Tag Archives: tips motor

Boleh Neduh tapi Jangan di Kolong Jembatan, Jangan!



Jakarta

Memasuki musim hujan, para pengendara motor harus lebih hati-hati dan memerhatikan tips-tips berkendara yang aman. Saat mengalami kondisi hujan di jalanan, pemotor boleh-boleh saja berteduh, tapi jangan di kolong jembatan, karena itu bisa mengganggu lalu lintas.

Air hujan yang langsung mengenai tubuh bisa mengganggu penglihatan hingga konsentrasi pengendara. Selain itu, pengendara juga harus waspada dan mencegah terjadinya aquaplaning saat berkendara.

Aquaplaning adalah sebuah gejala, di mana objek yang bergerak di atas permukaan air tidak menempel ke permukaan di bawah air. Motor dengan bannya yang menempel ke permukaan jalan gampang sekali mengalami aquaplaning ketika ada genangan air.


Maka untuk menunjang keselamatan, para pengendara perlu mengetahui tips berkendara yang aman ketika hujan. Beberapa tips berikut perlu diterapkan agar terhindar dari kecelakaan.

1. Gunakan Safety Gear yang Tepat

Jas hujan model setelan (atasan dan bawahan), helm dengan visor bening, sepatu anti air yang terbuat dari bahan karet, juga sarung tangan.

2. Pastikan Motor dalam Keadaan Baik

Pastikan kondisi rem pakem, kembangan ban bagus/tidak gundul, tekanan ban sesuai dengan standar pabrikan, electrical/lampu berfungsi baik, kondisi cover body yang baik dan tidak terbuka. Ingat, air yang masuk dapat menyebabkan korsleting di bagian komponen electrical.

3. Kurangi Kecepatan

Pengendara perlu mengurangi kecepatan saat melewati genangan air untuk mencegah terjadinya aquaplaning.

4. Jaga Jarak Aman

Berkendara saat kondisi hujan atau jalan yang basah diperlukan jarak yang aman untuk menghindari kecelakaan, karena jalan lebih licin sehingga traksi atau daya cengkeram pada roda motor berkurang. Terlebih saat jarak pandang pendek ketika hujan. Ini untuk menghindari tabrakan antar pengguna jalan.

5. Mengatur Penggunaan Rem

Lakukan pengereman dengan halus serta perlahan, dan menggunakan rem depan dan belakang agar lebih pakem. Karena saat kondisi hujan, daya cengkeram roda terhadap permukaan jalan basah menjadi berkurang, sehingga untuk menghindari slide atau tergelincir saat melakukan pengereman atur tekanan rem dan jaga jarak pengereman agar motor lebih mudah dikendalikan.

6. Selalu Waspada

Berusaha untuk tetap fokus terhadap sekitar kita, baik itu kendaraan lain, jalan yang berlubang dan ada orang yang menyebrang, dengan tetap waspada serta menjaga fokus akan membantu pengendara untuk mengatur kecepatan pada kecepatan aman.

7. Berhenti dan Berteduh Jika Diperlukan

Sebaiknya berteduh bila hujan dirasa terlalu deras. Sebab, pada cuaca tertentu, potensi pohon tumbang, banjir, hingga tanah longsor bisa saja terjadi, tapi jangan berteduh di bawah jembatan atau terowongan, hal tersebut dapat mengganggu pengguna jalan lain.

Telah berulang kali terjadi, pemotor yang berteduh di bawah jembatan penyeberangan atau fly over mengakuisisi badan jalan sampai separuhnya, bahkan lebih. Ini kemudian berujung pada kemacetan panjang.

“Poin paling utama dalam berkendara ketika musim hujan ataupun tidak, yakni keadaan fisik pengendara dan kondisi motor harus dipastikan dalam keadaan yang prima. Hal tersebut sangat penting karena untuk menghindari terjadinya kecelakaan atau mogok di jalan. Pengendara harus selalu mempersiapkan kendaraan dengan baik dan lakukan perawatan secara berkala agar kondisi kendaraan selalu maksimal,” ucap Fajar Afriansyah, Instruktur YRA Jakarta.

Sejumlah pengendara motor berteduh di kolong jembatan layang bus TransJakarta, Selasa (28/12/2021). Meski membuat lalu lintas macet, mereka nekat berteduh agar terhindar dari guyuran hujan.Sejumlah pengendara motor berteduh di kolong jembatan layang bus TransJakarta, Selasa (28/12/2021). Meski membuat lalu lintas macet, mereka nekat berteduh agar terhindar dari guyuran hujan. Foto: Rengga Sencaya

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com

Tips Touring Liburan Akhir Tahun 2023, Jaga Kondisi Fisik dan Motor



Jakarta

Momen libur panjang akhir tahun 2023 kerap dimanfaatkan bikers untuk touring menuju ke tempat-tempat destinasi wisata. Agar kenyamanan berkendara motor tetap terjaga, pengendara perlu memperhatikan sejumlah poin sebagai berikut dari Main Dealer Yamaha Thamrin Brothers:

1. Kondisi pengendara dan sepeda motor

Untuk pengendara agar menjaga daya tahan tubuh dan beristirahat yang cukup agar kondisi badan sehat, bugar dan fokus ketika berkendara. Selain itu juga cek kondisi motor dalam keadaan baik untuk digunakan, mencakup kondisi rem, rantai, aki, oli, ban, dan lampu-lampu.


2. Gunakan kelengkapan riding gear

Pengendara wajib menggunakan riding gear lengkap untuk mendukung keselamatan berkendara, meliputi jaket, sarung tangan, helm, sepatu tertutup. Juga menghadapi andai hujan turun, disarankan menyiapkan jas hujan setelan dan sepatu karet.

3. Pahami rute berkendara

Kenali dan pahami rute yang akan ditempuh dan kondisi jalan. Dengan begitu juga membantu untuk mengetahui estimasi berkendara. Selain itu, hindari rute yang tidak aman atau berbahaya, terutama pada malam hari. Jika perlu, touring lah secara berkelompok.

4. Bawa barang sesuai kapasitas sepeda motor

Disarankan membawa barang sesuai kapasitas sepeda motor, upayakan yang menjadi prioritas. Dengan begitu turut mendukung menjaga kenyamanan berkendara. Jika Anda ingin membawa beban lebih, bisa memasang komponen boks, baik top box maupun side box.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Perawatan Motor Setelah Digunakan Touring Jarak Jauh, Cek 6 Komponen Ini



Jakarta

Bagi Anda yang melakukan touring jarak jauh menggunakan motor saat momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kemarin, jangan lupa untuk mengecek kondisi motor Anda. Sebab ada kemungkinan motor yang dikendarai tidak lagi dalam kondisi prima. Maka disarankan bagi para pemilik kendaraan untuk melakukan pengecekan untuk memastikan performa motor kembali prima.

Dijelaskan Yamaha dalam keterangannya, berikut adalah tips perawatan dan pengecekan sepeda motor bagi para pemilik kendaraan selepas menempuh perjalanan libur Nataru:

Membersihkan Motor


Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh pengendara selepas menempuh perjalanan jarak jauh tentunya adalah membersihkan motor dari kotoran yang menempel, seperti debu, tanah dan juga minyak. Karena kotoran tersebut berpotensi menghambat kinerja komponen kendaraan atau bahkan membuatnya rusak seperti berkarat.

Cek Oli Mesin

Salah satu bagian penting dari sepeda motor yang perlu dilakukan pengecekan setelah melakukan perjalanan jarak jauh adalah oli mesin. Baik itu volume, kekentalan, maupun warna dari cairan oli itu sendiri. Oli mesin yang masih layak pakai biasanya memiliki tekstur cairan yang masih kental dan berwarna bening serta volume-nya tidak berkurang sesuai standar yang ditentukan oleh pabrikan. Idealnya penggantian oli dilakukan setiap 3.000 kilometer atau per 3 bulan.

Adapun cara melakukan pengecekan kualitas oli mesin dapat dilakukan secara manual dengan memanfaatkan stik yang menyatu pada tutup oli pada mesin sepeda motor, atau jika pengendara menggunakan sepeda motor Yamaha yang sudah dilengkapi dengan fitur konektivitas, dapat lebih praktis lagi karena pengecekannya bisa dilakukan via aplikasi Y-Connect.

Cek Aki/Battery

Komponen lain yang perlu dilakukan pengecekan adalah aki untuk memastikan kondisinya tidak lemah atau rusak sehingga fungsi kelistrikan sepeda motor bekerja dengan baik, termasuk fungsi starter engine untuk menghidupkan mesin. Pengecekan aki dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti meraba permukaan bodi aki dan memastikan tidak menggembung yang mengindikasikan bahwa kondisi aki sudah mulai rusak. Lalu gunakan juga voltmeter untuk memantau voltase aki motor yang pada kondisi normal berada di kisaran 12,4 volt.

Jika ingin lebih praktis, pengecekan voltase aki juga dapat dilakukan dengan melihat indikator voltase aki yang tertera di speedometer, atau melalui aplikasi Y-Connect khusus pada sepeda motor Yamaha yang sudah dilengkapi dengan fitur konektivitas.

Cek Filter Udara

Komponen filter udara juga dinilai perlu untuk dilakukan pengecekan setelah berkendara jauh. Pasalnya, jika filter udara kotor dan tidak segera dibersihkan, maka tarikan motor akan terasa berat dan dalam kasus yang lebih parah bisa membuat mesin motor menjadi tersendat. Hal ini tentunya juga akan berdampak pada konsumsi bahan bakar yang menjadi tidak efisien. Cara melakukan pengecekan filter udara cukup mudah, pemilik kendaraan hanya perlu membuka box filter udara dengan obeng. Biasanya, penggantian filter udara dilakukan setiap 12.000 – 15.000 kilometer atau per 12 – 15 bulan pemakaian.

Cek Kampas Rem

Libur Nataru identik dengan perjalanan jauh yang disertai dengan kondisi lalu lintas yang padat, sehingga kondisi melakukan pengereman cukup sering dilakukan. Hal ini tentunya membuat kinerja rem menjadi lebih berat yang berimbas pada menipisnya kampas rem depan maupun belakang. Indikasi kampas rem yang sudah mulai menipis dan perlu diganti ditandai dengan beberapa hal seperti suara berdecit saat mengerem, tuas rem menjadi lebih dalam dan volume minyak rem yang berkurang.

Cek Kinerja Suspensi

Pasca perjalanan jauh yang melewati berbagai kondisi medan, sangat mungkin membuat kinerja suspensi motor menjadi tidak lagi optimal. Beberapa cara pengecekan mudah yang dapat dilakukan untuk memastikan kondisinya masih layak pakai adalah dengan melihat tampilan selongsong tabung suspensi. Jika terlihat ada bekas lecet dan berminyak yang disertai debu menempel, ada indikasi suspensi motor mengalami masalah seperti terjadinya kebocoran oli suspensi. Jika demikian, segera bawa sepeda motor ke bengkel resmi terdekat untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut.

Cek Kondisi Ban

Ban juga menjadi salah satu komponen penting pada sepeda motor yang harus dilakukan pengecekan, mengingat fungsinya yang begitu vital dalam menopang beban motor dan menjaga traksi kendaraan ke permukaan jalan. Hal yang perlu dicek dari ban sepeda motor adalah kondisi fisik, dimana tidak adanya sobek, lubang, maupun tidak aus atau botak. Terkait dengan keausan ban, salah satu cara pengecekannya bisa dengan melihat Tread Wheel Indicator (TWI) yang berbentuk tanda panah. Jika permukaan ban sudah menyentuh tanda panah tersebut, artinya karet ban sudah menipis dan perlu diganti. Selain itu, perhatikan pula tekanan anginnya apakah sudah sesuai dengan standard yang disarankan oleh pabrikan.

(lua/lth)



Sumber : oto.detik.com

Jangan Asal Pilih V-Belt Buat Motor



Jakarta

Pemilihan V-Belt untuk motor tak bisa sembarangan. Ada baiknya, detikers mengetahui bahan dasar dari V-Belt. Sebisa mungkin pilih V-Belt yang terbuat dari bahan karet EPDM atau jika boleh diartikan bahan karet yang terbuat dari campuran etilena, propilena, dan monomer terpolimerisasi diena melalui mekanisme vulkanisasi sulfur.

Penggunaan bahan material EPDM bukan tanpa alasan, polimer jenis ini dinilai mempunyai tingkat kestabilan yang baik meski dalam suhu panas sekalipun. Bahan EPDM dipercaya memiliki daya tahan yang sangat baik di cuaca ekstrem sekalipun.

Salah satu V-Belt dengan bahan EPDM dapat ditemui pada V-Belt Michelin. V-Belt Michelin diklaim tahan pada suhu -30 derajat celcius hingga suhu 130 derajat celcius. Sehingga V-Belt ini memiliki ketahanan aus yang optimal.


“V-Belt Michelin juga dibekali kekuatan lateral, ketahanan pelapukan, dan keunggulan spesifikasi lainnya, seperti modulus gerigi yang tinggi dan sabuk karet dengan kualitas terbaik, serta tingkat penyusutan yang kecil pada saat digunakan sehingga memperpanjang umur pemakaian,” ujar President Director PT eLangsung International Agency, Yaboo Huang.

PT eLangsung International Agency telah diketahui mengembangkan bisnis dari sebelumnya yang hanya fokus di distribusi dengan merk eLangsung Part, kini juga dipercaya oleh Michelin Lifestyle LTD sebagai Distributor Resmi untuk produk V-belt Michelin khusus roda dua (2W) di Indonesia.

Huang menambahkan dengan keunggulan kualitas serta bahan baku material yang lebih tinggi dari produk merk lain, harga V-belt Michelin juga sangat bersaing. Dan PT eLangsung International Agency juga memberikan garansi selama 6 bulan bagi konsumen apabila selama pemakaian normal terjadi masalah atau kerusakan dari produk V-Belt Michelin.

V-Belt Michelin terbuat dari bahan karet EPDM atau jika boleh diartikan bahan karet yang terbuat dari campuran etilena, propilena, dan monomer terpolimerisasi diena melalui mekanisme vulkanisasi sulfur.V-Belt Michelin terbuat dari bahan karet EPDM atau jika boleh diartikan bahan karet yang terbuat dari campuran etilena, propilena, dan monomer terpolimerisasi diena melalui mekanisme vulkanisasi sulfur. Foto: dok. eLangsung

Konsumen Bisa Titip Barang Impor!

Dalam kesempatan yang sama PT eLangsung International Agency juga menawarkan bisnis Join Impor produk suku cadang aftermarket suku cadang bagi pemilik toko atau bengkel bahkan yang baru mulai untuk menjalankan usaha/bisnis yang memiliki jaringan pemasaran suku cadang di seluruh wilayah Indonesia.

Selama ini bagi pelaku usaha yang ingin melakukan impor barang harus dengan jumlah yang besar dan per container. Sekarang melalui PT eLangsung International Agency, semua orang bisa melakukan impor barang dalam skala kecil, untuk mereka yang ingin mengembangkan bisnis maupun skala besar,” kata Huang.

Keuntungan lain yang didapatkan pebisnis / konsumen, lanjut Huang, para pemilik bengkel tidak hanya dari sisi kualitas produk yang setara OEM. Namun mereka juga tidak perlu pusing terkait aspek desain, packaging, hingga logo serta pendaftaran paten merek yang diinginkan karena semuanya akan diproses oleh tim eLangsung.

“Layanan PT eLangsung mulai dari A sampai Z meliputi konsultasi, pemilihan produk, paten merek, desain kemasan, order barang, koneksi pabrik, pengiriman produk, sampai transit gudang akan kami bantu. Konsumen cukup tentukan jenis barang, kualitas dan jumlahnya, sisanya cukup menunggu hingga barang tiba di Indonesia,” terang Yaboo Huang.

(lth/dry)



Sumber : oto.detik.com

Tips Bekendara Motor di Musim Hujan



Jakarta

Intensitas hujan yang meningkat di awal tahun perlu diwaspadai oleh masyarakat yang mengandalkan motor sebagai alat mobilitas sehari-hari. Sebab, selain permukaan jalan yang lebih licin akibat basah, hujan dengan intensitas tinggi juga kerap membuat beberapa jalan yang dilewati tergenang air atau bahkan banjir.

Meskipun ada risiko, namun tidak sedikit pengguna motor yang tetap melakukan perjalanan di tengah guyuran hujan. Oleh sebab itu, penting bagi mereka untuk memahami hal-hal apa saja yang harus diperhatikan saat hendak berkendara di musim hujan. Baik itu dari segi kondisi sepeda motor, cara berkendara, perlengkapan berkendara, hingga pemahaman soal rute dan jalur yang akan dilewati.

“Curah hujan yang intens akhir-akhir ini menuntut pengguna motor untuk meningkatkan kewaspadaannya saat sedang berkendara. Karena dengan kondisi jalan yang basah dan tergenang air tentu membuat resiko kecelakaan menjadi lebih besar. Untuk itu, fokus yang tinggi, persiapan yang matang serta pemahaman berkendara yang baik dan pemilihan jalur yang tepat, menjadi poin-poin yang penting untuk menjaga safety riding ketika berkendara di musim hujan,” ungkap Muhammad Arief, Instruktur YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.


Berikut adalah tips dari Yamaha Riding Academy (YRA) terkait tata cara berkendara motor yang aman di musim hujan.

1. Pastikan Motor dalam Kondisi Sehat

Dari segi persiapan, hal pertama yang harus dicek oleh pengguna motor sebelum berkendara adalah memastikan motornya dalam kondisi yang layak jalan. Pada musim hujan ada beberapa komponen motor yang memiliki peranan vital dan penting untuk dicek, seperti ban yang berfungsi menjaga traksi ke permukaan jalan, lampu penerangan yang membantu jarak pandang, sistem pengereman untuk deselerasi kecepatan di permukaan jalan yang basah dan licin, serta beberapa komponen pendukung berkendara lainnya.

Bila ada komponen motor yang dirasa perlu untuk dicek lebih lanjut atau bahkan diganti, konsumen sepeda motor Yamaha dapat memanfaatkan aplikasi My Yamaha Motor. Karena melalui aplikasi ini, mereka dapat mengecek lokasi dealer terdekat hingga membuat jadwal booking service secara mudah dan praktis dengan smartphone.

2. Bawa Jas Hujan

Jas hujan menjadi salah satu perlengkapan berkendara yang wajib dibawa saat musim hujan karena fungsinya yang dapat meminimalisir pakaian pengendara menjadi basah
dan juga meredakan terpaan angin serta hawa dingin yang langsung ke badan. Baiknya, pengendara memilih jas hujan yang berbentuk 2-piece dengan warna yang cerah agar mudah diidentifikasi oleh pengendara lain.

3. Pilih Rute Aman

Ketika berkendara saat hujan, pemilihan rute juga menunjang faktor keselamatan dalam berkendara. Hindari jalan yang sering terjadi genangan air atau banjir. Karena apabila
pengendara nekat menerjang jalanan yang banjir, selain berbahaya, motor pun juga bisa mengalami kerusakan yang serius.

4. Hindari Berkendara Agresif

Kondisi hujan yang membuat jalan licin dan jarak pandang terbatas tentunya harus disikapi dengan cara berkendara bijak. Seperti jangan berkendara dengan kecepatan yang tinggi dan sering mendahului pengendara lain. Selain itu, hindari mengerem secara mendadak karena saat jalan licin tentu traksi ban ke aspal menjadi tidak optimal sehingga risiko untuk selip. Baiknya, tetap jaga jarak aman dan berkendaralah dengan kecepatan sedang serta konstan.

5. Berhenti Ketika Hujan Deras

Saat intensitas hujan sudah sangat deras, sebaiknya pengendara langsung berhenti dan tidak melanjutkan berkendara karena jarak pandang yang pasti terganggu dan
genangan air di jalan membuat sepeda motor menjadi sulit dikontrol. Pada saat menepi juga pastikan lokasinya aman, seperti tidak di bawah jembatan, underpass, atau ruang
publik lainnya yang dapat mengganggu arus lalu lintas dan menyebabkan kemacetan.

6. Cuci & Lumasi Komponen Motor

Motor yang dikendarai saat hujan biasanya menjadi kotor akibat lumpur dan tanah yang menempel sehingga bisa menyebabkan karat. Oleh karena itu, baiknya segera mencuci
motor yang telah digunakan dan beri pelumas pada bagian yang rawan berkarat, seperti standard samping dan tengah, footstep, serta kaki-kaki motor. Lalu cek juga
kondisi oli serta busi untuk memastikan tidak ada air yang masuk ke dalam.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Oli Mesin Motor Jarang Diganti? Ini Risikonya



Jakarta

Penggantian oli mesin adalah salah satu perawatan paling umum pada sepeda motor. Jangan sampai jarang mengganti oli mesin motor ya. Menurut Training Analyst Wahana Makmur Sejati (WMS) Wahyu Budhi, ada sejumlah risiko bila jarang mengganti oli mesin.

Berikut adalah beberapa risiko jarang mengganti oli mesin:

Oli lebih cepat berwarna hitam


“Warna hitam pada oli ini disebabkan kerak sisa pembakaran bercampur dengan oli. Bentuk cairannya pun akan sangat encer dan sudah tidak layak untuk digunakan kembali,” ujar Wahyu dalam keterangannya.

Komponen berusia pendek

Perawatan rutin akan memperpanjang usia sejumlah komponen sepeda motor, seperti mesin. Kekentalan oli akan menurun bila terlalu lama tidak diganti, sehingga kualitas pelumasan menjadi berkurang. Belum lagi, gesekan antar sesama komponen pun bisa terjadi.

“Singkatnya, mesin sepeda motor akan lebih cepat rusak bila tidak rutin mengganti oli mesin,” kata Wahyu lagi.

Mesin terlampau panas

Tak sekadar melumasi mesin, oli juga berfungsi membantu mendinginkan mesin. Jika jarang diganti, maka fungsi pendinginan mesin dari oli juga berkurang. “Ini yang turut memicu panas berlebih dari mesin,” sambung Wahyu.

Kurang nyaman

Getaran saat menaiki sepeda motor akan lebih terasa jika jarang mengganti oli. Alhasil, pengendara bakal merasa tidak nyaman saat mengendarai motor.

Boros BBM

“Oli yang jarang diganti maka volumenya akan berkurang. Gesekan antar komponen pun makin keras. Artinya, performa mesin jauh lebih berat. Kondisi ini membutuhkan lebih banyak konsumsi bahan bakar agar berbagai komponen bisa bekerja,” terang Wahyu.

Biaya lebih besar

Boros BBM berarti pengeluaran biaya yang lebih besar. Pengeluaran Anda bisa bertambah bila ada komponen yang lebih cepat rusak karena jarang mengganti oli. “Oli adalah cairan yang memiliki sifat tidak permanen. Jadi, kualitasnya bakal menurun seiring pemakaian,” tegas Wahyu.

Jadi, rutinlah mengganti oli sepeda motor Anda supaya motor tetap nyaman dan enak saat digunakan. Penggantian oli motor disarankan dilakukan setiap 3.000 km sekali atau setiap 3 bulan sekali tergantung pemakaian.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com

Begini Cara Basmi Karat dan Kotoran di Motor



Jakarta

Karat dan debu menjadi musuh utama sepeda motor. Jika tidak dibersihkan dengan segera, karat dan debu bisa menggerogoti komponen logam dan besi pada motor. Berikut adalah cara membersihkan karat dan debu pada motor.

Karat pada motor biasanya hinggap di beberapa bagian, seperti di area baut-baut atau knalpot. Sementara debu biasanya menempel pada bagian gear dan rantai motor sport atau motor bebek. Cara mudah menghilangkan karat dan debu pada motor adalah dengan menggunakan cairan multi use product atau disebut penetran.

Seperti dijelaskan Novia Kartika selaku Head of National Sales Dept PT Bersamakita Karya Trinimandiri (distributor WD-40 di Indonesia), multi use product punya lima fungsi dasar, beberapa di antaranya adalah penetrating, lubricating, cleaning, dan protecting.


Ilustrasi cairan penetran motorIlustrasi cairan penetran motor Foto: Luthfi Anshori/detikOto

“Penetrating untuk mempenetrasi karat, protecting untuk melapisi supaya nggak gampang berkarat, cleaning untuk membersihkan dari kotoran, dan bisa juga untuk menjaga kelembapan,” kata Novia di arena IIMS 2024, JIExpo, Kemayoran, Jakarta, Kamis (22/2/2024).

Lanjut Novia menjelaskan, cairan penetran juga bisa untuk membersihkan busi motor. “Biasanya kalo busi kena air kan dia akan mati. Itu bisa disemprot dengan cairan WD-40, dengan fungsi menghilangkan kelembapan, maka busi bisa hidup lagi,” tambah Novia.

Untuk menghilangkan karat, cairan penetran WD-40 bisa disemprotkan langsung. Sementara untuk membersihkan debu, cairan penetran ini bisa difungsikan sebagai pembersih dan kemudian disempurnakan dengan menggunakan cairan chain lube.

“Bisa untuk maintenance rantai biar rantai nggak gampang aus. Cairan penetran bisa diaplikasikan setiap tiga minggu sekali. Jadi setiap kali motor habis dicuci bersih, bisa pakai cairan penetran untuk membersihkan rantai dan chain lube untuk melumasi rantai,” jelas Novia.

Sebagai informasi, WD-40 Merupakan sebuah merek penetran yang sudah terkenal di Indonesia. WD-40 multi use product hadir dengan 2.000 lebih kegunaan. “Sejak 2023 WD-40 mulai fokus pada produk-produk varian Smart Straw yang memudahkan para pengguna professional pada saat pemakaian dan penyimpanan yang sering kehilangan straw untuk pengaplikasian dengan begitu kami memfokuskan diri untuk menyebarluaskan Smart Straw yaitu WD-40 dengan ukuran professional 412 ML,” kata Chief of Vision PT Bersamakita Karya Trinimandiri, Nicko Perdana Wirya.

WD-40 diciptakan menggunakan gas pendorong CO2 yang mengurangi kemungkinan terjadinya ledakan atau kebakaran. Selain itu juga WD-40 mengedepankan Zero Tolerance terhadap bahan-bahan yang menyebabkan kanker ataupun bahan yang dapat membahayakan manusia termasuk fungsi reproduksi.

WD-40 juga memiliki range yang lebih spesifik dan detail yang sangat tepat bagi para pengguna otomotif professional, meliputi Contact Cleaner, Chain Lube, Belt Dressing, dan Degreaser, termasuk Brake & Parts Cleaner.

(lua/lth)



Sumber : oto.detik.com

Tips Buat Kamu yang Ingin Bangun Bengkel Rumahan



Jakarta

Detikers mau buat bengkel rumahan, tapi bingung memulai dari mana? Tenang, selain skill yang harus mumpuni, detikers juga bisa memulai menabung aset dengan membeli peralatan bengkel yang berkualitas, namun memiliki harga yang terjangkau,

Seperti yang disampaikan Chief Marketing Officer Mesin HL, Jerry Riadi, untuk memiliki usaha bengkel rumahan hal yang diperlukan tidak hanya skill, namun alat kerja yang memadai juga bisa menjadi pilihan. Sebut saja seperti mesin kompresor angin buatan lokal yang lebih murah namun memiliki kualitas terbaik seperti Mesin HL.

Kenapa mesin angin menjadi pilihan pertama untuk para pengusaha muda yang hendak memiliki bengkel rumahan sendiri? Jerry mengatakan seperti mesin Kompresor Angin H&L N1-1/4HP 30L Oiless. Kompresor Portable dengan daya listrik 850 watt dan dengan kapasitas tangki 30 liter ini sangat cocok untuk pengerjaan pengecatan menggunakan spraygun, penggunaan paku tembak (air nailer), pompa ban mobil. Dengan kapasitas tekanan yang mencapai 8 bar, angin yang dihasilkan cukup kencang dan bertenaga.


“Saat uni Mesin HL telah mengembangkan teknologi perkakas otomotif yang beberapa di antaranya diproduksi dalam negeri. Sampai saat ini kami telah menghadirkan lebih dari 200 item di pasar Indonesia,” ujar Jerry.

Mesin HL produk lokal buat yang hendak dirikan bengkel rumahan.Mesin HL produk lokal buat yang hendak dirikan bengkel rumahan. Foto: dok. Mesin HL

Jerry menambahkan untuk yang hendak memiliki usaha bengkel rumahan, selain memiliki peralatan yang berkualitas, pilihlah alat kerja yang memberikan gratis biaya jasa perbaikan seumur hidup, sehingga pelaku usaha tidak merasa rugi.

“Mesin HL telah memiliki 12 pusat layanan purnajual yang tersebar di seluruh Indonesia, kami akan terus menambah jumlah service center serupa di kota-kota lain di Indonesia. Selain itu, kami juga akan terus berusaha untuk menambah jumlah produk yang Tingkat Komponen Dalam Negeri berpihak pada industri lokal Indonesia,” ucap Jerry.

Jerry juga menambahkan saat ini Mesin HL telah bekerja sama dengan salah satu influencer ternama, untuk membuktikan bahwa Mesin HL hadir dengan kualitas terbaik untuk pecinta otomotif di Indonesia.

“Selain membuka bengkel, memodifikasi kendaraan juga menjadi salah satu bagian dalam menuangkan kreativitas penghobi otomotif. Sehingga mereka bisa membuka bengkel yang menawarkan jasa perawatan dan perbaikan kendaraan, namun juga bisa menambah cuan dengan menjalankan bisnis modifikasi. Hanya saja untuk mewujudkan ide-ide kreatif juga butuh tambahan peralatan yang mendukung seperti bor, gerinda, dan mesin las akan menjadi tools penting. Dengan perkakas yang tepat, para penghobi dapat melakukan berbagai modifikasi, mulai dari mengganti aksesoris hingga merombak struktur kendaraan,” tutup Jerry.

(lth/rgr)



Sumber : oto.detik.com

6 Cara Ngerem Motor Matic yang Benar di Jalan Menurun



Jakarta

Saat ini motor matic menjadi kendaraan sepeda motor yang banyak digunakan di Indonesia. Namun, sebagian pengendara masih banyak belum mengetahui bagaimana cara teknik mengerem benar dan aman. Terlebih teknik mengerem motor matic yang salah bisa berdampak pada kondisi motor dan parahnya bisa meningkatkan risiko kecelakaan, apalagi di jalanan yang menurun.

Salah satu faktor penyebab kecelakaan motor matic adalah penggunaan rem yang terus menerus secara berlebihan di jalan turunan. Nah agar tidak salah dalam melakukan pengeraman, berikut teknik pengereman motor matic yang benar saat di jalan turunan.

Teknik Mengerem motor matic yang benar saat Turunan

Demi menghindari risiko tak diinginkan ketika dalam perjalanan, perhatikan teknik melakukan rem pada motor matic berikut ini:


1. Kenakan Safety Gear Sebelum Berkendara

Kenakan safety gear yang lengkap demi keamanan berkendara. Mengutip laman Suzuki, adapun beberapa safety gear yang harus digunakan yaitu helm, jaket, sarung tangan, sepatu yang sesuai dan perlengkapan lainnya.

2. Pastikan Rem Berfungsi dengan Baik

Periksa kondisi rem pada motor matic. Pastikan rem dapat berfungsi dengan baik dan tak ada bagian yang aus atau rusak. Selain itu, periksa tingkat cairan rem. Apabila tingkat cairan rem terlalu rendah, ambahkan cairan rem baru sesuai dengan petunjuk yang tertera.

3. Jaga Kecepatan

Pertahankan kecepatan yang sesuai dengan batas yang telah ditetapkan. Jangan melebihi batas kecepatan dan selalu gunakan kecepatan stabil.

4. Gunakan Kedua Rem

Saat mengerem motor, gunakan rem depan dan rem belakang secara bergantian atau bersamaan. Pengereman dengan kedua rem bisa mempercepat proses pengereman dan proses berhenti menjadi lebih stabil.

Yamaha XMAX Connected varian Premium Black model 2024Yamaha XMAX Connected varian Premium Black model 2024 Foto: dok. Yamaha Indonesia Motor Manufacturing

5. Perhatikan Posisi Tubuh

Menurut Yamaha Riding Academy (YRA) Yogyakarta, saat mau mengerem, posisikan badan agak tegak, pandangan lurus ke depan lengan dan bahu dalam kondisi rileks dan genggaman tangan di stang motor juga rileks. Gunakan jari tangan ketika menarik tuas rem dengan kekuatan jari yang cukup.

6. Gunakan Rem Depan di Jalanan Menurun

Ketika mengerem di jalanan menurun, tekan handle atau tuas rem depan. Pemilihan rem depan dapat menahan daya dorong motor ke depan. Saat melintasi jalanan menurun, daya dorong motor ke depan lebih besar. Jadi dibutuhkan rem depan untuk menahan laju motor.

Ketika dalam jalanan menurun panjang, hindari untuk mengerem secara terus menerus dalam waktu lama. Hal ini bisa membuat perangkat rem motor menjadi panas dan mengakibatkan kekuatan rem berkurang. Jika kamu merasakan kekuatan rem yang berkurang, sebaiknya berhenti sejenak untuk membiarkan suhu rem turun.

Kesalahan yang Terjadi Ketika Salah Mengerem

Melakukan rem ketika berkendara naik motor matic bukanlah hal yang sulit. Namun jika dilakukan dengan cara yang salah maka bisa meningkatkan potensi kecelakaan atau kerusakan pada rem. Berikut kesalahan yang sering terjadi ketika salah mengerem:

1. Hanya Memakai Satu Rem

Kesalahan pertama yang seringkali terjadi ketika mengerem saat mengendarai motor matic adalah hanya menggunakan satu rem. Hal ini bisa membuat laju kendaraan sulit dikendalikan serta rem menjadi cepat aus.

2. Mengerem secara Mendadak

Mengerem secara mendadak atau tiba-tiba bisa membuat roda terkunci dan motor pun tidak stabil. Selain itu, potensi kecelakaan pun meningkat.

3. Mengabaikan Kondisi Rem

Jangan abaikan kondisi rem. Sebab, rem yang aus atau rusak bisa membuat pengendara sulit mengendalikan laju motor.

4. Menghindari Penggunaan Rem Depan

Mungkin ada beberapa pengedara yang menghindari penggunaan rem depan karena khawatir roda depan akan terkunci. Padahal rem depan bisa memberi pengaruh lebih besar untuk memperlambat laju motor.

Itulah teknik ngerem motor matic beserta kesalahan yang sering dilakukan ketika mengerem. Semoga artikel ini membantu kamu ya detikers.

(lth/lth)



Sumber : oto.detik.com

Biar Nggak Ngantuk, Ini Tips Aman Berkendara Motor saat Puasa



Jakarta

Ada sejumlah risiko bagi pengendara motor saat beraktivitas di tengah kondisi tubuh sedang puasa di bulan Ramadan. Salah satu risiko yang paling sering dialami adalah rasa kantuk yang muncul saat berkendara motor. Begini cara menghilangkannya.

Bagi sebagian orang, bulan Ramadan mengubah beberapa kebiasaan hidup. Pola tidur, misalnya, berubah karena harus makan sahur. Orang yang belum terbiasa bangun lebih awal bisa jadi akan mengantuk untuk memulai aktivitas sehari-harinya.

Jika orang tersebut mengendarai kendaraan dalam beraktivitas, maka bisa membahayakan diri, dan juga orang-orang di sekitarnya. Head of Safety Riding Promotion Wahana Makmur Sejati (WMS) Agus Sani membagikan sejumlah tips guna menghilangkan rasa kantuk saat berkendara motor di bulan Ramadan.


1. Istirahat yang cukup

Mungkin, jam tidur dan bangun bergeser karena harus makan sahur. Namun, tetap pastikan tidur yang cukup sebelum melakukan perjalanan. “Tidur minimal 7-8 jam per hari dapat membantu menjaga tubuh tetap bugar dan terhindar dari rasa kantuk,” ujar Agus.

2. Pemanasan tubuh

Gerakan ringan atau pemanasan tubuh (stretching) sebelum berkendara dapat mengurangi risiko kecelakaan di jalan. “Gerakan-gerakan ringan, seperti merenggangkan tangan, dapat meningkatkan kadar oksigen dalam darah menuju ke otak sehingga kita bisa lebih konsentrasi. Aliran darah pun makin lancar sehingga reflek saat berkendara lebih baik,” sambung Agus.

3. Lihat peta perjalanan digital

Sebelum memulai perjalanan, ada baiknya juga melihat peta perjalanan digital. Peta perjalanan digital biasanya menyajikan kondisi lalu lintas secara real time. Dengan begitu, perjalanan akan makin efisien.

4. Istirahat sejenak

Agus menambahkan, “Bila rasa kantuk tak tertahan, istirahatlah sejenak sekitar 10-15 menit. Tapi jangan di pinggir jalan. Tepikanlah motor di tempat-tempat seperti halaman parkir convenience store, masjid dan sebagainya”.

Jika perlu, lanjutnya, lakukan kembali gerakan-gerakan ringan untuk memastikan anggota tubuh berfungsi dengan baik.

“Meski menjalankan ibadah puasa, kita harus tetap mengedepankan #Cari_Aman bila mengendarai sepeda motor. Ini bisa dimulai dari diri kita sendiri yang sebaiknya dalam kondisi prima dan fokus penuh saat di jalan,” tukas Agus.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com