Tag Archives: wojciech szczesny

Kapan Joan Garcia Main Lagi, Flick?


Jakarta

Pelatih Barcelona Hansi Flick mengungkap bahwa Joan Garcia kemungkinan baru bisa merumput lagi usai jeda internasional bulan ini. Untuk itu, ia masih akan mengandalkan kiper veteran Wojciech Szczesny untuk dua laga tricky pekan ini.

Garcia sudah absen dalam tujuh laga terakhir akibat cedera meniskus. Selama itu Szczesny mengisi posisi yang ia tinggalkan. Meski begitu, kiper Polandia itu gagal memberikan cleansheet untuk Barca meski sekali menepis penalti Kylian Mbappe di El Clasico.

Jelang menghadapi Club Brugge di Liga Champions pada Kamis (6/11/2025) pukul 03.00 WIB dan Celta Vigo di Liga Spanyol empat hari berselang, Barca harus tetap bertumpu pada Szczesny sebab Garcia belum sepenuhnya bugar.


“Semoga dia bisa kembali usai jeda internasional. Tapi dia takkan tersedia Rabu nanti (melawan Club Brugge). Meski begitu, perkembangannya sangat baik. Dia berlatih dengan baik dan terlihat menjanjikan,” ujar Flick pada Minggu (2/11), dikutip Marca.

Szczesny sejauh ini belum bisa menduplikasi apa yang ia tampilkan musim lalu saat membantu Barca meraih treble domestik. Ia sudah kebobolan 12 gol dan Barca cuma meraih empat kemenangan serta sudah kalah tiga kali. Padahal musim lalu ia mencetak 14 cleansheet dalam 30 laga serta hanya kalah dua kali.

Sementara torehan Garcia cukup bagus sebelum menepi karena cedera. Ia tampil tujuh kali dan belum pernah menelan kekalahan, dengan enam di antaranya berujung kemenangan. Ia juga sukses mengemas tiga cleansheet.

Barca saat ini sedang ada di urutan kedua klasemen LaLiga dengan 25 poin dari 11 laga, tertinggal lima poin dari Real Madrid. Sedangkan di Liga Champions, mereka ada di posisi sembilan dengan enam poin dari tiga laga.

(adp/krs)



Sumber : sport.detik.com

Ini Cara Szczesny Gagalkan Penalti Mbappe di El Clasico


Barcelona

Meski Barcelona kalah dari Real Madrid, Wojciech Szczesny sempat menggagalkan penalti Kylian Mbappe di El Clasico. Begini cara kiper Blaugrana itu melakukannya.

Barcelona kalah 1-2 dari Madrid di Bernabeu, Minggu (29/10) lalu. Di laga itu, tim tamu bisa saja kalah lebih besar karena ada beberapa gol Madrid yang gagal tercipta.

Salah satunya lewat penalti Mbappe pada awal babak kedua. Striker Prancis sempat mengekseksi tendangan 12 pas, namun bolanya bisa ditepis Szczesny.


Kiper berusia 35 tahun itu bisa mengagalkan tendangan Mbappe ke arah kanan gawang. Szczesny mengungkap rahasianya.

Eks Arsenal, AS Roma, Brentford, dan Juventus itu mengaku belajar dari musim lalu. Wojciech Szczesny juga sempat menghadapi penalti Kylian Mbappe di El Clasico musim lalu, namun gagal membendungnya.

“Saya banyak belajar. Sebelum setiap pertandingan, saya menonton 20 penalti terakhir yang diambil oleh dua atau tiga penendang penalti utama,” kata Szczesny,” mengutip Football-Espana.

“Terkadang Anda mendapatkan informasi selama karier mereka. Beberapa penendang melakukannya dengan cara berbeda, tergantung situasi pertandingan atau skor. Saya berusaha mendapatkan sebanyak mungkin informasi,” tambahnya.

“Itu cukup jelas. Dia mencetak penalti terakhir melawan saya, mengambilnya seperti itu juga. Dia dalam kondisi percaya diri yang baik, dan saya tahu dia akan memilih sisi yang sama. Lalu Anda harus berdoa agar bisa menjangkau bolanya,” ungkap Szczesny.

Kylian Mbappe akhirnya tetap jadi pahlawan Real Madrid di laga itu. Ia bisa membuat satu gol ke gawang Barcelona, dan membantu Los Blancos menang di El Clasico.

Saksikan Live DetikPagi :

(yna/nds)



Sumber : sport.detik.com

Mbappe Kian Tajam Lawan Barca, Cuma Kalah dari Ronaldo dan Benzema


Madrid

Kylian Mbappe kembali menjebol gawang Barcelona untuk membantu Real Madrid menang 2-1. Mbappe menegaskan ketajamannya melawan Los Cules.

Superstar sepakbola Prancis itu menyumbang satu gol dalam El Clasico di Santiago Bernabeu, Minggu (26/10). Mbappe menyelinap dari garis pertahanan Barca sebelum menuntaskan umpan mendatar Jude Bellingham dengan sepakan kaki kanan ke sudut bawah gawang Wojciech Szczesny.


Itu jadi gol ke-12 Mbape ke gawang Barcelona hanya dalam sembilan penampilan di sepanjang kariernya. Sebanyak enam gol diceploskan Mbappe untuk Madrid di berbagai kompetisi domestik, dan enam lainnya ketika masih berseragam Paris Saint-Germain di Liga Champions.

Kylian Mbappe kini jadi pemain tertajam ketiga di depan gawang Blaugrana. Pemain ikonik Portugal Cristiano Ronaldo masih tercatat sebagai yang paling sering membobol gawang Barca dengan torehan 20 gol dalam 34 penampilan, dibuntuti Karim Benzema dengan 16 gol dalam 46 penampilan.

Selain itu, Mbappe berarti sudah mengemas 11 gol dalam 10 pertandingan Real Madrid di Liga Spanyol 2025/2026. Pemenang Piala Dunia 2018 ini cuma mejan di satu pertandingan, yaitu saat Madrid menang tipis kontra Mallorca 2-1, Agustus silam.

Sedangkan jika dihitung secara keseluruhan, Kylian Mbappe telah membukukan total 16 gol dalam 13 penampilannya untuk Madrid. Sebanyak lima gol lainnya diciptakan Mbappe dalam tiga pertandingan Liga Champions. Top!

(rin/krs)



Sumber : sport.detik.com

Mbappe & Bellingham Menangkan Los Blancos 2-1


Madrid

Real Madrid memenangi El Clasico pertama musim ini. Menjamu Barcelona, Los Blancos menang 2-1 berkat gol dari Kylian Mbappe dan Jude Bellingham.

El Clasico pertama musim ini berlangsung di Santiago Bernabeu, Minggu (26/10/2025) malam WIB, dalam lanjutan Liga Spanyol. Laga berlangsung intens sejak awal dengan Madrid nyaris dapat penalti pada menit kedua, lalu gol Kylian Mbappe dianulir 10 menit berselang.

Tuan rumah benar-benar unggul pada menit ke-22 lewat Mbappe, yang dibalas Barcelona melalui Fermin Lopez pada menit ke-38. Jude Bellingham mengembalikan keunggulan Madrid jelang turun minum.


Barcelona coba mengejar di sisa waktu, tapi tak bisa menghindari kekalahan. Dengan hasil ini Madrid memperkuat posisi di puncak klasemen dengan 27 poin dari 10 laga, lima poin di depan Barca yang menempati urutan kedua.

Jalannya Pertandingan

Barcelona mencium kesempatan selepas start. Marcus Rashford lolos di kiri, tapi sepakannya bisa diblok Eder Militao.

Madrid hampir dapat penalti pada menit kedua. Tapi wasit mengecek layar VAR dan membatalkan penalti, setelah melihat Vinicius Junior justru yang menendang kaki Alejandro Balde.

Madrid sempat mencetak gol pada menit ke-12 lewat sepakan keras Kylian Mbappe dari luar kotak penalti. Tapi VAR menganulirnya karena offside.

GOL! Madrid benar-benar memimpin pada menit ke-22. Jude Bellingham memainkan umpan terobosan cermat dan membebaskan Mbappe, yang dengan tenang menaklukkan Wojciech Szczesny.

Sementara Barcelona belum benar-benar mengancam, Madrid terus bermain efektif menciptakan peluang-peluang. Sepakan Mbappe ditepis Szczesny pada menit ke-29, dari korner yang dihasilkan giliran upaya Dean Huijsen yang dihentikan.

Tembakan on target pertama dari Barca tercipta pada menit ke-34. Ferran Torres dalam posisi bebas di tepi kotak penalti, namun tembakannya masih bisa dijangkau Thibaut COurtois.

Vinicius mendapatkan peluang semenit kemudian untuk Madrid. Coba mengarahkan tembakan ke tiang jauh dari kiri, bola masih bisa ditepis oleh Szczesny.

GOL! Barcelona menyamakan pada menit ke-38. Barca merebut bola di pertahanan Madrid, dengan Rashford menguasai bola dan mengirim umpan tarik yang disambar Fermin Lopez.

GOL! Madrid kembali memimpin pada menit ke-43. Dari tendangan bebas, Jude Bellingham berdiri leluasa untuk menyambar bola lambung yang hasil tandukan Eder Militao. Babak pertama berakhir.

Madrid langsung dapat penalti pada menit ke-49, setelah handball dari Eric Garcia. Mbappe maju menendang tapi eksekusinya digagalkan Szczesny!

Barca nyaris menyamakan tak lama berselang lewat aksi solo run brilian Fermin Lopez. Setelah merangsek dan melewati pemain, sepakan kerasnya diredam oleh Courtois.

Mbappe lolos di sisi kiri pada menit ke-88. Akan tetapi sepakan mendatarnya masih melebar. Barca merespons kala Kounde terbebas di depan gawang Madrid, hanya saja kontrol bolanya kurang baik sehingga bisa ditangkap Courtois.

Tembakan Rodrygo pada menit ke-95 dihentikan oleh Szczesny. Jelang laga berakhir, Barca harus main 10 orang setelah Pedri menerima kartu kuning kedua. Laga berakhir tak lama kemudian.

Susunan pemain

Real Madrid: Courtois, Valverde (Carvajal 72′), Militao, Huijsen, Carreras, Guler (Diaz 66′), Tchouameni, Camavinga, Vinicius Junior (Rodrygo 72′), Bellingham (Garcia 90′), Mbappe (Ceballos (90′)

Barcelona: Szczesny, Kounde, Cubarsi (Bardghji 84′), Garcia (Araujo 74′), Balde (Martin 97′), Pedri, Lopez, De Jong, Yamal, Rashford, Torres (Casado 74′)

(raw/ran)



Sumber : sport.detik.com

Szczesny Ogah Main di El Clasico


Barcelona

Barcelona segera melakoni El Clasico di kandang Real Madrid. Wojciech Szczesny tak berminat tampil di laga itu, melainkan mendukung Joan Garcia untuk bermain.

Joan Garcia sudah absen di tiga pertandingan Barcelona akibat dibekap cedera lutut jelang laga kontra Real Sociedad, akhir bulan lalu. Kiper yang diangkut dari Espanyol itu diprediksi akan pulih pada awal November nanti.


Alhasil, Joan Garcia kini berpacu dengan waktu. Pasalnya, Barca dijadwalkan bertandang ke Santiago Bernabeu pada 26 Oktober mendatang. Ini artinya, jika Garcia gagal pulih lebih cepat, maka Szczesny yang akan mengawal bawah mistar gawang Blaugrana.

Sementara itu, Wojciech Szczesny berperan sebagai kiper kedua Barcelona sekaligus mentor bagi Joan Garcia. Bagaimanapun, Szczesny menegaskan, situasi sekarang berbeda dengan musim lalu ketika menggusur Marc-Andre ter Stegen karena absen panjang.

“Aku dengan tulus mengharapkan dia agar segera pulih, dan aku tidak mengharapkan akan bermain di El Clasico,” ungkap kiper senior Polandia itu kepada Sportowefatky. “Aku menghargai kejelasan hubungan kami dengan Joan.”

“Dia tahu persis apa peranku, dan aku ingin memiliki pengaruh terhadap dia untuk bermain dalam performa terbaiknya. Aku tidak ragu, siapa yang akan, dan siapa yang seharusnya, jadi kiper nomor satu Barcelona,” mantan penggawa Arsenal dan Juventus itu melanjutkan.

“Kurasa dia itu seorang pria dengan potensi besar. Aku akan tidak sopan untuk mengatakan bahwa aku bisa membantu dia sedikit. Aku menerima peran ini dengan tanggung jawab besar. Aku tidak ingin siapapun punya keraguan. Tidak akan pernah ada kompetisi untuk kiper nomor satu di sini,” lugas Szczesny.

(rin/aff)



Sumber : sport.detik.com

Lewandowski Lanjut atau Tidak di Barca Akan Tergantung pada…


Barcelona

Robert Lewandowski menghadapi tanda tanya terkait masa depannya di Barcelona. Wojciech Szczesny, percaya kondisi mental dan fisik Lewandowski akan menentukan.

Superstar sepakbola Polandia itu tinggal memiliki sisa kontrak sampai musim panas tahun depan. Kabar yang santer terdengar adalah Lewandowski kemungkinan besar akan hengkang.


Lewandowski sudah berusia 37 tahun, dan tidak lagi dijamin sebagai ujung tombak Blaugrana pada awal musim ini. Pelatih Hansi Flick sering merotasi Lewandowski dengan Ferran Torres.

Robert Lewandowski telah mengemas 105 gol dan 20 assist di lebih dari 150 pertandingan Barca. Szczesny tak ragu bahwa Lewandowski masih bisa berkontribusi untuk Barcelona meskipun usianya tidak lagi muda.

“Kurasa masa depan dia akan bergantung pada bagaimana musim ini berjalan, apa yang dia rasakan secara fisik dan mental,” sahut kiper Barcelona ini kepada Mundo Deportivo.

“Aku tidak akan pernah ragu bahwa Robert, di usia 34, 37, atau 45 tahun sekalipun bisa menjadi seorang pemain penting dan mencetak banyak gol. Aku yakin dia akan membuat keputusan yang jujur berdasarkan pada apa yang dia rasakan,” Szczesny menyimpulkan.

Barcelona dilaporkan mulai ancang-ancang mencari pengganti Robert Lewandowski. Presiden Joan Laporta diyakini mengidamkan memboyong Julian Alvarez dari Atletico Madrid.

(rin/aff)



Sumber : sport.detik.com

Szczesny: Barcelona Mengkhawatirkan


Barcelona

Barcelona kalah back to back menuju jeda internasional. Kiper Barca Wojciech Szczesny mengakui timnya sedikit mengkhawatirkan.

Berstatus sebagai treble winner domestik, Barca mengawali 2025/2026 dengan cukup meyakinkan. Tim besutan Hansi Flick itu melaju tidak terkalahkan di delapan pertandingan pertamanya di semua kompetisi, dengan meraup tujuh kemenangan.

Namun, tren bagus tersebut patah setelah Barcelona dipermalukan Paris Saint-Germain 2-1 di Montjuic. Bukannya bangkit, Barca justru kian terpuruk lantaran menderita kekalahan telak 1-4 di markas Sevilla.


Szczesny mengungkapkan perbedaan kekalahan Barca dari PSG dan Sevilla. Meski demikian, deputi Joan Garcia tersebut meminta Barcelona agar tidak panik untuk keluar dari kesulitan ini.

“Kami lagi dalam performa yang tidak bagus,” ungkap Szczesny kepada Mundo Deportivo. “Kami main bagus melawan PSG, tapi kami itu kan menghadapi sebuah tim hebat yang akan bersaing untuk setiap titel juara di musim ini.”

“Itu adalah dua hasil yang buruk. Kami main sangat jelek melawan Sevilla, tapi di dalam situasi seperti ini, penting agar tetap tenang,” kata pesepakbola berusia 35 tahun itu.

“Itu adalah dua pertandingan yang sepenuhnya berbeda. PSG memang lebih bagus daripada kami, lebih akurat, lebih segar, dan secara taktik sangat bagus. Di sisi lain, di Sevilla, kami tidak memberikan 100 persen. Babak pertamanya sangat-sangat buruk, sebuah pertandingan yang sangat buruk,” lanjut dia.

“Ini sedikit mengkhawatirkan, tapi penting untuk memahami bahwa musim ini tidak akan semuanya mudah, kami harus fokus dan tampil dengan jauh lebih baik,” cetus Szczesny mengenai performa Barcelona.

Saksikan Live DetikPagi :

(rin/aff)



Sumber : sport.detik.com

Taktik Hansi Flick Dikritik? Barca Juara tuh Musim Lalu


Barcelona

Taktik Hansi Flick dipertanyakan belakangan ini. Kiper Barcelona Wojciech Szczesny membela Flick, mengungkit kesuksesan di musim lalu.

Barca berhasil menggondol treble domestik dengan gelar LaLiga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol 2024/2025. Ditambah, Los Cules mencapai semifinal Liga Champions untuk pertama kalinya dalam enam tahun.

Keberhasilan itu tidak lepas dari strategi Flick, yang memungkinkan Barcelona tampil agresif dan eksplosif. Dari total 60 pertandingan, Barcelona-nya Flick mendulang 44 kemenangan dan cuma sembilan kali kalah. Sebanyak 174 gol dilesakkan Lamine Yamal dkk, dengan jumlah kebobolan 72 gol.


Meski demikian, situasinya sedikit berbeda di awal musim ini. Barcelona menderita kekalahan beruntun dari Paris Saint-Germain 1-2 dan Sevilla 1-4, karena lawan mulai bisa memaksimakan celah dari strategi garis pertahanan tinggi yang diterapkan Hansi Flick.

Mantan bintang-bintang sepakbola macam Thierry Henry dan Toni Kroos merasa Flick perlu sedikit lebih adaptif dengan taktiknya apalagi di kompetisi Eropa. Szczesny mengatakan, sistem Flick memang berisiko tapi akan sukses besar jika diterapkan sebaik-baiknya.

“Kurasa kami sudah membuktikan di musim lalu apa yang bisa ditawarkan sistem kami kepada kami,” ceplos pemain Polandia itu dalam perbincangannya dengan Mundo Deportivo.

“Ya, sistemnya memang berisiko, tapi ketika kami bermain di level tertinggi, tidak banyak tim yang bisa bersaing dengan kami, tapi kami memang harus bermain di level tertinggi kami,” lanjut mantan kiper Arsenal dan Juventus itu.

“Itulah mengapa, meskipun kalah melawan Sevilla itu menyakitkan, kekalahan itu adalah pelajaran bagus karena Anda harus paham bahwa situasinya bisa jadi memalukan jika Anda tidak melakukan banyak hal dengan tepat,” lugas Szczesny.

(rin/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Mirip Saya dengan Buffon Dulu


Barcelona

Wojciech Szczesny tak menganggap Joan Garcia sebagai pesaingnya. Justru Szczesny ingin jadi “guru” yang baik untuk Garcia, seperti dulu Gianluigi Buffon.

Garcia didatangkan Barcelona musim panas ini dari Espanyol dan diproyeksikan jadi kiper utama. Garcia sudah tampil tujuh kali dengan lima kali kebobolan dan tiga nirbobol.

Kedatangan Garcia jelas jadi alarm untuk Szczesny dan Marc-Andre Ter Stegen yang selama ini jadi andalan di bawah mistar. Szczesny beruntung karena jadi kiper kedua setelah cedera panjang Ter Stegen.


Tidak seperti musim lalu, di mana Szczesny berperan mengantarkan Barcelona meraih dobel gelar domestik, kali ini dia harus jadi penonton setia di bangku cadangan.

Barulah di tiga pertandingan terakhir, Szczesny beraksi karena Garcia harus menepi sampai bulan depan karena cedera lutut. Buat Szczesny, status kiper cadangan bukan masalah baginya.

Sebab, dia sempat merasakan hal serupa saat berbagi peran dengan Buffon di Juventus. Didatangkan pada 2017, Szczesny sempat jadi pelapis Buffon sebelum jadi kiper utama setahun setelahnya.

“Saya tidak pernah mau bersaing. Bersaing itu bukan kata yang bagus. Mereka semua teman baik saya dan mereka mendukung ketika saya bermain, dan saya juga senang ketika mereka bermain,” ujar Szczesy di Football Espana.

“Saya juga pernah bersama Buffon, idola masa kecil, dan melihatnya berlatih setiap hari, bagaimana dia bersikap di lapangan dan luar lapangan, caranya bicara dengan rekan setim, itu merupakan pengalaman berhagar buat saya. Saya mungkin banyak belajar dari dia. Tidak ada persaingan di antara kami dan saling mendukung.”

“Saya merasa punya kewajiban untuk melakukan itu ke Joan. Mungkin dia tidak bisa belajar banyak dari saya, seperti halnya dulu saya ke Gigi, tapi prosesnya mirip lah.”

(mrp/aff)



Sumber : sport.detik.com

Joan Garcia Bisa Jadi Kiper Terbaik Dunia Asalkan…


Barcelona

Wojciech Szczesny terkesima dengan performa pesaingnya di Barcelona Joan Garcia. Dia yakin Garcia bisa jadi kiper terbaik dunia.

Sejak digaet dari Espanyol musim panas lalu, Garcia langsung jadi pilihan utama di bawah mistar. Dia sudah tampil tujuh kali di seluruh ajang dengan mencatatkan tiga clean sheet dan kebobolan lima kali.

Peforma mantap Garcia membuat Szczesny harus tergeser dari posisi kiper utama. Ini juga membuat peluang Marc-Andre Ter Stegen, yang masih cedera, untuk kembali ke skuad semakin sulit.


Adaptasi mulus Garcia ini membuat Szczesny senang karena Barcelona juga mendapat efek positifnya. Dia yakin Garcia punya modal untuk jadi kiper terbaik dunia di masa depan.

Namun, Garcia harus fokus memperbaiki kekurangan yang ada dan tidak cepat puas dengan penampilannya.

“Dia mahir dalam segala hal. Saya tidak mau memujinya terlalu tinggi karena dia masih harus banyak belajar, tapi dari sisi fisik dia sudah masuk dalam deretan kiper terbaik dunia. Tentu, Anda harus bisa menasihatinya dengan baik agar dia selalu fokus di setiap laga, setiap tiga hari. ini pengalaman baru untuknya, karena lebih mudah jika main dari Sabtu ke Sabtu,” ujar Szczesny seperti dilansir Football Espana.

“Mental itu skill berbeda: konsentrasi setiap tiga hari dan bermain 60 laga di level tertinggi, tapi Joan pintar, dia tenang sekali, jadi saya yakin dia bisa melakukan itu dan tampil bagus. Saya pastikan dia bermain lebih tenang karena saya rasa perannya sebagai kiper penuh tekanan, dan ketenangan adalah salah satu kemampuan penting seorang kiper.”

(mrp/cas)



Sumber : sport.detik.com