Tag Archives: tips otomotif

5 Bagian Motor yang Mudah Terkena Karat



Jakarta

Libur lebaran 2024 telah usai. Bagi Anda yang mengisi liburan dengan touring menggunakan sepeda motor, jangan lupa untuk merawat kendaraan kesayangan Anda. Sebab terdapat beberapa bagian motor yang mudah sekali terkena karat.

“Ada baiknya setelah touring jarak jauh, motor mendapatkan perawatan untuk menjaga agar tampilan lebih prima. Sebaiknya sepeda motor segera dicuci secara mendetail. Alasannya, karena kondisi medan jalan yang telah ditempuh selama perjalanan memungkinkan kotoran debu dan lumpur mengendap di sela-sela bagian bawah motor,” kata Roddy Raymond Halim dari SCT Motodetailing, dalam keterangan resminya.

Bagaimana jika motor tidak segera dibersihkan? Nah, ada beberapa efek negatif jika kondisi sepeda motor tidak dirawat dengan baik. Contoh dampak negatif jika tidak segera dibersihkan, maka dapat menimbulkan karat yang berbahaya untuk sepeda motor kesayangan Anda.


Secara umum, ada lima bagian motor yang rawan terserang karat. Yang pertama adalah bagian kaki-kaki, khususnya swingarm. Komponen ini merupakan bagian dari sistem suspensi yang berfungsi menopang bodi motor. Posisinya terletak di bawah motor, sehingga mudah terkena cipratan air, campuran lumpur, dan pasir.

Selanjutnya adalah sokbreker. Komponen yang juga bernama suspensi ini juga rawan terkena korosi, karena posisinya dekat roda motor sehingga akan sering kena air hujan, lumpur, dan pasir.

Ketiga adalah bagian knalpot alias exhaust. Bagian yang rawan terkena karat adalah bagian leher knalpot. Selanjutnya rangka atau sasis. Apabila rangka tidak segera dibilas setelah kena kotoran atau air hujan, maka bisa diserang karatan. Rangka yang karatan sangat berbahaya, karena bisa membuat motor patah.

Terakhir adalah bagian rantai, khususnya buat motor bebek dan sport. Rantai yang jarang dilumasi dan jarang dicuci setelah kena kotoran atau air hujan, juga bisa kena karat.

Supaya motor Anda benar-benar bersih menyeluruh setelah digunakan untuk perjalanan jauh, maka Anda bisa mencuci motor Anda di jasa detailing. Kisaran ongkosnya, buat cuci motor dengan paket premium wash dibanderol Rp 35 ribu. Sedangkan paket Wash & Polish dikemas mulai Rp 150 ribu, dan Motodetailing dibanderol mulai Rp 350 ribu. Sedang untuk Nano Ceramic Coating, biayanya mulai Rp 750 ribu.

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com

Tips Merawat Motor Setelah Digunakan Touring, Periksa 6 Komponen Ini



Jakarta

Musim liburan telah berakhir, sebelum pengendara kembali menggunakan sepeda motor untuk rutinitas sehari-hari, maka perlu melakukan perawatan rutin. Apalagi selama liburan, seringkali diwarnai dengan kemacetan lalu lintas dan menempuh jarak jauh bahkan hingga ratusan kilometer yang membuat kendaraan bekerja dengan lebih ekstra.

“Bagi pengendara yang melakukan perjalanan jauh saat liburan, sangat penting buat memperhatikan kondisi sepeda motor sebelum kembali ke aktivitas sehari-hari. Dengan melakukan perawatan rutin yang tepat, motor dapat tetap berada pada performa terbaiknya, serta memberikan kenyamanan maksimal selama digunakan,” ungkap Frengky Rusli selaku Asst. General Manager CS Division, PT Yamaha Indonesia Motor Mfg.

Untuk memastikan kinerja sepeda motor selalu optimal, berikut 6 komponen yang perlu diperiksa setelah perjalanan jauh:


Oli Mesin dan Oli Transmisi

Biasanya oli mesin diganti setiap 3.000km/3 bulan sesuai dengan buku petunjuk pemilik. Namun, frekuensi penggantian ini perlu disesuaikan dengan intensitas penggunaan kendaraan. Pemilik motor dapat memeriksa kondisi oli mesin dengan dipstick. Jika volumenya berkurang atau terlihat kotor, segera lakukan penggantian.

Tidak hanya itu, para pengendara sepeda motor matic juga perlu memeriksa kondisi oli transmisi. Penggantian oli transmisi sebaiknya dilakukan setiap 12.000 km atau 12 bulan, atau sesuai intensitas penggunaan motor. Oli transmisi berperan penting dalam melumasi gear transmisi agar tidak cepat aus dan lebih awet.

Kampas Rem

Setelah perjalanan jauh yang mungkin melalui kondisi jalanan macet atau tanjakan dan turunan, penting bagi pengendara untuk memeriksa ketebalan kampas rem depan dan belakang. Jika sudah aus, segera lakukan penggantian untuk memastikan sistem pengereman yang optimal. Adapun tanda-tanda bahwa kampas rem sudah aus biasanya dapat dirasakan oleh pengendara, seperti munculnya bunyi decitan ketika melakukan pengereman dan tarikan tuas rem terasa lebih dalam.

CVT

Pengendara sepeda motor matic perlu memperhatikan CVT (Continuously Variable Transmission). Pastikan komponen CVT bersih dari kotoran dan tidak mengalami keausan. Adapun indikasi komponen CVT yang kotor atau mengalami keausan adalah kesulitan mencapai kecepatan maksimal saat berkendara. Jika terjadi hal seperti ini, periksa komponen CVT termasuk roller, clutch carrier assy (kampas ganda), dan v-belt (ganti v-belt setiap 25.000km).

Rantai

Bagi pengendara sepeda motor bebek atau sport perlu memperhatikan kondisi rantai setelah perjalanan jauh, yang mencakup pemeriksaan, penyetelan, dan pembersihan rantai. Pemilik motor dapat melakukan penyetelan rantai sesuai dengan buku petunjuk pemilik serta membersihkan rantai dengan menggunakan pelumas khusus. Perlu diperhatikan untuk tidak menggunakan oli bekas pada rantai karena dapat menyebabkan kerusakan.

Ban

Ban memiliki peran yang krusial karena berfungsi untuk menopang beban kendaraan dan menjaga traksi dengan permukaan jalan. Ban yang sudah aus dapat mengurangi traksi, stabilitas, dan bahkan efektivitas pengereman. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa kondisi ban setelah perjalanan jauh, yang mencakup pemeriksaan tekanan udara serta memeriksa tampilan luar ban, termasuk periksa ketebalan alur dan tidak adanya lubang atau sobekan.

Untuk memeriksa ketebalan alur ban, pengendara juga dapat memeriksanya melalui TWI (Tread Wear Indicator) yang biasanya berbentuk tanda panah di pinggiran ban. Jika permukaan ban telah menyentuh tanda panah, maka menandakan ban sudah aus atau terkikis.

Saringan Udara

Saringan udara yang kotor dapat menghambat aliran udara ke ruang bakar sehingga menyebabkan proses pembakaran menjadi tidak sempurna dan mengurangi performa motor secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting untuk memeriksa kondisi saringan udara terlebih setelah perjalanan jauh. Tanda-tanda kotornya saringan udara adalah tarikan gas yang lebih berat serta keluarnya asap hitam dari knalpot. Jika mengalami gejala tersebut, segera periksa kondisi saringan udara. Umumnya, penggantian saringan udara direkomendasikan setiap 12.000 km sesuai dengan buku servis. Namun, frekuensi penggantian ini perlu disesuaikan dengan kondisi jalur yang sering dilewati pengendara.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com

Kapan Ban Mobil Harus Diganti?



Jakarta

Ban merupakan komponen vital pada mobil karena langsung bersentuhan dengan permukaan jalan. Ban harus diganti saat sudah digunakan dalam jangka beberapa tahun atau setelah melewati interval kilometer tertentu. Lalu kapan sebaiknya mengganti ban mobil?

PT Sumi Rubber Indonesia, produsen ban Dunlop di Indonesia, dalam keterangan resminya mengatakan, ban perlu diganti saat kembangan ban sudah menyentuh indikator TWI atau Tread Wear Indicator. Selain itu, ban bisa diganti ketika permukaannya sudah memiliki retak, bergelombang, ada benjolan atau ban sudah sering bocor dan ditambal.

Idealnya, ban harus diganti setiap tiga tahun sekali atau ketika ban mobil sudah menyentuh interval jarak tempuh 40 ribu km. Jadi, kendati pemakaian ban belum mencapai tiga tahun, tapi intervalnya sudah melebihi 40 ribu km, maka sebaiknya segera diganti.


Saat mengganti ban, Hal pertama yang harus diperhatikan yaitu tipe dan ukuran ban, dikaitkan dengan medan yang akan kita lalui. Pastikan ban yang digunakan sesuai dengan rekomendasi dari produsen kendaraan dan hanya menggunakan yang sesuai dengan spesifikasi itu untuk menjamin kinerja yang baik pada ban.

Perjalanan darat dengan kondisi jalan yang baik bisa dipilih ban dengan tapak yang lebih rata, sehingga bisa mengurangi kebisingan dan mengoptimalkan efisiensi bahan bakar. Periksa juga label kinerja pada ban seperti label traksi basah, daya cengkeram, kebisingan, dan efisiensi bahan bakar.

“Ban merupakan bagian yang akan menjadi dasar dari bobot dan pergerakan kendaraan, makanya jangan kompromi pada bagian ini, serta selalu pastikan menggunakan produk yang tepat. Selain menggunakan produk yang tepat, lakukan pengecekan rutin untuk menjamin durabilitasnya,” bilang Tomohiro Senna selaku Sales & Marketing Director PT Sumi Rubber Indonesia.

Dunlop Indonesia menyelenggarakan safety campaign yang pada tahun ini diselenggarakan di 10 kota-kota besar Indonesia. Safety campaign diharapkan bisa menyebarluaskan informasi terkait pentingnya perawatan ban yang tepat untuk keamanan dan kenyamanan berkendara.

“Kami terus mendorong awareness kepada masyarakat khususnya pengguna kendaraan untuk memastikan keamanan dan kenyamanan kendaraan melalui perawatan ban yang tepat. Dengan pemahaman ini diharapkan setiap perjalanan yang dilakukan bisa mencapai tagline yang diusung yaitu More Safety For Your More Fun Journey,” kata Tomohiro.

Tahun 2024 Dunlop telah mencanangkan event safety campaign sejak sebelum libur lebaran. Tim profesional memeriksa kondisi ban dan memberikan penjelasan komprehensif terkait ban yang tepat, secara gratis. Booth juga dirancang menarik, sehingga tidak monoton terlebih disediakan aneka panganan, games yang menarik, hingga merchandise eksklusif.

Setiap konsumen yang datang berkesempatan mendapat souvenir menarik dari Dunlop dengan wheel of fortune, ada voucher diskon spooring, dan bundling program beli ban berkesempatan dapat mobil di periode tertentu.

(lua/riar)



Sumber : oto.detik.com

Tidur di Mobil dengan AC Menyala Bisa Bikin Tewas Keracunan, Ini Penjelasannya



Jakarta

Sering kali terjadi penumpang mobil tewas saat AC dan mesin menyala. Kematian itu dikaitkan dengan penumpang mobil yang tidur dengan AC menyala dan dianggap keracunan AC.

Auto2000 meluruskan anggapan itu. Yang tepat adalah, korban tewas karena keracunan gas Carbon Monoksida (CO) yang masuk ke dalam kabin mobil. Gas CO tidak dapat dihindarkan karena merupakan sisa pembakaran yang dikeluarkan via knalpot.

Bahayanya, gas ini bisa menggantikan oksigen di dalam darah ketika mengikat sel darah, merampas oksigen jantung, otak, dan organ vital lainnya. Dampaknya, penumpang rentan mengalami keracunan gas CO karena sifat gas ini yang tidak berbau sehingga sulit dikenali.


Gas CO yang menyelinap ke dalam mobil menjadi sangat berbahaya karena gejala keracunan gas ini sulit disadari, seperti badan lemas, mengantuk, sakit kepala, mual, muntah, sakit pada dada, dan seperti berhalusinasi. Jika kadarnya sudah tinggi bisa menyebabkan hilang kesadaran.

Karena ciri-cirinya tersamarkan, akan sulit mencari pertolongan karena badan terlalu lemas, bahkan untuk sekadar membuka pintu mobil. Oleh karena itu, banyak korban keracunan gas CO yang tidak tertolong lantaran menghirup gas berbahaya ini saat tidur di dalam mobil ber-AC.

Kadang penumpang memaksakan tidur dengan menyalakan AC supaya kabin tetap dingin. Padahal, kabin tertutup rapat dan mesin mobil beroperasi supaya AC tetap dingin. Begitu gas CO berhasil masuk ke dalam kabin dan kadarnya meningkat karena tidak ada ventilasi udara, maka penumpang akan keracunan gas yang tidak berciri ini.

Sumber CO yang menjadi racun bagi tubuh penumpang kendaraan berasal dari sisa pembakaran mesin. Sebenarnya, pipa knalpot didesain ke belakang mobil supaya gas buang tidak keluar di bawah dek dan masuk ke dalam kabin. Namun karena kondisi tertentu, misalnya karat, pipa knalpot bisa bocor sehingga menyebabkan gas buang keluar di bawah dek mobil. Gas buang yang terakumulasi bisa menyusup masuk ke dalam kabin jika ada lubang meskipun hanya seujung jarum.

Apalagi kalau sampai tercipta lubang yang cukup besar akibat karat di bodi mobil, terutama di dek bawah. Kalau tidak diatasi, karat akan menyebabkan bodi berlubang dan membuka jalur masuknya gas buang. Karet bodi yang sudah getas juga bisa menjadi akses masuk, dan ini terdeteksi di firewall antara kabin dan ruang mesin.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah keracunan gas CO di dalam kabin mobil. Pertama, saat mobil berhenti, jangan duduk di dalam mobil dalam jangka waktu lama. Padahal di saat bersamaan, mesin mobil dan AC tetap nyala. Keadaan akan semakin buruk ketika parkir di dalam gedung parkir, garasi, atau ruang tertutup lainnya.

Kedua, kalau terpaksa berdiam di dalam mobil, buka sedikit kaca samping sekitar 3-5 cm untuk membantu sirkulasi udara luar. Tapi solusi ini tidak dianjurkan karena risiko keracunan tetap tinggi, khususnya kalau ada anak kecil atau lansia.

Ketiga, segera keluar dari mobil saat mulai terasa gejala awal seperti tiba-tiba mengantuk, badan lemas, atau pusing padahal kondisi badan sehat. Kalau badan terlalu lemah, tekan klakson kuat-kuat untuk memancing perhatian orang di luar mobil.

Selanjutnya, rutin servis berkala menjadi kunci utama mencegah keracunan gas CO di dalam mobil. Ketika servis berkala, seluruh komponen mobil diperiksa, termasuk potensi kebocoran di kabin mobil, dan mesin beserta saluran gas buang.

Pemilik kendaraan juga diminta untuk memperhatikan ambang batas emisi kendaraan. Ambang batas emisi di Indonesia berpatokan pada parameter Karbon Monoksida (CO) 1,5% Vol dan hidrokarbon (HC) 200 ppm Vol. Supaya tetap terjaga, pemilik kendaraan disarankan untuk melakukan uji emisi.

Hasil dari uji emisi akan dimanfaatkan untuk mengecek kondisi mesin mobil. Teknisi akan mencari solusi jika ternyata kadar emisi mobil melampaui ambang batas karena berarti ada komponen mesin bermasalah yang memicu pembakaran yang tidak sempurna.

Padahal, pembakaran yang sempurna bisa menekan angka CO karena minimnya endapan karbon sisa pembakaran di ruang bakar. Untuk itu, kondisi busi menjadi salah satu aspek pengecekan. Kebocoran oli yang ikut terbakar bisa meningkatkan nilai CO, di mana angka Air Fuel Ratio (AFR) harus tepat guna memperoleh pembakaran yang sempurna.

“Kadar gas CO dapat dijaga di bawah ambang batas dengan rutin servis berkala di bengkel Auto2000 atau memanggil layanan THS – Auto2000 Home Service. Selain itu, servis berkala juga dapat membantu mendeteksi kalau ada kebocoran di kabin mobil yang dapat berbahaya kalau sampai kemasukan gas beracun, termasuk potensi kerusakan pada saluran knalpot. Silakan booking servis berkala via websiteAuto2000.co.id,” tutur Nur Imansyah Tara, Marketing Division Head Auto2000, Selasa (7/5/2024).

(rgr/dry)



Sumber : oto.detik.com

Cara Menghilangkan Jamur di Kaca Mobil



Jakarta

Jamur menjadi salah satu penyakit yang mudah muncul pada kaca mobil. Jika kaca sudah terkena jamur, maka mobil jadi tidak enak dilihat. Berikut cara menghilangkan jamur pada kaca mobil.

Cuaca yang kerap berubah membuat pemilik mobil sebaiknya melakukan perawatan ekstra untuk menjaga penampilan mobil kesayangannya. Panas, hujan, dan udara lembab membuat kondisi mobil menjadi rentan terhadap kotoran.


Apabila jarang dibersihkan, maka mobil Anda mudah terserang berbagai ‘penyakit’ pada eksteriornya. Seperti jamur yang kerap hinggap di kaca mobil Anda. Tentunya, jika tak segera dibersihkan, maka berpotensi mengganggu visibilitas pengemudi. Terutama ketika berkendara saat hujan.

Dijelaskan Scuto Indonesia dalam keterangan resminya, jamur pada kaca bisa timbul lantaran banyak hal. Misalnya, noda atau kotoran burung, air hujan, debu, hingga getah pohon. Untuk air hujan memiliki kandungan asam yang cukup tinggi, jadi ketika tidak segera dibersihkan, bisa muncul water spot atau bintik-bintik putih pada kaca mobil.

Untuk mencegah jamur pada kaca, bisa langsung bilas permukaan kaca dengan air bersih saat terkena air hujan, selanjutnya lap sekering mungkin dan jangan ada butiran air yang tersisa menempel pada kaca.

Solusi lainnya, Anda bisa melakukan perawatan glass coating dengan nano technology yang secara permanen menutup pori-pori kaca yang berukuran nano dan menyatu pada molekul kaca.

Mekanismenya seperti nano ceramic coating, di mana glass coating berfungsi seperti laminating. Hasilnya, dengan tertutupnya pori-pori kaca, maka kotoran penyebab jamur tidak akan masuk ke pori-pori kaca. Selain itu, glass coating ini akan menghilangkan kaca kusam, sehingga dapat menambah visibilitas bagi pengemudi.

Layanan Scuto kini juga hadir di Kota Makassar. Scuto Signature Makassar menjadi outlet Scuto ke-151 di Tanah Air yang diharapkan bisa memberi kemudahan bagi pemilik mobil di kota Makassar dan sekitarnya dalam merawat dan memberikan perlindungan bagi tunggangan kesayangannya.

Memiliki luas area 100 m2 dan mampu menampung sekitar 3 unit mobil sekaligus untuk pengerjaan nano ceramic coating dan car detailing atau salon kendaraan. Salah satu keunggulan Scuto Signature Makassar yakni menyediakan area workshop yang proper dengan penerangan yang lebih baik, juga tenaga detailer berpengalaman.

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com

Untuk Hindari Kecelakaan, Begini Tips Mengerem Motor Secara Optimal



Jakarta

Rem pada motor berfungsi mengurangi laju roda, juga menghentikannya. Tapi pemotor belum banyak yang tahu, bagaimana cara mengerem yang optimal dan maksimal. Ini tipsnya seperti dijelaskan Suzuki dalam keterangan resminya.

1. Jaga Posisi Motor

Saat berkendara, berjaga-jagalah dan atur etika postur berkendara yang benar, yaitu posisi duduk yang tegak dan rileks, serta kedua tangan memegang kendali pada setang kemudi dengan siku sedikit dibengkokkan agar memiliki kontrol lebih saat mengendalikan motor. Saat dihadapkan dengan situasi tak terduga dan memerlukan pengereman, jaga arah roda motor tetap berada pada keadaan lurus agar keseimbangan tetap terjaga dan memastikan traksi maksimal pada ban motor saat melakukan pengereman.


2. Jangan Panik

Saat berhadapan dengan situasi darurat, ingat bahwa pengereman harus dilakukan secara bertahap. Misalnya, menarik tuas rem depan dan disusul dengan tuas rem belakang dengan bertahap, serta interval yang konstan agar kecepatan motor menurun secara bertahap tanpa mengunci roda atau menghindari kampas rem menjadi panas.

3. Ketahui Interval Waktu

Menjaga jarak antar kendaraan sangat krusial, untuk memberi waktu pengambilan keputusan pengereman yang baik. Pada umumnya jarak pandang mata normal seseorang sejauh 30 m. Jarak ini merupakan situasi ideal untuk dapat membaca, memprediksi, dan mengambil keputusan saat berkendara.

Seringkali saat dihadapkan pada kondisi mengejutkan seperti ada penyeberang dadakan atau kendaraan yang memotong arah, pengemudi butuh waktu lebih lama, di mana pengendara biasanya akan mencerna sinyal bahaya dalam waktu 1,5 detik dan memutuskan untuk melakukan pengereman pada detik berikutnya. Faktor lain seperti kondisi jalan kering atau basah, bobot kendaraan, hingga tingkat visibilitas, semuanya akan menjadi faktor pertimbangan sebelum mengambil keputusan di jalan.

4. Sadar Kondisi Sekitar

Menurut TMC Polda Metro Jaya, semakin rendah kecepatan berkendara, maka makin kecil pula jarak yang harus diterapkan, begitu pula sebaliknya. Misalnya untuk kecepatan sekitar 30 km/jam maka jarak aman adalah 30 m, sedangkan untuk kecepatan 80 km/jam maka jarak aman adalah 80 m. Untuk mengetahui jarak yang sebaiknya diterapkan, pengendara dapat memperhatikan angka kecepatan sepeda motor.

5. Pastikan Kondisi Tubuh Prima

Kegagalan respons terhadap bahaya sehingga mengakibatkan kecelakaan biasanya disebabkan oleh kondisi pengendara yang kelelahan. Untuk menghindari kelelahan sebelum dan saat perjalanan, sebaiknya pengemudi melindungi diri dari cuaca dengan menggunakan pakaian yang melindungi diri dari paparan angin dan matahari langsung. Hindari pula berkendara pada larut malam atau di luar jam beraktivitas, dan tidak sedang mengonsumsi obat-obatan yang memiliki efek samping pada tubuh. Apabila pengendara merasa kurang bugar atau mengantuk, disarankan untuk beristirahat sejenak dan tidak melanjutkan perjalanan hingga kondisi badan kembali pulih dan segar.

6. Lakukan Pemeriksaan Ringan

Motor yang digunakan dalam aktivitas harian perlu perhatian berkala khususnya pada alat kendali dan ban. Di awal berkendara lakukan tes pengereman depan dan belakang untuk memastikan tiap rem dapat menghentikan motor dengan baik saat melaju. Selain itu setiap minggunya pemeriksaan tekanan dan tapak ban juga baik untuk dilakukan sehingga dapat mengantisipasi resiko yang bisa timbul akibat ban yang telah berdegradasi kualitas. Pemilik motor juga dianjurkan melakukan service berkala motornya ke bengkel resmi yang dapat menjamin kualitas alat, teknisi, dan orisinalitas parts yang digunakan.

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com

Pelajaran Penting! Jangan Tempel Aksesori Apa pun di Setir dan Dasbor Mobil



Jakarta

Seorang wanita yang mengalami kecelakaan ini memberikan pelajaran penting kepada semua pemilik mobil. Dia berpesan, jangan meletakkan aksesori apa pun di atas setir dan dasbor mobil. Ini akibatnya.

Wanita ini mengalami kecelakaan hingga airbag mobilnya keluar. Sebelum kecelakaan, dia menempelkan sesuatu di atas setirnya yang tampaknya agak tajam. Ketika kecelakaan, airbag mengembang dengan keras dan melemparkan aksesori yang ditempel di atas setir.

Seperti yang ditunjukkan dalam video di TikTok, pengemudi itu menggambarkan letak aksesori ditempelkan di atas setir, tempat airbag berada. Saat kecelakaan, airbag mendorong bagian aksesori yang ditempel tersebut dengan kekuatan yang kencang. Sampai-sampai, aksesori itu menembus plastik lapisan pintu samping dan melukai kaki pengemudi tersebut.


Bisa dibilang, keadaan bisa jadi jauh lebih buruk, karena airbag di setir terletak setinggi dada pengemudi. Hal ini dapat menjadi pengingat untuk tidak memasang hiasan pada dashboard kendaraan.

@bcandy22 Imagine how much worse this cluld have been. I still dont know where the other piece went 🥺 #dangerous#crash #hurt #carcrash #safe#lucky #caraccessories #drivesafe ♬ original sound – Bcandi

Perlu diketahui, airbag akan keluar dan mengembang secara otomatis dengan cepat saat mobil mengalami benturan yang sangat keras. Airbag ini berfungsi melindungi bagian vital seperti kepala, leher, dada, dan bagian tubuh lainnya agar tidak membentur dasbor atau area keras di kendaraan.

Airbag mungkin tidak 100 persen menghindarkan kita dari cedera. Namun airbag dapat mengurangi risiko cedera yang lebih serius akibat kecelakaan.

Airbag yang paling umum diletakkan di bagian dasbor. Namun mobil dengan fitur lengkap akan menempatkan airbag di berbagai titik agar pengemudi maupun penumpang aman saat berada di dalam mobil.

Airbag mobil bekerja secara otomatis setelah menerima sinyal dari sensor mobil. Sensor mobil dipasang di beberapa titik. Ketika terjadi benturan keras pada mobil, maka sensor mengirim sinyal agar airbag mengembang.

Dengan cepat, modul kontrol airbag akan mengaktifkan inflator yang berisi bahan kimia. Bahan ini dapat menghasilkan gas nitrogen yang akan mengisi airbag.

(rgr/din)





Sumber : oto.detik.com

4 Tanda Rem Mobil Bermasalah, Jangan Diabaikan!



Jakarta

Keselamatan berkendara adalah prioritas utama yang tidak bisa diabaikan oleh setiap pemilik mobil. Salah satu komponen vital yang sering kali terabaikan adalah pengereman. Berikut empat tanda rem mobil mengalami masalah.

“Rem mobil yang berfungsi dengan baik bukan hanya memastikan keselamatan pengemudi dan penumpang, tetapi juga semua pengguna jalan. Oleh sebab itu, pengguna mobil jangan mengabaikan pengecekan dan perawatan rutin rem mobil demi keamanan dan kenyamanan berkendara,” kata Ferry, Chief Operating Officer Hyundai Gowa.

Rem memegang peranan penting dalam menjaga keselamatan di jalan. Sistem pengereman yang efektif adalah kunci utama untuk mengendalikan dan menghentikan kendaraan dengan aman. Fungsi rem tidak hanya sebatas mengurangi kecepatan atau berhenti, tetapi juga menciptakan rasa aman dan percaya diri bagi pengemudi.


Dalam situasi darurat, kemampuan rem yang optimal bisa menjadi perbedaan antara menghindari kecelakaan dan terlibat dalam insiden serius. Selain itu, rem yang berfungsi dengan baik membantu mencegah keausan berlebihan pada komponen lain seperti cakram dan kampas rem. Dengan melakukan perawatan rutin, pemilik kendaraan tak hanya menjaga keamanan berkendara, tetapi juga memperpanjang umur pakai komponen kendaraan dan meningkatkan kenyamanan.

Tanda-Tanda Rem Mobil Mengalami Masalah

1. Suara mendecit. Jika terdengar suara mendecit saat pengereman, kemungkinan kampas rem mulai aus. Suara ini biasanya disebabkan oleh gesekan antara kampas rem dan cakram. Mengabaikan tanda ini bisa mengakibatkan kerusakan lebih lanjut pada sistem pengereman.

2. Berkurangnya cairan rem. Penurunan level cairan rem bisa menunjukkan adanya kebocoran di sistem. Cairan rem yang rendah mengurangi efisiensi rem dan meningkatkan risiko kecelakaan.

3. Lampu indikator rem menyala. Lampu indikator rem yang menyala pada dashboard adalah sinyal serius adanya masalah. Segera periksa dan tangani agar tidak terjadi kerusakan lebih lanjut.

4. Pedal rem keras. Jika pedal rem terasa keras saat diinjak, bisa jadi ada masalah pada sistem hidrolik atau master silinder rem. Pedal rem yang keras menyulitkan pengemudi mengontrol kecepatan kendaraan, terutama dalam situasi darurat.

Kapan Saatnya Mengganti Kampas Rem?

Mengganti kampas rem secara berkala sangat penting untuk mencegah keausan berlebihan. Tanda-tanda seperti suara mendecit, pedal rem yang terasa keras, atau ketebalan kampas yang menipis menandakan bahwa kampas rem perlu diganti.

Penggantian kampas rem sebaiknya dilakukan setiap 40.000 hingga 80.000 kilometer atau sesuai dengan pemakaian. Pemeliharaan rem mobil secara rutin adalah langkah preventif yang penting untuk memastikan keselamatan berkendara. Dengan melakukan pengecekan dan perawatan rem secara berkala, pemilik kendaraan dapat menghindari kerusakan serius dan biaya perbaikan yang lebih besar di masa depan.

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com

5 Cara Menghemat BBM Motor Matic



Jakarta

Motor matic keluaran terbaru biasanya sudah irit bahan bakar lantaran sudah memakai sistem pengabutan injeksi. Kendati sudah irit dari asalnya, kalau menggunakan motor secara asal atau sembarangan, pasti bahan bakarnya akan terasa boros juga. Yuk pahami cara berkendara motor yang efisien bahan bakar.

Seperti dijelaskan Yamaha Indonesia dalam keterangan resminya, berikut adalah lima cara berkendara motor supaya hemat bahan bakar:

1. Hindari berkendara dengan kecepatan di bawah 20 km/jam. Karena pada kecepatan di bawah 20 km/jam, sepeda motor sedang membutuhkan momentum torsi yang besar untuk mendorong motor dan pengendara.


2. Sebaiknya pengendara motor tidak membuka gas secara spontan. Akan lebih baik jika tuas gas ‘diurut’ atau dibuka-tutup secara perlahan dan bertahap mengikuti putaran rpm.

3. Hindari buka tutup gas yang tidak perlu atau secara terus menerus (menggeber motor). Kondisi ini akan mengakibatkan konsumsi bensin akan lebih boros.

4. Hindari terlalu sering menekan rem depan ataupun rem belakang secara mendadak. Sebaiknya jaga jarak saat berkendara untuk menghindari kendaraan lainnya di jalan.

5. Manfaatkan fitur penghemat bahan bakar pada sepeda motor seperti fitur Stop & Start Engine seperti pada Yamaha Fazzio Hybrid Series. Fitur dengan sistem otomatis yang membuat mesin stop atau mati saat berhenti lebih dari lima detik dan start atau menyala kembali saat tuas gas diputar.

Saran-saran lain yang bisa diaplikasikan pengendara motor supaya hemat bahan bakar adalah, mengisi tangki bahan bakar dengan jenis bahan bakar sesuai rekomendasi dari pabrikan, kemudian jangan lupa melakukan servis atau perawatan motor secara berkala.

(lua/dry)



Sumber : oto.detik.com

Lampu Mobil Mewah Jadi Buram, Ini Penyebab dan Solusinya



Jakarta

Seiring penggunaan kendaraan, pasti membuat beberapa fungsi kendaraan menurun dan membutuhkan perawatan. Sebut saja seperti head lamp atau lampu utama, hal tersebut juga berlaku untuk mobil-mobil mewah. Tapi kira-kira perawatannya bakal sama layaknya mobil penumpang biasa tidak ya?

Disampaikan Yoong Motor Jakarta, salah satu yang paling sering dikeluhkan pelangganadalah menurunnya daya pancar lampu Daytime Running Light (DRL) terutama terlihat saat kondisi cuaca sedang tak bersahabat.

CEO dari Tomi Airbrush dan Yoong Motor Jakarta, Tomy Gunawan, mengatakan penyebab lampu DRL BWM atau mobil Eropa lainnya memudar atau tak terang ada banyak faktornya.

“Penyebab utama lampu DRL BMW yang memudar biasanya disebabkan oleh faktor durasi pemakaian atau berkaitan dengan usia kendaraan,” ujarnya.


Faktor lain yang menyebabkan lampu DRL BMW tidak terang, dilihat dari banyaknya keluhan yang datang ke bengkel Tomi Airbrush, ada dua hal penyebabnya, pertama adalah mengenai ring atau akrilik dari lampu DRL itu sendiri yang sudah terbakar. Ini bisa disebabkan karena panas yang bersumber dari lampu Light Emitting Diode (LED). Selain itu, redupnya lampu DRL juga bersumber dari modul yang melemah kinerjanya.

Bila ingin mengembalikan performa lampu DRL seperti sedia kala, ada dua alternatif, pertama mengganti satu set komponen lampu OEM-nya. Cara ini tentu memerlukan biaya tak sedikit bahkan mencapai kisaran Rp. 20 juta.

Reparasi lampu BMWReparasi lampu BMW Foto: dok. Yoong Motor

“Tetapi kini di bengkel Tomi Airbrush dan Yoong Motor Jakarta yang sudah berdiri sejak 29 tahun silam, bisa melayani perbaikan DRL BMW dengan harga yang lebih terjangkau dan proses perbaikan yang memakan waktu sekira 2 hari,” Tomy mengatakan.

Tomy menambahkan treatment yang dilakukan ialah memperbaiki atau merestorasi ring lampu DRL-nya, sekaligus memeriksa kinerja dari model DRL tersebut. Jika memang modul bermasalah, biasanya dilakukan penggantian agar performa kembali seperti semula. Mengenai biayanya, untuk restorasi atau perbaikan DRL ini dimulai dari Rp 2,5 juta mencakup perbaikan lampu / ring DRL, jika diperlukan penggantian komponen maka akan diinformasikan kepada pemilik mobil.

“Kami siap melayani berbagai pertanyaan bahkan diskusi mengenai kerusakan lampu-lampu DRL mobil-mobil mewah yang bermasalah, hingga solusi yang tepat menurut kami serta proses perbaikannya pun kami akan jelaskan terperinci,” tutup Tomy.

(lth/din)



Sumber : oto.detik.com