Tag Archives: zona

Barcelona Bidik Karl Etta Eyong untuk Gantikan Lewandowski


Jakarta

Barcelona berniat merekrut Karl Etta Eyong dari Levante. Hal ini mengingat kemungkinan perginya Robert Lewandowski.

Lewandowski kini sudah berusia 37 tahun dan kontraknya di Barca tuntas pada Juni 2026. Blaugrana diyakini tidak akan memberikan kontrak baru untuk striker asal Polandia itu.

Etta Eyong disebut-sebut menjadi incaran Barcelona. Etta Eyong sudah mengemas enam gol dan tiga assist sepanjang musim 2025/2026.


Barca sangat tertarik dengan pemain berusia 22 tahun itu. Raksasa asal Spanyol itu juga mau mencoba mendatangkan Etta Eyong pada Januari mendatang dengan kesepakatan yang mencapai 30 juta euro.

CEO Levante, Jose Danvila, telah menepis kemungkinan Etta Eyong hengkang pada bulan Januari. Hal tersebut disampaikan oleh Radi Marca.

“Dia tidak akan pergi musim dingin ini. Saya terus mendengar rumor dan kami juga menerima tawaran setiap hari, tetapi kami tidak akan menjual Etta Eyong di bursa transfer musim dingin ini,” kata Danvila.

“Tujuan utama tim adalah menghindari degradasi. Tidak masuk akal untuk berusaha di musim panas lalu menjualnya di musim dingin. Aset terbesar klub adalah bertahan di Divisi Pertama, meskipun ada tawaran yang sangat besar,” sambungnya.

Levante sedang duduk di posisi ke-16 dengan sembilan poin. Mereka cuma unggul selisih gol dari zona merah.

(ran/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Pemain Oviedo Vs Espanyol ‘Mematung’ Protes LaLiga soal Villarreal vs Barca


Oviedo

Pemain di laga Real Oviedo vs Espanyol melakukan protes soal rencana LaLiga menggelar laga Villarreal vs Barcelona di luar negeri. Mereka ‘mematung’ di lapangan.

Momen itu terjadi di Estadio Carlos Tartiere, Sabtu (18/10/2025) dini hari WIB, dalam laga pembuka LaLiga pekan ke-9. Pemain kedua tim menolak bertanding alias diam di lapangan meski sudah peluit kick off sudah ditiup wasit Mateo Busquets.

Selama 10 detik, pemain kedua tim tetap diam di posisinya. Momen itu sempat disensor LaLiga, dengan siaran tv baru dimulai saat pemain sudah mulai bertanding.


AS menyebut, momen pemain ‘mematung’ itu menjadi bentuk protes dari Asosiasi Pesepakbola Spanyol atau AFE kepada LaLiga, yang tak melibatkan pemain dalam pengambilan keputusan penting, salah satunya soal rencana menggelar laga Villarreal vs Barcelona di luar negeri.

Para pemain di klub lain, kecuali Barcelona dan Villarreal. akan menggelar protes serupa di pekan ke-9 ini. AFE menegaskan, protes ini bukan untuk menentang kedua klub, melainkan prosesnya itu sendiri.

Proyek LaLiga menggelar Villarreal vs Barcelona di luar negeri memang mengundang protes keras. Meski disetujui UEFA, rencana itu dianggap merugikan fans dan kompetisi itu sendiri.

“Menghadapi penolakan terus-menerus dan proposal yang tidak realistis dari LaLiga, Asosiasi Pemain Sepakbola Spanyol (AFE) dengan tegas menolak proyek yang tidak disetujui oleh para pemain utama di olahraga kami,” tulis pernyataan AFE.

“Dan kami menuntut agar asosiasi pengusaha membentuk meja perundingan di mana semua informasi dibagikan dan karakteristik luar biasa dari proyek tersebut dianalisis, kebutuhan dan kekhawatiran para pemain ditangani, serta perlindungan hak-hak buruh dan kepatuhan mereka terhadap peraturan yang berlaku dijamin,” kecam AFE yang diketuai David Aganzo dalam pernyataannya.

Laga Real Oviedo vs Espanyol akhirnya tuntas 0-2, tim tamu menang lewat gol Kike Garcia dan Pere Milla. Espanyol sementara mengemas 15 poin di peringkat 5 klasemen LaLiga, dan Oviedo tertahan di zona merah, di peringkat 18 dengan 6 poin.

(yna/bay)



Sumber : sport.detik.com

Soal Cedera Yamal, Pelatih Spanyol: Memangnya Flick Protes?


Madrid

Timnas Spanyol dikritik karena membuat bintang Barcelona Lamine Yamal cedera. Pelatih Tim Matador Luis de La Fuente santai saja menanggapinya.

Yamal mengalami cedera pangkal paha usai membela Spanyol di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa bulan ini. Cedera itu membuat Yamal abse di empat pertandingan terakhir, termasuk kala Barcelona mengalahkan Real Oviedo 3-1, Jumat (26/9) dini hari WIB tadi.

Yamal digeber oleh De La Fuente karena bermain hampir 80 menit di dua pertandingan. Hal ini bikin Flick kesal bukan main karena Yamal diklaim sudah mengalami cedera saat gabung dengan timnas.


Meski tanpa Yamal, Barcelon masih bisa menyapu bersih empat laga dengan kemenangan. Tapi, kehadiran Yamal dibutuhkan mengingat Barcelona akan menghadapi sejumlah laga berat dalam 1-2 bulan ke depan.

Sebab Yamal bisa beristirahat lebih lama karena cederanya tersebut. Terkait komplain dari pihak Barcelona, De La Fuente tidak tertarik untuk membahasnya.

“Saat ini, saya tak ingat tuh apa yang Flick katakan. Saya sama sekali tidak tertarik membahasnya,” ujar De La Fuente seperti dikutip ESPN.

(mrp/aff)



Sumber : sport.detik.com

Barca Umumkan Gavi Absen 4-5 Bulan


Jakarta

Gelandang Barcelona Gavi diprediksi absen maksimal sampai 5 bulan setelah menjalani operasi atas cedera meniscus pada lutut kanannya.

Sebelum ini Gavi sebenarnya baru saja kembali bermain sejak dibekap cedera ACL di lutut yang sama pada musim lalu. Ia belum bermain lagi sejak tampil dua kali di bulan Agustus.

“Pemain tim pertama Pablo Páez Gavira ‘Gavi’ telah menjalani artroskopi untuk mengatasi cedera meniskus medial, yang dijahit untuk mempertahankan meniskusnya,” sebut Barcelona dalam pernyataan resmi.


“Waktu pemulihannya diperkirakan berjalan 4-5 bulan.”

Pesepakbola berusia 21 tahun itu sebelumnya sempat menepi selama 11 bulan akibat kena cedera ACL pada saat membela Timnas Spanyol pada bulan November 2023.

Setelah pulih dan kembali bermain, Gavi masih dihantui cedera. Ia absen membela Spanyol di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa dan di Barcelona saat bermain 1-1 oleh Rayo Vallecano sebelum jeda internasional.

Pada saat itu, Gavi sudah dinyatakan mengalami masalah pada meniskus lututnya. Barcelona awalnya berharap bisa menghindari langkah operasi, walaupun pada akhirnya harapan itu tidak terwujud.

Dengan potensi menepi 4-5 bulan, Gavi belum akan kembali bermain untuk Barcelona sampai bulan-bulan terakhir musim kompetisi dan menjelang Piala Dunia 2026 pada musim panas tahun depan. Hal itu bikin kesiapannya tampil di Piala Dunia pun kini menjadi tanda tanya.

(krs/krs)



Sumber : sport.detik.com

Pelatih Spanyol: Gavi Harus Operasi Lutut


Konya

Pelatih Timnas Spanyol Luis de la Fuente punya kabar buruk untuk Barcelona. Gavi diklaim bakal menjalani operasi lutut sehingga berpotensi absen lama.

Gavi absen membela Spanyol di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa karena masalah pada meniskus lututnya. Ini yang membuatnya absen saat Barcelona diimbangi 1-1 oleh Rayo Vallecano sebelum jeda internasional.

Barcelona awalnya mengira cedera Gavi tidak parah, meski terjadi di lutut kanan yang sempat mengalami cedera ligamen lutut dua musim lalu. Cedera itu memaksa Gavi absen 11 bulan.


Gavi awalnya diminta menjalani terapi konvensional, tanpa harus dibedah, selama tiga pekan. Tapi, pernyataan berbeda keluar dari mulut De La Fuente.

De La Fuente dan tim medis Timnas Spanyol menilai ada masalah serius di jaringan meniskus lutut kanan Gavi. Ini membuat pemain 21 tahun itu harus naik meja operasi.

De La Fuente menyebut Gavi terpukul dengan vonis tersebut. Jika Gavi benar dioperasi maka dia kemungkinan harus menepi setidaknya sebulan sampai enam pekan.

“Saya sudah bicara dengan Gavi: dia sedih dan sepertinya akan menjalani operasi meniskus,” ujar De La Fuente kepada Cadena SER.

“Gavi itu pemain yang tangguh… Saya menyemangatinya karena mereka yang berhasil keluar dari situasi ini pasti bisa lebih kuat,” sambungnya.

(mrp/yna)



Sumber : sport.detik.com

Laut Terdalam di Dunia: Misteri Challenger Deep


Jakarta

Tahukah detikers, manusia baru menjelajahi kurang dari 20% dasar laut di Bumi? Padahal, lautan menutupi lebih dari 70% permukaan planet ini. Dari sekian luasnya samudera, terdapat satu titik yang menjadi “jurang terdalam” di Bumi yang dijuluki Challenger Deep, merupakan bagian paling misterius dari Palung Mariana.

Challenger Deep terletak hampir 11 kilometer di bawah permukaan laut. Jika dibandingkan, kedalamannya melampaui ketinggian Gunung Everest jika dibalik. Meski penuh tekanan dan gelap gulita, penelitian menunjukkan ada kehidupan yang berlangsung di sana.


Bagaimana kisah penemuan Challenger Deep dan apa saja rahasia yang tersimpan di dalamnya? Yuk simak selengkapnya!

Apa Itu Challenger Deep?

Challenger Deep adalah titik terdalam di lautan dunia yang terletak di Palung Mariana, Samudera Pasifik barat. Kedalaman lokasi ini diperkirakan mencapai 10.984 hingga 10.994 meter.

Menurut Smithsonian Ocean, nama ini diambil dari kapal penelitian HMS Challenger tahun 1870-an. Kapal ini digunakan peneliti untuk melakukan survei laut, yang dalam sekaligus membuka jalan bagi penelitian oseanografi modern.

Kondisi Ekstrem di Dasar Laut

Gambaran kondisi Challenger Deep seperti gambaran kondisi dunia lain. Tekanan air di dalam sana lebih dari 1.000 kali lipat tekanan atmosfer di permukaan Bumi, cukup untuk menghancurkan baja. Suhu air berkisar antara 1°C-4°C, mendekati titik beku.

UNESCO Ocean Literacy menyebut bahwa cahaya Matahari sama sekali tidak mampu menembus kedalaman ini sehingga membuat lingkungan benar-benar gelap. Kawasan ini dikenal sebagai zona hadal, wilayah laut di bawah 6.000 meter hingga titik terdalam di samudra.

Kehidupan di Challenger Deep

Walaupun demikian ekstrem, nyatanya masih ditemukan kehidupan di Challenger Deep. Hasil penelitian Mariana Trench Environment and Ecology Research (MEER) Project pada 2025 menunujukkan bahwa terdapat mikroorganisme unik yang mampu bertahan dalam tekanan luar biasa kuatnya di sana tanpa cahaya. Selain itu, ikan snailfish (Pseudoliparis) tercatat hidup di kedalaman lebih dari 8.000 meter.

Temuan ini mencatat snailfish sebagai salah satu spesies ikan terdalam di dunia, menurut the Institute of Deep-sea Science and Engineering (IDSSE), Chinese Academy of Sciences.

Tidak hanya itu, Associated Press melaporkan bahwa beberapa ekspedisi juga menemukan cacing tubeworm dan moluska di laut dalam. Mereka memanfaatkan energi dari bahan organik yang jatuh ke dasar laut.

Kehidupan lain yang kerap dijumpai adalah amphipoda, sejenis udang kecil yang memiliki adaptasi luar biasa terhadap kondisi ekstrem. Kehidupan organisme-organisme ini menjadi bukti bahwa kehidupan mampu berlangsung bahkan di lingkungan yang tampak mustahil sekalipun.

Misteri Challenger Deep

Challenger Deep juga memiliki sejarah panjang eksplorasi manusia. Pada 1960, Jacques Piccard dan Don Walsh menjadi orang pertama yang mencapai dasar laut terdalam ini dengan kapal selam Trieste.

Lebih dari lima dekade kemudian, sutradara James Cameron menyusul dengan penyelaman solo pada 2012. Kini, seperti dicatat Smithsonian Ocean, kapal selam robotik modern digunakan untuk meneliti dasar laut.

Meski begitu, sebagian besar Challenger Deep masih belum tersentuh. Penelitian menegaskan bahwa setiap ekspedisi selalu membuka wawasan baru tentang kehidupan dan geologi laut dalam. Studi lanjutan dapat mengungkap misteri Challenger Deep.

(twu/twu)



Sumber : www.detik.com

Mantap! Okupansi Hotel di Mataram Selama MotoGP Mandalika 100%



Jakarta

Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengklaim bahwa okupansi hotel di Mataram selama kejuaraan MotoGP Indonesia di Sirkuit Mandalika pada 3-5 Oktober 2025, tercatat melampaui target. Kepala Dispar Kota Mataram Cahya Samudra mengatakan berdasarkan laporan dari Asosiasi Hotel Mataram (AHM) okupansi hotel di Mataram selama agenda MotoGP mencapai 100 persen.

Dia mengatakan sebelum MotoGP Mandalika 2025 dihelat target okupansi hotel di Mataram yang ditetapkan sebesar 80 persen.

“Kami bersyukur, meskipun Kota Mataram menjadi daerah penyangga, namun tingkat hunian hotel bisa mencapai 100 persen,” katanya setelah membaca hasil evaluasi dan laporan okupansi hotel di Mataram selama perhelatan internasional tersebut dilansir Antara, (7/10/2025).


Sementara itu, Ketua Asosiasi Hotel Mataram (AHM) I Made Adiyasa Kurniawan mengatakan bahwa okupansi hotel di Mataram yang menembus 100 persen itu didapatkan pada malam Minggu (4/10) atau malam sebelum race MotoGP.

“Malam minggu itu, hotel-hotel besar di Mataram penuh,” kata dia.

Menurutnya, okupansi hotel 100 persen itu untuk hotel bintang tiga dan empat di Kota Mataram, bahkan hotel bintang tiga dan empat kekurangan kamar. Adapun, untuk hotel bintang satu dan bintang dua, okupansi di atas 90 persen. Untuk hotel bintang satu dan satu rata-rata penuh juga sebab kamar hotel tidak bisa dijual semua.

“Setiap hotel harus siapkan kamar cadangan, sebagai antisipasi ketika ada kamar yang rusak atau bermasalah,” kata dia.

Okupansi hotel tersebut mengulang perhelatan MotoGP tahun 2024, namun keterisian kamar tahun lalu sudah penuh lebih awal atau sejak tiga minggu sebelum MotoGP dilaksanakan.

Sementara tahun ini, tingkat hunian terjadi secara bertahap yakni pada tanggal 3 Oktober okupansi 80 persen, meningkat menjadi 90 persen pada tanggal 4, dan pada 5 Oktober sampai 100 persen.

Adiyasa mengungkapkan bahwa kendati tahun ini hotel di Kota Mataram kembali terisi penuh, harga kamar hotel tahun ini dipatok lebih murah dibandingkan gelaran MotoGP 2024.

Jika tahun lalu harga kamar sesuai dengan Peraturan Gubernur (Pergub) NTB Nomor 9 Tahun 2022 pengusaha hotel diperbolehkan menaikkan harga kamar hotel sampai tiga kali lipat, yaitu khusus untuk hotel yang berada di zona satu atau seputar Mandalika.

Kemudian di zona dua untuk Kota Mataram dan Senggigi boleh menaikkan harga kamar dua kali lipat dari harga yang di-publish. Dia mengatakan tidak terjadi lonjakan harga sesuai dengan aturan tersebut.

Kalau tahun lalu semua hotel menaikkan harga kamar hingga 100 persen. tapi sekarang tidak dilakukan karena tamu datang langsung ke hotel memesan kamar tanpa melalui agen.

“Kondisi itu, tentu positif karena tidak terjadi lonjakan harga signifikan dan tamu yang menginap di Kota Mataram juga penuh,” kata dia.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com

Ada Lahan tapi Susah Air dan Rentan Bencana


Jakarta

Rencana pembangunan Bandara Bali Utara kembali menuai sorotan. Meski lahan telah disiapkan, tantangan besar menghadang. Di antaranya, ketersediaan air bersih yang minim dan potensi bencana alam yang tinggi mengancam kelayakan proyek senilai triliunan rupiah itu.

Pemerintah mempercepat proses pembangunan sejumlah infrastruktur di Bali demi memaksimalkan potensi pariwisata di pulau yang dijuluki sebagai the last paradise tersebut. Dalam Peraturan Presiden (Perpres) nomor 12 tahun 2025, provinsi ini bakal mempunyai bandara kedua bertaraf internasional.

Arsip berita detikcom menyebutkan bahwa lokasi Bandara Internasional Bali Utara belum jelas. Sebelumnya Bandara Internasional Bali Utara disebutkan bakal berlokasi di Kecamatan Kubutambahan, Kabupaten Buleleng area Bali Utara.


Dokumen Ringkasan Eksekutif Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Buleleng tahun 2022 menjelaskan, secara umum daya dukung lahan di wilayah tersebut masih berkategori belum terlampaui dengan luasan lebih dari 80%.

“Artinya, pada wilayah Kabupaten Buleleng masih minim pengembangan kegiatan atau aktivitas masyarakat. Wilayah ini masih membuka peluang pemanfaatan sumber daya alam yang besar,” tulis dokumen tersebut yang diakses detiktravel pada Rabu (8/10/2025).

Di Kecamatan Kubutambahan, yang pernah disebut sebagai lokasi Bandara Bali Utara, lokasi dengan daya dukung lahan mencukupi berada di zona Kubutambahan-Pegunungan Vulkanik sebesar 98,61%. Kecamatan Kubutambahan didominasi Wilayah Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup (WPPLH).

Wilayah Kabupaten Buleleng juga menghadapi masalah ketersediaan air bersih. Dokumen tersebut menyebutkan, wilayah ini umumnya berstatus sudah terlampaui dan berkelanjutan. Artinya, kemampuan lingkungan menyediakan air bersih sudah melebihi batas maksimum.

“Status sudah terlampaui dan berkelanjutan juga menandai ada usaha manusia untuk menopang kemampuan lingkungan menyediakan air bersih. Namun usaha ini masih harus lebih besar sehingga daya dukung bisa kembali seimbang dan berkelanjutan,” tulis situs Kementerian Lingkungan Hidup.

Di wilayah Kecamatan Kubutambahan, status tersebut umumnya berada di zona Kubutambahan-Pegunungan Vulkanik dengan cakupan mencapai 96,54%. Adapun, zona Kubutambahan-Fluvio-Marin kebanyakan berstatus belum terlampaui dan tidak berkelanjutan. Lingkungan masih bisa memenuhi kebutuhan air bersih manusia dan ekosistem, namun penggunaan dan pengelolaan cenderung tidak efisien.

Risiko Bencana Kabupaten Buleleng

Selain ketersediaan lahan dan air bersih, dokumen ini menjelaskan risiko bencana di Kabupaten Buleleng yang berkategori tinggi hingga sangat tinggi. Risiko bencana meliputi peluang terjadinya longsor, banjir, dan abrasi.

Di Kecamatan Kubutambahan yang ternyata berkategori tinggi, risiko bencana terdiri dari:

  • Kubutambahan-Fluvio-Marin 91,68%
  • Kubutambahan-Pegunungan Vulkanik 67,48%
  • Kubutambahan-Perbukitan Vulkanik 89,23%

Pembangunan infrastruktur memang diperlukan untuk meningkatkan perputaran roda ekonomi dan memaksimalkan potensi. Kendati begitu, daya dukung lingkungan patut dipertimbangkan agar tak menyesal di kemudian hari. Bali jangan sampai kembali menghadapi banjir dan bencana lain akibat pembangunan yang mengesampingkan isu lingkungan.

(row/ddn)



Sumber : travel.detik.com

Soal Larangan Pendaki Masuk ke Goalpara-Curug Sudin, Ini Kata TNGGP



Sukabumi

Ramai soal papan merah bertuliskan “Dilarang Memasuki Kawasan Taman Nasional” di jalur kampung sekitar Kecamatan Sukaraja, Sukabumi. Ini penjelasan pihak TNGGP.

Kawasan hijau dengan pemandangan sejuk itu viral karena ramai dikunjungi wisatawan untuk trekking ke Curug Sudin atau Curug Rasta.

Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP), Agus Deni pun menjelaskan, kawasan tersebut termasuk ke dalam area konservasi Resor Goalpara Taman Nasional Gunung Gede Pangrango.


Salah satu titik yang sering menjadi perhatian adalah Curug Sudin, air terjun alami yang tersembunyi di dalam kawasan hutan tersebut.

“Larangan itu bukan tanpa dasar. Sesuai Pasal 50 ayat 3 huruf a UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, setiap orang dilarang memasuki, menggunakan, atau menduduki kawasan hutan secara tidak sah,” kata Agus Deni saat dikonfirmasi, Selasa (7/10).

Agus menegaskan, papan larangan itu bukan bertujuan menutup akses masyarakat, melainkan untuk menjaga ekosistem agar tetap lestari. Hingga saat ini, kata dia, potensi Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) curug tersebut belum dibuka untuk umum.

“Tujuannya bukan melarang orang menikmati alam, tapi agar alam tetap lestari dan fungsi konservasi tidak terganggu,” ujarnya.

Menurut Agus, bila suatu saat kawasan seperti Curug Sudin akan dibuka untuk wisata alam, maka seluruh prosesnya harus melalui kajian dan prosedur resmi.

“Kajian itu penting supaya wisata tetap aman, berkelanjutan, dan tidak merusak fungsi konservasi,” tegasnya.

Pesona Curug Sudin Masih Sangat Alami

Curug Sudin, atau yang oleh sebagian warga disebut Curug Rasta, berada di wilayah Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi.

Lokasinya berada di ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl), dengan kondisi lingkungan yang masih sangat alami dan minim sentuhan manusia.

Akses menuju Curug Sudin tidak mudah. Medannya cukup menantang dengan jalur yang menembus vegetasi lebat dan perkebunan teh. Namun bagi sebagian pegiat alam, keindahan air terjun dan udara sejuk di sekitarnya menjadi daya tarik tersendiri.

Keasrian inilah yang membuat kawasan tersebut masuk dalam zona konservasi. Aktivitas tanpa izin, seperti mendirikan tenda, membuka jalur baru, atau kegiatan wisata liar, berpotensi merusak keseimbangan ekosistem.

“Kalau masyarakat ingin menikmati alam, silakan melalui jalur resmi dan kegiatan yang sudah dikaji. Jangan nekat masuk ke wilayah konservasi karena risikonya besar, baik bagi keselamatan maupun kelestarian hutan,” ujar Agus.

“Pada prinsipnya apabila memasuki kawasan konservasi seperti taman nasional wajib memiliki surat izin memasuki kawasan konservasi (SIMAKSI),” tutupnya.

——-

Artikel ini telah naik di detikJabar.

(wsw/wsw)



Sumber : travel.detik.com

Viral Tanda Dilarang Masuk Kawasan TN di Jalur Curug Sudin Sukabumi, Ada Apa?



Sukabumi

Jalur ke Curug Sudin dan Curug Rasta di Kecamatan Sukaraja, Sukabumi, Jawa Barat menjadi sorotan setelah muncul papan bertuliskan “Dilarang Memasuki Kawasan Taman Nasional”. Kenapa ya?

Humas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP), Agus Deni, mengatakan bahwa kawasan tersebut termasuk area konservasi Resor Goalpara Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Nah, salah satu titik yang sering menjadi perhatian adalah Curug Sudin, air terjun alami yang tersembunyi di dalam kawasan hutan tersebut.

“Larangan itu bukan tanpa dasar. Sesuai Pasal 50 ayat 3 huruf a UU No. 41 Tahun 1999 tentang Kehutanan, setiap orang dilarang memasuki, menggunakan, atau menduduki kawasan hutan secara tidak sah,” kata Agus Deni dilansir detikJabar, dikutip Jumat (10/10/2025).


Agus mengatakan papan larangan itu bukan bertujuan menutup akses masyarakat, melainkan untuk menjaga ekosistem agar tetap lestari. Dia menegaskan bahwa hingga saat ini Objek dan Daya Tarik Wisata Alam (ODTWA) Curug Sudin dan Curug Rasta tersebut belum dibuka untuk umum.

“Tujuannya bukan melarang orang menikmati alam, tapi agar alam tetap lestari dan fungsi konservasi tidak terganggu,” ujarnya.

Menurut Agus, bila suatu saat kawasan seperti Curug Sudin akan dibuka untuk wisata alam, maka seluruh prosesnya harus melalui kajian dan prosedur resmi.

“Kajian itu penting supaya wisata tetap aman, berkelanjutan, dan tidak merusak fungsi konservasi,” kata dia.

Pesona Curug Sudin yang Masih Alami

Curug Sudin atau yang oleh sebagian warga disebut Curug Rasta, berada di wilayah Desa Langensari, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi. Lokasinya berada di ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut (mdpl), dengan kondisi lingkungan yang masih sangat alami dan minim sentuhan manusia.

Akses menuju Curug Sudin tidak mudah. Medannya cukup menantang dengan jalur yang menembus vegetasi lebat dan perkebunan teh. Namun bagi sebagian pegiat alam, keindahan air terjun dan udara sejuk di sekitarnya menjadi daya tarik tersendiri.

Keasrian inilah yang membuat kawasan tersebut masuk dalam zona konservasi. Aktivitas tanpa izin, seperti mendirikan tenda, membuka jalur baru, atau kegiatan wisata liar, berpotensi merusak keseimbangan ekosistem.

“Kalau masyarakat ingin menikmati alam, silakan melalui jalur resmi dan kegiatan yang sudah dikaji. Jangan nekat masuk ke wilayah konservasi karena risikonya besar, baik bagi keselamatan maupun kelestarian hutan,” ujar Agus.

“Pada prinsipnya apabila memasuki kawasan konservasi seperti taman nasional wajib memiliki surat izin memasuki kawasan konservasi (SIMAKSI),” kata dia.

***

Selengkapnya klik di sini.

(fem/fem)



Sumber : travel.detik.com