Tag Archives: toni kroos

Kroos: Tingkah Vinicius Pengaruhi Madrid


Jakarta

Tingkah laku Vinicius Junior di lapangan kerap menjadi sorotan. Mantan gelandang Real Madrid Toni Kroos mengaku sudah sering mengingatkan Vinicius.

Vinicius belum lama ini mendapat banyak komentar setelah terlihat ngambek saat diganti dalam pertandingan El Clasico pada Oktober lalu. Winger asal Brasil itu tidak terima lantaran ditarik keluar oleh Xabi Alonso.

Ia terlihat mengomel dan berdebat dengan Alonso sebelum ngeloyor menuju ruang ganti. Meski Vinicius lantas terlihat kembali ke bench, sikap itu menambah panjang kontroversi si pemain.


Kroos berbagi pengalamannya selama bermain bersama Vinicius. Mantan gelandang Jerman itu menyebut bahwa sikap Vinicius tak jarang berpengaruh buruk ke Madrid.

“Saya sering bilang kepadanya agar berhenti, karena rasanya seluruh tim terpengaruh oleh tingkah lakunya,” ujar Kroos seperti dilansir Football Espana.

“Bisa dimengerti kalau itu bisa berlebihan buat lawan, wasit, bahkan fans rival. Sebagai tim, kami merasa bahwa keadaan jadi tidak menguntungkan kami gara-gara itu.”

“Saya berkali-kali mencoba menenangkannya di lapangan, hanya agar dia tetap fokus, karena pada saat-saat tertentu dia akan kehilangan kendali.”

“Saya bilang kepadanya lagi dan lagi: ‘Vinicius, kamu terlalu bagus. Kamu tidak butuh semua ini’,” katanya.

(nds/krs)



Sumber : sport.detik.com

Kroos: Arda Guler Bukan Penerusku


Jakarta

Mantan gelandang Real Madrid Toni Kroos memuji perkembangan Arda Guler. Kroos juga bicara soal perbandingannya dengan Guler.

Usai Kroos pensiun pada 2024 lalu, Guler menjadi salah satu pemain reguler di lini tengah Madrid. Gelandang berusia 20 tahun itu selalu dimainkan dalam 16 pertandingan Madrid di semua kompetisi musim ini, 14 di antaranya sebagai starter.

Guler perlahan membangun koneksi yang bagus dengan Kylian Mbappe di atas lapangan. Sejauh ini, Guler sudah mencetak tiga gol dan enam assist di semua kompetisi.


Guler pun tak terelakkan dari perbandingan dengan Kroos. Namun, mantan pemain timnas Jerman itu menyebut bahwa Guler bukan penerusnya.

“Aku senang musim ini dia dapat menit bermain lebih banyak, karena dia mengusahakannya dan dia orang yang bisa Anda percaya untuk masa depan,” ujar Kroos dalam wawancara dengan Sport1.

“Dia tipe pemain yang berbeda dariku. Posisinya yang lebih baik jelas lebih ofensif daripada posisiku, jadi dia bukan penerusku.”

“Tapi aku senang karena dia orang yang gbaik. Aku masih sempat main bareng dengannya. Dia benar-benar punya sentuhan yang bagus, yang musim ini sudah bisa dia manfaatkan dengan sangat efektif untuk Real Madrid.”

“Itulah kenapa aku harap dia terus dapat menit bermain, karena itulah satu-satunya cara dia bisa terus membaik. Dan aku yakin dia bisa menandai sebuah era di Real Madrid untuk bertahun-tahun ke depan,” katanya.

(nds/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Kroos Bela Vinicius yang Marah saat Diganti di El Clasico


Jakarta

Penyerang Real Madrid Vinicius Junior marah-marah usai diganti di tengah laga El Clasico melawan Barcelona. Eks gelandang Los Blancos Toni Kroos memaklumi ekspresi bekas rekan setimnya itu.

Pada laga di Santiago Bernabeu, Minggu (26/10/2025) itu, Vinicius digantikan oleh Rodrygo pada menit ke-72. Ia tampak gusar dan terekam mengatakan “Selalu aku”, diduga mengacu pada fakta seringnya ia diganti di tengah laga pada musim ini.


Musim ini, ia memang baru tiga kali bermain penuh meski 10 kali menjadi starter. Berbeda dengan era Carlo Ancelotti, Xabi Alonso selaku pelatih Madrid saat ini kerap menggantinya di tengah laga.

Kroos menilai wajar jika Vini kesal, namun ia yakin juniornya itu juga pasti sudah menyesal telah lepas kontrol.

“Saya juga tidak pernah suka diganti,” kata Kroos dalam episode terbaru podcastnya, Einfach mal Luppen, seperti dikutip ESPN.

“Tapi sejujurnya, saya tidak pernah langsung pergi ke ruang ganti … Kita selalu bisa menghakimi dari luar. Tapi tak seorang pun yang tahu, kecuali mereka yang ada di sana, yang bermain dalam El Clasico di depan 80.000 orang, dengan skor 2-1.”

“Hal terakhir yang Anda inginkan adalah keluar lapangan. Tak seorang pun yang menghakimi (Vini) bisa membayangkannya. Kebanyakan orang tak bisa menempatkan diri di posisinya … Dengan sedikit jarak, dia mungkin akan berpikir ‘Saya harusnya bisa lebih mengendalikan amarah saya’.”

“Saya bisa memahaminya. Itu tidak memberikan kesan yang ideal (di hadapan publik). Tapi itu situasi emosional yang luar biasa,” tegas Kroos.

(adp/rin)



Sumber : sport.detik.com

Taktik Hansi Flick Dikritik? Barca Juara tuh Musim Lalu


Barcelona

Taktik Hansi Flick dipertanyakan belakangan ini. Kiper Barcelona Wojciech Szczesny membela Flick, mengungkit kesuksesan di musim lalu.

Barca berhasil menggondol treble domestik dengan gelar LaLiga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol 2024/2025. Ditambah, Los Cules mencapai semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya dalam enam tahun.

Keberhasilan itu tidak lepas dari strategi Flick, yang memungkinkan Barcelona tampil agresif dan eksplosif. Dari total 60 pertandingan, Barcelona-nya Flick mendulang 44 kemenangan dan cuma sembilan kali kalah. Sebanyak 174 gol dilesakkan Lamine Yamal dkk, dengan jumlah kebobolan 72 gol.


Meski demikian, situasinya sedikit berbeda di awal musim ini. Barcelona menderita kekalahan beruntun dari Paris Saint-Germain 1-2 dan Sevilla 1-4, karena lawan mulai bisa memaksimakan celah dari strategi garis pertahanan tinggi yang diterapkan Hansi Flick.

Mantan bintang-bintang sepakbola macam Thierry Henry dan Toni Kroos merasa Flick perlu sedikit lebih adaptif dengan taktiknya apalagi di kompetisi Eropa. Szczesny mengatakan, sistem Flick memang berisiko tapi akan sukses besar jika diterapkan sebaik-baiknya.

“Kurasa kami sudah membuktikan di musim lalu apa yang bisa ditawarkan sistem kami kepada kami,” ceplos pemain Polandia itu dalam perbincangannya dengan Mundo Deportivo.

“Ya, sistemnya memang berisiko, tapi ketika kami bermain di level tertinggi, tidak banyak tim yang bisa bersaing dengan kami, tapi kami memang harus bermain di level tertinggi kami,” lanjut mantan kiper Arsenal dan Juventus itu.

“Itulah mengapa, meskipun kalah melawan Sevilla itu menyakitkan, kekalahan itu adalah pelajaran bagus karena Anda harus paham bahwa situasinya bisa jadi memalukan jika Anda tidak melakukan banyak hal dengan tepat,” lugas Szczesny.

(rin/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Semoga Rodri Gabung Real Madrid


Madrid

Rodri sudah lama dihubungkan dengan kepindahan ke Real Madrid. Pemain senior Madrid Dani Carvajal berharap kepindahan Rodri bisa terwujud di masa depan.

Rumor Rodri dengan Los Blancos memanas setelah Toni Kroos pensiun pada musim panas 2024. Bintang Manchester City itu dianggap sebagai pemain yang paling pas untuk mengisi pos yang ditinggal Kroos.


Tak bisa dipungkiri, Madrid merindukan pemain seperti Kroos. Sejak ditinggal pemain legendaris Jerman itu, El Real memble. Madrid nirgelar juara usai finis kedua di LaLiga, kalah di final Copa del Rey, dan terhenti di delapan besar Liga Champions 2024/2025.

Namun, perkara mengeluarkan Rodri dari Stadion Etihad bukan perkara mudah. Gelandang berusia 29 tahun itu jadi ‘jimat’ bagi the Citizens dan memiliki nilai pasar yang tinggi, yaitu sekitar 110 juta euro.

“Aku sudah pernah mengatakan ini kepada dia,” ungkap Dani Carvajal kepada Partidazo de COPE. “Kuharap dia bisa bergabung dengan Real Madrid di masa depan; dia itu seorang pemain hebat.”

Bagaimana pun, ada kans terbuka untuk akhirnya mendaratkan Rodri ke Santiago Bernabeu. Rodri toh tinggal memiliki sisa kontrak sampai 2027, dan bukan tidak mungkin Man City akan mau mendengarkan tawaran dari klub lain.

(rin/krs)



Sumber : sport.detik.com

Reputasimu Takkan Berarti di Madrid, jika…


Madrid

Xabi Alonso diakui sebagai salah satu pemain terbaik di generasinya. Namun, bukan berarti Alonso akan kebal dari pemecatan di Real Madrid.

Sebelum berkarier sebagai pelatih, Alonso punya reputasi mentereng saat masih aktif bermain. Mantan gelandang top Spanyol itu selalu juara di klub-klub yang pernah diperkuatnya: Liverpool, Madrid, dan Bayern Munich. Secara khusus di Madrid, Alonso memenangi lima gelar juara dalam tahun, termasuk satu LaLiga dan Liga Champions.

Kini Alonso memulai eranya melatih Kylian Mbappe dkk dengan meraih dua kemenangan dari dua pertandingan pertama LaLiga. Alonso akan dituntut mengembalikan Madrid ke tangga juara setelah nirgelar di musim lalu.


Pemain legendaris Real Madrid Toni Kroos percaya Xabi Alonso tidak akan bernasib seperti Julen Lopetegui, yang dipecat hanya setelah 14 pertandingan. Alonso punya nama besar, meskipun hal itu tidak berarti apapun apabila gagal mendatangkan gelar bergengsi. Kross menilai, Madrid memiliki sejumlah pertimbangan sebelum mengambil keputusan terkait masa depan pelatihnya.

“Kurasa Xabi datang dengan status yang berbeda dari Lopetegui,” kata Kroos memulai. “Reputasi dia sebagai pemain memang membantu, tapi itu tidak akan melindungi dia jika dia gagal memenangi titel juara dalam tiga tahun beruntun.”

“Keyakinan pada pelatih itu penting. Tidak selalu berkaitan dengan kemenangan, karena keyakinan itu membiarkan Anda mengatasi hasil-hasil buruk yang bersifat sementara. Kadang-kadang pelatih dipecat hanya setelah empat pertandingan, tapi keyakinan di dalam kemampuan mereka bisa memberi mereka kelonggaran.”

“Persepsi dari para pemain dan pemimpin-pemimpin tim juga penting. Anda sering kan mendegar apa pendapat skuad tentang pelatih mereka. Cara kalah di sebuah pertandingan juga punya pengaruh,” lanjut pemenang 23 trofi bersama El Real ini.

“Jadi ini tak melulu soal kemenangan, tapi bagaimananya. Ini yang memengaruhi masa jabatan pelatih. Meskipun, tidak ada yang sepenuhnya aman di posisi mereka, apakah dia pemain ataupun pelatih,” Toni Kroos mengatakan dalam siniar Einfach mal Luppen.

Xabi Alonso menggantikan Carlo Ancelotti, dengan menyepakati kontrak sampai 2028. Start positif Real Madrid bersama Alonso akan kembali diuji di akhir pekan ini dengan laga kandang kontra Mallorca (30/8).

(rin/ran)



Sumber : sport.detik.com

Barcelona Masih Tangguh, Madrid Tak Akan Mudah Juara


Madrid

Toni Kroos meyakini, Real Madrid tak akan mudah meraih titel juara di 2025/2026. Barcelona masih tangguh, ditambah banyak pesaing di kompetisi Eropa.

Madrid jelas mengusung misi juara setelah nirgelar di musim lalu. Los Blancos finis kedua di bawah Barca di Liga Spanyol, kalah lagi dari rivalnya itu di final Copa del Rey, dan terhenti di delapan besar Liga Champions.

Di bursa musim panas ini, Madrid melakukan perubahan cukup besar diawali dengan masuknya Xabi Alonso di kursi pelatih. Pemain-pemain muda didatangkan seperti Dean Huijsen, Trent Alexander-Arnold, dan Franco Mastantuono. Pemain-pemain veteran macam Luka Modric, Lucas Vazquez dilepas, Dani Ceballos juga dilaporkan segera angkat kaki.


Tujuan Real Madrid jelas, yakni merebut titel juara LaLiga dari Barcelona dan sukses di Liga Champions. Akan tetapi, Barca juga toh tidak mengalami perubahan berarti dari saat memenangi treble domestik. Ditambah, persaingan lebih berat menanti El Real untuk memenangi titel Eropa ke-16.

“Percuma membicarakan soal musim lalu,” ceplos mantan gelandang top Madrid Toni Kroos dalam siniar Einfach mal Luppen.

“Toh tidak akan mudah memenangi titel juara. Barcelona masih kuat, dan Liga Champions sulit: Real Madrid, Barca, Liverpool, City, Bayern, PSG, Arsenal…”

Xabi Alonso menandai debutnya melatih Real Madrid di Liga Spanyol dengan kemenangan 1-0 atas Osasuna. Madrid menunjukkan kemajuan usai menang 3-0 atas tim promosi Real Oviedo. Kroos enggan memberikan penilaian mengenai performa mantan klubnya itu.

“[Mereka] memainkan sepakbola lebih baik, tapi masih terlalu dini untuk menilainya. Pekan lalu memang sebuah permainan yang bagus, tapi masih terlalu awal untuk membuat penilaian akhir,” lugas Toni Kroos, yang diwartakan AS.

(rin/ran)



Sumber : sport.detik.com