Tag Archives: tips otomotif

Mau Liburan Tahun Baru 2024? Simak Tips Aman Lewat Tol Layang MBZ



Jakarta

Jalan-jalan liburan ke luar kota jelang Tahun Baru 2024 perlu persiapan matang. Mulai dari kondisi fisik pengendara penumpang, kemudian kondisi mobil, harus dipersiapkan dengan matang. Selain itu, perlu juga memahami rute-rute jalan yang akan dilalui. Nah di sini salah satunya dam yang sudah familiar adalah trek Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek (Japek) II (Elevated) atau biasa disebut Jalan Tol Layang Sheikh Mohamed Bin Zayed (MBZ).

Anda perlu paham, bagaimana kondisi jalan tersebut, serta apakah ada potensi masalah yang bisa dialami ketika mengemudi di jalur tersebut. Mulai dari waspada tabrakan beruntun atau ban pecah di tengah jalan.

“Jalan tol layang MBZ menjanjikan waktu tempuh lebih cepat karena terpisah dengan kendaraan umum yang besar dan lambat di bawahnya. Namun, ada beberapa hal wajib perhatikan saat berkendara di jalan tol dengan panjang sekitar 36 km ini karena tak ada akses untuk mobil turun, kontur jalan naik-turun, tanpa rest area, dan lajur terbatas,” jelas Nur Imansyah Tara selaku Aftersales Business Division Head Auto2000.


Ini tips aman lewat jalan tol layang MBZ selama liburan Tahun Baru 2024:

1. Jaga Kondisi Mobil dan Jangan Ragu Mengalihkan Jalur

Cek kondisi mobil seperti ban dan mesin. Kalau merasa ada masalah seperti bunyi-bunyian aneh, panel indikator nyala, atau hal-hal tak biasa lainnya, sebaiknya lewat jalan tol biasa di bawahnya sehingga tak menyulitkan kalau benar-benar mogok.

2. Persiapan Pengemudi dan Penumpang

Mengemudi jarak jauh di atas jalan tol MBZ butuh kewaspadaan dan fokus yang tinggi terkait kondisi lingkungan. Seperti angin yang berembus kencang dan kontur jalan naik turun dengan sambungan antar bagian jalan tol yang terasa mengganggu.

Lalu Anda tidak bisa istirahat atau berganti pengemudi karena bahu jalan yang sangat terbatas dan tidak ada rest area. So, pastikan pengemudi dalam kondisi fit. Tidak kalah penting adalah memperhatikan kebutuhan penumpang karena tidak bisa toilet rest.

3. Jangan Sampai Kehabisan Bensin

Sebagai gambaran, pengguna dari arah Jakarta yang membutuhkan bahan bakar, SPBU terdekat tersedia di Km 57 arah Cikampek. Artinya, Anda baru akan menemukan pom bensin setelah mengemudi sejauh sekitar 46 km. Pastikan posisi indikator bensin minimal seperempat supaya tidak kehabisan BBM.

4. Hati-hati Angin Kencang dari Samping

Salah satu risiko jalan tol ini adalah angin samping. Tetap tenang dan jangan memutar kemudi secara tiba-tiba kalau terasa ada side wind. Perlahan, kurangi kecepatan, serta arahkan kemudi ke arah yang benar sesuai garis marka jalan. Hindari pengereman karena akan membuat mobil sulit dikendalikan dan berisiko tabrakan beruntun.

5. Jaga Jarak Aman

Bahu jalan di jalan tol ini sangat terbatas dan langsung bertemu pagar kalau butuh manuver menghindar. Beri jeda dengan kendaraan di depan, sehingga memiliki ruang yang cukup untuk bertindak kalau mereka bermasalah akibat angin samping atau kendala lainnya.

6. Patuh Batas Kecepatan

Batas kecepatan Anda disarankan untuk mengikuti batas maksimum dan minimum yang diperbolehkan regulasi, bila di bawah itu gunakan lajur sebelah kiri. Aturan kecepatan sangat ketat mengingat kondisi jalan yang rawan kecelakaan karena ketinggian dan kontur jalan naik-turun bahkan berliku.

Anda wajib mewaspadai sambungan antar bagian jembatan yang dapat berbahaya jika dilewati dengan kecepatan tinggi. Beberapa kasus mengakibatkan mobil lompat atau ban bocor karena terkena sambungan dari besi.

7. Dilarang Mengemudi di Bahu Jalan

Kecuali darurat, Anda tidak boleh berhenti di bahu jalan karena lahannya terbatas. Apalagi kalau sampai mengemudi dengan kecepatan tinggi untuk menyalip mobil lain di lajur utama. Kontur jalan naik-turun dan sambungan antar jembatan akan membuat mobil sulit dikendalikan dan berisiko kecelakaan.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Tips Touring Liburan Akhir Tahun 2023, Jaga Kondisi Fisik dan Motor



Jakarta

Momen libur panjang akhir tahun 2023 kerap dimanfaatkan bikers untuk touring menuju ke tempat-tempat destinasi wisata. Agar kenyamanan berkendara motor tetap terjaga, pengendara perlu memperhatikan sejumlah poin sebagai berikut dari Main Dealer Yamaha Thamrin Brothers:

1. Kondisi pengendara dan sepeda motor

Untuk pengendara agar menjaga daya tahan tubuh dan beristirahat yang cukup agar kondisi badan sehat, bugar dan fokus ketika berkendara. Selain itu juga cek kondisi motor dalam keadaan baik untuk digunakan, mencakup kondisi rem, rantai, aki, oli, ban, dan lampu-lampu.


2. Gunakan kelengkapan riding gear

Pengendara wajib menggunakan riding gear lengkap untuk mendukung keselamatan berkendara, meliputi jaket, sarung tangan, helm, sepatu tertutup. Juga menghadapi andai hujan turun, disarankan menyiapkan jas hujan setelan dan sepatu karet.

3. Pahami rute berkendara

Kenali dan pahami rute yang akan ditempuh dan kondisi jalan. Dengan begitu juga membantu untuk mengetahui estimasi berkendara. Selain itu, hindari rute yang tidak aman atau berbahaya, terutama pada malam hari. Jika perlu, touring lah secara berkelompok.

4. Bawa barang sesuai kapasitas sepeda motor

Disarankan membawa barang sesuai kapasitas sepeda motor, upayakan yang menjadi prioritas. Dengan begitu turut mendukung menjaga kenyamanan berkendara. Jika Anda ingin membawa beban lebih, bisa memasang komponen boks, baik top box maupun side box.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Ini Komponen Mobil yang Perlu Diperiksa Setelah Digunakan Libur Nataru



Jakarta

Setelah digunakan buat liburan Nataru (natal dan tahun baru), aktivitas pertama yang sebaiknya dilakukan adalah mengecek komponen mobil lewat servis berkala. Sebaiknya Anda tidak langsung memakai mobil untuk aktivitas rutin, sebelum memastikan kondisinya optimal.

“Mobil yang diajak berlibur dengan jarak tempuh lumayan jauh di jalan yang padat dan cuaca mudah berubah, jelas akan terkuras tenaganya. Belum lagi saat diajak touring ke wilayah pegunungan dengan mobil penuh penumpang dan barang, plus risiko, melintasi jalanan berlubang dan obstacle lainnya,” terang Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000, dalam keterangannya, Kamis (04/01/2024).

Lantas, bagian apa saja dari mobil yang bakal bermasalah jika tidak servis berkala setelah liburan Nataru?


1. Potensi Mesin Rusak

Saat liburan Nataru, mesin bekerja keras di jalan. Ketika mobil lupa diganti olinya, cairan ini akan mengalami penurunan kualitas dan juga meningkatkan potensi mesin rusak. Dengan servis berkala, kondisi oli mesin dicek dan diganti sesuai aturan.

Karena tidak sempat waktu liburan, radiator coolant dapat habis karena tidak pernah dikontrol. Padahal ketika suhu mesin semakin panas, radiator akan berusaha menjaganya supaya tidak overheat. Tentu akan timbul masalah besar andai radiator coolant habis.

2. Sistem Kelistrikan Terganggu

Alternator menjalankan tugas yang tidak ringan saat liburan Nataru, yakni memastikan suplai arus listrik untuk beberapa komponen mobil yang butuh tenaga listrik berjalan lancar, seperti wiper, lampu, kaca jendela, dan sistem audio.

Ketika kondisi alternator kurang baik, aki mobil tak akan mampu bertahan lama. Efek buruknya, mobil susah di-starter, mesin tidak menyala, dan akhirnya mogok. Periksa aki saat servis berkala supaya dapat bekerja optimal dan Anda merasa tenang saat kembali beraktivitas.

3. Performa Mesin Kurang Optimal

Busi memegang peran penting pada mesin bensin. Jika busi sudah lemah atau mati, maka performa mesin bakal turun akibat pembakaran tidak stabil. Komponen lain yang berpengaruh besar pada performa mesin adalah semua jenis filter mesin yakni filter udara, filter oli, dan filter bahan bakar. Kotoran yang menyumbat sistem injeksi bahan bakar dapat menurunkan kinerja mesin dan membuat konsumsi bensin boros.

4. Kaki-kaki Mobil Terganggu

Perjalanan jauh liburan Nataru menyimpan risiko gangguan pada komponen kaki-kaki mobil. Bagian ini bekerja ekstra berat menopang beban penumpang dan barang saat melewati jalan dengan kondisi yang tidak terprediksi. Risiko kerusakan sangat besar, khususnya kalau mobil kerap menabrak lubang.

Saat servis berkala, shock absorber berikut komponen pendukungnya diperiksa untuk memastikannya tetap dapat bekerja optimal untuk meredam guncangan di jalan. Sistem kemudi seperti tie rod dan ball joint dipastikan kondisinya tetap prima untuk menjaga kinerjanya.

Power steering dan komponen lain di kolong mobil ikut mendapatkan perhatian untuk memastikan tidak ada masalah krusial di area yang sulit terpantau ini. Mobil mendapatkan layanan spooring dan balancing sehingga sudut keselarasan roda terjaga.

5. Jangan Lupakan Ban Mobil

Ban mobil memegang peran sangat penting saat berkendara, khususnya di masa liburan Nataru. Untuk itu, Anda harus memastikan ban tak ada masalah karena sekarang juga sudah masuk musim hujan. salah satu masalah besar di musim hujan adalah aquaplaning akibat kondisi telapak ban sudah tidak layak.

Pastikan alur telapak ban masih tebal dan tidak ada yang sobek, termasuk pada dinding ban jangan sampai ada sobek apalagi sampai benjol. Cek tekanan udara ban sesuai rekomendasi Toyota untuk menjaga kinerjanya di jalan. Jangan ragu mengganti ban kalau diyakini kondisinya sudah tidak aman.

Pastikan Servis Berkala Sebelum Kembali Beraktivitas

Servis berkala dapat mendeteksi sejak dini kemungkinan kerusakan untuk segera diambil langkah perbaikan. Servis berkala juga memberikan rasa tenang karena mobil sudah diperiksa secara menyeluruh. Terakhir, memastikan klaim garansi tidak gugur jika terjadi kerusakan karena kondisi mobil dan perbaikan tercatat dengan baik.

Pemeriksaan Saat Servis Berkala

Selain ganti oli mesin, teknisi bengkel akan melakukan pembersihan sistem pembakaran dan pemeriksaan sistem pengapian guna memastikan mesin dapat bekerja dengan baik dan optimal. Dilakukan pula pengecekan terhadap komponen mesin sesuai dengan masa pemakaian kendaraan dan analisa gas buang untuk melacak potensi masalah.

Selanjutnya, penyetelan komponen mesin sesuai dengan standar mobil Toyota, serta pemeliharaan lengkap untuk seluruh bagian utama mobil supaya tetap sehat dan andal. Teknisi akan melakukan penggantian komponen mobil yang sudah waktunya diganti sesuai jadwal servis berkala untuk menjaga kondisi mobil.

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com

5 Komponen Mobil yang Perlu Dicek Setelah Dipakai Jarak Jauh



Jakarta

Momen libur telah usai, bagi detikers yang berpergian keluar kota menggunakan mobil pribadi, maka akhir pekan ini menjadi waktu yang tepat buat mengecek kondisi mobil. Dijelaskan Daihatsu dalam keterangan resminya, ada beberapa komponen mobil yang wajib diperiksa setelah digunakan untuk perjalanan jauh. Ini daftarnya.

1. Oli

Kendaraan yang digunakan pada jarak jauh dan waktu yang lebih lama dari biasanya, maka tinggi suhu mesin bisa membuat performa oli menurun dan volumenya berkurang. Pastikan tidak terdapat kebocoran dengan melihat adanya rembesan oli atau tidak.


2. Kaki-kaki

Kondisi medan jalan yang bervariasi, memaksa komponen ini bekerja ekstra dalam menopang bodi kendaraan. Pastikan kamu memeriksa kondisi shockabsorber, lower-arm, dan jangan lupa keausan ban beserta tekanan angin.

3. Rem

Perjalanan panjang dan macet dalam waktu lama memberikan beban pengereman bekerja lebih keras. Pastikan ketebalan kampas rem masih dalam keadaan baik. Kamu bisa mengganti komponen ini apabila memang sudah mencapai batas maksimal dan jangan lupa untuk mengecek minyak rem sesuai rekomendasi yang telah ditentukan.

4. Filter Bahan Bakar

Selama perjalanan mudik, kadang kita terpaksa mengisi bahan bakar tidak sesuai dengan kualitas yang direkomendasikan karena ketersediaan bahan bakar di area itu.
Pastikan juga mengecek filter bahan bakar, dan dapat menggantinya bila diperlukan untuk mengurangi kotoran yang masuk ke dalam komponen ruang bakar.

5. Interior dan Filter AC

Pastikan interior kendaraan bersih dari sisa makanan dan minuman di dalam kabin. Lakukan pembersihan secara menyeluruh mulai dari kabin hingga bagasi agar tidak menyebabkan aroma yang tidak sedap dan terhindar dari masuknya serangga ke dalam kabin. Jangan lupa bersihkan saringan udara AC.

Selain pemeriksaan manual secara mandiri, kamu juga dapat mempercayakan kendaraan kesayangannya dengan membawa ke bengkel resmi yang dilengkapi fasilitas lengkap serta teknisi profesional agar kondisi mobilnya tetap prima setelah digunakan dalam perjalanan panjang.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Perawatan Motor Setelah Digunakan Touring Jarak Jauh, Cek 6 Komponen Ini



Jakarta

Bagi Anda yang melakukan touring jarak jauh menggunakan motor saat momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) kemarin, jangan lupa untuk mengecek kondisi motor Anda. Sebab ada kemungkinan motor yang dikendarai tidak lagi dalam kondisi prima. Maka disarankan bagi para pemilik kendaraan untuk melakukan pengecekan untuk memastikan performa motor kembali prima.

Dijelaskan Yamaha dalam keterangannya, berikut adalah tips perawatan dan pengecekan sepeda motor bagi para pemilik kendaraan selepas menempuh perjalanan libur Nataru:

Membersihkan Motor


Langkah pertama yang perlu dilakukan oleh pengendara selepas menempuh perjalanan jarak jauh tentunya adalah membersihkan motor dari kotoran yang menempel, seperti debu, tanah dan juga minyak. Karena kotoran tersebut berpotensi menghambat kinerja komponen kendaraan atau bahkan membuatnya rusak seperti berkarat.

Cek Oli Mesin

Salah satu bagian penting dari sepeda motor yang perlu dilakukan pengecekan setelah melakukan perjalanan jarak jauh adalah oli mesin. Baik itu volume, kekentalan, maupun warna dari cairan oli itu sendiri. Oli mesin yang masih layak pakai biasanya memiliki tekstur cairan yang masih kental dan berwarna bening serta volume-nya tidak berkurang sesuai standar yang ditentukan oleh pabrikan. Idealnya penggantian oli dilakukan setiap 3.000 kilometer atau per 3 bulan.

Adapun cara melakukan pengecekan kualitas oli mesin dapat dilakukan secara manual dengan memanfaatkan stik yang menyatu pada tutup oli pada mesin sepeda motor, atau jika pengendara menggunakan sepeda motor Yamaha yang sudah dilengkapi dengan fitur konektivitas, dapat lebih praktis lagi karena pengecekannya bisa dilakukan via aplikasi Y-Connect.

Cek Aki/Battery

Komponen lain yang perlu dilakukan pengecekan adalah aki untuk memastikan kondisinya tidak lemah atau rusak sehingga fungsi kelistrikan sepeda motor bekerja dengan baik, termasuk fungsi starter engine untuk menghidupkan mesin. Pengecekan aki dapat dilakukan dengan beberapa cara, seperti meraba permukaan bodi aki dan memastikan tidak menggembung yang mengindikasikan bahwa kondisi aki sudah mulai rusak. Lalu gunakan juga voltmeter untuk memantau voltase aki motor yang pada kondisi normal berada di kisaran 12,4 volt.

Jika ingin lebih praktis, pengecekan voltase aki juga dapat dilakukan dengan melihat indikator voltase aki yang tertera di speedometer, atau melalui aplikasi Y-Connect khusus pada sepeda motor Yamaha yang sudah dilengkapi dengan fitur konektivitas.

Cek Filter Udara

Komponen filter udara juga dinilai perlu untuk dilakukan pengecekan setelah berkendara jauh. Pasalnya, jika filter udara kotor dan tidak segera dibersihkan, maka tarikan motor akan terasa berat dan dalam kasus yang lebih parah bisa membuat mesin motor menjadi tersendat. Hal ini tentunya juga akan berdampak pada konsumsi bahan bakar yang menjadi tidak efisien. Cara melakukan pengecekan filter udara cukup mudah, pemilik kendaraan hanya perlu membuka box filter udara dengan obeng. Biasanya, penggantian filter udara dilakukan setiap 12.000 – 15.000 kilometer atau per 12 – 15 bulan pemakaian.

Cek Kampas Rem

Libur Nataru identik dengan perjalanan jauh yang disertai dengan kondisi lalu lintas yang padat, sehingga kondisi melakukan pengereman cukup sering dilakukan. Hal ini tentunya membuat kinerja rem menjadi lebih berat yang berimbas pada menipisnya kampas rem depan maupun belakang. Indikasi kampas rem yang sudah mulai menipis dan perlu diganti ditandai dengan beberapa hal seperti suara berdecit saat mengerem, tuas rem menjadi lebih dalam dan volume minyak rem yang berkurang.

Cek Kinerja Suspensi

Pasca perjalanan jauh yang melewati berbagai kondisi medan, sangat mungkin membuat kinerja suspensi motor menjadi tidak lagi optimal. Beberapa cara pengecekan mudah yang dapat dilakukan untuk memastikan kondisinya masih layak pakai adalah dengan melihat tampilan selongsong tabung suspensi. Jika terlihat ada bekas lecet dan berminyak yang disertai debu menempel, ada indikasi suspensi motor mengalami masalah seperti terjadinya kebocoran oli suspensi. Jika demikian, segera bawa sepeda motor ke bengkel resmi terdekat untuk dilakukan pengecekan lebih lanjut.

Cek Kondisi Ban

Ban juga menjadi salah satu komponen penting pada sepeda motor yang harus dilakukan pengecekan, mengingat fungsinya yang begitu vital dalam menopang beban motor dan menjaga traksi kendaraan ke permukaan jalan. Hal yang perlu dicek dari ban sepeda motor adalah kondisi fisik, dimana tidak adanya sobek, lubang, maupun tidak aus atau botak. Terkait dengan keausan ban, salah satu cara pengecekannya bisa dengan melihat Tread Wheel Indicator (TWI) yang berbentuk tanda panah. Jika permukaan ban sudah menyentuh tanda panah tersebut, artinya karet ban sudah menipis dan perlu diganti. Selain itu, perhatikan pula tekanan anginnya apakah sudah sesuai dengan standard yang disarankan oleh pabrikan.

(lua/lth)



Sumber : oto.detik.com

Ternyata Mobil Listrik yang Mogok Nggak Boleh Asal Diderek, Ini Sebabnya



Jakarta

Mobil listrik memerlukan perawatan yang khusus. Misalnya saat mobil listrik mogok di jalan, ternyata nggak boleh asal derek. Mobil listrik harus diderek dengan cara yang baik dan benar. Gimana caranya?

Dijelaskan DFSK dalam keterangan resminya, apabila ingin menderek mobil listrik yang mogok, maka pastikan dilakukan dengan benar dan tepat agar tidak menambah rusak komponen lainnya yang bisa membuat biaya perbaikan semakin bengkak.

Perhatikan juga kendaraan derek yang digunakan menggunakan model flatbed, sehingga posisi kendaraan yang mogok bisa digendong sepenuhnya di atas kendaraan derek.


Penggunaan kendaraan derek model flatbed ini untuk meminimalisir kerusakan di motor penggerak apabila dipaksa diderek atau bahkan di dorong terlalu jauh.

“Kendaraan listrik menggunakan motor penggerak untuk memutar roda dan komponen ini tidak bisa bekerja apabila kendaraan dalam kondisi mati. Oleh sebab itu gunakan derek flatbed apabila kondisi kendaraan mogok, dan segera antarkan kendaraan ke bengkel resmi untuk mendapatkan penanganan yang optimal dari mekanik kami yang sudah terlatih dan jaminan suku cadang yang original,” ungkap Deputy Head of Customer Service Division PT Sokonindo Automobile, Herry Bertus Windyarto.

Herry mencontohkan model Seres E1 menggunakan Permanent Magnet Synchronous Motor di roda belakang dengan dukungan transmisi otomatis. Jika kendaraan yang dihargai mulai dari Rp 189 juta (on the road DKI Jakarta) ini mengalami mogok dan hendak diderek, hal pertama yang dilakukan adalah memindahkan transmisi ke posisi Netral.

Kemudian Seres E1 bisa didorong untuk naik ke atas truk derek dan digendong di atasnya. Para insinyur memberikan toleransi untuk mendorong Seres E1 sejauh ±10 Meter. Setelah sampai di atas flatbed, transmisi bisa dipindah ke posisi parking dan roda dikunci untuk mengamankan selama di atas.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Fortuner Nekat Terobos Banjir, Ini Risikonya



Jakarta

Viral di media sosial pengendara Toyota Fortuner nekat menerobos banjir di kawasan Dayeuhkolot Bandung. Nekat menerobos banjir bisa berisiko besar, baik bagi pengendara maupun bagi mobilnya. Apa saja risiko itu?

Praktisi keselamatan berkendara Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI), Sony Susmana, tidak menyarankan mobil menerobos banjir dengan air terlalu dalam. Soalnya, risikonya bukan cuma merusak mobil, tapi juga berisiko buat keselamatan pengendaranya.

“(Risiko) water hammer sudah pasti. Yang banyak juga terjadi roda masuk lubang entah got, selokan dan lain-lain,” kata Sony kepada detikOto. Selain itu, risiko lainnya mobil atau ban juga bisa terkena benda-benda tajam yang terbawa arus. Benda-benda tersebut juga bisa menghambat putaran roda atau merusak bodi mobil.


“(Risiko lainnya) mobil terbawa arus kalau genangan sudah tinggi,” ucap Sony.

Untuk itu, Sony menyarankan agar pengendara membuang kebiasaan nekat main tancap gas terobos banjir. Selain itu, jaga emosi supaya bisa berpikir jernih dalam mengambil keputusan.

Dari sisi teknis, kalau nekat menerobos banjir berisiko membuat mesin jebol. Hal itu disebabkan oleh air yang masuk ke dalam ruang bakar sehingga tidak bisa terkompresi. Gejala itu disebut dengan water hammer.

Water hammer adalah kondisi ketika air masuk ke ruang mesin. Air tidak bisa terkompresi oleh mesin sehingga yang terjadi setang piston bengkok bahkan bisa menyebabkan silinder mesin pecah.

Lalu kalau terpaksa menerobos banjir, Sony bilang, sebaiknya ketinggian air tidak melebihi setengah ban.

“Lebih baik berhenti dan melihat kondisi genangan di depan untuk titik patokan kemampuan mobil menerabas dengan aman. Lihat roda kendaraan yang ada di depan, ketinggian genangannya maksimal 1/2 ban. Jika aman segera melintas,” sebut Sony.

Nah, untuk melewati genangan air juga tidak bisa sembarangan. Untuk mobil manual, lewati genangan air dengan gigi rendah. Sony tidak menyarankan menggunakan setengah koplng dan memainkan rpm tinggi. “Supaya tidak menciptakan efek ombak yang bisa membuat air tersedot ke dalam air intake,” katanya lagi.

Jadi mobil jangan asal terobos banjir kalau tidak mau mendapat masalah besar, atau bahkan terlibat kejadian yang bisa membahayakan diri sendiri.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Waspada Aquaplaning, Ini Tips Aman Mengemudi Mobil saat Kondisi Hujan



Jakarta

Hujan kembali mengguyur sebagian wilayah Indonesia. Bagi Anda yang beraktivitas menggunakan mobil saat kondisi hujan, jangan lupa agar selalu menekankan keselamatan. Salah satu yang harus dihindari adalah gejala aquaplaning yang bisa berakibat fatal.

Dikatakan National Sales Manager TBR (Truck & Bus Radial) Hankook Tire Sales Indonesia Ahmad Juweni, aquaplaning adalah kondisi di mana ban kendaraan kehilangan traksi atau penapakan pada permukaan jalan saat melewati genangan air hujan di jalanan. Fenomena ini dapat menyebabkan pengemudi kehilangan kendali atas kendaraan.

“Saat menghadapi jalanan licin, diperlukan keterampilan khusus untuk menghindari aquaplaning. Kami mengimbau pengemudi kendaraan agar lebih memperhatikan beberapa komponen penting sebelum berkendara dan menerapkan teknik berkendara aman,” ungkap Juweni dalam keterangan resminya.


Hankook Tire juga berbagi sejumlah tips untuk mengantisipasi aquaplaning selama musim hujan, antara lain:

1. Pastikan tekanan udara di setiap ban sesuai dengan rekomendasi produsen. Tekanan udara yang kurang atau berlebihan bisa mempengaruhi kinerja ban dan meningkatkan risiko aquaplaning.

2. Pengendara perlu memeriksa kedalaman tapak pada setiap ban karena tapak yang aus dapat mengurangi traksi dan meningkatkan risiko kehilangan kendali, terutama saat melintasi jalan basah. Caranya, dengan melihat Tread Wear Indicator (TWI) yang bisa ditemukan di dinding ban. Jika tanda segitiga TWI sudah sentuh tapak ban, maka ban harus segera diganti.

3. Kurangi kecepatan saat berkendara di jalan yang basah. Makin tinggi kecepatan, makin besar gaya angkat yang terjadi pada ban sehingga semakin mudah ban tergelincir di atas air. Ketika hujan, pengendara disarankan untuk mengurangi kecepatan setidaknya 10 km/jam dari kondisi normal. Perlu diketahui, kecepatan yang lebih rendah bakal memberikan lebih banyak waktu bagi ban untuk mengalami kontak dengan permukaan jalan, meningkatkan traksi, dan mengurangi risiko hilang kendali.

4. Ketika berkendara dalam kondisi hujan, disarankan untuk menghindari jalur air berlebih di jalanan. Hindari melintasi genangan air yang terlalu dalam, serta jalur dengan air yang mengalir deras, karena hal ini dapat meningkatkan risiko aquaplaning. Sebaiknya, pilih jalur di tengah jalan yang biasanya memiliki kedalaman air yang lebih rendah, sehingga traksi ban dapat tetap optimal.

Namun, apabila pengendara masih mengalami aquaplaning, hal terpenting yang harus dilakukan yaitu tetap tenang agar tidak kehilangan kendali atas kendaraannya. Cobalah menahan setir tetap lurus dan hindari menginjak pedal rem. Ikuti arah tanpa melawan, dan perlahan koreksi traksi. Hindari pengereman mendadak, sebab bisa membuat ban selip dan melintir. Perhatikan faktor seperti tekanan udara ban, keausan, dan kondisi suspensi untuk mencegah aquaplaning yang lebih parah. Jika memungkinkan, arahkan kendaraan ke tepi jalan untuk mengurangi risiko tabrakan.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Tips Bekendara Motor di Musim Hujan



Jakarta

Intensitas hujan yang meningkat di awal tahun perlu diwaspadai oleh masyarakat yang mengandalkan motor sebagai alat mobilitas sehari-hari. Sebab, selain permukaan jalan yang lebih licin akibat basah, hujan dengan intensitas tinggi juga kerap membuat beberapa jalan yang dilewati tergenang air atau bahkan banjir.

Meskipun ada risiko, namun tidak sedikit pengguna motor yang tetap melakukan perjalanan di tengah guyuran hujan. Oleh sebab itu, penting bagi mereka untuk memahami hal-hal apa saja yang harus diperhatikan saat hendak berkendara di musim hujan. Baik itu dari segi kondisi sepeda motor, cara berkendara, perlengkapan berkendara, hingga pemahaman soal rute dan jalur yang akan dilewati.

“Curah hujan yang intens akhir-akhir ini menuntut pengguna motor untuk meningkatkan kewaspadaannya saat sedang berkendara. Karena dengan kondisi jalan yang basah dan tergenang air tentu membuat resiko kecelakaan menjadi lebih besar. Untuk itu, fokus yang tinggi, persiapan yang matang serta pemahaman berkendara yang baik dan pemilihan jalur yang tepat, menjadi poin-poin yang penting untuk menjaga safety riding ketika berkendara di musim hujan,” ungkap Muhammad Arief, Instruktur YRA & Community PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.


Berikut adalah tips dari Yamaha Riding Academy (YRA) terkait tata cara berkendara motor yang aman di musim hujan.

1. Pastikan Motor dalam Kondisi Sehat

Dari segi persiapan, hal pertama yang harus dicek oleh pengguna motor sebelum berkendara adalah memastikan motornya dalam kondisi yang layak jalan. Pada musim hujan ada beberapa komponen motor yang memiliki peranan vital dan penting untuk dicek, seperti ban yang berfungsi menjaga traksi ke permukaan jalan, lampu penerangan yang membantu jarak pandang, sistem pengereman untuk deselerasi kecepatan di permukaan jalan yang basah dan licin, serta beberapa komponen pendukung berkendara lainnya.

Bila ada komponen motor yang dirasa perlu untuk dicek lebih lanjut atau bahkan diganti, konsumen sepeda motor Yamaha dapat memanfaatkan aplikasi My Yamaha Motor. Karena melalui aplikasi ini, mereka dapat mengecek lokasi dealer terdekat hingga membuat jadwal booking service secara mudah dan praktis dengan smartphone.

2. Bawa Jas Hujan

Jas hujan menjadi salah satu perlengkapan berkendara yang wajib dibawa saat musim hujan karena fungsinya yang dapat meminimalisir pakaian pengendara menjadi basah
dan juga meredakan terpaan angin serta hawa dingin yang langsung ke badan. Baiknya, pengendara memilih jas hujan yang berbentuk 2-piece dengan warna yang cerah agar mudah diidentifikasi oleh pengendara lain.

3. Pilih Rute Aman

Ketika berkendara saat hujan, pemilihan rute juga menunjang faktor keselamatan dalam berkendara. Hindari jalan yang sering terjadi genangan air atau banjir. Karena apabila
pengendara nekat menerjang jalanan yang banjir, selain berbahaya, motor pun juga bisa mengalami kerusakan yang serius.

4. Hindari Berkendara Agresif

Kondisi hujan yang membuat jalan licin dan jarak pandang terbatas tentunya harus disikapi dengan cara berkendara bijak. Seperti jangan berkendara dengan kecepatan yang tinggi dan sering mendahului pengendara lain. Selain itu, hindari mengerem secara mendadak karena saat jalan licin tentu traksi ban ke aspal menjadi tidak optimal sehingga risiko untuk selip. Baiknya, tetap jaga jarak aman dan berkendaralah dengan kecepatan sedang serta konstan.

5. Berhenti Ketika Hujan Deras

Saat intensitas hujan sudah sangat deras, sebaiknya pengendara langsung berhenti dan tidak melanjutkan berkendara karena jarak pandang yang pasti terganggu dan
genangan air di jalan membuat sepeda motor menjadi sulit dikontrol. Pada saat menepi juga pastikan lokasinya aman, seperti tidak di bawah jembatan, underpass, atau ruang
publik lainnya yang dapat mengganggu arus lalu lintas dan menyebabkan kemacetan.

6. Cuci & Lumasi Komponen Motor

Motor yang dikendarai saat hujan biasanya menjadi kotor akibat lumpur dan tanah yang menempel sehingga bisa menyebabkan karat. Oleh karena itu, baiknya segera mencuci
motor yang telah digunakan dan beri pelumas pada bagian yang rawan berkarat, seperti standard samping dan tengah, footstep, serta kaki-kaki motor. Lalu cek juga
kondisi oli serta busi untuk memastikan tidak ada air yang masuk ke dalam.

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

AC Mobil Kurang Dingin? Mungkin Ini Penyebabnya



Jakarta

AC adalah fitur penting yang wajib ada di mobil. Seiring pemakaian, AC bisa melemah fungsinya, dicirikan dengan tanda-tanda kurang dingin. Lantas, apa penyebab AC mobil kurang dingin?

Dijelaskan Auto2000 dalam keterangan resminya, AC mobil bisa menurun fungsinya karena evaporator kotor. Jadi saat mobil digunakan, kotoran dan debu bisa masuk dengan mudah ke kabin. Keadaan akan semakin buruk ketika ada penumpang yang makan di kabin, sehingga remahan dan kotoran semakin banyak.

Masalahnya, evaporator AC memanfaatkan udara dari kabin mobil. Kalau kondisi di dalam mobil kotor, ada kemungkinan kotoran seperti debu ikut terhisap ke evaporator. Jelas berbahaya bagi kesehatan dan berpotensi merusak evaporator.


Anda wajib mencegah penumpukan kotoran di evaporator. Kalau dibiarkan kotor bahkan lembap, ada risiko karat tumbuh dan membuat evaporator bocor. Hal ini berefek pada kualitas pendinginan yang menurun dan merembet pada kerusakan lainnya.

Masalah lainnya adalah tumbuhnya jamur di evaporator. Selain membuat udara tidak dingin dan bau, jamur dapat merusak evaporator dan membawa bibit penyakit ke dalam kabin. Kondisi kabin kotor juga bisa berpengaruh terhadap kualitas filter kabin atau filter AC.

Selain itu, cek kondisi filter kabin atau filter AC yang bertugas menyaring udara yang diisap oleh evaporator juga bisa berpengaruh. Filter kabin yang kotor akan menghambat aliran udara dan terpenting adalah membawa debu yang akhirnya menempel di permukaan evaporator.

Kotoran dapat membuat AC mobil tidak dingin dan memicu penyakit pernapasan akibat udara AC yang kotor. Lingkungan sekitar evaporator yang lembap, akan mempercepat proses korosi dan timbulnya bibit penyakit.

Jangan pernah membersihkan filter kabin dengan udara bertekanan karena akan merobek materialnya. Cukup ketuk perlahan supaya kotorannya terbuang. Tapi kalau sudah terlalu kotor atau saatnya servis berkala, silakan berkunjung ke bengkel terdekat untuk menggantinya dengan yang baru.

Kondensor AC punya peluang kotor yang tinggi lantaran terletak di belakang gril mobil. Gunakan air bertekanan untuk meluruhkan debu dan kotoran yang menempel. Tapi arah semprotan harus sejajar dengan sirip kondensor untuk menghindari kerusakan sirip tersebut.

Freon AC pada prinsipinya bersirkulasi di area yang tertutup, jadi sangat kecil kemungkinan habis. Kondisi AC yang tidak terawat dapat membuat kebocoran sehingga perlahan freon habis. Untuk itu, pastikan volume freon tetap penuh dan tidak ada kebocoran di sistem.

Terakhir, inspeksi kondisi kompresor AC. Berada di ruang mesin yang panas dan kotor, kompresor punya tugas penting memompa cairan refrigerant untuk mendinginkan kabin mobil. Anda harus mengeceknya dari risiko kebocoran pada sambungan selang dan oli kompresor.

Periksa pula tegangan sabuk pemutar kompresor dari kemungkinan longgar atau potensi putus. Dengarkan jika ada suara aneh dari komponen kompresor AC sebagai penanda masalah seperti kompresi menghilang atau magnetic clutch rusak.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com