Tag Archives: sma

Jadwal KJP Try Out Khusus Siswa Jakarta, Begini Cara Cek Penerimanya



Jakarta

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta resmi meluncurkan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Try Out. Dengan beasiswa ini, para siswa kelas 3 SMA dapat mengikuti Try Out seleksi masuk perguruan tinggi secara gratis.

Peluncuran itu diresmikan oleh Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, pada Selasa (21/10/2025).

“Harapannya agar para siswa mendapatkan kesempatan yang adil dan setara, yang kemudian membuat mereka lebih percaya diri untuk bisa melanjutkan ke perguruan tinggi sesuai pilihannya masing-masing,” kata Pramono dalam detikNews, dikutip Kamis (23/10/2025).


Melalui Try Out KJP, siswa diharapkan dapat mengukur kemampuan akademik dan merasakan simulasi ujian yang sesungguhnya. Progress try out dapat dipantau secara langsung sebagai bahan evaluasi siswa.

Jadwal Try Out KJP

Try Out KJP akan dimulai pada Oktober 2025 sampai Februari 2026. Materi yang diujikan sesuai dengan struktur tes seleksi masuk PTN yaitu Potensi Skolastik (TPS) dan Literasi yang dilakukan sebanyak lima kali.

Try Out KJP perdana akan melibatkan 472 siswa Kelas XII yang merupakan penerima KJP Plus dari enam SMA Negeri. Program ini akan diperluas hingga 40 SMA Negeri lain di Jakarta Timur dengan total peserta 3.304 siswa.

“Jakarta Timur ini sebagai inisiator, sebagai pemula. Mudah-mudahan program ini berkelanjutan dan melibatkan Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), dan swasta yang dilakukan secara creative financing,” ungkap Pramono.

Sebanyak 20 siswa terbaik akan mendapat bimbingan intensif dari tim guru.

Cara Cek Penetapan KJP via Jakarta Edu

Untuk mengecek apakah kamu merupakan penerima KJP Try Out, siswa bisa mengecek status penetapan secara online melalui layanan Jakarta Edu. Berikut langkahnya:

  1. Buka laman https://edu.jakarta.go.id/kjp/cek_bansos_disdik/#form
  2. Pilih jenis bantuan (KJP, BPMS, KJMU)
  3. Masukkan NIK dan pilih tahapan
  4. Lalu, klik “Cek NIK”
  5. Setelah itu akan muncul status penetapan bansos

Itulah jadwal KJP Try Out khusus siswa Jakarta. Apakah kamu termasuk penerima KJP Try Out ini, detikers?

(nir/faz)



Sumber : www.detik.com

Ada Beasiswa Anak Teladan Indonesia Khusus Siswa SMP, Daftar di Sini



Jakarta

Beasiswa Anak Teladan Indonesia (BATI) 2026 resmi dibuka untuk siswa kelas 3 SMP. Beasiswa ini nantinya akan menanggung biaya pendidikan selama SMA.

Beasiswa Anak Teladan Indonesia adalah program beasiswa yang diselenggarakan oleh Yayasan Lumina dan Yayasan Yasbil untuk siswa SMP/MTs yang ingin melanjutkan studi berkualitas, menguasai ilmu pengetahuan, beriman dan bertakwa, serta menjunjung tinggi semangat toleransi.


Nantinya, penerima beasiswa akan bersekolah di SMA negeri atau swasta yang ditentukan oleh Yayasan Lumina dan Yayasan Yasbil. Tak hanya itu, para penerima beasiswa juga akan mendapatkan fasilitas berupa asrama selama 3 tahun.

Tertarik mendaftar? Berikut persyaratan Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2026 dilansir dari laman resminya.

Syarat Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2026

  1. WNI
  2. Kelas 9 SMP/MTs
  3. Berakhlak mulia dan berkarakter
  4. Mau berkecimpung di dunia pendidikan dan bercita-cita menjadi guru
  5. Nilai rata-rata rapor kelas 8,5
  6. Bersedia ditempatkan di sekolah yang ditunjuk oleh penyedia beasiswa
  7. Bersedia tinggal di tempat yang disediakan
  8. Berprestasi Akademik atau Non-Akademik
  9. Berasal dari keluarga kurang mampu
  10. Surat Rekomendasi Guru atau Kepala Sekolah

Manfaat Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2026

  1. Belajar gratis di sekolah bertaraf Cambridge School atau setara
    Penerima beasiswa akan ditempatkan di sekolah bertaraf Cambridge atau setara.
  2. Akomodasi selama 3 tahun
    Siswa akan mendapat akomodasi selama menjadi penerima beasiswa.
  3. Uang saku setiap bulan
    Penerima beasiswa akan mendapat uang penunjang setiap bulannya.
  4. Program Pengembangan Diri dan Karakter
    Penyelenggara beasiswa akan mengadakan program pengembangan diri dan karakter.
  5. Pengembangan softskills
    Penyelenggara beasiswa akan mengadakan program untuk mengasah softskills.
  6. Seminar motivasi
    Siswa bisa mengikuti seminar motivasi selama beasiswa berjalan.

Kota Tujuan Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2026

  1. Depok
  2. Bandung
  3. Tangerang Selatan
  4. Semarang
  5. Yogyakarta

Jadwal Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2026

Pendaftaran Beasiswa: 18 Oktober-14 Desember 2025
Ujian Seleksi Online: 21 Desember 2025
Pengumuman Hasil Ujian Seleksi: 25 Desember 2025
Wawancara Siswa: 29 Desember – 30 Desember 2025
Pengumuman Hasil Wawancara: 1 Januari 2026
Kamp Seleksi Online: 5 Januari-15 Februari 2026
Tes Penempatan & Wawancara Orang Tua: 7 Februari-23 Maret 2026
Pengumuman Hasil Seleksi Online: 27 Maret 2026
Kamp Seleksi Offline: 3-5 April 2026
Pengumuman Final: 30 April 2026
Kamp Matrikulasi: Mei-Juni 2025

Pendaftaran Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2026

Peminat bisa mendaftarkan diri melalui link https://bit.ly/DaftarBATI2026

Setelah mendaftar, peminat diimbau untuk mengikuti informasi terkini yang dibagikan melalui Group WhatsApp https://chat.whatsapp.com/Ihd1cshSjNSJDSGLbO3gVv?mode=wwt

Adapun informasi lebih lanjut mengenai Beasiswa Anak Teladan Indonesia 2025 dapat diakses melalui https://yayasanrubic.org/ atau contact person: 0851-1532-6002 (Muti) atau 0812‑3559‑0417‬ (Hidayat).

(nir/nwk)



Sumber : www.detik.com

Kemendikdasmen Pastikan Anak PAUD/TK Dapat PIP 2026, Ini Targetnya



Jakarta

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) pastikan pemenuhan beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) untuk murid PAUD/TK pada 2026. Langkah ini dinilai sebagai upaya perwujudan Wajib Belajar 13 Tahun.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menyebut PIP menjadi dukungan dari pemerintah untuk pemerataan pendidikan. Saat ini, PIP baru diberikan untuk murid jenjang SD, SMP, dan SMA.

“Tahun depan bantuan PIP itu, nanti mulai TK kita berikan. Sekarang kan baru SD, SMP, SMA PIP itu. Nah. mulai tahun depan nanti, TK juga insyaallah dapat bantuan PIP itu,” tutur Mu’ti dalam wawancara dengan Eduardo Simorangkir dari detikSore, Kamis (23/10/2025), ditulis Jumat (24/10/2025).


Ia menjelaskan, kehadiran PIP di ranah PAUD/TK didasarkan pada keadaan ekonomi masyarakat Indonesia. Mu’ti melihat sebagian orang tua di RI tidak menyekolahkan anaknya di jenjang PAUD/TK karena alasan biaya.

“Nah sekarang kita coba dorong PIP itu, mudah-mudahan bisa menjadi ya sedikit sumbangan lah dari pemerintah untuk anak-anak ini bisa punya pengalaman belajar di TK,” sambungnya.

Target Jumlah Penerima PIP PAUD/TK 2026

Perjalanan kehadiran PIP PAUD/TK di Kemendikdasmen tidak mulus. Program ini semula menjadi bagian pembahasan usulan tambahan anggaran Kemendikdasmen pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanjan Nasional (RAPBN) Tahun Anggaran 2026 dalam rapat kerja bersama Komisi X DPR RI.

Tambahan terkait anggaran PIP PAUD/TK yang diusulkan sebesar Rp 2,7 triliun. Namun, pada rapat kerja terakhir bersama Komisi X DPR RI, Senin (15/9/2025) lalu, Kemendikdasmen hanya mendapat tambahan anggaran RAPBN 2026 sebesar Rp 400 miliar. Jumlah ini tidak termasuk untuk berbagai program, salah satunya PIP untuk PAUD.

Kendati demikian, dalam momen Taklimat Media Setahun Kemendikdasmen, Rabu (22/10/2025) lalu, Menteri Mu’ti membeberkan pihaknya tetap menarget PIP PAUD 2026 terlaksana.

Ia mengatakan, PIP 2026 akan diberikan khusus untuk murid PAUD/TK dari keluarga tidak mampu dengan target 888 ribu murid. Alokasi anggaran yang disiapkan untuk 2026 adalah Rp 400 miliar.

Wajib Belajar 13 Tahun Jenjang PAUD

Seperti yang disebutkan sebelumnya, PIP PAUD menjadi bagian dalam berlangsungnya kebijakan Wajib Belajar 13 Tahun. Pada 2026, PAUD/TK atau pendidikan prasekolah bersifat wajib.

Untuk melangsungkan kebijakan ini, ia mengatakan udah mempelajari berbagai penelitian yang menunjukkan pengaruh dan pengalaman belajar di pendidikan anak usia dini terhadap sustainability atau keberlanjutan diri anak.

Mu’ti menjabarkan, pendidikan prasekolah akan berfokus pada bagaimana anak membangun rasa percaya diri, menanamkan kecintaan pada ilmu, sosialisasi, dan mengenal norma-norma. Hal-hal tersebut menurutnya sangat penting.

“Terutama yang tadi, membangun rasa percaya diri, itu juga bagian dari kenapa mereka kemudian punya learning sustainability yang lebih, dibanding mereka tidak punya pengalaman,” bebernya.

Saat ini, Kemendikdasmen telah meneken komitmen bersama Kementerian Desa untuk menghadirkan satu desa satu TK. Anggaran untuk membangun TK ini diambil dari anggaran Kemendikdasmen pada program revitalisasi pendidikan.

“Revitalisasi tahun ini yang 16.170 juga untuk TK-TK juga, termasuk pendirian unit sekolah baru atau renovasi TK yang sudah ada,” ucapnya.

(det/twu)



Sumber : www.detik.com

Nilai Rapor Tinggi Belum Cukup! Ini Strategi Lolos SNBP Tanpa Tes 2026



Jakarta

Bagi siswa SMA/sederajat, masa kelas 12 sering jadi waktu paling menegangkan. Persiapan ujian, tugas akhir, sampai seleksi masuk kuliah datang bersamaan. Banyak yang mengira punya nilai rapor tinggi sudah cukup untuk lolos SNBP, padahal kenyataannya tidak selalu begitu. Tanpa strategi yang tepat, peluang bisa meleset walau nilai sudah bagus.

Program Kuliah Tanpa Tes dari Lampung Cerdas jadi solusi buat kamu yang ingin punya peluang lebih besar masuk kampus impian tanpa tes. Program ini membahas tuntas 21 strategi jitu lolos SNBP dan jalur undangan lain, yang sudah terbukti membantu lebih dari 18.700 siswa se-Indonesia menembus kampus favoritnya.

Bukan cuma soal kelulusan, lewat program ini kamu juga bisa belajar cara mendapatkan biaya kuliah yang lebih ringan, bahkan berpeluang meraih beasiswa. Banyak peserta sebelumnya yang akhirnya membayar UKT lebih rendah berkat bimbingan intensif dari Lampung Cerdas.


Tahun 2024 lalu, Lampung Cerdas juga berhasil mencetak prestasi membanggakan dengan meraih Rekor MURI. Pencapaian ini semakin menguatkan semangat mereka untuk terus mendampingi siswa-siswa di seluruh Indonesia menuju bangku kuliah. Hingga kini, lebih dari 2.000 siswa sudah bergabung dan merasakan manfaat nyata dari program Kuliah Tanpa Tes.

Kalau kamu ikut, kamu akan mendapatkan banyak benefit menarik seperti:
E-book lengkap strategi SNBP & jalur undangan
Modul khusus agar biaya kuliah lebih ringan
Panduan KIP Kuliah langkah demi langkah
Tes minat & bakat untuk menentukan jurusan yang tepat
Pendampingan intensif selama 9 bulan penuh
Live mentoring bersama mentor berpengalaman
Plus, bonus e-modul pembahasan TKA

Dapatkan harga spesial! Total manfaatnya bernilai lebih dari Rp3,7 juta, tapi kamu bisa dapat semuanya hanya dengan Rp287.000 kalau daftar sebelum 31 Oktober 2025. Setelah mendaftar, kamu langsung dapat akses ke semua materi dan arahan dari tim mentor.

Program ini khusus untuk kamu yang masih kelas 12 SMA/sederajat, karena jalur undangan hanya bisa diikuti oleh siswa aktif. Jadi, kalau kamu serius ingin masuk kampus tanpa stres dan tanpa tes, jangan tunggu nanti.

Yuk, daftar sekarang di Program Kuliah Tanpa Tes by Lampung Cerdas, dan mulai perjuangan menuju kampus impianmu dari hari ini! Beli tiketnya sekarang di detikevent.

(nwk/nwk)



Sumber : www.detik.com

Sekolah Bakal Punya 6 Papan Interaktif Digital per 2029



Jakarta

Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) telah mendistribusikan sebanyak 64.072 Interactive Flat Panel (IFP) atau papan interaktif digital ke sekolah-sekolah di seluruh di Indonesia.

IFP adalah perangkat yang digunakan untuk mendukung pembelajaran agar lebih interaktif dan kolaboratif. IFP menjadi media pembelajaran yang relevan dengan perkembangan digital saat ini.

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti mengatakan pihaknya menargetkan sebanyak sebanyak 6 IFP sudah disalurkan ke masing-masing sekolah pada 2029.


“Tahun berikutnya dua (2027-2029). Sehingga, diharapkan dalam rentang waktu lima tahun ada enam (IFP) di masing-masing sekolah,” katanya di Plaza Insan Berprestasi, Gedung A Kemendikdasmen, Jakarta pada Rabu, (22/10/2025).

Penambahan IFP Dimulai Tahun Depan

Ditambahkan oleh Wakil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Wamendikdasmen) Fajar Riza Ulhaq, pengadaan IFP merupakan bagian dari program digitalisasi pendidikan yang menjadi salah satu prioritas Presiden Prabowo Subianto.

Rencananya, IFP akan mulai ditambah ke sekolah-sekolah mulai 2026. Layar pintar ini khususnya menyasar sekolah di wilayah terluar, terdalam, dan tertinggal (3T).

“Dalam rapat kabinet tadi sore, beliau meminta agar jumlah IFP ditambah pada tahun depan agar semakin banyak sekolah di seluruh daerah, termasuk wilayah 3T, bisa menikmati pembelajaran digital yang setara,” kata Fajar dalam keterangannya, Selasa (21/10/2025).

Wamen Fajar: IFP Dukung Deep Learning

Menurut Fajar, IFP tak didatangkan ke sekolah begitu saja. Selain mendorong pembelajaran secara lebih digital dan adaptif, IFP juga akan membantu pembelajaran mendalam (deep learning).

IFP menurut Fajar akan terintegrasi dengan platform pembelajaran dan mengajar lain seperti Rumah Pendidikan. Platform tersebut berisikan sistem yang terintagrasi seperti materi belajar, portal data, alat kolaborasi guru dan siswa, serta lainnya.

“Rumah Pendidikan bisa diunduh di perangkat masing-masing. Kontennya sudah dikurasi, dan menjadi ‘otaknya’ IFP. Dua platform ini saling melengkapi, membentuk super apps pembelajaran nasional,” kata Wamen Fajar.

Tak hanya IFP, program digitalisasi pembelajaran di sekolah juga mendatangkan internet satelit, dan solar panel (cadangan listrik). Keduanya langsung disediakan oleh PLN.

“Bapak Presiden meminta agar setiap anak di negeri ini memiliki akses yang sama terhadap teknologi dan ilmu pengetahuan. Digitalisasi pendidikan adalah cara kita memperkuat keadilan sosial dan menyiapkan generasi unggul untuk masa depan bangsa,” pesannya.

Target Penyebaran IFP di Sekolah-sekolah

Berdasarkan data Kemendikdasmen per 22 Oktober 2025, dari 64.072 IFP yang disebarkan, sebanyak 54.578 perangkat sudah diinstal media pembelajaran sehingga siap digunakan.
Sembunyikan kutipan teks

Adapun target sekolah sasaran penerima perangkat digital ini sebanyak 288.865 sekolah yang terdiri dari 64.191 PAUD, 149.268 SD, 43.520 SMP, 14.829 SMA, 11.697 SMK, 2.360 SLB, dan 3.000 SKB dan PKMB.

(cyu/twu)



Sumber : www.detik.com

Dari Buruh Pengupas Mete Jadi Wisudawan Terbaik UB, Ini Kisah Annes



Jakarta

Senyum bangga dan bahagia terlihat di wajah gadis ini saat momen wisuda di Universitas Brawijaya (UB). Namanya adalah Try Bhuwaneswari yang dinobatkan sebagai wisudawan terbaik prodi Pendidikan Teknologi Informasi UB.

Perempuan yang akrab disapa Annes ini bukan datang dari keluarga berada. Ia berhasil meraih prestasi tersebut berkat perjuangannya dan keteguhan hati.

“Saya bukan berasal dari keluarga berkecukupan. Sejak ayah meninggal saat saya berusia sembilan tahun, saya harus berjuang bersama keluarga untuk memenuhi kebutuhan hidup,” tutur Annes dikutip dari laman UB, Selasa (14/10/2025).


Sudah Terbiasa Bekerja dari Kecil

Sejak kecil, Annes sudah terbiasa menanggung tanggung jawab besar. Di usia ketika sebagian anak sibuk bermain, ia justru harus bekerja demi memenuhi kebutuhan hidupnya.

Semasa SMA, Annes menghabiskan hari-harinya sebagai buruh kacip-pekerja pengupas mete-sembari tetap berjuang menuntaskan sekolah. Ketekunannya tak berhenti di situ. Berbekal kecerdasan dan semangat belajar tinggi, ia membuka les privat bagi anak-anak di sekitar rumahnya.

“Pekerjaan itu memang berat, tapi saya jalani dengan ikhlas,” tutur Annes. “Saya tahu, satu-satunya jalan keluar dari keterbatasan adalah pendidikan.”

Dari Jerih Payah Kini Jadi Prestasi

Kerja keras itu akhirnya berbuah manis. Annes berhasil menyelesaikan kuliahnya dengan IPK 3,94 dan resmi menyandang gelar Wisudawan Terbaik Universitas Brawijaya Periode IV.

Hal yang jauh lebih membanggakan adalah kini dirinya sudah bekerja di bidang yang sejalan dengan jurusannya. Dari sana ia kemudian semakin yakin bahwa perjuangan dan konsistensi tak pernah sia-sia.

“Awalnya saya hanya ingin kuliah di bidang pendidikan saja, karena sejak SMA saya sudah sering menjadi asisten mengajar dan guru les. Tapi setelah masuk jurusan ini, saya justru jatuh cinta pada dunia teknologi,” kata Annes.

Pekerjaan sekarang bagi Annes sangat membuatnya tertarik. Ia merasa sudah cukup banyak belajar selama 4 tahun di kampus untuk menjalankannya.

“Butuh waktu hampir empat tahun untuk benar-benar bisa menikmati dunia baru ini,” tambahnya.

Cita-Cita Sederhana, Semangat Luar Biasa

Annes sudah melewati masa-masa sulitnya selama SMP, SMA dan kuliah. Setelah lulus, ia ingin memaksimalkan apa yang sudah dia peroleh dari bangku kuliah.

Harapan Annes sekarang adalah ingin meraih kebebasan finansial (financial freedom). Besar harapan, Annes ingin menjadi orang yang memberikan inspirasi bagi banyak orang.

“Cita-cita saya sederhana saya ingin anak-anak saya nanti tidak merasakan kesulitan seperti yang saya alami dulu,” harapnya.

(cyu/pal)



Sumber : www.detik.com

Masih 1 SMA, 35 Siswa Sekolah Rakyat Bakal Berbeasiswa di Universitas Ary Ginanjar



Jakarta

Ada dua jalur lulusan Sekolah Rakyat. Sebagian ada yang ingin meneruskan ke perguruan tinggi, tetapi ada juga yang ingin bekerja.

Bagi siswa yang ingin melanjutkan ke perguruan tinggi, Kementerian Sosial (Kemensos) RI bakal bekerja sama dengan sejumlah kampus. Salah satu kampus yang dimaksud adalah Universitas Ary Ginanjar.

Mensos Saifullah Yusuf mengatakan ada 35 anak yang saat ini masih kelas 1 SMA dan sudah akan mendapat beasiswa penuh di Universitas Ary Ginanjar.


“Jadi, anak-anak yang ingin sekolah (kuliah) kita sedang kerja sama dengan beberapa perguruan tinggi. Salah satunya dengan Universitas Ary Ginanjar. Ada 35 anak yang sekarang masih kelas 1 SMA sudah akan diterima dengan beasiswa penuh oleh Universitas Ary Ginanjar,” ungkap Mensos dalam kunjungannya ke Sekolah Rakyat Terintegrasi (SRT) 37 Serang, Banten pada Rabu (15/10/2025), dikutip melalui Kemensos RI.

“Seluruh universitas negeri, insya Allah akan siap menerima lulusan-lulusan siswa Sekolah Rakyat yang memang potensial,” imbuhnya.

Bagaimana dengan Siswa yang Ingin Bekerja?

Bagi siswa yang ingin langsung bekerja setelah lulus, Mensos tidak mempersoalkan hal tersebut. Kemensos bakal bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) RI untuk memberikan pendidikan keterampilan sesuai kemampuan siswa.

Siswa yang ingin bekerja setelah lulus, juga akan dikoneksikan dengan perusahaan-perusahaan yang membutuhkan.

“Inilah hal yang sekarang sedang dikerjakan oleh Kementerian Sosial, bagaimana lulusan-lulusannya (Sekolah Rakyat) nanti juga bisa mendapatkan tempat yang terbaik sesuai dengan bakat dan minat mereka,” kata Mensos.

Ia mengingatkan kepada kepala sekolah dan guru untuk mengawal pendidikan siswa-siswi Sekolah Rakyat. Mensos berpesan agar fasilitasi ini tidak berhenti pada memberikan ijazah, lalu anak-anak tersebut pulang ke rumah dan kembali tidak mampu.

Hal ini dimaksudkan, agar setelah siswa-siswi itu lulus, maka dapat keluar dari kemiskinan dan mengangkat derajat orang tua.

Ia berpesan, jangan sampai setelah lulus SMA, siswa Sekolah Rakyat menganggur dan miskin lagi. Sebab, artinya Sekolah Rakyat gagal.

“Ibu kepala sekolah, ibu guru semua, tolong diperhatikan kalau sampai kita hanya cuma meluluskan anak-anak kita, hanya ngasih ijazah, setelah itu selesai, anak-anak pulang ke rumahnya, kemudian jadi loyo, tidak mampu lagi, itu menjadi gagal Sekolah Rakyat,” ujarnya.

(nah/nwk)



Sumber : www.detik.com

Tips Dapat Hasil TKA Maksimal Ala Pusmendik Kemendikdasmen, Murid Merapat!


Jakarta

Pusat Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Pusmendik Kemendikdasmen) berikan tips agar hasil Tes Kemampuan Akademik (TKA) murid bisa maksimal. Bagaimana tipsnya?

Seperti yang diketahui, TKA untuk jenjang SMA/MA, SMK/MAK/SMALB, Paket C/PKPPS Ulya, dan yang sederajat akan berlangsung 3-9 November 2025 mendatang. Ujian TKA akan berlangsung dua hari dengan waktu pengerjaan 150 menit untuk hari pertama dan 130 menit bagi hari kedua.

Dengan waktu yang terbatas ini, tentu saja murid perlu memiliki strategi agar seluruh soal ujian bisa dikerjakan. Untuk itu, Pusmendik Kemendikdasmen menyatakan manajemen waktu ujian menjadi kunci penting keberhasilan TKA.


Dikutip dari postingan Instagram Pusmendik, Kamis (16/10/2025), berikut tips capai hasil TKA yang maksimal ala Pusmendik Kemendikdasmen. Terapkan yuk detikers!

Tips Dapat Hasil TKA Maksimal Ala Pusmendik Kemendikdasmen

Adapun tips dapat hasil TKA maksimal melalui manajemen waktu ujian, yakni:

1. Soal Mudah Kerjakan Pertama!

Sebaiknya kerjakan soal yang mudah terlebih dahulu, jangan sampai detikers kehabisan waktu dan terpaku di soal-soal yang sulit.

2. Tidak Ada Pengurangan Poin

Pusmendik menyatakan tidak ada sistem pengurangan poin atau nilai meski jawaban salah. Dengan begitu, sebaiknya murid tetap mengisi jawaban meski ragu-ragu.

3. Atur Tempo Pengerjaan

Cobalah untuk berlatih mengatur tempo pengerjaan dan jangan terlalu lama mengerjakan setiap satu soal. Sebaiknya satu soal dikerjakan maksimal 1-2 menit.

4. Sediakan Waktu untuk Cek Ulang

Sisakan waktu menuju akhir untuk mengecek ulang jawabanmu. Sekali lagi pastikan semua soal dijawab karena tidak ada pengurangan nilai jika salah.

5. Tenangkan Diri dan Fokus

Di setiap hari ujian, murid akan mendapat sesi latihan selama 10 menit. Sebaiknya pergunakan waktu ini untuk menenangkan diri dan fokus sebelum ujian mata pelajaran berlangsung.

Jadwal Pelaksanaan TKA 2025

Jadwal ini berlaku untuk jenjang SMA/MA, SMK/MAK/SMALB, Paket C/PKPPS Ulya, dan yang sederajat.

1. Pembagian Gelombang

– Gelombang I: Senin-Selasa, 3-4 November 2025

– Gelombang II: Rabu-Kamis, 5-6 November 2025

– Gelombang Khusus: Sabtu-Minggu, 8-9 November 2025 (Paket C/PKPPS Ulya, dan yang sederajat)

2. Pembagian Sesi

Setiap harinya terdapat tiga sesi dengan waktu pengerjaan 150 menit pada hari pertama dan 130 menit pada hari kedua.

Hari Pertama

  • Sesi 1: 07.30-10.00
  • Sesi 2: 10.30-13.00
  • Sesi 3: 14.00-16.30

Hari Kedua

  • Sesi 1: 07.30-9.40
  • Sesi 2: 10.10-12.20
  • Sesi 3: 13.30-15.40

3. Jenis Asesmen

Hari Pertama

  • Latihan (10 menit)
  • Bahasa Indonesia (45 menit)
  • Matematika (50 menit)
  • Bahasa Inggris (45 menit)

Hari Kedua

  • Latihan (10 menit)
  • Mata Pelajaran Pilihan Pertama (60 menit)
  • Mata Pelajaran Pilihan Kedua (60 menit)

Itulah informasi tentang tips meraih hasil maksimal TKA dari Pusmendik Kemendikdasmen. Selamat mencoba detikers!

(det/nah)



Sumber : www.detik.com

Begini Skema Pembagian Gizi di Menu MBG, Berbeda Tiap Jenjang Sekolah



Jakarta

Badan Gizi Nasional (BGN) menerapkan skema penyajian menu program Makan Gizi Gratis (MBG) yang berbeda pada tiap jenjang. Seperti apa skemanya?

Diketahui, skema ini diberikan bagi peserta didik di 27 sekolah di Kabupaten Penajam Paser Utara, ProvinsiKalimantan Timur. Menurut Ahli Gizi BGN, Aknes Asteria Pioh, penerapan gizi tidak sekadar dibagi secara rata.


“Penerapan gizi tidak sekadar dibagi rata, ada beberapa skema yang harus dilalui, seperti batasan umur peserta didik,” ujarnya dalam Antara, Kamis (16/10/2025).

Skema Pembagian Gizi di Menu MBG

Skema pembagian gizi di menu MBG termasuk:

  1. Pendidikan anak usia dini (PAUD)/taman kanak-kanak (TK), serta sekolah dasar (SD) kelas satu sampai kelas tiga: porsi kecil
  2. SD kelas empat hingga sekolah menengah pertama (SMP): porsi sedang
  3. Sekolah menengah atas (SMA), ibu hamil, dan ibu menyusui: porsi besar

BGN menyatakan pihaknya sudah memperhitungkan dari segi energi, protein, lemak, dan karbohidrat. Menurut Aknes Asteria, pembagian gizi ini demi memenuhi kebutuhan gizi peserta didik penerima manfaat.

Ibu Hamil dan Balita akan Menjadi PenerimaMBG Tahap 2

Ibu hamil, ibu menyusui, balita, dan pos pelayanan terpadu (posyandu) baru akan menjadi penerima manfaat MBG tahap 2.

Pada tahap 2, peserta didik atau guru masih akan menjadi penerima MBG.

(nir/nwk)



Sumber : www.detik.com

Heboh Guru Menampar Siswa, Bagaimana Menurut Pandangan Islam?


Jakarta

Di lingkungan pendidikan di Indonesia seringkali kita temui penerapan hukuman fisik oleh tenaga pendidik kepada anak didiknya. Kasus yang cukup ramai diberitakan baru-baru ini yaitu seorang guru yang juga menjabat sebagai kepala sekolah di salah satu Sekolah Menengah Atas (SMA) di Banten yang menampar siswanya yang ketahuan merokok di lingkungan sekolah.

Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Provinsi Banten, Lukman, menjelaskan siswa tersebut ditegur oleh guru lantaran ketahuan merokok di lingkungan sekolah.

“Jadi awalnya siswa itu merokok di belakang sekolah, ketahuan oleh kepala sekolah. Kepala sekolah kemudian menegur dan mengingatkan,” kata Lukman kepada wartawan, Selasa (14/10/2025) dikutip detikNews.


Guru tersebut mengakui sempat menyentuh wajah siswa. Namun, Lukman belum bisa memastikan apakah gerakan itu merupakan tamparan keras atau tidak.

“Tapi menurut pengakuan kepala sekolah, memang sempat ngeplak (menepuk kepala siswa). Saya tidak tahu apakah keras atau tidak, tapi pengakuannya memang begitu,” katanya.

Tidak terima anaknya ditampar oleh sang kepala sekolah, pihak orang tua siswa melaporkan tindakan tersebut kepada polisi.

“Sudah (laporan ke polisi), itu udah ramai juga,” kata Kanit Perlindungan Perempuan dan Anak Satreskrim Polres Lebak Ipda Limbong saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (14/10).

Kasus ini kemudian menjadi perbincangan hangat di masyarakat dan menjadi isu yang kontroversial. Ada yang membenarkan tindakan sang guru dalam mendisiplinkan murid tersebut, ada pula yang menyayangkan tindakan tersebut karena dinilai termasuk kekerasan terhadap anak.

Lantas, bagaimana pandangan Islam terkait hukuman fisik yang diterapkan pada anak didik? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Hukuman Fisik pada Anak dalam Pandangan Islam

Sebagai agama yang penuh hikmah, Islam mengajarkan kasih sayang sekaligus ketegasan. Terkait hukuman fisik pada anak, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Dalam mendisiplinkan anak untuk mengejakan salat, Rasulullah SAW membolehkan memukul anak dengan tujuan untuk mendidik mereka. Pukulan tersebut ditujukan pada anak yang telah berumur 10 tahun namun enggan mengerjakan shalat.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ، وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ، وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ»

Artinya: Rasulullah SAW bersabda, “Suruhlah anak-anakmu melaksanakan shalat ketika mereka berumur tujuh tahun dan pukullah mereka karena meninggalkan shalat itu jika berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka.” (HR Abu Dawud)

Dilansir dari NU Jateng, KH Ahmad Niam Syukri Masruri menjelaskan bahwa pukulan yang dimaksud adalah pukulan kasih sayang dengan tujuan untuk mendidik bukan untuk menyakiti.

Selain itu, jika terpaksa harus memukul, hindari memukul pada bagian wajah, sebab hal itu dinilai dapat melukai kehormatan sang anak.

Hal ini dijelaskan dalam kitab Shahih al-Jami ash-Shaghir Jilid 1 oleh Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani. Dalam sebuah hadits hasan yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

إِذَا ضَرَبَ أَحَدُكُمْ خَادِمَهُ فَلْيَجْتَنِبِ الْوَجْهَ

Artinya: Apabila salah seorang di antara kalian memukul budaknya, maka hindarilah mukanya!

Jika mengacu pada hukum yang berlaku di Indonesia, terdapat larangan melakukan kekerasan fisik terhadap anak sendiri dan anak didik.

Mengutip laman Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Hukum Republik Indonesia, aturan ini terdapat di dalam Pasal 76 C Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.

Dalam pasal 76 C tersebut dikatakan: Setiap Orang dilarang menempatkan, membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut serta melakukan Kekerasan terhadap Anak. Inilah larangan pendidik/guru, tenaga kependidikan, dan bagi setiap orang yang melakukan kekerasan terhadap anak.

Lebih lanjut, dalam tayangan video Penyuluh Hukum BPSDM RI, dijelaskan bahwa hukum di Indonesia membenarkan orang tua untuk melaporkan tindak kekerasan yang dialami oleh murid di lingkungan sekolah, termasuk yang dilakukan oleh guru. Meskipun hal ini belum dianggap lumrah di tengah masyarakat Indonesia.

Orang Tua Hendaknya Mengajarkan Adab kepada Guru

Meskipun orang tua dibolehkan terlibat dalam mengawasi pola didik yang diterapkan di sekolah, namun hendaknya orang tua mengajar anaknya untuk menghormati guru.

Hal ini dijelaskan oleh pengasuh Lembaga Pengembangan Dakwah dan Pondok Pesantren Al-Bahjah, Yahya Zainul Ma’arif atau yang akrab disapa Buya Yahya.

Dalam ceramahnya, beliau yang mengimbau kepada para orang tua agar menanamkan adab kepada para guru agar ilmu yang diperoleh menjadi berkah dan bermanfaat.

“Ajari anak-anakmu untuk punya adab dengan gurunya. Jangan diajari untuk kurang ajar. Bahkan kalau seandainya guru itu melakukan hukuman yang salah bukan harus kita ajari anak kita marah membenci sang guru. Kita akan datang kepada guru dan kita bicara baik-baik,” jelas Buya Yahya dalam video yang diunggah di kanal YouTube Al-Bahjah TV. detikHikmah telah mendapatkan izin untuk mengutip ceramah Buya Yahya di kanal tersebut.

“Kalau Anda mengajari anak Anda dendam kepada guru. Itu awal kegagalan Anda dan ndak bakal bisa bener anak Anda… Lihat, yang punya perilaku seperti itu, anaknya jadi anak setan… Kenapa? Karena diajari anaknya sombong…” tegas Buya Yahya.

Di sisi lain, Buya Yahya juga mengingatkan kepada lembaga pendidikan untuk memberikan hukuman yang wajar. Beliau juga menyebutkan beberapa hukuman yang tidak diperkenankan, yaitu:

  1. Hukuman berupa denda karena itu dianggap mengambil hak orang lain.
  2. Hukuman fisik yang membahayakan, seperti memukul wajah sampai biru matanya.
  3. Hukuman yang tidak sesuai dengan kondisi anak. Misalnya anak didik mengidap penyakit tertentu atau memiliki pantangan tertentu, hendaknya guru memperhatikan agar hukuman yang diberikan tidak membahayakan siswa.

Sebagai penutup, Buya Yahya menekankan agar pendidik memberikan hukuman yang wajar dan tidak bersikap zalim kepada siswanya.

“Pendidik yang bener, kalau memberikan hukuman yang wajar. Ketahuilah, jangan masuk wilayah zalim,” pungkasnya.

(inf/lus)



Sumber : www.detik.com