Tag Archives: sulawesi tengah

Berkat Wings Air, Bandara Sultan Bantilan di Tolitoli Makin Terkoneksi



Tolitoli

Berkat rute baru dari maskapai Wings Air, Bandara Sultan Bantilan di Tolitoli (TLI) kini makin terkoneksi dengan Bandara Mutiara SIS Al Jufrie di Palu (PLW).

Dari pesisir barat Sulawesi Tengah, kabar baik datang bagi masyarakat Kabupaten Tolitoli dan sekitarnya. Kini perjalanan udara semakin mudah, cepat, dan nyaman usai maskapai Wings Air resmi mengudara kembali dari Tolitoli ke Palu.

Menurut Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro, rute baru ini akan membuka kembali jalur penting untuk konektivitas intra Sulawesi Tengah dan keterhubungan dengan berbagai kota besar di Indonesia.


“Melalui Palu sebagai penghubung utama, masyarakat kini dapat melanjutkan penerbangan menuju Luwuk, Morowali, Balikpapan, Makassar, Surabaya, dan Jakarta di hari yang sama atau pada jadwal berikutnya, sesuai kebutuhan perjalanan,” jelas Danang dalam keterangannya, Jumat (17/10/2025).

“Rute ini bukan sekadar layanan udara, melainkan penghubung kehidupan dan peluang di pusat pertumbuhan ekonomi baru bagi masyarakat Tolitoli dan wilayah sekitarnya,” imbuh Danang.

Traveler dapat menikmati kemudahan dengan memesan tiket dan check-in online rute ini melalui aplikasi BookCabin. Traveler juga bisa memesan akomodasi (hotel/penginapan) secara praktis dalam satu platform, serta menjadi anggota CabinClub untuk memperoleh penawaran spesial dan reward menarik lainnya.

“Beberapa manfaat langsung yang dapat dirasakan dari rute baru ini antara lain, mempermudah akses wisatawan dan pelaku usaha yang ingin berkunjung atau berinvestasi di Tolitoli hingga Distribusi barang, hasil pertanian, dan perikanan menjadi lebih cepat ke berbagai kota besar,” kata Danang.

Wings Air Terbangi Rute Tolitoli PaluWings Air Terbangi Rute Tolitoli Palu Foto: (dok. Wings Air)

Untuk penerbangan Tolitoli-Palu, Wings Air akan menggunakan pesawat ATR 72 berkapasitas 72 kursi kelas ekonomi yang dirancang ideal untuk rute jarak pendek dan sesuai dengan infrastruktur Bandara Sultan Bantilan.

“Wings Air menyampaikan terima kasih atas dukungan penuh dari Pemerintah Kabupaten Tolitoli, pengelola bandara, pengatur lalu lintas udara, stakeholders penerbangan, serta seluruh mitra kerja dan masyarakat yang terus berperan aktif dalam memajukan konektivitas udara di Sulawesi Tengah,” tutup dia.

Berikut Jadwal Penerbangan Wings Air Tolitoli-Palu:

1. Palu (PLW) – Toli Toli (TLI) IW-1154: Terbang 10.35 WITA, Tiba 11.30 WITA

2. Toli Toli (TLI) – Palu (PLW) IW-1155: Terbang 12.05 WITA, Tiba 13.00 WITA

(wsw/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Witan Sulaeman Jadi Korban Pesawat Haji Garuda Delay 28 Jam



Madinah

Fase pemulangan jemaah haji oleh maskapai Garuda Indonesia kembali mengalami keterlambatan atau delay. Kali ini delay berlangsung hingga 28 jam atau tertunda satu hari, terparah dalam catatan penerbangan haji tahun ini.

Jemaah yang mengalami penundaan penerbangan itu berasal dari kelompok terbang (kloter) 9 Embarkasi Balikpapan (BPN-9). Mereka berjumlah 324 orang yang berasal dari Palu, Sulawesi Tengah.

Salah seorang jemaah yang ada di rombongan itu yakni punggawa Timnas Indonesia, Witan Sulaeman. Witan menunaikan ibadah haji bersama istrinya yang tergabung dalam rombongan kloter BPN-9 Embarkasi Balikpapan.


Berdasarkan jadwal, rombongan jemaah Kloter BPN-9 sedianya akan terbang dari Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah pada Sabtu (6/7/2024) pukul 13.40 Waktu Arab Saudi (WAS). Namun informasi mendadak didapat jemaah saat berada di bus, bahwa pesawat Garuda yang akan membawanya dijadwalkan tertunda hingga Minggu (7/7/2024) sekitar pukul 17.40 WAS.

Akhirnya Witan bersama ratusan jemaah lainnya kembali bermalam di Madinah tepatnya di Andalus Golden Hotel. Mereka pun kembali membawa koper dari bus menuju hotel.

Witan Sulaeman bersama istri tergabung dalam rombongan jemaah haji yang pesawatnya delay 28 jam.Witan Sulaeman bersama istri tergabung dalam rombongan jemaah haji yang pesawatnya delay 28 jam. Foto: Nugroho Tri Laksono/detikcom

Sementara pantauan detikHikmah pada Minggu (7/7/2024) pagi, Witan bersama istrinya mengenakan seragam batik jemaah haji Indonesia berwarna ungu lengkap, tak lupa Witan juga mengenakan peci berwarna hitam. Keduanya keluar dari hotel dan menuju ke bus yang akan membawanya ke Bandara AMAA, Madinah.

“Pelayanan petugasnya bagus. Selama ini tidak ada kendala (saat di Tanah Suci),” ujar Witan singkat saat menuju bus.

Diketahui, fase pemulangan jemaah haji oleh maskapai Garuda Indonesia ke Tanah Air lagi-lagi mengalami penundaan. Tak tanggung-tanggung, delay ini berlangsung hingga 28 jam atau tertunda satu hari.

Garuda pun memberi kompensasi berupa uang pengganti yang masing-masing jemaah diberikan 150 riyal.

(nla/kri)



Sumber : www.detik.com

Cerita Jemaah Haji Batal Pulang gegara Delay 28 Jam



Madinah

Abdul Kadir (60) bersama 323 jemaah haji kloter 9 Embarkasi Balikpapan, asal Kota Palu, Sulawesi Tengah, bersiap menuju ke Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis Madinah. Dia bersiap untuk kembali ke Tanah Air setelah 9 hari singgah melaksanakan ibadah sunnah di Kota Nabi.

Abdul Kadir semringah, karena tahu hari itu, Sabtu 6 Juli 2024 akan segera pulang ke Tanah Air untuk melepas rindu. Semua barang termasuk oleh-oleh sudah ia kemas rapi di koper berlapis kain merah-putih, khas jemaah haji RI.

Kadir bercerita, Sabtu pagi sekitar pukul 07.00 Waktu Arab Saudi (WAS), bus pun datang. Sejumlah jemaah mulai tampak sibuk. Beberapa di antaranya mulai mengangkut koper-koper mereka dari hotel menuju bus. Ada juga yang masih melakukan video call dengan keluarganya di Indonesia, mengabarkan bahwa sebentar lagi akan terbang ke Tanah Air.


“Sudah diangkut semua ke mobil (bus), kita disuruh cepat-cepat naik ke bus. Lalu kita menunggu lama dan sudah dibagikan paspor, setelah kita lama, dia (masyariq) minta kembali paspornya,” kata Abdul Kadir di Madinah, Minggu (7/7/2024).

Batinnya mulai bergumam karena setelah dua jam, bus tak juga bergerak. Dia mengatakan, kurang lebih selama dua jam berada di dalam bus. Kadir mulai curiga, “Itu mulai jam 7 sampai jam 9 di bus,” katanya.

Setelah dua jam menunggu, batin Kadir benar. Dia dan ratusan jemaah lain yang ada di 8 bus diminta turun lagi dan membawa koper mereka untuk kembali ke hotel. Kadir mendapat kabar pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA-4209 yang akan membawanya ke Tanah Air mengalami keterlambatan.

“Iya kita tarik-tarik lagi koper ke sana semua. Gara-gara pesawat delay, kita disuruh turun dari bus dan masuk hotel lagi, kalau di sana (bandara) tidak ada tempat menginap makanya kita disuruh masuk hotel lagi,” sambung kadir.

Harapan Abdul Kadir untuk pulang di hari itu kandas, sedianya dia dan jemaah kloter BPN-09 terjadwal akan terbang ke Tanah Air dari Madinah pukul 13.40 WAS, Sabtu (6/7/2024). Namun informasi mendadak didapat, pesawat Garuda yang akan membawanya dijadwalkan tertunda hingga Minggu (7/7/2024) sekitar pukul 17.40 WAS.

“Langsung saya telepon, mengabarkan keluarga di rumah kalau tidak jadi pulang hari ini. Iya sudah, keluarga sudah menunggu beberapa hari karena keluarga dari jauh semua dari Toli-Toli,” ungkapnya.

Ahad pagi 7 Juli 2024, Abdul Kadir bersama ratusan jemaah asal Palu Sulteng sudah kembali berkumpul di lobi Andalus Golden Hotel Madinah. Aktivitas mereka mirip seperti hari kemarin, mereka bersiap untuk menuju bus yang akan membawanya ke bandara. Namun tak seperti kemarin, Kadir terlihat agak trauma, khawatir kepulangannya tertunda lagi.

“Makanya saya bilang sama keluarga tadi, insyaallah kalau tidak ada halangan akan pulang hari ini,” kata Kadir.

Untuk diketahui, fase pemulangan jemaah haji oleh maskapai Garuda Indonesia ke Tanah Air lagi-lagi mengalami penundaan atau delay. Tak tanggung-tanggung, delay ini bahkan terjadi hingga 28 jam atau tertunda hingga satu hari.

Garuda pun memberi kompensasi berupa uang pengganti yang masing-masing jemaah diberikan 150 riyal. “Infonya dapat uang pengganti 150 riyal, tapi saya belum menerima,” kata Kadir.

(nla/kri)



Sumber : www.detik.com