Tag Archives: tips motor

Cara Merawat Rem Motor, Jangan Melakukan Ini Secara Bersamaan



Jakarta

Menjaga performa motor menjadi kewajiban para penggunanya dengan cara rutin melakukan perawatan. Apalagi mendekati musim libur lebaran, para pengendara motor akan mempersiapkan diri untuk melakukan perjalanan jarak jauh.

Dalam upaya untuk memastikan perjalanan menyenangkan dan aman, penting bagi para pengendara buat melakukan pengecekan beberapa komponen sepeda motor sebelum memulai perjalanan.

Salah satunya adalah pengecekan kampas rem sebagai komponen esensial yang berhubungan langsung dengan keselamatan berkendara dengan mengatur laju kendaraan, baik memperlambat maupun menghentikan putaran roda.


Pengecekan rutin sistem pengereman seperti kampas rem, merupakan hal yang sangat penting menunjang kenyamanan serta keselamatan berkendara. Berikut beberapa tips perawatan komponen sistem pengereman sepeda motor yang dapat dilakukan oleh para konsumen:

1. Gaya Berkendara Dan Pembersihan Kampas Rem

Saat mengendarai motor, pengendara disarankan menghindari kebiasaan menarik gas dan tuas rem secara bersamaan. Jika hal ini dilakukan secara terus menerus, kampas rem dapat menjadi lebih cepat aus atau menipis.

Selain memperhatikan gaya berkendara, penting juga membersihkan kampas rem secara rutin menggunakan sikat kawat atau cairan pembersih rem. Hal ini dilakukan supaya kampas rem terhindar dari tumpukan kotoran seperti pasir atau debu halus yang dapat mengganggu kinerja rem secara keseluruhan.

2. Pengecekan dan Penggantian Minyak Rem

Agar fungsi rem cakram motor tetap optimal, konsumen perlu memperhatikan kondisi minyak rem. Pastikan volume minyak rem di dalam master rem berada dalam batas normal, jernih, dan bebas dari kotoran. Ketika minyak rem dalam kondisi baik, maka kinerja rem cakram juga akan lebih optimal. Sesuai buku petunjuk penggunaan, konsumen juga perlu melakukan penggantian minyak rem setiap 24.000 km atau 2 tahun sekali dalam kondisi penggunaan normal.

3. Penggunaan Spare Part Asli

Penggunaan spare part asli juga menjadi hal yang tidak kalah penting. Setiap kampas rem asli pabrikan pastinya telah dirancang khusus sesuai dengan setiap model sepeda motor, sehingga kinerja dan daya tahannya optimal. Selain itu, minyak rem asli juga telah teruji kemampuannya dalam menahan suhu tinggi yang dihasilkan oleh proses pengereman.

“Melakukan perawatan sepeda motor menjadi kewajiban para pengendaranya, hal ini untuk menjaga berbagai fungsi pada sepeda motor tetap optimal. Salah satunya fungsi pengereman yang sangat penting untuk selalu diperhatikan khususnya bagi para pengendara aktif. Maka dari itu kami sebagai produsen sepeda motor berupaya mengingatkan dengan berbagi tips perawatan fungsi pengereman sepeda motor untuk menunjang pengalaman berkendara konsumen tetap menyenangkan,” jelas Frengky Rusli, Asst. General Manager Aftersales Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM).

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Motor Minum Bensin yang Kecampur Air, Ini Dampaknya ke Mesin



Jakarta

Puluhan kendaraan roda dua kedapatan mogok usai tidak sengaja mengisi bensin Pertalite tercampur air di SPBU Bekasi. Bensin dan air tidak bisa menyatu dan bakal memberi dampak buruk ke mesin motor.

Viral di media sosial berita Pertalite tercampur air di salah satu SPBU kawasan Bekasi. Hal itu diketahui setelah beberapa kendaraan kedapatan mogok setelah mengisi Pertalite. Setelah ditelusuri, rupanya BBM RON 90 keluaran Pertamina itu sudah terkontaminasi dengan air.

“Terjadi dugaan kontaminasi BBM jenis Pertalite dengan air di SPBU 34.17106 Jl. Ir. H. Juanda No. 100 Kota Bekasi pada hari Senin tanggal 25 Maret 2024 pukul 21.00 WIB, hal ini diketahui setelah adanya komplain disertai bukti sample BBM yang terkontaminasi air dari konsumen setelah mengisi BBM jenis Pertalite,” bilang Area Manager Comm, Rel & CSR Pertamina Regional JBB Eko Kristiawan dalam keterangannya.


Asst. General Manager Marketing – Public Relation Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Antonius Widiantoro menjelaskan, motor yang minum bahan bakar tercampur air, bakal terkena dampak negatif, salah satunya adalah mengalami masalah di ruang mesin.

“Ada dong pasti (dampaknya). Karena air itu kan nggak bisa menyatu dengan bensin dan itu bisa membuat tangki berkarat. Nah karatnya itu bisa menyumbat filter. Jadi BBM itu sebelum masuk ke injektor itu ada filter, lama kelamaan kalau itu kotor atau berkarat bisa mempengaruhi proses pembakaran,” bilang Anton kepada wartawan di Jakarta, Rabu (27/3/2024).

Tangki bensin yang kemasukan air dapat menyebabkan kerusakan pada sistem penyaluran bahan bakar seperti pompa bensin, filter bensin, karburator, atau sistem injeksi. Hal ini yang mengakibatkan kendaraan mengalami mogok.

Kalau pengendara motor mengalami kasus seperti itu, solusi pertama adalah menguras tangki bensin sampai tangki benar-benar kosong. Setelah itu bersihkan komponen pompa bensin, filter bensin, karburator maupun injektornya. Jika ditemui kerusakan, maka perlu diganti komponennya dengan yang baru.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Kenapa Busi Bisa Retak? Ternyata Ini Sebabnya



Jakarta

Busi merupakan salah satu komponen penting pada sepeda motor maupun mobil. Busi berfungsi sebagai pemantik api di ruang bakar, sehingga bisa menggerakkan piston dan memutar poros engkol. Seiring pemakaian dan karena berbagai sebab, ternyata busi juga bisa retak lho.

Saat kita melakukan servis kendaraan serta mengecek busi, mungkin sebagian kita pernah melihat keramik busi retak. Keramik busi retak sudah menjadi indikasi untuk segera diganti baru atau bisa berdampak pada kinerja mesin kendaraan, namun apa yang menyebabkan keramik pada busi bisa retak?


Busi kendaraan bisa retak karena cara yang salah saat memasangBusi kendaraan bisa retak karena cara yang salah saat memasang Foto: Dok. Niterra Mobility Indonesia

Seperti disampaikan Aftermarket Technical Support Niterra Mobility Indonesia (NMI), Diko Oktaviano, keramik busi yang retak bisa diakibatkan beberapa hal, seperti handling yang tidak tepat, yaitu busi beradu dengan material yang lebih keras atau terjatuh dari tempat yang cukup tinggi.

“Hal lain yang menyebabkan busi retak dan paling sering terjadi akibat dari proses pemasangan busi dengan kunci busi yang tidak tepat,” kata Diko dalam keterangan resmi, Selasa (2/4/2024).

Lanjut Diko menambahkan, retakan pada keramik busi ini bisa mengakibatkan kebocoran listrik pada busi. Kebocoran listrik busi akan berefek kepada masalah teknis seperti ruang bakar akan menjadi lebih mudah kotor karena tidak lancarnya aliran listrik pada busi. Efek lain akibat keramik retak secara jangka panjang adalah, mesin jadi terasa berat dan boros sehingga busi cepat aus dan susah menyala hingga mati.

“Untuk menghindari hal tersebut Niterra Mobility Indonesia (NMI) selaku pemegang merk NGK Busi menyarankan proses pemasangan busi perlu dilakukan dengan tepat, seperti menggunakan ukuran kunci busi yang sesuai dan menggunakan kunci busi bermagnet bila posisi busi sulit dijangkau. Apabila kita sudah melihat busi retak pada kendaraan kita, segera ganti dengan busi yang baru agar performa kendaraan tetap maksimal dan menjaga keamanan kita dalam berkendara,” tukas Diko.

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com

Tips Aman Tinggalkan Vespa di Rumah saat Mudik Lebaran


Jakarta

Lebaran tinggal hitungan hari, bagi Anda yang sudah merencanakan perjalanan pulang kampung dengan transportasi publik atau mobil pribadi, tentunya harus memahami tips meninggalkan kendaraan di rumah saat mudik panjang.

Jadi, jangan sampai motor yang ditinggal mudik malah bikin masalah setibanya Anda pulang dari mudik. Salah satu kendaraan roda dua yang perlu diperhatikan adalah Vespa Matic.

Radyan Mahandya Putra dari Scooter VIP memberi beberapa tips jika meninggalkan Vespa Matic di rumah saat mudik lebaran. Berikut langkah-langkahnya.


1. Kunci Setang

Pencurian di masa mudik lebaran menjadi salah satu momok menakutkan yang perlu diwaspadai masyarakat. Oleh karena itu, agar Vespa Matic tidak menjadi incaran maling, jangan lupa mengunci setang, menggunakan alarm dan pengaman tambahan di disk brake. Meskipun tidak menjamin 100% aman, namun, dengan adanya pengamanan tambahan, maling akan kesulitan membobolnya.

2. Lepas Aki/Battery

Vespa Matic yang ditinggal lebih dari seminggu bisa menimbulkan masalah pada bagian kelistrikan, terlebih jika ditinggal lama dan jarang dipanasi. Aki yang terus menerus terpasang pada motor tanpa dipanaskan dapat menurunkan performanya. Biasanya hal ini ditandai sulit distarter saat akan digunakan kembali. Terutama kalau Vespa Matic yang produksi di bawah tahun 2019, ditakuti bisa timbul distorsi kelistrikan. Maka dari itu sangat disarankan buat mencopot aki pada Vespa Matic apabila ditinggal lama oleh pemiliknya.

3. Melakukan Servis Berkala

Sebelum ditinggal untuk mudik, ada baiknya lakukan service berkala Vespa Matic di bengkel terdekat dan gantilah pelumas mesin maupun pelumas gardan. Tujuannya, agar motor lebih mudah dihidupkan saat akan digunakan kembali.

4. Gunakan Standar Tengah dan Alasi dengan Karpet/Keset

Saat menyiapkan Vespa Matic untuk ditinggal lama, baiknya jangan lupa juga untuk memakai standar tengah atau center stand. Kemudian dialasi dengan alas keset/karpet. Tujuannya agar motor dalam keadaan balance, sehingga tidak mudah terjatuh jika terjadi sesuatu kejadian di luar dugaan seperti bencana alam contohnya gempa kecil agar tidak terjadi friksi kasar pada permukaan lantai garasi rumah.

5. Pastikan Tangki Bensin Penuh

Saat meninggalkan Vespa Matic dalam waktu lama sebaiknya penuhkan tangki bensin. Sebab, ketika tangki bahan bakar penuh, maka tidak ada ruangan lagi untuk terjadi pengembunan. Pengembunan atau kondensasi di dalam tangki itu salah satu penyebab adanya air di dalam tangki.

6. Lebihkan Tekanan Udara pada Ban Vespa Matic

Tekanan udara ban Vespa Matic yang berdiam lama di rumah akan berkurang lebih cepat ketimbang ban yang dipakai setiap hari. Baiknya angin ban sedikit lebih tinggi dari rekomendasi pabrikan, tambahkan sekitar 5 psi, supaya tekanan ban tidak cepat berkurang bahkan hingga habis total.

7. Titipkan Kunci

Langkah terakhir, titipkan kunci Vespa Matic tersebut ke tetangga yang tidak mudik atau ke pengurus RT. Hal ini bertujuan agar bila terjadi sesuatu, misalnya kebakaran, atau banjir, dan lain-lain, maka Vespa Matic Anda juga bisa dipindahkan.

(lua/lth)



Sumber : oto.detik.com

6 Kesalahan Umum saat Mengganti Busi Motor



Jakarta

Busi merupakan salah satu komponen penting pada motor. Busi memiliki tugas menjadi pemantik api untuk memicu terjadinya proses pembakaran di ruang mesin. Jadi ketika tiba waktunya mengganti busi kendaraan, pastikan Anda tidak melakukan kesalahan.

Seperti diungkapkan Aftermarket Technical Support Niterra Mobility Indonesia (NMI) Diko Oktaviano, setidaknya ada 6 kesalahan umum yang dilakukan pengguna motor ketika mengganti busi. Kesalahan pertama adalah kesalahan dalam memilih jenis busi.

“Menganggap busi dengan bentuk elektroda banyak adalah busi racing (istilahnya kepala 2, kepala 3, kepala 4),” terang Diko kepada detikOto. Menurut Diko, lebih baik memilih busi standar pabrikan saat tiba waktunya mengganti busi motor.


Kesalahan kedua adalah, mengencangkan busi sekencang-kencangnya sampai busi tidak bisa bergerak lagi. Padahal dalam memasang busi, harus memperhatikan pula diameter ulirnya.

Misalnya diameter 18 mm dan 14 mm, maka pemasangannya setengah sampai dua pertiga putaran atau 180-240 derajat. Sedangkan busi dengan diameter ulir 12 mm dan 10 mm, torsi pengencangannya setengah putaran atau 180 derajat. Sementara busi dengan ulir 8 mm, sepertiga putaran.

“Kesalahan lain yang dilakukan adalah, memanjangkan umur busi dengan cara mengetok bagian elektrodanya, saat pertama kali memasukkan busi ke lubang busi kebanyakan langsung menggunakan kunci busi, dan menggunakan cairan atau pelumas di bagian ulir busi,” tambah Diko.

Kesalahan terakhir adalah, tidak semua pengguna motor tahu cara memilih busi yang benar, jadi kebanyakan terima saja pada saat dipilihkan busi oleh mekanik/owner bengkel.

“Penggantian busi dilakukan memakai pendekatan jarak tempuh, bukan usia kendaraan. Jadi kalau ada motor usia 5 tahun, tapi jarak tempuh penggantian busi belom tercapai waktunya ganti busi, ya nggak perlu diganti,” saran Diko.

Secara umum, busi motor direkomendasikan diganti setelah dipakai dengan jarak tempuh 6.000 km. Memang busi motor masih bisa terus dipakai melebihi interval penggantian itu, namun busi yang sudah lama digunakan akan mempengaruhi kinerja mesin.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

5 Bagian Motor yang Mudah Terkena Karat



Jakarta

Libur lebaran 2024 telah usai. Bagi Anda yang mengisi liburan dengan touring menggunakan sepeda motor, jangan lupa untuk merawat kendaraan kesayangan Anda. Sebab terdapat beberapa bagian motor yang mudah sekali terkena karat.

“Ada baiknya setelah touring jarak jauh, motor mendapatkan perawatan untuk menjaga agar tampilan lebih prima. Sebaiknya sepeda motor segera dicuci secara mendetail. Alasannya, karena kondisi medan jalan yang telah ditempuh selama perjalanan memungkinkan kotoran debu dan lumpur mengendap di sela-sela bagian bawah motor,” kata Roddy Raymond Halim dari SCT Motodetailing, dalam keterangan resminya.

Bagaimana jika motor tidak segera dibersihkan? Nah, ada beberapa efek negatif jika kondisi sepeda motor tidak dirawat dengan baik. Contoh dampak negatif jika tidak segera dibersihkan, maka dapat menimbulkan karat yang berbahaya untuk sepeda motor kesayangan Anda.


Secara umum, ada lima bagian motor yang rawan terserang karat. Yang pertama adalah bagian kaki-kaki, khususnya swingarm. Komponen ini merupakan bagian dari sistem suspensi yang berfungsi menopang bodi motor. Posisinya terletak di bawah motor, sehingga mudah terkena cipratan air, campuran lumpur, dan pasir.

Selanjutnya adalah sokbreker. Komponen yang juga bernama suspensi ini juga rawan terkena korosi, karena posisinya dekat roda motor sehingga akan sering kena air hujan, lumpur, dan pasir.

Ketiga adalah bagian knalpot alias exhaust. Bagian yang rawan terkena karat adalah bagian leher knalpot. Selanjutnya rangka atau sasis. Apabila rangka tidak segera dibilas setelah kena kotoran atau air hujan, maka bisa diserang karatan. Rangka yang karatan sangat berbahaya, karena bisa membuat motor patah.

Terakhir adalah bagian rantai, khususnya buat motor bebek dan sport. Rantai yang jarang dilumasi dan jarang dicuci setelah kena kotoran atau air hujan, juga bisa kena karat.

Supaya motor Anda benar-benar bersih menyeluruh setelah digunakan untuk perjalanan jauh, maka Anda bisa mencuci motor Anda di jasa detailing. Kisaran ongkosnya, buat cuci motor dengan paket premium wash dibanderol Rp 35 ribu. Sedangkan paket Wash & Polish dikemas mulai Rp 150 ribu, dan Motodetailing dibanderol mulai Rp 350 ribu. Sedang untuk Nano Ceramic Coating, biayanya mulai Rp 750 ribu.

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com

Tips Merawat Motor Setelah Digunakan Touring, Periksa 6 Komponen Ini



Jakarta

Musim liburan telah berakhir, sebelum pengendara kembali menggunakan sepeda motor untuk rutinitas sehari-hari, maka perlu melakukan perawatan rutin. Apalagi selama liburan, seringkali diwarnai dengan kemacetan lalu lintas dan menempuh jarak jauh bahkan hingga ratusan kilometer yang membuat kendaraan bekerja dengan lebih ekstra.

“Bagi pengendara yang melakukan perjalanan jauh saat liburan, sangat penting buat memperhatikan kondisi sepeda motor sebelum kembali ke aktivitas sehari-hari. Dengan melakukan perawatan rutin yang tepat, motor dapat tetap berada pada performa terbaiknya, serta memberikan kenyamanan maksimal selama digunakan,” ungkap Frengky Rusli selaku Asst. General Manager CS Division, PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.

Untuk memastikan kinerja sepeda motor selalu optimal, berikut 6 komponen yang perlu diperiksa setelah perjalanan jauh:


Oli Mesin dan Oli Transmisi

Biasanya oli mesin diganti setiap 3.000km/3 bulan sesuai dengan buku petunjuk pemilik. Namun, frekuensi penggantian ini perlu disesuaikan dengan intensitas penggunaan kendaraan. Pemilik motor dapat memeriksa kondisi oli mesin dengan dipstick. Jika volumenya berkurang atau terlihat kotor, segera lakukan penggantian.

Tidak hanya itu, para pengendara sepeda motor matic juga perlu memeriksa kondisi oli transmisi. Penggantian oli transmisi sebaiknya dilakukan setiap 12.000 km atau 12 bulan, atau sesuai intensitas penggunaan motor. Oli transmisi berperan penting dalam melumasi gear transmisi agar tidak cepat aus dan lebih awet.

Kampas Rem

Setelah perjalanan jauh yang mungkin melalui kondisi jalanan macet atau tanjakan dan turunan, penting bagi pengendara untuk memeriksa ketebalan kampas rem depan dan belakang. Jika sudah aus, segera lakukan penggantian untuk memastikan sistem pengereman yang optimal. Adapun tanda-tanda bahwa kampas rem sudah aus biasanya dapat dirasakan oleh pengendara, seperti munculnya bunyi decitan ketika melakukan pengereman dan tarikan tuas rem terasa lebih dalam.

CVT

Pengendara sepeda motor matic perlu memperhatikan CVT (Continuously Variable Transmission). Pastikan komponen CVT bersih dari kotoran dan tidak mengalami keausan. Adapun indikasi komponen CVT yang kotor atau mengalami keausan adalah kesulitan mencapai kecepatan maksimal saat berkendara. Jika terjadi hal seperti ini, periksa komponen CVT termasuk roller, clutch carrier assy (kampas ganda), dan v-belt (ganti v-belt setiap 25.000km).

Rantai

Bagi pengendara sepeda motor bebek atau sport perlu memperhatikan kondisi rantai setelah perjalanan jauh, yang mencakup pemeriksaan, penyetelan, dan pembersihan rantai. Pemilik motor dapat melakukan penyetelan rantai sesuai dengan buku petunjuk pemilik serta membersihkan rantai dengan menggunakan pelumas khusus. Perlu diperhatikan untuk tidak menggunakan oli bekas pada rantai karena dapat menyebabkan kerusakan.

Ban

Ban memiliki peran yang krusial karena berfungsi untuk menopang beban kendaraan dan menjaga traksi dengan permukaan jalan. Ban yang sudah aus dapat mengurangi traksi, stabilitas, dan bahkan efektivitas pengereman. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa kondisi ban setelah perjalanan jauh, yang mencakup pemeriksaan tekanan udara serta memeriksa tampilan luar ban, termasuk periksa ketebalan alur dan tidak adanya lubang atau sobekan.

Untuk memeriksa ketebalan alur ban, pengendara juga dapat memeriksanya melalui TWI (Tread Wear Indicator) yang biasanya berbentuk tanda panah di pinggiran ban. Jika permukaan ban telah menyentuh tanda panah, maka menandakan ban sudah aus atau terkikis.

Saringan Udara

Saringan udara yang kotor dapat menghambat aliran udara ke ruang bakar sehingga menyebabkan proses pembakaran menjadi tidak sempurna dan mengurangi performa motor secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa kondisi saringan udara terlebih setelah perjalanan jauh. Tanda-tanda kotornya saringan udara adalah tarikan gas yang lebih berat serta keluarnya asap hitam dari knalpot. Jika mengalami gejala tersebut, segera periksa kondisi saringan udara. Umumnya, penggantian saringan udara direkomendasikan setiap 12.000 km sesuai dengan buku servis. Namun, frekuensi penggantian ini perlu disesuaikan dengan kondisi jalur yang sering dilewati pengendara.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com

Untuk Hindari Kecelakaan, Begini Tips Mengerem Motor Secara Optimal



Jakarta

Rem pada motor berfungsi mengurangi laju roda, juga menghentikannya. Tapi pemotor belum banyak yang tahu, bagaimana cara mengerem yang optimal dan maksimal. Ini tipsnya seperti dijelaskan Suzuki dalam keterangan resminya.

1. Jaga Posisi Motor

Saat berkendara, berjaga-jagalah dan atur etika postur berkendara yang benar, yaitu posisi duduk yang tegak dan rileks, serta kedua tangan memegang kendali pada setang kemudi dengan siku sedikit dibengkokkan agar memiliki kontrol lebih saat mengendalikan motor. Saat dihadapkan dengan situasi tak terduga dan memerlukan pengereman, jaga arah roda motor tetap berada pada keadaan lurus agar keseimbangan tetap terjaga dan memastikan traksi maksimal pada ban motor saat melakukan pengereman.


2. Jangan Panik

Saat berhadapan dengan situasi darurat, ingat bahwa pengereman harus dilakukan secara bertahap. Misalnya, menarik tuas rem depan dan disusul dengan tuas rem belakang dengan bertahap, serta interval yang konstan agar kecepatan motor menurun secara bertahap tanpa mengunci roda atau menghindari kampas rem menjadi panas.

3. Ketahui Interval Waktu

Menjaga jarak antar kendaraan sangat krusial, untuk memberi waktu pengambilan keputusan pengereman yang baik. Pada umumnya jarak pandang mata normal seseorang sejauh 30 m. Jarak ini merupakan situasi ideal untuk dapat membaca, memprediksi, dan mengambil keputusan saat berkendara.

Seringkali saat dihadapkan pada kondisi mengejutkan seperti ada penyeberang dadakan atau kendaraan yang memotong arah, pengemudi butuh waktu lebih lama, di mana pengendara biasanya akan mencerna sinyal bahaya dalam waktu 1,5 detik dan memutuskan untuk melakukan pengereman pada detik berikutnya. Faktor lain seperti kondisi jalan kering atau basah, bobot kendaraan, hingga tingkat visibilitas, semuanya akan menjadi faktor pertimbangan sebelum mengambil keputusan di jalan.

4. Sadar Kondisi Sekitar

Menurut TMC Polda Metro Jaya, semakin rendah kecepatan berkendara, maka makin kecil pula jarak yang harus diterapkan, begitu pula sebaliknya. Misalnya untuk kecepatan sekitar 30 km/jam maka jarak aman adalah 30 m, sedangkan untuk kecepatan 80 km/jam maka jarak aman adalah 80 m. Untuk mengetahui jarak yang sebaiknya diterapkan, pengendara dapat memperhatikan angka kecepatan sepeda motor.

5. Pastikan Kondisi Tubuh Prima

Kegagalan respons terhadap bahaya sehingga mengakibatkan kecelakaan biasanya disebabkan oleh kondisi pengendara yang kelelahan. Untuk menghindari kelelahan sebelum dan saat perjalanan, sebaiknya pengemudi melindungi diri dari cuaca dengan menggunakan pakaian yang melindungi diri dari paparan angin dan matahari langsung. Hindari pula berkendara pada larut malam atau di luar jam beraktivitas, dan tidak sedang mengonsumsi obat-obatan yang memiliki efek samping pada tubuh. Apabila pengendara merasa kurang bugar atau mengantuk, disarankan untuk beristirahat sejenak dan tidak melanjutkan perjalanan hingga kondisi badan kembali pulih dan segar.

6. Lakukan Pemeriksaan Ringan

Motor yang digunakan dalam aktivitas harian perlu perhatian berkala khususnya pada alat kendali dan ban. Di awal berkendara lakukan tes pengereman depan dan belakang untuk memastikan tiap rem dapat menghentikan motor dengan baik saat melaju. Selain itu setiap minggunya pemeriksaan tekanan dan tapak ban juga baik untuk dilakukan sehingga dapat mengantisipasi resiko yang bisa timbul akibat ban yang telah berdegradasi kualitas. Pemilik motor juga dianjurkan melakukan service berkala motornya ke bengkel resmi yang dapat menjamin kualitas alat, teknisi, dan orisinalitas parts yang digunakan.

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com

5 Cara Menghemat BBM Motor Matic



Jakarta

Motor matic keluaran terbaru biasanya sudah irit bahan bakar lantaran sudah memakai sistem pengabutan injeksi. Kendati sudah irit dari asalnya, kalau menggunakan motor secara asal atau sembarangan, pasti bahan bakarnya akan terasa boros juga. Yuk pahami cara berkendara motor yang efisien bahan bakar.

Seperti dijelaskan Yamaha Indonesia dalam keterangan resminya, berikut adalah lima cara berkendara motor supaya hemat bahan bakar:

1. Hindari berkendara dengan kecepatan di bawah 20 km/jam. Karena pada kecepatan di bawah 20 km/jam, sepeda motor sedang membutuhkan momentum torsi yang besar untuk mendorong motor dan pengendara.


2. Sebaiknya pengendara motor tidak membuka gas secara spontan. Akan lebih baik jika tuas gas ‘diurut’ atau dibuka-tutup secara perlahan dan bertahap mengikuti putaran rpm.

3. Hindari buka tutup gas yang tidak perlu atau secara terus menerus (menggeber motor). Kondisi ini akan mengakibatkan konsumsi bensin akan lebih boros.

4. Hindari terlalu sering menekan rem depan ataupun rem belakang secara mendadak. Sebaiknya jaga jarak saat berkendara untuk menghindari kendaraan lainnya di jalan.

5. Manfaatkan fitur penghemat bahan bakar pada sepeda motor seperti fitur Stop & Start Engine seperti pada Yamaha Fazzio Hybrid Series. Fitur dengan sistem otomatis yang membuat mesin stop atau mati saat berhenti lebih dari lima detik dan start atau menyala kembali saat tuas gas diputar.

Saran-saran lain yang bisa diaplikasikan pengendara motor supaya hemat bahan bakar adalah, mengisi tangki bahan bakar dengan jenis bahan bakar sesuai rekomendasi dari pabrikan, kemudian jangan lupa melakukan servis atau perawatan motor secara berkala.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com

Motor Zaman Sekarang Masih Perlu Dipanasin Mesinnya? Ini Penjelasannya



Jakarta

Motor-motor zaman dahulu yang masih menggunakan karburator perlu dipanaskan mesinnya agar performanya maksimal ketika digunakan. Tapi bagaimana dengan motor-motor keluaran terbaru yang sudah menggunakan mesin injeksi?

Training Analyst PT Wahana Makmur Sejati (WMS) Wahyu Budhi menjelaskan, motor injeksi tetap perlu dipanaskan. Kata Wahyu, memanaskan mesin motor injeksi setelah tidak digunakan dalam jangka lama punya manfaat tersendiri, yakni membuat oli mesin bersirkulasi sebelum motor digunakan.

Lalu, berapa lama waktu yang diperlukan untuk memanaskan mesin motor injeksi sebelum digunakan? 10 menit atau 15 menit? Menurut Wahyu, memanaskan motor zaman sekarang tidak perlu lama-lama.


“Asalkan, saat dipanaskan, mesin motor dalam kondisi langsam atau idle dan tidak digeber-geber,” kata Wahyu dalam keterangan resmi yang diterima detikOto (10/6/2024).

Dengan kata lain, tidak perlu memainkan gas atau menggeber motor saat mesinnya dipanaskan.

“Saat memanaskan mesin motor injeksi juga jangan terlalu lama. Cukup satu sampai lima menit,” tegasnya lagi. Menurut Wahyu, jika terlalu lama memanaskan mesin motor injeksi, maka yang ada bensin akan terbuang.

“Jika terlalu lama dipanaskan, bakal percuma juga karena bensin akan terbuang sia-sia,” tambahnya.

Tak kalah penting, untuk menjaga kondisi motor Honda tetap prima, selalu lakukan pemeriksaan dan perawatan rutin di bengkel resmi. Kalau di Honda, biasanya Astra Honda Authorized Service Station (AHASS). Tujuannya agar seluruh fitur dan komponen sepeda motor Honda bisa bekerja secara optimal.

Konsumen setia motor Honda juga bisa manfaatkan layanan booking service untuk menjadwalkan servis motor Honda miliknya melalui Aplikasi Wahana Honda (Wanda).

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com