Tag Archives: xabi alonso

Xabi Alonso Masih Cari Ramuan Trisula Real Madrid


Jakarta

Xabi Alonso diyakini masih cari ramuan buat trisula Real Madrid. Sejauh ini Vinicius dan Mbappe jadi andalan, tapi sisi sayap kanan masih jadi lubang.

Dilaporkan Marca, Vincius Jr menempati posisi sayap kiri dan Kylian Mbappe jadi penyerang tengah. Akan tetapi, Mbappe punya keleluasan untuk bergerak ke sayap.


Masalahnya adalah di pos penyerang sayap kanan. Posisi itu kerap bergantian diisi oleh Bellingham, Brahim Diaz, dan Mastantuono.

Setelah total 16 laga di seluruh kompetisi musim ini, Mastantuono paling sering dimainkan. Itu pun, baru lima kali pemain muda asal Argentina itu jadi starter.

Menariknya, Xabi Alonso sama sekali tidak pernah memainkan Rodrygo di posisi sayap kanan. Padahal di era Ancelotti, Ridrygo biasa bermain di sana.

Malah, Alonso belum mempercayakan Gonzalo sebagai penyerang tengah. Padahal, jebolan akademi Real Madrid itu sempat tampil oke di Piala Dunia Antarklub dengan bikin empat gol.

Musim masih panjang, apakah Alonso bisa temukan ramuan yang pas untuk trisulanya?

(aff/adp)



Sumber : sport.detik.com

Bedanya Ancelotti dengan Xabi Alonso itu…


Madrid

Selepas Carlo Ancelotti, Real Madrid memulai era baru dengan Xabi Alonso. Kiper Madrid Thibaut Courtois mengungkap perbedaan karakter kedua figur tersebut.

Ancelotti membesut Madrid selama dua periode. Courtois merasakan tangan dingin entrenador Italia itu di periode terakhirnya di antara 2021-2025.


Selama empat tahun, kerja sama Courtois dan Ancelotti mengantar Los Blancos memenangi 12 piala. Di antaranya tiga LaLiga, satu Copa del Rey, dan dua kali Liga Champions. Ancelotti kemudian hengkang di musim panas lalu, kemudian digantikan Alonso.

Sementara itu Xabi Alonso telah melakoni 22 pertandingan Madrid sejak Piala Dunia Antarklub 2025. Madrid sukses mereguk 17 kemenangan dan cuma tiga kali kalah di semua kompetisi untuk memimpin klasemen Liga Spanyol dan masih dalam jalur finis delapan besar di fase awal Liga Champions.

Meskipun demikian, cara Alonso mengatur ruang ganti Real Madrid belakangan dipertanyakan. Courtois mengatakan, Carlo Ancelotti dan Xabi Alonso memiliki ciri khas masing-masing dalam menangani tim.

“Ancelotti itu hampir seperti ayah yang berubah menjadi seorang kakek untuk beberapa pemain, dan dia punya karima yang berbeda dari Xabi, yang lebih muda dan lebih modern,” ungkap kiper top Belgia itu kepada Partidazo de COPE.

“Mereka berdua itu manajer yang sangat baik dengan caranya masing-masing, Aku sudah memenangi banyak piala bersama Carlo, dan aku akan selalu berterima kasih kepada dia, tapi mengatakan kami merindukan sesuatu dari dia akan terasa tidak sopan bagi Xabi,” lugas Thibaut Courtois.

(rin/raw)



Sumber : sport.detik.com

Selalu Ada Pemain yang Kurang Bahagia di Ruang Ganti Madrid


Madrid

Thibaut Courtois menegaskan, tidak ada ketegangan di dalam ruang ganti Real Madrid. Meski Courtois tak menyangkal bahwa ada rekan setimnya yang kurang puas.

Di tengah performa tersendat Madrid diterpa gosip yang menyebut pelatih Xabi Alonso tidak akur dengan beberapa pemainnya sendiri. Alonso disebut terlalu mencampuri kehidupan pribadi para pemain, dan bersitegang dengan Vinicius Junior.


Courtois mengungkapkan, ruang ganti Madrid memang tidak sepenuhnya adem ayem. Menurut kiper Madrid itu, ada beberapa pemain yang kurang happy karena lebih sering dicadangkan, dan itu merupakan hal yang wajar.

“Aku tidak merasa ada hubungan yang tidak baik dengan manajer, tapi di ruang ganti itu kan selalu ada orang-orang yang sedikit kurang bahagia karena tidak banyak bermain atau bermain secara berbeda,” sebut Thibaut Courtois kepada Partidazo de COPE.

“Namun, kami selalu membicarakan banyak hal secara langsung di rapat-rapat, dan tidak ada masalah. Dan aku seorang pemain berusia 33 tahun dan aku bisa membawa perintah itu, tapi itu bukan sesuatu yang kami butuhkan karena kami semua menuju ke arah yang sama,” lugas dia.

Sorotan toh tak dapat menggoyahkan Real Madrid. Kylian Mbappe dkk bergeming di puncak klasemen Liga Spanyol dengan keunggulan tiga poin dari Barcelona (2). Selepas jeda internasional selesai, Madrid akan ditunggu Elche (Liga Spanyol), lalu bertandang ke Yunani untuk berjumpa Olympiacos di lanjutan Liga Champions.

(rin/raw)



Sumber : sport.detik.com

Achraf Hakimi Nggak Tutup Pintu Pulang ke Real Madrid


Jakarta

Achraf Hakimi merupakan jebolan akademi Real Madrid. Jika suatu hari nanti Madrid minta Hakimi kembali, sang bek sayap tidak tutup pintu untuk pulang.

Achraf Hakimi pernah menimba ilmu di tim akademi Real Madrid pada 2015-2018. Sayangnya, bek sayap kanan itu tidak dapat banyak kesempatan main di skuad utama.

Achraf Hakimi sempat dipinjamkan ke Borussia Dortmund, dijual ke Inter Milan, dan berlabuh ke Paris Saint-Germain (PSG) sejak musim panas 2021. Pemain Maroko berusia 27 tahun itu pun baru mendapat penghargaan Pemain Terbaik Afrika 2025.


Achraf Hakimi masih terikat kontrak di PSG sampai musim panas 2029. Namun jika Real Madrid menginginkan Hakimi kembali, pemain itu sepertinya tidak akan tutup pintu.

“Hakimi balik ke Real Madrid? Dia sejauh ini bahagia di Paris dan masih punya kontrak. Tapi di sepakbola, tidak ada yang mustahil. Madrid pun adalah rumahnya,” kata agennya Hakimi, Alejandro Camano.

Achraf Hakimi sudah pernah menangi titel Scudetto bersama Inter Milan dan sapu bersih seluruh gelar domestik di Prancis bersama PSG. Hakimi juga baru memenangi Liga Champions di musim 2024/25 bersama PSG.

Hakimi hanya bermain 17 kali di Real Madrid. Di posisi bek sayap kanan Madrid kini, ada Trent Alexander-Arnold namun belum jadi kepercayaan pelatih Xabi Alonso di awal musim ini.

(aff/adp)



Sumber : sport.detik.com

Madrid Lanjutkan Puasa Kemenangan, Alonso Bantah Ada Krisis


Elche

Real Madrid gagal meraih kemenangan dalam tiga laga terakhir. Pelatih Xabi Alonso menolak jika timnya disebut dalam situasi krisis.

Madrid baru saja ditahan tuan rumah Elche 2-2 dalam lanjutan Liga Spanyol pada Senin (24/11/2025) dini hari WIB. Mereka dua kali tertinggal via Aleix Febas dan Alvaro Rodriguez sebelum gol Dean Huijsen dan Jude Bellingham menyelamatkan El Real dari kekalahan.

Ini menjadi hasil imbang kedua secara beruntun bagi Madrid di liga usai ditahan Rayo Vallecano tanpa gol dua pekan silam. Jika menghitung kekalahan dari Liverpool di Liga Champions, itu artinya sudah tiga pertandingan beruntun bulan ini dilalui tanpa kemenangan.


Posisi Madrid di klasemen sementara LaLiga pun mulai rawan. Meski masih memuncaki dengan 32 poin, namun mereka semakin dipepet Barcelona dengan selisih satu poin saja. Terbaru, tim asuhan Hansi Flick sukses menghajar Athletic Bilbao 4-0 akhir pekan lalu.

Alonso menyadari timnya sedikit melambat belakangan ini. Namun ia tak setuju jika Madrid disebut kolaps.

“Inilah sepakbola. Setelah laju apik, kami merah sejumlah hasil yang tak diinginkan. Kami tak bisa senang,” ujar Alonso usai laga, dikutip Marca.

“Tim ini belum kolaps. Kami masih bersaing. Hasil dan penampilan bisa diperbaiki. Kami kritis terhadap diri sendiri, tetapi semangat kami tetap tinggi. Kami harus gigih menghadapi kesulitan. Ini Real Madrid, dan kami tahu kami harus menerima kritik.

“Hubungan dengan para pemain semakin membaik. Kami saling mengenal lebih baik dan kami semua berada di perahu yang sama, menuju ke arah yang sama. Kami merayakan kemenangan bersama dan kami tidak senang jika tidak menang. Segalanya berjalan baik dari hari ke hari, dan kami perlu membalikkan keadaan ini,” jelas Alonso.

Madrid selanjutnya akan bertamu ke Yunani untuk menghadapi Olympiakos di Liga Champions pada Kamis (27/11) pukul 03.00 WIB. Mereka saat ini masih ada di zona delapan besar dengan sembilan poin dari empat laga.

(adp/krs)



Sumber : sport.detik.com

Alonso Cadangkan Vinicius, Masih Gak Akur?


Madrid

Xabi Alonso menepis kabar mencadangkan Vinicius Jr di laga Elche vs Real Madrid karena keduanya berkonflik. Ia menegaskan Vinicius sepenuhnya menerima keputusannya.

Real Madrid tertahan 2-2 di kandang Elche Manuel Martinez Valero, pada laga lanjutan LaLiga, Senin (24/11/2025). El Real sempat dua kali tertinggal lewat Aliex Febas dan Alvaro Rodriguez. Tim tamu selalu bisa membalas dari Dean Huijsen dan Jude Bellingham.

Madrid saat ini masih berada di puncak klasemen dengan 32 poin. Namun, mereka hanya berjarak satu angka dari Barcelona di urutan kedua.


Lini depan Madrid sempat kesulitan untuk bikin gol. Duet Kylian Mbappe dan Rodrygo yang jadi starter tak tampil optimal.

Pelatih Madrid, Xabi Alonso, memilih untuk mencadangkan Vinicius yang biasa diandalkan oleh Madrid. Vinicius baru dimasukan pada menit ke-57 menggantikan Rodrygo.

Keputusan Alonso mencadangkan Vinicius ini banyak dipertanyakan. Hal ini juga semakin menguatkan isu bahwa Alonso dan Vinicius tak akur. Vinicius sebelumnya sempat beberapa kali marah saat diganti oleh Alonso.

Alonso menepis isu ini. Ia menegaskan bahwa keputusannya ini sudah dibicarakan Vinicius. Penyerang asal Brasil ini menerima sepenuhnya menerima keputusan Alonso sebagai bagian dari taktik.

“Kami sudah berdiskusi, seperti yang sering kami lakukan. Dia mengerti. Dia tahu peran dan dampak yang bisa dia berikan. Kami pernah melakukannya sebelumnya, seperti saat melawan Getafe. Dia masih jadi bagian kami. Hari ini kami tidak senang dengan hasil ini. Namun, semua pemain bersemangat dan ingin kembali meraih hasil dan dinamika yang baik,” ujar Alonso dikutip dari situs Madrid.

(pur/krs)



Sumber : sport.detik.com

Xabi Alonso Out, Zinedine Zidane In?


Jakarta

Kabar keretakan pemain-pemain Real Madrid dengan Xabi Alonso terus terdengar. Rumor lain menyebut, pihak klub mau bawa pulang Zinedine Zidane!

Beberapa pekan terakhir, sudah terdengar kabar keretakan antara para pemain Real Madrid dengan pelatih Xabi Alonso. Dirangkum dari Marca, para pemain inti El Real tidak senang dengan metode latihan Alonso yang dinilai terlalu berat dan rawan cedera.

Belum lagi, Alonso dinilai memegang kendali penuh untuk segala urusan pemain. Salah satunya, tidak boleh lagi keluarga atau kerabat datang ke tempat latihan.


Rumor paling terbaru adalah Real Madrid bisa saja mencopot Xabi Alonso dari kursi pelatih pada akhir musim nanti. Nama Zinedine Zidane mencuat jadi penggantinya!

Zidane diketahui mau latih Timnas Prancis setelah Piala Dunia 2026. Namun sampai saat ini, federasi sepakbola Prancis (FFF) masih bungkam akan hal itu.

Zinedine Zidane sosok yang dihormati di Real Madrid. Zidane pun pernah latih Madrid pada dua periode, 2016-2018 dan 2019-2021.

Zidane persembahkan 11 trofi. Itu termasuk tiga kali menangi Liga Champions berturut-turut.

Xabi Alonso sendiri sedang di ujung tanduk, tidak pernah bawa Madrid menang di tiga laga terakhir pada seluruh kompetisi. Madrid kalah 0-1 dari Liverpool di Liga Champions serta dua kali imbang di LaLiga.

Apa kamu fans Los Blancos setuju Alonso out, Zidane in? Ingat, masih rumor ya ini…

(aff/cas)



Sumber : sport.detik.com

Bagaimana Sensasi Main untuk Madrid, Mastantuono?


Jakarta

Franco Mastantuono bermain dengan banyak pemain hebat di Real Madrid. Bintang muda asal Argentina itu mengungkapkan sensasinya.

Mastantuono diperkenalkan Madrid sebagai pemain anyar pada Agustus lalu. Dia sampai saat ini sudah tampil 12 kali di semua ajang.

Pemain berusia 18 tahun itu merasa sangat senang bisa berada di Madrid. Hal itu dikarenakan banyak pemain hebat di skuad Xabi Alonso, seperti Kylian Mbappe, Federico Valverde, Vinicius Junior, hingga Jude Bellingham.


“Senang sekali bisa bermain dengan semua pemain di klub. Selalu menyenangkan bermain dengan yang terbaik; kita bisa belajar banyak,” kata Mastantuono di Cadena SER.

Mastantuono sebelumnya bermain untuk River Plate. Berada di Spanyol merupakan perjalanan perdananya keluar dari Argentina.

“Bagian dari penyesuaian ini adalah bergabung dengan tim baru, klub baru, kota baru, dan bermain di liga yang berbeda dari liga Argentina. Seiring waktu, saya akan lebih mengenal rekan satu tim saya dan berkontribusi di mana pun saya dibutuhkan.”

“Saya tidak fokus menjadi bintang, tetapi membantu rekan satu tim saya, dan kemudian semuanya akan berjalan sesuai keinginan saya,” tegasnya.

(ran/aff)



Sumber : sport.detik.com

Jarang Starter, Rodrygo Ungkap Hubungannya dengan Xabi Alonso


Jakarta

Rodrygo tampil terbatas selama Real Madrid dibesut Xabi Alonso. Pemain asal Brasil itu bilang seperti ini!

Alonso datang menjadi pelatih Real Madrid pada musim panas 2025. Pria asal Spanyol itu hijrah dari Bayer Leverkusen untuk menggantikan Carlo Ancelotti yang ke Timnas Brasil.

Rodrygo tampaknya belum dipercaya penuh oleh Alonso. Winger berusia 24 tahun itu sejauh ini baru enam kali menjadi starter dari total 13 penampilan di semua ajang.


Rodrygo malah mendapatkan kepercayaan dari Ancelotti di Timnas Brasil. Keduanya tentu sudah saling mengenal sejak di Madrid.

Selepas Brasil imbang 1-1 melawan Tunisia di laga uji coba, Rabu (19/11/2025) dini hari WIB. Rodrygo ditanya soal hubungannya dengan Xabi Alonso.

“Tidak banyak yang bisa saya katakan, saya harus terus bekerja keras, berusaha mendapatkan kepercayaan pelatih seperti yang saya dapatkan di Brasil,” kata Rodrygo yang dikutip dari AS.

“Hanya saat latihan saya bisa menunjukkan dedikasi. Setelah itu saya akan memiliki peluang yang lebih baik,” tegasnya.

(ran/krs)



Sumber : sport.detik.com

Mastantuono Masih Proses Adaptasi di Madrid


Madrid

Franco Mastantuono mengaku masih proses adaptasi di Real Madrid. Ia bertekad untuk terus tampil lebih baik laga dengan El Real.

Franco Mastantuono didatangkan Madrid dari Riverl Plate musim panas ini. El Real harus mengeluarkan dana sebesar 45 juta euro untuk menembus gelandang asal Argentina ini.

Pemain 18 tahun ini tak butuh waktu lama untuk mendapat kepercayaan dari pelatih Madrid, Xabi Alonso. Mastantuono mendapatkan banyak menit bermain di Madrid.


Ia telah mencatatkan 12 penampilan bersama Madrid di musim ini. Mastantuono mampu mengemas satu gol dan satu assist.

Mastantuono mengaku sangat senang bisa bermain dengan Madrid yang dipenuhi banyak bintang. Ia banyak belajar dari para bintang Los Blancos.

Meski telah dipercaya Alonso, Mastantuono merasa masih beradaptasi dengan segala hal di Madrid. Ia bertekad untuk tampil lebih baik lagi untuk membantu tim.

“Selalu menyenangkan bermain dengan yang terbaik; kita bisa belajar banyak. Bagian dari penyesuaian ini adalah bergabung dengan tim baru, klub baru, kota baru, dan bermain di liga yang berbeda dari liga Argentina,” ujar Mastantuono dikutip dari Football Espana.

“Seiring waktu, saya akan lebih mengenal rekan satu tim saya dan berkontribusi di mana pun saya dibutuhkan. Saya tidak fokus menjadi bintang, tetapi membantu rekan satu tim saya, dan kemudian semuanya akan berjalan sesuai keinginan saya,” jelasnya.

(pur/mrp)



Sumber : sport.detik.com