Category Archives: Pendidikan

Kamitetep Sering Nempel di Dinding Rumah, Ternyata Hewan Ini Unik!



Jakarta

Jika detikers pernah menemukan ‘kotoran’ kecil mirip biji melon atau biji labu menempel di dinding rumah, plafon, atau kamar mandi, jangan salah! Itu bukan kotoran, tapi salah satu penghuni kecil rumah yang biasa disebut kamitetep. Hewan mungil ini sering bikin orang penasaran.

Untuk mengetahui lebih lanjut apa itu kamitetep dan kenapa bisa ada di rumah, simak penjelasan berikut yang dikutip dari Ask IFAS, University of Florida, AS.


Apa Itu Kamitetep?

Secara ilmiah, kamitetep dikenal sebagai Phereoeca uterella, anggota famili Tineidae dalam ordo Lepidoptera (kelompok ngengat dan kupu-kupu). Bentuknya unik karena larvanya tinggal di dalam kantong kecil yang terbuat dari sutra bercampur debu, rambut, atau serat kain. Kantong ini berbentuk pipih memanjang dan sering ditemukan menempel di dinding rumah.

Meski sering disebut ‘ulat kantong’, sebenarnya kamitetep berbeda dengan ulat kantong dari famili Psychidae. Untuk menghindari kebingungan, para ahli menyebutnya sebagai household casebearer atau ‘si pembawa kantong rumah tangga’.

Kenapa Dinamakan Kamitetep?

Nama kamitetep memiliki cerita cukup panjang. Pertama kali dicatat oleh Lord Walsingham pada 1897, spesies ini sempat diberi nama Tineola uterella. Lalu, terjadi beberapa kali perubahan nama hingga akhirnya resmi disebut Phereoeca uterella. Nama ini dipakai sampai sekarang, terutama dalam dunia entomologi, ilmu tentang serangga.

Di Mana Habitat Kamitetep?

Kamitetep suka menetap di tempat lembab. Rumah dengan ventilasi kurang baik atau area kamar mandi jadi lokasi favoritnya.

Di luar negeri, serangga ini banyak ditemukan di Florida, Louisiana, Mississippi, Carolina, AS; hingga kawasan tropis seperti Brazil, Guyana, dan Asia Tenggara. Karena pertukaran barang internasional, spesies ini bisa dengan mudah berpindah antarnegara dan ikut menetap di rumah-rumah tropis, termasuk di Indonesia.

Di rumah, kamitetep biasanya menempel di:

  • Dinding dan langit-langit kamar mandi
  • Sudut kamar tidur atau gudang
  • Gorden, karpet, hingga bagian bawah perabotan
  • Area belakang lemari atau tempat lembab yang jarang dibersihkan.

Siklus Hidup Kamitetep

Kamitetep memiliki daur hidup yang cukup unik. Berikut tahapannya.

1. Telur

Kamitetep betina bisa menghasilkan hingga 200 butir telur yang ditempelkan di celah dinding atau lantai. Telur berwarna pucat kebiruan dan menetas dalam waktu sekitar 10 hari.

2. Larva

Tahap larva inilah yang paling sering kita lihat. Larva tinggal di dalam kantong pipih yang ia bangun dari serat sutra, debu, rambut, bahkan sisa serangga. Panjang kantong bisa mencapai 8-14 mm. Larva akan terus membawa kantong ini ke mana pun ia pergi, seperti rumah berjalan mini.

3. Kepompong

Ketika siap bermetamorfosis, larva berubah menjadi pupa di dalam kantongnya. Ujung kantong dimodifikasi menjadi semacam katup untuk tempat keluarnya ngengat dewasa.

4. Ngengat Dewasa

Ngengat dewasa berwarna abu-abu dengan ukuran kecil, hanya 7-13 mm. Kamitetep betina lebih besar daripada jantan. Menariknya, saat dewasa, kamitetep tidak makan lagi. Tugas utamanya hanya berkembang biak, lalu mati.

Satu siklus hidup dari telur hingga ngengat dewasa rata-rata berlangsung sekitar 2,5 bulan.

Apa Makanan Kamitetep?

Larva kamitetep punya selera unik. Mereka dikenal suka memakan:

  • Jaring laba-laba lama (makanan favoritnya)
  • Serat wol, kain alami, dan gorden
  • Rambut atau debu rumah tangga
  • Kantong lama miliknya sendiri

Karena menu makanannya ini, kamitetep sering dianggap sebagai hama rumah tangga, terutama kalau sudah merusak kain wol atau karpet.

Apakah Kamitetep Berbahaya?

Kabar baiknya, kamitetep tidak berbahaya bagi manusia. Mereka tidak menggigit, tidak menyengat, dan bukan pembawa penyakit. Namun, keberadaannya bisa membuat risih, apalagi kalau jumlahnya banyak menempel di dinding atau merusak kain di rumah.

Cara Mengatasi Kamitetep di Rumah

Mengusir kamitetep tidak sesulit yang dibayangkan. Beberapa langkah sederhana bisa dilakukan:

  • Bersihkan rumah secara rutin: Bersihkan jaring laba-laba dan vakum atau lap dinding dan sudut ruangan.
  • Kurangi kelembaban: Gunakan ventilasi atau AC agar rumah tidak lembab dan pastikan kamar mandi kering dan tidak terlalu basah.
  • Ambil secara manual: Kantong kamitetep bisa langsung diambil atau dibersihkan dengan vacuum cleaner.
  • Pengendalian alami: Di alam, ada tawon parasitoid kecil yang bisa memangsa larva kamitetep.
  • Pestisida: Sebenarnya tidak selalu diperlukan, dengan pembersihan rutin sudah cukup efektif.

Kamitetep memang kecil dan kadang bikin jengkel saat muncul di dinding rumah. Namun, hewan ini sesungguhnya tidak berbahaya. Dengan menjaga kebersihan, mengurangi kelembaban, dan rutin membersihkan sudut rumah, detikers bisa mencegah si ‘ulat kantong’ ini berkembang biak. Semoga bermanfaat!

(twu/twu)



Sumber : www.detik.com

Mengenal Teleskop Radio yang Digunakan Peneliti dalam Pengamatan Astronomi



Jakarta

Teleskop menjadi salah satu alat yang digunakan untuk mengamati keadaan langit. Tahukah detikers, ada berbagai jenis teleskop yang bisa digunakan dalam pengamatan astronomi?

Hal itu disampaikan oleh Peneliti Pusat Riset Komputasi Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN), Ibnu Nurul Huda. Ia menyebut teleskop tidak hanya yang berbentuk tabung dengan cermin.

Rupanya, ada juga satu jenis lain yang dikenal dengan sebutan teleskop radio.


Tentang Teleskop Radio

Pada dasarnya, cahaya terdiri dari berbagai panjang gelombang, yakni:

1. Frekuensi paling tinggi: Sinar gamma

2. Frekuensi sedang: Cahaya tampak

3. Frekuensi paling rendah: Gelombang radio

Teleskop yang dikenal masyarakat disebut dengan teleskop optik. Teleskop jenis ini berguna untuk mendeteksi cahaya tampak yang bisa dilihat dengan mata kita sendiri.

Namun, teleskop radio punya fungsi yang berbeda.

“Teleskop radio akan mengeksplor alam semesta dengan sudut pandang yang berbeda,” tuturnya dikutip dari laman resmi BRIN, Minggu (5/10/2025).

Cara Kerja Teleskop Radio

Bentuk teleskop radio seperti parabola dengan ukuran lebih besar. Alat itu dilengkapi dengan dish dan penopang yang dihubungkan dengan kabel ke komputer (sinyal) untuk memproses objek langit.

Cara kerja alat ini yaitu menangkap gelombang radio dari berbagai objek langit. Ketika sudah tertangkap, informasi akan dikirim ke komputer untuk memproses dan menjadikannya gambar.

“Di teleskop radio, ada proses pengolahan sinyal yang menghasilkan gambar yang cukup mirip seperti pada teleskop optik,” sambungnya.

Ada beberapa poin penting mengapa astronom sebagian menggunakan teleskop radio untuk melakukan observasi, yaitu:

1. Gelombang radio bisa sampai ke Bumi dan cenderung tidak terhalang atmosfer.

“Ada beberapa gelombang cahaya yang diblok oleh atmosfer, misalnya sinar gamma, X-ray, dan ultraviolet,” jelas Ibnu.

2. Teleskop radio dapat mengobservasi fenomena yang unik, yang tidak didapatkan dari teleskop optik karena panjang gelombang yang berbeda.

3. Teleskop radio dapat melakukan observasi selama 24 jam, sedangkan observasi dengan teleskop optik harus pada malam hari karena ketika siang akan terhalang Matahari.

4. Teleskop radio bisa mengobservasi saat langit sedang mendung.

Webinar “100 Jam Astronomi untuk Semua”

Berbagai penyampaian Ibnu tertuang dalam acara webinar “100 Jam Astronomi untuk Semua” yang diselenggarakan oleh BRIN. Acara ini digelar selama empat hari pada 2-5 Oktober 2025 dan dapat diakses di kanal YouTube BRIN Indonesia.

Berbagai materi yang dibahas seperti teleskop radio, penjelajahan alam semesta, arkeoastronomi tentang jejak bintang di peradaban manusia, hingga materi terkait gerhana Matahari.

Kepala Pusat Riset Antariksa BRIN, Emmanuel Sungging Mumpuni, menyampaikan kegiatan ini merupakan agenda tahunan. Lebih dari itu, kegiatan ini telah menjadi bagian agenda komunitas internasional untuk membawakan ilmu astronomi agar lebih populer di masyarakat.

“Saya berharap melalui kegiatan ini ada lebih banyak yang bisa terlibat di kegiatan astronomi,” pungkasnya.

(det/twu)



Sumber : www.detik.com

Viral Meteor Jatuh di Langit Cirebon, Pakar Bilang Begini


Jakarta

Viral video warga yang merekam cahaya terang serupa bola api dan dentuman keras di media sosial. Suara dentuman itu terdengar hingga belasan kilometer.

Melansir detikJabar, fenomena tersebut muncul di langit wilayah Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Minggu (5/10/2025) sekitar pukul 19.00 WIB.


Meteor Jatuh di Langit Cirebon

Merespons fenomena ini, Peneliti Pusat Riset Antariksa Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin mengatakan bola api tersebut merupakan meteor dengan ukuran cukup besar.

Berdasarkan analisisnya terhadap pemantauan tangkapan gambar dan data, termasuk dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Thomas menjelaskan meteor tersebut melintasi Kota Kuningan dan Kabupaten Cirebon.

“Analisis berdasarkan kesaksian adanya dentuman yang terdengar di wilayah Kuningan dan Kabupaten Cirebon, terdeteksi adanya getaran oleh BMKG Cirebon (ACJM) pada pukul 18:39:12 WIB pada azimut 221, ada yang menyaksikan bola api yang meluncur dan ada rekaman CCTV pukul 18.35 (WIB),” terang Thomas dalam unggahan di akun Instagramnya, Senin (6/10/2025), dikutip dengan izin oleh detikcom.

“Saya menyimpulkan itu adalah meteor cukup besar yang melintas memasuki wilayah Kuningan-Kabupaten Cirebon dari arah barat daya sekitar pukul 18.35-18.39 (WIB),” ucapnya.

Mengapa Meteor Jatuh Mengeluarkan Dentuman?

Thomas menambahkan, suara dentuman keras dapat bersumber dari meteor saat memasuki atmosfer yang lebih rendah.

“Ketika memasuki atmosfer yang lebih rendah menimbulkan gelombang kejut berupa suara dentuman dan terdeteksi oleh BMKG Cirebon pukul 18.39.12 WIB. Meteor jatuh di laut Jawa,” terangnya.

Terpisah, Kepala Tim Kerja Prakiraan, Data, dan Informasi BMKG Kertajati Muhammad Syifaul Fuad di Cirebon sebelumnya mengatakan suara dentuman dari sisi meteorologi dapat terjadi saat ada sambaran petir, aktivitas gempa bumi, dan longsor.

Syifaul mengatakan pihaknya masih mengumpulkan data fenomena tersebut. Hingga saat ini, tidak ada aktivitas getaran signifikan di Cirebon maupun cuaca ekstrem.

Ia menggarisbawahi, fenomena terkait meteor merupakan kewenangan lembaga yang membidangi antariksa, seperti BRIN. Sementara itu, BMKG tidak memiliki instrumen khusus untuk mendeteksi pergerakan meteor dan benda langit.

“Terkait fenomena meteor atau benda antariksa merupakan kewenangan lembaga yang membidanginya seperti BRIN,” ucapnya, melansir Antara.

(twu/nwk)



Sumber : www.detik.com

Mengenal ‘Efek Burung Unta’, Momen Ketika Manusia Mulai Menghindari Informasi



Jakarta

Dalam sebuah studi terbaru, para peneliti dari The University of Chicago (UChicago) menunjukkan momen ketika manusia mulai menghindari informasi. Bahkan, ketika informasi tersebut bermanfaat baginya.

Tak bisa dihindari, seluruh manusia di dunia masuk ke masa di mana informasi bergerak dengan cepat dan berlebihan. Oleh karena itu, terkadang rasanya kita ingin menutup telinga dan seakan mengubur kepala di tanah hingga tak tahu informasi apapun.

Menurut para psikolog, menghindari informasi ketika hal tersebut tidak mengenakkan adalah perilaku umum orang dewasa. Perilaku ini disebut dengan “Efek Burung Unta”.


Tapi bagaimana bisa kita menjadi burung unta? Penelitian yang diterbitkan pada jurnal Psychological Science, Juni 2025 lalu oleh tim peneliti pascadoktoral UChicago Radhika Santhanagopalan mencoba menjawabnya.

Usia Manusia Mulai Menghindari Informasi

Santhanagopalan menemukan seiring bertambahnya usia anak-anak, kecenderungan untuk menghindari informasi akan semakin kuat. Pada usia 5 dan 6 tahun, anak biasanya masih aktif untuk mencari informasi.

Tetapi, ketika masuk di usia 7-10 tahun, mereka ditemukan secara strategis menghindari pembelajaran, jika hal itu menimbulkan emosi negatif. Untuk mengetahui asal-usul perilaku ini, Santhanagopalan menilai anak-anak adalah objek yang tepat.

“Untuk memahami asal-usul perilaku pengambilan keputusan dan bagaimana perilaku tersebut berubah seiring waktu, satu-satunya populasi yang dapat memberi wawasan adalah anak-anak,” tuturnya dikutip dari laman resmi Uchicago.

Ketidaktahuan adalah Kebahagiaan

Keingintahuan adanya perilaku ‘efek burung unta’ timbul dari kehidupan sehari-harinya sebagai mahasiswa doktoral di bidang bisnis dan psikologi. Ia menemukan hal yang sangat menarik untuk diketahui.

Di kelas bisnisnya, Santhanagopalan menemukan bila orang dewasa kerap mengabaikan pasar saham yang sedang anjlok atau menolak melihat hasil tes. Mereka sering kali secara aktif menghindari informasi, bahkan ketika informasi itu merugikan.

Tetapi, ketika masuk ke kelas psikologi perkembangan, yang terjadi justru sebaliknya. Ia menemukan bila anak-anak begitu ingin tahu pada awalnya, tetapi mengapa saat beranjak dewasa mereka jadi orang yang menghindari informasi.

Untuk menjawab hal tersebut, Santhanagopalan menggandeng profesor Jane Risen dari Sekolah Bisnis dan Katherine Kinzler dari Departemen Psikologi UChicago.

Pada percobaan awal, ketiganya mengamati ada 5 alasan mengapa manusia mungkin sengaja untuk memilih untuk tidak tahu. Kelimanya yaitu:

1. Menghindari emosi negatif seperti kecemasan atau kekecewaan.

2. Menghindari informasi negatif tentang kesukaan atau kompetensi kita sendiri.

3. Menghindari tantangan terhadap keyakinan kita.

4. Melindungi preferensi diri sendiri.

5. Bertindak sesuai kepentingan dirinya sendiri sambil berusaha agar tidak terlihat mementingkan diri sendiri.

Setelah merumuskan 5 alasan tersebut, para peneliti ini kemudian mengadaptasinya ke dalam lima skenario. Anak-anak dilibatkan ketika eksperimen berlangsung untuk melihat apakah mereka dapat memicu penghindaran informasi.

Salah satu skenario mengajak anak-anak diminta untuk membayangkan permen favorit dan yang paling tidak mereka sukai. Selanjutnya, mereka ditanya apakah ingin menonton video tentang mengapa memakan permen itu buruk bagi gigi.

Dalam skenario ini, Santhanagopalan dan tim menemukan bahwa anak-anak yang lebih kecil benar-benar ingin mencari tahu informasi, sedangkan anak-anak yang lebih besar mulai menunjukkan perilaku menghindar.

“Misalnya, mereka tidak ingin tahu mengapa permen favorit mereka buruk, tetapi mereka tidak masalah mempelajari mengapa permen yang paling tidak mereka sukai itu buruk,” kata Santhanagopalan.

Temuan ini berlaku untuk semua motivasi, kecuali poin kompetensi. Anak-anak dari segala usia tidak takut belajar bahkan jika mereka mendapat nilai buruk dalam sebuah ujian.

Santhanagopalan berhipotesis bahwa hal ini mungkin disebabkan oleh pola pikir berkembang yang ditanamkan di sekolah. Di sekolah anak-anak mungkin diberi banyak pesan tentang bakat bisa berubah atau berkembang jika ingin berusaha.

“Mereka mungkin lebih tertarik mencari informasi karena tahu bahwa mereka berpotensi bisa mengubah hasilnya,” paparnya lagi.

Ruang Gerak Moral

Selain soal proses anak menghindari informasi, tim peneliti juga penasaran tentang kapan mulanya anak-anak mulai mengeksploitasi “ruang gerak” moral mereka. Ruang gerak moral berhubungan dengan gagasan bahwa orang cenderung menjadikan ambiguitas (ketidaktahuan atau ketidakjelasan) sebagai senjata untuk keuntungan mereka sendiri.

“Kita ingin bertindak demi kepentingan pribadi, tetapi kita juga sangat peduli untuk tampil adil di hadapan orang lain. Keleluasaan moral memungkinkan kita mencapai kedua tujuan tersebut,” jelas Santhanagopalan lagi.

Para peneliti kemudian kembali melakukan eksperimen, di mana anak-anak secara berpasangan diberikan dua ember. Pada masing-masing ember terdapat stiker yang akan diberikan untuk dirinya dan pasangannya.

Mereka dapat melihat bahwa ember A memiliki lebih banyak stiker dibanding ember B, tetapi jumlah stiker yang akan diterima pasangan mereka dari setiap ember tidak diberi tahu. Sebelum memilih ember, peserta ditanya apakah mereka ingin tahu berapa banyak stiker yang akan diterima pasangan mereka.

Hasilnya, anak-anak sebagian besar memilih untuk tidak ingin mengetahui berapa banyak stiker yang akan didapatkan pasangannya. Hal ini dinilai agar mereka dapat membuat pilihan tanpa rasa bersalah.

“Ruang gerak moral memungkinkan mereka mengambil keuntungan pribadi, sekaligus mempertahankan ilusi keadilan. Tabir ketidaktahuan memungkinkan mereka bertindak demi kepentingan pribadi mereka sendiri,” ungkap Santhanagopalan.

Cara Tidak Menghindari Informasi

Santhanagopalan tak bisa memungkiri bila ada beberapa alasan bagus untuk menghindari informasi negatif. Informasi jenis ini dapat membuat seseorang kewalahan, mengancam, dan melumpuhkan.

Namun, terlalu banyak menghindari informasi juga dapat menimbulkan konsekuensi negatif yang serius, seperti memperdalam polarisasi politik atau kekakuan ideologis.

Untuk menghindari perilaku rasa ingin menghindari informasi, Santhanagopalan menyarankan agar kita kembali memikirkan alasan mengapa hal itu terjadi. Menurutnya, membingkai ulang informasi yang membuat kita tidak nyaman sebagai sesuatu yang berguna dan berharga mungkin dapat membantu.

Penelitian menunjukkan bahwa melakukan intervensi saat anak masih kecil dapat mencegah mereka terjebak dalam perangkap penghindaran. Hal ini juga bisa memberikan manfaat yang berlipat ganda.

Pada dasarnya, manusia memiliki kecenderungan untuk ingin menyelesaikan ketidakpastian. Tetapi ketidakpastian adalah salah satu hal yang juga sangat menakutkan.

“Tetapi ketika penyelesaiannya terasa mengancam, orang mungkin akan memilih untuk menghindari hal tersebut. Saya pikir ada manfaatnya jika kita mampu menoleransi dan bahkan menerima ketidakpastian dalam tingkat tertentu,” tuturnya.

“Saya pikir itu mungkin bisa membantu kita untuk tidak terjerumus dalam penghindaran informasi,” sambung Santhanagopalan.

Jika semua upaya dalam menghindari informasi gagal, Santhanagopalan menyarankan untuk meniru perilaku anak-anak, yakni:

“Ikuti rasa ingin tahu Anda,” tandas Santhanagopalan.

(det/pal)



Sumber : www.detik.com

Tak Lagi Belajar di Lantai, Siswa di SD Ini Dapat Bantuan Meja-Kursi



Jakarta

Siswa SDN 1 Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akhirnya bisa merasakan belajar di meja dan kursi baru. Sebelumnya, puluhan siswa kelas 1 terpaksa belajar di lantai sejak awal tahun ajaran baru karena tidak tersedia meja dan kursi.

Meja dan kursi dikirimkan untuk dua ruang kelas, terdiri atas 64 kursi siswa, 32 meja belajar, 2 meja dan kursi guru, 2 lemari, serta 2 papan tulis. Bantuan dikirimkan oleh Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).


“Kami tidak ingin ada satu pun anak Indonesia yang belajar tanpa fasilitas layak. Begitu laporan diterima, kami langsung berkoordinasi dengan pemerintah daerah untuk memastikan kebutuhan segera dipenuhi,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikdasmen Gogot Suharwoto dalam keterangannya, dikutip Senin (6/10/2025).

Ia menambahkan, dukungan terhadapSDN 1Cibitung merupakan bagian dari langkah berkelanjutanKemendikdasmen dalam pemerataan akses dan mutu pendidikan dasar.

Kemendikdasmen menegaskan peristiwa di SDN 1 Cibitung menjadi alarm pentingnya sistem deteksi dini terhadap kebutuhan sarana-prasarana pendidikan. Pemerintah mengatakan pihaknya akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah agar kasus serupa tidak terulang di sekolah lain.

Kepala SekolahSDN 1CibitungIwanRustandi menyampaikan apresiasi atas perhatian cepat pemerintah.

“Alhamdulillah, kini anak-anak bisa belajar dengan nyaman. Bantuan ini sangat berarti bagi kami dan menjadi penyemangat untuk terus meningkatkan mutu pembelajaran,” ujarnya.

Guru dan orang tua siswa mengaku bahwa suasana belajar kini jauh lebih baik. Anak-anak terlihat antusias, disiplin, dan lebih fokus mengikuti pelajaran di kelas.

(nir/twu)



Sumber : www.detik.com

Pakar Buka Suara, Ini Penyebab Ambruknya Bangunan Ponpes di Sidoarjo



Jakarta

Bangunan di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur ambruk pada Senin (29/9/2025) lalu. Per Minggu (5/10/2025) pukul 21.00 WIB, korban meninggal mencapai 52 orang, puluhan belum ditemukan, dan 104 orang selamat.

Ambruknya bangunan ini menuai sorotan dari berbagai pakar. Salah satunya Pakar Teknik Sipil Struktur Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Mudji Irmawan.

Ia mengatakan, struktur bangunan yang ambruk di Ponpes Al Khoziny dalam keadaan tidak stabil atau labil. Ini karena konstruksi bangunan awalnya direncanakan untuk satu lantai, tapi kemudian dibangun tiga lantai.


“Kalau kita lihat sejarah pembangunan ruang kelas pondok pesantren ini awalnya merupakan bangunan yang direncanakan cuman satu lantai,” kata Mudji kepada detikJatim, Selasa (30/9/2025), dikutip detikEdu, Senin (6/10/2025).

Tidak Sesuai Kaidah Teknis Pembangunan

Mudji menduga, karena bangunan masih aman saat dibangun satu lantai, maka dibangun lantai dua. Namun, akhirnya, beban yang ditanggung lantai satu menjadi bertambah. Begitu pun dengan dilanjutkan lantai tiga, beban semakin bertambah.

Ia menilai, pembangunan ini tidak sesuai kaidah teknis. Ini karena beban yang terus ditambah hingga lantai 3 tidak dihitung dan direncanakan sejak awal.

“Pertanyaannya apakah ini mengikuti kaidah teknis? Tentunya ya tidak, kan tidak dipikirkan dari awal. Sebetulnya apakah ini bisa dicegah? Bisa saja, bisa saja kalau kita melibatkan secara teknik,” ungkapnya.

“Bagaimana kalau ada bangunan lantai satu kemudian dibangun, ditingkatkan menjadi tiga lantai, secara teknik bisa mampu, masih bisa, tapi harus ada hitungannya, ada pendampingannya, ahli teknik, khususnya konstruksi bangunan,” imbuhnya.

Dugaan Pengecoran yang Belum Matang

Di sisi lain, pakar teknik sipil Universitas Muhammadiyah Surabaya (UM Surabaya), Yudha Lesmana, menyoroti bangunan yang diberitakan masih tahap pengecoran. Ia menilai, pengecoran seharusnya tidak menimbulkan masalah jika sesuai perencanaan.

“Kalau ini gedung baru yang dibangun bertahap, ada kekhawatiran umur pengecoran belum cukup. Ibaratnya, beton masih lemah karena belum matang sudah ditambah beban baru. Minimal 14 hari, idealnya 28 hari untuk mencapai kekuatan yang memadai,” jelasnya dalam laman resmi UM Surabaya, dikutip Senin (6/10/2025).

Menurut Yudha, perencanaan dan pembangunan gedung seharusnya melibatkan ahli teknik sipil. Sebab, banyak kasus di lapangan dikerjakan tanpa hitungan teknis ahli dan hanya mengandalkan tukang atau kontraktor.

Terkait bangunan di Ponpes Al Khoziny, Yudha mempertanyakan, apakah direncanakan dengan melibatkan ahli teknik sipil atau tidak. Selain itu, menurutnya juga patut dipertanyakan apakah bahan-bahan konstruksinya sesuai mutu atau tidak.

“Dalam praktik, ada perhitungan teknik sipil untuk IMB (izin mendirikan bangunan), tapi pelaksanaannya sering tidak sesuai. Bisa saja material yang dibeli tidak sesuai spesifikasi. Ini fenomena jamak di masyarakat,” ujar dosen yang mengajar struktur beton, baja, dan struktur tahan gempa itu.

Pentingnya Pengawasan dalam Pembangunan

Sementara itu, Guru Besar Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), Mochamad Solikin, kegagalan konstruksi sebenarnya bisa menimpa berbagai jenis bangunan. Kegagalan bisa terjadi jika perencanaan dan pelaksanaan tidak sesuai kaidah konstruksi.

Dia menyoroti berbagai hal termasuk disiplin dalam tahap pelaksanaan hingga materialnya. Ia menekankan pentingnya keterlibatan profesional seperti perencana, kontraktor, dan pengawas.

“Kontraktor tidak boleh mengawasi dirinya sendiri. Harus ada konsultan pengawas resmi yang kompeten agar kualitas dan keselamatan terjamin,” ucapnya, dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Senin (6/10/2025).

Solikin menyayangkan, bahwa di masyarakat, prosedur konstruksi sering diabaikan. Padahal, dampak kegagalan konstruksi bisa sangat fatal.

Sebagai akademisi, Solikin menuturkan bahwa Fakultas Teknik UMS memiliki komitmen untuk membantu masyarakat dalam bidang pendampingan teknis. Ia memberi contoh, tim UMS pernah menilai kelayakan gedung pascakebakaran, mengevaluasi struktur yang dialihfungsikan, hingga mendampingi pembangunan baru.

“Itu bagian dari pengabdian kami kepada masyarakat,” katanya.

Ia mengajak semua pihak untuk lebih menaati standar keamanan dalam pembangunan. Ia juga menegaskan untuk melibatkan ahli dalam setiap pembangunan sejak awal.

“Kegagalan bangunan bukan sekadar kerugian material, tapi juga bisa merenggut nyawa. Karena itu, mari taati standar dan libatkan tenaga ahli sejak awal,” pungkasnya

(faz/twu)



Sumber : www.detik.com

Simulasi TKA 2025 Jenjang SMA Resmi Dimulai, Akses di Link Ini



Jakarta

Simulasi TKA untuk jenjang SMA dan sederajat resmi dimulai pada Senin (6/10). Untuk siswa, begini cara mengakses link simulasinya.

Seperti diketahui,TKA jenjang SMA akan berlangsung pada November mendatang dengan pengumuman hasil pada Januari 2026. Sebagai bentuk persiapan,Kemendikdasmen telah menyediakan simulasiTKA bagi setiap jenjang.


Lantas, bagaimana cara mengakses simulasi TKA untuk jenjang SMA?

Link Simulasi TKA 2025 Jenjang SMA

Berikut langkah-langkah simulasi TKA secara online melalui laman resminya:

  1. Buka laman https://pusmendik.kemdikbud.go.id/tka/simulasi_tka
  2. Pilih jenjang pendidikan (SMA/SMK sederajat)
  3. Pilih jenis mata pelajaran (wajib atau pilihan)
  4. Pilih mata pelajaran yang tersedia
  5. Klik “Mulai Simulasi”
  6. Sistem akan menghasilkan username & password otomatis
  7. Masukkan biodata peserta (nama, tanggal lahir) dan token yang muncul di halaman
  8. Setelah muncul “Konfirmasi Tes” berisi detail tes (nama, waktu, status), klik “Mulai”
  9. Kerjakan soal sesuai alokasi waktu, lalu klik “Selesai Tes” setelah selesai

Jenis Soal TKA

Perlu diingat, soal TKA akan dibagi dalam dua macam pilihan ganda, yakni:

Pilihan Ganda Biasa: Soal dengan hanya satu pilihan jawaban yang benar.
Pilihan Ganda Kompleks: Soal dengan jawaban benar bisa lebih dari satu.

Soal TKA tidak mengukur literasi/numerasi umum, melainkan kompetensi mata pelajaran sesuai kurikulum. Namun, soal TKA tetap menekankan pada penalaran dan pemecahan masalah.

Jadwal Pelaksanaan TKA 2025 Jenjang SMA

Berdasarkan Surat Edaran Badan Standar, Kurikulum, danAsesmen PendidikanKemendikdasmen Nomor 3866/H.H4/SK.01.01/2025 tentang Pelaksanaan Tes Kemampuan Akademik Tahun 2025. JadwalTKA untuk jenjang SMA adalah sebagai berikut:

Senin-Minggu,24 Agustus – 5 Oktober 2025: Pendaftaran murid calon peserta TKA SMA/MA, SMK/MAK/SMALB, Paket C/PKPPS Ulya, dan yang sederajat.
Jumat-Minggu, 3-5 Oktober 2025: Sinkronisasi simulasi SMA/MA, SMK/MAK/SMALB, Paket C/PKPPS Ulya, dan yang sederajat.
Senin-Kamis, 6-9 Oktober 2025): Simulasi SMA/MA, SMK/MAK/SMALB, Paket C/PKPPS Ulya, dan yang sederajat.
Jumat-Minggu, 24-26 Oktober 2025: Sinkronisasi gladi bersih SMA/MA, SMK/MAK/SMALB, Paket C/PKPPS Ulya, dan yang sederajat.
Senin-Kamis, 27-30 Oktober 2025: Gladi bersih SMA/MA, SMK/MAK/SMALB, Paket C/PKPPS Ulya, dan yang sederajat.
Jumat-Minggu, 31 Oktober – 2 November 2025: Sinkronisasi pelaksanaan SMA/MA, SMK/MAK/SMALB, Paket C/PKPPS Ulya, dan yang sederajat.
Senin-Kamis, 3-6 November 2025: Pelaksanaan SMA/MA, SMK/MAK/SMALB, Paket C/PKPPS Ulya, dan yang sederajat.
Sabtu-Minggu, 8-9 November 2025: Pelaksanaan Paket C/PKPPS Ulya, dan yang sederajat.
Jumat-Minggu, 14-16 November 2025: Sinkronisasi susulan SMA/MA, SMK/MAK/SMALB, Paket C/PKPPS Ulya, dan yang sederajat.
Senin-Kamis, 17-20 November 2025: Pelaksanaan susulan SMA/MA, SMK/MAK/SMALB, Paket C/PKPPS Ulya, dan yang sederajat.
Sabtu-Minggu, 22-23 November 2025: Pelaksanaan susulan Paket C/PKPPS Ulya, dan yang sederajat.

Demikian link simulasi TKA jenjang SMA. Semoga berhasil!

(nir/twu)



Sumber : www.detik.com

5 Penemuan yang Belum Dapat Nobel, Padahal Layak Menurut Ahli


Jakarta

Peraih Hadiah Nobel akan diumumkan mulai Senin, 6 Oktober 2025 sampai 13 Oktober mendatang. Sejumlah penemuan diduga masyarakat ilmiah akan menerima penghargaan ini.

Hadiah Nobel diberikan bagi orang-orang dengan kontribusi luar biasa bidang di kimia, fisika, fisiologi atau kedokteran, hingga bidang perdamaian dan sastra. Dikutip dari laman resmi Nobel Prize, nama-nama nomine dan info nominasi lainnya dirahasiakan sampai 50 tahun kemudian.

Kendati demikian, komite Hadiah Nobel mengungkap ada 338 kandidat yang dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian 2025. Angka ini terdiri dari 244 individu dan 94 organisasi.


Daftar Penemuan yang Belum Dapat Hadiah Nobel, Padahal Layak

Sementara itu, ada sejumlah penemuan yang menurut ahli layak diganjar Hadiah Nobel karena mengubah kehidupan. Melansir CNN, berikut daftarnya.

Perawatan Inovatif untuk Obesitas

Diketahui, kini berkembang obat obat diabetes tipe-2 dan obat penurun berat badan peniru hormon, yang disebut peptida mirip glukagon 1 (GLP-1). Contohnya seperti Ozempic.

Kendati diresepkan untuk penderita diabetes tipe 2, Ozempic juga dipakai untuk menurunkan berat badan.

Berdasarkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 1 dari 8 orang di dunia mengalami obesitas. Penemuan obat-obatan semaglutide yang menurunkan gula darah dan menahan nafsu makan berpotensi untuk mendukung perawatan intensif obesitas dan kondisi terkait seperti diabetes tipe 2.

Tiga ilmuwan pengembang semaglutide yaitu:

  • Ahli biokimia dan profesor riset asosiasi di Rockefeller University Svetlana Mojsov
  • Ahli endokrinologi dan profesor kedokteran di Harvard Medical School Dr Joel Habener
  • Kepala penasihat ilmiah untuk penelitian dan pengembangan awal di perusahaan farmasi Novo Nordisk, Lotte Bjerre Knudsen.

Ketiga peneliti sebelumnya telah meraih penghargaan Penelitian Medis Klinis Lasker-DeBakey 2024. Penghargaan ini kerap dianggap sebagai indikator seseorang akan memenangkan Hadiah Nobel.

Pelopor Komputasi Kuantum

Kepala analisis penelitian di The Institute for Scientific Information (ISI) David Pendlebury berpendapat komputasi kuantum merupakan bidang yang layak diakui dengan Hadiah Nobel.

Komputasi kuantum memungkinkan pemecahan masalah yang tidak bisa atau tidak efisien diselesaikan komputasi klasik, seperti deteksi fraud keuangan dan pengembangan kecerdasan artifisial (AI).

Berdasarkan jumlah kutipan pada hasil studinya, sosok yang layak diganjar penghargaan ini menurut Pendlebury yaitu:

  • Profesor di Institut Informasi Kuantum di Universitas RWTH Aachen, Jerman, David P DiVincenzo
  • Profesor fisika teoretis di Universitas Basel, Swiss, Daniel Loss

Ia mencontohkan, salah satu paper karya DiVincenzo dan Loss tahun 1998 di jurnal Physical Review A yang berjudul ‘Quantum computation with quantum dots’ dikutip hampir 10.000 kali.

“Wawasan mereka adalah menggunakan qubit sebagai mekanisme dasar untuk membuat komputer kuantum,” jelasnya.

Pengobatan Fibrosis Kistik

Sekelompok peneliti memajukan pengobatan untuk kelainan genetik fibrosis kistik, penyakit mematikan yang menyerang anak-anak maupun orang dewasa.

Orang dengan fibrosis kistik mengalami penumpukan lendir di paru-paru, sistem pencernaan, dan bagian tubuh lain sehingga rentan infeksi, masalah pencernaan, dan gangguan pernapasan.

Para ilmuwan yang berkontribusi pada kemajuan pengobatan penyakit ini yaitu:

  • Profesor penyakit dalam-paru, perawatan kritis dan kedokteran kerja di Universitas Iowa Dr Michael J. Welsh: mengungkapkan bagaimana protein fibrosis kistik berfungsi dan hal yang salah secara medis pada pasien bersangkutan.
  • Ahli kimia organik fisik Jesús (Tito) González: memelopori sistem yang digunakan untuk menyaring senyawa-senyawa terkait fibrosis kistik untuk mendukung pengobatan
  • Ahli biologi sel Paul Negulescu dari Vertex Pharmaceuticals: memimpin penelitian pengobatan fibrosis kistik tim González.

Para ilmuwan sebelumnya juga memenangkan Penghargaan Penelitian Medis Klinis Lasker-DeBakey 2025 pada September tahun ini.

Memahami Mikrobioma Usus

Mikrobioma manusia adalah kawanan atau triliunan mikroba yang hidup di dan dalam tubuh manusia, termasuk bakteri, virus, dan jamur. Sejumlah peneliti berperan dalam membuka pemahaman manusia soal apa yang dilakukan mikroba ini, bagaimana mereka berbicara satu sama lain, dan berinteraksi dengan sel manusia, khususnya di usus.

Menurut Pendlebury, bidang mikrobioma manusia sudah sejak lama seharusnya mendapat pengakuan Hadiah Nobel. Orang yang harusnya diganjar penghargaan ini menurutnya yaitu ahli biologi Dr. Jeffrey Gordon, Dr. Robert J. Glaser Distinguished University Professor di Washington University St. Louis, AS.

Ia menjelaskan, Jeffrey Gordon merupakan pelopor yang belajar bagaimana mikrobioma tersebut membentuk kesehatan manusia, dimulai dengan penelitian laboratorium pada tikus.

Tim Gordon juga menemukan bahwa mikrobioma usus berperan pada dampak kesehatan akibat kekurangan gizi, yang berpengaruh pada hampir 200 juta anak di seluruh dunia. Timnya juga sedang mengembangkan intervensi pangan yang menargetkan peningkatan kesehatan usus.

Pengurutan DNA Generasi Baru

Pengurutan genom manusia bermanfaat pada bidang kedokteran, biologi, ekologi, dan forensik. Sebagai contoh, dokter dapat memahami dasar genetik penyakit dengan lebih mudah, dan memberi pengobatan sesuai karakteristik per pasien.

Pengurutan genom manusia berdampak luas pada biologi, kedokteran, dan banyak bidang lainnya. Namun, proyek penelitian 1990-2003 ini tidak diganjar Hadiah Nobel karena tidak memenuhi aturan wasiat Alfred Nobel, yakni penghargaan hanya dapat diberikan kepada maksimal tiga orang per penghargaan.

Diketahui, penelitian ilmiah kini makin kolaboratif. Pemecahan kode genetik kehidupan manusia setidaknya melibatkan konsorsium internasional dengan ribuan peneliti di AS, Inggris, Prancis, Jerman, Jepang, dan China.

Namun, menurut Pendlebury, kemungkinan komite Nobel akan mengakui karya ahli kimia Shankar Balasubramanian dan David Klenerman dari University of Cambridge, Inggris dan ahli biofisika Prancis Pascal Mayer dari Universitas Strasbourg, Prancis.

Ketiga ilmuwan ini dinilai berkontribusi melalui teknologi pengurutan generasi berikutnya. Karya mereka ini dapat menguraikan jutaan fragmen DNA sekaligus.

Sebelumnya, pengurutan genom manusia secara lengkap bisa memakan waktu berbulan-bulan dengan biaya menghabiskan biaya puluhan miliar rupiah. Teknologi mereka memungkinkan pemrosesan beberapa hari dengan biaya beberapa belas juta.

(twu/nwk)



Sumber : www.detik.com

25 Universitas Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2025, Apa yang Nomor 1?


Jakarta

Lembaga pemeringkatan universitas Times Higher Education (THE) telah merilis World University Ranking (THE WUR) 2025. Dalam pemeringkatan ini, detikers juga bisa melihat daftar universitas terbaik di Indonesia

THEWUR adalah salah satu peringkat universitas global yang memberikan penilaian berdasarkan pengajaran, riset, transfer pengetahuan, dan wawasan internasional. Total, ada 18 indikator kinerja yang digunakan untuk menilai tiap universitas.


Indikator kinerja perguruan tinggi dikelompokkan ke dalam lima area: pengajaran (lingkungan belajar); lingkungan riset (volume, pendapatan, dan reputasi); kualitas riset (dampak sitasi, kekuatan riset, keunggulan riset, dan pengaruh riset); wawasan internasional (staf, mahasiswa, dan riset); dan industri (pendapatan dan paten).

Peringkat ini juga bisa digunakan sebagai acuan mendaftar universitas. Penasaran apa saja universitas terbaik di Indonesia versi THE WUR 2025? Simak di bawah ini.

25 Universitas Terbaik di Indonesia Versi THE WUR 2025

Berikut daftar universitas terbaik di dunia dari tota 2.092 perguruan tinggi di 115 negara dan wilayah yang masuk pemeringkatan THE WUR 2025.

1. Universitas Indonesia
Ranking dunia: 801-1.000
Skor total:34.5-38.1

2. Institut Teknologi Bandung
Ranking dunia: 1.201-1.500
Skor total: 25.2-30.6

3. BINUS University
Ranking dunia: 1.201-1.500
Skor total: 25.2-30.6

4. Universitas Airlangga
Ranking dunia: 1.201-1.500
Skor total: 25.2-30.6

5. Universitas Gadjah Mada
Ranking dunia: 1.201-1.500
Skor total: 25.2-30.6

6. Universitas Muhammadiyah Surakarta
Ranking dunia: 1.201-1.500
Skor total: 25.2-30.6

7. Universitas Sebelas Maret
Ranking dunia: 1.201-1.500
Skor total: 25.2-30.6

8. Universitas Diponegoro
Ranking dunia: 1.501+
Skor total: 10.5-25.1

9. Universitas Hasanuddin
Ranking dunia: 1.501+
Skor total: 10.5-25.1

10. Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Ranking dunia: 1.501+
Skor total: 10.5-25.1

11. IPB University
Ranking dunia: 1.501+
Skor total: 10.5-25.1

12. Universitas Islam Indonesia
Ranking dunia: 1.501+
Skor total: 10.5-25.1

13. Universitas Jember
Ranking dunia: 1.501+
Skor total: 10.5-25.1

14. Universitas Negeri Malang
Ranking dunia: 1.501+
Skor total: 10.5-25.1

15. Telkom University

Ranking dunia: 1.501+
Skor total: 10.5-25.1

16. Universitas Ahmad Dahlan
Ranking dunia: 1.501+
Skor total: 10.5-25.1

17. Universitas Andalas
Ranking dunia: 1.501+
Skor total: 10.5-25.1

18. Universitas Muhammadiyah Malang
Ranking dunia: 1.501+
Skor total: 10.5-25.1

19. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Ranking dunia: 1.501+
Skor total: 10.5-25.1

20. Universitas Negeri Padang
Ranking dunia: 1.501+
Skor total: 10.5-25.1

21. Universitas Negeri Semarang
Ranking dunia: 1.501+
Skor total: 10.5-25.1

22. Universitas Negeri Surabaya
Ranking dunia: 1.501+
Skor total: 10.5-25.1

23. Universitas Negeri Yogyakarta
Ranking dunia: 1.501+
Skor total: 10.5-25.1

24. Universitas Padjadjaran
Ranking dunia: 1.501+
Skor total: 10.5-25.1

25. Universitas Pendidikan Indonesia
Ranking dunia: 1.501+
Skor total: 10.5-25.1

Itulah 25 universitas terbaik di Indonesia versi THE WUR 2025. Ada kampus impianmu?

(nir/twu)



Sumber : www.detik.com