Tag Archives: tips investasi

Ini Dia Tips Investasi yang Aman di Tengah Ketidakpastian Ekonomi


Jakarta

Salah satu cara untuk bisa menambah penghasilan saat besaran gaji segitu-segitu saja adalah dengan berinvestasi. Melalui investasi masyarakat bisa meningkatkan nilai yang dimilikinya sekarang ini.

Financial Planner Mega Capital, Mirna Elok, mengatakan investasi ini menjadi penting terlebih saat kondisi ekonomi sedang tidak stabil. Sebab investasi tak hanya berfungsi untuk meningkatkan nilai aset, namun juga bisa digunakan sebagai dana darurat saat menemui kondisi yang tak terduga.

Nah untuk mereka yang baru belajar atau mulai berinvestasi, Mirna menyarankan untuk mencari instrumen yang sesuai kemampuan. Tentu instrumen investasi yang dimaksud harus yang legal atau terpercaya untuk menghindari kehilangan dana.


“Mungkin kalau untuk yang newbie masuk di pasar modal, masuk dulu di reksadana pasar uang. Itu kan untuk yang jangka pendek ya,” katanya kepada detikcom dalam program detikSore beberapa waktu lalu, ditulis Jumat (5/9/2025).

Setelah sudah cukup nyaman berinvestasi, ia menyarankan masyarakat untuk mulai menanamkan dananya di instrumen jangka menengah sebagai ‘tabungan’ jangka menengah.

“Jangka menengah dia bisa lagi naik ke yang reksadana pendapatan tetap. Kayak gitu return-nya masih di 8 persenan masih ada gitu,” terang Mirna

Baru setelah itu masyarakat bisa mulai berinvestasi lebih jauh untuk tabungan jangka panjang. Misalkan saja untuk dana pensiun atau keperluan di masa depan yang lain.

“Untuk yang jangka panjang memang, kalau untuk investasi di saham memang agak riskan ya. Kalau aku boleh saran memang bisa investasi di emas,” ucap Mirna.

“Memang kalau emas itu secara return 15 tahun terakhir memang di 15% per tahun ya. Jadi kalau hold emas sampai 10 tahun saja sudah berapa,” sambungnya.

Di luar itu, ia menyarankan masyarakat untuk tetap berhati-hati dari berbagai modus penipuan investasi yang belakangan sering terjadi. Menurutnya masyarakat harus sudah curiga saat mendapatkan tawaran investasi dengan imbal hasil tak masuk akal atau tak jelas asal-usulnya.

“Yang pasti sih kalau diiming-imingi return dalam satu hari bisa sampai 3%, terus cuma transfer duit saja, terus mereka nggak kasih informasi seperti apa pembelian underlying-nya, dibelikan apa gitu, better nggak deh,” imbaunya.

(igo/eds)



Sumber : finance.detik.com

Mau Dompet Makin Tebal di Tahun Politik? 2 Investasi Ini Bisa Dicoba Biar Cuan


Jakarta

Sebagai tahun politik, 2024 dianggap sebagai tahun yang penuh ketidakpastian. Konflik Eropa Timur dan Timur Tengah diiringi dengan hadirnya Pemilu 2024 membuat kondisi perekonomian tidak stabil. Lantas, investasi apa yang cocok pada 2024?

Ini dua rekomendasi investasi ala perencana keuangan Aidil Akbar di tahun politik 2024:

Emas

Emas masih jadi favorit masyarakat untuk berinvestasi. Banyaknya pilihan cara dalam berinvestasi emas dan harganya yang cenderung stabil membuat masyarakat percaya untuk memilih emas sebagai produk investasi.


Aidil mengungkapkan bahwa emas, selain cocok bagi pemula, juga cenderung aman pada tahun politik. Sebab, Aidil meramal harga emas tidak akan turun meski guncangan isu dan kondisi sosial ekonomi terjadi di mana-mana.

“Di Indonesia ‘kan tahun politik. Itu penuh dengan ketidakpastian. Cenderung orang asing nggak mau masuk dulu ke Indonesia. Bisa jadi, saham bisa turun karena asing cenderung nahan diri,” jelas Aidil kepada detikcom, Jumat (29/12/2023).

Obligasi

Tahun 2024 sebagai tahun politik dianggap Aidil tidak akan membawa cuan bagi yang berinvestasi di pasar saham. Ia melandasi pendapat ini dengan ramalan saham turun akibat perusahaan asing cenderung menahan diri melihat kondisi politik.

Oleh sebab itu, Aidil sarankan agar berinvestasi di surat utang pemerintah atau obligasi. Ia meramal ada kemungkinan banyak obligasi yang dikeluarkan oleh pemerintah. Diimbangi dengan suku bunga yang tinggi, harapannya Anda bisa cuan pada akhir tahun nanti.

(ara/ara)



Sumber : finance.detik.com

Mau Mulai Investasi di 2024? Hindari 3 Kesalahan Ini!


Jakarta

Awal tahun merupakan momen yang tepat untuk memulai hal baru, salah satunya berinvestasi. Sama halnya dengan capaian atau ‘goals’ pada umumnya, memulai investasi pada awal tahun berujung kandas karena tidak konsisten.

Perencana keuangan dari Tata Dana, Teja Sari, membagikan tiga kesalahan yang sering dilakukan ketika memulai investasi. Apa yang harus dihindari saat memulai berinvestasi? Yuk simak di sini:

Mulai dengan jumlah yang besar


Salah satu cara agar konsisten memulai berinvestasi adalah dengan menanam uang dengan nilai yang kecil. Nilai yang besar tanpa perhitungan tepat meningkatkan risiko kerugian. Alhasil, investasi tidak berlanjut, bahkan dompet berujung kandas.

Teja mengungkapkan agar memulai memulai investasi dengan angka yang lebih kecil dengan memilih instrumen investasi berisiko rendah, seperti reksadana pendapatan tetap. Berinvestasi dengan nilai yang lebih kecil akan membuat Anda merasa nyaman dan aman untuk menjalankannya secara konsisten.

“Mulai dengan nilai kecil biar nggak salah pilih. Jadi, nggak rugi juga. Kalau mulai kecil, ‘kan bisa dari uang kita punya. Minimal 10% aja,” jelas Teja.

Meminjam untuk memulai

Keinginan untuk mendapatkan return yang besar membuat beberapa orang cenderung berinvestasi dengan nilai yang besar sehingga tak jarang orang meminjam uang untuk memulai. Hal ini dapat berakibat fatal karena kurangnya pengalaman berinvestasi dan tetap harus melunasi pinjaman.

“Intinya, jangan pakai uang pinjaman buat mulai investasi. Jangan pinjam saudara apalagi pinjaman online,” tekan Teja.

Ikut-ikutan tren

Topik berinvestasi kian hari kian ramai menjadi topik pembicaraan di kalangan influencer dan masyarakat. Beberapa influencer juga menjadi brand ambassador di suatu aplikasi instrumen investasi. Menurut Teja, ada baiknya pemula tidak mengikuti tren untuk memulai investasi.

Ia menyarankan agar pemula mencari tahu terlebih dahulu instrumen investasi apa yang mereka inginkan dan disesuaikan dengan jangka waktu investasi. Setelah itu, tentukan risiko yang ingin diambil.

“Mulai belajar satu produk investasi aja. Reksa dana aja dulu atau saham. Nggak harus semuanya, salah satu aja. Cari tau profil risikonya. Biar Nggak salah,” jelas Teja.

Berinvestasi untuk mencapai financial freedom merupakan mimpi besar yang masih bisa dicapai di tahun 2024. Jangan sampai salah langkah akibat hal-hal ini ya, detikers!

(kil/kil)



Sumber : finance.detik.com