Tag Archives: usamah bin zaid

Arti Jazakallah Khairan Ucapan Terima Kasih dalam Bahasa Arab

Jakarta

Jazakallahu khairan merupakan ucapan terima kasih dalam bahasa Arab yang biasa digunakan dalam konteks Islam. Lalu, apa arti jazakallah khairan?

Di sebagian besar budaya, merupakan kebiasaan untuk mengungkapkan rasa terima kasih dengan cara tertentu. Mengucapkan terima kasih menjadi etika dasar yang disampaikan sebagai bentuk nikmat atau syukur yang telah diberikan orang lain.

Memberikan respons yang tulus dan berterima kasih atas tindakan atau perkataan seseorang sering kali menjadi ‘perekat’ yang menjaga keutuhan hubungan. Ucapan terima kasih juga menunjukkan rasa hormat dan apresiasi.


Kata-kata terima kasih memiliki kekuatan besar jika digunakan dengan tulus dan sering. Sebagai umat muslim ada beberapa ucapan terima kasih islami.Salah satu ungkapan yang sering digunakan adalah jazakallah khairan.

Ungkapan jazakallah khairan memiliki makna yang lebih dalam dibanding sekadar ucapan terima kasih biasa. Bukan sekadar bentuk sopan santun, tetapi juga mengandung doa dan harapan baik bagi orang yang menerimanya.

Arti Jazakallah Khairan

Jazakallahu khairan dalam huruf Arab :
جَزَاكَ اللهُ خَيْرًا
Artinya :
Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan.

Jazakallahu khairan merupakan ucapan terima kasih Islami yang disebutkan dalam sebuah riwayat yang berasal dari Usamah bin Zaid RA. Ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

من صُنِعَ إليه مَعْرُوفٌ فقال لِفَاعِلِهِ جَزَاكَ الله خَيْرًا فَقَدْ أَبْلَغَ في الثَّنَاءِ

Artinya:
“Barangsiapa yang diperlakukan baik, lalu ia mengatakan kepada pelakunya, ‘Jazakallahu khairan (semoga Allah membalasmu dengan kebaikan)’ maka sungguh ia telah sangat menyanjungmu.” (HR Tirmidzi)

Cara Mengucapkan Jazakallah Khairan

Seseorang juga bisa mengucapkan terima kasih dalam bahasa Arab dengan “Jazakallah khairan katsiran” artinya “semoga Allah membalasmu dengan kebaikan yang banyak”. Variasi kalimatnya pun berbeda di mana “Jazakillah khairan katsiran” diucapkan untuk satu orang perempuan. Sementara itu “Jazakumullah khairan katsiran” diucapkan untuk lebih dari satu orang (kalian)

Balasan Jazakallah Khairan

Jika seseorang mengucapkan Jazakallah Khairan (جزاك اللهُ خيرًا), yang berarti “Semoga Allah membalasmu dengan kebaikan,” maka jawaban yang tepat adalah “Wa iyyak” (وإياك) yang berarti “Dan kepadamu juga.”

Selain itu, beberapa jawaban jazakallah khairan lain yang bisa digunakan:

– Wa iyyaka (وإياك) untuk laki-laki atau Wa iyyaki (وإياكِ) untuk perempuan. Artinya: Dan semoga Allah membalasmu dengan kebaikan juga.
– Wa iyyakum (وإياكم) jika ditujukan kepada banyak orang. Artinya: Dan semoga Allah membalas kalian dengan kebaikan juga.
– Ameen wa iyyak. Artinya: Aamiin, dan kepadamu juga.

Itulah arti jazakallah khairan yang merupakan ucapan terima kasih dalam bahasa Arab. Sebagai umat Muslim, membiasakan diri dengan ungkapan yang mengandung doa seperti ini dapat menjadi salah satu cara untuk mempererat hubungan dan menunjukkan kepedulian terhadap sesama.

(eny/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Sosok Panglima Perang Termuda dalam Sejarah Islam, Diangkat pada Usia 18 Tahun



Jakarta

Usamah bin Zaid merupakan salah satu panglima perang Islam pada zaman Nabi Muhammad SAW. Sosoknya juga disebut sebagai sahabat dekat Rasulullah SAW.

Dalam sejarah Islam, Usamah bin Zaid adalah panglima termuda dan terakhir yang ditunjuk langsung oleh Nabi SAW. Ia lahir pada tahun ke-7 sebelum Hijriyah dan merupakan anak dari Zaid bin Haritsah, seperti dinukil dari buku Jika Sungguh-sungguh Pasti Berhasil susunan Amirullah Syarbini M Ag dkk.

Saat diangkat sebagai panglima usia Usamah masih 18 tahun. Karena usianya yang muda, banyak sahabat Rasulullah yang tidak yakin akan kemampuan Usamah bin Zaid.


Bahkan, mereka meragukan keputusan sang rasul sampai akhirnya desas-desus itu sampai ke telinga Umar bin Khattab.

Mengutip buku Para Panglima Perang Islam oleh Rizem Aizid, Umar RA lalu menemui Nabi SAW dan menyampaikan permasalahan itu. Hal tersebut membuat Rasulullah SAW sangat marah, ia menemui para sahabat yang tidak puas akan keputusan beliau. Nabi Muhammad berusaha meyakinkan para sahabat untuk meredak ketidakpuasan mereka.

Meski menjadi panglima termuda, tugas yang diberikan kepada Usamah bin Zaid pada kali pertamanya cukup berat. Nabi SAW memerintahkan Usamah untuk mengusir pasukan Romawi yang mengancam keutuhan masyarakat muslim kala itu.

Pada pasukan tersebut, ada sejumlah sahabat senior seperti Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Sa’ad bin Abi Waqqash, Abu Ubaidah bin Jarrah, dan lain-lainnya. Rasulullah SAW mengangkat Usamah bin Zaid memimpin seluruh pasukan tersebut.

Pada saat itu, Usamah bin Zaid diperintahkan untuk berhenti di Balqa’ dan Qal’atut Darum dekat Gazzah, termasuk wilayah kekuasaan Rum (Romawi). Dalam perang itu, Usamah berhasil membawa kemenangan bagi kaum muslimin.

Kemenangan yang diraihnya menjadi bukti bagi orang-orang yang sebelumnya meragukan Usamah bin Zaid. Selama 40 hari, mereka kembali ke Madinah dengan perolehan harta rampasan perang yang besar tanpa satu korban jiwa.

Dari kemenangan itu pula, Usamah bin Zaid menjadi sosok yang disegani oleh para sahabat. Diceritakan dalam buku Kisah-kisah Pilihan Muslim Cilik Teladan karya M Kholiluddin, Usamah bahkan berhasil mendesak mundur pasukan Romawi dari negeri Syam, Palestina, serta Mesir.

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com