Tag Archives: tips membeli mobil bekas

8 Ciri-ciri Mesin Mobil Bekas Masih Bagus, Ketahui Sebelum Membeli


Jakarta

Membeli mobil bekas dapat menjadi solusi untuk mendapat kendaraan berkualitas. Meski begitu, tak semua mobil bekas menawarkan kondisi prima.

Jadi, penting untuk mengetahui ciri-ciri mobil bekas yang masih bagus agar tidak menyesal di kemudian hari. Jangan sampai mesin mobil sudah tidak bagus dan harus dilakukan perbaikan.

Ciri-ciri Mesin Mobil Bekas Masih Bagus

Saat membeli mobil bekas, perhatikan beberapa ciri-ciri mesin yang masih bagus. Berikut di antaranya:


1. Saat Menanjak Performanya Baik

Menurut laman Auto2000, mobil bekas yang masih bagus akan mempunyai performa yang baik saat melalui tanjakan. Sebab, mesin mobil yang sehat mampu menghasilkan tenaga yang cukup saat menanjak.

2. Tak Ada Indikasi Kebocoran

Ciri selanjutnya adalah tidak ada indikasi adanya kebocoran pada oli dan juga bahan bakar. Perlu diketahui, kebocoran pada oli dan bahan bakar bisa menyebabkan kerusakan pada mesin mobil. Hal tersebut dapat mengakibatkan biaya perbaikan yang besar.

3. Warna Asap Normal

Mesin yang masih bagus atau tidak juga bisa dilihat dari warna asap kendaraan. Apabila warna asapnya normal, berarti mesin mobil masih dalam kondisi baik dan tidak menghasilkan emisi berlebihan.

4. Getaran Mesin Normal

Jika masih bagus, mobil bekas tidak akan menghasilkan getaran yang tidak normal. Sebab, getaran mesin yang tidak normal bisa menjadi ciri-ciri mobil yang tidak sehat. Jadi, kemungkinan besar mobil ini memerlukan perbaikan agar bisa digunakan dengan maksimal.

5. Lampu Indikator Tidak Menyala

Lampu indikator yang menyala menandakan adanya kondisi yang tidak normal pada mesin mobil. Pada mobil bekas yang masih bagus, lampu indikatornya tidak akan menyala.

6. Bunyi Mesin Tidak Kasar

Bunyi mesin yang kasar menjadi tanda dari mesin yang rusak. Sebaliknya, bunyi mesin yang normal menandakan mesin masih bagus. Jika ada tanda bunyi mesin yang kasar dari mobil, lebih baik urungkan niat membeli karena berisiko memerlukan biaya besar untuk perbaikan.

7. Stick Oli Masih Bagus

Stick oli pada mobil bekas yang masih bagus memiliki oli yang masih bagus. Sebagai informasi, oli yang bagus bisa menjadi tanda mesin yang masih sehat.

8. Tidak Mengeluarkan Bau

Sama seperti bunyi pada mesin, bau yang aneh juga bisa menjadi tanda adanya masalah pada mesin mobil. Mengutip laman Caryanams, biasanya, bau ini disebabkan adanya kerusakan pada sistem pembuangan.

Lebih jelas lagi, menurut laman Nissan, bau terbakar pada mobil bisa ditimbulkan karena beberapa hal, seperti kebocoran oli yang masuk ke sistem pembuangan, v-belt terbakar, hingga brake pads atau rotor mengalami overheat.

(elk/row)



Sumber : oto.detik.com

6 Alasan Mobil Bekas Banjir Susah Laku



Jakarta

Bencana banjir yang melanda Jabodetabek akhir-akhir ini turut merendam sejumlah mobil milik warga. Mobil yang terendam banjir memiliki banyak risiko kerusakan. Makanya, mobil bekas banjir kerap dihindari oleh calon pembeli mobil bekas.

Membeli mobil bekas memang menjadi solusi hemat. Tapi, tidak semua kendaraan bekas bebas masalah. Mobil yang pernah terendam air bisa membawa risiko kerusakan serius pada mesin dan sistem kelistrikan.

Mobil bekas yang pernah terkena banjir sering kali membawa berbagai masalah tersembunyi yang tidak langsung terlihat. Dikutip dari situs resmi Suzuki Indonesia, setidaknya ada 6 risiko membeli mobil bekas yang terkena banjir.


Kerusakan Mesin

Salah satu dampak terburuk dari mobil bekas banjir adalah kerusakan mesin. Air yang masuk ke ruang mesin dapat merusak komponen penting, seperti sistem pembakaran dan transmisi. Mesin yang terendam berpotensi mengalami water hammer, yaitu kerusakan akibat tekanan air di dalam silinder. Akibatnya, mesin menjadi tidak berfungsi optimal dan membutuhkan perbaikan besar yang memakan biaya tinggi.

Kerusakan Sensor dan Kelistrikan

Air banjir dapat menyebabkan korsleting pada sensor dan sistem kelistrikan mobil. Komponen seperti ECU (Engine Control Unit) dan kabel kelistrikan sangat rentan terhadap kerusakan akibat air. Kerusakan ini tidak hanya mempengaruhi kinerja mesin, tetapi juga sistem pendukung lainnya, seperti lampu, wiper, hingga AC. Mungkin saja perbaikannya membutuhkan penggantian komponen yang harganya cukup mahal.

Bagian Bawah Mobil Karatan

Air banjir biasanya mengandung garam atau zat kimia lain yang mempercepat korosi pada logam. Bagian bawah mobil, seperti rangka dan sistem suspensi, menjadi area paling rentan terkena dampak ini. Jika dibiarkan, korosi dapat melemahkan struktur mobil dan membahayakan keselamatan pengemudi. Oleh karena itu, pemeriksaan menyeluruh penting dilakukan untuk menghindari risiko ini.

Masalah Sistem Rem

Sistem rem juga sangat rentan terhadap dampak banjir. Air yang menggenangi rem dapat menyebabkan kelembapan berlebih, yang pada akhirnya mempengaruhi performa pengereman. Dalam beberapa kasus, komponen seperti kampas rem dan cakram bisa mengalami karat atau kerusakan permanen. Hal ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan. Juga membutuhkan penggantian komponen rem secara menyeluruh.

Biaya Perbaikan Tinggi

Mobil bekas banjir memerlukan perbaikan besar dan biayanya tidak sedikit. Masalah seperti perbaikan atau penggantian mesin, kelistrikan, hingga penghilangan karat membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Selain itu, risiko kerusakan yang terus muncul setelah perbaikan membuat pemilik harus mengeluarkan uang lebih banyak dalam jangka panjang. Membeli mobil semacam ini justru bisa merugikan daripada menguntungkan.

Kebocoran Oli

Kendaraan yang pernah terkena banjir rentan mengalami kebocoran oli. Sebab, mungkin seal melemah atau rusak. Air yang masuk ke dalam mesin dapat menyebabkan seal kehilangan elastisitasnya, sehingga oli dapat merembes keluar. Kebocoran ini berbahaya karena dapat merusak komponen internal mesin jika tidak segera ditangani. Selain itu, oli yang tercampur air juga dapat menurunkan performa mesin secara signifikan.

(rgr/din)



Sumber : oto.detik.com