Tag Archives: turun hujan

5 Doa saat Hujan, Bisa Dibaca agar Membawa Keberkahan


Jakarta

Hujan menjadi rahmat yang didatangkan oleh Allah SWT untuk manusia dan makhluk hidup bumi. Ketika hujan, Muslim disarankan untuk membaca doa ini.

Masriyah Amva dalam buku Indahnya Doa Rasulullah Bagiku menjelaskan, hujan menjadi salah satu dari tanda kebesaran Allah SWT. Air menjadi salah satu faktor yang sangat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman.

Menurut studi yang dilakukan oleh Muhammad Rizky Septian Mahasiswa UIN Sunan Gunung Djati Bandung dalam buku Hukum Islam Agroteknologi: Studi Takhrij dan Syarah Hadis menuliskan penjelasan hadits Nabi tentang manfaat hujan terhadap tanaman:


Nabi SAW ketika melihat turunnya hujan, beliau mengucapkan, ‘Allahumma shoyyiban nafi’an’, (Ya Allah turunkanlah kepada kami hujan yang bermanfaat). (HR Bukhari No. 1032)

Meskipun begitu, hujan juga bisa mendatangkan banjir. Sehingga kita senantiasa berdoa kepada Allah SWT agar diberikan hujan yang bermanfaat.

Hal yang perlu dilakukan saat turun hujan lebat adalah berdoa, bukan dengan mengeluh atau marah-marah. Ingatlah bahwa yang menurunkan hujan adalah Allah SWT. Dan yang memberi rahmat hingga menimpakan bencana dengan hujan adalah Allah SWT. Jadi, mohonlah kebaikan hujan dan mintalah perlindungan kepada Allah SWT.

Doa-doa ketika Hujan

Ada beberapa doa yang bisa Muslim baca ketika hujan mengguyur wilayah tempat tinggal kita. Berikut bacaannya:

1. Doa saat Hujan Turun

Saat hujan turun, Rasulullah SAW membaca doa ini. Muslim dapat membacanya agar diberikan keberkahan saat turun hujan. Berikut doa saat turun hujan yang dikutip dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit karya H Hamdan Hamedan:

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَيِّبًا نَافِعًا

Arab latin: Allahummaj’alhu shayyiban naafi’an.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat.”

2. Doa saat Hujan Lebat

Atau bisa juga membaca doa berikut ketika hujan turun lebat:

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Arab latin: Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.”

3. Doa saat Hujan Disertai Petir

Ketika hujan lebat disertai dengan petir, Muslim bisa membaca doa berikut sebanyak tiga kali:

سُبْحانَ الَّذي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالمَلائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

Arab latin: Subhaanal ladzii yusabbihur ra’du bihamdihii wal malaa-ikatu min khiifatih.

Artinya: “Mahasuci Allah, Yang petir bertasbih dengan memuji kepada-Nya, dan para malaikat takut kepada-Nya.”

4. Doa saat Hujan Disertai Angin Kencang

اَللهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَمَا اُرْسِلَتْ بِهِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا وَشَرِّمَا اُرْسِلَتْ بِهِ

Arab latin: Allaahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih.

Artinya: “Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya,”

5. Doa setelah Turun Hujan

Dalam kitab Al-Adzkar yang ditulis Imam Nawawi yang diterjemahkan Ulin Nuha, disebutkan doa setelah turun hujan:

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Arab latin: Muthirnaa bi-fadhlillaahi wa rahmatih.

Artinya: “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”

(lus/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Minta Hujan Sesuai Sunnah kepada Allah SWT untuk Berbagai Situasi


Jakarta

Ada macam alasan mengapa kita bisa melakukan doa minta huna, mulai dari kebutuhan akan air untuk pertanian hingga pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Hal ini juga dicontohkan oleh Rasulullah SAW, untuk menunjukkan bagaimana seharusnya kita berdoa dengan penuh harapan dan iman.

Mengutip buku edisi Indonesia: Tafsir dan Makna Doa-Doa dalam Al-Qur’an oleh Andi MuhammadSyahril, seorangmuslim diperbolehkan untuk minta hujan.

Sebagaimana diriwayatkan oleh Al-Baihaqi dari Anas bin Malik bahwa Umar bin Al-Khatab yang memohon turunnya hujan saat musim kemarau berkepanjangan dengan perantara Al-Abbas bin Abdul Muthalib,


“Ya Allah, dahulu kami memohon turunnya hujan dengan perantara Nabi-Mu saat ia hidup, lalu Engkau menurunkan hujan kepada kami. Maka, pada hari ini kami memohon turunnya dengan perantara pamannya Nabi-Mu, maka turunkanlah kepada kami hujan.” Lalu hujan turun untuk mereka.”

Doa minta hujan sesuai sunnah mengajarkan kita cara meminta pertolongan kepada Allah dengan penuh keyakinan dan kerendahan hati. Simak beberapa doa minta hujan sesuai sunnah Rasulullah SAW di bawah ini.

1. Doa Minta Hujan yang Berkah

Dilansir laman Nahdlatul Ulama (NU), diriwayatkan oleh Abu Dawud, berikut adalah doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW untuk meminta hujan yang menyuburkan, bermanfaat, dan tidak membahayakan.

اللهمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا, نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلًا غَيْرَ أٰجِلٍ

Allaahummasqinaa ghaitsan mughiitsan marii-an marii’an naafi’an ghaira dharrin ‘aajilan ghaira aajil.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda.”

Dalam buku Doa dan Zikir Sepanjang Tahun oleh H. Hamdan Hamedan, MA, disebutkan bahwa kala itu ada sekelompok orang datang sambil menangis ke Rasulullah SAW.

Mereka meminta Rasulullah SAW untuk berkenan berdoa agar turun hujan. Kemudian, Rasulullah SAW mengucapkan doa tersebut dan hujan pun turun.

2. Doa Minta Hujan yang dipanjatkan Rasulullah SAW

Dalam riwayat Imam Malik bin Anas, Rasulullah SAW membaca doa turun hujan ini untuk hamba-hamba Allah, dan binatang-binatang ciptaan-Nya, serta dihidupkannya lagi negeri yang sebelumnya mati karena kekeringan.

اللهمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan kepada hamba-hamba-Mu dan binatang-binatang (ciptaan)-Mu, sebarkanlah rahmat-Mu dan hidupkanlah negeri-Mu yang sebelumnya mati.”

Setelah diturunkannya hujan, kita juga harus berdoa agar hujan yang diturunkan oleh Allah SWT menjadi sebuah keberkahan.

3. Doa Minta Hujan Lebat

Diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Rasulullah SAW juga pernah memanjatkan doa agar turun hujan berikut ini:

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهمَّ أَنْتَ اللهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ الْغَنِيُّ, وَنَحْنُ الْفُقَرَاءُ أَنْزِلْ عَلْيْنَا الْغَيْثَ وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ لَنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَي حِيْنٍ

Artinya: “Segala puji milik Allah, Tuhan seluruh semesta, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Tuhan yang menguasai hari pembalasan. Ya Allah, Engkau adalah Allah, tiada Tuhan kecuali Engkau yang Maha Kaya, sedangkan kami makhluk yang membutuhkan, turunkanlah hujan pada kami dan jadikanlah apa yang Engkau turunkan kepada kami sebagai kekuatan dan pencapaian hingga akhir masa.”

إنكم شكوتم جدب دياركم واستئخار المطر عن إبان زمانه عنكم وقد أمركم الله سبحانه أن تدعوه ووعدكم أن يستجيب لكم

Artinya: “Sesungguhnya kalian mengeluhkan gersangnya tanah-tanah kalian dan terlambatnya hujan dari masa biasanya. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kalian untuk berdoa kepada-Nya, dan menjanjikan akan mengabulkan (doa) kalian.”

Doa tersebut dipanjatkan oleh Rasulullah, ketika banyak orang mengeluh karena keterlambatan hujan yang mengakibatkan ketandusan tanah-tanah mereka.

Mendengar hal tersebut, Rasulullah SAW kemudian meminta mereka untuk menyediakan mimbar dan meletakannya di masjid.

Rasulullah SAW berjanji akan menemui mereka lagi nanti. Sayyidah ‘Aisyah berkata: “Nabi akan menemui mereka setelah matahari terbit. Beliau duduk di atas mimbar, sambil mengucapkan takbir, tasbih, dan tahmid, dan berkata (kepada mereka):

إنكم شكوتم جدب دياركم واستئخار المطر عن إبان زمانه عنكم وقد أمركم الله سبحانه أن تدعوه ووعدكم أن يستجيب لكم

“Sesungguhnya kalian mengeluhkan gersangnya tanah-tanah kalian dan terlambatnya hujan dari masa biasanya. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kalian untuk berdoa kepada-Nya, dan menjanjikan akan mengabulkan (doa) kalian.”

Kemudian, Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya lalu membalikkan tubuh ke arah orang-orang itu. Setelah itu, beliau melaksanakan salat 2 rakaat.

Pada setiap rakaat tersebut Rasulullah SAW membaca, “Mâ syâ’allâh” dan “Subhânallâh”. Tak lama, suara guntur terdengar dan hujan pun turun dengan lebat hingga memenuhi masjid.

Melihat hal tersebut, Rasulullah pun tersenyum lebar hingga terlihat gigi gerahamnya saat melihat orang-orang bergegas pulang ke rumah mereka masing-masing.

Rasulullah SAW berkata:

أشهد أن الله علي كل شيء قدير وأني عبد الله ورسوله

Artinya: “Aku bersaksi bahwa Allah berkuasa atas segala sesuatu, dan sesungguhnya aku adalah hamba Allah dan utusan-Nya.” (Imam Abu Bakr al-Thurthusyi, al-Du’â al-Ma’tsûrât wa dâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ittibâ’uhu wa Ijtinâbuhu).

Doa Ketika Turun Hujan

Dikutip dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit oleh H. Hamdan Hamedan, MA, berikut adalah bacaan doa ketika hujan turun yang diriwayatkan dalam hadits Bukhari nomor 1032, dari Ummul Mukminin, Aisyah radhiyallahu ‘anha mengatakan:

اللَّهُمَّصَيِّباًنَافِعاً

Allahumma shoyyiban nafi’an

Artinya: Ya Allah, turunkan lah pada kami hujan yang bermanfaat.

hujan turun, maka bisa dilanjutkan dengan doa berikut,

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Muthirnaa bi-fadhlillaahi wa rahmatih.

Artinya: “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”

Itu tadi doa minta hujan dan doa yang dipanjatkan saat hujan turun. Semoga setiap doa kita diijabah oleh Allah SWT dan membawa keberkahan, baik bagi bumi yang kita tinggali atauput untuk kehidupan makhluk-Nya.

Wallahu a’lam.

(khq/fds)



Sumber : www.detik.com

Doa ketika Turun Hujan, Amalkan agar Terhindar dari Bencana Alam


Jakarta

Doa ketika turun hujan diamalkan muslim agar terhindar dari mara bahaya. Selain itu, doa juga dibaca dengan harapan hujan tersebut membawa berkah.

Terkait hujan dijelaskan dalam beberapa ayat suci Al-Qur’an, salah satunya surah Az-Zukhruf ayat 11:

وَالَّذِيْ نَزَّلَ مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءًۢ بِقَدَرٍۚ فَاَنْشَرْنَا بِهٖ بَلْدَةً مَّيْتًا ۚ كَذٰلِكَ تُخْرَجُوْنَ


Artinya: “Yang menurunkan air dari langit dengan suatu ukuran, lalu dengan air itu Kami menghidupkan negeri yang mati (tandus). Seperti itulah kamu akan dikeluarkan (dari kubur).”

Kumpulan Doa ketika Turun Hujan

Berikut beberapa doa ketika turun hujan yang dapat dibaca muslim seperti dinukil dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit oleh Hamdan Hamedan dan kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi yang diterjemahkan Ulin Nuha.

1. Doa ketika Turun Hujan Pertama

اللَّهُمَّ اجْعَلْهُ صَيِّبًا نَافِعًا

Arab latin: Allahummaj’alhu shayyiban naafi’an.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah hujan ini bermanfaat.”

2. Doa ketika Turun Hujan Kedua

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Arab latin: Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.”

3. Doa ketika Turun Hujan Ketiga

سُبْحانَ الَّذي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالمَلائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ

Arab latin: Subhaanal ladzii yusabbihur ra’du bihamdihii wal malaa-ikatu min khiifatih.’

Artinya: “Maha Suci Allah, Yang petir bertasbih dengan memuji kepada-Nya, dan para malaikat takut kepada-Nya.”

4. Doa ketika Turun Hujan Keempat

اَللهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَمَا اُرْسِلَتْ بِهِ وَاَعُوْذُبِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّمَا فِيْهَا وَشَرِّمَا اُرْسِلَتْ بِهِ

Arab latin: Allaahumma innii as-aluka khoirohaa wa khoiro maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih. Wa-a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiihaa wa khoiro maa ursilat bih

Artinya: “Ya Allah, saya memohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan yang ada di dalamnya, dan kebaikan yang Engkau kirim bersamanya. Dan saya berlindung kepada-Mu dari kejahatan angin ini, kejahatan yang ada di dalamnya, dan kejahatan yang Engkau kirim bersamanya,”

5. Doa ketika Turun Hujan Kelima

مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ

Arab latin: Muthirnaa bi-fadhlillaahi wa rahmatih.

Artinya: “Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah.”

Berdoa saat Hujan Tergolong Mustajab

Menukil dari buku Indahnya Doa Rasulullah Bagiku yang disusun Masriyah Amva, berdoa ketika tergolong mustajab. Hujan merupakan tanda kebesaran dan rahmat Allah SWT untuk seluruh makhluk di bumi.

Ketika hujan turun, maka pikiran dan perasaan seseorang mengalami perubahan. Jiwa lebih cepat tenggelam dalam tafakur ketika menyaksikan air hujan yang berderai.

Dari Sahl bin Sa’ad RA, Rasulullah SAW bersabda, “Dua doa yang tidak pernah ditolak, yaitu doa pada waktu azan dan doa pada waktu hujan.” (HR Hakim)

Keringanan Ibadah bagi Muslim ketika Hujan

Diterangkan dalam buku Rahasia Kedahsyatan 12 Waktu Mustajab untuk Berdoa oleh Nurhasanah Namin, ada beberapa keringanan bagi muslim dalam hal ibadah ketika turunnya hujan. Salah satunya diperbolehkan meninggalkan salat berjamaah di masjid.

Dari Abdullah bin Abbas RA berkata kepada muadzin saat hujan, “Jika engkau mengucapkan ‘Asyhadu alla ilaha illallah, asyhadu anna Muhammadar Rasulullah’, maka janganlah engkau ucapkan ‘Hayya ‘alash sholaah’. Tetapi ucapkanlah ‘Sholluu fii buyutikum’ (salatlah di rumah kalian)”

Menurut Imam Nawawi, hadits di atas menjadi dalil keringanan untuk tidak salat berjamaah saat hujan. Ini termasuk sebagai uzur atau halangan untuk meninggalkan salat berjamaah.

“Salat jamaah sebagaimana yang dipilih oleh ulama Syafi’iyyah merupakan salat yang muakkad (betul-betul ditekankan) apabila tidak ada uzur. Dan tidak mengikuti salat jamaah dalam kondisi tersebut adalah suatu hal yang disyariatkan (diperbolehkan) bagi orang yang susah dan sulit melakukannya,” tulis Imam Nawawi.

Selain itu, ketika hujan turun dengan deras muslim juga boleh menjamak salat. Abu Az Zubair dari Sa’id bin Jubair, dari Ibnu Abbas RA dia berkata,

“Rasulullah SAW pernah mengerjakan salat Dzuhur dan Ashar serta Maghrib dan Isya secara jamak, bukan dalam keadaan takut maupun safar.” Yang meriwayatkan dari Abu Az Zubair adalah Imam Malik dalam Muwatho’nya, Imam Maik mengatakan, “Aku menyangka bahwa menjamak di sini adalah ketika hujan.”

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com