Tag Archives: tanda kiamat

Kenapa Waktu Sekarang Terasa Lebih Cepat? Begini Menurut Islam


Jakarta

Apakah detikers merasa waktu sekarang berjalan lebih cepat? Hari-hari berlalu, bulan berganti, dan tak lama lagi 2025 akan berakhir. Ternyata, fenomena ini telah disebutkan dalam hadits.

Fenomena waktu terasa cepat belakangan ini terjadi seiring bertambahnya usia. Adapun, menurut Islam, fenomena ini tertulis dalam hadits-hadits akhir zaman.


Hari Terasa Cepat Tanda Kiamat

Ulama hadits dan tafsir, Imam Ibnu Katsir, dalam kitab An-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim memaparkan sebuah hadits yang menyebut waktu terasa cepat termasuk tanda kiamat. Hal ini terjadi lantaran dicabutnya keberkahan waktu.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi sampai waktu saling berdekatan; satu tahun laksana sebulan, satu bulan bagaikan satu Jumat, satu Jumat seperti satu hari, satu hari laksana satu jam, dan satu jam bagaikan terbakarnya sapu lidi.” (HR Ahmad. Menurut Suhail isnad hadits ini sesuai syarat Muslim)

Hadits serupa terdapat dalam Kasyf al-Minan fi ‘Alamat as-Sa’ah wa al-Malahim wa al-Fitan karya Mahmud Rajab Hamady terjemahan Ibnu Tirmidzi. Dikatakan, di antara tanda kiamat adalah waktu yang kurang berkah, menurunnya kuantitas kebaikan, dan marak terjadi pembunuhan.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ مِنْ أَشْرَاطِ السَّاعَةِ أَنْ يَتَقَارَبَ الزَّمَانُ وَيَنْقُصَ الْعَمَلُ تَظْهَرَ الْفِتَنُ وَيُلْقَى الشُّحُ وَيَكْثُرَ الْهَرْجُ

Artinya: “Di antara tanda hari kiamat: waktu berjalan terasa cepat, ilmu berkurang, bencana merajalela, kebakhilan banyak terjadi, dan banyak terjadi pembunuhan.” (HR Bukhari)

Maksud hadits tersebut, kata Mahmud Rajab Hamady, adalah waktu yang terasa singkat: detik, menit, jam, hari, bulan, tahun, siang, dan malam. Hadits tersebut juga bisa bermakna cepatnya kejahatan, kerusakan, dan sedikit orang yang menyebarkan agama sehingga tidak ada lagi orang yang beramar ma’ruf nahi munkar.

“Dengan kata lain ialah dicabutnya berkah dari segala sesuatu,” jelas Mahmud Rajab Hamady, penulis buku Tanda-Tanda Kiamat.

Waktu yang terasa cepat menjadi salah satu tanda kiamat juga disebut dalam riwayat At-Tirmidzi, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Kiamat tidak akan terjadi hingga waktu terasa berjalan cepat; setahun seperti sebulan, sebulan seperti sepekan, sepekan seperti sehari, dan sehari seperti sesaat, seperti cepatnya pelepah kurma yang kering terbakar.’

Ahli hadits dari mazhab Syafi’i, Ibnu Hajar, mengatakan waktu yang demikian telah terjadi pada masanya, hari-hari berlalu, belum pernah dirasakan sebelumnya.

“Kandungan hadits ini telah terjadi pada masa kami di mana kami merasakan cepatnya hari-hari berlalu yang tidak kami rasakan pada masa sebelum ini. Bisa juga maksud hadits di atas adalah dicabutnya berkah dari segala sesuatu dari waktu seseorang,” kata dia.

Sementara itu, Imam an-Nawawi mengatakan, “Yang dimaksud dengan dicabutnya keberkahan waktu ialah, seumpama untuk satu pekerjaan yang sama dulu dapat selesai dalam waktu satu jam, sekarang diselesaikan dalam waktu sehari.”

Wallahu a’lam.

(kri/inf)



Sumber : www.detik.com

Kisah Al Mahdi Penuhi Kehidupan Akhir Zaman dengan Keadilan



Jakarta

Umat Islam disebut akan memasuki kehidupan yang penuh keadilan di bawah kepemimpinan Al Mahdi. Hal ini terjadi saat mendekati kiamat.

Kisah keadilan kepemimpinan Al Mahdi ini diceritakan dalam hadits shahih sebagaimana termuat dalam Qashash Al Ghaib Fii Shahih Al Hadits An-Nabawi karya Umar Sulaiman Al-Asyqar yang diterjemahkan Asmuni.

Diriwayatkan dari Abu Sa’id dan Jabir bin Abdullah, keduanya berkata, “Di akhir zaman adalah seorang khalifah yang membagi-bagikan harta dengan tidak menghitungnya lagi.”


Khalifah yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah Al Mahdi. Abu Sa’id Al-Khudri meriwayatkan dari Nabi SAW yang bersabda, “Hadir di tengah-tengah umatku Al Mahdi. Jika masanya sebentar, maka itu berlangsung selama tujuh tahun dan jika tidak, maka selama sembilan tahun. Selama durasi tersebut umatku menikmati kenikmatan yang mereka belum pernah menikmati situasi seperti itu sebelumnya sama sekali. Diberikan segala buah-buahan dan tidak ada di antara umatku yang menyimpannya sedikit pun. Ketika itu harta ditolak, sehingga seseorang berdiri dan berkata, ‘Wahai Mahdi, beri aku sesuatu.’ Maka, dia mengatakan, ‘Ambillah’.”

Terkait hadits tersebut, Umar Sulaiman Al-Asyqar menjelaskan, nama Al Mahdi yang diucapkan Rasulullah SAW adalah seorang khalifah yang menangani segala urusan kaum muslimin di akhir zaman. Dia memenuhi dunia dengan keadilan di tengah dunia yang penuh kedustaaan dan kezaliman,

Allah SWT menguatkan Al Mahdi dengan kemenangan untuk mengalahkan kekuatan jahat dan perusak yang berkuasa. Sosoknya menjadi contoh hakim muslim yang wara’ dan kuat dalam menegakkan keadilan dan menghancurkan kezaliman.

Para ahli ilmu memandang Al Mahdi sebagai seorang khalifah yang banyak mengeluarkan harta pada zamannya. Dia memberikan hartanya kepada siapa pun yang memintanya dan ia tidak pernah menghitungnya lagi.

Menurut penuturan Umar Sulaiman Al-Asyqar, kesejahteraan kaum muslimin di zaman Al Mahdi lebih besar daripada di zaman Khalifah Ar Rasyid Umar bin Abdul Aziz. Kemakmuran di zaman Khalifah Umar sampai pada tingkatan seseorang tidak menemukan orang yang berhak mengambil sedekahnya, sedangkan di zaman Al Mahdi sampai pada kondisi orang-orang bersedekah memberikan hartanya.

Sejarawan dan ahli tafsir, Imam Ibnu Katsir, dalam kitab An Nihayah seperti diterjemahkan Anshori Umar Sitanggal dan Imron Hasan, mengatakan bahwa Al Mahdi merupakan salah seorang Khulafaur Rasyidin dan imam yang mendapat petunjuk Allah SWT (Al-A’immah Al-Mahdiyyin). Menurut riwayat Ummu Salamah, ia Al Mahdi adalah keturunan Rasulullah SAW.

Rasulullah SAW bersabda,

الْمَهْدِي مِنْ عِتْرَتِي مِنْ وَلَدِ فَاطِمَةَ

Artinya: “Al Mahdi itu dari keturunanku, dari anak cucu Fatimah.” (HR Abu Dawud)

Wallahu a’lam.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

Ciri-ciri Wanita Akhir Zaman yang Jadi Golongan Pengikut Dajjal


Jakarta

Dajjal adalah salah satu tanda kiamat yang disebut dalam hadits shahih. Dajjal dikatakan memiliki banyak pengikut dalam kesesatan, salah satunya wanita akhir zaman.

Munculnya Dajjal sebagai tanda kiamat ini disebutkan dalam riwayat yang berasal dari Hudzaifah bin Usaid, sebagaimana dinukil dari kitab Nihayatul ‘Alam karya Muhammad al-‘Areifi. Hudzaifah menuturkan, pada suatu hari Nabi SAW menemui para sahabat ketika mereka sedang berbincang-bincang.

Rasulullah SAW lalu bertanya, “Apa yang sedang kalian perbincangkan?” Mereka menjawab, “Kami sedang memperbincangkan hari kiamat. Nabi Muhammad pun bersabda,


“Sesungguhnya kiamat belum akan terjadi sampai kalian melihat sepuluh tanda: kemunculan kabut, keluarnya Dajjal, keluarnya binatang melata, terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, keluarnya Ya’juj dan Ma’juj, amblasnya bumi di tiga tempat, yaitu di timur, di barat, dan di Jazirah Arab. Lalu, yang terakhir api yang keluar dari Yaman yang akan menggiring manusia ke Padang Mahsyar.” (HR Muslim. Hadits ini juga termuat dalam Musnad Ahmad dan Sunan Al-Arba’ah)

Sosok Dajjal digambarkan sebagai pemuda berambut keriting dan matanya buta sebelah. Ia akan membuat fitnah dan huru-hara di tengah-tengah umat manusia. Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّهُ شَابٌّ قَطَطٌ عَيْنُهُ قَائِمَةٌ كَأَنِّي أُشَبِّهُهُ بِعَبْدِ الْعُزَّى بْنِ قَطَنٍ فَمَنْ رَآهُ مِنْكُمْ فَلْيَقْرَأْ عَلَيْهِ فَوَاتِحَ سُورَةِ الْكَهْفِ إِنَّهُ يَخْرُجُ مِنْ خَلَّةٍ بَيْنَ الشَّامِ وَالْعِرَاقِ فَعَاثَ يَمِينًا وَعَاثَ شِمَالًا يَا عِبَادَ اللَّهِ اثْبُتُوا

Artinya: “Dajjal adalah pemuda yang berambut keriting, matanya buta (sebelah kanan), aku cenderung menyerupakannya dengan Abdul Uzza bin Qathan. Barang siapa di antara kalian menjumpainya, maka bacakanlah kepadanya permulaan surat Al Kahfi. Sesungguhnya, Dajjal akan muncul di tempat sepi antara Syam dan Iraq. Lalu, dia merusak ke kanan dan ke kiri. Wahai hamba-hamba Allah, teguhkanlah pendirian kalian!” (HR Muslim)

6 Golongan Pengikut Dajjal

Dajjal mempunyai pengikut yang terdiri dari beberapa golongan. Setidaknya ada enam kelompok besar Dajjal yang tersebar di muka bumi. Di antaranya Yahudi, setan dan jin, orang dengan perilaku seks menyimpang, orang yang bermaksiat, wanita akhir zaman, dan kelompok khawarij (mudah mengkafirkan orang).

Dikatakan dalam buku Armageddon: Peperangan Akhir Zaman Menurut Al-Qur’an, Hadits, Taurat dan Injil karya Wisnu Sasongko, golongan pengikut Dajjal paling banyak berasal dari Yahudi dan wanita. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, “Mayoritas pengikut Dajjal adalah Yahudi dan wanita.” (HR Ahmad)

Ciri-ciri Wanita Pengikut Dajjal

Ciri-ciri wanita akhir zaman yang jadi pengikut Dajjal adalah mereka yang keimanannya paling lemah. Dalam Asyrath As-Sa’ah Al-‘Alamat Al-Kubra karya Mahir Ahmad Ash-Shufiy dikatakan, sampai-sampai seorang pria menahan ibunya, putrinya, saudarinya, dan bibinya karena khawatir mereka akan menemui Dajjal.

Hal itu dikatakan dalam hadits Ibnu ‘Umar, Rasulullah SAW bersabda,

يَنْزِلُ الدَّجَّالُ فِى هَذِهِ السَّبَخَةِ بِمَرِّ قَنَاةَ فَيَكُونُ أَكْثَرَ مَنْ يَخْرُجُ إِلَيْهِ النِّسَاءُ حَتَّى إِنَّ الرَّجُلَ لِيَرْجِعُ إِلَى حَمِيمِهِ وَإِلَى أُمِّهِ وَابْنَتِهِ وَأُخْتِهِ وَعَمَّتِهِ فَيُوثِقُهَا رِبَاطاً مَخَافَةَ أَنْ تَخْرُجَ إِلَيْهِ

Artinya: “Dajjal akan turun ke Mirqonah (nama sebuah lembah) dan mayoritas pengikutnya adalah kaum wanita, sampai-sampai ada seorang yang pergi ke istrinya, ibunya, putrinya, dan saudarinya, dan bibinya kemudian mengikatnya karena khawatir keluar menuju Dajjal.” (HR Ahmad)

Wanita yang keimanannya lemah akan lalai dari menyembah Allah SWT. Mereka akan tenggelam dalam kesenangan dunia, sebagaimana dijelaskan dalam buku Utusan Terakhir dan Fitnah Dajjal karya Ridwan Abdullah Sani.

Naudzubillahi min dzalik.

Saksikan juga: Menuju Jumat Curhat di detik Pagi bersama Brigjen Indarto

[Gambas:Video 20detik]

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com