Tag Archives: tips berkendara

Terjebak Dikeramaian saat Berkendara, Ini Tips Agar Bisa Selamat



Jakarta

Dalam kondisi maraknya terjadi demo, bukan tidak mungkin bagi detikers terjebak dalam keramaian saat berkendara. Agar terhindar hal tersebut, Auto2000 memberikan tips.

Seperti yang disampaikan Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000. Dirinya menjelaskan beberapa langkah bisa dilakukan pengendara agar bisa terhindar, serta tetap tenang dan nyaman saat berkendara.

Berikut beberapa tips, agar pengendara lebih tenang dan nyaman di jalan serta melindungi diri dari kemungkinan bahaya:


1. Pantau Perkembangan via Media Sosial

Cara paling mudah untuk memantau situasi terkini adalah lewat media sosial. Tapi jangan sembarangan media, pilih akun yang dapat dipercaya. Seperti media berita skala nasional, akun resmi pemerintah seperti Dinas Perhubungan, Kepolisian, Jasa Marga, dan lainnya.

Pastikan untuk menghindari daerah yang berpotensi terdapat keramaian. AutoFamily tetap harus mencari informasi terkini yang berkembang lewat siaran radio dan social media saat berkendara. Pastikan sumber informasinya valid, segera ambil rute alternatif jika ragu.

2. Pelajari Rute via Peta Digital

Pelajari rute yang akan dilalui lewat peta digital. Pastikan rute yang dilalui aman dan jika tampak terdapat gangguan, tentukan pula jalur alternatif supaya dapat dengan lancar sampai ke tujuan, atau kembali pulang.

3. Siapkan Makanan dan Minuman Ringan

Ketika sudah terbaca adanya potensi hambatan di jalan, kemacetan atau hal lainnya, pengendara bisa menyiapkan makanan dan minuman ringan buat jaga-jaga, khususnya air mineral supaya tidak dehidrasi.

Andai membawa anak, pastikan ada pakaian pengganti yang cukup. Termasuk mengisi bensin untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Jangan lupa pergi ke toilet sebelum mengemudi mobil.

4. Kendalikan Emosi

Pengendara harus mengendalikan emosi agar dapat berkendara dengan tenang dan nyaman. Fokus dan waspada pada situasi dan kondisi jalan, jangan terpengaruh oleh pihak yang tidak bertanggung jawab meskipun berada di posisi yang benar.

5. Jangan Panik Ketika Ada Hambatan di Jalan

Ketika ditemukan ada keramaian, kemacetan atau hambatan di jalan, jangan panik agar tetap mengambil keputusan dengan sehat. Tutup seluruh kaca dan pastikan semua pintu mobil terkunci, letakkan barang berharga di laci yang tidak terlihat dari luar.

Mengingat sebelumnya terdapat pemberitaan terkait dengan upaya tindak kejahatan dari oknum yang tak bertanggung jawab, saat kondisi jalan macet atau tersendar.

Jangan perlihatkan wajah tegang atau terdistraksi hal lain seperti main ponsel yang membuat AutoFamily lengah dan memancing orang jahil untuk melakukan kejahatan. Jaga kewaspadaan dengan memperhatikan spion luar dan tengah.

Berbagi lokasi terkini (share live locatoin) ke keluarga atau teman dekat sehingga mereka bisa memantau dan membantu jika ada masalah..

6. Pastikan Mobil Dalam Kondisi Prima

Meskipun sepele, tapi detikers pasti tidak mau mobil tiba-tiba mogok di tengah jalan yang macet, atau bahkan di tengah-tengah keramaian. Karena itu, menjaga kondisi mobil agar tetap prima adalah wajib dilakukan meskipun dalam kondisi normal.

detikers yang memiliki mobil Toyota, dapat servis berkala dengan berkunjung ke bengkel Auto2000 atau memesan layanan THS – Auto2000 Home Service untuk servis berkala dan perbaikan ringan kendaraan kurang dari 2 jam di rumah. Sehingga, mobil selalu siap untuk mendukung mobilitas kemanapun tujuannya.

(lth/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Mobil Matic Jangan Pakai Gigi ‘N’ pada Kondisi Ini, Pokoknya Jangan!



Jakarta

Tuas transmisi di mobil matic memiliki fungsinya masing-masing. Misalnya saat tuas transmisi berada di posisi ‘N’ atau Netral, sebaiknya tidak dilakukan pada kondisi berikut.

Ada beragam huruf di tuas transmisi mobil matic. Ada P, ada N, ada D, ada L, ada juga R. Masing-masing punya fungsinya tersendiri. Misalnya tuas transmisi P, digunakan untuk mobil dalam posisi parkir. Selanjutnya ada R, digunakan saat mobil hendak mundur. Untuk menjalankan mobil, posisi tuas transmisi ada di D alias Drive. Pada posisi D, transmisi akan secara otomatis dan terus menerus mengubah rasio gigi tergantung pada kondisi jalan dan pengemudian.


Selanjutnya ada ‘N’ atau Netral. Pada posisi ini, transmisi dibebaskan sama seperti posisi netral pada mobil bertransmisi manual. Dikutip dalam laman buku panduan manual Mitsubishi Xpander, gigi N ini hanya digunakan saat kendaraan diam dalam waktu yang lama selama mengemudi, contohnya saat jalanan macet.

Perlu dicatat, di kondisi tertentu, sebaiknya tuas transmisi mobil tak diposisikan pada Netral. Misalnya saat sedang berkendara, jangan pindahkan tuas transmisi ke N.

“Kecelakaan serius dapat terjadi karena Anda dapat secara tidak sengaja menggerakkan tuas selektor ke posisi ‘P’ atau ‘R’ atau Anda akan kehilangan pengereman mesin,” demikian dicuplik dari buku panduan manual tersebut.

Begitu juga pada jalan miring, tuas transmisi sebisa mungkin ada di posisi ‘P’ jangan di posisi N.

“Pada jalan miring, mesin sebaiknya dihidupkan pada posisi ‘P’ jangan pada posisi “N’. Pastikan menahan kaki Anda pedal rem ketika kendaraan di posisi ‘N’ atau ketika memindahkan ke atau dari posisi ‘N'” begitu penjelasannya.

Selain itu diingatkan juga untuk mencegah kerusakan transmisi, jangan pernah memindahkan tuas transmisi ke posisi ‘D’ dari posisi ‘R’ ketika kendaraan masih berjalan.

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com

Ada Gigi L di Mobil Matic, Kapan Dipakai?


Jakarta

Ada gigi ‘L’ di transmisi mobil matic. Kapan dipakainya ya?

Tuas transmisi mobil matic terdiri dari beberapa fungsi. Masing-masing fungsinya berbeda dan disimbolkan dengan huruf di sisinya. Paling atas biasanya huruf P yang berarti Park digunakan saat kendaraan parkir. Pada posisi ini, transmisi dikunci untuk mencegah kendaraan bergerak. Mesin juga dapat dihidupkan saat tuas transmisi berada di posisi ini.


Gigi L di Mobil Matic, Kapan Dipakai?

Di bawah P, biasanya ada R yang berarti Reverse. Pindahkan tuas transmisi kamu ke R saat memundurkan mobil. Selanjutnya ada N alias Neutral. Pada posisi N, posisi transmisi dibebaskan. Selanjutnya ada D yang berarti Drive. Tuas transmisi D digunakan saat mobil dikendarai dengan normal. Pada posisi ini, gigi akan diatur secara otomatis menyesuaikan dengan kecepatan kendaraan.

Nah di beberapa mobil, di bawah D ada juga gigi L. Salah satunya di Mitsubishi Xpander. Tapi tahu nggak kamu L ini artinya apa dan kapan harus digunakan? Dikutip dari buku panduan manual Xpander, gigi L atau Low digunakan saat mengemudi di jalanan menanjak yang sangat curam. Selain itu bisa juga digunakan untuk pengereman mesin atau engine brake pada kecepatan rendah saat berkendara menuruni jalanan yang curam. Namun diingatkan agar tak memindahkan tuas transmisi ke L secara mendadak.

“Pengereman mesin secara mendadak dapat menyebabkan ban slip. Pilih posisi ini sesuai dengan kondisi jalan dan kecepatan kendaraan,” demikian peringatannya.

Laman JDPower juga menjelaskan posisi L pada mobil matic bisa digunakan dalam kondisi tertentu sebagai berikut:

– Saat menarik beban berat
– Mengemudi di jalan menanjak
– Mengemudi di jalan menurun
– Bermanuver pada kecepatan rendah
– Kondisi jalan buruk

Jangan Pakai Gigi L saat Berkendara Normal

Perlu digarisbawahi, saat tuas transmisi berada di posisi L itu jangan digunakan untuk berkendara di kondisi normal. JDPower menyebut, memposisikan transmisi pada gigi rendah akan membuat mesin berputar lebih cepat dan menghasilkan RPM yang lebih tinggi. Alhasil, bahan bakar jadi lebih boros. Tak cuma itu, mesin dan transmisi juga jadi lebih cepat aus.

“Jika kondisi tidak memerlukan mode ‘L’ selalu kembalikan transmisi ke posisi ‘D'” demikian penjelasannya.

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com

Jangan Asal Mindahin Gigi Mobil Matic CVT Kalau Nggak Mau Begini



Jakarta

Punya mobil matic dengan transmisi CVT nggak bisa asal. Ada beberapa hal yang haram dilakukan supaya transmisinya tetap awet.

Mengemudikan mobil matic memang cenderung lebih mudah ketimbang mobil bertransmisi manual. Tak ada pedal kopling yang diinjak dan pergantian gigi juga dilakukan secara otomatis.


Kendati demikian, tetap ada beberapa hal yang harus diperhatikan, utamanya saat mengubah posisi tuas transmisi. Sebab, kalau asal-asalan memindahkan transmisi, justru bisa merusaknya.

Dikutip dari laman buku panduan manual Kijang Innova Zenix, saat mengubah transmisi mobil matic. Berikut ini hal yang haram dilakukan saat mengubah posisi transmisi mobil matic.

Pertama, jangan membiarkan kendaraan bergerak mundur ketika tuas transmisi dalam posisi pengendaraan atau bergerak maju ketika tuas transmisi dalam posisi ‘R’. Melakukan hal tersebut bisa membuat mesin tidak bekerja dan juga menyebabkan kemampuan kemudi lemah.

Kedua, jangan menggeser tuas transmisi ke posisi ‘P’ selama kendaraan sedang berjalan melakukannya dapat mengakibatkan kerusakan pada CVT dan kendaraan hilang kontrol. Selanjutnya, jangan menggeser tuas transmisi ke posisi ‘R’ selama kendaraan sedang bergerak maju. Selanjutnya jangan juga menggeser tuas transmisi ke posisi D saat mobil bergerak mundur.

“Melakukannya dapat mengakibatkan kerusakan pada Continously Variable Transmission dan dapat menyebabkan kendaraan kehilangan kontrol,” demikian penjelasannya.

Jangan menggeser tuas transmisi ke N ketika kendaraan sedang bergerak akan mematikan mesin dari CVT. Dijelaskan bahwa pengereman mesin tidak tersedia ketika N dipilih.

Terakhir jangan memindahkan tuas transmisi saat pedal akselerasi ditekan. Melakukan hal tersebut bisa membuat percepatan kendaraan tak terduga dan memicu terjadinya kecelakaan serius. Nah itu tadi hal-hal yang harus diperhatikan saat mengendarai mobil matic CVT. Pastikan kamu menghindari hal tersebut ya supaya transmisi bisa tahan lama sekaligus mencegah kerusakan.

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com

Cara Nyetir Mobil Biar Irit Bensin



Jakarta

Cara menyetir turut mempengaruhi konsumsi BBM. Makanya jangan nyetir asal-asalan. Berikut ini tips menyetir supaya irit bensin.

Nyetir mobil ada tekniknya. Apalagi kalau kamu mau mobilnya irit bensin. Ya, kebiasaan mengemudi memang mempengaruhi konsumsi bahan bakar mobil kamu di samping beberapa kondisi lainnya. Mengutip laman buku panduan manual Mitsubishi Xpander, berikut ini hal-hal yang bisa dipraktikkan agar konsumsi bensin mobil kamu irit.


Pertama berkaitan dengan akselerasi dan deselerasi. Hindari akselerasi dan menjalankan secara tiba-tiba. Mudahnya, jangan kebiasaan ngegas-ngerem secara sering. Ini mengakibatkan konsumsi bahan bakar jadi berlebihan.

Kedua saat perpindahan gigi, khususnya mobil manual. Lakukan perpindahan gigi hanya pada kecepatan dan rpm yang sesuai. Beda halnya dengan mobil matic saat posisi gigi sudah diatur secara otomatis.

“Sebisa mungkin gunakan gigi yang paling tinggi,” demikian dijelaskan pada buku panduan manual tersebut.

Jalan-berhenti, jalan-berhenti seperti saat mengemudi di dalam kota bikin konsumsi bbm jadi boros. Jika memungkinkan, cari jalan yang sepi. Atau ketika berkendara di jalan yang ramai, hindari penggunaan gigi rendah dengan putaran mesin yang tinggi.

Selanjutnya, jangan biarkan mobil dalam keadaan diam terlalu lama. Ya, meski posisinya diam, mobil tetap mengkonsumsi bahan bakar. Hal yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah kecepatan. Jangan sampai membejek gas penuh karena membuat BBM lebih banyak ‘diminum’ mesin.

“Semakin tinggi kecepatan kendaraan, semakin banyak bahan bakar terkonsumsi. Hindari mengemudi pada kecepatan penuh. Bahkan sedikit saja melepas pedal gas akan menghemat bahan bakar secara signifikan,” begitu penjelasannya.

Tekanan angin ban juga mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Pastikan kamu mengecek kondisi tekanan angin ban. Tekanan angin yang kurang akan meningkatkan hambatan saat berjalan dan meningkatkan konsumsi bahan bakar. Tak cuma itu, tekanan angin ban yang kurang juga mempengaruhi keausan ban dan stabilitas mengemudi.

Terakhir berurusan dengan muatan mobil. Bawa barang di mobil seperlunya. Jangan mengendarai kendaraan dengan membawa barang yang tidak perlu di bagasi.

“Penambahan berat kendaraan akan sangat mempengaruhi konsumsi bahan bakar. Hindari juga mengemudi dengan barang-barang yang tidak diperlukan di atap. Hambatan udara akan bertambah dan meningkatkan konsumsi bahan bakar,” tulis buku panduan manual tersebut.

(dry/din)



Sumber : oto.detik.com