Tag Archives: sulawesi tenggara

Indahnya Wisata Alam di Wakatobi, Hidden Gem buat Healing & Nyantai



Jakarta

Kondisi kelelahan mental, fisik, dan emosional dapat terjadi akibat kelelahan yang tidak dirasakan sehingga dapat kehilangan motivasi dalam hidup. Keadaan seperti ini membuat sebagian Gen Z membutuhkan suasana baru untuk mengembalikan motivasi dalam hidupnya.

Tak heran jika tren traveling untuk reconnect dengan alam kian populer di kalangan anak muda. Berbagai kegiatan saat traveling seperti snorkeling, diving, hingga hiking pun banyak dilakoni Gen Z sebagai sarana healing.

Di antara sekian banyak destinasi, Wakatobi hadir sebagai hidden gem Indonesia yang menawarkan keindahan alam bawah laut, budaya lokal yang hangat, dan ketenangan yang sulit ditemukan di destinasi wisata mainstream.


Terletak di Sulawesi Tenggara, Wakatobi bukan hanya surga bagi para penyelam dunia, tapi juga tempat sempurna untuk Gen Z yang ingin menjauh sejenak dari hiruk pikuk kota dan menemukan kembali versi terbaik dirinya. Melalui eksplorasi alam yang autentik dan interaksi dengan budaya lokal yang masih lestari, perjalanan ke Wakatobi bisa menjadi pengalaman transformatif yang menyegarkan jiwa.

Keindahan alam Wakatobi akan dieksplor lebih jauh dalam serial mini 3 episode yang akan dikembangkan Tolak Angin. Kemegahan alam bawah laut, budaya, hingga alam Wakatobi akan disorot melalui mini series berjudul ‘Angin Angan’ yang akan hadir dengan gaya bercerita.

Mini series tersebut menceritakan seorang pembawa berita cuaca TV nasional berusia 28 tahun di Indonesia, Andi Wan Tyupaan, yang juga dikenal sebagai Awan yang tampan, cerdas, dan berasal dari keluarga kaya tetapi masih lajang.

Meskipun banyak wanita yang tertarik padanya, tidak ada yang bertahan lama. Alasannya? Setiap kali seseorang berbicara kepadanya untuk pertama kalinya, dia selalu membalas dengan ‘Hah?!’ bukan hanya sekali, tetapi tiga kali. Baru setelah itu, dia menjadi pria yang sangat normal. Itu adalah kebiasaan aneh yang membuat orang menjauh.

Suatu hari, Awan mendengar dari seorang teman bahwa dia mungkin dapat ‘menyembuhkan kebiasaan aneh ini’ di Wakatobi. Tetapi mengapa Wakatobi? Apa yang ada di tempat ini yang menjadi kunci perubahannya? Bisakah Awan akhirnya pulih dan menemukan cinta yang selama ini dicarinya?

[Gambas:Youtube]

Adapun, lokasi untuk pengambilan gambar dari mini series ini akan dilakukan di Pulau Wangiwangi, Underwater Pulau Tomia, Kampung Bajo Sampela, dan Desa Pajam.

Bagaimana tertarik untuk mengunjungi Wakatobi? Jangan lupa bawa Tolak Angin untuk menjaga kehangatan tubuh dan mencegah agar tidak masuk angin. Tolak Angin bisa kamu beli di mana saja mulai dari toko, minimarket serta secara online di www.sidomunculstore.com atau di Sido Muncul Official Store di berbagai marketplace.

Tonton juga “Tak Ada Pelangi di Jalan Andrea Hirata Selamatkan Bahasa Belitung” di sini:

(prf/ega)



Sumber : travel.detik.com

Pesona Patung Rp 53 Miliar di Baubau, Sulawesi Tenggara Ini Faktanya!


Jakarta

Media sosial TikTok belakangan ramai dengan unggahan patung seharga Rp 53 miliar di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra). Sosok berkharisma yang diabadikan dalam patung ini ternyata adalah Sultan Himayatuddin Muhammad Saydi seorang Pahlawan Nasional. Pemberian gelar secara resmi tercantum dalam Keputusan Presiden (Keppres) RI Nomor 120/TK/2019.

Dikutip dari Antara, bangunan ini disebut Patung Oputa Yii Koo yang merupakan gelar bagi Sulton Buton ke-20 dan ke-23. Total biaya ini memang sangat fantastis, bahkan situs Badan Penghubung Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara menyebut ongkos pembangunan mencapai Rp 60 miliar. Pembangunan dimulai sejak 2022 dengan APBD Provinsi Sultra.

Fakta Patung Oputa Yii Koo Rp 53 Miliar

Patung yang digadang-gadang menjadi ikon wisata terbaru di Baubau ini sudah selesai dibangun dan bisa dilihat secara utuh. Berikut beberapa fakta patung yang terlihat gagah ini


1. Apakah Rp 53 miliar terlalu mahal?

Pembangunan Patung Oputa Yii Koo di Baubau, Sulawesi TenggaraPembangunan Patung Oputa Yii Koo di Baubau, Sulawesi Tenggara (dok google maps September 2022)

Anggaran Rp 53 miliar memang sangat besar, namun patung ini diharapkan bisa memberi dampak positif bagi masyarakat Sultra. Area terbuka sekitar patung dapat digunakan untuk kegiatan sosial, menambah ruang publik baru bagi masyarakat, sekaligus menarik kunjungan wisata ke Baubau.

2. Lokasi patung di tepi pantai

Patung Oputa Yii Koo berlokasi di Kotamara, Kelurahan Kaobula, Kecamatan Batupoaro, Kota Baubau. Bangunan patung berada di tepi pantai menjorok ke laut berpadu dengan warna air laut biru hijau. Hasilnya, patung terlihat sangat indah dan sangat eyecatching serta Instagramable.

3. Patung terbuat dari perunggu dan tembaga

Penampakan Patung Oputa Yii Koo di Baubau, Sualwesi TenggaraPenampakan Patung Oputa Yii Koo di Baubau, Sualwesi Tenggara Foto: google maps Juli 2024

Bahan penyusun Patung Oputa Yii Koo adalah perunggu dan tembaga, sehingga menghasilkan warna merah orange yang khas. Patung dibangun setinggi 22-23 meter dengan pose jari telunjuk kanan menunjuk ke arah matahari terbenam di sebelah barat. Saat sunset, patung terlihat sangat indah dan epik sebagai latar foto.

4. Area patung nyaris mencapai satu hektare

Patung Oputa Yii Koo berdiri di layan seluas 8.897 m² atau 0,89 hektare. Pembangunan patung dilakukan dalam dua tahap dengan total dana Rp 17 miliar dan Rp 36 miliar. Tahap pertama fokus pada pembangunan pondasi di dalam laut, pemasangan plat, sekalian dengan dudukan patungnya. Selanjutnya adalah pembangunan patung hingga selesai.

5. Patung belum diresmikan

Bangunan Patung Oputa Yii Koo sudah selesai dibangun, namun belum diresmikan pemerintah setempat. Patung rencananya diresmikan pada 2024, namun belum dilaksanakan hingga kini. Selain menjadi ikon wisata, komplek Patung Oputa Yii Koo direncanakan punya museum dan ruang kantor.

(row/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Pesona Keanekaragaman Hayati Indonesia Timur, Cocok untuk Traveler dan Patut Dijaga



Waisai

Indonesia Timur dikenal sebagai salah satu kawasan dengan kekayaan alam paling luar biasa di dunia. Dari bawah laut Raja Ampat yang sering dijuluki sebagai surga dunia hingga lebatnya hutan Papua yang menyimpan banyak flora dan fauna langka.

Wilayah itu menawarkan pengalaman yang tak hanya memanjakan mata, tapi juga sangat penting untuk kelestarian lingkungan.

Tak heran jika banyak pelancong, baik dari dalam maupun luar negeri, menjadikan kawasan ini sebagai destinasi impian. Raja Ampat yang terletak di Papua Barat Daya, dikenal sebagai pusat keanekaragaman hayati laut dunia.


Di sana, hamparan terumbu karang menjadi rumah bagi ratusan spesies ikan dan biota laut lainnya yang jarang ditemukan di tempat lain. Menyelam di perairan tersebut seperti masuk ke dunia lain yang menakjubkan.

Keindahan serupa juga bisa dinikmati di Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Kawasan ini kini berkembang menjadi pusat penelitian kelautan dan destinasi edukasi ekowisata yang semakin menarik perhatian traveler.

Tak hanya bawah lautnya yang memesona, daratan Indonesia Timur pun menyimpan sejuta keindahan. Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur menjadi salah satu ikon pariwisata yang menggabungkan panorama savana, bukit-bukit eksotis, serta laut jernih berwarna biru kehijauan.

Namun yang paling terkenal tentu saja adalah Komodo, kadal raksasa purba yang hanya bisa ditemukan di sana. Sementara itu, Papua menyuguhkan hutan hujan tropis yang menyimpan kekayaan hayati luar biasa.

Burung cenderawasih, yang dikenal dengan bulunya yang indah, serta beragam tanaman endemik, menjadikan wilayah ini sangat penting bagi upaya pelestarian alam secara global.

Sayangnya, pesona alam yang luar biasa ini tidak lepas dari berbagai ancaman. Aktivitas pertambangan, penangkapan ikan berlebihan, serta dampak negatif dari pariwisata massal menjadi tantangan besar.

Contohnya, penolakan terhadap tambang nikel di sekitar Raja Ampat beberapa waktu lalu menjadi pengingat bahwa ekosistem di kawasan tersebut sangat rentan. Traveler yang datang ke Indonesia Timur diharapkan tak hanya menikmati keindahan alamnya, tapi juga ikut menjaga keberlanjutannya.

Mulai dari memilih operator wisata yang peduli lingkungan, mematuhi aturan konservasi, hingga menghormati budaya lokal. Semua ini adalah langkah sederhana yang bisa memberi dampak besar.

Membawa botol minum sendiri, menghindari penggunaan plastik sekali pakai, serta membeli produk kerajinan lokal juga merupakan bagian dari perjalanan yang bertanggung jawab dan berkelanjutan.

Musim kemarau, yang biasanya berlangsung dari Mei hingga September, disebut sebagai periode terbaik untuk berkunjung. Cuaca cenderung cerah dan laut lebih tenang, sehingga aktivitas wisata pun lebih nyaman.

Namun, mengingat setiap daerah memiliki karakter cuaca yang berbeda, ada baiknya traveler selalu mengecek prakiraan cuaca terkini sebelum berangkat.

(upd/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Menyempurnakan Kebahagiaan Warga Maluku Lewat Literasi Keuangan


Ambon

“Hai, aku Sore; istri kamu dari masa depan.”

Penggalan kalimat di atas adalah salah satu dialog yang berasal dari web series dan film layar lebar garapan Yandy Laurens dengan judul serupa: Sore.

Namun Sore kali ini datang bukan demi menyadarkan Jonathan agar hidup sehat, melainkan untuk menjalani hidup yang benar dalam merencanakan keuangannya. Sore ingin pasangannya mengubah kebiasaan-kebiasaan finansialnya yang buruk agar tidak mengorbankan risiko masa depan yang boncos, utang menumpuk, tabungan kosong, atau jatuh miskin saat krisis.


Sore datang memberi peringatan dan membawa pengetahuan supaya kita bisa memperbaiki kebiasaan finansial sebelum terlambat.

Re-imajinasi Sore dalam semesta lain tersebut adalah upaya ‘menyusun ulang’ masa depan yang lebih baik dengan meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Bukan sekadar agar terhindar dari miskin atau boncos, tapi supaya hidup bisa dinikmati dengan lebih tenang, lega, dan bahagia di masa depan.

Menyempurnakan Kebahagiaan Warga Maluku

Literasi keuangan menjadi tantangan di banyak negara, termasuk Indonesia. Masih rendahnya literasi keuangan di sejumlah daerah berpotensi menimbulkan kerugian berbiaya mahal di kemudian hari.

Seperti halnya yang kami temui di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT), Provinsi Maluku. Pada sejumlah titik wilayah dan segmen masyarakat yang kami temui di wilayah tersebut, diketahui masih banyak masyarakat yang memilih menggunakan jasa rentenir dengan bunga hingga 20%, dibandingkan meminjamnya ke bank yang notabene legal dan punya bunga kredit jauh lebih wajar.

Panorama Pulau Geser dan Ambon di Maluku UtaraAnak-anak di Pulau Geser, Maluku. Foto: Didik DH

Rentenir masih sering menjadi pilihan utama masyarakat ketika membutuhkan dana cepat lantaran mudah diakses dan tanpa syarat yang rumit. Namun, di balik kemudahan itu, ada risiko besar yang mengintai. Mulai dari bunga yang mencekik, beban utang berlipat, hingga potensi tekanan sosial yang tinggi. Tak jarang masyarakat malah terjebak dalam lingkaran setan dengan mencari utang baru untuk menutup utang lama.

Beda halnya dengan lembaga keuangan resmi seperti bank misalnya. Memang, prosesnya terkesan lebih panjang, seperti persyaratan administrasi, penilaian kelayakan, hingga perhitungan bunga. Tapi di balik itu semua, ada perlindungan hukum, transparansi biaya, dan sistem bunga yang terukur. Nasabah tahu apa yang mereka bayar, apa risikonya, dan hak-hak apa yang mereka miliki sebagai peminjam.

“Saya berharap akan ada peningkatan pada semangat masyarakat untuk berinteraksi ke penyedia jasa keuangan yang legal, sehingga perekonomian dari daerah pun bisa meningkat juga.” kata Bupati SBT, Fachri Husni Alkatiri, saat ditemui detikcom di kantornya.

Hal tersebut juga cukup menggambarkan kondisi literasi keuangan masyarakat di wilayah 3T (terdepan, tertinggal, terluar) yang ada di Kabupaten SBT. Penetrasi masyarakat yang sudah tersentuh layanan perbankan jauh lebih rendah dibandingkan wilayah perkotaan seperti Ambon atau Tual.

Angka literasi keuangan Provinsi Maluku juga tergolong rendah dan di bawah rata-rata nasional. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 yang dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), provinsi Maluku memiliki tingkat literasi keuangan sebesar 40,78% dan inklusi keuangan 78,7%.

Angka literasi tersebut masih di bawah rata-rata nasional 2022 yang berada di level 49,68% (tingkat literasi keuangan nasional 2025 sebesar 66,46%). Posisi Maluku bahkan berada di lima terbawah bersama dengan Sulawesi Selatan, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara, dan Bengkulu.

Padahal, tanpa literasi keuangan yang baik dan timpang dengan inklusivitasnya, dapat membuka celah terjadinya kegagalan yang berulang, bahkan kejahatan.

“Literasi keuangan perlu menjadi salah satu fokus pemerintah dalam mengembangkan inklusinya. Terciptanya inklusi keuangan, atau penetrasi masyarakat unbankable untuk memiliki akses ke produk keuangan formal, harus dibarengi dengan literasi keuangan untuk menciptakan pemahaman dan kepercayaan,” ujar Peneliti dan Analis Kebijakan Center for Indonesian Policy Studies (CIPS), Muhammad Nidhal.

Kebahagiaan warga Maluku pun terancam tak lagi sama di masa depan. Maluku diketahui menjadi salah satu wilayah dengan indeks kebahagiaan tertinggi di Indonesia. Maluku bahkan menempati tiga besar provinsi dengan indeks kebahagiaan tertinggi sejak 2014. Kedekatannya dengan alam, seni, dan budaya membuat warga Maluku menemukan kebahagiaannya sendiri.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam Indeks Kebahagiaan Menurut Provinsi 2021, Maluku menjadi provinsi dengan indeks kebahagiaan tertinggi di bawah Maluku Utara dan Kalimantan Utara. Namun sayang, tingkat kebahagiaan ini tidak berbanding lurus dengan capaian ekonominya.

Pada 2022, laju pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) provinsi Maluku hanya berada di angka 5,31. Angka tersebut kalah jauh dibandingkan Maluku Utara yang PDB-nya tumbuh 22,94% pada 2022, namun juga punya indeks kebahagiaan tertinggi di Indonesia. Maluku juga masuk dalam 10 besar provinsi di Indonesia dengan persentase penduduk miskin terbesar.

Kepala OJK Maluku, Andi Muhammad Yusuf menjelaskan, indeks kebahagiaan di suatu daerah memang tak serta merta berbanding lurus dengan tingkat literasi keuangannya. Andi bilang, unsur kebahagiaan pada masyarakat Maluku bisa jadi tak hanya dari ekonomi, melainkan kedekatannya dengan alam dan budaya masyarakatnya yang lekat dengan seni seperti musik dan tarian.

“Masyarakat petani dan nelayan di sini dengan sangat mudah mendapatkan pangannya. Protein itu dengan sangat mudah didapat di sini karena 97% wilayahnya laut. Jadi itu dimanjakan. Karena tidak ada struggling, itu mendorong ekonominya merasa cepat puas.” jelas Andi.

Namun demikian, Andi mendorong masyarakat Maluku dan wilayah 3T yang ada untuk terus ditingkatkan literasi keuangannya. Peningkatan literasi keuangan dipercaya dapat menyempurnakan kebahagiaan warga Maluku dan menjaga keberlanjutannya di masa depan.

“Tentu saja aspek ekonomi bisa menambah kebahagiaan. Kita mendorong kemandirian ini tercipta, termasuk dari APBD agar ekonominya mendapatkan nilai tambah. Melalui tim percepatan akses keuangan daerah (TPAKD), kita kolaborasi dengan Pemda.” kata Andi.

Panorama Pulau Geser dan Ambon di Maluku UtaraMaluku menyimpan sejuta pesona keindahan bahari. Salah satunya Tanusang, pasir timbul yang cantik di Pulau Geser. Foto: Didik DH

Peningkatan pemahaman masyarakat mengenai tujuan finansial, perencanaan anggaran, dan keputusan keuangan akan dapat membantu mengurangi kesalahan dalam penggunaan produk keuangan, terutama dalam membedakan kebutuhan dan keinginan. Itu pula yang saat ini tengah digencarkan oleh OJK Maluku.

Pihaknya mendorong perbankan untuk memperbanyak agen laku pandai sehingga masyarakat memilih menggunakan layanan bank resmi, skema kredit pembiayaan melawan rentenir, hingga kerja sama dengan pemda dan bank daerah untuk memberikan pembiayaan yang terjangkau dengan subsidi bunga.

OJK juga melakukan Training of Trainers (ToT) bagi guru dan perangkat desa agar mereka menjadi agen literasi keuangan lokal. Selain itu, OJK memperkuat sinergi dengan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) yang saat ini sudah terbentuk di semua provinsi.

Di Maluku, OJK bersama TPAKD dan Women’s World Banking membangun Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) di perdesaan-mulai dari pra‑inkubasi, pembukaan rekening, agen Laku Pandai, hingga penguatan pendanaan mikro untuk nelayan dan petani

Pemahaman tentang produk keuangan, kegunaannya, risiko dalam konteks tujuan finansial, diharapkan dapat mendukung keselarasan literasi keuangan dan inklusi keuangan masyarakat dalam upaya menakar kebutuhan dan mencapai kesejahteraan.

Jangan sampai literasi keuangan yang rendah menggerogoti kebahagiaan masyarakat Maluku di masa depan. Tak jarang masyarakat yang terjerumus dalam bahaya disebabkan oleh minimnya literasi keuangan hingga akhirnya gagal mempertahankan kebahagiaannya.

Hal tersebut salah satunya bisa dilihat dari jumlah kerugian yang diderita masyarakat dengan adanya investasi bodong. OJK mencatat, kerugian masyarakat akibat terjerat pada investasi ilegal atau bodong di Indonesia mencapai angka Rp 139,67 triliun pada rentang 2017-2023.

Sementara Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) mencatat total dana kerugian masyarakat yang menjadi korban scam yang dilaporkan kepada mereka mencapai Rp 700,2 miliar pada periode 22 November 2024 hingga 9 Februari 2025.

Kata orang, uang tidak bisa membeli kebahagiaan-tetapi cara kita menanganinya mungkin bisa membantu.

(eds/eds)



Sumber : finance.detik.com

Satu Sekolah Garuda Makan Anggaran Rp 200 M, Target 20 Gedung Baru


Jakarta

Sekolah Garuda telah resmi diperkenalkan kepada masyarakat pada hari ini, Rabu (8/10/2025). Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto mengatakan pemerintah menganggarkan Rp 200 miliar untuk setiap Sekolah Garuda baru.

“Untuk yang sekolah baru kira-kira, karena dia membuat baru ya, itu sekitar Rp 200 M satu sekolah,” katanya saat acara pengenalan Sekolah Garuda di SMAN Unggulan MH Thamrin, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (8/10/2025).

Dua Skema Sekolah Garuda

Brian mengatakan ada dua skema Sekolah Garuda, yakni sekolah dengan bangunan baru dan sekolah tranformasi. Sekolah Garuda transformasi diambil dari sekolah-sekolah unggulan yang telah berjalan.


Ada 12 sekolah unggulan yang sudah bertransformasi menjadi Sekolah Garuda yakni SMAN 10 Fajar Harapan Banda Aceh, SMAS Unggul Del Toba, MAN Insan Cendekia (IC) Ogan Komering Ilir, SMANU MH Thamrin Jakarta, SMA Cahaya Rancamaya Bogor, dan SMA Pradita Dirgantara Boyolali.

Lalu, SMA Taruna Nusantara Magelang, SMA Banua Kalsel Banjarbaru, SMAN Siwalima Ambon, MAN IC Gorontalo, SMA Averos Sorong, dan SMAN 10 Samarinda.

“Jadi kan ada dua jenis sebenarnya, 20 itu sekolah baru karena memang sekolah baru pun itu di lokasi-lokasi yang memang pendidikan atau SMA-SMA umumnya belum banyak atau tidak ada sama sekali,” katanya.

Brian mengatakan akan ada empat Sekolah Garuda baru di tahun 2026. Di tahun itu juga penerimaan siswa baru akan langsung dilakukan.

Keempat sekolah itu berada di Belitung Timur di Kepulauan Bangka Belitung, Timor Tengah Selatan di Nusa Tenggara Timur, Konawe di Sulawesi Tenggara, serta Bulungan di Kalimantan Utara.

“Targetnya mulai tahun depan penerimaan mahasiswa baru 2026, maaf-maaf, penerimaan siswa baru 2026 itu akan sudah menerima 4 sekolah,” katanya.

Siswa SMA Garuda Disiapkan Unggul secara Global

Lebih lanjut, Brian menyebut siswa-siswa Sekolah Garuda difokuskan untuk bisa bersaing dengan siswa dari luar negeri. Mereka juga didorong bisa melanjutkan pendidikan di kampus luar.

“Sebenarnya kalau kita lihat kondisi yang ada SMA-SMA umum yang selama ini dibina oleh kementerian di kelas SMA itu sudah sangat baik ya. Kita bisa lihat sendiri beberapa sekolah MH Thamrin juga baik,” katanya.

“Nah kita tinggal menambahkan nanti penyiapan bagaimana agar adik-adik siswa yang akan lulus itu memiliki kesiapan, mengetahui wawasan bagaimana untuk berkompetisi menuju perguruan tinggi-perguruan tinggi top dunia,” tambah Brian.

Lulusan Sekolah Garuda diharapkan dapat mengenyam pendidikan lebih tinggi di universitas unggulan. Di sekolah ini juga mereka berfokus mendalami bidang STEM atau sains (science), teknologi (technology), teknik (engineering), dan matematika (mathematics).

“Sehingga nantinya mereka-mereka itu akan bisa menimba ilmu dari tempat-tempat yang memang memiliki keunggulan,” kata Brian.

Sekolah Garuda Baru, Lahan Sekitar 20 Ha

Sekolah Garuda merupakan salah satu program Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) atau Quick Win yang digagas oleh Presiden Prabowo. Proyek ini direncanakan memerlukan lahan sekitar 20 hektare, dengan bangunan utama menempati area seluas 2 hektare.

Fasilitas yang disediakan di Sekolah Garuda mencakup asrama bagi siswa, rumah untuk para guru, sarana olahraga yang juga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, serta ruang-ruang untuk kegiatan pembelajaran dan pengabdian.

(cyu/twu)



Sumber : www.detik.com

Tutup STQH Kendari, Kemenag Ajak Masyarakat Amalkan dan Hayati Al-Qur’an



Jakarta

Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII tahun 2025 di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, resmi ditutup. Ajang yang berlangsung lebih dari sepekan ini tak hanya menjadi panggung kompetisi, namun juga menjadi momentum syiar Al-Qur’an dan hadis di tingkat nasional.

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama, Abu Rokhmad, menyampaikan apresiasi mendalam atas kesuksesan penyelenggaraan STQH Nasional di Sultra. Lebih dari itu, ia memanfaatkan momen penutupan untuk mengajak seluruh masyarakat agar terus mengamalkan dan menghayati nilai-nilai suci Al-Qur’an dalam keseharian.

“Syiar Al-Qur’an dan hadis semoga tidak hanya dilakukan saat musabaqah seperti ini. Setiap hari, setiap saat, mari kita terus membaca, mengamalkan, dan menghayati isi Al-Qur’an,” tutur Abu Rokhmad dalam keterangan persnya, Minggu (19/10/2025).


Menurutnya, kesuksesan STQH ini tidak hanya tercermin dari kemeriahan acara dan antusiasme peserta. Tetapi juga dari semangat tinggi masyarakat Sulawesi Tenggara dalam menyambut kegiatan religius ini.

“Penyelenggaraan STQH Nasional ke-28 di Sulawesi Tenggara ini sungguh luar biasa, bahkan disebut yang terbaik oleh Sekretaris LPTQ Nasional,” ujar Abu Rokhmad.

Selain aspek syiar agama, STQH juga membawa dampak sosial dan kultural yang positif bagi Kota Kendari sebagai tuan rumah. Selama sembilan hari pelaksanaan, Kendari menjadi pusat perhatian nasional dan simbol harmonisasi antara nilai religius dan semangat kebangsaan.

Pemerintah daerah dan masyarakat Sultra dinilai berhasil menjadi tuan rumah yang ramah, hangat, dan penuh semangat kebersamaan.

“Momentum ini sangat penting dan berkesan bagi kami di Kota Kendari. Spirit Al-Qur’an dan hadis akan tetap kami tinggalkan di Kota Kendari, di Sulawesi Tenggara,” tutup Abu Rokhmad.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Daftar Lengkap Pemenang STQH Nasional 2025


Jakarta

Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 resmi berakhir di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Provinsi Kalimantan Timur berhasil menyabet gelar juara umum, disusul DK Jakarta. Berikut daftar lengkap para pemenag.

Keputusan pemenang dibacakan langsung oleh Ketua Dewan Hakim, Muchlis M. Hanafi, didampingi Wakil Ketua Dewan Hakim, Mursyidin, pada malam penutupan yang digelar di Tugu Religi Kendari.

“Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa keputusan Dewan Hakim tidak dapat diganggu gugat,” ujar Muchlis, dalam keterangan persnya, Minggu (19/10/2025).


10 Besar Pemenang STQH Nasional 2025

Berdasarkan Surat Keputusan Nomor 05/Kep.DH/STQHN-XXVIII/X/2025, tentang Penetapan Juara Umum dan Peringkat Provinsi STQH Nasional XXVIII Tahun 2025 di Provinsi Sulawesi Tenggara, berikut daftar 10 besar provinsi yang menjadi pemenang di STQH Nasional ke-28.

  1. Kalimantan Timur (Juara Umum)
  2. DK Jakarta
  3. Sumatera Selatan
  4. Jawa Timur
  5. Riau
  6. Jawa Barat
  7. Sumatera Utara dan Kalimantan Selatan
  8. Kepulauan Riau
  9. Sulawesi Tenggara
  10. Nusa Tenggara Barat

Daftar Lengkap Pemenang STQH Nasional 2025

Sementara itu, untuk daftar lengkap juara sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Nomor 04/Kep.MH/STQHN-XXVIII/X/2025 tentang penetapan peserta terbaik I,II, III, harapan I,II, III STQHN XXVIII Tahun 2025 di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut:

1. Cabang Tilawah Al-Qur’an

Golongan Dewasa

Qari Terbaik
  1. M. FAUJI RIDWAN (DK Jakarta)
  2. ARI WICAKSONO (Sumatra Selatan)
  3. JUMARLIN (Kalimantan Timur)
Qari Harapan
  1. HABIBI RAHMAN (Bali)
  2. AHMAD KHAIRUL WILDAN (Banten)
  3. AHMAD SUAIB (Kalimantan Barat)
Qariah Terbaik
  1. KHAIRUNNISA (Nusa Tenggara Barat)
  2. YANTI SUSANTI (DK Jakarta)
  3. ZULAIKHA (Kepulauan Riau)
Qariah Harapan
  1. NADITA AISYAH FITRI (Kalimantan Timur)
  2. LUSIANA CARLI (Sumatra Selatan)
  3. ANGGI PUTRI SUHADI (Banten)

Golongan Anak-Anak

Qari Terbaik
  1. MUHAMMAD MURJANI ALAWI (Kalimantan Timur)
  2. MUHAMMAD AMMAR AL GAZALI (Sulawesi Tenggara)
  3. AHMAD DZURIQOH ASSYATHIR (Sumatra Selatan)
Qari Harapan
  1. MUH. ZAKY IRSYAD BATUTA (Nusa Tenggara Barat)
  2. SYAHRUDDIN (Sulawesi Barat)
  3. ARFA ZAIDI HERNIANSYAH (Kalimantan Selatan)
Qariah Terbaik
  1. SABILAH ROUDHATUL JANNAH (Sumatra Selatan)
  2. ASRI WAHYUNI (Kalimantan Timur)
  3. RABI’ATUL ASHFIA (Kalimantan Selatan)
Qariah Harapan
  1. NURI MAULIA (DK Jakarta)
  2. SYAULA ZHAFIRA (Jawa Tengah)
  3. NASYHA SYHAHIRA FITRI (Riau)

2. Cabang Hafalan Al-Qur’an

Golongan 1 Juz & Tilawah

Hafiz Terbaik
  1. MUHAMMAD ALVINO DINOVA TIRTA (Banten)
  2. FATHIR ZULFIYAN ALFI (Jawa Timur)
  3. MUHAMMAD NAJMI ALVARO (DK Jakarta)
Hafiz Harapan
  1. YASYKUR ZHAFIR OZORA ENK (Kalimantan Timur)
  2. MUHAMMAD IZZUNNAFI AZZAMY (Sumatra Selatan)
  3. AZRUL HAKIM (Sumatra Barat)
Hafizah Terbaik
  1. ALFIA ROHMAH (Kalimantan Timur)
  2. HAURA NOOR SHAFIYYA (Kalimantan Selatan)
  3. NUJHA KHAIRANI (Sumatra Utara)
Hafizah Harapan
  1. FADWA ZHIRLY AZIKRA (DK Jakarta)
  2. DZAKIYAH TALITA SAKHI (Sumatra Barat)
  3. LALLA AFRAA (Jawa Timur)

Golongan 5 Juz & Tilawah

Hafiz Terbaik
  1. ALJUANDA KURNIANSYAH (Riau)
  2. MUHAMMAD RIFKY VEROZA RADITIAN (Kalimantan Timur)
  3. AZMI MUHAMMAD ASYRAF (DK Jakarta)
Hafiz Harapan
  1. DHIYAUS SYAHMI (Aceh)
  2. MUHAMMAD IHSAN RAMADHAN (Jawa Barat)
  3. AHMAD FARHAT ALMUNJI (Sumatra Selatan)
Hafizah Terbaik
  1. MUFIDATUL HUSNA (Kalimantan Selatan)
  2. KHAIRATUNNISA (DK Jakarta)
  3. NITA RAHMATIAH (Kalimantan Timur)
Hafizah Harapan
  1. AIDA NOR FITRIYA (Jawa Timur)
  2. EKA SRI HARIANI (Riau)
  3. ZAHRAH SHAFIRA (Sumatra Utara)

Golongan 10 Juz

Hafiz Terbaik
  1. FEBRIAN NUR HAKIM (Jawa Timur)
  2. MUH. RIFALDI ALMUNAWAR SYAMSU (Sulawesi Tenggara)
  3. TANTOWI JAUHARI (Jawa Barat)
Hafiz Harapan
  1. GARAL HABIBI SEMBIRING (Sumatra Utara)
  2. AHMAD KHOTHIB (Kalimantan Selatan)
  3. FARHAN RAHIMUDDIN MUNTHE (Riau)
Hafizah Terbaik
  1. FADILA (Kalimantan Timur)
  2. NAFISAH ALMAIS AIDIYAH (DK Jakarta)
  3. SALFA AQILA (Kepulauan Riau)
Hafizah Harapan
  1. LATIFAH NAILA (Riau)
  2. SITI NURUL FAIDAH (Jawa Barat)
  3. ORYZA RAYA KAMILY (Lampung)

Golongan 20 Juz

Hafiz Terbaik
  1. MUHAMMAD HABIBULHAQ AL HANIF (Riau)
  2. HELFAN RUSYDI (Kalimantan Timur)
  3. ZAKI MUHAMAD ALGHONI (Jawa Barat)
Hafiz Harapan
  1. M SYAQI DIBRAN PRATAMA (Aceh)
  2. NANDA AL HAZMI HASIBUAN (DK Jakarta)
  3. MUH. HIJIR ISMAIL (Sulawesi Tenggara)
Hafizah Terbaik
  1. FEHIMA NAJAHA ASY SYARIFAH (Jawa Timur)
  2. AS. SYIFA INSANI KAMILA (Sulawesi Tenggara)
  3. HIMMATUL ULYA RAIHANA (DK Jakarta)
Hafizah Harapan
  1. QONITA AL ALIYAH SULAEMAN (Sulawesi Selatan)
  2. TSURAYYA ANIQA (Kalimantan Timur)
  3. MARYAM (Sumatra Barat)

Golongan 30 Juz

Hafiz Terbaik
  1. MUHAMMAD HASBI ASSIDIK (Kepulauan Riau)
  2. ACH FARHAN (Jawa Timur)
  3. HAFIDZ ADZ DZIKRI (DK Jakarta)
Hafiz Harapan
  1. YUSUF MUBARAK (Kalimantan Barat)
  2. KHIYARULLAH (Aceh)
  3. MUHAMMAD HAIKAL AL GHIFARI (Kalimantan Timur)
Hafizah Terbaik
  1. ALIIFAH KHANSAA’ DEWI (Kalimantan Timur)
  2. NURUL ZAHRA (Sumatra Barat)
  3. AISYAH HANIFAH (Sumatra Selatan)
Hafizah Harapan
  1. SALWA SALSABILA (Nusa Tenggara Barat)
  2. ANNISAA (Jawa Barat)
  3. SALMA ARIFATUNNISA (Yogyakarta)

3. Cabang Tafsir Al-Qur’an

Golongan Bahasa Arab

Mufasir Terbaik
  1. MUHAMMAD ANDI SAPUTRA (Kalimantan Timur)
  2. AHMAD MASYHUN (Nusa Tenggara Barat)
  3. FRAYENDA DELPESTRA (DK Jakarta)
Mufasir Harapan
  1. KHOIRUMAN ARDIANSYAH AL RAMADHANI PUTRA ANANTA (Jawa Timur)
  2. KEVIN DENNIS FAUZAN (Lampung)
  3. ROZIN NASRULLAH (Sulawesi Selatan)
Mufasirah Terbaik
  1. ARJU NAJLA KARIMA (Jawa Barat)
  2. MUSHLIHAH JAMALUDDIN (DK Jakarta)
  3. SAUDAH TSABITA (Kalimantan Timur)
Mufasirah Harapan
  1. AISYAH AZ ZAHRA (Jawa Tengah)
  2. SALSABILAH RAMADHANI (Sulawesi Selatan)
  3. SITI SARAH (Aceh)

4. Cabang Musabaqah Al-Hadits

Golongan 100 Hadits dengan Sanad

Muhadits Terbaik
  1. TAUFIQ HARDIANSYAH (Sumatra Utara)
  2. MOHAMMAD SYARHAN (Kepulauan Riau)
  3. YASIN ALBARR (Kalimantan Timur)
Muhadits Harapan
  1. MOHAMMAD YUSUP ARDABILI (DK Jakarta)
  2. REZA RAMADHANI (Sumatra Selatan)
  3. AHMAD FAIZ (Sulawesi Selatan)
Muhaditsah Terbaik
  1. NAYYA MELHANIE SALSABILA (Riau)
  2. ALEYA SILVA EKA PUTRI (DK Jakarta)
  3. FAKHIHATUN NIZAR NAZRULLAH (Kalimantan Timur)
Muhaditsah Harapan
  1. ANNISA (Kalimantan Tengah)
  2. RAHMAH ASY SYIFA NURFADILAH (Lampung)
  3. ALYA MAFAZA (Jambi)

Golongan 500 Hadits tanpa Sanad

Muhadits Terbaik
  1. MIFTAH NURUL MA’ARIF (DK Jakarta)
  2. MUHAMMAD AKHIRUDDIN NASUTION (Sumatra Utara)
  3. MUHAMMAD ABDUL AZIZ (Jawa Barat)
Muhadits Harapan
  1. MUH. FAWWAZ RIDHOULLAH (Sulawesi Tenggara)
  2. MUHAMMAD ISLAHUDDIN (Banten)
  3. HARITS LUQMAN HAKIM (Kepulauan Riau)
Muhaditsah Terbaik
  1. IREN AGUSTINA (Sumatra Selatan)
  2. DEDEK RAHMAH (DK Jakarta)
  3. HILYATUL AULIA DALIMUNTHE (Sumatra Utara)
Muhaditsah Harapan
  1. AULIA ZAHROTUN NISA (Jawa Tengah)
  2. SELVINA (Kalimantan Barat)
  3. NUR PADILA (Jambi)

Golongan Karya Tulis Ilmiah Al-Hadits (KTIH)

Putra Terbaik
  1. PRANANDA PRIYANDAN MAHMUD (Kalimantan Timur)
  2. ARIFIN HIDAYATULLAH (Kepulauan Bangka Belitung)
  3. MUHAMMAD DAFFA (Jawa Barat)
Putra Harapan
  1. AHMAD MUBAROK (Sumatra Selatan)
  2. KHAERUL UMAM (DK Jakarta)
  3. PADLIANOR (Kalimantan Selatan)
Putri Terbaik
  1. TARA AQILA HUMAYRA (Kalimantan Timur)
  2. BAHJATUN MAHMUDAH (Sumatra Selatan)
  3. ANGGER SULISTYARINI (Kalimantan Selatan)
Putri Harapan
  1. MUTIARA ANDINI (Kepulauan Bangka Belitung)
  2. ALFI HASANAH (Riau)
  3. QUSTONIYAH NURUL MAHMUDAH (DK Jakarta)

Selain cabang utama, STQH Nasional XXVIII juga menampilkan Festival Seni Budaya Islam. Pemenangnya adalah:

  • Juara 1: MAN Satoe Voice (Jawa Timur)
  • Juara 2: Bimillah (Bali)
  • Juara 3: Salten (Banten)
  • Harapan 1: Hidayatul Insan (Kalimantan Tengah)
  • Penampil Seni Kedaerahan Terbaik: Al Misbah (Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara)

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com