Tag Archives: the athletic

Flick Kunci Pemain Barca di Ruang Ganti usai Ditahan Rayo


Jakarta

Hasil imbang melawan Rayo Vallecano akhir pekan lalu rupanya membuat pelatih Barcelona Hansi Flick kecewa. Ia sempat mengunci para pemainnya di ruang ganti dan meluapkan segala kritikannya.

Laga di Madrid pada 31 Agustus lalu itu berakhir 1-1, membuat Barca kini telah mengumpulkan tujuh poin dari tiga laga. Namun mereka nyaris pulang tanpa poin andai kiper Joan Garcia tidak tampil heroik untuk menahan peluang-peluang tuan rumah.

Usai laga itu, The Athletic melaporkan bahwa Flick segera mengunci ruang ganti. Dalam rapat tersebut, ia mengungkapkan ketidakpuasan terhadap sikap para pemain di tiga laga awal, dengan hasil seri melawan Rayo menjadi puncaknya.


“Hal terpenting adalah, saat bursa transfer ditutup, semua pemain yang bertahan berkomitmen 100 persen kepada klub ini,” ujar Flick kepada media setelah pertandingan hari Minggu lalu.

“Jangan egois, karena ego membunuh kesuksesan. Musim lalu, kami bermain sebagai satu kesatuan. Sekarang, kami harus seperti ini lagi,” tegas pelatih asal Jerman itu.

Pesan yang disampaikan Flick dalam ruang ganti kurang lebih sama dengan apa yang ia sampaikan dalam jumpa pers, hanya saja dengan nada yang sedikit lebih keras.

Dalam tiga laga awal, Barcelona sudah kecolongan 12 peluang dari lawan. Padahal musim lalu jumlah segitu baru terjadi setelah enam laga. Flick tak senang dengan intensitas tim yang mengendur usai unggul 2-0 melawan Mallorca di pekan pertama.

Lalu di pekan berikutnya melawan Levante, Flick juga mengeluh mengenai kesalahan timnya saat kebobolan dua kali sebelum menang 3-2. Ketika seri dengan Rayo, ia pun merasa sudah cukup. Meski lawan bermain apik, tapi Flick menyoroti kebiasaan buruk timnya.

Meski baru awal musim, ia merasa perlu mengingatkan tim asuhannya. Bertepatan dengan jeda internasional, diharapkan pesan Flick akan lebih mudah terngiang di kepala para pemain Barca ketimbang saat jadwal pertandingan sudah mulai padat.

“Jika ingin mengirim pesan pada para pemain, ini adalah waktu yang pas untuk membuat mereka berpikir lebih dalam ketimbang saat tim harus bertanding tiga hari sekali,” ujar salah satu sumber di ruang ganti Barcelona.

Barcelona selanjutnya akan menghadapi Valencia pada 15 September mendatang. Patut dinanti apakah ada reaksi positif dari tim asuhan Flick di laga itu.

(adp/aff)



Sumber : sport.detik.com

Barca Pinjam Uang dari Bank demi Daftarkan Pemain Baru


Jakarta

Barcelona mengambil langkah darurat agar bisa mendaftarkan pemainnya jelang dimulainya musim baru LaLiga. Mereka akan meminjam uang dari bank dengan jaminan kekayaan pribadi direksi klub.

Hal itu dikabarkan The Athletic pada Rabu (13/8/2025) malam WIB. Langkah serupa pernah dilakukan Barcelona saat hendak mendaftarkan pemain di musim panas 2023. Saat itu mereka meminjam 6,7 juta Euro dari bank.

Sekarang jumlahnya sedikit lebih banyak, yakni 7 juta Euro atau sekitar 132 miliar Rupiah. Keputusan ini telah mendapat persetujuan dalam rapat klub.


Barcelona akan memulai Liga Spanyol 2025-26 dengan bertandang ke markas Mallorca pada Minggu (17/8) pukul 00.30 WIB. Namun hingga kini sejumlah rekrutan seperti Joan Garcia dan Marcus Rashford belum bisa didaftarkan.

Pemain lama macam Wojciech Szczesny dan Gerard Martin juga terganjal kasus serupa. Szczesny musim lalu bisa didaftarkan dengan mengisi slot gaji Marc-Andre ter Stegen yang cedera, sedangkan Martin yang berstatus pemain akademi musim lalu kini telah lewat batas umur.

Batas pendaftaran pemain adalah 1 September, yang bertepatan dengan penutupan bursa transfer musim panas. Jika sampai saat itu registrasi tak kunjung dilakukan, maka pemain-pemain tersebut tak boleh bermain sampai Januari mendatang.

Masalah pendaftaran ini disebabkan Barcelona belum mematuhi aturan batas gaji yang rutin ditetapkan LaLiga setiap musimnya. Saat ini mereka masih dianggap overspending.

Untuk mengatasi hal itu, Barcelona harus mendapat pemasukan baru. Mereka mengklaim telah menerima 100 juta Euro dari penjualan tiket boks VIP Camp Nou pada Desember 2024, namun sampai saat ini transaksi itu belum mendapat persetujuan auditor.

Barca juga masih menunggu keputusan dari tim medis independen terkait cedera Ter Stegen. Andai sang kiper dinyatakan baru pulih paling cepat empat bulan lagi, maka sebagian dari slot gajinya bisa dipakai untuk mendaftarkan Garcia.

(adp/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Thomas Partey Menuju Villarreal


Villarreal

Thomas Partey bakal kembali ke Liga Spanyol. Gelandang asal Ghana itu selangkah lagi gabung Villarreal.

Partey meninggalkan Arsenal setelah kontraknya berakhir musim panas ini. Awalnya keputusan ini diambil karena negosiasi kontrak baru mandek mengingat Partey meminta gaji besar.

Tapi, ternyata keputusan Arsenal ini tak lepas dari kasus tuduhan pemerkosaan yang menimpa Partey. Kasus ini sudah diselidiki sejak Februari 2022 dan Partey dengan santainya masih bermain.


Inilah yang membuat Arsenal dikritik habis karena dianggap tutup mata dengan kasus itu. Namun, Partey akan memulai kehidupan barunya di Spanyol musim depan.

Dikutip The Athletic, Partey akan bermain untuk Villarreal mulai musim 2025/2026. Pemain 32 tahun itu sudah berada di Spanyol untuk menjalani tes medis dan meneken kontrak berdurasi dua tahun.

Bagi Partey, LaLiga bukan kompetisi asing karena dia adalah lulusan akademi Atletico Madrid yang mentas di tim utama pada 2013. Dia sempat dipinjamkan ke Real Mallorca dan Almeria.

Sedari 2015 hingga 2020, Partey punya 188 penampilan dan 16 gol di Atletico. Dia dijual ke Arsenal 50 juta euro pada musim panas 2020, untuk membuat 167 penampilan dan sembilan gol.

Setelah merampungkan kepindahannya, Partey akan menjalani persidangan, Selasa (5/8) di Inggris.

(mrp/ran)



Sumber : sport.detik.com

Gila Lu, Dro! Satu Lagi Calon Bintang Barcelona dari La Masia


Jakarta

La Masia seolah tak pernah kehabisan bakat untuk diorbitkan ke tim utama Barcelona. Terbaru, ada Pedro Fernandez yang tampil menonjol selama pramusim.

Pemain 17 tahun yang biasa dipanggil Dro itu ikut dalam skuad Hansi Flick dalam tur pramusim ke Asia. Ia mencetak satu gol saat Barcelona menekuk Vissel Kobe pada Minggu (27/7/2025) silam namun disimpan saat menghajar FC Seoul pada Kamis kemarin.

Saat menghadapi Kobe, Dro menjadi satu dari dua pemain akademi (selain Jofre Torrents) yang diturunkan Flick. Sisanya merupakan pemain tim utama. Namun Torrents diturunkan usai Gerard Martin tidak fit, sementara Dro tampil murni dari keputusan Flick.


Sebelum berangkat ke Asia, Dro telah memikat pelatih asal Jerman itu selama latihan. Padahal musim lalu ia banyak bermain di kelompok U-18, bukan di Barcelona B yang merupakan tim utama akademi La Masia atau Barcelona U-19 yang berkiprah di UEFA Youth League.

Namun Dro berhasil memanfaatkan kesempatan yang ia punya. Golnya menjadi bukti bahwa ia punya potensi yang bisa dimaksimalkan Barcelona.

“Saya tak tahu caranya merayakan gol, jujur saja,” ujar Dro usai laga melawan Kobe, dikutip The Athletic.

“Sulit dipercaya. Saya sedikit gugup, pertama kalinya bermain untuk klub terbaik di dunia, lalu bola datang ke kaki saya di tepi kotak penalti dan saya langsung menembaknya. Hansi dan rekan setim menenangkan saya sebelum laga dan saya merasa nyaman.”

“Flick memberi tahu saya untuk melakukan yang harus saya lakukan dengan bola, lalu menekan lawan sekeras mungkin saat tanpa bola. Semua orang memberi selamat atas gol itu, sungguh luar biasa,” jelasnya.

Dro direkrut Barca dari klub kecil bernama Val Minor pada 2022 silam. Nama Dro diambil karena ada rekan setimnya bernama yang juga bernama Pedro Villar. Nama terakhir akhirnya dipanggil Villi untuk membedakan keduanya.

Untuk posisi bermain, Dro merupakan gelandang serang namun juga bisa menjadi winger kiri. Ia juga tangguh saat bermain di ruang sempit antarlini, sesuatu yang menjadi nilai lebih untuk pemain sepertinya.

Barca tak berniat mempromosikannya buru-buru ke tim utama, namun jelas ada prospek ke sana. Dro bertekad tampil maksimal dalam setiap kesempatan yang diberi.

“Ruang ganti tim utama sangat brilian dan mereka sangat membantu saya. Hari pertama saya bergabung dengan mereka untuk latihan, saya bahkan tidak berani sarapan bersama mereka. Saya tidak tahu apakah saya boleh. Saya tetap di ruang ganti dan saya tidak tahu apakah saya diizinkan untuk mengecek ponsel saya di sana.”

“Saya menganggap diri saya sebagai pemain yang teknikal. Saya suka menggiring bola melewati pemain lain dan bersenang-senang di lapangan. Saya mencoba melakukan apa yang saya tahu, itu saja. Sekarang saya harus bersabar, selangkah demi selangkah karena ini baru permulaan,” tegasnya.

(adp/aff)



Sumber : sport.detik.com