Tag Archives: voltmeter

Berapa Tegangan Aki Normal? Ini Cara Parawatan Aki Motor


Jakarta

Aki merupakan bagian penting untuk menyuplai kebutuhan listrik pada kendaraan, termasuk motor. Terlebih lagi untuk motor keluaran terbaru yang menggunakan sistem kelistrikan DC.

Aki memiliki peran penting untuk menghidupkan motor melalui starter. Oleh karena itu penting untuk menjaga kesehatan aki melalui cara perawatannya yang benar.

Selain itu penting untuk mengetahui tegangan normal pada aki untuk memastikan kondisi aki masih sehat atau tidak. Berikut informasi mengenai tegangan aki normal serta cara perawatannya supaya aki dapat berfungsi dengan baik dan lebih awet.

Tegangan Aki Normal

Untuk mengukur tegangan aki, diperlukan alat bernama voltmeter. Mengutip dari Honda Community (6/6/2024), cara mengukur tegangan aki:

  1. Dimulai dari membuka penutup aki pada motor agar dapat dilakukan pengukuran tegangan.
  2. Kemudian nyalakan voltmeter.
  3. Lalu, sambungkan kabel positif voltmeter ke terminal positif aki dan kabel negatif voltmeter ke terminal negatif aki.

Perhatikan angkanya, jika berada di antara 12,3-12,6 volt berarti aki motor sehat. Adapun informasi jika dalam keadaan mesin hidup, tegangan aki motor yang normal adalah 13,7-14,2 volt.


Apabila aki berada dibawah 12,3 volt saat motor mati, kemungkinan daya aki akan habis atau sering disebut aki tekor. Sementara jika angkanya berada diatas 14,7 volt saat motor menyala, artinya aki dalam kondisi overcharged. Ini ditandai dengan aki yang menggelembung dan timbul percikan api ketika digunakan. Keduanya sama-sama kondisi yang tidak bagus untuk aki.

Mengutip dari Batterystuff, berikut adalah tabel penjelasan daya aki motor 12 volt:

Tabel daya aki motor 12 volt.Tabel daya aki motor 12 volt. Foto: Najhan Zulfahmi/detikcom

Cara Merawat Aki Motor agar Tetap Sehat

Setelah mengetahui tegangan yang normal, berikut adalah beberapa cara merawat aki agar tahan lama:

1. Perhatikan Aksesoris Pada Motor

Penggunaan aksesoris motor seperti lampu, audio, dan lainnya secara berlebihan bisa saja mempengaruhi daya listrik pada aki dan membuat aki cepat soak atau berumur pendek.

2. Nyalakan Motor dengan Starter Manual jika Starter Elektrik Tidak Bisa

Starter manual (engkol) memang dirancang untuk keadaan darurat jika motor tidak bisa dinyalakan dengan starter elektrik.

3. Panaskan Motor Minimal 15 Menit Setiap Harinya

Seiring waktu, sel-sel di dalam aki dapat mati (kering). Untuk mencegah hal ini, nyalakan dan panaskan motor setidaknya selama 15 menit setiap hari.

Ingatlah untuk selalu menggunakan starter manual saat menyalakan motor dan hindari memaksa penggunaan starter elektrik jika motor sulit dinyalakan.

4. Matikan Lampu saat Akan Mematikan Motor

Pastikan lampu seperti headlamp atau lampu sign dalam kondisi mati jika akan mematikan motor. Hal ini bertujuan agar pada saat motor akan dinyalakan kembali, konsumsi aki yang dibutuhkan (beban aki) tidak terlalu besar.

5. Periksa Ketinggian Air dalam Aki

Pastikan cairan dalam aki tidak melebihi batas atas dan bawah yang ditandai. Jika cairan mendekati batas bawah, segera tambahkan air suling (H2O) ke dalam aki hingga hampir mencapai batas atas.

Walaupun cairan dalam aki adalah asam sulfat (H2SO4), selalu gunakan air suling (H2O) untuk mengisi ulang aki guna menjaga tingkat keasaman (pH) cairan dalam aki.

6. Periksa Kondisi Kedua Terminal Aki

Kencangkan baut pada sambungan terminal aki dan pastikan tidak ada kebocoran. Kebocoran aki sangat berbahaya karena asam sulfat (H2SO4) dapat menyebabkan korosi dan mudah terbakar.

Kelonggaran pada sambungan aki juga bisa menyebabkan kerak putih yang menghambat aliran listrik. Jika terdapat kerak putih, bersihkan dengan air panas dan sikat kawat.

7. Pastikan Kiprok Berfungsi Normal

Kiprok berfungsi sebagai regulator untuk menyuplai listrik ke dalam aki terutama pada tahap pengisian. Jika ada indikasi seperti lampu motor yang redup atau menyala tidak stabil, kemungkinan penyebabnya adalah kiprok yang mulai rusak dan perlu segera diganti.

Itu dia ulasan mengenai tegangan aki yang normal serta cara merawatnya sehingga aki dapat berfungsi normal dan lebih awet.

(khq/khq)



Sumber : oto.detik.com

6 Komponen Mobil yang Perlu Dicek Setelah Dipakai Mudik



Jakarta

Mobil perlu diperiksa sebelum dan setelah digunakan untuk mudik. Menempuh jarak ratusan hingga ribuan kilometer, mesin mobil bekerja lebih keras. Oleh karena itu, perlu pengecekan ekstra untuk menjaga performa dan keamanan mobil sebelum mengalami kerusakan atau keausan lebih lanjut.

Dijelaskan oleh jaringan dealer Hyundai Gowa, berikut 6 komponen mobil yang perlu dicek setelah digunakan untuk mudik:

1. Oli


Lakukan pengecekan oli pada mesin mobil. Saat melakukan pemeriksaan melalui dipstick, pastikan mobil berada di permukaan yang rata. Mesin bekerja paling efisien jika oli terisi di level ‘Max’, jangan sampai berada di bawah level ‘Min’.

2. Rem

Setelah perjalanan jauh, wajib untuk periksa sistem rem agar tetap aman berkendara. Anda perlu memeriksa minyak rem, sebab minyak rem yang kotor akan berpengaruh ke kinerja rem. Selain itu, cek kondisi kampas rem untuk menghindari rem blong dan kecelakaan.

3. Wiper

Selain oli, cairan wiper juga tidak kalah penting untuk diperiksa. Pastikan botol cairan wiper terisi penuh dengan komposisi campuran pencuci kaca yang tepat. Anda juga perlu memastikan kondisi bilah-bilah wiper untuk menghindari adanya keretakan saat berada di jalan.

4. Tekanan Ban

Kebutuhan tekanan ban depan dan belakang bisa berbeda, pengendara perlu mengetahui ‘pound per inci persegi’ (PSI) tekanan ban yang bisa dilihat di bagian pintu pengemudi bagian bawah atau panduan pemilik.

Pasang pengukur tekanan di batang katup ban yang sudah dilepas, tekan dengan keras sehingga desis menghilang dan terlihat hasil pengukurannya. Dengan pengukur standar, tekanan udara akan mendorong bilah kecil dari bagian bawah pengukur. Untuk pengukur digital, hasil pengukuran akan ditampilkan di layar.

5. Tapak Ban

Untuk pemeriksaan kedalaman tapak ban, bisa dengan cara sisipkan koin ke dalam salah satu lekukan melingkar utama ban. Jika tapak ban kurang dari 3 mm, maka itu sudah waktunya mengganti ban agar tetap aman di jalan.

6. Aki

Aki atau battery adalah sumber utama kelistrikan mobil. Jaga supaya tegangan aki terisi hingga 12 volt, sesuai tegangan yang ideal. Jika berada di bawah level ini, kinerja dan masa pakainya akan menurun. Ambil voltmeter dan hubungkan kabel positif (merah) ke terminal positif aki dan kabel negatif (hitam) ke terminal negatif. Tahan selama beberapa detik dan tunggu hingga voltmeter menampilkan hasil. Jangan sampai aki mobil bermasalah, yang mengakibatkan mesin tidak bisa dihidupkan.

Setelah pengecekan di rumah, tentu jangan lupa tetap lakukan servis berkala untuk mobil Anda. Pelanggan bisa langsung datang ke bengkel resmi atau bengkel-bengkel umum langganan.

(lua/din)



Sumber : oto.detik.com