Tag Archives: spooring

Berencana Road Trip di Musim Hujan? Simak Tips Ini agar Tetap Aman!



Jakarta

Libur Natal dan Tahun Baru bisa dimanfaatkan untuk road trip bersama keluarga. Namun, karena musim hujan mulai melanda sebagian besar wilayah Indonesia, pengendara mobil perlu ekstra hati-hati.

PT Bridgestone Tire Indonesia membagikan beberapa tips yang dapat ‘dicontek’ oleh detikers untuk tetap aman selama berkendara di musim hujan. Menurut pabrikan ban asal Jepang ini, setidaknya ada tiga poin yang perlu diperhatikan sebelum melakukan perjalanan.

Periksa dan Pastikan Tekanan Angin Ideal

Cara paling sederhana untuk menjaga keselamatan adalah dengan mengecek tekanan angin ban mobil secara berkala dan memastikannya sesuai dengan tekanan ideal. Umumnya, informasi tekanan angin ban standar pabrik ditempel di dekat pintu pengendara. Jika tidak ada, maka pengendara perlu memeriksa buku manual.


Periksa Ketinggian Kembang Ban

Ban mobil memiliki batas usia pakai. Cara mudah untuk mengetahui apakah ban masih layak digunakan adalah dengan memeriksa ketinggian kembang melalui Tread Wear Indicator (TWI). Indikator ini biasanya berada di tengah alur ban dengan bentuk yang mudah dikenali.

Spooring dan Balancing Sebelum Berkendara

Spooring dan balancing merupakan perawatan rutin yang penting untuk dilakukan. Bridgestone Indonesia mengklaim prosedur ini bertujuan untuk menjaga stabilitas kendaraan dan mengurangi getaran selama perjalanan.

Selain tiga hal tadi, Deputy Head of Original Equipment (OE) Sales Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano, menekankan pentingnya perawatan ban sebagai komponen vital, terutama di musim hujan.

“Ban merupakan satu-satunya bagian kendaraan yang bersentuhan langsung dengan jalan. Dengan permukaan kontak yang setara dengan telapak tangan, ban harus mampu menahan beban kendaraan, mendukung akselerasi, manuver, dan pengereman. Karena itu, perawatan ban menjadi sangat penting, terutama saat berkendara di musim hujan,” ujar Fisa dalam siaran pers yang diterima detikOto.

(mhg/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Jangan Abaikan Ban! Ini Tips Aman Berkendara di Arus Balik Libur Long Weekend



Jakarta

Libur panjang Maulid Nabi sudah usai, kini saatnya berkendara pulang mengarungi arus balik libur long weekend.

Arus balik umumnya membuat jalanan lebih padat dari biasanya. Karena itu, menjaga kondisi kendaraan jadi hal wajib agar perjalanan pulang tetap aman dan nyaman.

Salah satu komponen yang sering diremehkan justru punya peran besar, yakni ban. PT Bridgestone Tire Indonesia mengingatkan pengendara untuk memastikan kondisi ban prima sebelum melaju.


“Keselamatan selalu jadi prioritas utama. Melalui tips perawatan ban ini, kami ingin masyarakat lebih peduli agar perjalanan long weekend lebih nyaman dan aman,” ujar Head of Original Equipment Sales Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano, dalam keterangan resminya.

Ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan. Pertama, cek tekanan udara ban sesuai rekomendasi pabrikan.

Ban kempis bikin cepat aus dan boros BBM, sementara ban terlalu keras mengurangi traksi dan kenyamanan. Lalu, pastikan ketebalan tapak ban minimal 1,6 mm. Jika sudah aus, risiko selip terutama di jalan basah bisa meningkat.

Jangan abaikan retakan atau benjolan pada ban. Hal kecil seperti kerikil yang menempel di alur ban juga bisa berbahaya karena mengurangi daya cengkeram.

Selain itu, lakukan rotasi setiap 8.000-10.000 km, balancing, dan spooring supaya kendaraan tetap stabil dan enak dikendarai.

Satu hal lagi yang tak kalah penting adalah ban cadangan. Pastikan kondisinya baik dan tekanannya ideal, bahkan sebaiknya 5-10 psi lebih tinggi dari standar.

Hindari pula membawa muatan berlebih karena bisa membuat ban bekerja lebih keras, apalagi di jalur menanjak.

Dengan ban yang sehat dan kendaraan siap jalan, perjalanan arus balik libur panjang bisa lebih tenang, nyaman, dan minim risiko.

Jadi, sebelum berangkat, luangkan waktu sebentar untuk memeriksa kondisi ban. Itu investasi kecil untuk keselamatan detikers dan keluarga di perjalanan.

(mhg/lua)



Sumber : oto.detik.com

Kenali Tanda-tanda Suspensi Mobil Bermasalah



Jakarta

Suspensi merupakan komponen penting pada mobil yang bertugas menyerap getaran jalan demi menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara. Tak hanya itu, suspensi memiliki peran sebagai penopang bodi, penyeimbang, sekaligus menjaga stabilitas kendaraan ketika melaju di berbagai kondisi jalan. Kenali tanda-tanda suspensi mobil bermasalah.

Dijelaskan Auto2000, sistem suspensi terdiri dari pegas dan shock absorber atau peredam kejut. Beberapa mobil modern bahkan dilengkapi tambahan komponen penunjang yang membuat pengendalian lebih stabil serta meningkatkan kenyamanan penumpang.

Fungsi Suspensi Mobil

Selain meredam guncangan, suspensi juga berfungsi melindungi penumpang juga barang bawaan, menjaga kestabilan kendaraan, menyalurkan gaya pengereman, hingga menopang bodi mobil pada poros roda. Karena itu, kondisi suspensi yang prima sangat krusial bagi keselamatan.


Tanda-tanda Suspensi Bermasalah

Ada beberapa gejala yang bisa dirasakan ketika suspensi tak lagi bekerja optimal. Pertama, mobil terasa berayun berlebihan saat melintasi tikungan atau butuh waktu lama kembali stabil. Kedua, muncul suara berisik dari area kaki-kaki, yang mengindikasikan adanya komponen aus.

Selain itu, mobil tampak tak seimbang saat diparkir di permukaan datar, menandakan salah satu sisi suspensi melemah. Kebocoran oli pada shock absorber juga menjadi ciri yang jelas, karena akan membuat peredam kejut kehilangan fungsi. Gejala lain bisa terlihat dari ban yang aus tidak merata, menandakan suspensi sudah lama terganggu.

Cara Menjaga Suspensi Tetap Awet

Agar suspensi selalu bekerja optimal, pemilik mobil perlu rutin memeriksa tekanan angin ban, karena tekanan yang tidak sesuai bisa membuat suspensi bekerja lebih keras. Cek kondisi shock absorber, per, dan komponen karet kaki-kaki secara berkala agar tidak ada kebocoran atau korosi.

Selain itu, hindari membawa muatan berlebih yang melebihi daya angkut, rutin lakukan spooring dan balancing, serta rotasi ban setiap servis berkala. Gaya mengemudi juga berpengaruh: hindari menghantam lubang jalan atau polisi tidur dengan kecepatan tinggi agar suspensi tidak cepat rusak.

Perawatan berkala di bengkel resmi sangat dianjurkan agar sistem suspensi selalu dalam kondisi prima, sehingga pengalaman berkendara tetap nyaman, aman, dan stabil di setiap perjalanan.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Rotasi Ban Mobil Penting Dilakukan, Ini Tujuannya



Jakarta

Banyak pemilik mobil kerap menyepelekan urusan ban, padahal komponen ini punya peran penting dalam keselamatan dan kenyamanan berkendara. Salah satu perawatan sederhana tapi sering dilupakan adalah rotasi ban. Langkah ini penting dilakukan karena bisa memperpanjang usia pakai ban dan menjaga performa mobil tetap optimal.

Dijelaskan Auto2000 dalam keterangannya, ban mobil bisa aus tak merata, meski belum waktunya diganti. Misalnya sisi luar ban bisa lebih cepat habis dibanding sisi dalam. Keausan yang tidak merata ini bisa membuat daya cengkeram ban berkurang, bahkan berpotensi menyebabkan aquaplaning di jalan basah, yaitu kondisi berbahaya saat ban kehilangan traksi di atas air.


Untuk mencegahnya, rotasi ban sebaiknya dilakukan secara rutin setiap 10.000 km atau saat servis berkala. Biasanya, ban depan lebih cepat aus karena menanggung beban pengereman dan arah belokan. Itulah sebabnya ban perlu ditukar posisi agar keausannya merata.

Namun, pola rotasi ban tak bisa asal tukar. Untuk ban bias, bisa dilakukan secara menyilang (crossing) — ban depan kanan dipindah ke belakang kiri, dan sebaliknya. Sedangkan untuk ban radial dengan pola telapak searah (directional), rotasi hanya bisa dilakukan depan-belakang pada sisi yang sama. Jika sampai dibalik kiri-kanan, suara ban bisa jadi berisik dan traksinya berkurang.

Di samping itu, bagi mobil yang punya ban cadangan full size, ban serep juga bisa masuk ke siklus rotasi, sehingga semua ban mendapat beban kerja yang seimbang.

Selain rotasi, jangan lupa juga melakukan spooring dan balancing. Spooring berfungsi menyetel ulang sudut roda agar lurus sempurna, sementara balancing menjaga putaran roda tetap stabil. Kedua hal ini bisa dilakukan bersamaan dengan rotasi ban saat servis berkala.

Dengan melakukan rotasi, spooring, dan balancing secara rutin, mobil lebih nyaman dikendarai, ban lebih awet, dan risiko kehilangan kendali bisa diminimalkan.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com