Tag Archives: usia

Nenek 1 Cucu di Riau Viral, Stylish dan Awet Muda Bikin Netizen Kagum

Riau

Wanita ini menjadi atensi warganet usai membagikan foto OOTD di TikTok. Pasalnya, di usia yang menginjak 53 tahun dan sudah memliki cucu, dia terlihat awet muda dan segar.

Ia mengunggah foto OOTD lewat akun TikTok @winta_waheed. Walau pun sudah mempunyai cucu, ia membuktikan tetap bisa berpakaian rapi bak anak muda.

Walau pun sudah punya cucu tetap dress well check,” tulis akun TikTok @winta_waheed.


GresAttachments3:02โ€ฏPM (14 minutes ago)to meSosok Winta Waheed, wanita yang berusia 53 tahun yang viral usai membagikan OOTDSosok Winta Waheed, wanita yang berusia 53 tahun yang viral usai membagikan OOTD. Foto: Dok. TikTok @winta_waheed.

Winta terlihat mempersiapkan busana sesuai dengan kegiatannya. Mulai dari untuk acara makan malam, nongkrong bersama keluarga dan teman, nonton di bioskop, outfit liburan dan makan malam di cafe, bukber, hingga ke pantai.

Postingan tersebut sudah ditonton lebih dari 7 juta kali dan mendapatkan banjir pujian dari warganet di TikTok.

Kalian percaya kalo beliau ini beneran udh sepuh? ๐Ÿ˜ญ๐Ÿ™,” ucap pengguna TikTok @el๐Ÿงš.

Ini yang dimksud dresswell sesuai usia tp g norak dn g jomplang. aura oldmoney nya kiat bgt๐Ÿ˜ญ๐Ÿ™,” ujar akun @pitik walik sobo kebon ๐Ÿ.

Buuu, ibu lebih stylish drpd saya๐Ÿ˜ญ๐Ÿ™โค๏ธ,” timpal akun @olivyou.

Konfirmasi Wolipop

GresAttachments3:02โ€ฏPM (14 minutes ago)to meSosok Winta Waheed, wanita yang berusia 53 tahun yang viral usai membagikan OOTDSosok Winta Waheed, wanita yang berusia 53 tahun yang viral usai membagikan OOTD. Foto: Dok. TikTok @winta_waheed.

Wolipop sudah menghubungi Winta Waheed yang viral usai mengunggah foto OOTD di TikTok. Wanita 53 tahun ini mengungkapkan tujuannya sering mengunggah foto OOTD.

“Kegiatan saya sehari-hari ibu rumah tangga. Saya ingin memotivasi perempuan seusia saya untuk mencintai diri sendiri. Lebih ke menikmati hidup. Jangan terlalu terbebani dengan masalah hidup. Karena diri kita sendiri juga perlu diperhatikan dan dicintai,” kata Winta kepada Wolipop.

Wanita yang berasal dari Pekanbaru, Riau ini mempunyai empat orang anak. Anak sulungnya meninggal dunia dan kini ia ditemani tiga orang anaknya serta seorang cucu.

Warganet kagum dengan penampilannya yang segar dan awet muda. Winta pun memberikan tips padu padan outfit yang biasa ia pakai sehari-hari.

“Kalau hijab saya lebih suka warna soft, warna yg tidak mencolok. Supaya masuk dengan warna outfit yang kita pakai. Bagian atas mau pun bawah. Tips padu padannya sesuai selera masing-masing. Kalau saya yang penting sesuai kan dengan warna dan modelnya,” jelasnya.

GresAttachments3:02โ€ฏPM (14 minutes ago)to meSosok Winta Waheed, wanita yang berusia 53 tahun yang viral usai membagikan OOTDSosok Winta Waheed, wanita yang berusia 53 tahun yang viral usai membagikan OOTD. Foto: Dok. TikTok @winta_waheed.

Ia menekankan untuk selalu berpikiran positif dan menjalani pola hidup yang sehat. “Kuncinya selalu berpikiran positif. Hidup sehat dan jangan cepat emosi,” lanjutnya.

Tak jarang pula, Winta mengaku pernah menerima komentar negatif dari warganet tentang postingan foto OOTD.

“Mengenai komentar netizen. Semua orang bebas berkomentar. Ada yang suka dan tidak suka. Jangan emosi tetap tenang saya tidak ambil pusing selagi tidak merugikan saya,” timpalnya.

(gaf/eny)



Sumber : wolipop.detik.com

Simak, 4 Langkah Mudah dalam Mengelola Dana Darurat


Jakarta

Menyisihkan dana darurat adalah langkah penting dalam manajemen keuangan, terutama untuk mengantisipasi hal-hal tak terduga yang mungkin terjadi di kemudian hari, seperti sakit, kehilangan pekerjaan, dan lainnya. Dana darurat juga memungkinkan kamu untuk mengambil keputusan finansial yang lebih tepat sehingga kamu pun bisa lebih fokus dalam mencapai tujuan keuangan.

Lantas, bagaimana cara mempersiapkan dana darurat secara mudah dan efektif? Mari simak uraian tipsnya!

Tips Mengelola Dana Darurat

Ada kiat-kiat mudah untuk mempersiapkan dana darurat yang bisa kamu coba untuk terapkan, yaitu:


1. Menentukan Nominal Dana Darurat yang Ideal

Pertama-tama, tentukan terlebih dahulu besaran atau nominal dana darurat berdasarkan kemampuan finansial dan kebutuhan dari setiap orang. Umumnya, besaran dana darurat yang direkomendasikan yakni 3 sampai 12 kali lipat dari biaya yang setiap bulannya dikeluarkan.

Namun, nominal dana darurat ini bisa disesuaikan dengan faktor-faktor lain, seperti usia, gaya hidup, marital status, kesehatan, dan sebagainya.

Secara umum, dana darurat yang ideal untuk kamu yang berstatus lajang adalah 3 hingga 4 kali lipat pengeluaran. Sedangkan, bagi kamu yang sudah menikah namun belum memiliki anak, maka dana darurat yang disarankan yakni sebesar 6 kali lipat pengeluaran.

Berbeda dengan kamu yang sudah memiliki 1 atau 2 anak, maka dana darurat yang ideal adalah 9 hingga 12 kali lipat dari biaya pengeluaran.

2. Membuat Rekening Khusus untuk Dana Darurat

Setelah menetapkan besaran dana darurat yang sesuai, selanjutnya mulailah menabung secara rutin dan disiplin. Agar lebih mudah, kamu dapat membuat rekening khusus untuk menyimpan dana darurat sehingga dana tersebut bisa terhindar dari pemakaian secara tidak sengaja ataupun tercampur dengan budget bulanan yang telah dianggarkan.

3. Gunakan Fitur Transfer Otomatis atau Auto Debet dari Rekening Utama

Dalam setiap bulannya, pastikan untuk menyisihkan sebagian dari pendapatan untuk ditabung sebagai dana darurat. Kamu dapat menggunakan fitur autodebet atau transfer otomatis dari rekening utama ke rekening dana darurat.

Jadi pada setiap bulannya, sebagian dari pendapatanmu akan secara otomatis langsung disisihkan dan disimpan sebagai dana darurat di rekening khusus tersebut.

4. Atur Strategi Pengeluaran

Selain itu, kamu juga bisa melakukan evaluasi pengeluaran. Pertimbangkan mana saja kebutuhan yang menjadi prioritas atau hanya sekedar keinginan saja.

Kurangi hal-hal yang sekiranya tidak terlalu penting. Dengan langkah ini, pengeluaran pun menjadi lebih terminimalisir sehingga kamu bisa menyisihkan uang tersebut sebagai dana darurat. Saat sudah melakukan evaluasi pengeluaran secara rutin, namun ada kebutuhan mendesak, kamu bisa memanfaatkan fasilitas paylater dengan bijak.

Dengan paylater, kamu tetap bisa memenuhi kebutuhan sambil menjaga stabilitas keuangan dan memastikan masa depan yang lebih aman. Namun, dibutuhkan kebijaksanaan dalam mengelola cicilan ketika menggunakan paylater.

  • Pahami Jumlah Cicilan: Buat daftar seluruh cicilan yang kamu miliki, lengkap dengan tanggal jatuh temponya, agar kamu bisa mengatur pembayarannya dengan baik.

  • Konsisten Bayar Cicilan Tepat Waktu: Hal ini penting untuk menjaga skor kredit yang baik dan menghindari denda biaya keterlambatan yang tidak diinginkan, agar tidak mengganggu dana darurat kamu.

  • Atur Strategi Cicilan: Pilih tenor pembayaran yang sesuai dengan kondisi keuangan kamu, terutama jika kamu memiliki kebutuhan lainnya.

SPayLater oleh PT Commerce Finance, berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kini, SPayLater ada berbagai promo menarik seperti SPayLater Bayar QRIS cicilan 0% s/d 6 bulan dan bebas biaya penanganan hingga 17 November 2024. SPayLater juga menghadirkan berbagai jenis opsi cicilan pembayaran mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, dan lainnya. Kebutuhan mendesak terpenuhi, namun dana darurat tetap aman deh!

Itu dia beberapa tips mengelola dana darurat dan cara memanfaatkan paylater untuk menjaga stabilitas cadangan finansial. Memanfaatkan Paylater dengan bijak bisa menjadi strategi cerdas dalam menghadapi berbagai tantangan finansial, menjaga stabilitas keuangan, dan memastikan masa depan yang lebih aman.

(prf/ega)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang ุงู„ู„ู‡ู… ุตู„ ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ู…ุญู…ุฏ
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

Minim Literasi, Mudah Terjebak Tren


Jakarta

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan bahwa indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan generasi Z atau Gen-Z menjadi yang terendah dalam skala nasional. Bahkan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen OJK, Frederica Widyasari Dewi, Agustus lalu mengungkapkan kelompok usia 15-17 tahun memiliki tingkat literasi dan inklusi keuangan yang paling rendah.

Hal ini senada dengan hasil riset kredit Karma pada 2018 lalu dimana ditemukan bahwa sebanyak 39% Gen-Z memiliki utang untuk mengikuti tren dalam komunitasnya. Sedangkan berdasarkan Research Institute pada 2019, alokasi tabungan dari pendapatan pada Gen-Z hanya 10,17%. Ini menekankan bahwa mereka juga minim investasi, meski secara umum mereka dianggap mengerti tentang pengetahuan menabung.

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan dinamika ekonomi global yang semakin kompleks, Gen-Z, juga tumbuh dengan internet dan kecenderungan mencari solusi finansial yang cepat dan efisien, sehingga menghadapi tantangan besar dalam mengelola keuangan secara bijak. Mencermati hal tersebut, platform literasi investasi Tumbuh Makna bekerja sama dengan Universitas Serang Raya mengadakan webinar bersama puluhan mahasiswa dengan tema “Financial Cerdas Gen-Z: Strategi Kelola Dana dan melek Digital Menuju Masa Depan Sejahtera”.


Benny Sufami, Co-Founder Tumbuh Makna, memberikan sejumlah tips penting agar Gen-Z dapat mengelola keuangan dengan benar, yakni melalui membangun kebiasaan finansial yang sehat, dan menghindari risiko kerugian di masa depan.

“Keberhasilan finansial tidak datang dalam semalam, melainkan melalui kebiasaan yang dibentuk secara konsisten, seperti menabung, mengelola pengeluaran, dan merencanakan keuangan dengan disiplin. Kebiasaan yang sehat akan menjadi fondasi kuat bagi kestabilan keuangan di masa mendatang,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Minggu (17/11/2024).

Benny menekankan bahwa memiliki anggaran atau budgeting yang jelas adalah kunci menuju kebebasan finansial, sekaligus pentingnya pemahaman terhadap investasi. Ia mencatat banyak investor muda yang sering kali mengalami kerugian karena terjebak dalam tren investasi tanpa mempertimbangkan profil risiko pribadi.

“Banyak yang ikut-ikutan membeli saham hanya karena melihat orang lain melakukannya,” ungkapnya. Benny mengingatkan bahwasetiap individu memiliki toleransi risiko yang berbeda, sehingga penting untuk menyesuaikan jenis investasi dengan profil risiko masing-masing agar terhindar dari kerugian besar.

Menurutnya, pemahaman risiko sebelum berinvestasi adalah hal krusial agar keputusan yang diambil lebih cerdas dan minim risiko. “Pastikan kamu memahami dengan jelas apa saja risiko yang terlibat,” jelas Benny. Selain itu, ia mengimbau agar setiap keputusan keuangan selalu didasarkan pada prinsip-prinsip yang legal dan logis. “Mindset yang perlu ditanamkan bukan hanya tentang bagaimana menghasilkan uang, tetapi juga bagaimana mengelolanya dengan tepat dan bijaksana. Pastikan setiap langkah finansial yang diambil mematuhi aturan yang berlaku dan tidak tergoda oleh iming-iming keuntungan instan,” pungkasnya.

Sementara itu Direktur Utama PT. Persero Batam, Arham S. Torik, mengingatkan bahwa salah satu prinsip dasar dalam pengelolaan keuangan adalah menjaga pengeluaran agar tidak melebihi pemasukan.

“Mereka harus membuat anggaran yang sesuai dengan gaya hidup. Perencanaan ini penting, khususnya untuk Gen-Z, karena hari ini kamu kerjakan, itu akan menentukan masa depan. Karena tantangan ke depan akan lebih dinamis,” ujarnya. Ia menekankan perlunya kesadaran diri dalam membatasi pengeluaran agar sesuai dengan anggaran yang ada.

Arham juga menggarisbawahi pentingnya bagi Gen-Z untuk menetapkan anggaran yang realistis, yang mencerminkan kebutuhan mereka secara jujur tanpa mengikuti gengsi atau keinginan semata.

“Banyak dari Gen-Z mungkin belum memiliki perencanaan yang matang, biasa disebut besar pasak daripada tiang. Untuk itu, kawan-kawan harus tahu pendapatan bersih, kemudian ukur pendapatan dan menyesuaikan pengeluaran. Jangan terlalu banyak keinginan. Prioritaskan kebutuhan, bukan keinginan,” tegasnya.

Menurutnya, strategi perencanaan keuangan adalah upaya untuk melakukan perencanaan masa depan, termasuk membangun dana darurat secara terukur dan realistis. “Dana darurat ini penting sebagai perlindungan dari risiko tak terduga. Buat rekening terpisah untuk dana darurat, agar dana ini tidak tercampur dan sulit nantinya diakses, sehingga bisa dicairkan dengan segera. Lalu buat otomatis transfer untuk dana darurat,” ujarnya. Ia mengatakan bahwa perencanaan adalah kunci dari semuanya sehingga harus dibuat dengan baik dan benar sesuai kebutuhan.

Dosen Ilmu Komunikasi di Universitas Serang Raya, Endang Tri Santi, menekankan pentingnya literasi bagi Gen Z yang tumbuh di era digital. Menurutnya, kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan untuk memilah informasi yang valid dari yang menyesatkan, terutama agar generasi ini terhindar dari keputusan finansial yang berisiko. “Di tengah tsunami informasi saat ini, sikap kritis sangat diperlukan. Kita harus selalu cek data dan verifikasi sumber dengan teliti, karena hal ini akan membantu kita terhindar dari keputusan finansial yang merugikan,” tegasnya.

Santi juga mengingatkan bahaya Fear of Missing Out (FOMO) yang sering kali memicu kebiasaan buruk dalam pengelolaan keuangan. “FOMO sering mendorong keputusan impulsif yang justru merugikan, seperti membeli barang-barang viral tanpa pertimbangan matang. Kebiasaan ini bisa jadi bumerang karena menumbuhkan dorongan untuk selalu mengikuti arus,” ujarnya. Ia menasihati agar Gen-Z tidak mudah terpengaruh tren tanpa memahami risikonya dan lebih selektif dalam membuat keputusan keuangan.

Lebih jauh, Santi mengajak generasi muda untuk memanfaatkan teknologi secara produktif dan positif. Menurutnya, era digital harus dimanfaatkan dengan literasi yang baik, bukan hanya sebagai konsumen, tetapi juga sebagai kreator yang dapat menghasilkan produk sendiri. “Mari manfaatkan era digital untuk menjadi lebih kreatif dan produktif,” tambahnya, menggarisbawahi bahwa literasi yang baik bisa membuka banyak peluang bagi Gen-Z untuk berkarya.

(fdl/fdl)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang ุงู„ู„ู‡ู… ุตู„ ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ู…ุญู…ุฏ
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

Ajari Anak Nabung di BRI Junio Rencana, Ada Hadiah Tiket KidZania Gratis!


Jakarta

Menanamkan literasi keuangan kepada anak harus dilakukan sejak dini. Harapannya agar anak dapat bijak mengelola keuangan di kemudian hari.

Orang tua bisa mulai memupuk nilai dasar soal uang dengan langkah sederhana. Sesederhana mengajarkannya untuk menabung. Dengan membiasakan menabung, anak akan lebih menghargai uang. Selain itu, anak juga lebih memahami uang memiliki nilai, sehingga tidak boleh dihambur-hamburkan sembarangan.

Namun berapa usia ideal untuk mengajarkan anak menabung ya? Mengutip laman Haibunda terkait hal ini para ahli memiliki pandangan berbeda-beda. Meski begitu, mereka sepakat bahwa semakin dini anak diajarkan menabung, maka akan semakin baik.


Sejumlah pakar menyebut waktu terbaik mengajarkan anak menabung adalah ketika mereka berusia enam tahun, karena mereka mulai memahami konsep dasar keuangan. Selain itu memasuki usia 7 tahun, pola ‘financial habit’ anak juga sudah terbentuk. Sementara ahli lain berpendapat agar pembelajaran tentang menabung dan keuangan dimulai di usia lebih muda, yakni tiga atau lima tahun.

Nabung di BRI Junio Rencana, Banyak Promonya!

BRIFoto: Dok. BRI

Bicara soal menabung nggak melulu menggunakan celengan. Di zaman yang modern seperti saat ini ada tabungan khusus untuk anak, seperti BRI Junio Rencana. Anak tak perlu khawatir uang di celengannya hilang, karena sudah tersimpan aman di bank.

Selain mengenalkan konsep bank kepada anak sedari dini, buka tabungan BRI Junio Rencana juga menawarkan keuntungan lainnya, lho. Sebab saat ini BRI sedang menghadirkan promo khusus bagi nasabah.

Kamu yang melakukan pembukaan rekening BRI Junio bisa mendapatkan reward dua tiket Kidzania gratis dan saldo BRImo Rp 500.000. Program promosi hanya berlaku untuk nasabah yang melakukan pembukaan rekening sesuai dengan tiering kepesertaan program. Selain itu setoran awal wajib di-hold dengan jangka waktu 12 bulan untuk semua paket program.

BRIFoto: BRI

Program hadiah menarik Tabungan BRI Junio Rencana berlangsung hingga 31 Desember 2024. Jadi tunggu apa lagi? Sebelum periodenya habis, segera kunjungi unit kerja BRI terdekat dan buka rekening Tabungan BRI Junio Rencana sekarang karena Tabungan BRI Pas Buatmu!

Informasi selengkapnya cek di sini. Unduh juga aplikasi BRImo bikin transaksi keuangan makin praktis. #TabunganAnak #TabunganBRIPasBuatmu #TabunganBRI #BRImoMudahSerbaBisa

(akd/ega)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang ุงู„ู„ู‡ู… ุตู„ ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ู…ุญู…ุฏ
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

Dear Sandwich Generation, Lakukan Hal Ini agar Hidup Tenang Saat Pensiun


Jakarta

Tak sedikit dari masyarakat Indonesia yang masuk dalam golongan sandwich generation. Mereka menghadapi tantangan tersendiri karena memiliki beban untuk membiayai orang tua, diri sendiri, dan anak.

Pada Agustus 2023 lalu, CNBC Indonesia mengungkapkan dalam sebuah survei terdapat 48,7% masyarakat produktif Indonesia yang menjadi generasi sandwich. Survei tersebut dilakukan terhadap 1.828 responden usia produktif berusia 25-45 tahun yang tersebar di seluruh Indonesia pada September 2021.

Dari seluruh jumlah tersebut, hanya 13,4% di antaranya yang memiliki kesiapan finansial. Baik dalam memenuhi pengeluaran pokok, menabung, maupun berinvestasi. Jumlahnya terbilang kecil karena sandwich generation umumnya terjebak dalam kondisi keuangan yang rumit, sehingga mereka memiliki tantangan tersendiri untuk merdeka secara finansial.


Kendati begitu, ada berbagai langkah yang bisa dilakukan untuk memutus rantai sandwich generation. Salah satunya dengan melakukan perencanaan masa depan lewat investasi dana pensiun.

Perencanaan masa depan ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan salah satu produk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, yakni BRIFINE. Program BRI Prioritas dan BRI Private menghadirkan produk BRIFINE bernama Investasi Rencana Pensiun BRI yang dapat dimanfaatkan masyarakat umum, baik individu maupun kelompok/instansi/yayasan/lembaga.

Untuk memutus rantai masalah finansial yang kerap dihadapi sandwich generation ini, nasabah dapat memanfaatkan Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP) dari BRIFINE yang iurannya ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun. Seluruh iuran serta hasil pengembangannya akan dibukukan pada rekening masing-masing peserta sebagai manfaat pensiun.

Produk perencanaan masa depan ini menawarkan berbagai pilihan investasi untuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK), mulai dari DPLK BRI Pasar Uang, DPLK BRI Pendapatan Tetap, DPLK BRI Saham, dan DPLK BRI Sharia.

Adapun syarat memperoleh produk BRIFINE ini pun cukup mudah, antara lain

– Iuran minimal Rp 100.000 per bulan

– Memiliki KTP

– Melampirkan KTP/SIM/Paspor dan buku Tabungan Britama atas nama peserta

Pendaftaran bisa dilakukan dengan mudah di kantor cabang maupun kantor cabang pembantu BRI yang telah memiliki sistem BRIVEST. Bagi kamu sandwich generation, yuk segera manfaatkan produk BRIFINE dari BRI sebagai perencanaan masa depan yang lebih cerah agar hidup tenang di masa pensiun nanti.

(akd/akd)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang ุงู„ู„ู‡ู… ุตู„ ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ู…ุญู…ุฏ
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

Ikuti 4 Tips Ini Sebelum Kasih THR Lebaran ke Orang Tua, Anak, Keponakan


Jakarta

Memberi angpau atau THR Lebaran kepada anggota keluarga dan sanak saudara sudah menjadi salah satu tradisi di masyarakat Indonesia. Namun, tidak sedikit yang masih merasa bingung terkait seberapa besar uang yang perlu diberikan dalam angpau Lebaran itu.

Jika tidak diperhitungkan dengan baik, keinginan untuk berbagi kebahagiaan ini malah jadi pengeluaran berlebih dan bikin kantong kering.

Nah buat detikers yang masih bingung tentukan besaran angpau Lebaran ini, berikut beberapa tips yang bisa digunakan.


1. Tentukan Penerima

Perencana Keuangan dari Tatadana Consulting, Tejasari Asad, menyarankan kepada yang ingin membagikan THR Lebaran untuk membuat daftar penerima. Misalkan saja untuk orang tua, anak, saudara, hingga keponakan.

“Pertama kita biasanya kasih orang tua, nah itu biasanya yang paling gede. Terus yang kedua siapa nih? misalnya kakak-adik sudah pada kerja ngapain dikasih? jadi kasih ke yang belum kerja, biasanya keponakan sih. Atau misalnya punya adik yang masih kecil belum kerja, mau dikasih boleh. Jadi berdasarkan level keluarga aja,” kata Teja kepada detikcom beberapa waktu lalu.

Senada dengan Teja, perencana keuangan Andy Nugroho juga menyarankan untuk menentukan penerima angpau dan estimasi nilainya. Biasanya besaran THR Lebaran yang diberikan, berbeda-beda tergantung tingkatan dalam keluarga.

“Nah urutannya paling banyak saya akan kasih ke siapa? ke orang tua pertama, terus kemudian habis itu level berikutnya yang lebih kecil jumlahnya tuh saya kasihkan ke misalnya anak atau ke anaknya saudara-saudara saya,” kata Andy.

2. Sesuaikan Usia dan Kebiasaan di Keluarga

Untuk nilai uang yang dibagikan, Teja tidak bisa menetapkan besaran pasti. Sebab menurutnya setiap individu atau keluarga memiliki perhitungannya masing-masing seperti tingkat ekonomi keluarga, usia, hingga wilayah tempat tinggal.

“Misalnya kasih keponakan Rp 50 ribu pantes nggak? Tapi ternyata di kalau di kampung kasih Rp 5 ribu sudah cukup, kasih Rp 20 ribu sudah cukup, gimana tuh? Jadi tergantung situasi,” terang Teja.

“Itu juga kadang ada yang serba salah tuh, ada yang masih TK, SD, SMP, SMA. Kalau TK dikasih Rp 1.000 dua puluh biji (Rp 20 ribu) senang tuh, kalau SMA dikasih Rp 1.000 dua puluh biji marah-marah nanti,” tambahnya.

3. Sesuaikan Bujet

Teja mengatakan pemberian angpau Lebaran bisa disesuaikan dari jumlah THR yang diterima. Dengan begitu perhitungan angpau dapat lebih mudah dan tidak begitu memberatkan pemberi.

“Pertama adalah menyesuaikan dengan budget kita. Misalnya kita kasih budget ‘oke saya mau kasih THR Lebaran buat saudara-saudara misalnya Rp 1 juta deh semuanya. Karena saya dapat THR Rp 3 juta, masa semua dibagi-bagikan?’ Nanti habis dong,” jelas Teja.

“Bisa juga dibujet maksimal berapa nih? 20% kah dari THR kah, 30% kah. Misalnya oke 20%, anggap saja Rp 1 juta, ya dibagi-bagi lah jumlah keponakan ada berapa, saudara ada berapa, siapa saja yang mau dikasih,” tambahnya lagi.

4. Jangan Kejar Gengsi

Terakhir yang tak kalah penting, menurut Andy saat menentukan besaran budget atau nilai dari masing-masing angpau Lebaran harus disesuaikan dengan kemampuan, bukan demi mengejar gengsi.

Disarankan agar jumlah pemberian tidak berdasarkan gengsi. Hal ini justru bisa melebihi anggaran, bahkan malah harus berutang untuk menutup kekurangan tersebut.

“Kadang misalnya kita pemudik, apalagi dari Jakarta kan ‘wah pasti tajir nih, orang kaya, sudah sukses’ nah kadang ditodong untuk ngasih angpau lebih besar,” kata Andy.

“Sebenarnya pun kalau kita bersikukuh ‘ya saya memberinya segini’, masa iya yang dikasih terus nego nggak mau Rp 20 ribu dong, maunya Rp 50 ribu misalnya,” tambahnya lagi.

(igo/hns)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang ุงู„ู„ู‡ู… ุตู„ ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ู…ุญู…ุฏ
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

Gaji UMR Tapi Mau Pensiun Rp 1 Miliar? Segera Lakukan Hal Ini!


Jakarta

Mengumpulkan dana pensiun sampai ratusan juta atau bahkan miliaran rupiah bukan hal mudah dilakukan, terutama bagi para pekerja dengan gaji pas-pasan setara UMR. Meski begitu Perencana Keuangan, Andy Nugroho, mengatakan ada beberapa cara untuk mengumpulkan dana pensiun yang cukup di masa tua nanti meski besaran gaji tak seberapa.

Ia menjelaskan pertama-tama yang harus dilakukan adalah menghitung perkiraan besar biaya kebutuhan hidup sehari-hari usai pensiun hingga meninggal nanti. Besaran dana pensiun inilah yang kemudian akan dijadikan target simpanan saat masih bekerja dan menerima penghasilan tetap.

Sebagai contoh dengan asumsi kebutuhan dana per bulan pascapensiun sekitar Rp 5 juta, kemudian asumsi akan pensiun di usia 56 tahun dengan usia harapan hidup hingga 72 tahun, maka dana pensiun yang dibutuhkan mencapai Rp 960 juta. Hampir Rp 1 miliar.


“Dari angka tersebut kita bisa menghitung berapa yang harus ditabung dari sekarang. Contoh dengan melanjutkan skema sebelumnya total kebutuhan Rp 960 juta. Saat ini usia 25 tahun dengan gaji Rp 5 juta. Asumsi usia pensiun 56. Maka kita punya waktu untuk menabung selama 31 tahun,” jelasnya kepada detikcom, Rabu (11/6/2025).

Secara sederhana untuk bisa mendapatkan Rp 960 juta dalam jangka waktu 31 tahun, maka yang bersangkutan kurang-lebih harus menabung sekitar Rp 31 juta per tahun atau Rp 2,5 juta per bulan. Tentu jumlah uang yang harus ditabungkan ini sangat besar jika dibandingkan asumsi gaji per bulan saat ini yang berada di kisaran UMP Jakarta sekitar Rp 5 jutaan.

“Secara disiplin sisihkan penghasilan kita minimal 10% tiap kali dapat penghasilan untuk dimasukkan sebagai pos dana darurat. Dengan asumsi penghasilan per bulan Rp 5 juta, maka kita menyisihkan Rp 500 ribu per bulan. Artinya masih di bawah target menyisihkan Rp 2,5 juta per bulan,” paparnya.

Untuk memenuhi kekurangan target menabung untuk dana pensiun tersebut, Andy menyarankan para pekerja untuk mencari sumber penghasilan lain. Bisa dengan berinvestasi atau berbisnis hingga melakukan pekerjaan tambahan alias side job.

“Karena kemampuan menabung kita masih lebih rendah daripada yang dibutuhkan, maka kita harus melakukan upaya lebih yang dapat menambah pemasukan seperti bekerja tambahan ataupun mencoba memulai berbisnis, serta mulai belajar berinvestasi,” jelas Andy.

“Keuntungan yang didapatkan dari pekerjaan tambahan, bisnis, maupun investasi tersebut jangan seluruhnya dinikmati untuk kebutuhan sekarang. Namun sisihkan minimal 30% untuk ditabung sebagai dana pensiun nantinya,” sambungnya.

Selain itu dirinya juga menyarankan pekerja dengan gaji UMR untuk mengikuti program-program dana pensiun, semisal Jaminan Hari Tua dari BPJS Ketenagakerjaan. Sebab program-program ini dinilai dapat membantu pekerja ‘menabung’ dana pensiun yang dibutuhkan kelak.

“Ikuti program dana pensiun baik yang diselenggarakan oleh BPJS ketenagakerjaan maupun bila dapat fasilitas dari tempat kerja kita. Bila resign dari tempat kerja, jangan cairkan saldo yang ada di rekening program tersebut bila tidak benar-benar sangat terdesak,” terangnya.

Senada Perencana Keuangan dari Finansia Consulting, Eko Endarto, mengatakan agak sulit bagi pekerja dengan gaji UMR untuk bisa memenuhi target dana pensiun terlebih mematok besaran biaya kebutuhan sehari-hari yang sangat tinggi karena tak ingin hidup susah di masa tua nanti.

Untuk itu, ia menyarankan para pekerja untuk mempersiapkan dana pensiun sedini mungkin. Sebab semakin awal disiapkan, maka semakin besar juga dana yang terkumpul.

“Pertama adalah mulai dulu dari 10% penghasilan. Kedua mulai seawal mungkin, dan ketiga konsisten. Jadi jangan berhenti,” terangnya.

Sementara untuk menutup sisa target dana pensiun yang dibutuhkan saat tua nanti, Eko menyarankan untuk mencari instrumen-instrumen investasi yang memberikan imbal hasil setidaknya lebih besar dari inflasi, sehingga yang bersangkutan masih bisa mendapatkan keuntungan untuk kemudian kembali ditabung.

“Cari produk yang lebih tinggi dibanding inflasi. Harus lebih tinggi dibanding inflasi ya. Kalau inflasi kita katakan 5%, ya dia harus cari produk yang 6% atau 7%” jelas Eko.

“Salah satunya emas bisa. Secara historis ya, saya nggak tahu ke depan, tapi sampai saat ini secara historical dia masih lebih tinggi dibanding inflasi,” tambahnya.

(fdl/fdl)

Sumber : finance.detik.com

Alhamdulillah kaya raya uang ุงู„ู„ู‡ู… ุตู„ ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ู…ุญู…ุฏ
Image : unsplash.com / towfiqu barbhuiya

8 Padu Padan Hijab dan Gamis ala Aurel Hermansyah, Cocok untuk Usia 20-an

Putri sulung dari musisi Anang Hermansyah dan diva pop Krisdayanti ini, memakai abaya dress dengan detail fake outer di bagian depan yang dilengkapi list jahitan neci padat dan rapi, menambah kesan elegan. Bukaan resleting di bagian depan membuat abaya ini busui friendly. Desain abaya yang minimalis namun tetap chic, cocok untuk digunakan sehari-hari dengan gaya yang tetap stylish. Foto: Dok. Instagram @lozyhijab.



Sumber : wolipop.detik.com

15 Cara Cegah Anak Rewel di Perjalanan agar Menyenangkan


Jakarta

Ketika mengajak anak bepergian dalam perjalanan jauh, orang tua harus menyiapkan banyak hal, termasuk bagaimana agar anak tidak rewel. Anak rewel tentu akan membuat perjalanan kurang nyaman.

Di sini akan kita ulas 15 cara mencegah anak rewel di perjalanan jauh dengan naik mobil, mulai dari langkah persiapan hingga macam-macam kegiatan yang membuat anak senang di dalam perjalanan.

Cara Cegah Anak Rewel di Perjalanan

Berikut ini 15 cara cegah anak rewel di perjalanan jauh naik mobil agar tetap terasa menyenangkan:


1. Libatkan Anak dalam Perencanaan

Dikutip dari Fodors Travel, mulailah perencanaan perjalanan dengan melibatkan anak-anak. Beri tahu mereka, perjalanan membutuhkan waktu berapa lama, lewat mana saja, akan mampir di mana, dan sebagainya.

Jika tujuannya untuk berwisata, berilah gambaran destinasi yang akan dikunjungi, apa saja yang menarik. Perlihatkan dengan gambar dan video. Bagikan juga rencana perjalanan secara detail.

2. Cek Lokasi Toko Mainan atau Es Krim

Cek dulu rute perjalanan terbaik. Pertimbangkan untuk melewati tempat yang menarik. Jika memungkinkan, mampir ke toko mainan atau toko es krim di tengah perjalanan agar anak tak bosan.

3. Bawa Perlengkapan Lengkap

Berdasarkan laman Road Trip Wanderers, orang tua juga harus mempersiapkan semua perlengkapan anak, terutama jika masih bayi. Jangan sampai kehabisan barang-barang perlengkapan di tengah jalan, misalnya popok dan tisu basah. Siapkan juga pakaian, selimut, alat makan, gendongan bayi, kotak P3K, dan kantong sampah.

4. Siapkan Susu dan Camilan

Jika anak terbiasa minum susu, jangan lupa untuk menyiapkannya dalam jumlah cukup. Siapkan juga camilan agar tidak bosan di jalan. Buat bayi, pastikan memilih camilan yang aman agar tidak tersedak.

5. Bawa Mainan Kesukaan

Yang juga tak boleh dilupakan adalah mainan kesukaan anak agar mereka tidak bosan duduk lama di dalam mobil. Kamu juga bisa membelikan mainan baru sebelum berangkat. Sehingga anak akan lebih antusias.

6. Pastikan Anak dalam Kondisi Sehat

Dilansir dari healthychildren.org, perlu diperhatikan juga kondisi anak sebelum melakukan perjalanan jauh. Kondisi kesehatan anak akan mempengaruhi kenyamanannya dalam perjalanan.

Jika pada hari keberangkatan anak tiba-tiba tidak sehat, sebaiknya tidak memaksakan untuk berangkat di hari itu.

Orang tua juga bisa mencegah anak sakit dengan menjaga pola tidur anak, makan teratur, dan tidak melakukan aktivitas melelahkan sejak beberapa hari sebelum jadwal keberangkatan.

7. Bayi Duduk di Kursi Bayi dan di Belakang

Balita dan anak kecil disarankan agar duduk di kursi anak yang nyaman dan aman ketika melakukan perjalanan jauh. Mereka harus duduk di belakang dan menggunakan sabuk pengaman khusus anak. Sabuk pengaman dewasa hanya efektif digunakan untuk usia 14 tahun ke atas.

Jika menggunakan kursi bayi tambahan, letakkan di belakang kursi dan menghadap ke belakang. Hal ini menjaga keamanan anak. Namun jangan diletakkan di kursi dengan airbag.

8. Beristirahatlah Secara Berkala

Dalam perjalanan, berhentilah sejenak untuk beristirahat. Lakukan ini secara teratur, yakni 2-3 jam sekali. Ajak anak-anak keluar dari mobil sebentar untuk melakukan peregangan dan menghirup udara segar.

9. Siapkan Permainan

Dalam situs Nemours Kids Health, orang tua juga bisa menyiapkan berbagai permainan untuk menghabiskan waktu dan melawan kebosanan. Beberapa permainan yang bisa dicoba seperti permainan kata, tebak-tebakan, permainan kartu, dan sebagainya.

10. Menyanyi Bersama

Menyanyi juga menjadi kegiatan menarik selama perjalanan. Siapkan lagu-lagu anak yang membuat mereka ceria. Namun, pastikan musik tidak mengganggu konsentrasi agar perjalanan tetap aman.

11. Bercerita

Siapkan juga cerita-cerita menarik yang bisa dibacakan dalam perjalanan. Cari buku bergambar agar anak-anak lebih antusias.

12. Pastikan Kendaraan dalam Kondisi Prima

Selain itu, pastikan juga kondisi kendaraan dalam kondisi prima. Cek oli, bensin, ban, rem, lampu, dan sebagainya agar perjalanan aman. Mobil mogok di jalan sering kali membuat situasi tak nyaman dan bisa membuat anak rewel.

13. Buat Suhu Mobil Tetap Sejuk

Dalam perjalanan jauh, terutama pada siang hari, pastikan AC berfungsi. Hal ini agar suhu ruangan tetap sejuk dan nyaman. Beberapa anak mungkin tidak nyaman jika berada di suhu yang panas.

14. Hindari Bepergian Saat Jam Sibuk

Di hari libur, kemacetan sering terjadi di rute-rute utama. Hindari bepergian pada jam sibuk. Kemacetan sering kali membuat kita pusing dan membuat anak rewel.

15. Bersikap Fleksibel

Jika terjadi hal-hal di luar perkiraan waktu, bersikaplah fleksibel. Tidak masalah waktu molor, asalkan perjalanan tetap nyaman dan menyenangkan.

Nah, itulah 15 cara cegah anak rewel di perjalanan jauh menggunakan mobil agar tetap terasa menyenangkan.

(bai/inf)



Sumber : oto.detik.com

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Ban Mobil?


Jakarta

Ban adalah salah satu komponen penting dalam mobil, yang tidak boleh luput dari perhatian pemiliknya. Padahal, komponen ini berperan besar dalam menjaga keamanan dan kenyamanan saat berkendara.

Kondisi ban yang sudah aus atau rusak bisa meningkatkan risiko kecelakaan. Sehingga, penting untuk mengetahui saatnya mengganti ban.

Kapan Waktu yang Tepat untuk Mengganti Ban Mobil?

Idealnya ban mobil harus diganti tiga tahun sekali atau jarak tempuh mencapai 40.000 km. Jika pemakaian belum sampai tiga tahun, tapi intervalnya sudah lebih dari 40.000 km, maka ban sebaiknya segera diganti.


Selain itu, ada indikator yang menentukan waktu penggantian ban. Menurut produsen ban Dunlop di Indonesia, PT Sumi Rubber Indonesia, dan Auto2000, ban harus diganti ketika:

1. Kedalaman Alur Ban Menipis

Indikator pertama ban harus diganti adalah kedalaman alur ban yang menipis. Perlu diketahui, alur ban dirancang untuk memberi traksi dan mencegah aquaplaning.

Apabila alur ban sudah terlalu tipis atau dangkal, maka kemampuan untuk dicengkeram rem menurun. Hal ini berbahaya saat berada di jalan basah atau menurun, ketika mobil berisiko selip. Untuk mengukur kedalaman ban bisa dilihat melalui indikator keausan (Tread Wear Indicator).

2. Permukaannya Retak atau Ada Benjolan

Adanya keretakan atau benjolan pada sisi ban menjadi tanda struktur ban melemah. Retaknya sisi ban bisa disebabkan paparan sinar matahari, usia ban makin tua, atau tekanan udara tidak tepat. Sementara penyebab benjolan ban adalah kerusakan internal yang berisiko mengakibatkan ledakan.

3. Ban Sering Bocor

Seringnya kehilangan tekanan udara tanpa alasan, bisa menjadi tanda ban perlu diganti. Kebocoran kecil yang berulang, meski sudah diperbaiki dapat menjadi ban tidak dalam kondisi optimal. Ban yang terus menerus kehilangan tekanan dapat meningkatkan risiko kecelakaan.

4. Adanya Getaran Berlebih Saat Berkendara

Getaran lebih saat berkendara bisa menjadi tanda ada masalah pada ban atau roda. Adanya getaran bisa disebabkan karena ban tidak seimbang, keausan tidak merata, atau ada kerusakan internal pada ban. Apabila getaran itu berlanjut setelah melakukan balancing roda, ada baiknya untuk memeriksa kondisi ban secara menyeluruh dan ganti jika ditemukan kerusakan.

Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Mengganti Ban

Sebelum mengganti ban, ada hal yang perlu diperhatikan. Berikut di antaranya:

1. Perhatikan Tipe dan Ukuran Ban

Hal pertama yang harus diperhatikan saat mengganti banda adalah tipe dan ukuran ban serta kaitkan dengan medan yang akan dilalui. Pastikan ban yang digunakan sesuai dengan rekomendasi dari produsen kendaraan. Selain itu, pastikan juga hanya menggunakan ban yang sesuai dengan spesifikasinya.

2. Periksa Label Kinerja pada Ban

Periksa juga label kinerja pada ban misal label traksi basah, daya cengkeram, kebisingan, dan efisiensi bahan bakar. Selain itu, untuk perjalanan darat dengan kondisi jalan yang baik bisa memilih ban dengan tapak lebih rata. Hal ini agar dapat mengurangi kebisingan dan mengoptimalkan efisiensi bahan bakar.

Menurut Sales Marketing Director PT Sumi Rubber Indonesia, Tomohiro Senna, ban merupakan bagian yang akan menjadi dasar dari bobot dan pergerakan kendaraan. Sehingga, penting untuk menggunakan produk yang tepat. Selain itu, jangan lupa untuk melakukan pengecekan rutin untuk menjamin durabilitasnya.

Itulah penjelasan mengenai waktu yang tepat untuk mengganti ban. Semoga artikel ini membantumu ya.

(elk/row)



Sumber : oto.detik.com