Jakarta –
Puasa di bulan ramadan juga bisa dimanfaatkan untuk membantu usaha penurunan berat badan. Perut buncit pun bisa disingkirkan dengan menerapkan tips makan sehat saat puasa berikut ini.
Umat muslim di seluruh dunia kini sedang menjalankan ibadah puasa di bulan ramadan. Selain sebagai waktu untuk memperdalam spiritualitas, puasa juga bisa dimanfaatkan untuk memperbaiki pola makan dan kesehatan tubuh, termasuk mengurangi lemak perut tanpa perlu berolahraga intensif.
Lemak perut yang terlalu banyak bisa membuat buncit yang tentunya mengganggu penampilan. Untuk mengatasinya, ada tips makan yang bisa dipraktikkan demi menghilangkan lemak perut saat berpuasa tanpa perlu olahraga.
Berikut informasinya melansir VN Express:
1. Makan kimchi
Kimchi bisa membantu menurunkan berat badan. Foto: Getty Images/iStockphoto/4kodiak |
Kimchi merupakan makanan fermentasi khas Korea, kaya akan probiotik yang bermanfaat untuk kesehatan pencernaan. Mengonsumsi kimchi dapat membantu menurunkan berat badan karena rendah kalori dan tinggi serat, sehingga memberikan rasa kenyang lebih lama dan mencegah makan berlebihan.
Anda bisa menambahkan kimchi sebagai pelengkap menu sahur atau berbuka untuk variasi yang sehat.
2. Batasi asupan gula tambahan
Batasi konsumsi gula tambahan yang sering disajikan saat buka. Foto: Getty Images |
Selama Ramadan, berbagai hidangan manis sering disajikan saat berbuka. Namun, penting untuk membatasi konsumsi gula tambahan yang terdapat dalam minuman manis, kue, dan makanan olahan, karena dapat meningkatkan risiko penumpukan lemak perut.
Sebagai gantinya, pilihlah buah segar yang mengandung gula alami serta serat dan nutrisi penting lainnya.
3. Tambah asupan protein berkualitas
Tingkatkan asupan protein berkualitas, seperti dari ikan salmon. Foto: iStock |
Protein membantu meningkatkan rasa kenyang dan mendukung metabolisme tubuh. Selama sahur dan berbuka, pastikan Anda mengonsumsi sumber protein berkualitas seperti telur, ikan, daging tanpa lemak, kacang-kacangan, dan produk susu rendah lemak.
Protein nabati seperti tahu dan tempe juga merupakan pilihan yang baik bagi vegetarian.
4. Tingkatkan konsumsi serat
Serat tidak hanya baik untuk pencernaan tetapi juga membantu mengontrol nafsu makan dan mengatur kadar gula darah. Usahakan untuk mengonsumsi 30 gram serat per hari dengan memilih roti gandum utuh, nasi merah, sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Mengonsumsi makanan berserat saat sahur dapat membantu Anda merasa kenyang lebih lama sepanjang hari.
5. Minum teh hijau usai berbuka
Minum teh hijau bisa bantu turunkan berat badan. Foto: Getty Images/iStockphoto |
Teh hijau mengandung antioksidan katekin yang dapat meningkatkan metabolisme lemak dan membantu penurunan berat badan. Mengonsumsi teh hijau setelah berbuka dapat menjadi kebiasaan baik untuk mendukung upaya mengurangi lemak perut. Namun, pastikan untuk tidak mengonsumsinya terlalu dekat dengan waktu tidur untuk menghindari gangguan tidur.
6. Tambahkan asupan omega 3
Asam lemak omega-3 banyak terdapat dalam ikan berlemak seperti salmon, sarden, dan makarel bisa membantu mengurangi lemak tubuh dan meningkatkan kesehatan jantung. Menambahkan ikan berlemak dalam menu berbuka atau sahur dapat menjadi pilihan yang lezat dan sehat.
Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Tips Hempas Lemak Perut Tanpa Olahraga Saat Puasa, Bye Perut Buncit”
(aqr/adr)
![]() |
||||
Source : unsplash.com / Anna Pelzer
Sedang Diet Selama Ramadan? Ini Jam Terbaik untuk Sahur Jakarta – Banyak orang memanfaatkan momen puasa ramadan sekaligus sebagai usaha diet. Jika kamu salah satunya, ini jam terbaik untuk sahur. Usaha diet tetap bisa dilakukan saat ramadan, bahkan kegiatan puasa sepanjang hari sudah efektif memangkas asupan kalori harian. Namun ada beberapa tips yang perlu dilakukan agar diet saat ramadan semakin efektif. Soal sahur, idealnya pukul berapa ya? Dari segi agama, Rasulullah SAW mengajarkan umatnya untuk mengakhirkan sahur. Adapun menu makannya tidak berlebihan. Beliau mengajarkan agar berhenti makan sebelum kenyang dan makan ketika sudah lapar.
Dalam salah satu hadis riwayat Bukhari dan Muslim, dikisahkan bahwa Rasulullah SAW sahur bersama Zaid bin Tsabit RA. Setelah makan secukupnya, Nabi Muhammad SAW bergegas untuk salat Subuh. “Antara selesai makan sahurnya Rasulullah dengan pergi salatnya kira-kira sebanyak orang membaca 50 ayat Alquran.” Hal tersebut berkaitan dengan keberkahan sepertiga malam terakhir, tepatnya sebelum sahur. Di waktu tersebut, Allah akan mengabulkan doa hamba-hamba-Nya serta mengangkat derajat orang-orang yang melaksanakan salat tahajud serta bertasbih. Jam Sahur untuk Diet
Adapun dari segi medis, jam sahur untuk diet yang ideal adalah menjelang imsak atau sekitar pukul 3. Jika makan sahur saat tengah malam, Anda akan lebih cepat lapar saat menjalani puasa. Selain itu, metabolisme tubuh akan terganggu, konsentrasi menurun, dan meningkatkan risiko maag. Yang tak kalah penting untuk diperhatikan adalah kebiasaan setelah santap sahur. Diet saat puasa akan lebih efektif jika Anda tidak langsung tidur setelah sahur. Sebab setelah makan, terlebih makan makanan berat dianjurkan untuk tidak langsung berbaring atau tidur. Langsung tidur setelah sahur justru akan memicu naiknya asam lambung dan rentan sakit maag. Di sisi lain, dalam sejumlah riwayat pun disebutkan bahwa Rasulullah SAW bergegas untuk melaksanakan salah Subuh. Setelah itu, beliau melakukan zikir dan istigfar. Ketika matahari terbit, Nabi Muhammad SAW lalu berjalan keluar untuk mencari rezeki. Dalam riwayat lain, yakni dari sahabat Ibnu Abbas yang diriwayatkan Imam Thabrani, disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda yang artinya, “Ketika kalian sudah selesai melakukan salat Subuh, janganlah tidur yang menjadi penyebab hilangnya rezekimu.” Dikutip dari Medical News Today, para ahli mengatakan godaan untuk langsung tidur setelah makan adalah respons alami yang sangat wajar. Hal itu tergantung dari apa yang dia makan dan seberapa besar porsinya, dan kapan dia mengonsumsinya. Lalu hindari tidur setelah sahur. Baca halaman selanjutnya.Jenis Makanan yang Bikin Cepat NgantukMengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat dan protein dapat membuat seseorang cepat mengantuk daripada makanan lainnya. Asam amino yang disebut triptofan, yang terdapat dalam banyak makanan kaya protein, membantu tubuh memproduksi serotonin. Karbohidrat membantu tubuh menyerap triptofan. Karena itu, mengonsumsi makanan kaya protein dan karbohidrat dapat membuat seseorang cepat mengantuk. Berikut ini jenis makanan yang cepat membuat mengantuk: Ikan salmon Bahaya Langsung Tidur Usai Sahur
Terdapat sejumlah bahaya ketika Anda langsung tidur setelah sahur. Salah satu yang paling kentara adalah penambahan berat badan. Hal ini karena makanan yang dikonsumsi tertimbun dalam tubuh karena tubuh tidak langsung beraktivitas. Selain itu, hal tersebut dapat membuat Anda merasakan refluks. Dilansir Livestrong, pencernaan makanan seharusnya dilakukan saat tubuh dalam kondisi tegak. Saat langsung tidur setelah makan, asam lambung yang meningkat saat pencernaan makanan dapat naik melalui kerongkongan dan menimbulkan refluks. Gejala umum refluks antara lain mulas, rasa terbakar di dada dan di belakang tulang dada. Ketika awalnya Anda merasa enak karena dapat tidur setelah makan, namun sebetulnya kebiasaan tersebut justru membuat tidur tidak nyenyak. Karena itu, selain menentukan jam sahur untuk diet, Anda juga perlu melakukan aktivitas agar tidak langsung tidur setelahnya. Baik itu aktivitas keagamaan atau hal lainnya yang dapat membuat Anda tetap terjaga. Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Jam Sahur untuk Diet” (adr/adr)
Sari Berita Penting |







