Tag Archives: tim

Hero Indonesia Pertama di Honor of Kings Rilis, Begini Cara Dapetinnya


Jakarta

Honor of Kings resmi merilis hero Indonesia pertama bernama Garuda Khageswara pada 21 Oktober 2025. Kehadirannya untuk menyambut ulang tahun game ini yang ke-10 secara global.

Tim pengembang Honor of Kings bekerja sama dengan komunitas di Indonesia melalui voting untuk menciptakannya. Diketahui kalau hero baru ini terinspirasi dari legenda Indonesia, yang mewakili keadilan dan perjuangan melawan ketidakadilan.

Asyiknya adalah Garuda Khageswara dapat dimainkan secara gratis. Lalu bagaimana cara mengklaimnya? Gamer hanya perlu mengikuti aktivitas harian di dalam game, untuk mengumpulkan Bulu Emas. Nantinya, Bulu emas ini bisa ditukarkan dengan Garuda Khageswara.


Untuk lebih jelasnya, mungkin gamer dapat mengikuti langkah-langkah berikut, berdasarkan informasi yang diterima detikINET, Kamis (23/10/2025).

  • Log In 1 Hari: Trial Garuda (7 Hari)
  • Menang 1 Match 5v5 Setiap Hari: 3 Bulu Emas (Max. 1 kali klaim/hari)
  • Menang 2 Match 5v5 Setiap Hari: 6 Bulu Emas (Max. 2 kali klaim/hari)
  • Main 1 Match 5v5 Menggunakan Garuda: 10 Bulu Emas (Max. 1 kali klaim)
  • Main 3 Match 5v5 Menggunakan Garuda: 15 Bulu Emas (Max. 3 kali klaim)

Sayangnya event menarik tersebut tidak berlangsung lama. Token ini nantinya yang akan membantu pemain mendapatkan Garuda Khageswara secara gratis mulai 21-27 Oktober 2025.

Khusus bagi pemain yang tidak sabaran dalam melakukan aktivitas harian tersebut, bisa pakai alternatif lain untuk mendapatkan Bulu Emas. Salah satu caranya dengan membeli item khusus ini melalui Peti Speed Up di Toko HOK.

Setiap membuka Peti Speed Up, berkesempatan mendapat satu item, mulai dari satu Bulu Emas, dua Bulu Emas, tiga Bulu Emas, satu Mawar Persahabatan, dan Fragment Hero. Jika Bulu Emas sudah terkumpul, pemain dapat menukarkannya di Toko Penukaran supaya bisa memperoleh berbagai item menarik.

  • 70 Bulu Emas: Hero Garuda Khageswara (Permanen)
  • 8 Bulu Emas: Avatar Garuda (Permanen)
  • 8 Bulu Emas: Bingkai Avatar Garuda (Permanen)
  • 1 Bulu Emas: 1x Fragment Hero

(hps/afr)



Sumber : inet.detik.com

Tak Ada Salahnya Pertimbangkan Pelatih Lokal untuk Timnas Indonesia


Jakarta

Kursi pelatih Timnas Indonesia sedang kosong usai Patrick Kluivert dicopot dari jabatannya. Atep Rizal dan Ismed Sofyan selaku eks pemain memberikan pandangannya soal sosok yang bisa dijadikan pengganti.

PSSI sebelumnya memutuskan kerja sama dengan Kluivert menyusul kegagalan Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026. Hampir dua pekan berlalu, induk federasi sepakbola nasional itu masih ‘tiarap’, bahkan Erick Thohir selaku ketum belum mau buka suara meski beberapa kali ditemui awak media.

Kondisi ini membuat rumor soal pelatih timnas selanjutnya bergulir liar. Banyak nama yang muncul, termasuk memanggil kembali Shin Tae-yong, pelatih asal Korea Selatan. Saat dimintai komentar mengenai siapa yang layak menjadi penerus, Ismed dan Atep enggan menyebut nama.


“Kalau pilihan pribadi saya, sulit sebenarnya kalau sudah bicara timnas, ya. Memang pada akhirnya kita ingin timnas ini berprestasi. Toh kemarin juga kita sudah dipegang oleh Patrick kan juga gagal. Itu kan juga pelatih top,” kata Atep saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, pada Kamis (23/10/2025).

“Nah sebelumnya Shin Tae-yong juga sudah pegang, sudah membangun, tapi di tengah jalan gitu (dilepas). Apa pun, siapa pun nanti pelatihnya, menurut saya pelatih lokal juga punya kualitas.”

“Tapi memang untuk kita bisa bersaing di levelnya, kelasnya mungkin dunia kan memang harus pelatih-pelatih yang memiliki karakter yang kuat. Itu bisa menjadi pertimbangan. Ya mungkin bisa pelatih-pelatih Eropa. Mungkin ya, saya tidak mau menyebutkan namanya. Tapi kalau mau mencoba pelatih lokal kan ada,” lanjutnya.

“Ya, tidak menjadi patokan ya. Maksudnya pelatih dari kita juga akan gagal, begitu pun pelatih dari kita juga akan sukses. Tidak menjadi patokan,” tuturnya.

Tapi Atep mengingatkan yang paling penting ialah pelatih pilihan PSSI nantinya harus mengerti dan memahami kualitas para pemainnya.

“Ya iya dong, kalau enggak paham kita lawannya mau si A, terus kita mainnya menyerang contohnya, kalah. Berarti kan si pelatih itu tidak paham gitu, bahwa kualitas pemain kita, kualitas pemain lawan seperti apa. Artinya harus paham dulu kualitas pemain kita, baru kita akan bermain seperti apa,” kata eks pemain Persib Bandung ini.

Sementara itu, Ismed menilai pelatih harus memiliki karakter yang betul-betul bisa dijadikan role model bagi si pemain.

“Kalau saya sih pelatih itu adalah mentor. Pelatih itu adalah role model. Jadi betul-betul punya karakter, betul-betul jadi role model buat si pemain. Saya berharap sih, sekarang kita udah coba dari Eropa, kita sudah coba dari Asia,” kata Ismed.

“Ya ini menurut saya, nanti takutnya jangan… Nggak ada salahnya kalau dikasih pekerjaan untuk pelatih-pelatih lokal kita juga. Toh juga pelatih kan hanya bisa membina, bisa meracik.”

“Kan tergantung kualitas pemain. Saya pikir kalau kualitas pemainnya memang memadai, saya pikir tidak begitu sulit untuk bisa meramu tim ini sebaik mungkin. Tetapi seandainya pun memang pelatih lokal ada kesempatan. Ya, dikasih kebebasan sama seperti pelatih asing,” ujar eks pemain Persija Jakarta ini.

“Jadi dia punya kewenangan, dia punya, apa yang saya bilang, punya keleluasaan lebih lah. Jadi sama dikasih kualitasnya sama dengan pelatih asing,” kata Ismed.

(mcy/adp)



Sumber : sport.detik.com

Menang 2-1, Dean James Cs Cetak Sejarah


Deventer

Go Ahead Eagles mengalahkan Aston Villa dalam lanjutan Liga Europa 2025/2026. Menang 2-1, Dean James Cs meraih hasil bersejarah di pentas Eropa itu.

Eagles menjamu Villa di de Adelaarshorst, Deventer, Kamis (23/10) malam WIB. Dean James main sejak awal di laga itu.

Wakil Eredivisi itu sedianya ditekan Villa sepanjang laga. Eagles bahkan sempat tertinggal lebih dulu.


Di menit ke-4, gawang Eagles sudah bobol oleh tim tamu. Evann Guessand membawa keunggulan 1-0 untuk Villa.

Eagles baru bisa menyamakan skor jelang babak pertama selesai. Mathis Muray bisa menjebol gawang Villa dan memaksakan skor 1-1 hingga jeda.

Di babak kedua, Go Ahead Eagles secara dramatis bisa comeback. Mats Deijl, pemain yang gagal dinaturalisasi Timnas Malaysia beberapa waktu lalu, bisa membawa tim asuhan Melvin Boel berbalik memimpin 2-1 di menit ke-61.

Villa sedianya punya kans menyamakan skor di menit ke-79 usai Dean James bikin kesalahan. Bek Timnas Indonesia itu melakukan hand ball di kotak penalti. Emiliano Buendia maju menjadi eksekutor, namun bolanya gagal masuk ke gawang!

Kegagalan penalti itu menyelamatkan Eagles. Di sisa waktu, Villa gagal mencetak gol usai Eagles main solid mempertahankan keunggulannya. Skor 2-1 menjadi hasil akhir pertandingan.

Ini menjadi kemenangan bersejarah Eagles di Liga Europa. Ini merupakan kemenangan kandang pertamanya di kompetisi itu sepanjang sejarahnya.

Sementara Go Ahead Eagles kini mengemas 6 poin dari 3 laga, dan sementara berada di peringkat 13 klasemen Liga Europa. Sementara Aston Villa tertahan di posisi 10, juga dengan, 6 poin.

Susunan Pemain

Go Ahead Eagles: Jari De Busser, Joris Kramer, Gerrit Nauber (Calvin Twigt 15′), Dean James, Mats Deijl, Jakob Breum (Kenzo Goudmijn 39′), Yassir Rahmouni (Evert Linthorst 83′), Melle Meulensteen, Milan Smit, Mathis Muray (Robbin Weijenberg 83′), Richonelli Margaret (Aske Adelgaard 83′)

Aston Villa: Emi Martinez, Pau Torres, Tyronne Mings, Ian Maatsen, Victor Lindeloef (Morgan Rogers 66′), Emiliano Buendia, Amadou Onana (Matty Cash 66′), Lamare Bogarde (John McGinn 76′), Ollie Watkins (Donyell Malen 67′), Jadon Sancho (Boubacar Kamara 67′), Evann Guessand

(yna/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Juventus Sudah Dikalahkan, Berikutnya Barcelona


Jakarta

Kemenangan atas Juventus menjadi modal Real Madrid untuk menghadapi El Clasico. Melawan Barcelona, Madrid mengusung misi pembalasan.

Madrid memetik kemenangan saat menjamu Juventus di matchday 3 Liga Champions. Los Blancos menang 1-0 berkat gol Jude Bellingham dalam pertandingan di Santiago Bernabeu, Kamis (23/10/2025) dini hari WIB.

Dengan kemenangan ini, Madrid masih sempurna di Liga Champions. Pasukan Xabi Alonso itu menempati peringkat lima klasemen Liga Champions dengan sembilan poin dari tiga pertandingan.


“Sangat senang dengan kemenangan ini. Tadi pertandingan yang sulit banget dan butuh perjuangan keras, dengan peluang di kedua sisi lapangan,” ujar kiper Madrid Thibaut Courtois seperti dilansir Football Espana.

“Kami harus memeras keringat dan ini kemenangan melawan tim besar. Kami sudah mendapat sembilan poin dari total sembilan poin bisa didapat dan sekarang waktunya ke Anfield (di Liga Champions).”

Madrid berikutnya akan menjamu Barcelona di Santiago Bernabeu dalam lanjutan LaLiga, Minggu (26/10/2025) malam WIB. Courtois membidik kemenangan demi memutus tren negatif Madrid di El Clasico.

Madrid selalu kalah dalam empat pertemuan terakhir melawan Barcelona di tiga kompetisi berbeda. Courtois berharap laju negatif itu berakhir akhir pekan ini sekaligus untuk menjauh dari Barcelona di klasemen Liga Spanyol.

“Kedua tim tiba di laga ini dalam kondisi bagus, jadi ini akan jadi pertandingan yang luar biasa. Setelah kalah beberapa pertandingan melawan mereka musim lalu, kali ini kami bisa menang untuk melebarkan jarak. Ini akan jadi pertandingan hebat. Kami mengharapkan kemenangan, selalu dengan respek untuk mereka,” kata Courtois.

(nds/yna)



Sumber : sport.detik.com

Juventus Krisis!


Jakarta

Juventus dalam kondisi krisis. Bianconeri tak mampu cetak gol di tiga pertandingan beruntun dan dua kali kalah.

Juventus melanjutkan tren buruknya musim ini di markas Real Madrid dalam lanjutan Liga Champions, Kamis (23/10/2025) dini hari WIB. Pasukan Igor Tudor tumbang 0-1.

Pada dua laga sebelumnya di Liga Italia, Juventus juga meraih hasil negatif. Klub asal Turin itu bermain imbang 0-0 dengan AC Milan dan kalah 0-2 melawan Como.


Juventus sebetulnya sudah lama tidak menang. Hasil manis terakhir Si Nyonya Tua didapat saat mengalahkan Inter Milan 4-3 di Liga Italia pada pertengahan September.

Hal ini sudah jelas menandakan ada yang salah dengan Juventus. Tudor harus segera membenahi permainan tim agar tidak terjerumus makin dalam.

“Setiap orang harus menjadi pemimpin di tim ini, dan dalam hal itu, saya rasa performa kami sedikit di bawah ekspektasi. Banyak pemain baru datang dan kami kehilangan beberapa pemain juara yang berpengalaman,” kata Tudor kepada Sky Sport Italia dan Amazon Prime Video Italia.

Juventus bisa saja kembali gagal meraih poin penuh pada akhir ini. Dusan Vlahovic cs harus bertandang ke markas Lazio dalam lanjutan Liga Italia.

(ran/cas)



Sumber : sport.detik.com

Jude Bellingham Tidak Bikin Xabi Alonso Pusing


Jakarta

Jude Bellingham jadi penyelamat Real Madrid dengan gol penentu kontra Juventus di Liga Champions. Pelatih Xabi Alonso tidak pusing dengan posisi Bellingham di lapangan.

Real Madrid menang 1-0 atas Juventus di Bernabeu dalam matchday ketiga Liga Champions, Kamis (23/10) dini hari WIB. Gol penentu dicetak oleh Jude Bellingham di menit ke-57.


Jude Bellingham bermain penuh di laga tersebut. Menariknya, Bellingham diplot sebagai penyerang yang berduet dengan Kylian Mbappe dalam formasi 4-4-2. Meski kenyataannya, Bellingham sedikit turun di belakangnya Mbappe.

Jude Bellingham akhirnya pecah telur di awal musim ini. Setelah tujuh laga di seluruh kompetisi dan jalani operasi bahu, Bellingham bisa bikin gol.

Soal gol, sejak musim lalu kedatangan Kylian Mbappe, Bellingham mulai berkurang tugasnya untuk jebol gawang lawan. Musim lalu Bellingham hanya kemas 15 gol di seluruh kompetisi, padahal musim sebelumnya di 2023/24 Bellingham bisa kemas 23 gol!

Pelatih Real Madrid, Xabi Alonso tidak memusingkan soal posisi Jude Bellingham di lapangan. Alonso pun tidak menuntut Bellingham bikin banyak gol.

“Bellingham adalah pemain yang sangat komplit. Dia baru pulih dan mulai menikmati dirinya lagi di lapangan,” jelasnya dilansir dari Marca.

“Posisi Bellingham? Dia bisa melakukan segalanya, dari build up sampai membantu di sepertiga akhir lapangan,” ungkapnya.

“Dia punya kualitas dan kami beruntung memilikinya di dalam tim ini,” tutup Alonso.

(aff/cas)



Sumber : sport.detik.com

Evandra Florasta Nantikan Berlaga di Panggung Piala Dunia U-17


Jakarta

Pilar Timnas Indonesia U-17 Evandra Forasta begitu menantikan gelaran Piala Dunia U-17 2025. Ia ingin menguji kemampuan di panggung semegah ajang tersebut.

Piala Dunia U-17 akan mulai digelar mulai 3 November mendatang di Qatar. Indonesia masuk Grup H bersama Zambia, Brasil, dan Honduras.

Sedangkan laga perdana Indonesia adalah melawan Zambia pada 4 November. Lalu Brasil menjadi lawan kedua pada 7 November, tiga hari berselang memainkan laga fase grup terakhir melawan Honduras.


Bagi Evandra, bermain di Piala Dunia U-17 akan menjadi panggung terbesarnya sejauh ini. Sebelumnya ia sudah lebih dulu beraksi di level kontinental yakni Piala Asia U-17 2025.

“Untuk saya sendiri, sangat senang dan sangat menantikannya karena tidak sabar. Kurang dari dua minggu lagi Piala Dunia. Jadi, perasaan saya sangat senang,” kata Evandra, dikutip dari akun Youtube Timnas Indonesia.

Sebelum mentas di Piala Dunia U-17 2025, Indonesia menjalani Pemusatan Latihan (TC) di Dubai, Uni Emirat Arab. TC ini dimanfaatkan Pelatih Nova Arianto untuk menentukan skuad final Timnas Indonesia U-17.

“Saya rasa sudah cukup dan kalau perlu lebih ditingkatkan lagi biar lebih akrab satu sama lain dan mengerti satu sama lain,” ucap Evandra mengenai chemistry timnya.

Di Dubai, tim asuhan Nova Arianto juga punya agenda uji coba sebanyak tiga kali. Lawan-lawan uji coba adalah tim dari kawasan yang sama dengan tim peserta Grup H yakni Pantai Gading, Paraguay, dan Panama.

Simak juga Video: Jelang Piala Dunia U-17, Nova Arianto Fokus Benahi Mental Pemain

(mro/krs)



Sumber : sport.detik.com

Selesainya Filosofi Sepakbola Jepang di Thailand


Jakarta

Thailand memecat tiga pelatih asal Jepang pada tiap kategori kelompok timnasnya. Filosofi apa yang akan dipakai Timnas Thailand selanjutnya?

Federasi sepakbola Thailand (FAT) memecat Masatada Ishii dari kursi pelatih Timnas Thailand. Dalam tiga bulan terakhir, dua pelatih asal Jepang juga sudah dipecat.

Itu adalah Takayuki Nishigaya di kursi pelatih Timnas Thailand U-23. Ada juga Futoshi Ikeda dari Timnas Putri Thailand.


Dari ketiga pelatih asal Negeri Sakura itu, tidak ada yang sukses meraih trofi. Masatada Ishii khususnya, gagal bawa Thailand tembus ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 meski rasio kemenangannya cukup baik secara keseluruhan di berbagai ajang.

Ketum FAT, Madam Pang menyebut segala pesangon dan hak pelatih dibayarkan sesuai dengan persyaratan yang ada. Thailand pun akan segera mencari pelatih baru demi membuat Tim Gajah perang di berbagai kategori kelompok bisa berjaya lagi di kawasan ASEAN dan Asia.

“Federasi menghadapi berbagai tantangan, yang telah saya tangani. Seperti yang Anda semua ketahui, dalam berbagai krisis, saya tidak pernah terlibat drama atau menyalahkan siapa pun, tetapi berusaha menyelesaikannya sebaik mungkin di tengah kesulitan yang ada,” jelasnya di sosial media pribadinya.

Patut dinanti, mau pakai filosofi apalagi sepakbola Thailand nanti?

(aff/pur)



Sumber : sport.detik.com

Mikel Arteta Dinilai Sudah Sadar Betul Kalau Musim Ini Harus Dapat Trofi


Jakarta

Mikel Arteta bertahun-tahun telah mendapatkan dukungan penuh di Arsenal. Manajer asal Spanyol itupun sejatinya tahu kalau butuh trofi bergengsi di musim ini.

Arteta menjadi pelatih Arsenal sejak Desember 2019. Dia berhasil meraih gelar Piala FA pada 2019/2020 dan itu satu-satunya yang bergengsi dibandingkan dengan gelar Community Shield pada 2020 dan 2023.

Arsenal sebetulnya mengalami peningkatan bersama Arteta. Meriam London bahkan finis sebagai runner-up Premier League dalam tiga musim terakhir berturut-turut.


Nah, musim ini Arsenal dalam laju yang meyakinkan dengan duduk di puncak klasemen Premier League. Arsenal meraih 19 poin, unggul tiga angka dari Manchester City.

Arsenal juga masih sempurna di Liga Champions dalam tiga pertandingan. Klub asal London Utara tersebut bahkan gawangnya masih suci.

Jeremie Aliadiere selaku mantan pemain Arsenal era 2001 sampai 2007 sangat yakin bahwa Arteta tahu kalau musim ini saat yang tepat meraih gelar. Hal itu dikarenakan Arteta sudah mendapatkan semua keinginannya untuk memperkuat tim.

“Wajar jika Mikel Arteta perlu memenangkan trofi musim ini dan saya pikir dia sendiri tahu itu,” kata Jeremie Aliadiere yang dikutip dari Mirror.

“Dia telah mendapat dukungan dari semua orang di klub selama bertahun-tahun dan mereka telah memberinya semua alat dan pemain yang dibutuhkannya,” sambungnya.

Aliadiere merasa bahwa Arteta sudah melakukan beberapa keputusan oke di musim ini. Juru taktik berusia 43 tahun itu dinilai jitu dalam melakukan rotasi.

“Dia sudah beberapa tahun hampir menang dan finis di posisi kedua, sekarang dia tahu apa yang harus dilakukan untuk menang,” Aliadiere menjelaskan.

“Dari apa yang saya lihat musim ini, dia mulai melakukan hal yang berbeda dalam merotasi skuad dan melakukan pergantian pemain untuk mengubah pertandingan.”

“Saya tidak melihat adanya hal negatif saat ini dan saya pikir musim ini akhirnya akan menjadi musim di mana Arsenal memenangkan Premier League,” Aliadiere menegaskan.

(ran/krs)



Sumber : sport.detik.com