Tag Archives: zulaikha

Daftar Lengkap Pemenang STQH Nasional 2025


Jakarta

Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadis (STQH) Nasional XXVIII Tahun 2025 resmi berakhir di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara. Provinsi Kalimantan Timur berhasil menyabet gelar juara umum, disusul DK Jakarta. Berikut daftar lengkap para pemenag.

Keputusan pemenang dibacakan langsung oleh Ketua Dewan Hakim, Muchlis M. Hanafi, didampingi Wakil Ketua Dewan Hakim, Mursyidin, pada malam penutupan yang digelar di Tugu Religi Kendari.

“Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan bahwa keputusan Dewan Hakim tidak dapat diganggu gugat,” ujar Muchlis, dalam keterangan persnya, Minggu (19/10/2025).


10 Besar Pemenang STQH Nasional 2025

Berdasarkan Surat Keputusan Nomor 05/Kep.DH/STQHN-XXVIII/X/2025, tentang Penetapan Juara Umum dan Peringkat Provinsi STQH Nasional XXVIII Tahun 2025 di Provinsi Sulawesi Tenggara, berikut daftar 10 besar provinsi yang menjadi pemenang di STQH Nasional ke-28.

  1. Kalimantan Timur (Juara Umum)
  2. DK Jakarta
  3. Sumatera Selatan
  4. Jawa Timur
  5. Riau
  6. Jawa Barat
  7. Sumatera Utara dan Kalimantan Selatan
  8. Kepulauan Riau
  9. Sulawesi Tenggara
  10. Nusa Tenggara Barat

Daftar Lengkap Pemenang STQH Nasional 2025

Sementara itu, untuk daftar lengkap juara sebagaimana ditetapkan dalam Surat Keputusan Nomor 04/Kep.MH/STQHN-XXVIII/X/2025 tentang penetapan peserta terbaik I,II, III, harapan I,II, III STQHN XXVIII Tahun 2025 di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara adalah sebagai berikut:

1. Cabang Tilawah Al-Qur’an

Golongan Dewasa

Qari Terbaik
  1. M. FAUJI RIDWAN (DK Jakarta)
  2. ARI WICAKSONO (Sumatra Selatan)
  3. JUMARLIN (Kalimantan Timur)
Qari Harapan
  1. HABIBI RAHMAN (Bali)
  2. AHMAD KHAIRUL WILDAN (Banten)
  3. AHMAD SUAIB (Kalimantan Barat)
Qariah Terbaik
  1. KHAIRUNNISA (Nusa Tenggara Barat)
  2. YANTI SUSANTI (DK Jakarta)
  3. ZULAIKHA (Kepulauan Riau)
Qariah Harapan
  1. NADITA AISYAH FITRI (Kalimantan Timur)
  2. LUSIANA CARLI (Sumatra Selatan)
  3. ANGGI PUTRI SUHADI (Banten)

Golongan Anak-Anak

Qari Terbaik
  1. MUHAMMAD MURJANI ALAWI (Kalimantan Timur)
  2. MUHAMMAD AMMAR AL GAZALI (Sulawesi Tenggara)
  3. AHMAD DZURIQOH ASSYATHIR (Sumatra Selatan)
Qari Harapan
  1. MUH. ZAKY IRSYAD BATUTA (Nusa Tenggara Barat)
  2. SYAHRUDDIN (Sulawesi Barat)
  3. ARFA ZAIDI HERNIANSYAH (Kalimantan Selatan)
Qariah Terbaik
  1. SABILAH ROUDHATUL JANNAH (Sumatra Selatan)
  2. ASRI WAHYUNI (Kalimantan Timur)
  3. RABI’ATUL ASHFIA (Kalimantan Selatan)
Qariah Harapan
  1. NURI MAULIA (DK Jakarta)
  2. SYAULA ZHAFIRA (Jawa Tengah)
  3. NASYHA SYHAHIRA FITRI (Riau)

2. Cabang Hafalan Al-Qur’an

Golongan 1 Juz & Tilawah

Hafiz Terbaik
  1. MUHAMMAD ALVINO DINOVA TIRTA (Banten)
  2. FATHIR ZULFIYAN ALFI (Jawa Timur)
  3. MUHAMMAD NAJMI ALVARO (DK Jakarta)
Hafiz Harapan
  1. YASYKUR ZHAFIR OZORA ENK (Kalimantan Timur)
  2. MUHAMMAD IZZUNNAFI AZZAMY (Sumatra Selatan)
  3. AZRUL HAKIM (Sumatra Barat)
Hafizah Terbaik
  1. ALFIA ROHMAH (Kalimantan Timur)
  2. HAURA NOOR SHAFIYYA (Kalimantan Selatan)
  3. NUJHA KHAIRANI (Sumatra Utara)
Hafizah Harapan
  1. FADWA ZHIRLY AZIKRA (DK Jakarta)
  2. DZAKIYAH TALITA SAKHI (Sumatra Barat)
  3. LALLA AFRAA (Jawa Timur)

Golongan 5 Juz & Tilawah

Hafiz Terbaik
  1. ALJUANDA KURNIANSYAH (Riau)
  2. MUHAMMAD RIFKY VEROZA RADITIAN (Kalimantan Timur)
  3. AZMI MUHAMMAD ASYRAF (DK Jakarta)
Hafiz Harapan
  1. DHIYAUS SYAHMI (Aceh)
  2. MUHAMMAD IHSAN RAMADHAN (Jawa Barat)
  3. AHMAD FARHAT ALMUNJI (Sumatra Selatan)
Hafizah Terbaik
  1. MUFIDATUL HUSNA (Kalimantan Selatan)
  2. KHAIRATUNNISA (DK Jakarta)
  3. NITA RAHMATIAH (Kalimantan Timur)
Hafizah Harapan
  1. AIDA NOR FITRIYA (Jawa Timur)
  2. EKA SRI HARIANI (Riau)
  3. ZAHRAH SHAFIRA (Sumatra Utara)

Golongan 10 Juz

Hafiz Terbaik
  1. FEBRIAN NUR HAKIM (Jawa Timur)
  2. MUH. RIFALDI ALMUNAWAR SYAMSU (Sulawesi Tenggara)
  3. TANTOWI JAUHARI (Jawa Barat)
Hafiz Harapan
  1. GARAL HABIBI SEMBIRING (Sumatra Utara)
  2. AHMAD KHOTHIB (Kalimantan Selatan)
  3. FARHAN RAHIMUDDIN MUNTHE (Riau)
Hafizah Terbaik
  1. FADILA (Kalimantan Timur)
  2. NAFISAH ALMAIS AIDIYAH (DK Jakarta)
  3. SALFA AQILA (Kepulauan Riau)
Hafizah Harapan
  1. LATIFAH NAILA (Riau)
  2. SITI NURUL FAIDAH (Jawa Barat)
  3. ORYZA RAYA KAMILY (Lampung)

Golongan 20 Juz

Hafiz Terbaik
  1. MUHAMMAD HABIBULHAQ AL HANIF (Riau)
  2. HELFAN RUSYDI (Kalimantan Timur)
  3. ZAKI MUHAMAD ALGHONI (Jawa Barat)
Hafiz Harapan
  1. M SYAQI DIBRAN PRATAMA (Aceh)
  2. NANDA AL HAZMI HASIBUAN (DK Jakarta)
  3. MUH. HIJIR ISMAIL (Sulawesi Tenggara)
Hafizah Terbaik
  1. FEHIMA NAJAHA ASY SYARIFAH (Jawa Timur)
  2. AS. SYIFA INSANI KAMILA (Sulawesi Tenggara)
  3. HIMMATUL ULYA RAIHANA (DK Jakarta)
Hafizah Harapan
  1. QONITA AL ALIYAH SULAEMAN (Sulawesi Selatan)
  2. TSURAYYA ANIQA (Kalimantan Timur)
  3. MARYAM (Sumatra Barat)

Golongan 30 Juz

Hafiz Terbaik
  1. MUHAMMAD HASBI ASSIDIK (Kepulauan Riau)
  2. ACH FARHAN (Jawa Timur)
  3. HAFIDZ ADZ DZIKRI (DK Jakarta)
Hafiz Harapan
  1. YUSUF MUBARAK (Kalimantan Barat)
  2. KHIYARULLAH (Aceh)
  3. MUHAMMAD HAIKAL AL GHIFARI (Kalimantan Timur)
Hafizah Terbaik
  1. ALIIFAH KHANSAA’ DEWI (Kalimantan Timur)
  2. NURUL ZAHRA (Sumatra Barat)
  3. AISYAH HANIFAH (Sumatra Selatan)
Hafizah Harapan
  1. SALWA SALSABILA (Nusa Tenggara Barat)
  2. ANNISAA (Jawa Barat)
  3. SALMA ARIFATUNNISA (Yogyakarta)

3. Cabang Tafsir Al-Qur’an

Golongan Bahasa Arab

Mufasir Terbaik
  1. MUHAMMAD ANDI SAPUTRA (Kalimantan Timur)
  2. AHMAD MASYHUN (Nusa Tenggara Barat)
  3. FRAYENDA DELPESTRA (DK Jakarta)
Mufasir Harapan
  1. KHOIRUMAN ARDIANSYAH AL RAMADHANI PUTRA ANANTA (Jawa Timur)
  2. KEVIN DENNIS FAUZAN (Lampung)
  3. ROZIN NASRULLAH (Sulawesi Selatan)
Mufasirah Terbaik
  1. ARJU NAJLA KARIMA (Jawa Barat)
  2. MUSHLIHAH JAMALUDDIN (DK Jakarta)
  3. SAUDAH TSABITA (Kalimantan Timur)
Mufasirah Harapan
  1. AISYAH AZ ZAHRA (Jawa Tengah)
  2. SALSABILAH RAMADHANI (Sulawesi Selatan)
  3. SITI SARAH (Aceh)

4. Cabang Musabaqah Al-Hadits

Golongan 100 Hadits dengan Sanad

Muhadits Terbaik
  1. TAUFIQ HARDIANSYAH (Sumatra Utara)
  2. MOHAMMAD SYARHAN (Kepulauan Riau)
  3. YASIN ALBARR (Kalimantan Timur)
Muhadits Harapan
  1. MOHAMMAD YUSUP ARDABILI (DK Jakarta)
  2. REZA RAMADHANI (Sumatra Selatan)
  3. AHMAD FAIZ (Sulawesi Selatan)
Muhaditsah Terbaik
  1. NAYYA MELHANIE SALSABILA (Riau)
  2. ALEYA SILVA EKA PUTRI (DK Jakarta)
  3. FAKHIHATUN NIZAR NAZRULLAH (Kalimantan Timur)
Muhaditsah Harapan
  1. ANNISA (Kalimantan Tengah)
  2. RAHMAH ASY SYIFA NURFADILAH (Lampung)
  3. ALYA MAFAZA (Jambi)

Golongan 500 Hadits tanpa Sanad

Muhadits Terbaik
  1. MIFTAH NURUL MA’ARIF (DK Jakarta)
  2. MUHAMMAD AKHIRUDDIN NASUTION (Sumatra Utara)
  3. MUHAMMAD ABDUL AZIZ (Jawa Barat)
Muhadits Harapan
  1. MUH. FAWWAZ RIDHOULLAH (Sulawesi Tenggara)
  2. MUHAMMAD ISLAHUDDIN (Banten)
  3. HARITS LUQMAN HAKIM (Kepulauan Riau)
Muhaditsah Terbaik
  1. IREN AGUSTINA (Sumatra Selatan)
  2. DEDEK RAHMAH (DK Jakarta)
  3. HILYATUL AULIA DALIMUNTHE (Sumatra Utara)
Muhaditsah Harapan
  1. AULIA ZAHROTUN NISA (Jawa Tengah)
  2. SELVINA (Kalimantan Barat)
  3. NUR PADILA (Jambi)

Golongan Karya Tulis Ilmiah Al-Hadits (KTIH)

Putra Terbaik
  1. PRANANDA PRIYANDAN MAHMUD (Kalimantan Timur)
  2. ARIFIN HIDAYATULLAH (Kepulauan Bangka Belitung)
  3. MUHAMMAD DAFFA (Jawa Barat)
Putra Harapan
  1. AHMAD MUBAROK (Sumatra Selatan)
  2. KHAERUL UMAM (DK Jakarta)
  3. PADLIANOR (Kalimantan Selatan)
Putri Terbaik
  1. TARA AQILA HUMAYRA (Kalimantan Timur)
  2. BAHJATUN MAHMUDAH (Sumatra Selatan)
  3. ANGGER SULISTYARINI (Kalimantan Selatan)
Putri Harapan
  1. MUTIARA ANDINI (Kepulauan Bangka Belitung)
  2. ALFI HASANAH (Riau)
  3. QUSTONIYAH NURUL MAHMUDAH (DK Jakarta)

Selain cabang utama, STQH Nasional XXVIII juga menampilkan Festival Seni Budaya Islam. Pemenangnya adalah:

  • Juara 1: MAN Satoe Voice (Jawa Timur)
  • Juara 2: Bimillah (Bali)
  • Juara 3: Salten (Banten)
  • Harapan 1: Hidayatul Insan (Kalimantan Tengah)
  • Penampil Seni Kedaerahan Terbaik: Al Misbah (Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara)

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Kisah Cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha, Berpisah sebelum Menikah



Jakarta

Nabi Yusuf AS banyak dikenal dalam masyarakat sebagai nabi yang memiliki wajah tampan dan memiliki sifat baik hati dengan suara yang lembut. Terdapat kisah unik dan menarik untuk diketahui muslim mengenai kisah cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha.

Mengutip buku Menengok Kisah 25 Nabi & Rasul karya Ustad Fatih, dikatakan bahwa kisah ini menjadi salah satu kisah yang dapat dijadikan rujukan bagi umat khususnya ketika mengagumi seseorang. Berikut ini adalah kisah cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha selengkapnya.

Kisah Cinta Nabi Yusuf dan Zulaikha

Kisah cinta ini berawal dari pertemuan antara Nabi Yusuf dan Zulaikha. Keduanya diketahui bertemu lantaran Nabi Yusuf saat itu adalah budak yang diangkat menjadi anak oleh Qithfir Al Aziz, yaitu suami Zulaikha yang saat itu sedang menjabat menjadi menteri keuangan di Mesir.


Singkat cerita, Nabi Yusuf pun tinggal bersama dengan anak angkat lainnya hidup bersama dengan Zulaikha dan suaminya. Dengan wajah yang tampan, Nabi Yusuf menarik perhatian dari Zulaikha hingga menarik pujian yang keluar dari mulut Zulaikha.

Kejadian ini pun terjadi berulang kali dan dapat dikatakan semakin parah. Terlebih lagi fakta bahwa Zulaikha memiliki paras yang cantik jelita dan bahkan berias hanya untuk menggoda Nabi Yusuf semata.

Akan tetapi, Nabi Yusuf adalah sosok yang sangat taat pada Allah sehingga ia melindungi diri dan tidak terhasut tipu daya istri tuannya itu. Dalam kondisi seperti itu, melansir Ibnu Katsir dalam Kisah Para Nabi, Nabi Yusuf terus menolak sebagaimana termaktub dalam surah Yusuf ayat 23,

وَرَاوَدَتْهُ الَّتِيْ هُوَ فِيْ بَيْتِهَا عَنْ نَّفْسِهٖ وَغَلَّقَتِ الْاَبْوَابَ وَقَالَتْ هَيْتَ لَكَ ۗقَالَ مَعَاذَ اللّٰهِ اِنَّهٗ رَبِّيْٓ اَحْسَنَ مَثْوَايَۗ اِنَّهٗ لَا يُفْلِحُ الظّٰلِمُوْنَ

Artinya: Perempuan, yang dia (Yusuf) tinggal di rumahnya, menggodanya. Dia menutup rapat semua pintu, lalu berkata, “Marilah mendekat kepadaku.” Yusuf berkata, “Aku berlindung kepada Allah. Sesungguhnya dia (suamimu) adalah tuanku. Dia telah memperlakukanku dengan baik. Sesungguhnya orang-orang zalim tidak akan beruntung.”

Zulaikha yang merasa cintanya tidak berbalas pun kemudian memfitnah Nabi Yusuf. Suatu waktu, ia mengejar dan menangkap Nabi Yusuf yang hendak lari darinya hingga gamis yang dipakai Nabi Yusuf terkoyak. Suami dari Zulaikha pun muncul hingga membuat wanita itu menuduh Yusuf sebagai pelakunya.

Setelah beradu argumen serta saksi, Al Aziz menyadari bahwa penggoda utamanya ialah Zulaikha. Ia pun meminta sang istri agar segera berdoa dan memohon ampun.

Kabar dan cacian kepada istri Al Aziz pun menjadi perbincangan dari para istri pejabat tinggi dan pembesar di Mesir saat itu. Mereka menyebarkan berita tentang kekejian perilaku istri Al Aziz yang berusaha menggoda pelayannya, Nabi Yusuf.

Hal itu pun membuat Zulaikha berinisiatif mengundang mereka makan di rumahnya. Para tamu wanita itu diberikan pisau untuk memotong makanan. Zulaikha pun dengan sengaja memanggil Nabi Yusuf untuk hadir demi menunjukkan ketampanan beliau pada para tamu.

Akibatnya, para tamu tersebut terpana dengan ketampanan Nabi Yusuf hingga mereka tidak menyadari mengiris tangan mereka sendiri dengan pisau. Hal ini terabadikan dalam surah Yusuf ayat 31.

Setelah itu, Zulaikha dan Raja Qithfir memasukkan Yusuf ke penjara. Maksud tujuan ini supaya rumor tentang keluarganya tidak berkepanjangan dan membuat masyarakat melupakannya. Yusuf tidak keberatan dimasukkan ke penjara, ia pun mendekam di sana cukup lama hingga lebih dari lima tahun.

Bertemunya Kembali Nabi Yusuf dan Zulaikha

Seiring berjalannya waktu berlalu, Zulaikha mengakui kesalahan dirinya hingga Nabi Yusuf pun dikeluarkan dari penjara. Al Aziz juga turut membersihkan nama Nabi Yusuf atas tuduhan palsu yang dialamatkan padanya.

Setelah terbebas dari segala tuduhan, Al Aziz memberikan kepercayaan jabatan kepada Nabi Yusuf untuk memimpin Mesir dan berhasil menggantikan posisi raja yang sebelumnya memimpin.

Tidaknya hanya itu, sebelum wafat, Al Aziz sudah lebih dulu mempertemukan kembali Nabi Yusuf dengan Zulaikha dan menikahkan keduanya. Dari pernikahannya tersebut, Nabi Yusuf dikaruniai dua putra yang bernama Afrayin dan Mansa.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

3 Mukjizat Nabi Yusuf AS, Ketampanannya Bisa Meluluhkan Hati Siapa Saja


Jakarta

Nabi Yusuf AS adalah putra Nabi Ya’qub dan cucu Nabi Ishaq, yang merupakan satu keturunan dengan Nabi Ibrahim AS. Sejak kecil, Nabi Yusuf AS telah dianugerahi wajah yang rupawan dan budi pekerti yang sangat baik.

Kisah Nabi Yusuf AS ditandai dengan berbagai ujian dan cobaan, mulai dari dijual sebagai budak hingga menjadi pembesar di Mesir, yang seluruhnya diabadikan dalam surah Yusuf.

Beliau diberi berbagai mukjizat oleh Allah SWT yang menunjukkan kebesaran dan kuasa-Nya. Mukjizat-mukjizat tersebut menjadi bukti nyata keistimewaannya sebagai seorang nabi.


Mukjizat Nabi Yusuf AS

1. Ketampanannya Mampu Meluluhkan Setiap Hati

Nabi Yusuf AS memang dikenal sebagai nabi yang berwajah rupawan, bersih bersinar, dan cemerlang.

Dikisahkan dalam buku Dua Puluh Lima Nabi Banyak Bermukjizat karya Usman bin Affan, bahwa cacian dan cemoohan yang diterima Zulaikha membuat Zulaikha bertekad untuk memikat kembali hati Nabi Yusuf AS. Suatu hari, diadakan satu jamuan khusus untuk para wanita dan para tamu diberikan pisau untuk memotong makanan mereka.

Ketika Nabi Yusuf AS keluar di hadapan para tamu, pesonanya membuat mereka terpesona. Tanpa sadar, mereka melukai jari-jari tangan mereka dengan pisau yang mereka pegang, teralihkan oleh ketampanan yang terpancar dari sosok Nabi Yusuf AS dan mengatakan nabi Yusuf AS bukanlah manusia biasa tetapi malaikat.

Kisah ini diabadikan dalam firman Allah SWT surah Yusuf ayat 31,

فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ اَرْسَلَتْ اِلَيْهِنَّ وَاَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَـاً وَّاٰتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّيْنًا وَّقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۚ فَلَمَّا رَاَيْنَهٗٓ اَكْبَرْنَهٗ وَقَطَّعْنَ اَيْدِيَهُنَّۖ وَقُلْنَ حَاشَ لِلّٰهِ مَا هٰذَا بَشَرًاۗ اِنْ هٰذَآ اِلَّا مَلَكٌ كَرِيْمٌ

Arab Latin: fa lammâ sami’at bimakrihinna arsalat ilaihinna wa a’tadat lahunna muttaka’aw wa âtat kulla wâḫidatim min-hunna sikkînaw wa qâlatikhruj ‘alaihinn, fa lammâ ra’ainahû akbarnahû wa qaththa’na aidiyahunna wa qulna ḫâsya lillâhi mâ hâdzâ basyarâ, in hâdzâ illâ malakung karîm

Artinya: “Maka, ketika dia (istri al-Aziz) mendengar cercaan mereka, dia mengundang wanita-wanita itu dan menyediakan tempat duduk bagi mereka. Dia memberikan sebuah pisau kepada setiap wanita (untuk memotong-motong makanan). Dia berkata (kepada Yusuf), “Keluarlah (tampakkanlah dirimu) kepada mereka.” Ketika wanita-wanita itu melihatnya, mereka sangat terpesona (dengan ketampanannya) dan mereka (tanpa sadar) melukai tangannya sendiri seraya berkata, “Mahasempurna Allah. Ini bukanlah manusia. Ini benar-benar seorang malaikat yang mulia.”

2. Mampu Manfsirkan Mimpi

Pada suatu waktu, sang Raja Mesir bermimpi yang membuat dirinya risau. Raja pun segera mengumpulkan ahli tafsir mimpi yang terkenal.

Kisah ini diabadikan dalam surah Yusuf ayat 43,

وَقَالَ الْمَلِكُ اِنِّيْٓ اَرٰى سَبْعَ بَقَرٰتٍ سِمَانٍ يَّأْكُلُهُنَّ سَبْعٌ عِجَافٌ وَّسَبْعَ سُنْۢبُلٰتٍ خُضْرٍ وَّاُخَرَ يٰبِسٰتٍۗ يٰٓاَيُّهَا الْمَلَاُ اَفْتُوْنِيْ فِيْ رُءْيَايَ اِنْ كُنْتُمْ لِلرُّءْيَا تَعْبُرُوْنَ

Arab Latin: wa qâlal-maliku innî arâ sab’a baqarâtin simâniy ya’kuluhunna sab’un ‘ijâfuw wa sab’a sumbulâtin khudlriw wa ukhara yâbisât, yâ ayyuhal-mala’u aftûnî fî ru’yâya ing kuntum lir-ru’yâ ta’burûn

Artinya: “Raja berkata (kepada para pemuka kaumnya), “Sesungguhnya aku bermimpi melihat tujuh ekor sapi yang gemuk dimakan oleh tujuh ekor sapi yang kurus serta tujuh tangkai (gandum) yang hijau (dan tujuh tangkai) lainnya yang kering. Wahai para pemuka kaum, jelaskanlah kepadaku tentang mimpiku itu jika kamu dapat menakwilkannya!”

Dalam buku Mengenal Mukjizat 25 Nabi karya Eka Satria disebutkan bahwa di antara mereka (pemuka kaum) tak ada satu pun yang bisa menafsirkan mimpi sang Raja Mesir. Lalu, datanglah tukang kebun istana menghadap Raja.

Ia memberi tahu tentang seseorang yang dapat menafsirkan mimpi sang Raja. Ternyata, tukang kebun istana itu ialah kawan Nabi Yusuf AS ketika dalam penjara. la memberi tahu tentang Nabi Yusuf AS yang bisa menafsirkan mimpi kepada sang Raja.

Tukang kebun istana itu meminta izin untuk bertemu dengan Nabi Yusuf AS di dalam penjara. Raja pun mengizinkan permintaan tukang kebun istana tersebut.

Ketika bertemu dengan Nabi Yusuf AS, tukang kebun istana menceritakan mimpi sang Raja. Mendengar cerita tukang kebun istana, Nabi Yusuf AS langsung menafsirkan mimpi sang Raja.

“Arti dari mimpi sang Raja ialah perintah kepada sang Raja agar menanam gandum selama tujuh tahun seperti biasanya. Lalu, simpan gandum itu dan ambillah sedikit untuk keperluan makan. Kemudian, akan datang tujuh tahun yang teramat susah yang menghabiskan persediaan gandum yang disimpan. Setelah itu, akan datang musim hujan yang memberi cukup rezeki kepada manusia.”

Kemudian, tukang kebun istana segera menyampaikan tafsiran mimpi dari Nabi Yusuf AS kepada Raja.

Sang Raja sangat senang karena mendapatkan tafsiran mimpi yang tepat dari Nabi Yusuf AS. la pun memanggil Nabi Yusuf AS untuk menghadapnya. Lalu, Nabi Yusuf AS diangkat menjadi petinggi Kerajaan Mesir.

3. Baju Nabi Yusuf AS Dapat Menyembuhkan Mata Ayahnya yang Buta

Mengutip buku 100 Kisah Fantastis Dari Al-Qur`An Dan Hadis karya Walidah Ariyani, Nabi Yakub AS sangat menyayangi anaknya, Nabi Yusuf AS karena kepribadiannya yang baik, cerdas, dan rupawan. Hal tersebut membuat anak-anaknya yang lain iri hingga memisahkan Nabi Yusuf AS dengan sang ayah.

Kehilangan Nabi Yusuf AS membuat Nabi Yakub AS sedih hingga matanya menjadi putih dan tidak bisa melihat.

Atas izin Allah SWT, Nabi Yusuf AS berhasil menjadi orang kepercayaan raja Mesir. Saat kemarau panjang, Nabi Yakub AS menyuruh anak-anaknya datang ke Mesir untuk meminta gandum kepada para pembesar negeri Mesir.

Saat tiba di Mesir, Nabi Yusuf AS memberi tahu tentang dirinya dan membuat saudara-saudara Nabi Yusuf AS sangat terkejut. Mereka kemudian meminta maaf dan menyesali perbuatannya. Sang adik yang bernama Bunyamin juga memberi tahu keadaan ayahnya, Nabi Yakub AS.

Kemudian Nabi Yusuf AS meminta untuk membawa bajunya agar diusapkan ke wajah sang ayah. Mukjizat Nabi Yusuf AS ini tercatat dalam Al-Qur’an surah Yusuf ayat 93,

اِذْهَبُوْا بِقَمِيْصِيْ هٰذَا فَاَلْقُوْهُ عَلٰى وَجْهِ اَبِيْ يَأْتِ بَصِيْرًاۚ وَأْتُوْنِيْ بِاَهْلِكُمْ اَجْمَعِيْن

Arab Latin: idz-habû biqamîshî hâdzâ fa alqûhu ‘alâ waj-hi abî ya’ti bashîrâ, wa’tûnî bi’ahlikum ajma’în

Artinya: “Pergilah kamu dengan membawa bajuku ini, lalu usapkan ke wajah ayahku. Nanti dia akan melihat kembali dan bawalah seluruh keluargamu kepadaku.”

Sesuai perintah Nabi Yusuf AS, mereka kemudian mengusapkan baju Nabi Yusuf AS ke wajah Nabi Yakub AS. Atas izin Allah SWT, Nabi Yakub AS bisa melihat kembali. Melihat kejadian tersebut, anak-anak Nabi Yakub AS bertobat dan memohon ampunan kepada Allah SWT.

Setelah sekian lama terpisah, akhirnya Nabi Yusuf AS dan Nabi Yakub AS bisa bertemu kembali.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com