Tag Archives: university

Prabowo Minta UI Masuk Top 100 Universitas Terbaik Dunia, Rektor Sorot PR Ini


Jakarta

Presiden Prabowo Subianto mengapresiasi capaian Universitas Indonesia (UI) sebagai universitas dalam negeri pertama yang masuk peringkat 200 besar dalam QS World University Rankings 2026. Ia menilai capaian ini sebagai kemajuan pendidikan tinggi nasional.

Prabowo meminta Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) beserta wakil menterinya (wamen) untuk memastikan UI ke depannya bisa masuk 100 besar universitas terbaik dunia. Upaya ini menurutnya bisa memicu perguruan tingi lain Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Gadjah Mada (UGM), dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) ikut melaju pada pemeringkatan universitas global.

“Tapi Menteri Dikti, Wamen, saya minta top 100. Bisa? Bisa? Pasti nanti akan disusul oleh ITB, UGM, ITS, dan sebagainya,” ucap Prabowo pada Sidang Kabinet Paripurna (SKP) di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025).


Berdasarkan QS WUR 2026, UI menduduki peringkat 186 pada pemeringkatan universitas global tersebut. Posisi ini naik dari capaian UI pada 2025, yang menduduki peringkat 206.

Merespons ucapan Prabowo, Rektor UI Heri Hermansyah mengatakan pengakuan dan tantangan ini menjadi PR bersama perguruan tinggi dan pemerintah.

“Ini PR kita bersama. MWA (Majelis Wali Amanat) memberikan target 160, Presiden ternyata 100. Jadi mari kita bergerak bersama,” ucapnya dalam sambutan peresmian Sekolah Pascasarjana Pembangunan Berkelanjutan (SPPB) UI di Balai Sidang UI, Rabu (22/10/2025).

PR UI untuk Masuk 100 Universitas Terbaik Dunia

Pendanaan, Ekosistem, dan Gaji-Remunerasi Dosen

Heri menilai UI dan perguruan tinggi lain bisa mencapai peringkat 100 besar universitas terbaik dunia jika didukung pendanaan dukungan untuk program dan sistem rekrutmen untuk merekrut dosen berkualitas tinggi, yang diimbangi dengan salary dan remunerasi yang baik bagi dosen bertalenta.

“Kalau tidak, mereka kabur ke luar negeri semua,” kata Heri usai peresmian SPPB UI.

Ia menambahkan, kampus juga perlu didukung penguatan ekosistem, bukan semata pendanaan. Sebab, ekosistem pendidikan tinggi perlu dapat menerobos bottleneck sistemik di pemeringkatan dunia.

Heri menjelaskan, pemeringkatan QS antara lain mengukur kinerja perguruan tinggi berdasarkan kualitas riset dan inovasi, publikasi ilmiah, dan sitasi.

“Itu proporsional dengan kualitas dosen karena publikasi ilmiah dan sitasi itu dimiliki oleh para dosen ini. Nah, jadi kita harus melakukan improvement dengan merekrut dosen-dosen yang berkualitas tinggi,” ungkapnya.

Pembenahan Sistem Rekrutmen Dosen

Ia mencontohkan, terkait SDM, sistem rekrutmen dosen harus memungkinkan talenta terbaik dari dalam maupun luar negeri mau mengajar di UI dan perguruan tinggi Indonesia lainnya.

Praktik merekrut diaspora dan dosen dari luar negeri contohnya dipraktikkan di China. Diketahui, sejumlah akademisi AS pindah ke kampus-kampus China tahun ini.

“Yang mereka rekrut itu adalah talent-talent terbaik berdasarkan kompetensi di bidang pendidikan dan inovasinya. Sementara sistem rekrutmen di universitas di Indonesia itu belum sampai ke sana,” sambungnya.

Ia menambahkan, diaspora atau dosen berkualitas dari luar negeri juga terhambat administrasi untuk mengajar di perguruan tinggi dalam negeri.

“Di kita kan nggak bisa orang masuk ke sini (sebagai) profesor lagi, tapi mulai lagi dari bawah. Nah, sistem ini harus diubah, di sini artinya (diubah) Dikti (Kemdiktisaintek), Pemerintah,” imbuhnya.

Permudah Administrasi Mahasiswa Internasional

Ia menambahkan, pemeringkatan juga mengukur reputasi perguruan tinggi. Dalam hal ini, ketika sebuah universitas ini dipandang berkualitas atau bereputasi baik, maka salah satu indikasinya adalah banyak orang asing menjadikannya kampus tujuan studi dan kampus tujuan kerja.

Untuk itu, Heri menilai UI harus menjadi pilihan pelajar dalam negeri maupun calon mahasiswa internasional untuk lanjut studi dengan nyaman.

Terkait tantangan ini, Heri menyorot perlu ada perbaikan yang memudahkan calon mahasiswa internasional dapat studi di dalam negeri. Termasuk di dalamnya one stop service atau layanan satu pintu yang mempermudah pemenuhan syarat-syarat dokumen, imigrasi dan visa mahasiswa asing, seperti yang disediakan di negara tetangga: Australia, Malaysia, dan Singapura.

“Tapi kalau yang orang asing mau belajar di Indonesia itu susah sekali dapat visa. Harus datang dulu ke sini, ngurus lagi ke Kemendagri, Kesbangpol, untuk dapat surat-surat itu. Nah artinya, harus ada terobosan-terobosan juga untuk mengeluarkan visa mahasiswa,” imbuhnya.

Ia mengatakan, UI sendiri kini tengah agresif untuk mendatangkan mahasiswa asing agar mau belajar dengan biaya sendiri. Hal ini menurutnya bagian dari upaya membangun reputasi.

Ia menjelaskan, sejumlah bidang studi di Indonesia yang menarik bagi mahasiswa asing antara lain kedokteran, sosial humaniora, kesehatan masyarakat, lingkungan, demokrasi, hingga kebudayaan.

“Kalau mahasiswa asing datang ke sini, itu adalah sumber devisa,” sambungnya.

(twu/nwk)



Sumber : www.detik.com

Orang China Kuno Jadikan Tulang Tengkorak Cawan dan Topeng



Jakarta

Kehidupan di China pada zaman batu lima ribu tahun lalu menyimpan fakta unik. Tanpa teknologi, tanpa kota besar, tapi dengan sistem sosial dan kepercayaan yang mulai terbentuk.

Di masa itulah, sebuah temuan arkeologis di China mengungkap sisi gelap dan kompleks kehidupan orang China kuno, mereka menjadikan tulang tengkorak orang yang sudah meninggal menjadi cawan dan topeng.

Temuan ini berasal dari situs peninggalan budaya Liangzhu, sebuah peradaban kuno yang berkembang di delta Sungai Yangtze di China selatan sekitar tahun 3.000 SM. Para peneliti menemukan lebih dari 183 fragmen tulang manusia. Setidaknya 52 di antaranya menunjukkan tanda-tanda telah dipahat dan dibentuk. Ada yang menjadi cawan dari tengkorak, potongan datar dari tulang lengan, hingga topeng yang dibuat dari tulang wajah.


Namun, di balik temuan yang terdengar menyeramkan ini, para ilmuwan melihat sesuatu yang jauh lebih menarik, tentang perubahan cara manusia memahami kematian dan hubungan sosial.

Dari Ritual Penghormatan ke Simbol Perubahan Sosial

Bertahun-tahun lamanya para arkeolog menganggap praktek ini adalah bagian dari ritual dan simbol penghormatan terhadap leluhur. Namun, penelitian terbaru yang dikutip dari Science News Today dan LiveScience mengungkapkan terdapat kemungkinan lain.

Tulang-belulang tersebut ditemukan pada kanal parit yang mengelilingi pemukiman, dan bukan di pemakaman bagaimana seharusnya. Hal ini jelas menunjukkan bahwa bagi orang China kuno saat itu, tulang-tulang orang yang sudah meninggal bukanlah hal yang dianggap sakral dan harus dilindungi, melainkan hanya sebagai material yang dapat diolah, dipakai, bahkan dibuang begitu saja.

“Fakta bahwa banyak tulang manusia yang diolah tidak selesai dan dibuang di kanal menunjukkan kurangnya rasa hormat terhadap orang mati,” demikian pemimpin penulis studi ini, Junmei Sawada, antropolog biologi dari Niigata University of Health and Welfare, Jepang.

Sawada menambahkan, tidak ada jejak bahwa tulang-tulang tersebut berasal dari orang yang mati karena kekerasan, atau tanda bahwa kerangka telah dipisah paksa. Itu berarti tulang-tulang kemungkinan besar diolah setelah mayat membusuk.

Sawada juga menganggap hal ini menandakan adanya pergeseran sosial besar-besaran di masyarakat China kuno di Liangzhu dari komunitas kecil berbasis kekerabatan menuju masyarakat urban yang lebih kompleks dan terstratifikasi.

Penelitian mencatat, ketika kota berkembang, hubungan sosial juga ikut berubah. Tidak semua orang dianggap bagian dari keluarga besar yang harus dihormati setelah meninggal.

Wujud Refleksi Peradaban

Walaupun tulang-tulang tersebut diolah sedemikian rupa, tetapi tidak ditemukan jejak bukti kanibalisme atau kekerasan. Tidak ditemukan bekas potongan yang menunjukkan pemotongan untuk dimakan, melainkan proses pemahatan yang rapi dan terencana.

Bentuk-bentuk artefak ini mungkin digunakan untuk ritual keagamaan atau simbolik, tapi konteksnya kini dianggap berbeda. Di masyarakat yang semakin besar, kematian seseorang mungkin tak selalu diperingati secara personal, melainkan dijadikan bagian dari sistem simbol sosial yang lebih luas, seperti tanda kekuasaan, pengorbanan, atau bahkan penanda status.

Sekilas, kisah ini terdengar kejam. Tapi jika ditelisik lagi, praktek ini memberikan pelajaran penting tentang bagaimana hubungan antara kemajuan dan nilai kemanusiaan.

Ketika masyarakat Liangzhu berkembang menjadi salah satu peradaban paling maju di zamannya dengan sistem kanal, pertanian, dan organisasi sosial yang rumit namun mereka juga menghadapi perubahan dalam hal spiritual dan moral.

Kematian yang dulunya bersifat personal dan penuh penghormatan berubah menjadi sesuatu yang lebih ‘sistemik’ dan simbolik.

Pelajaran yang dapat diambil adalah, bahwa peradaban bukan hanya soal kemajuan teknologi, tapi juga bagaimana manusia mempertahankan nilai-nilai kemanusiaan di tengah perubahan sosial.

Seperti halnya Liangzhu lima ribu tahun lalu, masyarakat modern hari ini juga dihadapkan pada tantangan yang sama, jangan sampai kemajuan membuat kita kehilangan rasa hormat terhadap kehidupan dan kematian.

Temuan arkeologi dan studi soal budaya Liangzhu ini sudah diterbitkan dalam Jurnal Natur Scientific Reports pada 26 Agustus 2025 dengan judul ‘Worked human bones and the rise of urban society in the neolithic Liangzhu culture, East Asia’.

(nwk/nwk)



Sumber : www.detik.com

UNS Buka Hibah Penelitian Post-Doctoral Researcher 2025, Dana Rp 52 Juta


Jakarta

Universitas Sebelas Maret (UNS) tengah membuka kesempatan emas bagi peneliti post-doctoral lewat program Hibah Penelitian Post-Doctoral Researcher 2025. Program ini terbuka untuk peneliti dari dalam maupun luar negeri.

Ajang ini diluncurkan sebagai bagian dari inisiatif Enhancing Quality Education for International University Impacts and Recognition (EQUITY). Program ini digagas UNS untuk meningkatkan daya saing riset dan reputasi global perguruan tinggi Indonesia, salah satunya melalui Times Higher Education (THE) Impact Rankings dan QS World University Rankings.

Kegiatan ini dilaksanakan selama tiga bulan yakni Januari-Juni 2026. Para peserta wajib memiliki gelar doktor (S3) dan diutamakan berkolaborasi dengan peneliti internasional.


Tertarik melakukan riset dengan bantuan ini? Mengutip pedoman resmi, berikut informasi selengkapnya.

Fokus Riset: SDGs & Kolaborasi Internasional

Penelitian harus mengangkat tema yang selaras dengan United Nations Sustainable Development Goals (SDGs), seperti SDG 2 (Zero Hunger), SDG 6 (Clean Water dan Sanititation), SDG 8 (Decent Work and Economic Growth), SDG 16 (Peace, Justice & Strong Institutions), dan SDG 17 (Partnership for the Goals).

Selain itu, program ini menargetkan peningkatan kerja sama riset internasional untuk mendongkrak International Research Network (IRN) dan reputasi akademik global UNS.

Dana dan Fasilitas Hibah Penelitian Post-Doctoral Researcher 2025

  • Dana penelitian utama: Rp 52 juta
  • Pembiayaan gaji post doctoral researcher: Rp 30 juta untuk 3 bulan
  • Fasilitas bagi peneliti dari luar negeri termasuk biaya transportasi dan visa di luar honor
  • UNS menyediakan ruangan dan fasilitas pendukung penelitian dan kegiatan akademik

Syarat Daftar Hibah Penelitian Post-Doctoral Researcher 2025

  • Calon post-doctoral researcher dapat berasal dari dalam atau luar negeri
  • Calon post-doctoral researcher telah menyelesaikan studi doktoral/S3 dengan tanggal kelulusan setelah 1 Januari 2020 (dibuktikan dengan salinan ijazah yang menunjukkan tanggal kelulusan)
  • Calon post-doctoral researcher memiliki rekam jejak penelitian serta publikasi ilmiah minimal 1 artikel di jurnal internasional bereputasi, yang dibuktikan dengan lampiran proposal disertai tangkapan layar artikel tersebut pada pangkalan data Scopus
  • Membuat proposal disertai surat pernyataan kesediaan penelitian dari calon post-doctoral researcher
  • Apabila calon post-doctoral researcher telah memiliki institusi asal, maka wajib melampirkan surat izin institusi yang ditandatangani oleh atasan langsung
  • Artikel hasil penelitian wajib membahas salah satu SDGs yang menjadi target utama
  • Artikel wajib mencantumkan kata kunci “SDGs” serta kata-kata kunci relevan dengan salah satu SDG di atas
  • Setiap luaran publikasi ilmiah wajib mencantumkan ucapan terima kasih (acknowledgement) kepada LPDP, dengan format berikut: This research is funded by the Indonesian Endowment Fund for Education (LPDP) on behalf of the Indonesian Ministry of Higher Education, Science and Technology and managed under the EQUITY Program (Contract No. ##/##/##.##.##/2025).

Cara Pengajuan Proposal Hibah Penelitian Post-Doctoral Researcher 2025

1. Pengusul mengisi data meliputi judul, identitas pengusul, dan target luaran melalui laman IRIS1103
2. Usulan dituliskan dalam template substansi penelitian dengan huruf Arial ukuran 11 dengan jarak antar baris 1,5 spasi.
3. Substansi proposal meliputi ringkasan (maksimal 500 kata), latar belakang (maksimal 700 kata), tinjauan pustaka (maksimal 1.000 kata), metode (maksimal 600 kata), jadwal, dan daftar pustaka
4. Pengusul mengisi Rencana Anggaran dan Biaya melalui sistem IRIS1103, kemudian diunduh dalam format PDF
5. Curriculum Vitae (CV) di-generate dari data yang ada di IRIS1103 dan dapat diunduh dari laman IRIS1103 dalam format PDF.
6. Proposal disusun menjadi satu file dalam format PDF dengan urutan:

– Bagian depan proposal (Cover, identitas pengusul, target luaran, ringkasan penggunaan anggaran)
– Substansi proposal
– Lampiran, meliputi:

  • Halaman pengesahan kegiatan oleh ketua program studi dan dekan
  • Rincian penggunaan anggaran
  • Curriculum vitae pengusul
  • Surat pernyataan dari calon post-doctoral researcher
  • Curriculum vitae dari post-doctoral researcher
  • Salinan paspor bagi post-doctoral researcher luar negeri atau KTP bagi yang berasal dari dalam negeri
  • Salinan ijazah
  • Surat pernyataan tidak menerima pendanaan ganda
  • Rancangan kegiatan post-doctoral researcher selama di UNS
  • Bukti korespondensi dengan calon post-doctoral researcher yang menyatakan kesediaannya berada di UNS selama kegiatan
  • Lampiran lain yang relevan (bukti publikasi, surat izin atasan, dll).
  • File proposal diunggah ke laman IRIS1103.

Jadwal Hibah Penelitian Post-Doctoral Researcher 2025

  • Pendaftaran: 6 Oktober-14 November 2025 melalui sistem IRIS1103 UNS.
  • Seleksi proposal: 6 Oktober-14 November 2025
  • Pengumuman proposal yang diterima: Akhir November 2025
  • Pelaksanaan kegiatan: Desember 2025-Juni 2026
  • Pelaporan kegiatan dan pengunaan anggaran: maksimal 20 Juli 2026

Demikian informasi pengajuan Hibah Penelitian Post-Doctoral Researcher 2025. Selamat mencoba.

(cyu/twu)



Sumber : www.detik.com

IPB Buka Lowongan Dosen Tetap Non PNS, Ada 100 Formasi yang Dibuka!



Jakarta

IPB University tengah membuka rekrutmen dosen tetap non Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pendaftaran dibuka mulai 24 Oktober hingga 21 November 2025.

Dalam informasi yang dihimpun dalam pedoman rekrutmen, ada sebanyak 100 formasi yang dibuka pada 13 fakultas/sekolah IPB. Mulai Fakultas Pertanian (Faperta), Fakultas Peternakan (Fapet), Sekolah Vokasi, hingga Sekolah Bisnis.


Syarat Calon Dosen Tetap Non-PNS IPB

Syarat Umum

  • Warga Negara Indonesia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia
  • Jujur, semangat kerja tinggi, memiliki jiwa kepemimpinan, dan mampu bekerja sama dalam tim
  • Sehat jasmani dan rohani
  • Berkelakuan baik dan tidak pernah dipenjara berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap
  • Tidak pernah diberhentikan dengan hormat tidak atas permintaan sendiri sebagai PNS atau tidak pernah diberhentikan dengan tidak hormat sebagai pegawai swasta
  • Bebas narkotika, psikotropika, prekursor, dan zat adiktif lainnya
  • Belum memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) pada perguruan tinggi lain
  • Kualifikasi pendidikan S1 dan/atau S2 diutamakan berasal dari program studi dan perguruan tinggi TOP 100 QS World University Ranking (WUR) by Subject dan/atau bereputasi global (lulusan luar negeri dari negara-negara yang tergabung dalam OECD/BRICS/G20)
  • Kualifikasi pendidikan S3 atau sedang menempuh S3 diutamakan berasal dari program studi dan perguruan tinggi TOP 300 QS WUR by subject dan/atau bereputasi global (lulusan luar negeri dari negara-negara yang tergabung dalam OECD/BRICS/G20)
  • Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 51 minimal 3.00 atau ekuivalen, dan/atau IPK S2 minimal 3,25 atau ekuivalen, dan/atau IPK S3 minimal 3.25 atau ekuivalen
  • Tidak menjadi anggota/pengurus partai politik
  • Tidak terlibat politik praktis
  • Tidak menjadi simpatisan dan/atau anggota dan/atau pengurus organisasi yang dilarang di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
  • Usia maksimal 45 tahun per 31 Oktober 2025
  • Memiliki kemampuan bahasa Inggris dengan minimum skor institutional TOEFL: 550 (PBT), 213 (CBT), 80 (IBT), IELTS: 6.5 maksimal 2 tahun dari penerbitan sertifikat dan/atau kemampuan bahasa asing lainnya yang diakui PBB disertai bukti kemampuan bahasa asing dimaksud
  • Memiliki jejaring nasional dan internasional di bidang yang relevan sesuai dengan fakultas/sekolah tempat kandidat akan ditempatkan
  • Bersedia menjalani masa percobaan selama 1 tahun
  • Bersedia mengabdi di IPB minimal 10 tahun sejak diangkat menjadi calon dosen tetap
  • Mendapat rekomendasi dari 2 orang dosen dari tempat menempuh pendidikan dan/atau atasan tempat bekerja
  • Hanya diperkenankan untuk melamar satu formasi.

Syarat Khusus

Kualifikasi S2

  • Bagi lulusan S2 asal kampus dalam negeri harus memiliki skor TOEFL: 550 (PBT), 213 (CBT), 80 (iBT), IELTS 6,5
  • Bagi lulusan S2 asal kampus dalam negeri pernah melakukan mobilitas internasional seperti pelatihan, sandwich, student exchange, seminar, dan sebagainya
  • Bagi lulusan S2 asal kampus dalam negeri bersedia melanjutkan studi S3 ke luar negeri, apabila dalam waktu 3 tahun tidak, maka akan dicabut status dosennya
  • Bagi lulusan S2 asal kampus luar negeri (pengantar bahasa Inggris) memiliki prestasi internasional dan aktif di organisasi internasional
  • Bagi lulusan S2 asal kampus luar negeri (pengantar bukan bahasa Inggris) memiliki prestasi internasional dan aktif di organisasi internasional dan memiliki TOEFL: 550 (PBT), 213 (CBT), 80 (iBT), IELTS 6,5 maksimal 2 tahun sejak sertifikat dikeluarkan

Kualifikasi S3

  • Bagi lulusan S3 dalam negeri harus memiliki skor TOEFL: 550 (PBT), 213 (CBT), 80 (iBT), IELTS 6,5
  • Bagi lulusan S3 dalam negeri memiliki H-index G-Scholar mini 3 bagi sosial humaniora dan minimal 4 bagi sains
  • Bagi lulusan S3 dalam negeri memiliki jejaring dan pengalaman kerjasama dalam kegiatan bermitra dengan pihak luar negeri atau pernah ikut mobilitas internasional seperti pelatihan, sandwich, student exchange, seminar, dan sebagainya
  • Bagi lulusan S3 luar negeri (pengantar bahasa Inggris) memiliki H-index G-Scholar mini 3 bagi sosial humaniora dan minimal 4 bagi sains dan prestasi internasional dan aktif organisasi internasional
  • Bagi lulusan S3 luar negeri (pengantar bukan bahasa Inggris) memiliki TOEFL: 550 (PBT), 213 (CBT), 80 (iBT), IELTS 6,5 dan H-index G-Scholar mini 3 bagi sosial humaniora dan minimal 4 bagi sains dan prestasi internasional dan aktif organisasi internasional.

Cara Daftar Calon Dosen Tetap Non-PNS IPB

Mengirim dokumen-dokumen yang dibutuhkan ke laman https://career.ipb.ac.id. Adapun dokumen-dokumen yang harus diunggah antara lain:

1. Surat lamaran bermaterai 10.000 ditujukan ke Rektor IPB u.p. Direktur Sumber Daya Manusia
Sembunyikan kutipan teks
2. Daftar riwayat hidup
3. Scan asli ijazah dan transkrip (S1, S2, dan S3)
4. Scan asli SK penyetaraan ijazah dan transkrip (S1, S2, dan S3) untuk lulusan perguruan tinggi
luar negeri
5. Letter of Acceptance (LOA) dan laporan kemajuan studi bagi pelamar yang sedang
menempuh pendidikan S3
6. Scan asli KTP atau surat keterangan perekaman KTP
7. Scan Kartu Keluarga (KK)
8.Pas foto berwarna terbaru ukuran 4×6 (latar belakang merah)
9. Surat keterangan sehat dari rumah sakit/poliklinik dalam 6 bulan terakhir
10. Surat pernyataan bersedia mengabdi di IPB (tidak mengundurkan diri) bermeterai 10.000
11. Surat pernyataan:

a. Tidak menjadi anggota/pengurus partai politik dan tidak terlibat politik praktis
b. Tidak sedang menjalani ikatan dinas di instansi lain
c. Tidak pernah menjadi simpatisan organisasi terlarang di NKRI
d. Tidak memiliki Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan (NUPTK) pada perguruan
tinggi lain

12. Dokumen lainnya yang mendukung daftar riwayat hidup

Jadwal Seleksi Calon Dosen Tetap Non-PNS IPB

  • Pengumuman: 22 Oktober 2025
  • Pendaftaran: 24 Oktober-21 November 2025
  • Seleksi administrasi: 24-28 November 2025
  • Pengumuman seleksi administrasi: 2 Desember 2025
  • Ujian seleksi kompetensi dasar (SKD): 4 Desember 2025
  • Talent assesment (TA): 5 Desember 2025
  • Ujian seleksi kompetensi bidang (SKB): 17-23 Desember 2025
  • Pengumuman lolos seleksi SKB: 30 Desember 2025
  • Tes psikologi: 5-7 Januari 2025
  • Wawancara dengan pimpinan IPB: 8-9 Januari 2025
  • Pengumuman hasil akhir seleksi: 20 Januari 2025
  • Pemberkasan dokumen: 21-31 Januari 2025

Itulah informasi lowongan dosen IPB Tetap Non-PNS 2026. Sudah siapkan berkas lamaranmu?

(cyu/cyu)



Sumber : www.detik.com

NUS Buka PhD Musik yang Gabungkan Praktik dan Riset, Disebut Pertama di Asia



Jakarta

National University of Singapore baru saja membuka program PhD bidang musik. Program ini disebut sebagai prodi PhD musik pertama di Asia yang integrasikan praktik artistik dan riset.

Prodi tersebut bernama PhD Music Practices di Yong Siew Toh Conservatory of Music (YST) NUS. Dikatakan dalam laman resmi NUS, mahasiswa yang mengejar program doktor ini akan memiliki akses ke sumber daya yang lebih luas daripada yang biasanya tersedia di konservatori musik lain.


Mahasiswa Bisa Lakukan Proyek Lintas Disiplin

Mahasiswa berkesempatan untuk mengikuti perkuliahan dan memulai proyek yang bersinggungan dengan bidang-bidang yang berdekatan maupun kontras seperti ilmu komputer, kesehatan masyarakat, hukum, bisnis, ilmu sosial, dan banyak lagi.

Berbeda dengan kebanyakan program PhD internasional yang murni berbasis praktik atau riset, program PhD Music Practices menekankan kombinasi antara analisis ilmiah dan keahlian artistik. Program ini ditujukan bagi para praktisi musik terkemuka dengan kemampuan artistik dan akademis yang kuat, yang ingin melakukan riset yang menantang paradigma dan mempelopori praktik musik baru.

“Program PhD ini merepresentasikan perubahan penting dalam cara kita memahami dan menghargai karya seni di dunia akademis. Dalam program ini, praktik seni bukan sekadar komponen riset; program ini berdiri berdampingan dan berdialog dengannya,” jelas Dekan YST, Profesor Peter Tornquist.

“Hal ini membuka peluang baru bagi mahasiswa untuk berkreasi dan merefleksikan karya mereka melalui berpikir dan bertindak, berkontribusi pada pengetahuan dan karya seni baru secara terintegrasi dan interdisipliner,” imbuhnya.

Menurutnya pendekatan semacam itu menurut NUS memungkinkan karya kreatif dan analisis ilmiah tidak hanya dalam musik, tetapi juga dalam interseksi dengan bidang lain seperti teknologi, bisnis, atau bahkan kesehatan masyarakat.

“Seorang komposer dapat bereksperimen dengan kecerdasan buatan dalam komposisi musik sambil meneliti implikasi etisnya terhadap kepenulisan kreatif; seorang penampil dapat menyelidiki pelestarian dan reinterpretasi tradisi musik sambil menciptakan karya-karya baru yang terinspirasi olehnya; atau seorang konduktor dapat memimpin pertunjukan berbasis komunitas sambil menyelidiki bagaimana kebijakan budaya dapat memengaruhi penonton di antara komunitas lokal,” beber Prof Tornquist.

Mahasiswa juga dapat memperoleh manfaat dari sumber daya dan kemitraan YST yang luas dalam industri musik global, termasuk keanggotaan di beberapa jaringan pendidikan tinggi musik seperti ConNext Network, Pacific Alliance of Music Schools, Southeast Asian Directors of Music Association, Association of European Conservatoires, dan lembaga-lembaga International Benchmarking Exercise.

Ujian kualifikasi, mata kuliah komprehensif, dan tesis doktoral merupakan persyaratan umum untuk program PhD berbasis riset di NUS dan institusi lainnya. Namun, program ini juga mencakup komponen artistik di mana mahasiswa diwajibkan untuk mempresentasikan karya seni yang berkaitan erat dengan riset mereka. Ini akan menunjukkan kemampuan mereka dalam mengintegrasikan praktik musik dan inkuiri akademis.

(nah/nwk)



Sumber : www.detik.com

Studi Ungkap Air di Laut Merah Pernah Menghilang, Bagaimana Bisa Terisi Kembali?



Jakarta

Laut Merah yang berada di antara Semenanjung Arab dan benua Afrika, ternyata pernah menghilang dan hanya tersisa garam. Fakta ini diungkapkan oleh para peneliti dari King Abdullah University of Science and Technology (KAUST).

Menurut peneliti, sekitar 6,2 juta tahun lalu, Laut Merah mengalami peristiwa kekeringan total. Semuanya berubah menjadi gurun garam yang tandus.

Namun, kurang dari 100.000 tahun, air dari Samudra Hindia datang membanjiri dan mengisi kembali cekungan tersebut. Ini membuat Laut Merah dan kehidupan di dalamnya pulih secara dramatis.


Banjir dari Samudra Hindia Pulihkan Laut Merah yang Kekeringan

Sebelum terjadi peristiwa kekeringan total, Laut Merah terhubung dengan Laut Tengah melalui selat dangkal di utara dan dengan Samudra Hindia melalui penghalang vulkanik di selatan. Kekeringan ini berakhi ketika air dari Samudra Hindia menembus penghalang vulkanik di selatan, tepatnya di dekat Kepulauan Hanish.

Banjir dahsyat membuka selat Bab el-Mandeb dan mengalirkan air laut ke dalam cekungan Laut Merah. Proses ini membentuk ngarai bawah laut sepanjang 320 kilometer yang masih terlihat hingga kini.

Usai air membanjiri Laut Merah, ekosistem pulih dalam waktu cepat. Kehidupan terumbu karang dan biota laut lainnya kembali berkembang pesat, menjadikan Laut Merah sebagai ekosistem laut yang kaya dan unik hingga hari ini.

Dijadikan Laboratorium Alam bagi Studi Geologi Lautan

Fenomena kekeringan total Laut Merah pada masa lalu menjadi hal penting bagi ilmuwan. Kini, Laut Merah dijadikan sebagai laboratorium alam untuk mempelajari bagaimana lautan terbentuk dan berevolusi melalui peristiwa geologis ekstrim.

Proses pengeringan dan banjir besar yang terjadi di Laut Merah memberikan wawasan baru tentang dinamika cekungan laut dan interaksi antara tektonik lempeng, iklim, dan ekosistem laut.

“Temuan ini menegaskan pentingnya Laut Merah dalam studi geologi lautan dan memperkuat posisi KAUST sebagai pusat penelitian terkemuka di bidang ini,” ujar Prof Abdulkader Al Afifi, salah satu penulis studi tersebut, dilansir Science Daily.

(faz/faz)



Sumber : www.detik.com

Setelah Dili, Menyusul Port Moresby


Jakarta

Timor Leste akhirnya menjadi bagian dari ASEAN, menandai babak baru dalam perjalanan panjang sebuah bangsa muda menuju pengakuan regional. Setelah menunggu empat belas tahun sejak pengajuan resmi pada 2011, negara yang lahir dari perjuangan panjang kemerdekaan ini akan resmi menjadi anggota ke-11 ASEAN pada Oktober 2025.

Keputusan tersebut bukan sekadar peristiwa diplomatik, melainkan simbol dari proses konsolidasi identitas politik dan institusional yang ditempuh Timor Leste di tengah medan geopolitik Asia Tenggara yang kompleks.

Proses panjang menuju keanggotaan menunjukkan dinamika khas ASEAN sebagai organisasi berbasis konsensus. Tidak ada mekanisme cepat dalam perhimpunan yang menempatkan prinsip non-intervensi dan kehati-hatian sebagai dasar.

Dalam konteks ini, kesabaran dan diplomasi Timor Leste menjadi modal penting. Dukungan kuat dari Malaysia sebagai Ketua ASEAN tahun ini turut memberi ruang, dengan Perdana Menteri Anwar Ibrahim menegaskan bahwa bergabungnya Timor Leste akan memberi manfaat bagi seluruh kawasan.

Pernyataan tersebut bukan sekadar gestur politik, melainkan pengakuan terhadap kapasitas negara itu untuk berkontribusi pada keseimbangan regional demi kemanfaatan ekonomi, sosial dan budaya.

Di sisi domestik, Timor Leste tidak hadir sebagai negara yang steril dari tantangan. Menjelang keanggotaannya, negara ini sempat diguncang protes publik terkait kebijakan pembelian kendaraan mewah bagi anggota parlemen.

Pemerintah merespons cepat dengan membatalkan rencana tersebut, menunjukkan bahwa tekanan masyarakat sipil masih memiliki daya kontrol terhadap kebijakan politik.

Pengamat seperti Michael Leach dari Swinburne University menilai bahwa insiden ini menjadi bukti vitalitas demokrasi di Timor Leste, sebuah demokrasi yang, meskipun muda, memperlihatkan daya lenting yang lebih sehat dibanding sejumlah negara tetangganya di Asia Tenggara.

Setelah Dili, Maka Port Moresby

Masuknya Timor Leste ke ASEAN membawa dimensi baru dalam struktur regional. Berdasarkan laporan dari Tommy Walker pada DW, keanggotaan ini membuka akses ke pasar ASEAN yang berjumlah lebih dari enam ratus juta penduduk dan menjadi peluang untuk memperluas jejaring perdagangan serta investasi.

Namun, keuntungan tersebut tidak serta merta. Timor Leste perlu memperkuat kapasitas produksinya, memperbaiki infrastruktur, serta membangun sistem hukum dan tata kelola ekonomi yang kompetitif agar dapat menyesuaikan diri dengan standar regional.

Secara ekonomi, negara ini masih bergantung pada sektor minyak dan gas, dengan diversifikasi yang terbatas. Karena itu, integrasi ke ASEAN juga berarti tuntutan reformasi struktural yang nyata.

Di balik dimensi ekonomi, terdapat makna politik yang signifikan. Timor Leste merupakan salah satu dari sedikit negara di kawasan yang secara konsisten mempertahankan sistem demokrasi.

Kehadirannya dapat menjadi penyeimbang di antara konfigurasi politik ASEAN yang beragam, dari demokrasi, monarki, otoritarian, hingga sistem hibrida. Dalam konteks ini, keanggotaan Timor Leste bukan hanya soal representasi geografis, tetapi juga penegasan nilai-nilai politik yang memperkaya orientasi normatif ASEAN di tengah dinamika global yang semakin terpolarisasi.

Sementara itu, Papua Nugini mulai menunjukkan ketertarikan untuk menempuh jalan serupa. Pada pertemuan tingkat menteri luar negeri dalam forum regional di Kuala Lumpur pada 11 Juli 2025, Menteri Luar Negeri Hon.

Justin Tkatchenko menyatakan bahwa Papua Nugini ingin bertransformasi dari status Pengamat Khusus (Special Observer) untuk menjadi anggota penuh ASEAN. Pernyataan resmi tersebut mencatat bahwa negara tersebut menyadari potensi strategis dan ekonominya untuk kawasan-menekankan bahwa kemasukan Papua Nugini akan memberi ASEAN “kaki ekonomi di Pasifik” dan membuka peluang perdagangan serta investasi baru, dengan menyoroti sumber daya alam yang melimpah seperti ekspor LNG dan minyak mentah, serta zona ekonomi eksklusif seluas 2,4 juta km² dan keanekaragaman hayati yang signifikan.

Meskipun belum mengajukan permohonan formal anggota penuh, Papua Nugini telah mempersiapkan Kebijakan Kabinet (Cabinet Policy Submission) sebagai langkah administratif ke depan, serta telah membuka misi diplomatik penuh di empat negara ASEAN dengan rencana membuka misi kelima di Thailand.

Ini menunjukkan keseriusan dalam memenuhi ekspektasi keanggotaan ASEAN dan persiapan institusional yang sedang berjalan.

ASEAN dan Pasifika

Dalam konteks lebih luas, ekspansi ASEAN ke arah timur-melalui integrasi Timor Leste dan potensi Papua Nugini-menunjukkan perubahan dalam cara organisasi ini memaknai dirinya. ASEAN tidak lagi sekadar forum diplomatik yang beranggotakan negara-negara inti di daratan dan kepulauan utama Asia Tenggara.

Ia kini menjadi wadah yang lebih inklusif, menampung negara dengan latar belakang sejarah, kapasitas ekonomi, dan sistem politik yang beragam. Masuknya Timor Leste dan rencana Papua Nugini menegaskan bahwa konsep Asia Tenggara tidak statis, bahkan dapat terus diperluas melalui dialog berkesinambungan, diplomasi, dan pembelajaran institusional hingga ke wilayah pasifika.

Namun, keanggotaan baru ini juga mengingatkan pada tantangan yang sudah lama menghantui ASEAN, yaitu kesenjangan pembangunan antaranggota. Bagi Timor Leste dan bahkan bagi Papua Nugini di masa depan, menjadi anggota bukanlah akhir dari perjalanan, tetapi awal dari proses adaptasi terhadap mekanisme regional yang kompleks.

Kesiapan birokrasi, kapasitas fiskal, dan kemampuan representasi dalam forum-forum ASEAN akan menjadi ujian nyata bagi efektivitas partisipasinya. Papua Nugini, meskipun menawarkan sumber daya dan posisi strategis, harus mengimbangi dengan reformasi institusional dan diversifikasi ekonomi agar rencana keanggotaan tersebut tidak hanya simbolis tetapi substantif.

Meski demikian, kisah Timor Leste dan aspirasi Papua Nugini memperlihatkan bahwa integrasi regional bukan semata persoalan ukuran ekonomi atau keamanan regional. Ini juga tentang kemampuan diplomasi, kekuatan politik, dan keyakinan akan pentingnya kebersamaan kawasan.

Dalam lanskap global yang kian kompetitif, langkah-kecil dari Dili menuju ASEAN atau dari Port Moresby menuju aspirasi serupa, adalah refleksi dari keberanian untuk menegosiasikan posisi, membangun legitimasi, dan mengambil bagian dalam tatanan yang lebih luas. Dan dari negara-negara seperti Timor Leste dan Papua Nugini, ASEAN diingatkan kembali bahwa semangat komunitas tidak tumbuh dari kekuatan semata, melainkan dari keinginan untuk saling mengakui dan bekerja sama, suatu hal yang merupakan tujuan awal dari pembentukan ASEAN.

Luthfi Eddyono. Mahasiswa PhD, Victoria University of Wellington, Associate Member of The New Zealand Asian Studies Society.

(rdp/imk)



Sumber : news.detik.com

Tantangan yang Sering Dihadapi Mobil China di Pasar Dunia



Wuhu

Sejak didirikan akhir ’90-an lalu, pabrikan asal China, Chery Automobile, kini sudah menjelma menjadi salah satu raksasa. Chery tercatat sudah mengirim 5 juta unit kendaraan ke seluruh dunia tahun ini.

Punya banyak mobil yang dikirim ke luar China, pastinya ada tantangan yang harus dihadapi Chery.

“Belakangan ini saya mengunjungi negara-negara di Eropa, ASEAN, semakin banyak mobil Tiongkok, terutama mobil listrik. Seiring perkembangan ini ada tantangan yang muncul yang memicu keluhan dari pengguna karena kondisi lokal di sebuah negara. Globalisasi tak hanya mengejar skala tapi juga harus berkelanjutan, karena itu untuk membangun mobil listrik, menjadi kunci untuk mewujudkan ini adalah apakah kita mempunyai inovasi,” ujar Chairman of Chery Automobile Co., Ltd Yin Tongyue di event Global Innovation Day, di Wuhu Yijuu International Expo Center, Wuhu, China, Sabtu (18/10/2025).


Chery Innovation  Dayhairman of Chery Automobile Co., Ltd Yin Tongyue. Foto: Dadan Kuswaraharja/detikcom

Ke depan, Chery, lanjutnya akan lebih serius untuk berinovasi melalui pengembangan dengan kecerdasan buatan (AI). “Sehingga Chery punya kemampuan untuk maju terus dan berkelanjutan,” ujarnya.

Untuk menciptakan inovasi baru di dunia otomotif, Chery mengembangkan laboratorium Kaiyang yang bekerja sama dengan universitas-universitas ngetop di China dan universitas di negara lainnya.

Pada bulan Mei lalu, Kaiyang sudah bekerja sama dengan Nanyang Technological University (NTU) Singapura dan Sabtu 18 Oktober 2025 ini Kaiyang juga meneken kerja sama dengan beberapa universitas lainnya serta dengan perusahaan lainnya seperti Aopenlab dan AVL.

Chery Innovation  DayKaiyang. Foto: Dadan Kuswaraharja/detikcom

Laboratorium Kaiyang menurutnya akan berusaha menarik para talent global, sambil menjanjikan Chery akan menjadi tempat yang subur untuk inovasi. Chery akan menyediakan ide, pasar dan kemampuan managemen.

“Saya ingat ada proyek CKD beberapa tahun lalu, dan ada produk yang mengalami cacat produksi. Kami kemudian memperbaikinya dan ada seorang insinyur yang sempat menangis, dia sadar dengan kualitasnya. Saya sering berpikir jika Chery punya karyawan seperti ini, maka kesadaran mengenai kualitas akan terus timbul,” ujarnya.

Chery, lanjutnya, akan terus meningkatkan kualitas produk sesuai standar perusahaan top 500 dunia yang kini sudah direngkuh oleh Chery. “Untuk menjadi perusahaan global perusahaan harus memiliki organisasi yang lebih gesit, keputusan yang tepat dan integrasi budaya yang lebih mendalam, yang akan menjadikan Chery sebagai merek yang disukai dan dipercayai,” ujarnya.

(ddn/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Mobil-Motor Tahun 2000 ke Atas Aman Pakai Etanol 10%, Ini Penjelasan Ahli



Jakarta

Pakar Teknik Mesin dari Pertamina University, Profesor Iman Reksowardojo menegaskan, motor dan mobil keluaran tahun 2000 ke atas aman menggunakan BBM dengan campuran etanol 10 persen. Sebab, menurutnya, kendaraan tersebut memang telah dirancang untuk E10 dan E20.

Profesor Iman juga mengklaim, hampir seluruh merek kendaraan, asalkan buatan tahun itu, aman menenggak etanol 10 persen. Itulah mengapa, dia mengingatkan, masyarakat tak perlu khawatir.


“Kendaraan (keluaran) tahun 2000 ke atas, pakai E10 dan E20 nggak masalah, karena udah dirancang untuk itu. Kalau yang di bawah (tahun itu) kemungkinannya masih macam-macam. (Kalau yang sekarang) sebagian besar mereknya udah bisa,” ujar Prof Iman di Kuningan, Jakarta Selatan.

Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di SPBU COCO Jalan Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/7/2025). PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax dari Rp12.100 per liter menjadi Rp12.500 per liter, Pertamax Turbo dari Rp13.050 per liter menjadi Rp13.500 per liter, Pertamax Green dari Rp12.800 per liter menjadi Rp13.250 per liter, Dexlite dari Rp12.740 per liter menjadi Rp13.320 per liter, dan Pertamina Dex dari Rp13.200 per liter menjadi Rp13.650 per liter yang berlaku per 1 Juli. ANTARA FOTO/Aprillio AkbarMobil dan motor keluaran 2000 ke atas aman pakai etanol. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Menurutnya, motor justru lebih aman lagi ketimbang mobil. Sebab, kata dia, teknologinya lebih canggih dibandingkan kendaraan roda empat. Salah satunya, penerapan konsep 3-way catalyst.

“Motor biasanya keluaran baru, jadi lebih nggak masalah lagi. Yang pasti 2000 ke atas aman lah. Motor lebih maju teknologinya dibandingkan mobil di Indonesia, mereka sudah pakai 3-way catalyst, katalis yang bisa menurunkan emisi gas buang,” tuturnya.

“Mobil belum semua. Jadi sebenarnya motor lebih nggak masalah. Harusnya ya. Sebenarnya kalau ada masalah pun tinggal diganti gasketnya. Atau diatur pengapiannya. Ini masalahnya bukan teknis tapi masalah non teknis tadi,” kata dia menambahkan.

PT Pertamina (Persero) meluncurkan produk baru bernama Pertamax Green 95, Senin (24/7/2023). Produk ini dijual seharga Rp 13.500 per liter.Mobil dan motor keluaran 2000 ke atas aman pakai etanol. Foto: Agung Pambudhy

Diberitakan sebelumnya, Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan alias Zulhas menegaskan, mulai tahun depan Indonesia wajib menggunakan BBM dengan kandungan etanol atau metanol 10 persen. Langkah tersebut, kata dia, diambil untuk mengurangi ketergantungan negara terhadap bahan bakar berbasis minyak mentah.

“Sudah diumumkan oleh Menteri ESDM, pada tahun depan direncanakan, kita sudah mulai pakai premium atau bensin campur, 10 persen etanol atau metanol,” kata Zulhas, pekan lalu.

“Oleh karena itu, kita sekarang besar-besaran untuk mengembangkan tebu dan singkong (sebagai bahan baku etanol),” tambahnya.

Zulhas menegaskan, kebijakan tersebut bukan bersifat sukarela, melainkan wajib. Namun, semuanya harus diukur juga melalui kesiapan infrastruktur yang ada.

“Wajib. Tapi kalau kita sudah siap ya, perintah Bapak Presiden begitu,” ungkapnya.

Zulhas mengingatkan, penerapan E10 akan berdampak luas terhadap perekonomian rakyat. Sebab, bahan bakunya berasal dari hasil pertanian lokal seperti singkong, tebu, dan jagung.

“Jadi artinya program itu, saudara-saudara, akan menggerakkan ekonomi rakyat itu luar biasa. Karena bahan bakunya kan singkong, tebu, dan satu lagi jagung,” kata dia.

(sfn/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Motor Lebih Siap Pakai Etanol 10% Ketimbang Mobil, Ini Penjelasannya



Jakarta

Dibandingkan mobil, motor ternyata lebih siap menggunakan BBM dengan campuran etanol 10 persen. Sebab, teknologinya diklaim lebih canggih ketimbang kendaraan roda empat. Kok bisa, ya?

Pakar Teknik Mesin di Pertamina University, Profesor Iman Reksowardojo mengatakan, motor-motor keluaran baru di Indonesia umumnya sudah bisa menenggak BBM etanol 10 persen. Sebab, kendaraan tersebut sudah menggunakan cara kerja 3-way catalyst untuk menekan emisi gas buang.


“Motor biasanya keluaran baru, jadi lebih nggak masalah lagi. Yang pasti 2000 ke atas aman lah. Motor lebih maju teknologinya dibandingkan mobil di Indonesia, mereka sudah pakai 3-way catalyst, katalis yang bisa menurunkan emisi gas buang,” ujar Prof Iman di Kuningan, Jakarta Selatan.

Petugas melayani pengisian bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax di SPBU COCO Jalan Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (1/7/2025). PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga BBM nonsubsidi jenis Pertamax dari Rp12.100 per liter menjadi Rp12.500 per liter, Pertamax Turbo dari Rp13.050 per liter menjadi Rp13.500 per liter, Pertamax Green dari Rp12.800 per liter menjadi Rp13.250 per liter, Dexlite dari Rp12.740 per liter menjadi Rp13.320 per liter, dan Pertamina Dex dari Rp13.200 per liter menjadi Rp13.650 per liter yang berlaku per 1 Juli. ANTARA FOTO/Aprillio AkbarMotor lebih siap pakai etanol 10% ketimbang mobil. Foto: ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Berkaca dari kenyataan tersebut, bisa disimpulkan, motor lebih siap menggunakan BBM E10 ketimbang mobil. Bahkan, motor-motor keluaran lama juga bisa ‘meminum’ kandungan tersebut. Syaratnya, ada pengaturan ulang di bagian pengapian.

“Mobil belum semua. Jadi sebenarnya motor lebih gak masalah. Harusnya ya. Sebenarnya kalau ada masalah pun tinggal diganti gasketnya. Atau diatur pengapiannya. Ini masalahnya bukan teknis tapi masalah non teknis tadi,” kata dia.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menegaskan, pemerintah akan menerapkan penggunaan etanol 10 persen (E10) sebagai campuran bahan bakar minyak (BBM) mulai 2027.

Bahlil mengatakan pemerintah masih mengkaji waktu paling tepat menerapkan kebijakan ini. Namun, ia melihat kebijakan ini kemungkinan berlaku dua tahun lagi.

“Tetapi menurut saya yang kita lagi desain kelihatannya paling lama 2027 ini sudah bisa jalan,” ungkap Bahlil di Kompleks Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10).

Dia menjelaskan, penerapan kebijakan tersebut mempertimbangkan kesiapan pabrik etanol. Menurutnya, pabrik etanol dalam negeri harus terbangun terlebih dulu sebelum penerapan kebijakan.

Meski demikian, pemerintah tetap akan mendorong penerapan E10 secepatnya. Bahlil berkata kebijakan itu penting untuk kemandirian energi Indonesia.

“E10 adalah bagian dari strategi pemerintah untuk mengurangi impor bensin sebab impor bensin banyak, 27 juta ton per tahun,” kata dia.

(sfn/din)



Sumber : oto.detik.com