Tag Archives: batu ginjal

Waspada! 5 Buah Ini Tak Boleh Dikonsumsi Penderita Batu Ginjal


Jakarta

Penyakit batu ginjal tak boleh disepelekan. Dalam urusan makanan, ketahui 5 buah yang sebaiknya tak dikonsumsi penderita batu ginjal. Berikut daftarnya.

Buah memang merupakan sumber vitamin, serat, dan nutrisi yang punya banyak manfaat bagi kesehatan. Sayangnya, tak semua buah dapat dikonsumsi oleh penderita batu ginjal apalagi jika dimakan secara berlebihan.

Mengutip WebMD, makanan atau buah-buahan yang menjadi pantangan bagi penderita batu ginjal adalah yang mengandung tinggi oksalat.


Oksalat adalah senyawa organik yang banyak ditemukan pada sumber alami, seperti buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran. Pada beberapa orang, konsumsi oksalat tinggi dapat meningkatkan risiko batu ginjal dan masalah kesehatan lain.

Berikut daftar 5 buah yang tak boleh dikonsumsi penderita batu ginjal:

1. Kiwi

Kiwi termasuk buah yang tidak boleh dimakan penderita batu ginjal karena mengandung banyak oksalat.

Selain itu, mengutip Medicine Net, buah kiwi juga kaya akan potasium, yang mungkin menimbulkan masalah bagi penderita masalah ginjal.

2. Kurma

kurma medjoulFoto: Getty Images/iStockphoto/Enez Selvi

Kurma dikenal sebagai buah yang kaya manfaat untuk kesehatan. Buah ini mengandung banyak sekali nutrisi seperti karbohidrat, serat, kalium, zat besi, vitamin A, B, dan asam folat.

Meski demikian, penderita batu ginjal tidak disarankan mengonsumsi kurma secara berlebihan karena juga tinggi oksalat sekitar 24 miligram.

3. Buah kering

Buah-buahan kering tidak dianjurkan untuk penderita penyakit ginjal atau diabetes karena banyak mengandung gula dan mineral seperti potasium.

Faktanya, setengah cangkir (65 gram) aprikot kering mengandung sekitar 755 miligram potasium. Buah-buahan kering kaya akan gula yang cepat dicerna, yang tidak diinginkan jika Anda menderita diabetes dan batu ginjal.

4. Alpukat

alpukatFoto: Getty Images

Alpukat mengandung potasium yang tinggi. Satu buah alpukat dengan berat sekitar 200 gram mengandung 975 mg potasium, hampir setengah dari jumlah harian yang direkomendasikan untuk penderita penyakit ginjal.

5. Raspberi

Raspberi termasuk buah yang sehat karena mengandung antioksidan tinggi untuk tubuh. Namun, buah ini termasuk salah satu pantangan bagi penderita batu ginjal karena tinggi kandungan oksalat.

Disebutkan bahwa kandungan oksalat dalam buah raspberi sekitar 48 miligram, jumlah yang tergolong tinggi jika dibandingkan dengan stroberi atau bluberi.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul: 5 Buah yang Tidak Boleh Dimakan Penderita Batu Ginjal

(adr/adr)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makan Minum Makanan Minuman Sehat Wal Afiyat di JumatBerkah.Com اللهم صلّ على محمد
Source : unsplash / Ella Olsson

Cegah Kram Otot hingga Batu Ginjal dengan Konsumsi 5 Makanan Ini


Jakarta

Makanan tinggi potasium penting dikonsumsi untuk mencegah sejumlah penyakit, termasuk batu ginjal. Caranya dimulai dengan konsumsi 5 makanan ini.

Selain karbohidrat, vitamin, maupun protein, seseorang juga perlu mendapat asupan potasium yang cukup. Potasium merupakan sebuah elektrolit penting yang bisa mendukung kesehatan kardiovaskular, fungsi saraf, hingga otot.

Potasium juga dikenal penting untuk mencegah terjadinya batu ginjal. Mengonsumsi makanan tinggi potasium dikenal mampu menurunkan kadar kalsium dalam urin, yang berpotensi memicu penyakit batu ginjal ini.


Asupan potasium juga dikenal penting dalam penghantaran sinyal listrik pada saraf dan mengatur kontraksi otot. Untuk mengurangi risiko penyakit seperti ini, penting untuk mengasup cukup potassium.Dengan cara, mengonsumsi makanan yang kaya potasium.

Berikut daftar 5 makanan kaya potasium yang bisa mulai dikonsumsi :

1. Pisang

cara menyimpan pisangPisang terkenal dengan kandungan potasiumnya yang mampu mendukung kontraksi otot. Foto: Getty Images/iStockphoto

Pisang merupakan salah satu jenis buah-buahan yang terkenal dengan kandungan potasiumnya.

Mineral dalam pisang penting menjaga fungsi jantung yang baik, mendukung kontraksi otot, dan menyeimbangkan kadar cairan dalam tubuh.

Potasium tersebut juga bisa mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit agar tekanan darah tetap stabil. Serat di dalam pisang juga bisa mengikat lemak, sehingga mencegah pembentukan plak.

Jika suka buah ini, kamu bisa mengonsumsinya satu sampai 3 buah per hari. Jumlah ini sudah mampu mencukupi kebutuhan harian.

2. Ubi jalar

5 Manfaat Ubi Jalar yang Kini Populer sebagai Karbohidrat SehatUbi jalar juga menjadi makanan tinggi potasium yang baik dikonsumsi. Foto: Getty Images/iStockphoto/HandmadePictures

Ubi jalar juga menjadi salah satu makanan kaya potasium yang bisa dikonsumsi.

Selain potasium, ubi juga mengandung nutrisi penting lainnya yang mampu membantu mengatur tekanan darah, mendukung fungsi saraf, dan membantu kontraksi otot.

Oleh karena itu, ubi bisa dimasukkan ke dalam menu harian. Namun, disarankan tidak menambah garam berlebihan dalam pengolahan ubi. Sebab, garam justru menyebabkan peningkatan tekanan darah.

Daftar makanan tinggi potasium lainnya bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Bayam

Sayuran berdaun hijau ini memiliki kandungan potasium yang tinggi. Kandungan tersebut pun berkontribusi dalam menjaga tekanan darah yang sehat, fungsi otot yang baik, dan transmisi saraf.

Kandungan potasium di dalamnya juga bisa mendukung keseimbangan cairan yang masuk dan keluar sel. Potasium tersebut mampu meluluhkan dinding pembuluh darah, menurunkan tekanan darah dan melindungi kram otot,

Kamu bisa mengolah bayam dengan cara merebus atau menumisnya dengan sedikit bumbu.

4. Jeruk

Jelang Imlek, Jeruk Dekopon dan Ponkam Jadi Incaran PembeliMakan jeruk mampu membantu mencegah batu ginjal hingga mengurangi risiko stroke. Foto: detikcom

Jeruk maupun buah-buahan citrus lainnya termasuk ke dalam jenis makanan kaya potasium. Mineral tersebut penting menjaga keseimbangan cairan tubuh, mendukung sinyal saraf, dan meningkatkan fungsi otot yang baik.

Kabar baiknya, kandungan potasium tersebut tidak hanya mencegah penyakit batu ginjal. Namun, bisa juga mengurangi risiko stroke. Sebab, potasium mampu menjaga kesehatan pembuluh darah.

Dalam sehari, disarankan untuk mengonsumsi 150 gram buah, berarti satu porsi jeruk ukuran sedang. Jangan lupa diimbangi dengan makanan bernutrisi lainnya.

5. Alpukat

alpukatAlpukat juga baik dikonsumsi karena kandungan nutrisi penting yang ada di dalamnya, termasuk potasium. Foto: Getty Images

Alpukat tidak hanya menjadi buah yang kaya akan lemak sehat, tetapi juga mengandung potasium tinggi. Dalam satu buah alpukat terdapat 975 miligram potasium.

Makan alpukat bisa membantu meregulasi detak jantung. Nutrisi dalam buah alpukat itu juga sekaligus mampu mendukung kontraksi otot, dan berperan penting dalam menjaga kesehatan tekanan darah.

Kamu perlu mengonsumsi alpukat karena kandungan nutrisinya yang dapat mendukung kesehatan secara umum.

Alpukat juga punya kandungan zat aktif, saponin dan alkaloid, yang dapat dimanfaatkan untuk menghancurkan batu ginjal.

(aqr/adr)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makan Minum Makanan Minuman Sehat Wal Afiyat di JumatBerkah.Com اللهم صلّ على محمد
Source : unsplash / Ella Olsson

Benarkah Minum Air Kelapa Bisa Cegah Batu Ginjal? Begini Kata Peneliti IPB


Jakarta

Batu ginjal merupakan salah satu gangguan paling umum pada sistem kemih. Pakar biomedis, farmasi, dan toksikologi sekaligus dosen di Institut Pertanian Bogor (IPB) Rini Madyastuti Purwono mengungkapkan batu ginjal menempati urutan ketiga gangguan sistem kemih.

Kasusnya cenderung kambuh dalam lima hingga 10 tahun setelah kejadian pertama.

“Batu ginjal terbentuk dari penumpukan massa kristal dalam kondisi jenuh yang bertahan lama di dalam sistem kemih. Kristal-kristal ini dapat mengandung berbagai senyawa organik dan anorganik, seperti kalsium, magnesium, fosfat, dan sel-sel luruh,” jelasnya yang dikutip dari laman resmi IPB.


Menurutnya, kekambuhan kasus ini menjadikan penanganan preventif sebagai langkah yang harus diutamakan. Rini menyebutkan bahwa ukuran batu ginjal yang besar dapat menyebabkan nyeri hebat, bahkan pingsan akibat penyumbatan pada saluran kemih.

Proses pembentukan batu ginjal atau urolitiasis sangat kompleks, melibatkan ketidakseimbangan antara faktor pemicu. Misalnya seperti hiperkalsiuria, hiperfosfatemia, dan hipomagnesemia, dengan faktor pH urine yang memengaruhi jenis batu yang terbentuk.

“Lingkungan asam cenderung membentuk batu kalsium oksalat, sementara lingkungan basa memicu pembentukan batu jenis strutive, yang biasanya berkaitan dengan infeksi,” terangnya.

Lantas, Bisakah Air Kelapa Mencegah Batu Ginjal?

Dalam sebuah penelitian terbaru, air kelapa terbukti memiliki potensi besar sebagai agen alami untuk mencegah pembentukan batu ginjal. Air kelapa mengandung magnesium, fosfat, kalium, sitrat, dan antioksidan yang berperan aktif dalam menghambat proses nukleasi hingga agregasi kristal pembentuk batu ginjal.

“Magnesium dalam air kelapa mampu bersaing dengan kalsium untuk membentuk magnesium oksalat yang lebih mudah larut. Fosfat juga membantu membentuk senyawa yang mudah larut, sehingga mencegah kristal membesar,” ujar Rini.

dr Rini menambahkan bahwa kandungan kalium dan sitrat dalam air kelapa dapat membantu mengubah suasana urine dari asam menjadi basa, yang bermanfaat dalam pencegahan batu ginjal jenis kalsium oksalat. Selain itu, efek diuretik air kelapa meningkatkan volume urine, sehingga mengencerkan konsentrasi mineral pembentuk batu.

Dalam uji pre-klinis yang dilakukan pada hewan percobaan, pemberian air kelapa secara ad libitum menunjukkan hasil yang signifikan. Parameter seperti kadar Nitrogen Urea Darah (BUN) dan kreatinin menurun, kerusakan nefron lebih rendah, dan tidak ditemukan endapan kristal di tubulus ginjal.

“Ini merupakan bukti kuat bahwa air kelapa dapat mencegah kekambuhan batu ginjal, terutama bila dikonsumsi secara teratur satu hingga dua cangkir per hari,” kata Rini.

Selain air kelapa, rebusan daun alpukat juga menunjukkan efek serupa. Ekstraknya bekerja sebagai diuretik dan antioksidan yang membantu mencegah penggumpalan kristal dan memperbaiki jaringan ginjal yang rusak.

Namun, Rini mencatat bahwa pengelolaan alami hanya efektif untuk pencegahan batu ginjal berukuran kecil.

“Untuk batu ginjal berukuran besar, penanganannya tetap harus melibatkan prosedur medis seperti operasi atau Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL) di rumah sakit,” pungkasnya.

(sao/naf)



Sumber : health.detik.com

Pria Ngaku ‘Sembuh’ dari Batu Ginjal seusai Naik Roller Coaster, Dokter Bilang Gini


Jakarta

Seorang pria asal China menceritakan pengalamannya ‘sembuh’ dari batu ginjal setelah naik tiga wahana roller coaster di sebuah taman bermain besar di Jepang. Klaimnya ini mengundang perdebatan di dunia maya, apakah hal ini benar-benar bisa terjadi?

Melalui media sosial Weibo, pria bermarga Wang itu menceritakan jika ia memang memiliki riwayat batu ginjal multiple atau lebih dari satu. Wang sempat menduga salah satu batu ginjalnya telah bergeser ke ureter. Namun, ia tidak sempat berkonsultasi dengan dokter selama di Jepang, sehingga ia memutuskan untuk pergi ke Universal Studio di Osaka.

Setelah menaiki tiga roller coaster, Wang pergi ke toilet untuk buang air kecil. Tak disangka, keluar sebuah batu kecil hitam dari saluran kencingnya.


“Bentuknya seperti batu kecil yang tercampur dalam nasi. Setelah keluar, semua gejala (sakit) langsung hilang dan saya merasa jauh lebih baik,” cerita Wang dikutip dari Must Share News, Selasa (21/10/2025).

Wang menceritakan dirinya memang rentan mengalami batu ginjal. Dalam pemeriksaan medis sebelumnya, dokter memang sudah menemukan beberapa batu kecil.

Karena ukurannya kurang dari 55 mm, dokter menyarankannya agar banyak minum air dan rutin lompat tali untuk membantu pengeluaran batu. Wang tidak pernah menyangka naik roller coaster bisa membantunya mengeluarkan batu ginjal.

Apa yang Dialami Wang Kebetulan Semata

Dokter kepala Departemen Urologi di Fifth Affiliated Hospital of Guangzhou Medical University, Dr Li Tian mengatakan apa yang dialami oleh Wang hanyalah kebetulan semata. Ia menduga getaran hebat dan perubahan posisi tubuh yang ekstrem saat menaiki roller coaster menstimulasi batu kecil yang sudah ada di ureter akhirnya keluar.

Meski demikian ia tidak menyarankan pasien batu ginjal lain untuk meniru cara ini. Ada risiko medis lebih besar yang dapat membahayakan pasien batu ginjal.

“Tindakan seperti itu berisiko menyebabkan batu tersangkut di dinding ureter atau menimbulkan luka pada mukosa,” ungkap Dr Tian.

(avk/kna)



Sumber : health.detik.com