Tag Archives: urung

Napas Segar, Sejuk, dan Teduh di Hutan Kota Patriot Bina Bangsa Bekasi


Jakarta

Kota Bekasi tak selamanya identik dengan polusi, asap kendaraan, dan suhu panas yang bikin otak mencair. Di sini ada Hutan Kota Patriot Bina Bangsa atau kadang disebut Taman Hutan Kota Patriot yang punya kurang lebih 7.653 pohon. Tak heran jika napas terasa lebih lega di pabrik oksigen ini.

Arena seluas kurang lebih 3 hektare ini dulu adalah Bumi Perkemahan Bina Bangsa yang kerap digunakan berbagai kegiatan sekolah atau masyarakat umum. Sejak 2012, wilayah ini diserahkan pada Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi untuk dikelola menjadi hutan kota.

Hutan Kota Patriot Bina BangsaHutan Kota Patriot Bina Bangsa (dok. Rosmha Widiyani/detikcom)

Saat detiktravel mengunjungi hutan kota ini di sore hari, hutan kota ramai dikunjungi masyarakat yang sedang berolahraga. Ada yang sedang joging, main bola, atau sekadar jalan santai di arena yang sangat luas dengan lantai konblok. Lantai ini meliputi seluruh area hutan kota hingga ke sela-sela pohon.


Di sini tersedia fasilitas kamar mandi dan musholla, yang dulu digunakan selama masih menjadi bumi perkemahan. Karena itu, kita wajib mengeceknya lebih dulu sebelum digunakan untuk memastikan fungsinya masih baik. Apalagi di beberapa bagian area tersebut sedang dilakukan pembangunan dan peremajaan.

Sebagai tambahan, area hutan kota ini minim spot jajan kuliner meski ada lapak yang disediakan. Jajanan yang tersedia lebih banyak air mineral dan minuman kemasan, bukan camilan atau jenis snack lain. Pilihan jajanan lebih banyak tersedia di area luar hutan kota.

Namun pesona hutan kota tak pupus sebagai pilihan tempat yang sejuk, rindang, cocok untuk joging atau sekadar duduk santai. Hutan kota ini punya dua taman yang punya fasilitas buat para pengunjung. Tentunya semua fasilitas berada di spot adem yang cocok dinikmati sendiri, bareng teman, atau keluarga.

Taman Bermain Bijak Plastik Hutan Kota Bekasi

Spot ini terdapat di sepanjang area samping hutan kota yang dilengkapi jalan setapak dengan flooring kayu. Jalan ini tidak setara tanah, namun seperti anjungan setinggi 300-500 meter dilengkapi jala pengaman di pinggirnya. Jalan setapak juga ada menara pandang yang memungkinkan kita melihat seluruh hutan kota.

Area flooring kayu Taman Bermain Bijak Plastik Hutan Kota BekasiArea flooring kayu Taman Bermain Bijak Plastik Hutan Kota Bekasi (Rosmha Widiyani/detikcom)

Sesuai namanya, taman ini dibangun agar kita bisa main bersama keluarga atau melakukan aktivitas lain tanpa terganggu sampah plastik. Area ini memang bebas sampah plastik, namun tampak kotor dengan flooring kayu kurang terawat. Bilah kayu di beberapa spot hilang meninggalkan lubang menganga, yang berisiko bikin pengunjung kejeblos.

Selain itu, bilah kayu terlihat rapuh bila dipijak banyak orang atau digunakan untuk tempat lari-lari. Karena itu, pengunjung sebaiknya jangan naik ke menara pandang karena berisiko jatuh. Area flooring juga tidak dicat lagi sehingga tampak lusuh dan tidak terawat.

Taman Kehayati Hutan Kota Bekasi

Bagian taman ini berada di area belakang hutan kota dengan banyak tempat duduk dan alat gym sederhana. Di sini juga ada lapak yang sepertinya untuk pedagang, namun urung ditempati. Di sini, kita bisa duduk tenang menikmati limpahan oksigen sebelum keluar area hutan kota dan kembali menghirup polusi.

Area tempat duduk Taman Kehayati Hutan Kota BekasiArea tempat duduk Taman Kehayati Hutan Kota Bekasi (Rosmha Widiyani/detikcom)

Taman Kehayati ini sebetulnya sangat menyenangkan untuk tempat ngobrol, curhat, atau sekadar menghirup napas usai olahraga di area depan hutan kota. Area ini bisa dicat ulang atau sering dibersihkan sehingg terlihat lebih bersih. Lapak yang tidak digunakan bisa dibongkar, sehingga area bisa lebih lega.

Dengan segala kelebihan dan kekurangannya, Hutan Kota Patriot Bina Bangsa Bekasi cocok jadi alternatif melewatkan libur bersama keluarga tanpa harus keluar banyak uang dan lebih sehat. Warga Kota Bekasi tidak harus ke mal untuk melewatkan waktu libur bersama orang-orang terdekatnya.

(row/fem)



Sumber : travel.detik.com

Dear Bu Menpar, Pupus Harapan Desa Wisata Hanjeli gegara Jalan Rusak-Berlubang



Sukabumi

Mimpi Desa Wisata Hanjeli di Sukabumi mendatangkan wisatawan mesti terhalang akses jalan rusak dan berlubang, setelah 2 kali dihantam bencana longsor yang parah.

Warga desa wisata Hanjeli di Kecamatan Waluran, Sukabumi, tengah berjuang melewati masa-masa terberatnya. Dua kali bencana longsor menghantam desa wisata itu pada bulan Desember 2024 dan Maret 2025.

Bencana itu membuat akses utama dari Palabuhanratu menuju Waluran porak-poranda. Jalan rusak dan berlubang seakan menjadi penghalang, sekaligus menutup pintu rezeki bagi warga desa wisata Hanjeli yang menggantungkan hidupnya dari sektor pariwisata.


Sejak saat itu, belasan paket kunjungan wisatawan yang sudah dijadwalkan terpaksa dibatalkan. Rombongan wisatawan yang seharusnya datang belajar budaya dan pangan lokal, urung hadir.

“Pasca bencana Desember 2024 dan Maret 2025 sudah lebih dari 15 paket kunjungan/live in ke Hanjeli dibatalkan karena akses dari Palabuhanratu ke Waluran Desa Wisata Hanjeli masih banyak yang longsor belum diperbaiki,” ungkap penggagas Desa Wisata Hanjeli, Abah Asep Hidayat, Selasa (30/9/2025).

Nilai kerugian yang ditanggung oleh warga desa wisata Hanjeli juga bukan main-main, mencapai ratusan juta rupiah.

“Ini kerugian terbesar kami hingga ratusan juta rupiah karena akses jalan yang sangat buruk,” lanjutnya.

Padahal sejak awal, Desa Wisata Hanjeli digadang-gadang sebagai magnet baru. Targetnya jelas, sekolah-sekolah swasta dari Jabodetabek, Bandung, bahkan rombongan wisatawan nasional hingga internasional.

Mereka biasanya datang untuk program live in, merasakan langsung kehidupan pedesaan, sekaligus mengenal pangan lokal Sukabumi.

“Sejatinya target pasar atau marketing Desa Wisata Hanjeli adalah luar Sukabumi atau area Jabodetabek, Bandung, nasional maupun internasional. Khususnya anak sekolah swasta yang melakukan kegiatan live in,” tutur Abah Asep.

Namun semua itu sering kandas di jalan. Rombongan yang sudah melakukan survei, sudah sepakat dengan harga paket, bahkan merasa nyaman dengan suasana desa, terpaksa membatalkan kunjungan. Alasannya selalu sama, akses jalan tak memberi rasa aman.

“Jujur, kami dengan susah payah harus mencari klien atau customer paket wisata sendiri agar bisa datang ke kampung kami. Yang paling sedih adalah mereka sudah survei langsung ke hanjeli, harga paket kunjungan sudah deal bahkan mereka merasa nyaman. Lagi-lagi digagalkan oleh akses yang belum memberikan rasa aman dan keselamatan untuk dilalui,” ujarnya lirih.

Harapan Warga Desa Wisata Hanjeli Cuma Satu

Kini harapan warga desa wisata Hanjeli hanya satu, yaitu perbaikan jalan sehingga wisatawan bisa datang.

“Semoga pemerintah bisa lebih cepat tanggap memperbaiki area yang longsor sehingga bus besar bisa normal dan aman dilalui yang pasti perekonomian masyarakat lokal bisa tumbuh kembali dengan baik,” katanya.

Abah Asep juga mengingatkan, pariwisata tak bisa hidup hanya dengan atraksi. Ia menegaskan ada tiga pilar yang harus diperhatikan.

“Pariwisata yang baik adalah harus ditunjang dengan atraksi wisata, amenitas yang lengkap dan aksesibilitas yang baik,” tegasnya.

Abah Asep HidayatAbah Asep Hidayat di desa wisata Hanjeli Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Selain aksesibilitas, ia menilai fasilitas di desa wisata pun penting untuk diperhatikan pemerintah.

“Pemerintah harus bisa memperhatikan desa wisata. Selain aksesibilitas juga amenitas yaitu sarana dan prasarana di desa wisata,” imbuhnya.

Meski kerap kecewa, Abah Asep tetap optimistis. Ia mengajak sekolah-sekolah di Sukabumi sendiri untuk datang lebih sering, tak hanya menunggu rombongan dari luar kota.

“Sekolah-sekolah yang ada di Sukabumi bisa berkunjung. Jangan hanya yang jauh saja dari luar Sukabumi, agar bisa mengenal edukasi unggulan Sukabumi,” pungkasnya.

——-

Artikel ini telah naik di detikJabar.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com