Tag Archives: warisan dunia unesco

5 Taman Nasional di Daftar Warisan Dunia UNESCO dan ASEAN



Jakarta

Indonesia memiliki cukup banyak taman nasional, dengan di antaranya mendapatkan pengakuan dunia. Lima taman nasional ini masuk dalam daftar warisan dunia UNESCO dan taman warisan ASEAN.

Julukan negeri megabiodiversitas, rumah bagi ribuan spesies langka yang tersebar dari puncak gunung tertinggi hingga dasar laut terdalam, sudah sejak lama disandang Indonesia. Tidak hanya flora, namun juga beragam fauna menjadi penghuni Tanah Air.

Keunikannya, bahkan dibuktikan oleh penelitian Alfred Russel Wallace, naturalis sekaligus penjelajah, geografer, antropolog, biolog, dan ilustrator berkebangsaan Inggris. Dia memberikan garis hipotetis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dan Australasia, bagian barat dari garis ini berhubungan dengan spesies Asia, di timur kebanyakan berhubungan dengan spesies Australia. Garis itu dinamai garis Wallacea.


Informasi mengenai taman-taman nasional itu dikutip dari laman resmi Instagram Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (@kemenparekraf.ri) dan sumber lain. Keindahan dan status spesial taman nasional itu diiringi pesan berapa pentingnya konservasi alam Indonesia di mata dunia.

5 taman nasional di Indonesia masuk daftar warisan dunia UNESCO & taman warisan ASEAN

1. Taman Nasional Lorentz, Papua

taman nasional lorentzTaman Nasional Lorentz (iStock)

Membentang seluas 2,35 juta hektar dari Puncak Jaya hingga pesisir Laut Arafura, Taman Nasional Lorentz merupakan taman nasional terbesar di Asia Tenggara. Kawasan ini memiliki lanskap yang luar biasa dari gletser di puncak gunung, hutan hujan tropis lebat, hingga rawa dan pesisir pantai yang masih perawan.

Puncak Jaya atau Carstensz Pyramid yang berada di dalam kawasan ini termasuk dalam tujuh puncak tertinggi dunia (Seven Summits) dengan ketinggian 4.884 mdpl. Tak hanya megah secara alam, Lorentz juga diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO dan Taman Warisan ASEAN.

Keanekaragaman hayati taman nasionai ini amat menakjubkan. Di sini hidup burung cendrawasih elok, kanguru pohon, dan puyuh salju, sementara floranya meliputi sarang semut, nipah, dan bakau yang tumbuh alami di ekosistemnya yang luas.

2. Taman Nasional Gunung Leuser, Aceh & Sumatera Utara

Ilustrasi induk gajah di Desa Panton Beunot, Distrik Tiro, Aceh.Ilustrasi induk gajah di Desa Panton Beunot, Distrik Tiro, Aceh. (Getty Images/iStockphoto/Teuku Boyhaqie)

Beralih ke barat Indonesia, Taman Nasional Gunung Leuser menjadi surga hutan hujan tropis yang membentang di Aceh dan Sumatera Utara. Dengan luas sekitar 838 ribu hektar, kawasan ini menjadi rumah bagi ribuan spesies tumbuhan dan ratusan satwa langka.

Gunung Leuser diakui dunia sebagai Cagar Biosfer UNESCO, Warisan Hutan Hujan Tropis Sumatera, serta Taman Warisan ASEAN. Di sinilah hidup empat satwa ikonik Indonesia, yakni harimau sumatera, gajah sumatera, badak sumatera, dan orangutan sumatera.

Selain fauna, Gunung Leuser juga menyimpan flora eksotis seperti titan arum yang tingginya bisa mencapai tiga meter saat mekar, serta Rafflesia arnoldii, bunga raksasa berdiameter hingga satu meter, keduanya menjadi simbol keajaiban hutan tropis Sumatera.

3. Taman Nasional Baluran, Jawa Timur

Daya Tarik Taman Nasional BaluranDaya Tarik Taman Nasional Baluran (Dinas Pariwisata Kabupaten Situbondo)

Disebut sebagai “Africa van Java”, Taman Nasional Baluran menawarkan panorama savana seluas 10 ribu hektar yang memikat. Terletak di antara Situbondo dan Banyuwangi, Baluran menyuguhkan lanskap khas Afrika, padang rumput luas dengan latar Gunung Baluran yang megah.

Kawasan ini menjadi rumah bagi banteng jawa, rusa timor, merak hijau, hingga macan tutul jawa, serta ragam flora seperti widoro buko, mimba, dan pilang yang menghiasi savananya.

Baluran juga telah mendapat pengakuan internasional sebagai bagian dari Cagar Biosfer Blambangan UNESCO, menjadikannya contoh nyata harmoni antara pelestarian alam dan pariwisata berkelanjutan di Pulau Jawa.

4. Taman Nasional Ujung Kulon, Banten

Pulau Peucang TN Ujung KulonPulau Peucang TN Ujung Kulon (Aris Rivaldo/detikcom)

Sebagai taman nasional tertua di Indonesia, Taman Nasional Ujung Kulon menyimpan sejarah panjang sejak letusan dahsyat Gunung Krakatau tahun 1883 yang membentuk ulang lanskap alamnya. Dengan luas sekitar 122 ribu hektar, kawasan ini menjadi satu-satunya habitat alami badak jawa (Rhinoceros sondaicus) yang tersisa di dunia.

Selain itu, Ujung Kulon juga menjadi rumah bagi owa jawa, kubung sunda, dan manuk bueuk, serta beragam tumbuhan seperti cerlang laut, kokoleceran, dan merbau. Tak hanya diakui sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO, Ujung Kulon juga menerima penghargaan Asia

Environmental Enforcement Recognition of Excellence (AEEE) dari UN Environment Program atas komitmennya dalam konservasi satwa langka.

5. Taman Nasional Wakatobi, Sulawesi Tenggara

Warga menombak ikan saat atraksi Hekente di Desa Sombu, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Sabtu (23/8/2025).  Hekente merupakan aktivitas mencari ikan secara tradisional yang dilakukan kaum perempuan Wakatobi saat air surut menggunakan alat tradisional guna membantu ekonomi keluarga sekaligus sebagai simbol kemandirian perempuan di wilayah itu. ANTARA FOTO/Andry DenisahWarga menombak ikan saat atraksi Hekente di Desa Sombu, Wakatobi, Sulawesi Tenggara, Sabtu (23/8/2025). (Andry Denisah/Antara)

Bagi pencinta laut, Taman Nasional Wakatobi adalah surga bawah laut sejati. Dengan luas mencapai 1,39 juta hektar, kawasan ini menyimpan 90% jenis karang dunia dan memiliki karang atol sepanjang 48 kilometer, salah satu yang terpanjang di dunia.

Sebagai Cagar Biosfer UNESCO dan Taman Warisan ASEAN, Wakatobi menjadi destinasi favorit para penyelam internasional. Di sini, hidup penyu sisik, penyu hijau, ikan napoleon, lumba-lumba totol, hingga cerak melayu, sementara floranya meliputi lamun dan bakau sejati yang menjaga keseimbangan ekosistem laut.

Dari pegunungan bersalju Lorentz hingga lautan biru Wakatobi, taman-taman nasional ini bukan hanya destinasi wisata, tapi juga penjaga keanekaragaman hayati dunia.

Pengakuan dari UNESCO dan lembaga internasional lainnya menjadi pengingat bahwa keindahan alam Indonesia adalah warisan yang harus dijaga, bukan hanya dinikmati.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Menyusuri Labirin Bawah Tanah Misterius



Budapest

Budapest dikenal sebagai kota yang sarat sejarah dan budaya. Bar, museum, tempat pemandian air panas, serta kuliner lezat menjadi daya tarik utama ibu kota Hungaria ini.

Namun, di balik gemerlap destinasi populer seperti Kastil Buda, tersimpan sebuah dunia bawah tanah yang tak kalah menakjubkan: Labirin Buda, jaringan gua bersejarah yang menyimpan banyak kisah tersembunyi.

Mengutip Express, Kamis (23/10/2025) labirin yang berada tepat di bawah Kastil Buda itu merupakan bagian dari sistem gua dan terowongan sepanjang hampir enam mil. Kawasan tersebut masuk ke dalam situs Warisan Dunia UNESCO dan kini dibuka untuk wisatawan melalui tur kota.


Setiap dinding batu di dalamnya seolah menjadi saksi bisu perjalanan panjang Budapest, mulai dari masa kekuasaan Turki Utsmani hingga fungsinya sebagai bunker militer saat Perang Dunia II.

Begitu menuruni tangga menuju labirin, pengunjung akan langsung disambut suasana gelap dan suhu dingin yang lembap. Walau tak ada efek tambahan seperti asap atau patung vampir, suasana remang-remang di dalam gua bisa terasa menegangkan, terutama bagi anak-anak.

Ada beberapa jenis tur yang ditawarkan di situs tersebut, di antaranya Labirin di Bawah Bukit Kastil, Sistem Gua Kastil Buda, dan Tur Sejarah Labirin. Bagi wisatawan yang mencari sensasi petualangan dengan nuansa misteri dan gotik, Labirin Buda menjadi pilihan yang paling populer.

Panjang labirin ini mencapai kurang lebih 2,5 kilometer, bagian dari jaringan gua bawah tanah yang totalnya membentang sekitar 9 kilometer lebih.

Labirin Buda di jantung Kota Budapest yang jadi pengalaman menarik tur wisata di Hungaria.Labirin Buda di jantung Kota Budapest yang jadi pengalaman menarik tur wisata di Hungaria. (Picasa/wikimedia commons)

Sejarahnya diyakini bermula sejak abad ke-15. Di sinilah seorang tahanan terkenal, Vlad Sang Penusuk, sosok yang menginspirasi legenda Count Dracula pernah ditahan. Popularitas Labirin Buda juga terlihat dari ulasan wisatawan di TripAdvisor.

“Salah satu tur gua paling menarik yang pernah saya ikuti. Mulai dari peninggalan abad pertengahan, fosil mamut, hingga kisah kelam Perang Dunia II dan pesta rave. Titik kumpulnya pun mudah ditemukan. Sangat direkomendasikan bagi siapa pun yang ingin melihat sisi bawah tanah Buda,” tulis pengguna TripAdvisor.

“Sistem gua yang menakjubkan menampilkan berbagai periode sejarah. Pemandunya luar biasa, sangat berpengetahuan, dan mampu menjawab semua pertanyaan. Ini adalah puncak perjalanan saya,” ungkap pengguna lainnya.

Setelah menjelajahi dunia bawah tanah tersebut, wisatawan bisa melanjutkan perjalanan dengan bersantai di Pemandian Szechenyi, mengunjungi Basilika Santo Stefanus, atau menelusuri sejarah kelam Hongaria di House of Terror Museum.

Tur gua di bawah Kastil Buda tersedia setiap hari, dengan durasi antara 40 menit hingga 1,5 jam. Harga tiket berkisar 17 euro (Rp 330 ribu) untuk tur panjang dan 15 euro (Rp 290 ribu) untuk tur singkat berdurasi 40 menit.

Untuk tiket pelajar dan lansia lebih terjangkau yakni 15 euro (Rp 290 rib) untuk tur 1,5 jam dan 12 euro (Rp 230 ribu) untuk 40 menit. Pemesanan dapat dilakukan langsung melalui situs resmi mereka.

(upd/wsw)



Sumber : travel.detik.com