Tag Archives: transformasi digital

9 Cara Aman Transaksi Pakai BRImo

Jakarta

BRImo adalah salah satu super app banking yang banyak digunakan orang. Ini dia sembilan cara aman bertransaksi memakai aplikasi BRImo.

Dilansir dari situs resmi BRI, Senin (25/11/2024) BRImo adalah cara BRI melakukan transformasi digital untuk memudahkan nasabah bertransaksi kapan pun dan dimana pun. Mereka dapat bertransaksi dengan mudah menggunakan QRIS hingga EDC merchant BRI.

BRImo memiliki lebih dari 36 juta pengguna di dalam dan termasuk juga di luar negeri. Dikutip dari detikFinance, BRImo juga memfasilitasi kebutuhan transaksi lintas negara melalui fitur transfer internasional ke lebih dari 160 negara, serta pembayaran QR di luar negeri.


BRImo menawarkan fitur lengkap dari seluruh channel di ATM, internet banking BRI web, SMS banking dan internet banking BRI mobile serta memperluas kerja sama dengan biller-biller agregator untuk memenuhi kebutuhan nasabah.

Bagi calon nasabah, BRI pun memberikan kemudahan. Pembukaan rekening pun bisa dilakukan melalui BRImo. Tapi dengan segala kemudahan itu, bukan artinya nasabah abai dan lengah saat bertransaksi dengan BRImo.

Bertransaksi memakai aplikasi BRImo, tentunya tetap harus mempertimbangkan kehati-hatian, waspada dan mencari cara-cara yang aman. Dari laman resmi BRImo, berikut ini adalah tipsnya:

1. Download BRImo dari tempat yang resmi

Untuk pengguna pertama, jangan terbujuk untuk mendownload dari tempat yang tidak jelas. Hati-hati dengan jebakan laman abal-abal atau menyerupai asli.

Unduhlah aplikasi BRImo dari tempat yang resmi di Google Play Store, App Store atau Huawei App Gallery.

2. Hindari WiFi publik saat transaksi dengan BRImo

Pakailah jaringan internet yang aman jika bertransaksi dengan aplikasi BRImo. Anda bisa memakai jaringan internet seluler atau WiFi di rumah sendiri.

Hindarilah memakai WiFi publik yang gratisan misalnya di stasiun, bandara, pelabuhan, terminal, mall dll. WiFi publik rentan soal keamanan dan mudah disusupi penjahat siber.

3. Jangan gunakan User ID dan Password yang mudah ditebak

Kebiasaan kita adalah memakai password yang gampang diingat, tapi gampang ditebak orang lain. Hindari password yang terkait dengan informasi kehidupan pribadi.

Baiknya, carilah password yang acak dan tidak terkait kehidupan pribadi, tapi tetap bisa Anda ingat. Misalnya saja lirik lagu, atau judul film. Jangan lupa kombinasi huruf besar, huruf kecil, angka dan tanda baca.

Anda bisa memakai password manager, jika khawatir lupa dengan password sendiri.

4. Hindari pemakaian tanggal lahir untuk PIN BRImo

Ingat ya, jangan pakai tanggal lahir sebagai PIN BRImo, karena rawan dibobol. Pilihlah angka lain yang bisa Anda ingat misalnya karena ada momen khusus. Cara lainnya adalah, bikin kombinasi angka yang mudah Anda ingat polanya di keypad smartphone.

5. Rahasiakan User ID, Password dan PIN dari orang lain

Ini sudah mutlak. User ID, Password dan PIN adalah informasi yang harus kita simpan sendiri. Jangan dibagi kepada orang lain, apapun bujuk rayu mereka.

Ingat, petugas bank bahkan tidak menanyakannya. Jadi untuk apa data ini dibagi dengan orang lain.

6. Ubah Password dan PIN secara rutin

Mungkin malas rasanya, tapi mulailah biasakan mengubah password dan PIN secara rutin. Hal ini untuk meningkatkan kualitas keamanan aplikasi perbankan kita dan semakin menjauhkan dari risiko kebobolan.

7. Periksa mutasi rekening secara rutin

Memeriksa mutasi rekening secara rutin perlu dilakukan untuk mengecek apakah selama ini transaksi yang kita lakukan dengan BRImo berlangsung normal dan wajar. Kalau ada transaksi yang mencurigakan atau Anda merasa tidak melakukannya, segera hubungi pihak bank.

8. Aktifkan SMS Notifikasi di kantor BRI terdekat

Jika Anda hendak mengaktifkan SMS notifikasi pertama kalinya untuk aplikasi BRImo, baiknya itu dilakukan di kantor BRI terdekat. Jika seandainya ada masalah, Anda bisa segera ditangani costumer service BRI dengan segera.

9. Pastikan Log Out sempurna saat selesai memakai BRImo

Rata-rata orang sekarang punya kebiasaan membuka banyak aplikasi sekaligus di smartphone. Namun jika salah satunya adalah aplikasi bank, berhati-hatilah.

Biasakan untuk log out atau menutup aplikasi dengan sempurna setelah selesai memakai BRImo. Hal ini sebagai tindakan preventif jika seandainya smartphone kita hilang, jatuh, dicopet yang artinya ada risiko berpindah tangan. Dengan begitu, kita menutup kemungkinan orang yang mendapatkan smartphone kita bisa langsung membuka aplikasi BRImo.

Itulah tadi 9 cara aman transaksi memakai BRImo. Semoga tipsnya bermanfaat!

(fay/fyk)



Sumber : inet.detik.com

Cara India Memajukan Anak Mudanya di Bidang Teknologi: Transformasi Digital


Jakarta

Dunia tengah bergerak ke arah kemajuan teknologi yang terus berinovasi. Kondisi ini turut dimanfaatkan oleh negara dengan populasi terbesar di dunia yakni India.

India memiliki jumlah pengguna internet terbesar kedua di dunia dengan lebih dari 800 juta pengguna per 2024. Ini menandakan bahwa India memiliki sumber daya manusia besar yang melek teknologi.

Namun, populasi yang sangat besar dan wilayah geografis yang luas, menjadi tantangan tersendiri bagi India. Lalu, bagaimana India mengatasinya?


Transformasi Digital

Menurut laporan World Economic Forum (WEF), Pemerintah India tengah fokus mendorong pembangunan merata selama dekade terakhir. Pemerintah juga berupaya keras membangun tata kelola pemerintahan yang baik untuk berkontribusi pada pengentasan kemiskinan multidimensi.

Salah satunya, dilakukan dengan pendekatan teknologi. India telah menganggap teknologi berfungsi sebagai jembatan, sehingga bisa dimanfaatkan untuk transformasi industri, ekonomi, dan masyarakat yang adil dan berpusat pada manusia.

Pemerintah melakukannya dengan transformasi digital. India ingin memanfaatkan sumber daya manusia yang besar untuk mengembangkan bakat inovasi generasi masa depannya.

Seiring waktu, perkembangan pesat mulai terjadi di India. Kemajuan pesat dalam Infrastruktur Publik Digital (DPI) telah menunjukkan kepemimpinan India dalam inovasi digital dan menawarkan model yang adaptif bagi dunia. Untuk mempertahankan pertumbuhannya di era digital, bahkan India terus berinvestasi besar-besaran dalam infrastruktur generasi mendatang.

Mereka memiliki inisiatif “Make in India” yang bisa berkembang menjadi “Make Smart in India”, di mana AI, robotika, dan analitik data menggerakkan pabrik-pabrik. Terlebih, seiring dengan semakin meluasnya penggunaan teknologi baru seperti AI, IoT, dan 5G, permintaan semikonduktor seperti yang telah dikembangkan India, diperkirakan akan melonjak.

Industri semikonduktor ini dapat menjadi penentu penting bagi kesuksesan India di era mendatang. Dengan investasi yang terarah, promosi bakat, dan kolaborasi internasional yang kuat, India diprediksi dapat memperluas posisinya di pasar semikonduktor global.

Teknologi dalam Pendidikan

Studi menunjukkan bahwa sistem pendidikan India masih beroperasi dengan metode tradisional. Namun, transformasi digital membuat teknologi modern perlahan-lahan mengubah wajah pendidikan di India.

Menurut laporan Varthana, teknologi memungkinkan instruktur/pengajar dan siswa untuk belajar lebih baik. Dua contohnya yaitu kelas pintar dan pembelajaran personal yang didukung oleh artificial intelligence (AI).

Teknologi digital, platform internet, dan perangkat pembelajaran interaktif telah banyak mengubah dunia pengajaran dan pembelajaran. Metode ‘baru’ ini semakin memudahkan lebih banyak anak-anak di India untuk bersekolah.

Penggunaan smartphone yang terjangkau, koneksi internet, dan platform digital dapat mengakses materi pembelajaran, bahkan dari daerah pedesaan. Kursus daring, buku elektronik, dan aplikasi pendidikan memungkinkan siswa bisa belajar dengan kecepatan mereka sendiri, di mana pun mereka tinggal atau berapa pun uang yang mereka miliki.

Selain itu, pembaca layar dan buku audio telah beredar di India sebagai contoh teknologi canggih yang membantu siswa penyandang disabilitas belajar lebih baik. Di India, teknologi tidak hanya mengajarkan topik atau mata pelajaran penting, tapi mengubah kebiasaan belajar siswa menjadi lebih adaptif.

Melalui revolusi digital ini, AI bisa membantu dengan menganalisis pola belajar siswa. AI menyarankan pelajaran yang dipersonalisasi, melacak kemajuan, dan memberikan umpan balik. Dengan demikian, setiap siswa mendapatkan pengalaman belajar yang unik dan sesuai dengan kebutuhan mereka.

Model baru seperti laboratorium virtual juga memungkinkan siswa melakukan eksperimen sains secara digital. Laboratorium virtual menawarkan pengalaman yang mendekati nyata dan sangat cocok untuk sekolah yang tidak memiliki laboratorium fisik.

Meski begitu, India tetap masih menghadapi kendala karena akses dan luasnya geografis mereka. Namun, pemerintah terus berkomitmen dalam teknologi dan pendidikan untuk generasi mendatang.

Pada daerah yang memiliki kendala seperti ketersediaan internet dan listrik, program pemerintah seperti PM eVidya dan penggunaan TV dan radio, turut membantu siswa di daerah pedesaan.

Generasi Muda Mahir Mengadopsi Teknologi Digital Baru

India benar-benar menunjukkan keseriusannya dalam membangun sumber daya maju di masa depan. Mereka memprioritaskan pengembangan talenta melalui program pendidikan khusus, kemitraan dengan perusahaan teknologi global, dan investasi dalam pendidikan STEM atau Sains (Science), Teknologi (Technology), Teknik (Engineering), dan Matematika (Mathematics).

Kurikulum terus dikembangkan untuk memasukkan AI, pembelajaran mesin, dan ilmu data sebagai mata pelajaran inti. Sementara program pelatihan vokasi disesuaikan untuk membekali tenaga kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan di era digital.

Kampus-kampus bidang teknologi di India juga mulai menancapkan prestasinya di kancah global. Setidaknya, ada empat kampus yang masuk top 60 dunia versi Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings (WUR) 2025 yakni Indian Institute of Technology Delhi (IITD), Indian Institute of Technology Bombay (IITB), Indian Institute of Technology Madras (IITM), dan Indian Institute of Technology Kharagpur (IIT-KGP).

Dengan usaha dan komitmen selama dekade terakhir, lebih dari separuh penduduk India berusia di bawah 30 tahun, telah mahir dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan teknologi digital baru. Negara ini juga menjadi tuan rumah ekosistem start-up yang kuat, dengan lebih dari 110 unicorn dan sekitar 130.000 start-up yang mendorong inovasi di berbagai sektor.

India juga memiliki pusat inovasi seperti Silicon Valley di Amerika Serikat sebagai kekuatan di bidang teknologi. Empat pusat teknologi terbesar di India ada di kota Bangalore, Hyderabad, Chennai, dan Thiruvananthapuram.

Maka tak heran jika saat ini, ada banyak tokoh keturunan India yang menjadi pemimpin perusahaan tingkat global, termasuk bidang teknologi. Sebut saja Satya Nadella (CEO Microsoft), Sundar Pichai (CEO Alphabet-Google), Neal Mohan (CEO Youtube), Shantanu Narayen (CEO Adobe), hingga Laxman Narasimhan (CEO Starbucks).

(faz/nwk)



Sumber : www.detik.com

India Jadi Negara dengan Lulusan STEM Terbanyak, Anak Diajarkan Teknologi Sejak Dini



Jakarta

Jurusan bidang sains, teknologi, engineering (teknik), dan matematika atau STEM diprediksi menjadi yang paling menjanjikan di masa depan. Lulusannya banyak dibutuhkan hampir di semua industri.

Menurut data yang dikumpulkan oleh Institut Statistik UNESCO tahun 2022, India menjadi negara dengan lulusan STEM terbanyak. Persentase mahasiswa yang memilih STEM mencapai 34 persen dari populasi sekitar 1,4 miliar jiwa (per 2022). Jumlahnya sama dengan 476 juta mahasiswa.

Meski begitu, data ini belum memasukkan China dalam daftar. Berdasarkan data World Economic Forum pada 2016, China menghasilkan 4,7 juta lulusan STEM tiap tahunnya.


Negara dengan Lulusan STEM Terbanyak di Dunia Versi UNESCO

Berdasarkan persentasenya, negara teratas yang menghasilkan lulusan STEM yakni Malaysia. dengan 43,5 persen, disusul Tunisia dengan 37,9 persen. Uni Emirat Arab menyusul dengan 36,2 persen dan Jerman dengan 35,8 persen.

Namun, jika dihitung berdasarkan jumlahnya, India dengan populasinya yang terbanyak, paling unggul dibanding yang lain. Berikut daftar negara dengan persentase lulusan STEM terbanyak menurut data UNESCO.

1. Malaysia (43,5 persen)

2. Tunisia (37,9 persen)

3. Uni Emirat Arab (36,2 persen)

4. Jerman (35,8 persen)

5. Belarus (34,6 persen)

6. India (34 persen)

7. Korea Selatan (30,2 persen)

8. Inggris Raya (22,8 persen)

9. Amerika Serikat (19,6 persen)

10. Brasil (17,5 persen)

Sebelumnya pada 2020, data dari The Center for Security and Emerging Technology (CSET) melaporkan India menjadi negara kedua di dunia yang menghasilkan lulusan STEM dengan jumlah 2,55 juta orang. India hanya kalah dari China yang menghasilkan 3,57 juta orang lulusan STEM.

Kenapa India Begitu Melek dengan STEM?

Dalam beberapa dekade terakhir, India mengalami transformasi sumber daya manusia, terutama di bidang teknologi. Salah satu awalnya dari kelompok imigran yang pergi ke Amerika Serikat.

Sejak 1960-an, orang-orang yang berpendidikan tinggi di India seperti ilmuwan, insinyur, doktor, dan sebagian besar pemrogram mulai datang ke AS. Mereka yang ke AS termasuk orang India kasta atas yang mampu kuliah di perguruan tinggi ternama, demikian menurut laporan BBC.

Seiring waktu, kualitas orang-orang India diakui di AS. Perlahan, perusahaan di AS mengembangkan pabriknya ke India.

Industri bidang teknologi di India pun mulai berkembang. Pada 1990-an, pemerintahan India mulai membangun pusat-pusat teknologi untuk kemajuan industri tersebut.

Industri teknologi terus berkembang hingga merambah ke dunia pendidikan. Karena keterampilan bidang STEM terus dibutuhkan, semakin banyak lulusan teknik dan ilmu komputer di India.

Sampai akhirnya, India memiliki kekuatan pusat teknologi seperti Silicon Valley yang ada di AS. Pusat inovasi dan teknologi terbesar di India antara lain di wilayah Bangalore, Hyderabad, Chennai, dan Thiruvananthapuram.

Pada 2020, India juga memiliki perusahaan besar bidang teknologi dengan pendapatan terbesar, antara lain Tata Consultancy Services (USD23 miliar), Infosys (USD13 miliar), Wipro (USD11 miliar), HCL Technologies (USD6 miliar), hingga Tech Mahindra (USD5,3 miliar).

Anak Sekolah di India Diajarkan STEM sejak Dini

Dengan ekosistem yang saling mendukung antara pemerintah, industri, dan pendidikan, anak-anak di India terus tertarik dengan bidang STEM. Anak-anak di sekolah telah tertarik STEM sejak dini.

Menurut penelitian yang dilaporkan Ecole Globale International Girl’s School, India anak-anak tersebut mulai menunjukkan minat di bidang STEM sekitar usia delapan tahun. Hal ini disebabkan oleh ketertarikan mereka pada teknologi, gawai, dan alat-alat teknologi lainnya.

Pendidikan STEM telah dianggap sebagai bidang yang bisa mengajarkan siswa cara berpikir kritis tentang masalah dan menghasilkan solusi yang berguna bagi semua orang yang terlibat, termasuk diri mereka sendiri.

Dengan berfokus pada metode pembelajaran kreatif seperti pembelajaran berbasis bermain atau pembelajaran berbasis proyek, India dapat mengajarkan siswa cara berpikir kreatif tentang solusi.

Gerakan yang dikenal sebagai ‘transformasi digital’ ini kemudian semakin menguat di India. Semakin banyak sekolah yang fokus untuk memasukkan pelajaran STEM ke dalam kurikulum di semua jenjang pendidikan.

Reformasi ini bertujuan untuk membekali siswa dalam menghadapi isu-isu sosial yang kompleks, seperti transformasi digital dan perubahan iklim, serta meningkatkan daya kerja dan mempersiapkan mereka untuk pekerjaan STEM.

Maraknya program studi STEM menawarkan peluang yang layak untuk mendorong inovasi, kreativitas, dan kemakmuran ekonomi dalam beberapa dekade mendatang seiring negara ini merangkul revolusi pendidikan STEM di India.

Pendidikan juga memasukkan artificial intelligence (AI), pembelajaran mesin, dan ilmu data sebagai mata pelajaran inti. Di sisi lain, program pelatihan vokasi disesuaikan untuk membekali tenaga kerja dengan keterampilan yang dibutuhkan untuk pekerjaan di era digital.

Di pendidikan tinggi, beberapa kampus bidang teknologi di India mulai tersorot di kancah global. Setidaknya, ada empat kampus yang masuk top 60 dunia versi Quacquarelli Symonds (QS) World University Rankings (WUR) 2025, yakni Indian Institute of Technology Delhi (IITD), Indian Institute of Technology Bombay (IITB), Indian Institute of Technology Madras (IITM), dan Indian Institute of Technology Kharagpur (IIT-KGP).

Dengan usaha dan komitmen selama dekade terakhir, lebih dari separuh penduduk India berusia di bawah 30 tahun telah mahir dalam mengadopsi dan beradaptasi dengan teknologi digital baru. Tak heran, lulusan STEM di India terus meningkat dari tahun ke tahun.

Negara ini juga telah menjadi tuan rumah ekosistem start-up yang kuat. Lebih dari 110 unicorn dan sekitar 130.000 start-up yang berdiri mendorong inovasi di berbagai sektor.

(faz/twu)



Sumber : www.detik.com

Telkomsat-Kemenkes Sepakat Hadirkan Telehealth Berbasis AI Nasional


Jakarta

PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) memperkuat perannya dalam transformasi digital sektor kesehatan nasional dengan menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) bersama Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes).

Perjanjian tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Telkomsat Lukman Hakim Abd Rauf dan Kepala Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) Kemenkes Eko Sulistijo di kantor Kemenkes, Kuningan, Jakarta, dan disaksikan langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono.

Dalam kerja sama ini, Telkomsat mengimplementasikan AI Telehealth Gateway, solusi terintegrasi yang memadukan konektivitas satelit berkeandalan tinggi, layanan telehealth, dan teknologi kecerdasan buatan (AI). Solusi ini dirancang untuk mempercepat konsultasi medis jarak jauh, memperkuat proses rujukan berbasis data, serta menghadirkan analitik kesehatan yang akurat, terutama di wilayah yang belum terjangkau jaringan terestrial.


“Teknologi berperan penting dalam mentransformasi layanan kesehatan, dan hal ini sejalan dengan program Kementerian Kesehatan. Teknologi bukan hanya milik kota besar, tapi untuk semuanya,” ujar Wamenkes Dante Saksono dalam keterangan tertulis, Kamis (23/10/2025).

“Kolaborasi ini agar dikawal bersama, dan selanjutnya bisa dievaluasi dan dikembangkan,” tambahnya.

Langkah Strategis Dukung Kesehatan Digital Indonesia

Kerja sama ini menjadi bagian dari langkah sinergis Telkomsat untuk memperluas manfaat konektivitas satelit dan layanan telehealth di seluruh Indonesia. Sebelumnya, Telkomsat juga telah menandatangani nota kesepahaman dengan sejumlah pemerintah provinsi, sebagai upaya memastikan layanan digital kesehatan dapat menjangkau daerah terpencil.

“Kami menyampaikan apresiasi kepada seluruh tim Pusdatin Kemenkes. Telkomsat hadir full team untuk memberikan dukungan terbaik agar kerja sama ini berdampak nyata pada peningkatan layanan kesehatan,” kata Lukman Hakim Abd Rauf, Direktur Utama Telkomsat.

Lukman menambahkan, kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan layanan kesehatan yang inklusif, efektif, dan berkeadilan bagi seluruh masyarakat Indonesia.

“Sebelumnya kami telah menandatangani MoU dengan gubernur di beberapa provinsi, di mana setiap daerah sama-sama berharap konektivitas satelit, layanan telehealth, dan AI dapat membantu masyarakat. Berikutnya, manfaat layanan ini akan kami perluas ke puskesmas dan fasilitas kesehatan di seluruh Indonesia, dengan target mulai bergulir pada 2025,” jelasnya.

Tahapan Implementasi dan Proof of Concept (PoC)

Pasca penandatanganan PKS, Telkomsat bersama mitra strategisnya Teleport Access Service (TAS) akan segera mengeksekusi tahapan implementasi, instalasi, dan uji konsep (Proof of Concept/PoC). Setelah tahap PoC berjalan, para pihak akan menyiapkan penguatan model operasional, program pelatihan tenaga kesehatan, hingga penjaminan mutu layanan agar sistem telehealth dapat beroperasi secara berkesinambungan.

Selain memperkuat konektivitas, fokus pengembangan diarahkan pada integrasi sistem data, ketersediaan perangkat medis digital, dan tata kelola layanan kesehatan berbasis data.

Kemenkes menargetkan pemanfaatan AI Telehealth Gateway dapat mempercepat digitalisasi layanan kesehatan nasional, termasuk memperkuat jaringan puskesmas dan fasilitas kesehatan primer di seluruh Indonesia.

Inisiatif ini juga sejalan dengan pilar transformasi kesehatan Kemenkes dalam meningkatkan efisiensi, pemerataan, dan kualitas layanan melalui pemanfaatan teknologi.

Turut hadir dalam acara tersebut, Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Ekonomi Kesehatan Drs. Bayu Teja Muliawan, jajaran direksi dan senior leaders Telkomsat, serta Direktur Utama TAS Michael Kuo sebagai mitra strategis implementasi.

(agt/rns)



Sumber : inet.detik.com

Pelayanan BPKB Tinggalkan Cara Lama: Elektronik, Cek Fisik Digital



Jakarta

Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri sedang melatih sumber daya manusia yang adaptif menghadapi transformasi digital layanan kepolisian, termasuk penerapan BPKB elektronik.

Menurut Kasubdit BPKB Direktorat Registrasi dan Identifikasi (Ditregident) Korlantas Polri, Kombes Pol Sumardji, pelayanan BPKB ke depan tidak konvensional lagi. Dengan adanya BPKB elektronik, pencatatan kendaraan akan dilakukan secara digital.

“Kegiatan ini (sertifikasi petugas) urgensinya bagaimana seluruh anggota ini bisa mempunyai kompetensi khususnya di bidang pelayanan BPKB,” kata Sumardji dikutip dari YouTube NTMC Polri.


“Pelayanan BPKB ini sekarang sudah tidak konvensional lagi. Sudah berkaitan erat dengan elektronik, online system. Contoh misalkan pelayanan cek fisik digital, contoh pelayanan arsip digital, contoh pelayanan BPKB elektronik, semuanya sudah by sistem. Semua sudah digitalisasi,” kata dia.

Sumardji mengatakan ke depannya akan ada cek fisik kendaraan secara digital. Jadi, cek fisik kendaraan tidak perlu menggesek nomor rangka dan nomor mesin kendaraan, tapi tinggal difoto menggunakan alat khusus yang mendokumentasikan nomor rangka dan nomor mesin kendaraan.

“Kenapa ada cek fisik digital? Satu, karena kita tahu di cek fisik itu banyak hal yang membuat masyarakat itu selalu komplain. Apalagi kalau berkaitan dengan cek fisik-cek fisik yang notabenenya kendaraan-kendaraan tua, terus kendaraan-kendaraan bus, truk dan sebagainya. Sehingga di tahun 2025 ini Bapak Kakorlantas, Bapak Dirregident di bawah subdit BPKB, itu menelurkan inovasi berupa cek fisik digital,” jelas Sumardji.

“Caranya dengan kamera. Kalau dulu orang cek fisik itu kan gesek (nomor rangka dan nomor mesin), nanti nggak, cukup difoto aja,” kata Sumardji.

Adanya cek fisik digital ini juga bertujuan untuk mempercepat proses pengurusan kendaraan. Harapannya, ke depan semua polda dan polres sudah memiliki alat cek fisik digital tersebut. Taka kalah penting yaitu pelatihan untuk sumber daya manusia yang adaptif dengan teknologi.

Dalam pelaksanaan sertifikasi, peserta diuji melalui dua tahapan utama, yakni uji kompetensi pemeriksaan fisik kendaraan R2 maupun R4 dan uji kompetensi penerbitan BPKB. Kedua tahapan ini menjadi indikator penting untuk menilai kemampuan peserta dalam menerapkan sistem pelayanan digital yang terintegrasi melalui Electronic Registration and Identification (ERI).

(riar/lua)



Sumber : oto.detik.com