Tag Archives: wujud

Wajah Terkini Rumah Kentang-Gedong Setan, Urban Legend Bandung yang Dulu Seram



Bandung

Bandung punya beberapa Urban Legend yang terkenal angker. Tapi itu dulu, sekarang tempat-tempat itu sudah tidak seram lagi. Seperti apa penampakannya sekarang?

Kota Bandung menyimpan sejumlah misteri yang menyelubungi sejumlah tempat-tempat bersejarah di sana. Cerita berbau mistis hidup dari masa ke masa melalui penuturan masyarakat yang tinggal di sekitar tempat tersebut.

Cerita-cerita itu pun menjelma sebagai Urban Legend yang populer. Banyak wisatawan yang justru penasaran dengan cerita itu, lalu mendatangi tempat yang dimaksud.


Tahun terus berganti, kini sejumlah situs sejarah tempat kemunculan urban legend tersebut mulai mengalami pemugaran. Bagaimana kondisinya sekarang?

1. Rumah Kentang

Rumah posisi hoek yang terletak di Jalan Banda nomor 18 ini sejak lama terkenal dengan nama “Rumah Kentang”. Nama tersebut muncul bukan tanpa alasan. Konon, masyarakat setempat kerap mencium aroma kentang yang menyeruak dari rumah tersebut di sore hingga malam hari.

Cerita yang paling santer terdengar adalah bahwa bau kentang tersebut berasal dari anak orang Belanda yang tewas tercebur ke dalam kuali panas berisi kentang.

Rumahnya yang sepi tampak tak berpenghuni, dipadukan dengan gaya bangunan khas era kolonial Belanda, menambah kesan misterius di benak orang yang melintasinya.

Rumah Kentang berubah jadi restoranRumah Kentang berubah jadi restoran Foto: Putu Intan/detikcom

Namun, mitos tragedi kuali kentang tersebut ternyata pernah dibantah oleh penjaga Rumah Kentang, Pramutadi.

Melalui wawancaranya dengan Tim detikJabar dan Komunitas Aleut pada tahun 2020, ia mengatakan bau kentang tersebut berasal dari bau tanaman yang ditanam oleh penghuni rumah. Kala itu, dia menyebut bahwa rumah tersebut sempat dihuni oleh ahli botani.

Di saat wawancara tersebut, rencana pemugaran Rumah Kentang telah mulai dilaksanakan. Hasilnya adalah sebuah kafe bernama sama, yakni “Roemah Kentang 1903”.

Kafe tersebut diluncurkan di pengujung tahun 2020 dan masih beroperasi hingga saat ini. Bahkan, tempat ini kerap digunakan untuk berbagai acara seperti gathering hingga pernikahan.

Berdasarkan pantauan di lokasi, kafe tersebut masih mempertahankan bentuk bangunan aslinya. Sejumlah bagian bangunan seperti kusen jendela, beberapa daun pintu hingga ventilasi pun masih menggunakan apa yang sudah eksis di Rumah Kentang sebelumnya.

Sang pemilik kafe, Arys Buntara mengaku tidak pernah mencium adanya aroma kentang dari rumah tersebut ketika proses pembangunan berlangsung hingga saat ini.

“Enggak pernah cium ada bau kentang sih. Dari cerita penjaganya, memang dulu ada ahli botani yang suka menanam di sini. Katanya ada bunga yang baunya seperti kentang. Tapi enggak tahu juga bunganya yang mana,” ungkap Arys, Jumat (27/6/2025).

Urban legend di Bandung.Rumah Kentang Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar

Namun, bukan berarti misteri sepenuhnya lenyap. Arys mengaku terdapat beberapa hal ‘di luar nalar’ yang terjadi saat renovasi berlangsung maupun saat operasional kafe sudah berjalan. Salah satunya adalah tukang bangunan yang tiba-tiba berpindah tempat saat tertidur.

“Ada juga karyawan yang dia kekeuh bilang sedang ngobrol dengan karyawan lain di lantai atas. Eh, pas dilihat di CCTV, ternyata dia ngobrol sendiri,” ungkap Arys seraya tertawa.

Ia juga menuturkan bahwa Rumah Kentang sempat digunakan kelompok teosofi Freemasonry “Loji Hermes” di Kota Bandung untuk beraktivitas.

Beberapa artefak peninggalan seperti dua pilar besar, jubah, hingga pedang yang identik dengan kegiatan kelompok Freemasonry ditemukan saat ia melakukan renovasi.

“Sampai sekarang masih disimpan. Pilarnya sengaja kita pajang sebagai unsur sejarah tempat ini,” jelasnya.

2. Hantu Ambulans Jalan Bahureksa

Entah sudah berapa dekade sebuah ambulans tua terpakir di depan rumah di Jalan Bahureksa nomor 15. Yang jelas, cerita kengerian ambulans Mercy Rubor buatan tahun 1961 tersebut telah tersebar luas di masyarakat sejak lama.

Salah satu versi cerita yang terkenal adalah bahwa ambulans tersebut sempat dipakai mengangkut satu keluarga yang seluruhnya tewas karena kecelakaan. Setelah digunakan untuk mengangkut jasad keluarga tersebut, ambulans kemudian diparkir di depan rumah Jalan Bahureksa nomor 15.

Sejak saat itu, ambulans tersebut disebut berhantu dan tidak dapat dipindahkan ke manapun oleh orang lain. Ada juga versi yang menyebut bahwa ambulans kerap terlihat berkeliaran sendiri tanpa pengemudi di malam hari. Kisahnya bahkan sempat diangkat ke film layar lebar berjudul Hantu Ambulance di 2008.

Urban legend di Bandung.Rumah Jalan Bahureksa 15 Bandung Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar

Rumah tua di Jalan Bahureksa nomor 15 bukan tidak berpenghuni. Beberapa kali rumah tersebut beserta area di sampingnya disewa untuk tempat komersial seperti distro, tempat fotokopi, hingga salon.

Di tahun 2008, empat anak muda Kota Bandung menyewa rumah tersebut dan mengubahnya menjadi sebuah distro yang dinamai “Ambulans Shop”.

Di tahun 2012, salon khusus rambut gimbal bernama Dreadock Studio juga mulai beroperasi di area tersebut, masih dengan ambulans horor terparkir di depan toko mereka.

Namun, mitos mistis soal ambulans tersebut akhirnya tumbang di tahun 2016. Kala itu, keluarga sang pemilik ambulans menjual ambulans tersebut ke Parung, Bogor. Sang Legenda yang konon tak bisa dipindah tersebut akhirnya berhasil diangkut ke kota lain, tanpa pernah kembali.

Tahun berganti, saat ini kisah ambulans horor tak lagi menghantui Jalan Bahureksa. Rumah di Jalan Bahureksa nomor 15 sudah berubah menjadi sebuah restoran. Berdasarkan pantauan detikJabar, tak ada jejak keberadaan ambulans yang tersisa.

Restoran yang dinamai “Republic” tersebut terlihat masih mempertahankan bentuk bangunan jadulnya, baik dari fasad luar maupun di bagian dalam bangunan.

Terdapat tambahan area duduk dengan nuansa interior modern dan minimalis. Dengan situasi saat ini, agaknya tak ada yang menyangka bahwa pernah ada legenda mistis yang tersemat di tempat tersebut.

3. ‘Gedong Setan’

Gereja Katolik Bebas Santo Albanus adalah salah bangunan yang tak lepas dari cerita mistis warga Kota Bandung. Terletak hanya sekitar 300 meter dari Rumah Kentang, bangunan Gereja Anglikan ini memiliki julukan “Gedong Setan”.

Usut punya usut, julukan tersebut muncul karena bentuk bangunan di Jalan Banda nomor 26 ini terkesan misterius. Desas-desus di antara warga pun menyebut bahwa sering terdengar suara radio transistor berbunyi keras dengan bahasa Belanda dari dalam gedung tersebut.

Bahkan ada pula yang mengaku mendengar suara orang bercakap-cakap dalam Bahasa Eropa. Bangunan Gereja Santo Albanus sendiri dibangun pada tahun 1920, oleh seorang arsitek ternama Belanda Ir. F.J.L. Ghijsels.

Urban legend di Bandung.Gedong Setan sekarang Foto: Nur Khansa Ranawati/detikJabar

Serupa dengan Rumah Kentang, gereja ini salah satunya difungsikan oleh kelompok Freemasonry untuk beraktivitas. Penggunaan gedung ini sebagai markas Freemasonry hanya berlangsung hingga 1930an, sebelum akhirnya pindah ke Oclottpark yang sekarang jadi mal Bandung Indah Plaza.

Gedung tersebut juga pernah menjadi tempat kursus Bahasa Belanda di era kolonial Belanda. Bangunan Gereja Santo Albanus saat ini terdaftar sebagai Cagar Budaya tipe A oleh Pemerintah Kota Bandung dalam Perda No. 19 tahun 2009.

Oleh karena itu, proses pemugaran bangunan gereja yang masih berlangsung hingga saat ini sempat menuai protes dari masyarakat, khususnya pecinta sejarah.

Setelah bertahun-tahun sempat terkesan terbengkalai dan digunakan sebagai parkir liar, saat ini pembangunan yang terbilang besar tengah berlangsung di kompleks gereja tersebut.

Berdasarkan pantauan di lokasi, per 27 Juni 2025, sudah berdiri bangunan bertingkat berdinding kaca dan bernuansa modern di belakang fasad bangunan utama Gereja Santo Albanus.

Area gereja sendiri masih dipagari seng mengingat pembangunan yang belum selesai. Wujud bangunan asli gereja di area depan tampak tak banyak berubah, meskipun tulisan “S. Albanus” Geredja Katholik Bebas yang sebelumnya terpatri di bagian muka bangunan saat ini tak lagi ada.

Belum jelas bangunan apa yang akan dibangun dan dikembangkan di kompleks gereja tersebut. Namun, berdasarkan keterangan dari stempel Pemerintah Kota Bandung yang tertera di luar area pembangunan, proyek ini masih merupakan “Proyek Keagamaan”.

Proyek ini terdaftar dengan Nomor Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) SK-PBG-327309-12072022-001 tertanggal 12 Juli 2022. Bangunan yang direnovasi termasuk ke dalam golongan Bangunan Tidak Sederhana, dengan jumlah lantai mencapai enam lantai.

Akankah pemugaran Gereja Santo Albanus ini sekaligus perlahan mengikis cerita-cerita mistis yang menyertainya?

———

Artikel ini telah naik di detikJabar.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Menelusuri ‘Candi Prambanan’ yang Ada di Lampung


Jakarta

Tak perlu jauh-jauh ke Yogyakarta untuk bisa menikmati kemegahan Candi Prambanan. Di Lampung, terdapat sebuah bangunan berupa replika Candi Prambanan yang didesain mirip dengan bentuk aslinya.

Lokasinya berada di kawasan wisata Cakat Raya, Kecamatan Menggala Timur, Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung. Selain replika Candi Prambanan, kawasan wisata ini juga menampilkan replika bangunan dari berbagai suku dan daerah yang ada di Indonesia.

Sejarah Cakat Raya

Melansir situs traveling, Kabupaten Tulang Bawang dikenal sebagai daerah yang kaya akan keberagaman suku dan budaya. Sebagai salah satu daerah tujuan transmigrasi di Lampung, Tulang Bawang tumbuh menjadi kawasan yang dinamis dengan penduduk dari berbagai latar belakang.


Seiring waktu, daerah ini berkembang pesat hingga akhirnya resmi berdiri secara administratif sebagai kabupaten pada tahun 1977. Wujud penghargaan dari keberagaam tersebut tercermin dari pembangunan kawasan wisata Cakat Raya.

Dari tempat ini, wisatawan tidak hanya melihat keunikan arsitektur tradisional, tetapi juga menikmati panorama alam yang menakjubkan berupa hamparan rawa dan kebun hijau yang terbentang luas.

Daya Tarik Cakat Raya

Kawasan wisata Cakat Raya menampilkan replika bangunan bersejarah dari berbagai daerah di Indonesia sebagai lambang keberagaman yang terbentuk. Mulai dari rumah-rumah adat dari beberapa daerah, bangunan-bangunan bersejarah yang menjadi ikon wisata.

Daya tarik utama kawasan ini adalah replika Candi Prambanan yang berdiri kokoh dengan luas 9×10 meter dengan tinggi mencapai 12 meter. Replika Candi Prambanan ini memiliki detail yang rapih dan tampak seperti bangunan aslinya.

Replika Candi Prambanan berdiri menghadap langsung ke Way Tulang Bawang, sebuah sungai yang menjadi kebanggaan masyarakat Tulang Bawang. Pemandangan yang indah dan bangunan yang berdiri megah membuat replika candi ini menjadi spot favorit wisatawan.

Dengan keunikannya inilah, kawasan wisata Cakat Raya menjadi destinasi yang banyak dikunjungi oleh wisatawan. Terlebih pada hari-hari libur, lebih banyak wisatawan datang ke tempat ini untuk mengabadikan momen atau berlibur bersama keluarga.

“Tempat yang cocok untuk menghabiskan waktu bersama orang tersayang,” tulis akun google review An********** dalam ulasan yang dibaca detikTravel Rabu (5/11/2025).

Tulisan serupa juga ditulis oleh beberapa akun lain, wisatawan merasa nyaman dan puas terhadap kebersihan di kawasan wisata Cakat Raya. “Kawasan wisata dikelola dengan baik walaupun tanpa tiket masuk. Penjaganya ramah, memberi informasi tentang tempat wisata dengan detail,” tulis akun Munah Mey dalam ulasan tersebut.

Lokasi dan Harga Tiket Masuk Cakat Raya

Kawasan wisata Cakat Raya berada di Jalan Lintas Sumatera, Desa Cakat Raya. Lokasinya 16 km dari pusat Kota Menggala. Jika wisatawan pergi dari Bandar Lampung, cukup melakukan perjalanan selama 3 jam setengah untuk sampai ke kawasan wisata ini.

Untuk mengunjungi kawasan wisata Cakat Raya, wisatawan tidak dipungut biaya sama sekali alias gratis. Tertarik untuk berkunjung ke kawasan wisata Cakat Raya?

(row/row)



Sumber : travel.detik.com

Operasional Jembatan Kaca Bromo Belum Jelas, Belum Ada Operator Ajukan Izin



Malang

Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyebut operasional Jembatan Kaca di kawasan wisata Gunung Bromo belum dapat dipastikan. Hingga kini, belum ada pihak yang mengajukan izin resmi untuk menjadi operator pengelola wahana wisata tersebut.

Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha, di Kota Malang, Jawa Timur, membeberkan syarat utama bagi operator. Yakni, si operator yang akan mengoperasikan Jembatan Kaca harus mempunyai kemampuan khusus terkait keselamatan dan pemeliharaan terhadap bangunan itu.

“Masih harus diproses perizinannya. (Operator) bisa swasta atau bisa badan usaha milik daerah (BUMD), prinsipnya entitas bisnis. Karena ini ketentuan aturan pemanfaatan wisatanya seperti itu,” kata Rudijanta dilansir Antara, Minggu (12/10/2025).


Gubernur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau Jembatan Kaca Seruni Point di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kabupaten ProbolinggoGubernur Khofifah Indar Parawansa saat meninjau Jembatan Kaca Seruni Point di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), Kabupaten Probolinggo (Dokumentasi Humas Pemprov Jawa Timur)

Berdasarkan keterangan dari Balai Besar TNBTS, dokumen kepemilikan Jembatan Kaca di Bromo telah diterima oleh Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU), melalui Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDEA), di Jakarta, Selasa (7/10).

Serah terima dokumen kepemilikan Jembatan Kaca diharapkan memperkuat sinergi dalam upaya mendukung pengelolaan kawasan konservasi yang berkelanjutan dan meningkatkan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Selain itu, kolaborasi ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam menghadirkan infrastruktur yang tidak menggabungkan fungsi dan estetika, tapi juga memberikan nilai tambah bagi pelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat.

Selain itu, pengurusan izin sebagai operator Jembatan Kaca juga dimungkinkan menyesuaikan dengan regulasi dari pemerintah daerah (pemda) pengampu wilayah.

“Kalau pengelolaan menjadi satu berarti mengikuti aturan pemda, wilayahnya di Probolinggo,” ujar dia.

“Kalau ada, juga secara aturan langsung ke pusat,” ujar dia.

Dia menambahkan meski belum beroperasi atau buka untuk umum, proses perawatan pada seluruh komponen Jembatan Kaca tetap berjalan dengan optimal.

“Masih ada bantuan pengawasan dari PU,” kata Rudi.

Jembatan Kaca itu memiliki panjang bentang 120 meter dengan lebar 1,8 meter. Jembatan yang menghubungkan antara Seruni Point dengan shuttle area pemandangan Gunung Bromo, Gunung Bathok, dan Gunung Semeru ini memiliki ketinggian 80 sampai 100 meter.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Pengalaman Lihat Pameran Unik di Bangunan Rumah yang Belum Jadi

Bintaro

Buat kamu yang suka dengan desain dan dunia arsitektur, sepertinya mesti mampir ke pameran unik yang satu ini.

Pameran yang digelar di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan ini menampilkan karya arsitektur dari Atelier Riri atau Riri Yakub, arsitek ternama yang namanya juga populer di media sosial.

Selama ini, kita hanya bisa mengagumi karya-karya ciptaan Riri hanya dari layar kaca saja. Tapi dengan datang ke pameran ini, kita bisa secara langsung melihat bagaimana wujud karya dia dan juga mengintip proses kreatif di baliknya.


Oh iya, pameran dengan judul A Life Less Ordinary ini juga menandai 15 tahun Atelier Riri berkarya di dunia desain dan arsitektur. Sudah cukup lama juga ya dia berkecimpung di dunia tersebut.

Yang lebih uniknya lagi, pameran itu digelar di Kiri House 2.2, rumah pribadi kedua Riri Yakub yang masih dalam tahap pembangunan di kawasan Bintaro, Tangerang Selatan.

Di dalam bangunan yang belum jadi itu, kita bisa mengintip galeri sementara dari karya-karya Riri, berupa maket dari karton rumah-rumah yang pernah dia desain.

Dalam pameran itu, kita juga bisa melihat proses, kemungkinan, dan pertumbuhan dari desain-desain Riri yang belum berhenti berevolusi. Saya dan teman yang datang ke pameran ini cukup terkagum-kagum dengan karya desain Riri yang unik dan khas.

Sudah lama saya jadi pengagum hasil rancangan Riri. Kebetulan di akhir pekan ada waktu kosong untuk nonton pameran ini. Jadilah saya dan teman berangkat ke lokasi. Total ada 15 bagian kurasi yang mewakili tonggak penting dalam perjalanan studio Riri.

Para pengunjung akan diajak buat menyelami latar belakang serta proses kreatif di balik berbagai karya Riri melalui gambar, maket, potongan instalasi multisensori, serta panduan audio yang akan memperkaya pengalaman siapapun yang datang.

“A Life Less Ordinary adalah cara kami merayakan proses, perjalanan yang penuh pembelajaran, keberanian, dan rasa syukur,” tulis Riri Yakub di pameran itu.

Pameran dibuka untuk umum dari 10 Oktober hingga 22 November 2025 mendatang. Traveler yang mau mampir bisa melakukan reservasi terlebih dulu. Tinggal pilih tanggal dan sesi waktu yang tersedia melalui sistem booking online, kalian sudah bisa melihat pameran ini.



Sumber : travel.detik.com

Mengenal Mobil Pertama Chery, Sedan Fulwin



Wuhu

Chery memulai langkah pertamanya di dunia otomotif pada akhir ’90-an. Mobil mereka yang pertama ternyata merupakan sebuah sedan dan langsung mengguncang pasar Tiongkok saat itu.

Mobil itu dipamerkan di Chery International User Summit yang tengah dihelat di Chery International Park, Wuhu, Anhui, China.

Seperti dilihat detikcom, wujud mobil ini sangat khas bentuk mobil sedan di era ’90-an, dengan bentuk bola lampu persegi baik di depan dan belakang dengan grille yang mengingatkan kita pada sedan-sedan Eropa.


Modelnya sangat kontras dengan mobil-mobil canggih keluaran Chery International yang juga dipamerkan di tempat yang sama.

“Mobil ini mobil yang pertama diproduksi Chery, namanya Chery Fulwin keluaran pabrik 18 Desember 1999, saya saja malah belum lahir,” ujar seorang petugas penjaga mobil yang berumur masih muda saat ditemui di Chery International Park.

Chery FulwinChery Fulwin Foto: Dadan Kuswaraharja/detikcom

Ada tulisan 18 Desember 1999 di bagian pintu depan sebelah kanan menandakan tanggal produksi kendaraan, dan tanggal bersejarah buat Chery.

Dia mengatakan mobil berwarna putih itu dipenuhi oleh tanda tangan orang-orang terkenal di China. Mereka membubuhkan tanda tangan atau menuliskan pesan semangat di bodi mobil.

Chery FulwinChery Fulwin Foto: Dadan Kuswaraharja/detikcom

Bagian dalam mobil terlihat klimis dengan setir yang berada di sebelah kiri. Menurut sejarah singkatnya mobil ini aslinya merupakan blueprint pinjaman dari SEAT Toledo.

Kini 20 tahun setelah kelahiran Fulwin, Chery sudah berubah menjadi salah satu raksasa produsen mobil di dunia yang menjual kendaraan di berbagai negara termasuk Indonesia. Chery juga masuk dalam daftar 500 perusahaan top global dan juga tercatat di bursa saham Hong Kong.

(ddn/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Tantang Rolls-Royce, Toyota Hadirkan Merek Mobil Mewah Baru: Century



Jakarta

Toyota siap naik kelas ke segmen super mewah dengan memperkenalkan mobil premium baru bernama Century. Jika sebelumnya Century adalah nama mobil sedan dan SUV mewah Toyota, maka pada strategi terbaru Toyota ini Century akan dijadikan sebagai merek mewah terpisah dan posisinya di atas Lexus.

Melalui media resminya, Toyo Times, Toyota Motor Corporation mengumumkan strategi baru untuk lima mereknya, termasuk peluncuran Century anyar yang kini hadir dalam bentuk coupe dua pintu. Langkah ini disebut-sebut sebagai upaya Toyota untuk bersaing langsung dengan mobil mewah seperti Rolls-Royce dan Bentley.


Toyota SUV CenturyCentury yang sebelumnya nama mobil Toyota, bakal dijadikan merek mobil mewah Foto: Toyota

Mengutip laman Respons, CEO Toyota Akio Toyoda bersama Simon Humphreys, Kepala Desain di Brand Creation Office, menjelaskan bahwa Century akan jadi puncak dari lini produk Toyota. Nantinya, merek Century akan berada di segmen paling atas, diikuti Lexus, GR, Toyota, dan Daihatsu.

Untuk memperkenalkan merek Century, Toyota pun membuat sebuah iklan yang memperlihatkan mobil terbaru Century dengan wujud coupe dua pintu warna oranye terang, kontras dengan citra klasik Toyota Century sebelumnya yang berwarna hitam.

Iklan tersebut menggambarkan transformasi Century sebagai simbol era baru. Paruh pertama video menampilkan sejarah Century dalam nuansa warna hitam putih, kemudian bagian kedua menampilkan mobil coupe oranye dengan lampu depan dua tingkat.

Toyota hadirkan lini mobil mewah: CenturyToyota hadirkan lini mobil mewah: Century Foto: Response

Di media sosial X (sebelumnya Twitter), warganet pun langsung heboh. Banyak yang penasaran dengan mekanisme pintu unik mobil ini dan menebak harganya bakal ‘selangit’. Ada warganet yang memperhatikan konsep pintu mobil Century yang digeser ke depan, ada juga warganet yang ingin mobil ini menggunakan mesin V12.

Sebagian lain warganet menyebut Century coupe ini sebagai ‘Wraith-nya Jepang’, membandingkannya langsung dengan Rolls-Royce Wraith. Dengan hadirnya sedan, SUV, dan kini coupe, banyak yang percaya Century akan tumbuh menjadi merek mewah independen layaknya Rolls-Royce versi Jepang.

Century coupe terbaru dijadwalkan tampil perdana di Japan Mobility Show 2025, yang dibuka untuk publik mulai 30 Oktober mendatang. Ini bisa jadi langkah bersejarah bagi Toyota menuju segmen mobil super mewah.

Toyota hadirkan lini mobil mewah: CenturyToyota hadirkan lini mobil mewah: Century Foto: Response

(lua/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Dari Mobil ke Otak Buatan, Chery Buat Robot Humanoid Cerdas



Wuhu

Di tengah revolusi kendaraan listrik dan kecerdasan buatan, produsen mobil raksasa China, Chery Automobile, telah melampaui batas inovasi tradisional.

Perusahaan yang dikenal sebagai eksportir mobil penumpang terbesar dari China ini baru saja memperkenalkan teknologi AiMOGA Robotics, sebuah robot humanoid cerdas yang tak lagi sebuah sketsa digital virtual atau sebuah pajangan teknologi, tetapi juga sudah memiliki wujud dan bisa berinteraksi dengan manusia.

Robot AiMOGA bernama Mornine ini berukuran sekitar 150 cm tingginya, dengan wujud seorang wanita, rambut panjang, berkacamata.


Peluncuran AiMOGA disambut antusias oleh para pemimpin industri dan pemerintahan.

Walikota Kota Wuhu, Xu Zhi, menyatakan bahwa kelahiran AiMOGA bukan hanya lompatan Chery dari manufaktur ke AI, tetapi juga praktik nyata dari pengembangan kecerdasan buatan di Wuhu dan menjadi variabel kunci dalam persaingan global.

“Peluncuran AiMOGA akan mempengaruhi imajinasi kita tentang mobil cerdas, saya mewakili pemerintah kota ingin mengucapkan selamat dan terima kasih kepada Chery yang mendukung pengembangan Wuhu,” ujarnya dalam konferensi AiMoga, di Chery International Park, di sela-sela Chery International User Summit, di Wuhu, China, seperti dilaporkan wartawan detikcom, Dadan Kuswaraharja, Senin (20/10/2025).

Dirinya berharap, Wuhu bisa menjadi salah satu kota utama di negara soal robot dan membentuk kolaborasi bersama berbagai pihak.

Mobil Juga Robot yang Bergerak

Lalu timbul pertanyaan, mengapa produsen mobil seperti Chery memutuskan membuat robot? Ketua/Chairman Chery Automobile, Yin Tongyue, memberikan jawabannya.

“Sebenarnya mobil itu adalah robot yang bergerak. Dari sensor, chip, sampai algoritma, hampir berbagi teknologi dasar yang sama. Mengapa kami membuat robot? Kami bukan membatasi, tapi memperluas batas inovasi teknologi. Chery memulai dengan mobil, tapi tidak terbatas pada satu jalur saja. Kami telah merambah energi hijau dan robot dengan harapan masa depan, bendera kami selalu hadir,” ujarnya.

Yin melihat AiMOGA sebagai puncak dari digitalisasi Chery selama 15 tahun terakhir, menggabungkan akumulasi teknologi dalam elektrifikasi, digitalisasi, dan AI.

Robot CheryRobot Chery Foto: Dadan Kuswaraharja/detikcom

Robot ini menggabungkan big data dan IoT (Internet of Things) untuk membangun sistem saraf pusat AiMOGA, yang nantinya akan terintegrasi dari produksi hingga rantai pasok.

“Robot AiMOGA adalah kemajuan Chery dalam digitalisasi selama 15 tahun terakhir. Kami mengembangkan elektrifikasi, digitalisasi, dan AI,” tambah Yin.

Robot ini sudah memasuki level otonom 3 atau L3, itu artinya robot bisa berinteraksi dengan manusia. Chery kemudian memperlihatkan berbagai kemampuan robotnya. Mornine membuka konferensi dan turut memperkenalkan diri serta kemampuan dia.

Mornine bisa membantu manusia dalam memberikan penjelasan mengenai mobil di dealer kendaraan, atau sekedar menuangkan minuman dari botol ke gelas.

Robot CheryRobot Chery Foto: Dadan Kuswaraharja/detikcom

Mornine juga dapat diadaptasi untuk digunakan di lingkungan publik dan komersial seperti museum, ruang ritel, dan pusat layanan. Ke depan Kota Wuhu juga akan menggunakan robot di ruang publiknya.

Ada juga robot anjing yang bisa membantu petugas keamanan untuk berpatroli atau menjadi peliharaan manusia yang setia.

(ddn/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Robot adalah Bisnis Masa Depan



Wuhu

Produsen raksasa China, Chery, tidak hanya akan mengandalkan mobil di masa depan. Mereka melihat kehadiran teknologi kecerdasan buatan (AI) diprediksi akan menjadikan robot sebagai bisnis di masa depan.

Ini menegaskan bahwa ambisi Chery bukan hanya membawa mobil Tiongkok ke seluruh dunia, tetapi juga memimpin kecerdasan Tiongkok. Bahkan sosok terkenal di dunia teknologi seperti Elon Musik pun memperkirakan bahwa di masa depan akan ada 20-30 miliar robot humanoid di dunia.


“Bisnis robot bahkan lebih dari mobil. Mobil adalah robot yang besar. Kita bisa sinergi, robot dan mobil punya desain yang sama, mungkin hanya beda 10 persen. Ini adalah kesempatan bisnis di masa depan, menjadi pendorong bisnis Anda,” ujar Presiden AiMOGA Robotics Zhang Guibing dalam konferensi AiMoga, di Chery International Park, di sela-sela Chery International User Summit, di Wuhu, China, seperti dilaporkan wartawan detikcom, Dadan Kuswaraharja, Rabu (22/10/2025).

Di tengah suasana inovasi modern yang begitu cepat saat ini, Chairman Chery Automobile, Yin Tongyue mengakui ada kegelisahan, namun optimisme tetap harus ada.

“Sebelum saya naik panggung, saya merasa gugup jika nanti robot sudah populer, mungkin saya akan kehilangan pekerjaan saya. Robot AiMOGA, saya yakin banyak orang melihat robot kami, dia bisa naik ke punggung sendiri dan menjelaskan teknologinya sendiri. Yang kita lihat bukan hanya kemampuan robot, tapi juga sinyal jelas, yaitu kecerdasan buatan semakin cepat keluar dari laboratorium. Robot ini menjadi rekan dan teman baru yang hangat,” ujarnya.

Dengan keyakinan bahwa perbedaan antara robot dan manusia akan semakin kecil, Chery berharap AiMOGA akan segera memasuki pabrik, rumah, museum, supermarket, dan berbagai skenario lain secara global. Ini menegaskan bahwa ambisi Chery bukan hanya membawa mobil Tiongkok ke seluruh dunia, tetapi juga memimpin kecerdasan Tiongkok secara global.

Perusahaan yang dikenal sebagai eksportir mobil penumpang terbesar dari China ini baru saja memperkenalkan teknologi AiMOGA Robotics, sebuah robot humanoid cerdas yang tak lagi sebuah sketsa digital virtual atau sebuah pajangan teknologi, tetapi juga sudah memiliki wujud dan bisa berinteraksi dengan manusia.

Robot CheryRobot Chery Foto: Dadan Kuswaraharja/detikcom

Robot AiMOGA bernama Mornine ini berukuran sekitar 150 cm tingginya, dengan wujud seorang wanita, rambut panjang, berkacamata.

AiMOGA saat ini sudah bekerja di dealer 4S Chery sebagai karyawan, memanfaatkan jaringan global Chery untuk menyesuaikan robot sesuai dengan budaya dan skenario penggunaan di berbagai wilayah.

“AiMOGA diambil dari semangat kerajinan Tiongkok. Kami tidak hanya penghormatan pada kebijaksanaan dan kreativitas pendahulu, tetapi juga penegasan komitmen Chery pada inovasi,” ujar Yin Tongyue.

(ddn/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Target Ambisius Wuhu, Mau Jadi Saingan Silicon Valley Amerika



Wuhu

Produsen mobil Chery, kini tak hanya membangun mobil-mobil. Ke depan mereka akan fokus ke inovasi dan kecerdasan buatan serta robotik. Markas Chery di Wuhu pun ditargetkan untuk menjadi Silicon Valley-nya China.

“Ini adalah Silicon Valley di China yang menciptakan mekanisme dan atmosfer inovasi dengan kecepatan yang tidak kalah dari Amerika. Kami berharap semua orang dapat bergabung bersama dengan kami untuk membangun pusat talenta industri robot masa depan, untuk membuka masa depan,” ujar Chairman Chery Automobile, Yin Tongyue dalam konferensi AiMoga, di Chery International Park, di sela-sela Chery International User Summit, di Wuhu, China, seperti dilaporkan wartawan detikcom, Dadan Kuswaraharja, Rabu (22/10/2025).


Chery meluncurkan sistem kecerdasan buatan AiMOGA Robotics, hasilnya adalah sebuah robot humanoid cerdas yang tak lagi sebuah sketsa digital virtual atau sebuah pajangan teknologi, tetapi juga sudah memiliki wujud dan bisa berinteraksi dengan manusia.

Robot AiMOGA bernama Mornine ini berukuran sekitar 150 cm tingginya, dengan wujud seorang wanita, rambut panjang, berkacamata.

AiMOGA saat ini sudah bekerja di dealer 4S Chery sebagai karyawan, memanfaatkan jaringan global Chery untuk menyesuaikan robot sesuai dengan budaya dan skenario penggunaan di berbagai wilayah.

Walikota Wuhu Xu Zhi mengatakan peluncuran AiMOGA akan mempengaruhi imajinasi orang tentang mobil-mobil cerdas.

“Saya mewakili pemerintah kota ingin mengucapkan selamat dan terima kasih yang mendukung pengembangan Wuhu menjadi variable kunci dalam persaingan global, Wuhu jadi pertama di negara soal robot,” ujarnya sambil berjanji untuk mempromosikan hasil inovasi supaya Wuhu menarik untuk para talenta atau sumber daya manusia global.

(ddn/rgr)



Sumber : oto.detik.com

Hunian Premium di Wilayah Nyerempet Jakarta Makin Menjamur



Jakarta

Tren hunian premium di kawasan penyangga Jakarta makin marak. Salah satu yang paling mencuri perhatian adalah Shila at Sawangan, kawasan hunian tepi danau di Depok yang dikembangkan oleh Vasanta Group bersama PT MC Urban Development Indonesia (MCUDI), anak perusahaan Mitsubishi Corporation.

Keduanya baru saja meluncurkan cluster Lake Vista, bagian dari Lake Series Collection yang mengusung konsep The Prestige Lakefront Living. Konsep ini menghadirkan hunian dengan akses langsung ke anak danau (creek), memadukan keseimbangan antara gaya hidup modern dan ketenangan alam.

“Pembukaan show unit Portico Creek ini merupakan wujud nyata komitmen kami dalam memberikan pengalaman yang lebih dekat dan autentik bagi calon penghuni,” ujar Mario Susanto, Vice President Director Vasanta Group, dalam keterangan tertulis, Rabu (22/10/2025).


Show unit bertipe Portico Creek menjadi salah satu hunian unggulan di cluster ini. Tiap unit dilengkapi akses langsung ke creek, serta rooftop pribadi untuk menikmati panorama danau dan lanskap hijau dari ketinggian.Hunian ini memiliki konfigurasi 4 kamar tidur, 4 kamar mandi, dan 2 carport dengan harga mulai dari Rp 3,6 miliar, menyasar keluarga modern yang mencari kenyamanan sekaligus prestise.

Menurut Kenji Ono, President Director PT MCUDI, kerja sama dengan Vasanta Group bukan hanya menghadirkan hunian berkualitas tinggi, tapi juga bernilai investasi jangka panjang. “Fase pertama Lake Vista telah selesai dan diserahterimakan tepat waktu, lengkap dengan fasilitas kawasan. Kami juga memastikan cluster berikutnya, Laguna, akan diserahterimakan sesuai jadwal pada Desember 2025,” ungkapnya.

Hingga kini, kawasan Lake Vista telah dilengkapi 30 fasilitas premium, seperti Lake Point Community Club, Sunken Sport Club, Basketball 3-on-3 Court, Yoga Deck, Children’s Playground, Outdoor Gym, Lakeside Walk, dan BBQ Area. Fasilitas-fasilitas ini menciptakan gaya hidup urban yang tetap menyatu dengan alam.

Lebih luas lagi, kawasan Shila at Sawangan juga terus berkembang menjadi hunian terpadu dengan berbagai fasilitas modern-mulai dari rumah sakit bertaraf internasional, area komersial Senopati Boulevard, hingga retail dan F&B area. Sekitar 55% dari total kawasan ini dipertahankan sebagai ruang hijau, berpadu dengan panorama Gunung Salak yang menambah nilai estetika dan ketenangan.

Selain Lake Vista, Vasanta Group dan MCUDI juga menyiapkan cluster Laguna yang terdiri dari tiga tipe hunian: Oakwood, Verdant, dan Verdant Lite. Khusus tipe Verdant, tersedia promo harga mulai Rp 1,7 miliar, menawarkan desain unik dengan floating stairs dan open living-dining area yang menghadirkan kesan luas dan modern.

Dengan pengembangan berkelanjutan di kawasan Sawangan, tren hunian premium di wilayah “nyerempet” Jakarta kian menanjak. Tak hanya menawarkan kenyamanan dan prestise, proyek seperti Shila at Sawangan juga memperkuat citra Depok dan sekitarnya sebagai destinasi hunian eksklusif baru bagi masyarakat urban.

(das/das)



Sumber : www.detik.com