncur tanpa kendali,” ujar Sony kepada detikOto, Rabu (7/5/2025).

Untuk itu, pelajaran penting dari kejadian ini, Sony menegaskan seharusnya pengemudi mobil siap secara mental, psikologis dan fisik sebelum berkendara.

“Mungkin banyak kekurangan yang ada di diri pengemudi harus di-upskill. Karena yang paling tahu hanya si pengemudi itu sendiri. Kalau dipaksakan mungkin nggak ada masalah selama tidak ketemu hal-hal yang membahayakan,” ucap Sony.

Pelajaran lain dari kecelakaan ini, saat berhenti di lampu merah atau saat melakukan perlambatan, tak ada salahnya untuk rutin mengecek kaca spion. Untuk sepeda motor, kata Sony, biasakan berada di lajur kiri untuk mempermudah penghindaran.

“Apa pun kendaraannya, pelajari dan kuasai detail-detail operasionalnya, fitur-fiturnya, abnormalnya dengan cara orientasi dulu untuk menghindari risiko kecelakaan,” sebut Sony.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com

AI Tool Bantu Guru Mengajar Jadi Interaktif Selain Pakai ChatGPT


Jakarta

Seiring dengan teknologi digital yang semakin maju, guru dapat memanfaatkan berbagai aplikasi teknologi AI yang akan membantu proses kegiatan belajar menjadi lebih menarik dan canggih, mulai dari menyusun slide presentasi, media pembelajaran yang lebih interaktif, kuis online untuk ulangan, dan lain sebagainya.

Kabar baiknya lagi, masih banyak aplikasi jenis ini yang sifatnya gratis sehingga tidak akan memberi tekanan finansial dan membuat akses ke layanannya semakin mudah.

Dikutip dari penerbit deepublish, berikut beberapa rekomendasi aplikasi AI untuk guru yang bisa digunakan dalam kemudahan mengajar:


1. Class Point AI

Aplikasi ini menggunakan teknologi AI untuk membantu menyusun slide presentasi, pembuatan kuis daring, dan lain sebagainya.
Teknologi AI di dalamnya membuat slide presentasi punya tampilan lebih menarik. Serta bisa ditambahkan beberapa unsur untuk meningkatkan interaksi. Nilai tambah lain, guru bisa mengecek siswa mana saja yang sudah membaca slide presentasi tersebut.

Tak hanya itu, para guru juga bisa menyusun daftar pertanyaan dalam bentuk pilihan ganda, isian atau uraian singkat, unggah video, dan lain sebagainya di aplikasi ini. Sehingga, ada lebih banyak pilihan soal ulangan dan tugas bisa dipilih guru disini.

2. Magic School AI

Website berbasis AI ini menyediakan fitur yang cukup beragam. Bagi guru di Indonesia fitur untuk membuat kuis daring, penyusunan silabus, jadwal kelas, dan sebagainya bisa digunakan.

Teknologi AI yang digunakan menyediakan banyak elemen yang bisa ditambahkan pada setiap media kerja. Pada pertanyaan misalnya, para guru bisa membuat pertanyaan berbentuk pilihan ganda maupun jawaban berbentuk uraian.

Bagi guru yang ingin menyusun silabus atau rencana pembelajaran dalam satu semester dengan mudah dan hasilnya menarik.

3. QuillBolt

QuillBolt diketahui menjadi website berbasis AI dengan layanan utama berupa parafrase otomatis. Parafrase sendiri ternyata cukup penting bagi seorang guru. Terutama untuk mendaur ulang soal ujian maupun ulangan.

Bagi guru yang mengajar mata pelajaran bahasa, aplikasi ini memiliki lebih banyak kegunaan. Selain membantu mendaur ulang soal agar tidak perlu membuang waktu terlalu banyak. Juga bisa digunakan untuk melakukan koreksi.

Aplikasi ini juga bisa digunakan untuk menyiapkan materi presentasi yang unik dan segar. Sebab membantu melakukan parafrase dari sejumlah referensi yang digunakan. Selain menjadi kalimat baru, juga lebih mudah dipahami oleh peserta didik karena bisa diatur memakai bahasa sederhana.

4. PowerPoint Speaker Coach

Aplikasi ini menggunakan teknologi AI untuk membantu menyusun slide presentasi yang lebih modern dan menarik secara tampilan.
Ada lebih banyak fitur ditawarkan di aplikasi ini dibandingkan dengan PowerPoint di Microsoft Office. Misalnya menambahkan elemen suara dan unsur lain yang bisa mendorong peningkatan interaksi siswa selama pembelajaran.

5. Gamma AI

Gamma AI juga bisa digunakan para guru di Indonesia untuk menyusun slide presentasi dengan teknologi AI. Dibandingkan dengan aplikasi sejenis, aplikasi ini tentu memiliki beberapa ciri khas tersendiri.

Termasuk fitur penambahan tombol pada slide presentasi sampai penambahan link menuju ke aplikasi dan website tertentu. Secara tampilan, slide presentasi yang dibuat juga lebih menarik dan modern dengan bantuan teknologi AI.

6. Gradescope

Aplikasi ini bisa dimanfaatkan para guru untuk membuat soal-soal ujian dan ulangan dengan bantuan AI. Sehingga ada lebih banyak jenis sial bisa dibuat mulai dari pilihan ganda sampai jawaban isian.

Selain itu, disini juga tersedia fitur pengecekan plagiarisme. Sehingga untuk tugas dan soal membuat karya tulis bisa sekalian diperiksa orisinalitasnya oleh guru. Nilai tambah lain, disini ragam soal bisa mencakup semua rumpun keilmuan.

7. Formative AI

Aplikasi AI untuk guru ini menyediakan fitur lengkap untuk membuat soal dalam berbagai bentuk.

Tidak hanya soal pilihan ganda dan jawaban uraian saja. Melainkan juga ada soal dalam bentuk audio, video, true or false (benar atau salah), mencocokan teks maupun gambar, dan lain sebagainya.

Teknologi AI yang digunakan membantu guru membuat bentuk soal yang lebih variatif dan juga modern. Hasil penilaian juga otomatis keluar dan guru bisa memberikan respon secara real time.

8. Grammarly

Grammarly ternyata juga masuk ke dalam daftar AI untuk guru, khususnya guru yang mengajar pelajaran bahasa. Lewat aplikasi ini, para guru bisa terbantu mengecek kualitas pekerjaan karya tulis siswa dalam bahasa Inggris maupun bahasa lain yang tersedia.

Sehingga memberi efisiensi waktu untuk mengoreksi tanda baca, bentuk kata baku atau tidak, dan lain sebagainya. Jadi, jika para guru selama ini merasa kesulitan untuk mengecek hasil kerja siswa dalam bentuk karya tulis bisa memanfaatkan aplikasi ini.

9. Tome AI

Aplikasi dengan basis teknologi AI ini bisa dimanfaatkan para guru untuk membuat slide presentasi. Tersedia banyak template yang menarik dan bisa diedit dengan mudah agar sesuai kebutuhan.

Teknologi AI yang mendasari aplikasi ini membantu para guru menyusun slide presentasi yang menarik dari segi tampilan. Sekaligus tetap mampu menyuguhkan poin-poin materi penting secara terstruktur dan lengkap.

10. Ask Your PDF

Secara fitur, aplikasi ini mirip dengan Chat GPT. Namun, tidak menggunakan teks melainkan dokumen. Baik dalam format PDF, TXT, RTF, EPUB, dan lain sebagainya.

Fitur di dalamnya membantu menemukan informasi atau ringkasan dari file yang diunggah ke sistem. Selain itu, aplikasi dengan AI ini bisa digunakan untuk membantu proses pemeriksaan karya tulis yang disusun para siswa.

11. Powtoon

Aplikasi dengan teknologi AI ini mendukung para guru untuk membuat slide presentasi yang menarik dan interaktif. Sekaligus untuk menyusun materi pembelajaran dengan teknologi AI agar efisien.

Ada banyak template dan animasi bisa ditambahkan di dalam slide presentasi maupun materi pembelajaran yang dibuat. Sehingga bisa dibuat semenarik mungkin untuk mendapatkan fokus para siswa di kelas.

Materi pembelajaran disini bisa dalam bentuk teks menarik, video yang ditambah animasi, dan lain sebagainya.

12. Quizlet

Sesuai dengan namanya, aplikasi ini membantu para guru untuk membuat kuis online yang menarik dengan bantuan teknologi AI.
Selain itu, fitur unggulan lain dari aplikasi ini adalah membuat flazz card untuk mencatat materi pembelajaran. Maupun digunakan untuk memberikan tugas kepada siswa untuk segera dikerjakan sesuai ketentuan.

13. MindMeister

Aplikasi ini menggunakan teknologi AI untuk membantu mind mapping. Bagi guru, aplikasi ini bisa digunakan untuk kolaborasi dengan siswa untuk saling bertukar ide dan pendapat secara real time di internet.

Selain itu, aplikasi ini juga bisa digunakan untuk menyiapkan materi pembelajaran yang akan disampaikan ke siswa. Sekaligus menjadi media bantu untuk mempresentasikan materi dengan elemen desain yang menarik khas teknologi AI.

14. Edpuzzle

Bagi para guru yang membutuhkan aplikasi berbasis AI untuk mengedit video pembelajaran. Maka bisa menggunakan aplikasi Edpuzzle. APlikasi ini menggunakan teknologi AI untuk kemudahan dan kecepatan edit video edukasi.

Para guru bisa mengedit tampilan video menjadi lebih menarik, lebih kaya fitur, dan lebih mampu memberi informasi atau penjelasan secara mendalam. Sehingga bisa memaksimalkan video edukasi yang dibuat untuk meningkatkan hasil pembelajaran.

15. Lumen 5

Khusus untuk para guru yang ingin membuat video edukasi akan tetapi terbentur dengan waktu yang minim atau keterampilan editing video. Maka tidak perlu khawatir, sebab ada AI untuk guru yang menjawab kebutuhan ini, yakni di aplikasi Lumen 5.

Aplikasi ini membantu pengguna mengubah teks menjadi video yang interaktif. Sehingga cukup mengetik slide presentasi atau materi pembelajaran dan masukan ke sistem. Maka oleh teknologi AI akan diubah menjadi video dalam waktu singkat.

(agt/agt)

Sumber : inet.detik.com

Alhamdulillah اللهم صل على رسول الله محمد teknologi
ilustrasi gambar : unsplash.com / Jannis Brandt

Nilai TKA Jadi Syarat Seleksi Sekolah Kedinasan? Begini Penjelasan Kemendikdasmen


Jakarta

Mempunyai nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA) menjadi syarat bagi siswa yang ingin menjadi peserta seleksi perguruan tinggi negeri (PTN) jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2026. Bagaimana dengan sekolah kedinasan?

Kepala Pusat Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Rahmawati mengatakan pihaknya masih menjajaki perluasan penggunaan nilai TKA dari PTN ke perguruan tinggi kementerian/lembaga (PTKL) dan kedinasan.

“Memang untuk perluasan dari PTN ke PTKL dan kedinasan ini kami masih menjajaki dulu ya. Jadi saat ini memang sedang fokus untuk menyiapkan proses TKA ini dengan baik,” ucapnya usai peluncuran laporan survei SPMB Katadata Insight Center di Pintar Campus, Jakarta, Selasa (30/9/2025).


Rahmawati mengatakan kualitas hasil TKA yang baik dan berkualitas memungkinkan perluasan penggunaannya.

“Alhamdulillah kalau dari segi pendaftaran kan sudah jutaan yang mendaftar, yang ini kita perlu kawal betul ini adalah proses pelaksanaannya nih, harus berintegritas dan jujur, sehingga hasilnya betul-betul baik dan berkualitas ya. Ketika hasil ini baik dan berkualitas, saya rasa akan jauh lebih mudah meyakinkan lebih banyak pengguna dari hasil TKA,” sambungnya.

Peluang Hasil TKA Dipakai Sekolah Kedinasan

Berdasarkan timeline penerimaan mahasiswa baru, Rahmawati mengatakan masih cukup waktu untuk meyakinkan penggunaan hasil TKA oleh pihak-pihak lain.

“Kalau dilihat dari timeline-nya masih cukup waktu untuk meyakinkan pengguna yang lain ya. Jadi yang kita kejar ini kan untuk SNBP karena memang pendaftarannya dimulai 5 Januari, tapi kalau kita lihat seperti PTKL dan yang lain-lain itu kan timeline-nya masih di April ya, jadi masih ada cukup waktu kita untuk mem-promote penggunaan hasil TKA ini ke stakeholder ya,” ucapnya.

Kepala Pusat Asesmen Kemendikdasmen RahmawatiKepala Pusat Asesmen Kemendikdasmen Rahmawati Foto: Trisna Wulandari/detikcom

Ia menggarisbawahi, peluang penggunaan hasil TKA pada seleksi sekolah kedinasan 2026 sangat bergantung dari proses dan pelaksanaan TKA. Besarnya peserta TKA dan kualitas hasil TKA menjadi salah satu poin penting.

Saat ini, jumlah pendaftar TKA yang menurutnya bisa memberi gambaran posisi siswa di antara populasi siswa se-Indonesia berdasarkan nilainya.

Lebih lanjut, agar hasil TKA tersebut berkualitas, ia mengimbau para siswa untuk benar-benar memanfaatkan TKA untuk mengasah potensi dengan menjunjung kejujuran.

Dikutip dari data di laman TKA Kemendikdasmen tanggal 30 September 2025 pukul 19.30.01, jumlah pendaftar TKA SMA/MA dan SMK sudah mencapai lebih dari 2,83 juta siswa.

Angka pendaftar TKA tertinggi SMA/MA yakni di DI Yogyakarta (96,5%), dengan sebanyak 26.198 siswa sudah mendaftar dari total 27.148. Angka pendaftar TKA di mayoritas provinsi sudah di atas 50%, kecuali Papua Pegunungan (20,1%).

Rahmawati menegaskan, TKA sangat layak untuk dijadikan sebagai bahan seleksi di PTKL hingga perguruan tinggi luar negeri.

“Sangat layak ya, lagi kita sudah sepenuhnya berbasis komputer, kita betul-betul bisa menjaga supaya kualitas maupun implementasi pelaksanaannya baik. Karena dulu ketika masih Ujian Nasional yang masih ada berbasis paper and pencil pun ternyata sudah digunakan kan, apalagi sekarang dengan TKA yang sepenuhnya berbasis komputer,” ucapnya.

(twu/pal)



Sumber : www.detik.com

Kemendikdasmen Sebut TKA Juga Punya Manfaat untuk Guru-Sekolah, Apa Saja?



Jakarta

Direktur Jenderal Guru, Tenaga Kependidikan dan Pendidikan Guru Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dirjen GTKPG Kemendikdasmen) Nunuk Suryani sebut Tes Kemampuan Akademik (TKA) tidak hanya bermanfaat untuk murid, tetapi juga guru. Apa manfaat yang dimaksud?

Bagi siswa, hasil TKA akan menunjukkan profil akademik yang terstandar dari tiap anak. Hasil akhir TKA tidak hanya nilai, tetapi juga penggambaran proses pembelajaran termasuk tentang kekuatan dan kelemahan mereka.

“Misalnya lemah di literasi dan numerasi tapi kuat di desain. Jadi, ini akan menjadi bahan refleksi pribadi. Apakah strategi belajarnya sudah efektif atau perlu perbaikan,” ungkap Nunuk dikutip melalui postingan Instagram resminya, Selasa (30/9/2025).


Sedangkan untuk guru, Nunuk menilai hasil TKA bisa menjadi cerminan kualitas pembelajaran. Jika hasilnya TKA siswa baik, berarti mencerminkan lima tugas pokok guru berhasil.

“Dan jika nilai rapor tinggi tapi TKA rendah, ini jadi bahan refleksi. Guru bisa melakukan evaluasi apakah soal di kelas terlalu mudah atau fokus pembelajarannya masih hafalan. Ini untuk refleksi guru,” sambung Dirjen Nunuk.

TKA Jadi Umpan Balik Merancang Metode Mengajar

Lebih lanjut, Nunuk menyebut TKA bisa memberikan umpan balik atau feedback untuk guru dalam merancang metode mengajar. Ke depan, guru diharapkan bisa menggunakan metode mengajar yang lebih mendorong pemahaman konseptual dan keterampilan berpikir kritis siswa.

“Jadi bukan hanya sekedar untuk siswa tapi bagi guru feedback yang luar biasa untuk bahan refleksi bagi guru. Sebenarnya itu sudah berhasilkah saya mendampingkan anak,” urai Nunuk lagi.

Selain siswa dan guru, TKA juga bisa memberikan manfaat untuk sekolah. Hasil TKA bisa digunakan untuk memetakan mutu antar sekolah dan menjadi dasar sekolah menyusun program remedial, pengayaan, atau penguatan kurikulum.

“Data TKA ini bisa dipakai sekolah untuk berdialog dengan orang tua tentang capaian akademik yang objektif. bukan hanya berdasarkan rapor internal,” tegasnya.

Pada jangka panjang, Kemendikdasmen menegaskan hasil TKA akan sangat membantu sekolah dalam menjaga integritas penilaian. Sehingga, nilai rapor murid bisa selaras dengan kemampuan mereka di dunia nyata.

Seperti yang diketahui, pendaftaran TKA masih dibuka hingga 5 Oktober 2025 mendatang. Siswa yang ingin mengikuti TKA bisa melakukan pendaftaran ke sekolah masing-masing.

(det/pal)



Sumber : www.detik.com

Kabar Baik, Kuota dan Uang Beasiswa Pemuda Tangguh 2026 Bakal Ditambah!



Jakarta

Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya akan menambah kuota Beasiswa Pemuda Tangguh 2026 untuk 16.787 siswa. Penambahan kuota ini bertujuan untuk memudahkan akses pendidikan bagi para pelajar SMA/SMK/MA.

Beasiswa ini mendapatkan anggaran sebesar Rp71,5 miliar dari APBD Surabaya. Diketahui, program Beasiswa Tangguh sendiri telah berjalan sejak 2022 lalu dengan total penerima 21.000 siswa.


Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menerangkan, beasiswa ini akan diberikan kepada 6.929 siswa dari sekolah negeri dan 9.858 dari sekolah swasta. Selain uang beasiswa, siswa baru juga akan mendapat seragam sekolah.

“Selain beasiswa bulanan, untuk yang kelas X atau pelajar baru tingkat SMA/sederajat juga akan mendapat seragam putih abu-abu, seragam pramuka, sepatu, dan kaus kaki gratis dari Pemkot Surabaya,” jelas Eri dalam laman Pemkot Surabaya, Rabu (1/10/2025).

Eri menambahkan, beasiswa ini merupakan usaha untuk meningkatkan akses pendidikan bagi seluruh siswa tanpa harus terkendala masalah ekonomi.

“Sehingga kita harapkan, terutama bagi keluarga miskin dan pra miskin dapat mengakses pendidikan dengan lebih baik. Setelah SD-SMP negeri gratis, berlanjut beasiswa SMA/sederajat dan kuliah. InsyaAllah akses pendidikan yang mudah, dan diiringi dengan peningkatan kualitas pendidikan, akan meningkatkan kualitas kesejahteraan sosial dan ekonomi warga,” terangnya.

Siswa SMA Swasta Dapat Beasiswa Rp 500 Ribu Per Bulan

Kepala Bagian Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Bapemkesra) Kota Surabaya, Arief Boediarto, menambahkan, beasiswa Pemuda Tangguh 2026 akan mengalami perubahan skema. Hal ini termasuk peningkatan nilai beasiswa dari Rp200.000 per bulan menjadi Rp500.000 per bulan untuk siswa SMA/SMK/MA swasta. Adapun siswa sekolah negeri tetap menerima Rp200.000 per bulan karena sekolah negeri telah mendapat dukungan bantuan operasional sekolah yang memadai.

“Arahan Bapak Wali Kota Eri Cahyadi, Pemkot Surabaya tidak ingin anak-anak dari keluarga miskin dan pr miskin kesulitan biaya, terutama di sekolah swasta. Sehingga kita tingkatkan nominal beasiswanya dari Rp200.000 per bulan menjadi Rp500.000 per bulan,” jelas Arief.

Arief memaparkan, dari target 16.787 penerima, disiapkan alokasi sebesar 5.278 pelajar SMP/MTs kelas IX yang pada saat pendaftaran beasiswa sedang dalam masa transisi menuju SMA/SMK/MA.

“Saat pembukaan beasiswa ini, pelajar SMP/MTs kelas IX yang akan melanjutkan ke jenjang berikutnya bisa ikut daftar. Sehingga ketika beasiswa diumumkan saat mereka masuk SMA/SMK/MA, mereka sudah langsung mendapatkan program ini bagi yang terpilih,” pungkas Arief.

(nir/twu)



Sumber : www.detik.com

Mengenal TKA, Syarat Penentu Kelulusan Murid Sekolah Informal



Jakarta

Kini nilai rapor tidak hanya menjadi satu-satunya penentu di kelulusan Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Kini, nilai Tes Kemampuan Akademik (TKA) akan menjadi piranti tambahan dalam proses tersebut. Hal ini diungkapkan oleh Plt Kepala Pusat Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen), Rahmawati. Ia mengatakan jika TKA akan dijadikan alat validasi untuk membuktikan kualitas nilai rapor peserta.

“Sudah ada kesepakatan dengan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri bahwa mereka akan menggunakan TKA sebagai alat validator rapor,” kata Rahmawati dalam webinar “Kupas Tuntas TKA jenjang SMA dan Paket C Tahun 2025” di YouTube Direktor SMA, Kamis (28/8/2025).

Lebih lanjut, Rahmawati menyebut jika sertifikat hasil Tes Kemampuan Akademik akan menjadi penentu kelulusan murid pendidikan informal. Seperti ditulis detikEdu, pendidikan informal dalam hal ini adalah murid homeschooling yang tidak belajar di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) atau sanggar belajar. Pendidikan informal, SHTKA akan memuat informasi tentang pernyataan murid itu lulus atau tidak.


Nantinya, Sertifikat Hasil TKA atau SHTKA akan memperlihatkan skor dan kategori yang akan memetakan kemampuan murid. Beberapa kategorinya antara lain mahir, baik, cakap, memadai, dan kurang.

Meski demikian, pihaknya menegaskan jika TKA tidak akan secara signifikan mengganti kriteria-kriteria yang sebelumnya jadi standar kelulusan SNBP. TKA hanya memvalidasi nilai rapor siswa.

“Ternyata ada anak yang oke banget ternyata nilai literasi dan numerasi di AN biasa-biasa aja. Tapi sebaliknya ada juga ya, nilai rapornya ternyata biasa-biasa aja dari sekolah yang standarnya ketat dan cukup tinggi tapi begitu di tes dengan literasi numerasi AN, ternyata oke sekali,” kata Rahmawati.

Lalu sejauh mana hal ini akan memberi dampak sistem pendidikan Indonesia? Sejauh mana para murid terdampak atas aturan ini? Ikuti diskusinya dalam Editorial Review.

Beralih ke Sumatera Utara, detikSore akan mengulas polemik soal aturan penggunaan plat BK dan BB di sana. Hal ini berkaitan dengan adanya video yang beredar yang menampilkan Asisten Administrasi Umum Setda Sumut Muhammad Suib memberhentikan sebuah truk plat BL dan meminta diganti ke plat BK di Kabupaten Langkat.

“Seluruh kendaraan yang beroperasi di Sumatera Utara, dan berusaha di Sumatera Utara, berharap bahwa semua pelat kendaraannya hendaknya pelat kendaraan Sumatera Utara agar pajak kendaraannya menjadi penyumbang PAD Sumatera Utara,” kata Asisten Administrasi Umum Pemprov Sumut Muhammad Suib dalam video yang diterima detikSumut, Senin (29/9).

Lalu bagaimana kabar terbaru atas polemik ini? Apakah ada tindak lanjut dari pihak-pihak yang berkepentingan terkait hal ini? Ikuti laporannya dalam Berita Nusantara.

Dalam rangka memperingati Hari Batik, detikSore akan menghadirkan pengrajin Batik Marunda. Nama Irma G. Sinurat dikenal tidak hanya pengrajin tetapi juga pembina para pengrajin Batik Marunda yang semakin mendunia.

Sebagai pemberdaya perempuan di kawasan utara Jakarta, kinerja Irma G. Sumirat diakui mendorong perekonomian masyarakat. Lewat tangan-tangan perempuan pengrajin yang ia dampingi, kain-kain seni itu bisa bernilai jutaan rupiah. Bagaimana dirinya menciptakan ekosistem Batik di Jakarta? Temui Irma dalam Sunsetalk.

Ikuti terus ulasan mendalam berita-berita hangat detikcom dalam sehari yang disiarkan secara langsung langsung (live streaming) pada Senin-Jumat, pukul 15.30-18.00 WIB, di 20.detik.com dan TikTok detikcom. Jangan ketinggalan untuk mengikuti analisis pergerakan pasar saham jelang penutupan IHSG di awal acara. Sampaikan komentar Anda melalui kolom live chat yang tersedia.

“Detik Sore, Nggak Cuma Hore-hore!”

(far/vys)



Sumber : www.detik.com

Reminder, Pendaftaran TKA Jenjang SMA Bakal Ditutup Besok 5 Oktober!



Jakarta

Pendaftaran Tes Kemampuan Akademik (TKA) akan segera ditutup pada Minggu, 5 Oktober 2025. Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) mengingatkan kepada pelajar yang belum mendaftar untuk segera menyelesaikan pendaftaran.

Menurut laman resmiTKAKemendikdasmen, tercatat lebih dari 4,1 juta calon pesertaTKA pada jenjang SMA/MA/SMK/sederajat. Dari jumlah tersebut, sebanyak 3,3 juta murid memastikan diri untuk mendaftarTKA.


Seperti diketahui, sertifikat TKA dapat digunakan untuk pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) atau mendaftar kerja. Oleh karena itu, Direktorat SMA Kemendikdasmen mengingatkan para siswa SMA dan sederajat untuk segera mendaftar.

“Jangan takut duluan, ini bukan tes yang bikin nggak lulus kok. Malah bisa dapet sertifikat resmi yang kepakai banget untuk SNBP atau nambah prestasi. Fasilitas juga udah disiapin, jadi tinggal siapin diri aja. Jangan skip kesempatan ini ya,” tulis akun Instagram @direktorat.sma dikutip Sabtu (4/10/2025).

Kemendikdasmen Ingatkan Siswa Tidak Mendaftar Dekat Deadline

Kemendikdasmen juga telah mengimbau agar siswa tidak menunda pendaftaran TKA hingga mendekati batas akhir. Hal ini perlu diperhatikan untuk menghindari gangguan teknis sistem yang menghambat proses validasi dan pendaftaran.

Pendaftaran TKA sendiri dilakukan oleh pihak satuan pendidikan melalui laman https://tka.kemendikdasmen.go.id/. Dalam proses ini, peserta tidak mendaftar secara langsung ke dalam sistem.

Siswa hanya bertugas menentukan apakah mereka akan mengikuti TKA atau tidak, memastikan identitas peribadi benar, menentukan mata pelajaran pilihan TKA, dan menyerahkan pas foto 3×4 terbaru. Formulir pendaftaran nantinya juga harus ditandatangani murid dengan mengetahui orang tua/wali.

Kiat Memilih Mapel Pilihan TKA

Berbeda dengan jenjang lainnya, jenjang SMA/sederajat wajib memilih dua mapel pilihan. Total, ada 19 mapel yang bisa dipilih.

Dikutip dari Tanya Jawab Seputar Tes Kemampuan Akademik (Versi 2) Pendaftaran dan Mekanisme Pemilihan Mata Pelajaran Pilihan, ada sejumlah prinsip emas memilih mapel pilihanTKA sebagai berikut:

Cek rapor, prioritaskan memilih mapel yang pernah ditempuh selama di jenjang menengah (mata pelajaran selama lima semester kelas 10, 11, 12); ingat TKA berfungsi sebagai validator nilai rapor

Cocokkan dengan prodi, merujuk pada Kepmendikdasmen 102/2025 tentang daftar mapel pendukung prodi SNBP.

Pertimbangkan untuk memilih mata pelajaran yang paling dikuasai/berminat agar hasil TKA optimal

Pilih mapel yang paling kuat dikuasai berdasarkan performa rapor dan yang paling banyak menjadi pendukung lintas prodi (sesuai Kepmendikdasmen 102/2025; konsultasikan dengan guru BK agar pilihan tetap membuka banyak opsi prodi.

Boleh Lintas Rumpun

Mapel pilihan TKA boleh lintas rumpun, misalnya Fisika dan Ekonomi, selama kedua mapel pernah diambil siswa, tercantum di rapor, dan relevan dengan prodi yang ingin dilamar sesuai mapel pendukung prodi pada Kepmendikdasmen 102/2025.

Lintas rumpun pada mapel pilihan TKA diperbolehkan karena TKA tidak mengacu pada label jurusan IPA/IPS, tetapi pada mapel konkret yang pernah diambil siswa

(nir/pal)



Sumber : www.detik.com

Guru Besar UGM Saran MBG Dikelola Kantin Sekolah, Belajar dari Negara Maju



Jakarta

Guru Besar Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Gadjah Mada (FEB UGM) Agus Sartono sarankan agar program makan bergizi gratis (MBG) dikelola oleh kantin sekolah. Mengapa hal ini perlu dilakukan?

Ia menjelaskan, MBG dilaksanakan di Indonesia usai belajar dari pengalaman berbagai negara lainnya. Beberapa negara yang dimaksud yakni Brasil dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT).

Bukan hanya dasar programnya, Agus menyoroti berbagai praktik baik menjalankan MBG di negara maju seharusnya juga bisa diperhatikan. Termasuk tentang program MBG yang dilaksanakan melalui kantin sekolah.


“Cara ini lebih baik dibanding dengan cara atau sistem yang diterapkan di Indonesia saat ini,” tuturnya dikutip dari laman resmi UGM, Minggu (5/10/2025).

Melalui kantin sekolah, menurutnya makanan yang tersaji dalam MBG akan lebih segar dan tidak cepat basi. Seluruh prosesnya bisa terkontrol dengan baik lantaran berada dalam lingkup yang relatif kecil.

Agus yakin cara-cara seperti ini bisa dilakukan di Indonesia. Sekolah bisa bekerja sama dengan komite untuk proses pengelolaannya.

“Sekolah bersama komite sekolah saya kira mampu mengelola ini dengan baik,” urainya.

Jika sistem MBG dilakukan oleh kantin, ia berpendapat, kebutuhan baku bahan makanan bisa dipenuhi dari UMKM sekitar sekolah. Langkah ini dapat berimbas pada terciptanya sirkulasi ekonomi yang baik.

“Dengan demikian sekolah mendapatkan dana utuh sebesar Rp 15 ribu per porsi, bukan seperti yang terjadi selama ini hanya sekitar Rp 7.000 per porsi,” tegas Agus.

Uang MBG Diberikan Secara Tunai ke Siswa

Jika proses pengolahan MBG tidak mungkin dilakukan oleh kantin sekolah, Agus memberikan alternatif lain. Ia mengatakan, dana bisa diberikan secara tunai kepada siswa.

Sistem ini akan melibatkan orang tua yang harus membelanjakan dan menyiapkan bekal kepada anak-anaknya. Jika ingin diterapkan, Badan Gizi Nasional (BGN) harus menyusun panduan teknis dan melakukan pengawasan.

Dalam pelaksanaannya, guru di sekolah juga perlu bertindak tegas. Ketika ada anak yang tidak membawa bekal, sekolah perlu memberi peringatan hingga memanggil orang tuanya.

“Jika sampai satu bulan tidak membawa (bekal), bisa memanggil orang tuanya dan jika masih terus, bisa dihentikan,” tegas Agus Sartono.

Cara seperti ini dinilainya lebih efektif dan menanggulangi praktik pemburu rente atau uang program rutin. Dana MBG bisa ditransfer langsung ke siswa setiap bulan layaknya penyaluran KIP atau BOS.

Penyebab Keracunan MBG

Agus juga mencoba merunut mengapa persoalan keracunan MBG bisa mencuat. Menurutnya hal ini bisa terjadi karena panjangnya rantai penyaluran makanan.

Seperti yang diketahui, penyaluran MBG dilakukan melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) kepada sekolah-sekolah. Proses ini menurut Agus hanya menguntungkan pengusaha besar, mengingat ia menemukan anggaran yang seharusnya Rp 15 ribu per anak menjadi Rp 7 ribu saja.

“Program Makan Bergizi Gratis pun bisa menjadi ‘Makar Bergiri Gratis’ bagi pengusaha besar karena mereka mendapat keuntungan yang besar secara ‘gratis’,” singgungnya.

Ia mencoba menghitung pendapatan yang diterima SPPG. Jika margin per porsi diambil Rp 2 ribu dan satu SPPG melayani 3.000 porsi, maka keuntungan yang diperoleh sebesar Rp 150 juta per bulan atau Rp 1,8 miliar per tahun.

“Secara nasional margin Rp 2.000 dari Rp 15.000 atau sekitar 13 persen merupakan suatu jumlah yang besar. Karenanya implementasi MBG dengan memberikan tunai kepada siswa akan mampu menekan dan menghilangkan kebocoran/keuntungan pemburu rente sebesar Rp 33,3 triliun,” papar Agus.

Meski sudah berjalan, Agus yakin masih ada waktu untuk BGN berbenah diri soal MBG. Ia mengajak pemerintah untuk perpendek rantai distribusi MBG dan menghilangkan cara-cara kotor dalam prosesnya.

“Saya kira masih belum terlambat, dan ajakan saya mari kita perpendek rantai distribusi MBG agar lebih efektif dan hilangkan cara-cara kotor memburu rente. Jadikan MBG benar-benar sebagai Makan Bergizi Gratis bagi siswa,” pungkasnya.

(det/twu)



Sumber : www.detik.com

Simbol, Makna, dan Filosofi yang Jarang Diketahui


Jakarta

Hampir semua pelajar SMP dan SMA di Indonesia mengenal Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS). Seragam mereka selalu dilengkapi dengan lambang OSIS di bagian lengan.

Namun, tahukah detikers, lambang ini bukan sekadar atribut organisasi, melainkan simbol dengan sejarah panjang dan makna filosofis yang jarang diketahui?


Dikutip dari laman Direktorat SMP Kemendikdasmen, logo OSIS diciptakan oleh Idik Sulaiman Nataatmadja, seorang lulusan Seni Rupa Institut Teknologi Bandung (ITB). Ia menjabat sebagai Direktur Pembinaan dan Kesiswaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah pada periode 24 November 1979-15 November 1983. Tidak hanya menciptakan lambang OSIS SMP dan SMA, Idik juga merancang lambang sekolah dasar (SD).

Keberadaan OSIS sendiri lahir sebagai upaya pemerintah menyatukan berbagai organisasi kesiswaan yang sebelumnya beragam di tiap sekolah. Tujuannya adalah menciptakan wadah tunggal yang lebih terarah.

Arti dan Makna Setiap Simbol dalam Lambang OSIS

  • Bunga bintang sudut lima: Pancasila sebagai dasar negara dan dasar pendidikan nasional
  • Bidang segi lima: OSIS berlandaskan falsafah Pancasila
  • Dua tangan terbuka ke atas: siswa selalu siap mengabdi kepada Tuhan, bangsa, dan negara
  • Buku terbuka: menggambarkan semangat belajar sepanjang hayat
  • Pelita menyala: simbol cahaya ilmu pengetahuan yang menerangi kehidupan
  • Padi dan kapas: melambangkan kemakmuran dan kesejahteraan yang menjadi cita-cita bangsa
  • Garis merah putih: Identitas bendera Indonesia sekaligus semangat nasionalisme siswa.
  • Perisai putih: filosofi ketangguhan dan keteguhan hati siswa dalam menghadapi tantangan.

Filosofi Lambang OSIS

Di balik lambang OSIS, ada filosofi penting yang sering terlupakan. Lambang ini tidak hanya menegaskan identitas organisasi, tetapi juga mengandung pesan kebangsaan bahwa siswa adalah agen perubahan. Dengan mengenakan lambang OSIS, seorang pelajar diingatkan bahwa ia bagian dari cita-cita besar pendidikan nasional.

Selain itu, keberadaan OSIS juga tidak lepas dari konsep Wawasan Wiyata Mandala, yaitu pandangan tentang lingkungan pendidikan di sekolah. Melalui OSIS, siswa dilatih untuk belajar berorganisasi, menanamkan rasa tanggung jawab, dan menumbuhkan kepemimpinan sejak dini.

Kini, detikers sudah tahu bahwa arti lambang OSIS tidak bisa dipandang sebelah mata. Setiap garis, warna, hingga simbol di dalamnya menyimpan pesan mendalam tentang identitas pelajar Indonesia yang cerdas, berkarakter, dan berjiwa nasionalis.

Semoga bermanfaat ya, detikers!

(twu/twu)



Sumber : www.detik.com

Perdana, Sekolah Garuda Akan Gelar Pengenalan Serentak 8 Oktober di 16 Titik


Jakarta

Pengenalan Sekolah Garuda akan digelar serentak di 16 lokasi se-Indonesia, 12 di antaranya merupakan Sekolah Garuda Transformasi. Empat titik lainnya berlokasi di lahan-lahan Sekolah Garuda Baru di Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung hingga Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dalam unggahan bersama Instagram @sekolahgaruda.ri dan @kemdiktisaintek.ri, kegiatan “Mengenal Sekolah Garuda: Harapan Baru Pendidikan Unggul” ini akan berlangsung pada Rabu,8 Oktober 2025 pukul 08.00-10.00 WIB, Wita, dan WIT.


Sekolah Garuda merupakan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win Presiden Prabowo Subianto untuk mengembangkan talenta sains dan teknologi Indonesia. Sekolah pre-university ini berbentuk sekolah berasrama jenjang SMA dengan pendekatan berbasis sains, teknologi, teknik, dan matematika (science, technology, engineering, and mathematics/STEM).

Lulusan Sekolah Garuda disiapkan untuk dapat lanjut ke pendidikan tinggi terbaik dunia, baik di dalam maupun luar negeri.

Daftar Sekolah Garuda

Sekolah Garuda terdiri dari Sekolah Garuda Transformasi dan Sekolah Garuda Baru.

Daftar Sekolah Garuda Transformasi

Sekolah Garuda Transformasi merupakan SMA dan MA yang sudah ada (existing) dan mendapat penguatan untuk mengoptimalkan potensi siswa menuju perguruan tinggi dunia.

Berikut daftar Sekolah Garuda Transformasi:

1.⁠ ⁠⁠SMAN 10 Fajar Harapan, Banda Aceh
2.⁠ ⁠SMAS Unggul Del, Toba, Sumatera Utara
3.⁠ ⁠MAN Insan Cendekia Ogan Komering Ilir (MAN IC OKI), Ogan Komering llir, Sumatera Selatan
4.⁠ ⁠SMAN Unggulan (SMANU) MH Thamrin, Jakarta, DKI Jakarta
5.⁠ ⁠SMA Cahaya Rancamaya, Bogor, Jawa Barat
6.⁠ ⁠SMA Pradita Dirgantara, Boyolali, Jawa Tengah
7.⁠ ⁠SMA Taruna Nusantara, Magelang, Jawa Tengah
8.⁠ ⁠SMA Banua Kalsel, Banjar, Kalimantan Selatan
9.⁠ ⁠⁠SMAN Siwalima, Ambon, Maluku
10.⁠ ⁠SMAN 10, Samarinda, Kalimantan Timur
11.⁠ ⁠MAN Insan Cendekia (IC) Gorontalo, Bone Bolango, Gorontalo
12.⁠ ⁠SMA Averos, Sorong, Papua Barat

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mengatakan sekolah-sekolah ini dapat mengelola penerimaan siswa baru masing-masing sebagaimana yang dijalankan sebelumnya.

Bulan lalu, SMA Taruna Nusantara sebagai salah satu Sekolah Garuda Transformasi menerapkan kebijakan baru beasiswa 100 persen bagi siswanya pada penerimaan calon siswa (casis) baru 2026. Sebelumnya, sekolah ini memberikan beasiswa pendidikan bagi pendaftar pada jalur khusus beasiswanya.

Daftar Sekolah Garuda Baru

Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamendiktisaintek) Stella Christie mengatakan seleksi penerimaan siswa baru Sekolah Garuda akan dilaksanakan pemerintah pusat. Siswa yang tersaring akan disebar di sekolah yang ada.

Diketahui, Sekolah Garuda direncanakan akan dibangun di empat titik pertama untuk tahun ajaran 2026/2027. Di empat titik tersebut akan diadakan pengenalan Sekolah Garuda pada Rabu (8/10/2025) mendatang. Berikut daftar lokasinya:

1. Lahan Sekolah Garuda Baru, Belitung Timur, Kepulauan Bangka Belitung
2. Lahan Sekolah Garuda Baru, Timor Tengah Selatan, NTT
3. Lahan Sekolah Garuda Baru, Konawe, Sulawesi Tenggara
4. Lahan Sekolah Garuda Baru, Bulungan, Kalimantan Utara

Seleksi Sekolah Garuda Baru akan didasarkan pada prestasi. Lokasi geografis dan kemampuan ekonomi menjadi pertimbangan tambahan. Sebanyak 80 persen siswa akan diberi beasiswa, sedangkan 20 persen siswa dari latar ekonomi akan dikenakan biaya pendidikan.

“Kenapa berbayar? Karena kita juga ingin supaya mereka berbaur, anak-anak yang dari ekonomi menengah atau ekonomi bawah harus juga bisa mengerti dan berteman dengan anak-anak dari ekonomi atas, dan sebaliknya,” ucap Stella di Grha Kemdiktisaintek, Sabtu (17/5/2025) lalu

“Kalau mereka yang mempunyai ekonomi atas, tentu saja mereka jangan dibayarkan oleh negara, karena itu tidak efisien. Jadi kita ingin memberikan akses yang menyeimbang dan menggunakan seefisien mungkin, sebaik-baik mungkin uang negara sehingga mereka yang sungguh-sungguh membutuhkan, mereka yang mendapatkan,” imbuhnya.

Pengimbasan pada 680 SMA/MA

Berdasarkan peta jalan pengembangan program Sekolah Garuda Transformasi 2025-2029, Direktur Jenderal Sains dan Teknologi (Saintek) Kemdiktisaintek Ahmad Najib Burhani mengatakan sebanyak 80 Sekolah Garuda Transformasi diharapkan terbentuk hingga 2029.

Sementara itu, dari 12 Sekolah Garuda Transformasi yang terbentuk pada 2025, diharapkan 680 SMA/SMA di kabupaten/kota setempat juga akan mendapat manfaat pengimbasan dari program tersebut.

Hal tersebut disampaikan Najib pada Pembekalan Teknis dan Penandatanganan Naskah Kerja Sama Program Pengayaan Sekolah Garuda Transformasi Tahun 2025 di kantor Kemdiktisaintek, Jakarta, Kamis (18/9/2025).

“”Harapannya, apa yang kita upayakan ini dapat berdampak nyata dan positif bagi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia menuju Indonesia Emas 2045,” kata Najib, dikutip dari laman Kemdiktisaintek, Senin (6/10/2025).

(twu/faz)



Sumber : www.detik.com