Tag Archives: wisata kuliner

Kampung Muara Sunda, Restoran Bernuansa Bali yang Pernah Disinggahi Jokowi



Garut

Bagi warga Jawa Barat yang belum sempat bertandang ke Bali, khususnya kawasan Ubud, singgah ke Kampung Muara Sunda (KMS) dapat menjadi alternatif.

Sebab meski berkategori rumah makan sunda, khusus Sabtu – Minggu dan libur panjang restoran di Jalan Raya Bayongbong Km3, Muara Sanding – Garut Kota ini menyajikan full nuansa Bali.

Sebetulnya sentuhan Bali sudah mulai terlihat sejak di bagian teras restoran. Di situ selain ada dua patung domba garut dengan tanduk baplang di kiri-kanan teras seolah menyambut para tamu, juga ada dua Tedung (payung) bermotif kotak-kotak hitam-putih khas Bali.


Nuansa Bali kian terasa dominan dan kental dengan arsitektur dan desain interior anyaman bambu yang megah dan artistik. Tak kalah dengan dengan Bamboo Dome di The Apuva Kempinski Hotel, Nusa Dua Bali yang pernah dipakai untuk jamuan makan siang para kepala negara dunia di acara KTT G-20 pada November 2022.

Restoran bergaya Ubud di GarutRestoran bergaya Ubud di Garut Foto: Sudrajat/detikTravel

Belum lagi alunan instrumental rindik (gamelan bambu) berpadu dengan irama suling yang mendayu-dayu, menghanyutkan. Juga busana khas Bali yang dikenakan para pelayan pria dan wanita.

“Untuk desain arsitektur resto ini semuanya dikonsep Pak Tedi (Golsom) Aristiadi,” kata Manajer Pemasaran KMS Nur Bintang Insani kepada detikTravel, Sabtu (6/9/2025) malam.

Tedi adalah pemilik KMS yang juga dikenal sebagai pengusaha di bidang akomodasi dan otomotif di Kota Garut.
Tedi mengaku sengaja membuat desain rumah makan bernuansa Bali agar berbeda dengan desain restoran sunda pada umumnya.

Sekalipun demikian aneka material utama seperti bamboo tetap berasal dari Garut. Demikian juga dengan makanan yang disajikan dominan menu sunda.

“Saya mencoba out of the box, dengan mengambil vibes Bali biar orang-orang yang belum bisa ke Bali cukup ke Kampung Muara Sunda. Saya boleh sebut ini sebagai Ubudnya Garut,” papar Tedi yang tengah berada di Makassar melalui chat WA.

Tak berlebihan bila Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Kabupaten Garut, 2025-2030, itu mengklaim demikian. Restoran ini memang memiliki area makan yang luas dengan suasana yang nyaman dan asri.

Selain dikeliling area persawahan dan kebun sayuran yang hijau, sambil bersantap para pengunjung dapat memandang lepas ke tiga gunung utama di Garut, yakni Gunung Guntur, Papandayan, dan Cikuray.

Restoran bergaya Ubud di GarutRestoran bergaya Ubud di Garut Foto: Sudrajat/detikTravel

Selain itu, di lahan seluas 5000 m2 restoran ini juga menyediakan area bermain untuk anak-anak, sehingga sangat cocok untuk dikunjungi bersama keluarga. Juga tersedia ruang makan khusus untuk para sopir atau staf dengan bangunan yang dindingnya dipasangi batu-batu hitam yang tak kalah artistik.

Dengan sekitar 200 menu khas Sunda yang otentik, fasilitas yang memadai, dan suasana yang nyaman, restoran ini menjadi tempat yang sempurna untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman.

“Gak akan nyesel pokoknya menjadikan Kampung Muara Sunda sebagai destinasi kuliner yang wajib dikunjungi di Garut,” kata Bintang.

Selain nyaman untuk bersama keluarga, Sarjana Akuntansi dari sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta itu melanjutkan, KMS juga menyediakan layanan private dinner maupun lunch dengan sentuhan romantis.

Selain para pejabat daerah baik sipil maupun militer, serta para pengusaha dan selebritas kenamaan di tanah air, Presiden Joko Widodo juga sempat singgah untuk makan siang di KMS.

Restoran bergaya Ubud di GarutFoto mantan presiden Jokowi sedang makan di KMS Garut Foto: Sudrajat/detikTravel

Hal itu terjadi sebelum dia membuka Rapat Koordinasi Nasional Pondok Pesantren Muhammadiyah di Pondok Pesantren Darul Arqam Garut, pada 17 Oktober 2017.

Foto Jokowi bersama Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimuljono terpamang di dinding dekat kasir. Kepada pers kala itu, Tedi mengaku diberi tahu panitia sehari sebelum acara. Menu yang dipesan antara lain goreng ayam kampung, tumis kikil, dan karedok.

(jat/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Pogung, Kawasan Kuliner Favorit di Jogja



Yogyakarta

Pogung merupakan sebuah daerah yang berlokasi di utara Universitas Gadjah Mada (UGM), masuk ke Kelurahan Sinduadi, Sleman. Kawasan ini merupakan pemukiman padat dengan banyak gang. Bahkan, Pogung dijuluki sebagai ‘labirin-nya Yogyakarta’.

Di antara gang dan jalan, terdapat banyak rumah makan dengan ragam menu dan harga. Tak ayal, Pogung menjadi destinasi wisata kuliner Jogja.

Berikut beberapa aspek yang menjadikan Pogung sebagai destinasi wisata kuliner:


1. Ragam pilihan makanan

Jajanan Kaki Lima

Pogung terkenal dengan banyaknya penjual makanan kaki lima yang menawarkan berbagai macam jajanan, mulai dari gorengan, sate, hingga makanan ringan lainnya yang bisa dinikmati sambil berjalan-jalan.

Restoran dan Warung Makan

Selain jajanan, terdapat banyak warung makan dan restoran dengan menu tradisional hingga menu internasional, serta berbagai pilihan kopi dan minuman kekinian. Contohnya Lotek Pandega Putri, Bara Bakery dan Gelato, Mie ayam dan Bakso Woyo-woyo, Broklat dan Seblak Mang Een.

Pilihan Harga Terjangkau

Berada di lingkungan kampus, mayoritas tempat makan di Pogung menawarkan harga yang relatif terjangkau. Wisata kuliner di sini akan membuat perut kenyang tanpa membuat kocek berat.

2. Lokasi dan Suasana

Terletak di Dekat Kampus

Kawasan ini banyak dihuni oleh mahasiswa, sehingga suasana di Pogung sangat hidup dan dinamis dengan banyaknya tempat makan yang buka hingga larut malam.

Akses Mudah

Lokasinya yang strategis di tengah-tengah kota Yogyakarta memudahkan akses bagi siapa saja yang ingin berkunjung dan mencicipi makanan di sini.

3. Pengalaman Wisata Kuliner Otentik

Nuansa Lokal

Pogung memberikan pengalaman kuliner yang otentik, di mana pengunjung bisa merasakan kehidupan sehari-hari masyarakat Yogyakarta sambil menikmati hidangan lokal yang lezat.

Kreativitas Kuliner

Banyak tempat makan di Pogung yang menawarkan kreasi makanan yang unik dan inovatif, menggabungkan cita rasa lokal dengan sentuhan modern.

4. Dampak Ekonomi Lokal

Mendukung Usaha Lokal

Keberadaan Pogung sebagai pusat kuliner mendorong pertumbuhan usaha makanan dan minuman di daerah tersebut, menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.

(bnl/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Hujan-hujan di Bandung, Jajan Bakso Kekinian Dulu di Arcamanik

Bandung

Di tengah cuaca Bandung yang sering hujan, saatnya untuk jajan bakso kekinian di daerah Arcamanik yang sayang dilewatkan.

Maraknya kuliner bakso yang bertebaran di Kota Bandung, membuat wisatawan punya banyak pilihan. Salah satunya adalah Bakso Sedjahtera dengan cita rasa yang khas dan tak terlupakan.

Berlokasi di kawasan Arcamanik, warung bakso ini telah menjadi primadona warga setempat. Warung kekinian menawarkan kelezatan bakso dengan kuah misdasem yang begitu menggoda.


Keistimewaan Bakso Sedjahtera terletak pada tekstur baksonya yang kenyal, namun tetap lembut di mulut. Kuah kaldu yang disajikan memiliki cita rasa gurih alami tanpa penyedap, hasil dari proses perebusan tulang sapi pilihan.

Setiap mangkuk bakso dilengkapi dengan mie kuning, bihun, dan sayuran segar yang menambah kesempurnaan hidangan.

“Rasanya konsisten enak, apalagi kuahnya misdasem, gurih. Baksonya juga besar-besar dan dagingnya kerasa banget, menunya juga variatif, saya paling suka bakso begah sih,” ungkap Sari, salah satu pelanggan Bakso Sedjahtera.

Menu andalan yang wajib dicoba adalah Bakso selimut jando misdasem yang berisi kombinasi bakso cincang dan jando yang melimpah. Pelengkap berupa tahu walik menambah variasi tekstur dalam satu mangkuk. Harga yang ditawarkan pun cukup bersahabat, mulai dari Rp25.000.

Yang membedakan Bakso Sedjahtera dengan bakso lainnya adalah konsistensi rasa yang selalu terjaga. Setiap mangkuk disajikan dengan penuh kehati-hatian, memastikan setiap pelanggan mendapatkan pengalaman makan yang memuaskan. Tidak heran jika banyak pelanggan yang rela antri, terutama di jam makan siang dan makan malam.

“Yang bikin saya suka di sini tuh porsinya pas banget, terus yang paling penting, tempatnya bersih dan pelayanannya ramah, ada playground juga buat anak-anak biar gak rewel. Recommended banget buat yang mau makan bakso enak!” tambah Rudi, pengunjung di lokasi.

Selain menu bakso Selimut Jando, Bakso Sedjahtera juga menawarkan variasi menu seperti Bakso Iga Mmbludak, Bakso Begah, Bakso Urat Cincang, Bakso Sedjahtera, Bakso Urat Cocok, Mie Yamin dan Bakso Pendekar.

Ada juga menu baru yaitu Oseng Tulang Rangu, dan sudah disediakan Nasi atau Lontong sebagai makanan beratnya. Gak lupa juga sama minumannya yang jadi favorit pelanggan yaitu Es Teler Abadi.

Untuk menjaga kualitas, warung ini menggunakan daging sapi segar yang dipilih langsung setiap harinya. Proses pengolahan yang higienis dan bahan-bahan berkualitas menjadi standar yang tak bisa ditawar, sehingga pelanggan bisa menikmati hidangan yang tidak hanya lezat tapi juga aman.

Bakso Sedjahtera buka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 22.00 WIB. Selain menyediakan tempat makan yang nyaman, mereka juga melayani pesan antar melalui berbagai aplikasi ojek online.

Untuk yang ingin mencoba kelezatan bakso yang satu ini, bisa langsung mengunjungi Jalan Arcamanik Endah No.101, Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.



Sumber : travel.detik.com