Tag Archives: tips dapur

5 Tips Cegah Kontaminasi Silang di Dapur agar Tidak Keracunan


Jakarta

Kontaminasi silang bisa terjadi pada bahan makanan di dapur hingga membahayakan kesehatan. Namun, tidak perlu khawatir karena bisa dicegah dengan tips ini.

Kontaminasi silang atau cross contamination adalah perpindahan bakteri atau mikroorganisme berbahaya dari satu makanan ke makanan lain.

Kontaminasi silang umumnya terjadi pada bahan makanan mentah, seperti daging atau ayam. Keduanya mungkin mengandung bakteri berbahaya dan menyebabkan keracunan makanan jika bersentuhan dengan makanan lain.


Kontaminasi silang tidak terbatas pada sentuhan fisik, tapi juga melalui kebiasaan-kebiasaan yang umum dilakukan di dapur.

Untuk menghindari terjadinya kontaminasi silang, coba ikuti 5 tips mudah ini, seperti dilansir dari sluurp.com (01/08/2024).

1. Pakai talenan berbeda

Talenan kayuUsahakan untuk memiliki dua talenan yang dipakai dan dibedakan untuk memotong. buah dan sayuran dan daging. Foto: Istock

Setiap dapur rumah tangga harus memiliki 2 talenan berbeda. Satu talenan digunakan untuk sayur dan buah, sedangkan talenan lain untuk memotong daging mentah dan unggas.

Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah kontaminasi silang karena dapat terjadi perpindahan bakteri dari daging ke buah, sayuran, atau makanan lain.

Talenan bisa dipisahkan dengan mencari warna atau jenis yang berbeda. Pastikan juga untuk mencuci talenan dengan benar. Gunakan air sabun dan siram dengan air hangat atau panas.

Jangan lupa juga membersihkan wastafel cuci piring secara berkala dengan cuka atau deterjen supaya kuman tidak berkembang biak di wastafel.

2. Jangan lupa cuci tangan

Ilustrasi Cuci Tangan dengan SabunPastikan untuk selalu cuci tangan bersih habis menyiapkan makanan. Foto: Getty Images/iStockphoto/Choreograph

Tangan adalah ‘alat’ yang paling bekerja ketika di dapur. Untuk itu, sebelum mulai menyiapkan makanan, cucilah tangan sampai bersih.

Setelah memasak atau menyiapkan makanan, jangan lupa untuk mencucinya kembali.

Mencuci tangan yang benar bukan sekadar membasahi tangan dengan air dingin selama 2 detik. Pertama kamu perlu membasahi tangan dengan air lalu gunakan sabun. Gosok tangan, lengan, dan sela-sela jari selama 10-15 detik. Barulah bilas dan keringkan dengan tisu.

Hindari mengeringkan tangan dengan handuk karena mungkin tangan akan terkontaminasi kembali dari bakteri atau kuman yang menempel di handuk.

Tips lain untuk mencegah kontaminasi silang di dapur bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Simpan daging dan unggas di tempat terpisah

Simpan daging di freezerDaging dan daging unggas lainnya sebaiknya disimpan dalam tempat terpisah dan dibagian paling bawah kulkas atau freezer. Foto: iStock

Saat menyimpan daging mentah atau unggas lain di kulkas, sebaiknya tempatnya dipisah dengan penyimpanan buah, sayuran, atau makanan lain.

Makanan seperti daging dan unggas perlu disimpan di bagian paling bawah kulkas. Kamu juga perlu menyimpannya dalam kantong plastik untuk mencegah cairan menetes.

Saat merendam makanan, pastikan melakukannya di atas meja dapur dan dalam wadah tertutup.

Saus yang digunakan untuk memarinasi daging mentah, unggas, atau makanan laut lain juga harus dibuang atau direbus sebelum digunakan pada makanan lain.

4. Tidak perlu mencuci daging

Banyak perdebatan terkait perlu atau tidaknya mencuci daging atau unggas sebelum dimasak. Namun, beberapa orang lebih setuju untuk tidak mencuci daging atau unggas sebelum dimasak.

Alasannya karena membilasnya air dapat menyebabkan air memercik ke seluruh meja dapur, wastafel, dan piring di dekatnya. Air ini mungkin mengandung bakteri.

Lebih baik memasak daging, unggas, atau makanan laut dengan suhu tepat karena akan membunuh bakteri atau kuman.

5. Cuci sayuran dengan benar

kontaminasi buah dan sayurSebelum dikonsumsi atau diolah, sayur atau buah-buahan sebaiknya dicuci bersih. Foto: Getty Images

Kontaminasi silang juga bisa terjadi pada buah dan sayuran. Hal ini umumnya terjadi akibat mengiris sayuran dan buah.

Kotoran di bagian luar dan bakteri yang ditemukan di bagian luar buah dan sayuran bisa masuk ke bagian dalam.

Selain itu, bakteri, virus, dan sisa pestisida di buah dan sayuran juga bisa berpindah ke makanan lain atau alat di dapur jika tidak dicuci terlebih dahulu.

Oleh karena itu, lebih baik membilas buah dan sayuran dengan air mengalir terlebih dahulu untuk menghilangkan kotorannya.

(aqr/adr)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makanan Minuman Sehat Di JumatBerkah.Com اللهم صل على محمد
Source : unsplash.com / Anna Pelzer

Catat! 5 Kesalahan Pakai Spons Cuci Piring yang Bikin Bahaya


Jakarta

Spons seringkali digunakan untuk membersihkan kotoran yang menempel di piring. Namun, penggunaannya perlu diperhatikan karena jika tidak, bisa berbahaya.

Spons pencuci piring memang efektif menghilangkan noda membandel di piring atau alat makan yang kotor. Namun, banyak orang masih tidak tepat menggunakannya.

Kesalahan memakai spons cuci piring tidak boleh dianggap enteng. Pasalnya, spons yang berongga dan lembab bisa dengan mudah ditumbuhi bakteri patogen yang membahayakan.


Para ahli mikrobiologi pun menunjukkan beberapa kesalahan yang perlu dihindari ketika menggunakan spons pencuci piring. Melansir mashed.com (18/08/2024), berikut kesalahan umum pakai spons cuci pirig:

1. Spons tempat tumbuh mikroba

Spons pencuci piringIngatlah bahwa spons pencuci piring menjadi tempat ideal untuk pertumbuhan mikroba. Foto: Shutterstock/

Spons tidak sebersih yang dikira. Dr. Manan Sharma mengungkap kesalahan terbesar adalah mengabaikannya dan menganggap spons bersih dan tidak dapat menyebarkan bakteri pembusuk atau patogen di dapur.

Faktanya, spons seperti alat dapur lain yang perlu dibersihkan dan dicuci rutin. Fakta bahwa spons berpori dan memiliki banyak sudut dan celah membuat benda ini lebih mudah menjadi tempat bakteri tumbuh dan berkembang biak.

2. Spons terlalu basah

Spons pencuci piringMembiarkan spons pencuci piring terlalu basah juga bisa berbahaya. Foto: Shutterstock/

Dr. Kristen Gibson mengungkap salah satu kesalahan terbesar yang dilakukan banyak orang yaitu membuat spons basah atau sangat lembab ketika sedang tidak digunakan.

Spons basah merupakan media sempurna untuk pertumbuhan mikroorganisme.

Dr. Gibson mengemukakan bahwa mayoritas bakteri membutuhkan kelembaban untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Jika nutrisi tersedia, maka air yang tersedia memungkinkan mereka untuk memanfaatkan nutrisi tersebut.

Sehingga, ketika membiarkan spons basah saat tidak dipakai, pada dasarnya itu membantu koloni mikroorganisme spons tumbuh lebih besar.

Kelembaban bukan hanya menjadi salah satu masalah, tetapi suhu yang ada di dapur juga memengaruhi.

Menurut Dr.Gibson, membiarkan spons basah pada suhu tepat dapat menciptakan kondisi tempat patogen bawaan makanan dapat tumbuh, atau setidaknya bertahan hidup lebih lama.

Menurut USDA (Departemen Pertanian Amerika Serikat), kisaran suhu sempurna bagi bakteri tumbuh yaitu sekitar 4 sampai 60 derajat celcius.

Kesalahan umum lainnya yang perlu dihindari bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Tidak menyimpan spons dengan benar

Spons pencuci piringSebaiknya menyimpan spons pencuci piring dalam keadaan benar. Foto: Shutterstock/

Dr. Manan Sharma dan Dr. Kristen Gibson menyarankan untuk menyimpan spons di tempat yang benar-benar kering sebelum menggunakannya.

Menurut Dr. Sharma, menyimpan spons dalam keadaan kering ini memungkinkan kamu dapat menggunakannya dalam jangka waktu lebih lama. Itu juga menghindari pertumbuhan bakteri.

Dr. Kristen Gibson juga menyebut dirinya biasa memeras semua air yang berlebihan setelah spons digunakan. Lalu ia meletakkannya di permukaan kering.

4. Pakai spons untuk bersihkan meja dapur

Spons pencuci piringMenggunakannya untuk membersihkan meja dapur juga bukanlah pilihan tepat. Foto: Shutterstock/

Selain dimanfaatkan untuk membersihkan alat makan, beberapa orang mungkin pernah menggunakan spons untuk membersihkan meja dapur. Sayangnya, hal tersebut justru berpotensi menyebarkan patogen.

Dr. Kristen Gibson pribadi hanya menggunakan spons dapur untuk mencuci piring. Bahkan, saat mengelap meja atau permukaannya, ia menggunakan desinfektan dan handuk dapur, lalu langsung meletakkan handuk dapur di ruang cuci untuk dibersihkan.

Oleh karena itu, hindari membersihkan meja dapur menggunakan spons. Jika memang ada noda yang sulit dihilangkan, bisa menggunakan tisu dapur dan desinfektan food grade yang lebih aman.

5. Pakai spons terlalu lama

Memang tidak ada aturan berlaku untuk penggunaan spons dapur. Namun, Dr. Sharma memperingati mereka yang sering masak dan mencuci alat masak dengan spons, perlu membersihkan spons lebih teratur.

Sebuah studi tahun 2020 alam Jurnal Mikroorganisme meminta para peserta membersihkan spons poliuretan dalam microwave dua atau tiga kali seminggu. Hasilnya, lebih sedikit mikroorganisme yang hidup pada spons.

(aqr/adr)



Sumber : food.detik.com

Sari Berita Penting