Tag Archives: tips otomotif

Bisa Lindungi Bodi dari Baret hingga Paparan Sinar UV



Jakarta

Baru beli mobil baru, jangan lupa melakukan perawatan pada bagian eksterior. Salah satu treatment yang bisa dipilih pemilik mobil adalah Paint Protection Film (PPF). Lewat cara ini, bodi mobil bisa terlindungi dari baret halus hingga paparan sinar ultraviolet (UV).

PT Jaya Kreasi Indonesia (JKIND) selaku distributor kaca film terbesar di Indonesia, menjelaskan fungsi perlindungan PPF, buat bodi mobil. Dalam keterangannya, dijelaskan PPF bisa memberikan proteksi yang sangat maksimal dengan memberikan lapisan pada bodi kendaraan.

PPF bisa melindungi bodi kendaraan dari berbagai faktor penggunaan seperti batu kerikil yang terpental dan mengenai bodi kendaraan, kotoran burung yang dapat merusak cat, sinar UV yang dapat memudarkan warna asli kendaraan, goresan swirl mark akibat pencucian kendaraan, hingga baret akibat terserempet benda atau kendaraan lain.


Pada lapisan PPF yang bagus, klaimnya juga sudah memiliki teknologi self-healing yang dapat menghilangkan baret halus hanya dengan terjemur matahari atau dipanaskan menggunakan heatgun. PPF juga akan meningkatkan kilap dan kilau kendaraan sehingga kendaraan akan selalu terlihat seperti baru meskipun digunakan setiap hari.

JKIND turut hadir dan menjadi sponsor GIIAS 2025 dengan membuka booth LLumar di area Prefunction Hall 6, booth CPF1 di area Prefunction Hall 7, booth Duratect PPF di area Prefunction Hall 8, dan juga tiga buah booth satelit yang akan berada di Prefunction Hall Convention, Prefunction Hall 10, dan juga Connecting Hall 11.

Hal ini memberikan kemudahan akses bagi para pengunjung GIIAS 2025 untuk semakin mengenal berbagai produk yang ditawarkan oleh JKIND sebagai perlindungan aktif kendaraan maupun penumpang dalam menghalau sinar UV yang berbahaya sekaligus membuat kabin kendaraan lebih nyaman dan aman.

“Merupakan suatu kebanggaan bagi kami untuk dapat menjadi sponsor untuk yang ketujuh kalinya pada acara Gaikindo International Auto Show 2025 ini. Kami ingin merek LLumar, CPF1, dan Duratect PPF makin dikenal oleh para pecinta otomotif di tanah air dengan memberikan berbagai solusi untuk proteksi maksimal bagi para penumpang di dalam kendaraan maupun kendaraan mereka itu sendiri,” Kata Denise selaku Marketing Manager PT Jaya Kreasi Indonesia (JKIND).

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Biaya Pasang PPF di Mobil Tembus Rp 60 Juta, Ini Cara Memilih Jenis yang Tepat



Jakarta

Paint Protection Film (PPF) kini semakin populer di kalangan pemilik mobil, terutama bagi mereka yang ingin menjaga bodi kendaraan tetap mulus dan terlindungi dari risiko goresan, noda, hingga paparan sinar UV. Tapi, pemasangan PPF bukanlah perkara murah. Biayanya bisa mencapai puluhan juta rupiah, bahkan ada yang tembus Rp 60 juta, tergantung jenis film dan ukuran mobil.

Agar tidak salah pilih dan sesuai dengan kebutuhan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memasang PPF pada mobil kesayangan.

1. Tentukan Kebutuhan dan Preferensi


– Jenis Mobil: Setiap tipe mobil memiliki karakteristik berbeda. Mobil berukuran besar biasanya membutuhkan PPF dengan daya tahan tinggi dan ukuran lebih banyak, sehingga biaya pun lebih besar.

– Tampilan: PPF tersedia dalam dua pilihan utama, yakni glossy untuk hasil mengkilap dan mewah, atau matte untuk tampilan lebih elegan dan unik. Pilihan ini dapat disesuaikan dengan selera pemilik mobil.

– Perlindungan: Selain estetika, faktor utama memilih PPF adalah tingkat perlindungan. Beberapa tipe menawarkan daya tahan lebih baik terhadap goresan halus, kotoran, cipratan aspal, hingga efek sinar matahari.

– Anggaran: Harga pemasangan PPF di pasaran cukup bervariasi. Untuk merek PPF Solar Gard misalnya, biayanya mulai dari Rp 20 jutaan hingga Rp 60 jutaan per kendaraan.

2. Pilih Tipe PPF Sesuai Kebutuhan

– Tipe Dasar (S): Memberikan perlindungan standar terhadap goresan ringan dan noda.

– Tipe T Plus: Lebih tebal dan tahan lama dibanding tipe dasar, cocok untuk penggunaan jangka panjang.

– Tipe L Gloss: Memberikan lapisan mengkilap yang mewah sekaligus melindungi cat mobil.

– Tipe L Matte: Cocok bagi pemilik mobil yang menginginkan tampilan doff yang stylish namun tetap terlindungi.

Dengan memilih jenis PPF yang tepat, pemilik mobil tak hanya mendapatkan perlindungan maksimal, tapi juga bisa menonjolkan karakter mobil sesuai keinginan. Mengingat harganya tidak murah, ada baiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu di bengkel atau pemasok PPF terpercaya untuk mendapatkan rekomendasi terbaik sesuai kebutuhan dan anggaran.

Solar Gard sendiri turut hadir di pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025, yang berlangsung pada tanggal 23 Juli 2025 hingga 3 Agustus 2025 di ICE BSD. Solar Gard hadir di Prefunction Hall 9, PF 9B dengan booth seluas 76,5 meter persegi. Solar Gard menawarkan produk kaca film, hingga PPF.

Sebelumnya produk PPF Solar Gard telah resmi diluncurkan pada GIIAS 2024. Produk ini dirancang untuk melindungi cat kendaraan dari goresan, serpihan kerikil, noda, hingga kerusakan akibat elemen jalanan, sekaligus memperindah tampilan kendaraan. Hadir dalam berbagai varian yang lengkap, Solar Gard PPF kini telah tersedia secara luas dan dapat dinikmati oleh konsumen melalui outlet resmi.

Solar Gard PPF ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 20.000.000 hingga Rp 60.000.000 per kendaraan, tergantung pada tipe dan ukuran mobil. Seluruh layanan dilengkapi dengan garansi perlindungan hingga 10 tahun, untuk menjaga tampilan dan kualitas cat kendaraan secara maksimal.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Mobil Hybrid Servis Bulan Pertama, Komponen Apa Saja yang Diperiksa?



Jakarta

Anda baru saja membeli mobil hybrid? Jangan lupa untuk melakukan servis berkala 1 bulan atau 1.000 km pertama setelah serah terima kendaraan. Apa saja komponen mobil hybrid yang diperiksa pada servis satu bulan pertama ini?

“Servis berkala satu bulan pertama disebut sebagai Servis Berkala Internal (SBI). Ketentuan SBI juga berlaku untuk pembelian mobil baru Toyota di cabang Auto2000. Pun dengan jenisnya, baik mobil pembakaran dalam (ICE) maupun mobil hybrid tetap direkomendasikan untuk servis berkala ini guna memastikan kondisinya selalu prima,” jelas Yagimin, Chief Marketing Auto2000, dalam keterangan resminya.


Yagimin menjelaskan, pada servis pertama mobil hybrid ini teknisi akan memeriksa item-item pada komponen mesin, sasis, dan juga bodi mobil. Proses ini dilakukan karena kendaraan masih sangat baru dan presisi. Namun ketika mulai digunakan, ada keterkaitan antar komponen, kondisi lingkungan, dan pemakaian.

Jika sampai ada kerusakan awal yang tidak terdeteksi, bisa langsung diperbaiki agar terhindar dari biaya perbaikan. Gratis tanpa dipungut biaya, SBI menjadi syarat warranty mobil. Klaim atas kerusakan tidak bisa diberikan kalau terbukti alpa melakukan servis berkala satu bulan pertama.

Pemeriksaan pada Servis Berkala 1 Bulan Pertama

Bagian yang diperiksa meliputi fungsi dari seluruh komponen interior atau ruang kemudi, seperti sistem kemudi, keamanan, fungsi kelistrikan, AC dan head unit. Bagian eksterior meliputi bodi, pintu, dan fungsi penunjang seperti lampu mobil dan wiper.

Dilanjutkan pemeriksaan mesin meliputi oli mesin, volume air radiator, minyak rem, fluida-fluida lainnya, dan pengecekan fungsi mesin secara umum. Setelah itu, sistem penggerak seperti transmisi HEV yang dikenal dengan EV transaxle. Serta bagian sasis yakni shock absorber dan rem mobil.

Jangan lupa, mobil hybrid Toyota memiliki komponen elektrifikasi seperti motor listrik dan baterai berikut komponen pendukung lainnya. Jika ada kerusakan, langsung dilakukan penggantian parts secara gratis. Tentu untuk komponen yang dijamin oleh warranty Toyota dan bukan kerusakan akibat salah perlakuan oleh pemilik mobil.

“Sejalan tiga pilar Life is Easy with Auto2000: Dekat, Nyaman, dan Lengkap, kami menyiapkan layanan pasca pembelian mobil baru Toyota, seperti servis berkala ‘jemput bola’ ke rumah AutoFamily dengan menghadirkan THS – Auto2000 Home Service. Layanan ini memberikan pengalaman total ownership experience dan one stop solution yang berkualitas, bikin AutoFamily merasa nyaman dalam mobilitas,” terang Yagimin.

Saat ini Auto2000 memiliki 126 cabang yang tersebar di hampir seluruh wilayah Indonesia, 26 workshop Body & Paint (BP Center), 38 Small SP atau Cabang Pembantu, dan 524 armada THS – Auto2000 Home Service yang siap melayani pelanggan dengan segala kemudahan yang dimiliki, bahkan hingga ke pelosok wilayah.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com

5 Kebiasaan yang Bikin Ban Mobil Cepat Rusak



Jakarta

Kasus ban cepat botak, retak, hingga pecah bukan hanya karena kualitas produk, tapi juga akibat kebiasaan pengemudi yang keliru.

“Rata-rata ban bisa digunakan secara maksimal untuk menempuh jarak 40.000 hingga 50.000 kilometer, sebelum perlu diganti karena aus. Selain dari sisi jarak, performa dan usia ban juga ditentukan oleh kebiasaan pemakaian kita sehari-hari. Kebiasaan buruk dalam memakai ban tidak hanya memperpendek umur ban, tetapi juga meningkatkan risiko kecelakaan, dan membuat konsumsi bahan bakar menjadi lebih boros,” kata Apriyanto Yuwono, National Sales Manager (PCR) Passenger Car Radial Hankook Tire Sales Indonesia dalam keterangannya, dikutip Selasa (26/8/2025).


Seringkali, pengendara baru menyadari kerusakan pada ban ketika kondisinya sudah parah, seperti kempes atau sobek. Padahal, semua ini bisa dicegah apabila pengendara rutin melakukan inspeksi dan perawatan rutin. Berikut ini 5 kebiasaann yang bikin ban mobil cepat rusak:

1. Mencuci Ban dengan Air Tekanan Terlalu Tinggi

Teknik mencuci mobil dengan air bertekanan tinggi (steam) sebetulnya dapat membantu membersihkan komponen mobil yang sulit terjangkau. Namun, apabila terlalu sering melakukan ini, ditambah mengarahkan nosel semprotan air yang terlalu dekat dengan ban dapat mengikis lapisan pelindung ban. Cukup gunakan tekanan sedang (80-100 bar) dengan jarak aman 40-50 cm.

2. Menggunakan Semir Ban Berlebihan

Produk semir ban umumnya menggunakan silicone based yang dapat menjaga kilap ban lebih lama. Meski begitu, menggunakan semir ban terlalu sering dapat membuat silicone menumpuk di ban mobil dan menyerap kandungan kompon ban sehingga menyebabkan retakan halus pada permukaan ban. Ban juga jadi licin dan mudah slip saat hujan. Sebaiknya gunakan semir ban maksimal dua minggu sekali dan hindari melapisi semiran berlebih pada bagian tapak ban.

3. Terlalu Sering Menambal Ban Tubeless

Ban tubeless memiliki lapisan fluid sealant yang berfungsi mempertahankan kerapatan ban, sehingga, ban ini tidak akan langsung kempis jika tertusuk benda tajam. Meski terkesan lebih tahan banting daripada ban dalam, sebaiknya pengendara tidak menambal ban tubeless lebih dari empat kali karena dapat membuat permukaan ban menjadi tidak rata, dan mengurangi daya cengkram ban yang nantinya berisiko terhadap kecelakaan. Segera ganti ban tubeless saat muncul benjolan atau retakan halus pada permukaan ban.

4. Mengisi Tekanan Angin Terlalu Tinggi

Setiap pabrikan mobil biasanya memberikan rekomendasi tekanan ban yang ideal, sesuai jenis dan berat mobil, misalnya SUV 35-40 psi, sedan 30-33 psi, dan city car 30-36 psi. Mengisi tekanan angin ban sesuai rekomendasi membuat laju kendaraan lebih ringan dan menghemat bahan bakar. Sebaliknya, tekanan angin yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan kendaraan justru membuat keausan ban tidak merata lantaran bagian tengah ban mendapatkan gesekan berlebih dibanding area samping.

5. Mencuci Ban dengan Deterjen

Deterjen dengan kandungan alkali tinggi berisiko mengikis lapisan pelindung karet ban, sehingga dapat membuat elastisitas ban berkurang dan mudah retak. Ditambah lagi dengan perubahan suhu dan kelembaban tinggi saat musim hujan membuat ban lebih cepat aus dan tentu berbahaya saat digunakan di jalan yang basah. Sebaiknya, pengendara mencari pengganti deterjen untuk membersihkan ban, gunakan sabun khusus mobil dengan kandungan pH balance untuk menjaga kelenturan karet ban.

“Perawatan ban mobil juga tidak lepas dari memilih ban yang sesuai dengan kebutuhan dan spesifikasi kendaraan. Untuk wilayah tropis seperti Indonesia, pilih ban dengan dukungan teknologi drainase dan daya cengkram optimal yang akan bermanfaat saat musim hujan seperti saat ini.” jelas Apriyanto.

(riar/din)



Sumber : oto.detik.com

Ini Ciri-ciri Suku Cadang Motor Palsu, Jangan Sampai Kena Tipu!


Jakarta

Banyaknya suku cadang atau sparepart palsu yang beredar di Indonesia dinilai cukup meresahkan. Soalnya dengan menggunakan suku cadang palsu tidak hanya bisa merugikan para pelaku usaha, keselamatan pengendara juga dipertaruhkan.

Tapi bagaimana caranya untuk mengetahui bahwa suku cadang motor yang hendak kita beli palsu atau original? Rupanya untuk mengetahui suku cadang palsu atau original bisa dilihat secara mata telanjang. Seperti tertulis dalam situs resmi Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI).


Dalam situs AISI dijelaskan penggunaan suku cadang palsu pada sepeda motor merupakan salah satu masalah serius yang dapat membahayakan keselamatan pengendara sekaligus merugikan dari sisi teknis maupun ekonomi. Walaupun tampilan luarnya seringkali mirip dengan produk asli, kualitas dan fungsinya sangat berbeda, bahkan dapat mengakibatkan kerusakan fatal pada kendaraan.

Berikut contoh ciri-ciri suku cadang palsu dan dampak saat menggunakannya:

1. Cakram Rem Palsu

* Memiliki ciri-ciri, Permukaan piringan tidak rata dan jumlah lubang pendingin lebih sedikit.
* Risiko/Dampak:Hal ini menyebabkan pengereman tidak maksimal, bahkan dapat membuat roda terkunci secara tiba-tiba. Akibatnya, risiko kecelakaan saat berkendara meningkat secara signifikan.

2. Saringan Oli Palsu

* Saringan oli palsu memiliki ciri: Tidak dilengkapi dengan katup pengaman.
* Risiko/Dampak:Bila terjadi penyumbatan, sirkulasi oli bisa terhenti, sehingga mesin macet atau bahkan mati mendadak. Oli juga dapat menyembur keluar, membahayakan mesin maupun pengendara.

3. Oli Palsu

* Kualitas aditif sangat rendah, sehingga menyebabkan mesin overheat.
* Risiko/Dampak:Menggunakan oli palsu menyebabkan mesin bekerja lebih berat, menimbulkan kebisingan dan getaran berlebihan, serta meningkatkan konsumsi bahan bakar. Dalam jangka panjang, pengguna akan mengeluarkan biaya perawatan yang lebih tinggi untuk mengganti komponen yang rusak.

4. Piston Palsu

* Jika menggunakan piston palsu, pengendara akan mengalami kerugian, karena tidak memiliki ketahanan terhadap suhu tinggi akibat pembakaran.
* Permukaan silinder piston palsu memiliki resistansi gesekan yang tinggi, sehingga efisiensi bahan bakar menurun. Hal ini membuat mesin menjadi lebih mudah macet, dan umur pakai kendaraan menjadi jauh lebih singkat.

5. V-Belt Palsu

* V-Belt Palsu terbuat dari bahan dengan kualitas rendah, daya rekat buruk, dan ketahanan rendah terhadap pengelupasan.
* Selain itu presisi dimensi tidak akurat, dengan bentuk gigi yang tidak rata dan melengkung.
* Sehingga saat menggunakan V-Belt palsu, Akibatnya, daya tahan sabuk menjadi pendek dan kemampuan pengendalian kendaraan dapat berkurang tiba-tiba.

6. Kampas Rem dan Rem Tromol Palsu

* Bahan material kampas rem dan rem tromol Palsu tidak dilapisi krom sehingga mudah berkarat.
* Dimensi tidak presisi, braket tidak stabil, serta kemampuan pengereman rendah.
* Sangat berisiko menyebabkan roda terkunci saat pengereman.

Dengan berbagai contoh yang diberikan, AISI mengingatkan untuk seluruh pengendara motor agar tidak mudah tertipu, dan berani mengatakan tidak pada suku cadang palsu, karena bisa merugikan.

(lth/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Terjebak Dikeramaian saat Berkendara, Ini Tips Agar Bisa Selamat



Jakarta

Dalam kondisi maraknya terjadi demo, bukan tidak mungkin bagi detikers terjebak dalam keramaian saat berkendara. Agar terhindar hal tersebut, Auto2000 memberikan tips.

Seperti yang disampaikan Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000. Dirinya menjelaskan beberapa langkah bisa dilakukan pengendara agar bisa terhindar, serta tetap tenang dan nyaman saat berkendara.

Berikut beberapa tips, agar pengendara lebih tenang dan nyaman di jalan serta melindungi diri dari kemungkinan bahaya:


1. Pantau Perkembangan via Media Sosial

Cara paling mudah untuk memantau situasi terkini adalah lewat media sosial. Tapi jangan sembarangan media, pilih akun yang dapat dipercaya. Seperti media berita skala nasional, akun resmi pemerintah seperti Dinas Perhubungan, Kepolisian, Jasa Marga, dan lainnya.

Pastikan untuk menghindari daerah yang berpotensi terdapat keramaian. AutoFamily tetap harus mencari informasi terkini yang berkembang lewat siaran radio dan social media saat berkendara. Pastikan sumber informasinya valid, segera ambil rute alternatif jika ragu.

2. Pelajari Rute via Peta Digital

Pelajari rute yang akan dilalui lewat peta digital. Pastikan rute yang dilalui aman dan jika tampak terdapat gangguan, tentukan pula jalur alternatif supaya dapat dengan lancar sampai ke tujuan, atau kembali pulang.

3. Siapkan Makanan dan Minuman Ringan

Ketika sudah terbaca adanya potensi hambatan di jalan, kemacetan atau hal lainnya, pengendara bisa menyiapkan makanan dan minuman ringan buat jaga-jaga, khususnya air mineral supaya tidak dehidrasi.

Andai membawa anak, pastikan ada pakaian pengganti yang cukup. Termasuk mengisi bensin untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Jangan lupa pergi ke toilet sebelum mengemudi mobil.

4. Kendalikan Emosi

Pengendara harus mengendalikan emosi agar dapat berkendara dengan tenang dan nyaman. Fokus dan waspada pada situasi dan kondisi jalan, jangan terpengaruh oleh pihak yang tidak bertanggung jawab meskipun berada di posisi yang benar.

5. Jangan Panik Ketika Ada Hambatan di Jalan

Ketika ditemukan ada keramaian, kemacetan atau hambatan di jalan, jangan panik agar tetap mengambil keputusan dengan sehat. Tutup seluruh kaca dan pastikan semua pintu mobil terkunci, letakkan barang berharga di laci yang tidak terlihat dari luar.

Mengingat sebelumnya terdapat pemberitaan terkait dengan upaya tindak kejahatan dari oknum yang tak bertanggung jawab, saat kondisi jalan macet atau tersendar.

Jangan perlihatkan wajah tegang atau terdistraksi hal lain seperti main ponsel yang membuat AutoFamily lengah dan memancing orang jahil untuk melakukan kejahatan. Jaga kewaspadaan dengan memperhatikan spion luar dan tengah.

Berbagi lokasi terkini (share live locatoin) ke keluarga atau teman dekat sehingga mereka bisa memantau dan membantu jika ada masalah..

6. Pastikan Mobil Dalam Kondisi Prima

Meskipun sepele, tapi detikers pasti tidak mau mobil tiba-tiba mogok di tengah jalan yang macet, atau bahkan di tengah-tengah keramaian. Karena itu, menjaga kondisi mobil agar tetap prima adalah wajib dilakukan meskipun dalam kondisi normal.

detikers yang memiliki mobil Toyota, dapat servis berkala dengan berkunjung ke bengkel Auto2000 atau memesan layanan THS – Auto2000 Home Service untuk servis berkala dan perbaikan ringan kendaraan kurang dari 2 jam di rumah. Sehingga, mobil selalu siap untuk mendukung mobilitas kemanapun tujuannya.

(lth/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Jangan Abaikan Ban! Ini Tips Aman Berkendara di Arus Balik Libur Long Weekend



Jakarta

Libur panjang Maulid Nabi sudah usai, kini saatnya berkendara pulang mengarungi arus balik libur long weekend.

Arus balik umumnya membuat jalanan lebih padat dari biasanya. Karena itu, menjaga kondisi kendaraan jadi hal wajib agar perjalanan pulang tetap aman dan nyaman.

Salah satu komponen yang sering diremehkan justru punya peran besar, yakni ban. PT Bridgestone Tire Indonesia mengingatkan pengendara untuk memastikan kondisi ban prima sebelum melaju.


“Keselamatan selalu jadi prioritas utama. Melalui tips perawatan ban ini, kami ingin masyarakat lebih peduli agar perjalanan long weekend lebih nyaman dan aman,” ujar Head of Original Equipment Sales Bridgestone Indonesia, Fisa Rizqiano, dalam keterangan resminya.

Ada beberapa hal sederhana yang bisa dilakukan. Pertama, cek tekanan udara ban sesuai rekomendasi pabrikan.

Ban kempis bikin cepat aus dan boros BBM, sementara ban terlalu keras mengurangi traksi dan kenyamanan. Lalu, pastikan ketebalan tapak ban minimal 1,6 mm. Jika sudah aus, risiko selip terutama di jalan basah bisa meningkat.

Jangan abaikan retakan atau benjolan pada ban. Hal kecil seperti kerikil yang menempel di alur ban juga bisa berbahaya karena mengurangi daya cengkeram.

Selain itu, lakukan rotasi setiap 8.000-10.000 km, balancing, dan spooring supaya kendaraan tetap stabil dan enak dikendarai.

Satu hal lagi yang tak kalah penting adalah ban cadangan. Pastikan kondisinya baik dan tekanannya ideal, bahkan sebaiknya 5-10 psi lebih tinggi dari standar.

Hindari pula membawa muatan berlebih karena bisa membuat ban bekerja lebih keras, apalagi di jalur menanjak.

Dengan ban yang sehat dan kendaraan siap jalan, perjalanan arus balik libur panjang bisa lebih tenang, nyaman, dan minim risiko.

Jadi, sebelum berangkat, luangkan waktu sebentar untuk memeriksa kondisi ban. Itu investasi kecil untuk keselamatan detikers dan keluarga di perjalanan.

(mhg/lua)



Sumber : oto.detik.com

Kenali Tanda-tanda Suspensi Mobil Bermasalah



Jakarta

Suspensi merupakan komponen penting pada mobil yang bertugas menyerap getaran jalan demi menjaga kenyamanan dan keamanan berkendara. Tak hanya itu, suspensi memiliki peran sebagai penopang bodi, penyeimbang, sekaligus menjaga stabilitas kendaraan ketika melaju di berbagai kondisi jalan. Kenali tanda-tanda suspensi mobil bermasalah.

Dijelaskan Auto2000, sistem suspensi terdiri dari pegas dan shock absorber atau peredam kejut. Beberapa mobil modern bahkan dilengkapi tambahan komponen penunjang yang membuat pengendalian lebih stabil serta meningkatkan kenyamanan penumpang.

Fungsi Suspensi Mobil

Selain meredam guncangan, suspensi juga berfungsi melindungi penumpang juga barang bawaan, menjaga kestabilan kendaraan, menyalurkan gaya pengereman, hingga menopang bodi mobil pada poros roda. Karena itu, kondisi suspensi yang prima sangat krusial bagi keselamatan.


Tanda-tanda Suspensi Bermasalah

Ada beberapa gejala yang bisa dirasakan ketika suspensi tak lagi bekerja optimal. Pertama, mobil terasa berayun berlebihan saat melintasi tikungan atau butuh waktu lama kembali stabil. Kedua, muncul suara berisik dari area kaki-kaki, yang mengindikasikan adanya komponen aus.

Selain itu, mobil tampak tak seimbang saat diparkir di permukaan datar, menandakan salah satu sisi suspensi melemah. Kebocoran oli pada shock absorber juga menjadi ciri yang jelas, karena akan membuat peredam kejut kehilangan fungsi. Gejala lain bisa terlihat dari ban yang aus tidak merata, menandakan suspensi sudah lama terganggu.

Cara Menjaga Suspensi Tetap Awet

Agar suspensi selalu bekerja optimal, pemilik mobil perlu rutin memeriksa tekanan angin ban, karena tekanan yang tidak sesuai bisa membuat suspensi bekerja lebih keras. Cek kondisi shock absorber, per, dan komponen karet kaki-kaki secara berkala agar tidak ada kebocoran atau korosi.

Selain itu, hindari membawa muatan berlebih yang melebihi daya angkut, rutin lakukan spooring dan balancing, serta rotasi ban setiap servis berkala. Gaya mengemudi juga berpengaruh: hindari menghantam lubang jalan atau polisi tidur dengan kecepatan tinggi agar suspensi tidak cepat rusak.

Perawatan berkala di bengkel resmi sangat dianjurkan agar sistem suspensi selalu dalam kondisi prima, sehingga pengalaman berkendara tetap nyaman, aman, dan stabil di setiap perjalanan.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Jurus Menghemat Baterai Mobil Listrik



Jakarta

Menggunakan mobil listrik tentunya membawa banyak keuntungan, mulai dari nol emisi hingga biaya operasional yang lebih efisien dibanding kendaraan berbahan bakar fosil. Namun pemilik juga perlu mengetahui cara berkendara yang tepat agar konsumsi energi lebih hemat, terutama saat menempuh perjalanan jauh. Ini tipsnya.

Menurut Product Planning & Strategy GAC Indonesia Iqbal Taufiqurrahman, kunci utama efisiensi mobil listrik bukan sekadar memilih mode hemat energi, tetapi ada pada cara pengendara menginjak pedal akselerator.

“Kita buru-buru pengin mengaktifkan Power Save mode gitu ya, ini nggak perlu teman-teman, karena kita cukup set driving mode di mode Comfort untuk normal driving. Hal ini sudah bisa cukup menghemat konsumsi listrik. Kenapa? Karena kuncinya mode mobil listrik boros atau nggak itu ada di injakan pedalnya,” ujar Iqbal kepada wartawan di sela-sela kegiatan media test drive AION UT Jakarta-Bandung-Jakarta (18/9/2025).


Mode Comfort disebut sudah cukup untuk penggunaan harian. Caranya, pengemudi bisa menginjak pedal gas dengan halus, lalu membiarkan mobil meluncur ketika kecepatan sudah tercapai. Teknik sederhana ini mampu mengurangi beban pada baterai.

Untuk perjalanan dengan medan naik-turun, seperti ke arah Bandung, pengendara bisa memanfaatkan Power Save mode ketika melalui jalan menurun. Perpindahan mode pun tidak rumit, karena dapat dilakukan lewat tombol maupun voice command.

Selain itu, menjaga kecepatan di rentang 80-100 km/jam di jalan tol juga disarankan. Selain lebih aman, hal ini membuat konsumsi energi tetap stabil.

“Lalu mengakselerasi dengan kalem gitu ya, dan maintain speed (jaga kecepatan) di 80-100 km per jam di highway. Nah ini untuk menjaga keamanan dan juga konsumsi daya listriknya terjaga,” jelas Iqbal.

Aspek lain yang sering terlupakan adalah penggunaan pendingin udara. Menyetel AC di suhu 23 derajat celcius dengan kecepatan kipas level 2 atau 3 sudah cukup menjaga kenyamanan kabin tanpa membebani daya baterai secara berlebihan.

Dengan teknik berkendara yang tepat, pemilik mobil listrik tidak hanya bisa menekan konsumsi energi, tetapi juga memperpanjang usia baterai, serta membuat pengalaman berkendara lebih optimal.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com

Tips Merawat Mobil, Kapan Sebaiknya Ganti Ban?



Jakarta

Merawat mobil menjadi suatu keharusan, sebab kondisi ini akan menentukan kondisi mobil dalam jangka panjang.

Hasil studi yang dilakukan oleh Automotive Aftermarket Industry Association, kendaraan yang dirawat secara rutin dapat menempuh jarak hingga 300.000 kilometer, sedangkan sedangkan kendaraan yang diabaikan biasanya hanya mencapai sekitar 100.000 km.

Hankook Tire membagikan insight perawatan mobil yang sebaiknya diketahui setiap pengendara baru.


“Merawat mobil seharusnya sudah dilakukan sejak awal pembelian, bukan menunggu ada masalah, karena kebiasaan ini akan menentukan kondisi mobil jangka panjang, menekan risiko kecelakaan, sekaligus menghindarkan dari biaya perbaikan yang tidak perlu,” kata National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR) Hankook Tire Sales Indonesia, Apriyanto Yuwono.

Berikut ini tips merawat mobil:

Pertama, rutin ganti oli mesin.

Oli berfungsi melumasi komponen mesin agar tidak cepat aus, membantu menjaga suhu mesin tetap stabil saat macet, hingga membersihkan kotoran logam dan sisa pembakaran. Untuk mencegah kerusakan pada mesin, sebaiknya ganti oli setiap 6 bulan atau 10.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dahulu. Jika mesin mengeluarkan suara kasar atau indikator oli pada speedometer menyala, segera lakukan penggantian oli untuk menghindari kerusakan lebih lanjut.

Kedua, cek air radiator dan sistem pendinginan.

Air radiator berperan penting dalam menjaga kestabilan suhu mesin. Dengan sirkulasi yang terus-menerus menyerap dan melepaskan panas, cairan ini mencegah terjadinya overheat, yang dapat merusak komponen mesin secara permanen. Idealnya, kuras air radiator setiap 2 tahun atau 40.000 km, tergantung mana yang tercapai lebih dulu. Jika warnanya mulai keruh atau kecokelatan, tandanya air radiator sudah terkontaminasi dan perlu segera diganti. Hindari penggunaan air biasa karena dapat menyebabkan karat pada sistem pendingin.

Ketiga, cek kondisi kampas rem.

Kampas rem memiliki ukuran minimum yang aman yaitu 3 mm untuk bagian depan dan 2 mm untuk bagian belakang. Secara umum, kampas rem sebaiknya diganti setelah mobil menempuh 60.000-70.000 km untuk transmisi manual, sementara pada transmisi otomatis sebaiknya dilakukan lebih cepat, yakni setelah 35.000-40.000 km. Selain jarak tempuh, tanda-tanda kampas rem perlu segera diganti antara lain muncul suara berdecit dan berkurangnya daya cengkeram saat pengereman. Penggantian kampas rem sebelum habis penting untuk menjaga efektivitas pengereman dan keselamatan.

Keempat, periksa ban mobil.

Posisi ban yang kurang presisi bisa menyebabkan mobil terasa tidak stabil, keausan ban menjadi tidak merata, hingga mengurangi kenyamanan berkendara. Untuk itu, lakukan spooring dan balancing secara rutin agar performa ban tetap optimal. Spooring adalah penyetelan sudut roda agar kembali sejajar sesuai standar pabrik sehingga ban mobil tetap stabil dan lurus. Sedangkan balancing adalah menyeimbangkan bobot kendaraan pada ban dan velg, fungsinya mengurangi getaran, serta memperpanjang umur ban dan suspensi. Tanda kendaraan membutuhkan spooring dan balancing umumnya terasa dari getaran pada setir saat melaju di kecepatan tertentu, mobil cenderung menarik ke satu sisi, atau terasa kurang stabil saat dikendalikan. Lakukan spooring & balancing setiap 10.000 km hingga maksimal 20.000 km.

Kelima, isi tekanan angin ban yang sesuai.

Tekanan angin yang tepat sangat penting untuk menjaga kestabilan, kenyamanan, dan efisiensi bahan bakar. Tekanan yang kurang bisa membuat ban cepat aus di bagian samping, sedangkan tekanan berlebih berisiko membuat ban lebih keras dan daya cengkeram berkurang. Tekanan angin ideal bervariasi sesuai jenis mobil, yakni MPV (33-36 Psi), City Car (30-36 Psi), Sedan (30-33 Psi), dan SUV (35-40 Psi), atau sesuai dengan rekomendasi pabrikan.

“Salah satu aspek penting dalam preventive maintenance adalah memperhatikan kondisi ban, sebagai satu-satunya komponen kendaraan yang bersentuhan langsung dengan aspal. Banyak pengendara menganggap ban masih layak pakai selama belum bocor atau rusak parah, padahal usia dan jarak tempuh juga menentukan. Idealnya, ban diganti setiap 2-3 tahun atau setelah menempuh 40.000 km, dan saat pola telapak sudah mencapai batas thread wear indication (TWI).” jelas Apriyanto.

(riar/lua)



Sumber : oto.detik.com