Tag Archives: batuk

Sedang Batuk? Ini Aturan Makan Agar Batuk Cepat Sembuh


Jakarta

Pergantian musim membuat banyak orang mengalami batuk. Agar cepat sembuh harus memperhatikan pola makan yang tepat. Beberapa tips makan ini bisa diikuti.

Pada musim hujan banyak orang mengalami batuk dan flu. Selain cara medis, batuk juga bisa diobati dengan cara alami. Seperti mengonsumsi makanan dan minuman sehat yang bernutrisi tinggi.

Dilansir dari Food NDTV (6/12), ada beberapa tips makan sehat yang bisa diterapkan agar batuk kunjung mereda. Sembuh dari batuk juga bisa membuat aktivitas berjalan lebih lancar.


Berikut 5 tips makan agar batuk kunjung sembuh:

1. Tidak konsumsi keju dan susu

Keju CheddarKeju Foto: Shutterstock/

Keju dan susu merupakan makanan dan minuman yang bercita rasa creamy dan lembut. Ternyata dua produk ini justru bisa membuat batuk tak kunjung sembuh.

Karena, produk susu bisa meningkatkan produksi lendir sehingga berpotensi membuat batuk menjadi lebih buruk. Sebagai gantinya bisa menggunakan susu almond atau oat.

Untuk sup juga pilih alternatif yang tidak mengandung produk susu. Sup berkuah bening yang justru dapat menenangkan tenggorokan.

2. Minum air putih yang cukup

Menjaga tubuh tetap terhidrasi jangan diabaikan begitu saja apalagi jika sedang batuk. Karena, dehidrasi dapat membuat tenggorokan terasa lebih gatal dan menghambat proses penyembuhan.

Jadi minum air putih yang cukup sesuai anjuran, yaitu sekitar 2 liter per hari. Minum juga teh herbal atau kaldu yang menghidrasi dan menenangkan tenggorokan.

3. Jangan konsumsi gorengan

Makanan olahan memang lezat rasanya, sayangnya tidak menyehatkan. Apalagi dikonsumsi ketika sedang batuk meradang.

Tak hanya produk makanan olahan, tapi juga gorengan. Karena, makanan olahan dan gorengan ini dapat memicu peradangan yang memperlambat pemulihan.

Oleh karena itu, pilihlah makanan utuh yang kaya akan vitamin dan mineral. Seperti buah-buahan segar, sayuran, dan protein tanpa lemak yang dapat meningkatkan sistem imun tubuh.

4. Hindari jeruk

Kupas kulit jerukjeruk Foto: iStock

Jeruk merupakan buah citrus yang tinggi vitamin C. Meskipun vitamin C disebut memiliki khasiat untuk meningkatkan kekebalan tubuh, tapi jeruk justru dapat memicu sakit tenggorokan.

Sebenarnya kamu masih bisa mengonsumsinya, tapi pilihlah porsi lebih kecil dan ringan. Bisa juga mengonsumsi buah dengan kandungan vitamin C lain, seperti pisang dan melon.

5. Minum teh dan kopi secukupnya

Teh diketahui sangat baik untuk menyembuhkan batuk yang meradang, karena bisa menenangkan tenggorokan. Begitu juga dengan kopi panas. Namun, jumlahnya perlu diperhatikan jangan sampai berlebihan.

Pertimbangkan untuk beralih ke pilihan kopi tanpa kafein atau teh herbal. Jika tak bisa berpisah dengan secangkir kopi, pastikan kamu menyeimbangkannya dengan asupan air yang cukup agar tetap terhidrasi.

(yms/odi)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makan Minum Makanan Minuman Sehat Wal Afiyat di JumatBerkah.Com اللهم صلّ على محمد
Source : unsplash / Ella Olsson

Hati-hati! Konsumsi 5 Makanan Ini Bikin Batuk Pilek Makin Parah


Jakarta

Konsumsi beberapa makanan bisa menjadi obat batuk pilek alami. Namun, ada juga makanan yang perlu dihindari karena justru membuat batuk pilek semakin parah.

Penyakit batuk dan pilek bisa sangat mengganggu. Solusi selain minum obat-obatan yaitu dengan memperkaya asupan buah-buahan mengandung vitamin C.

Selain itu fokus terhadap makanan yang bernutrisi, penting juga menghindari makanan-makanan yang bisa membuat batuk pilek semakin parah.


Saat batuk atau pilek, tubuh membutuhkan semua kekuatan untuk melawan infeksi. Namun, makanan dan buah-buahan tertentu bisa memperburuk gejala atau memperlambat pemulihannya.

Oleh karena itu, makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari selama menderita penyakit ini perlu diperhatikan.

Jika tidak mau batuk semakin parah, sebaiknya hindari konsumsi 5 makanan ini, seperti dilansir dari truemede.in (16/01/2023).

1. Jeruk

Mana Lebih Dulu, Buah Jeruk atau Warna Oranye? Ini Kata AhliKandungan asam di dalam jeruk bisa membuat batuk pilek lebih parah. Foto: Getty Images/MEDITERRANEAN

Buah citrus, seperti lemon atau jeruk memang kaya akan vitamin C yang bisa membantu meningkatkan sistem imunitas tubuh.

Sayangnya, kandungan asam nitrat di dalam buah ini bisa mengiritasi tenggorokan yang sudah sakit dan menyebabkan rasa tidak nyaman di tenggorokan dan batuk semakin parah.

Sifat asam dari buah jeruk juga memproduksi dahak berlebihan di saluran pernapasan.

Meskipun vitamin C bisa mendukung kekebalan tubuh, sebaiknya batasi konsumsi jeruk saat flu dan batuk. Pertimbangkan untuk konsumsi buah-buahan lainnya seperti pisang atau apel yang lebih nyaman di tenggorokan.

2. Makanan manis

Ngidam Makanan Manis atau Pedas Saat Haid? Ternyata Ini 5 PenyebabnyaKonsumsi terlalu banyak makanan manis juga bisa memicu batuk pilek lebih parah. Foto: Getty Images/Milko

Makanan manis yang mengandung banyak gula juga sebaiknya dihindari untuk sementara waktu.

Gula yang berlebihan mampu melemahkan kemampuan sistem imun untuk melawan penyakit. Pola makan kaya gula memicu peradangan dan dapat menyebabkan peningkatan produksi lendir dan memperburuk gejala pernapasan.

Konsumsi gula berlebihan juga bisa mengubah kadar gula darah dalam tubuh, yang akhirnya dapat memengaruhi respons tubuh terhadap peradangan. Makanan manis juga mengandung kalori kosong tanpa nutrisi penting.

Oleh karena itu, saat batuk pilek lebih baik fokus pada makanan padat nutrisi yang mendukung penyembuhan.

Makanan lain yang perlu dihindari bisa dibaca pada halaman selanjutnya!

3. Makanan pedas

Makanan pedasHindari juga konsumsi makanan pedas karena bisa mengiritasi tenggorokan. Foto: Getty Images/iStockphoto/Nungning20

Efek konsumsi makanan pedas memang bisa membersihkan saluran hidung untuk sementara, tetapi makanan pedas juga bisa mengiritasi tenggorokan dan memperparah batuk.

Makanan pedas, seperti cabai dapat meningkatkan peradangan dan ketidaknyamanan, terutama jika tenggorokan sudah sakit.

Bagi banyak orang, makanan pedas juga bisa memicu refleks batuk, sehingga memperburuk gejalanya.

Dalam kondisi batuk, lebih baik pilih makanan yang lebih ringan dan menenangkan supaya tenggorokan juga nyaman dan lega.

4. Gorengan dan makanan berlemak

ayam gorengMengonsumsi gorengan juga bisa memicu peradangan dan memperparah gejala batuk pilek. Foto: shutterstock

Makanan, seperti keripik, ayam goreng, dan burger sulit dicerna dan dapat menyebabkan kembung atau rasa tidak nyaman di perut.

Selain itu, makanan tersebut bisa memicu peradangan tubuh. Saat tubuh melawan penyakit, sebaiknya pilih makanan yang lebih ringan, seperti sayuran kukus, protein rendah lemak, dan biji-bijian utuh.

Makanan seperti ini lebih mudah dicerna dan bisa membantu tubuh mendapat nutrisi terbaik yang diperlukan untuk pemilihan.

5. Produk olahan susu

Produk olahan susu, seperti keju dan es krim dapat mengentalkan lendir dan justru memperparah hidung tersumbat. Membuat napas jadi lebih sulit.

Meskipun beberapa orang dapat mentoleransi produk susu tanpa masalah, tetapi banyak juga yang merasa bahwa produk ini bisa memperparah gejala batuk dan pilek.

Selain itu, terkadang tekstur cairan susu bisa berubah jadi padat, kental, dan sulit bercampur dengan air liur di mulut. Membuat susu lebih susah ditelan dan menempel di sekitar tenggorokan. Akibatnya, dahak di tenggorokan lebih banyak.

(aqr/adr)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makanan Minuman Sehat Di JumatBerkah.Com اللهم صل على محمد
Source : unsplash.com / Anna Pelzer

Apa Benar Makan Nasi Bisa Bikin Batuk? Ini Kata Ahli


Jakarta

Karbohidrat utama yang dikonsumsi orang Asia, termasuk Indonesia adalah nasi. Namun, banyak isu menyebut makan nasi bisa menyebabkan batuk. Apa benar?

Nasi merupakan salah satu karbohidrat utama masyarakat di negara Asia. Makanan pokok ini seringkali dilengkapi dengan berbagai macam lauk pauk.

Banyak orang merasa puas ketika makan besar dengan menu utama nasi. Nasi memang mengenyangkan dan bisa menjadi sumber energi utama bagi tubuh manusia.


Pasalnya, nasi putih merupakan karbohidrat kompleks yang akan diubah tubuh menjadi glukosa secara perlahan, kemudian menjadi bahan bakar tubuh.

Namun, takarannya perlu diperhatikan. Terlalu banyak makan nasi putih sering dikaitkan dengan masalah peningkatan gula darah, mencegah penyerapan vitamin dan mineral, hingga memengaruhi metabolisme glukosa dalam tubuh.

Selain itu, banyak juga perdebatan yang menyebut makan nasi bisa menyebabkan batuk. Namun, apakah benar nasi bisa berpengaruh terhadap penyakit flu dan batuk?

Dr. Jamal A.Khan, seorang spesialis terapi sel dendritik di India, memberi penjelasan terkait hubungan antara nasi dan penyakit batuk.

Untuk mengetahui apakah benar ada pengaruhnya atau tidak, simak penjelasannya seperti dilansir dari indianexpress.com (26/06/2024).

1. Benarkah makan nasi bikin batuk?

Hot cooked rice with steam rising.Ada gagasan menyebut makan nasi bisa bikin batuk. Apakah benar? Foto: Getty Images/iStockphoto/motosuke_moku

Selain air dingin atau es, banyak orang menghindari konsumsi nasi. Mereka menganggap sumber karbohidrat penambah energi ini menyebabkan mereka terserang flu dan batuk.

Namun, Dr. Jamal A.Khan mengungkap jika nasi tidak menyebabkan atau memperparah batuk. Hal ini tidak seperti yang diyakini sebagian orang.

Menurutnya nasi adalah bahan makanan yang menyehatkan. Tidak akan menyebabkan batuk dan alergi apapun. Beda dari gandum yang bisa menyebabkan alergi gluten pada sebagian orang.

2. Apa hubungan nasi dan batuk?

batukBanyak perdebatan terkait hubungan makan nasi dan batuk ini. Foto: Getty Images/PonyWang

Dr. Shweta Bansal, konsultan senior pulmonologi dan pengobatan tidur dari Rumah Sakit Narayana juga menyebut kalau nasi tidak menyebabkan batuk.

Namun, dalam beberapa kasus, batuk dapat disebabkan oleh alasan tertentu. Misalnya, jika nasi tidak dimasak dengan benar atau mengandung kontaminan. Hal itu berpotensi mengiritasi tenggorokan.

Menghirup partikel nasi halus saat makan atau memasak juga bisa memicu batuk.

Dr. Bansal juga menyatakan perlunya memperhatikan kebiasaan makan. Hindari makan nasi terlalu cepat karena bisa tersangkut di tenggorokan, dan dapat menyebabkan batuk.

Namun, kejadian seperti ini jarang terjadi sehingga nasi pun dianggap sebagai makanan yang aman bagi kebanyakan orang.

Sependapat dengan itu, Dr. Neeti Sharma, kepala ahli gizi Rumah Sakit Marengo Asia Faridabad menekankan pentingnya mengunyah secara perlahan.

Dr. Neeti Sharma menyebut tidak ada hubungannya nasi dengan pilek dan batuk.

“Jika sudah batuk, Anda perlu berkumur dengan baik dan membersihkan tenggorokan. Nasi tidak dapat menyebabkan batuk,” ujarnya.

Hal yang harus diperhatikan saat makan nasi bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

3. Hal yang perlu diperhatikan

Nasi tergolong makanan yang lembut dan mudah ditelan.

Oleh karena itu, Dr Sharma menunjukkan kondisi ketika seseorang sakit dan menikmati makanan hangat lembut, seperti nasi, maka hal itu tidak akan membuat tenggorokan sakit. Sebab, nasi mudah ditelan dan memberikan nutrisi yang menenangkan.

Hal yang perlu diperhatikan adalah cara makannya. Disarankan makan nasi secara perlahan dan mengunyahnya dengan benar. Jangan ditelan begitu saja.

Gagasan makan nasi menyebabkan batuk tidak didukung oleh penelitian ilmiah. Meskipun batuk dapat dipicu dari berbagai faktor, termasuk alergi dan infeksi pernapasan, tetapi tidak ada bukti menunjukkan konsumsi nasi secara langsung menyebabkan batuk.

Namun, kepekaan dan alergi masing-masing individu harus selalu dipertimbangkan. Jika mengalami reaksi yang tidak diinginkan setelah makan nasi, sebaiknya konsultasi dengan ahli kesehatan untuk evakuasi dan mendapat panduan tepat.

(aqr/adr)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makanan Minuman Sehat Di JumatBerkah.Com اللهم صل على محمد
Source : unsplash.com / Lily Banse

7 Minuman Hangat yang Ampuh Redakan Batuk Akut


Jakarta

Minuman hangat untuk penderita batuk sebenarnya bisa dibuat sendiri di rumah. Dari seduhan teh hingga wedang jahe yang mujarab.

Batuk merupakan mekanisme tubuh untuk mengeluarkan benda asing di saluran napas. Jika batuk berlangsung kurang dari tiga minggu, maka termasuk batuk akut. Namun saat batuk berlangsung lebih dari 8 minggu, ini sudah termasuk batuk kronis.

Melansir dari Mayo Clinic, umumnya batuk akut disebabkan selesma, flu, menghirup polutan, dan pneumonia. Sementara batuk kronis bisa disebabkan alergi, asma, bronkitis, dan GERD.


Sebelum menelan obat pereda batuk, coba racik oabat batuk alami yang ada di dapur. Minuman hangat ini direkomendasikan untuk meredakan batuk dan membuat tubuh lebih nyaman. Jika sedang berpuasa bisa diminum saat sahur dan buka puasa.

1. Lemon dan madu

A glass cup of tea with lemon, mint, ginger and honey on wooden rustic table.Segelas teh lemon dengan madu bisa bantu atasi batuk akut. Foto: iStock

Madu dapat membantu meredakan batuk juga gejala selesma lain seperti deman dan radang tenggorokan.

Melansir dari Healthline, studi pada anak menunjukkan madu dapat meredakan batuk di malam hari dan membantu tidur lebih nyenyak.

Kamu cukup menyiapkan raw honey sebanyak 1 sendok makan dan 1 sendok makan perasan lemon untuk membuat segelas honey lemon.

2. Wedang jahe

Hot ginger lemongrass teaMinuman wedang jahe juga direkomendasikan untuk mengatasi batuk akut. Foto: Getty Images/iStockphoto/AmalliaEka

Wedang jahe begitu populer apalagi di musim hujan seperti sekarang. Efek hangatnya mampu meredakan batuk, asma, dan mual.

Studi pada 2015 menemukan jahe mengandung komponen antiinflamasi dan antioksidan yang bisa membantu meredakan tenggorokan dan saluran napas yang teriritasi karena batuk.

3. Teh hijau

Teh hijau kerap hanya diperlakukan sebagai minuman biasa atau minuman diet. Padahal teh hijau termasuk minuman hangat yang dianjurkan untuk penderita batuk.

Sebuah studi mengamati kumur dengan teh hijau setelah prosedur pembedahan yang memerlukan intubasi. Peneliti menemukan meski teh hijau tidak membantu mengatasi suara serak, tapi teh hijau bisa mengurangi batuk.

Minuman hangat lain yang ampuh redakan batuk bisa dilihat pada halaman selanjutnya!

4. Jus nanas

Manfaat jus nanas untuk melawan peradanganJus nanas juga bisa meredakan gejala batuk, terutama batuk berdahak. Foto: Getty Images/iStockphoto/

Jus nanas membantu meredakan gejala batuk terutama batuk berdahak. Hal ini berkat kandungan bromelain atau enzim pada nanas.

Bromelain memiliki sifat antiinflamasi dan juga sifat mukolitik yang berfungsi memecah lendir dan mengeluarkannya dari tubuh.

Akan tetapi, konsumsi jus nanas juga bisa dibarengi dengan konsumsi suplemen bromelain agar lebih efektif meredakan batuk.

5. Yogurt

kombinasi yogurt yang pas di lidah.Konsumsi yogurt, terutama dalam bentuk minuman secara tidak langsung mampu meredakan batuk. Foto: Getty Images/iStockphoto/

Kandungan probiotik pada yogurt secara tidak langsung meredakan batuk.

Probiotik mampu menyeimbangkan bakteri usus dan meningkatkan kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh yang sehat dapat membantu melawan infeksi yang bisa jadi penyebab batuk.

Penelitian yang diterbitkan pada 2013 menemukan salah satu jenis probiotik, Lactobacillus, memberikan manfaat dalam membantu mencegah flu biasa.

6. Teh Peppermint

Peppermint merupakan tumbuhan keluarga mint. Sejak lama, peppermint digunakan untuk mengatasi selesma, masalah pencernaan dan sakit kepala.

Beberapa riset membuktikan peppermint punya komponen antimikroba, antioksidan dan pereda nyeri. Jika kamu mengamlami demam flu, teh ini bisa membantu melegakan sinus dan membuat lebih mudah bernapas.

7. Air putih hangat

Hidrasi Tubuh Tak Hanya dengan Air Mineral, Bisa dengan 2 Minuman IniAir putih tentu menjadi minuman paling pas, terutama jika dikonsumsi dalam keadaan hangat. Foto: Getty Images/iStockphoto/YSedova

Minuman hangat yang dianjurkan untuk penderita batuk sebenarnya cukup air putih hangat. Suhu hangat akan membantu meredakan rasa tidak nyaman di tenggorokan, meriang dan kelelahan.

(Tim CNN/odi)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makan Minum Makanan Minuman Sehat Wal Afiyat di JumatBerkah.Com اللهم صلّ على محمد
Source : unsplash / Anna Pelzer

7 Buah untuk Meredakan Batuk Pilek, Ada Pisang Hingga Jeruk

Jakarta

Batuk dan pilek termasuk penyakit yang umum terjadi, baik pada anak kecil maupun orang dewasa. Tak jarang, orang-orang terserang penyakit ini secara bersamaan sehingga dikenal adanya musim batuk pilek.

Batuk pilek terkadang dapat disertai demam. Jika sudah begitu, tubuh akan lemas, terasa tidak nyaman, dan selera makan bisa hilang.

Tak sedikit orang yang batuk pilek memilih untuk minum obat yang dibeli di apotek sebagai cara penyembuhannya. Di sisi lain, penyakit tersebut juga bisa kok diatasi dengan pengobatan alami. Yaitu dengan mengkonsumsi buah-buahan tertentu.


Buah menjadi alternatif pengobatan karena berbagai nutrisi yang dikandungnya bisa bantu melawan infeksi virus penyebab penyakit dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Lantas, apa saja buah untuk batuk pilek yang dapat dikonsumsi?

Buah yang Bisa Meredakan Batuk Pilek

Ada sejumlah buah yang berkhasiat untuk mengurangi batuk dan pilek. Buah-buahan ini bisa dikonsumsi dengan cara dimakan langsung maupun dijadikan jus. Berikut buah pereda batuk pilek, dikutip dari laman PharmEasy dan Health:

1. Buah Citrus

Buah citrus seperti jeruk, lemon, dan jeruk nipis mengandung vitamin C dan folat. Kedua nutrisi ini bisa bantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

Akan tetapi, asam sitrat yang tinggi dalam buah citrus dapat memperparah sakit tenggorokan jika dikonsumsi berlebihan. Oleh karena itu, buah ini dapat dimakan dalam batas wajar.

Seperti cukup memakan satu buah jeruk dalam sehari. Air perasan lemon atau jeruk nipis juga dapat diminum, tapi dengan menambahkannya ke dalam segelas air hangat dan diberi satu sendok makan madu.

2. Nanas

Nanas juga berkhasiat dalam meredakan batuk pilek. Di dalam buah ini terdapat enzim bromelain yang memiliki sifat antiinflamasi dan mukolitik (mengurai lendir).

Dengan kandungan enzim tersebut, nanas jadi buah yang cocok dikonsumsi saat terserang batuk dan pilek.

3. Pisang

Pisang termasuk buah yang mudah dicerna, terutama ketika sedang sakit. Buah ini kaya nutrisi dan karbohidrat yang mengandung serat larut.

Di samping itu, sejenis gula alami bernama fruktan yang bersifat antivirus dan mampu meningkatkan daya tahan tubuh juga terdapat di dalam pisang.

Buah pisang dapat dimakan langsung, dijadikan jus, dibuat smoothie, atau dicampurkan dengan makanan lain.

4. Kiwi

Kiwi mungkin terdengar aneh untuk mengurangi batuk pilek, tapi buah ini bisa lho bantu meredakan penyakit tersebut. Mikronutrien dalam kiwi dapat meningkatkan kekebalan sel darah merah.

Ini dibuktikan lewat sebuah penelitian pada orang dewasa yang terserang batuk dan pilek. Ditunjukkan bahwa gejala sakit tenggorokan mereka bisa teratasi dalam sehari setelah makan kiwi.

Buah kiwi bisa dijadikan jus maupun dimakan secara langsung untuk mendapatkan khasiatnya.

5. Delima

Delima mengandung antioksidan yang dapat melawan virus dan meminimalisir gejala batuk pilek.

Sebagai pengobatan batuk dan pilek, buah ini dapat dibuat jus. Segelas jus delima penuh dengan sifat antibakteri dan antiinflamasi.

6. Buah Beri

Buah-buahan jenis beri yakni stroberi, bluberi, maupun rasberi memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan antivirus.

Beri dapat dikonsumsi dengan mengolahnya menjadi smoothie, salad, maupun jus. Perhatikan, gula tidak perlu ditambahkan. Lebih simpelnya, buah ini juga bisa dimakan secara langsung.

7. Ceri

Tingginya vitamin C dalam ceri membuat buah ini juga mengandung antioksidan yang tinggi. Dengan kandungan nutrisinya itu, buah ceri dapat bantu meringankan gejala batuk pilek jika dikonsumsi.

Ceri juga bisa meningkatkan kualitas tidur yang baik dan nyenyak. Dengan tidur yang berkualitas, sistem kekebalan tubuh dapat meningkat.

Buah ini dapat dikonsumsi dengan memakannya langsung atau dijadikan jus.

Nah, itu dia sederet buah yang bagus dikonsumsi untuk meredakan batuk pilek.

(azn/fds)

Sumber : food.detik.com

Alhamdulillah Makan Minum Makanan Minuman Sehat Wal Afiyat di JumatBerkah.Com اللهم صلّ على محمد
Source : unsplash / Anna Pelzer

7 Jenis Teh yang Bagus Diminum Saat Demam dan Batuk


Jakarta

Cuaca tak menentu meningkatkan risiko flu, pilek, dan batuk. Untuk bantu mengatasinya secara alami, coba konsumsi jenis teh berikut.

Sakit flu, pilek, dan batuk tentu mengganggu aktivitas sehari-hari, apalagi jika terjadi berkepanjangan dan disertai rasa sakit di hidung maupun tenggorokan.

Kondisi tersebut dapat diatasi secara medis melalui pengobatan, tapi ada juga cara alami yang bisa dilakukan untuk mendukung penyembuhan. Salah satunya melalui konsumsi teh hangat.


Mengapa teh? Selain membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi, uap dari teh panas bisa membantu membuka saluran hidung dan bronkial. Sementara itu, cairan hangatnya bisa menenangkan tenggorokan yang teriritasi.

Melansir Real Simple, berikut 7 jenis teh yang bagus diminum saat demam dan batuk:

1. Teh jahe

Jahe dikenal sebagai stimulating expectorant, yaitu membantu mengencerkan lendir dan mempercepat pengeluarannya dari paru-paru. Cocok untuk batuk berdahak atau yang disertai rasa penuh di dada. Teh jahe juga memiliki kemampuan menghangatkan tubuh dan meningkatkan sirkulasi.

2. Teh kunyit

Kunyit kaya akan senyawa antiinflamasi dan antioksidan. Saat tubuh melemah karena sakit, secangkir teh kunyit bisa membantu memperkuat sistem imun, mengurangi peradangan, serta meredakan batuk. Tambahkan

sedikit jahe untuk efek penyembuhan yang lebih optimal.

3. Teh chamomile

Dikenal sebagai teh penenang, chamomile juga memiliki sifat antiinfeksi dan antiinflamasi. Teh dari bunga chamomile ni membantu tubuh melawan penyebab batuk sekaligus memberikan efek relaksasi, ideal diminum sebelum tidur.

4. Teh peppermint

Teh peppermint dapat digunakan untuk mengatasi perut yang buncit.Teh peppermint Foto: Getty Images/iStockphoto

Teh dari daun mint ini memiliki kandungan mentol alami yang dapat membantu melegakan saluran pernapasan. Selain itu, peppermint juga efektif dalam mengurangi gejala infeksi sinus, yang kerap memicu batuk.

5. Teh thyme

Tak hanya lezat sebagai bumbu dapur, thyme atau daun timi juga bisa dijadikan teh yang ampuh meredakan batuk. Sebuah studi di 2021 menunjukkan bahwa kombinasi thyme dan ivy bisa mengurangi intensitas batuk secara signifikan.

6. Teh hijau

Teh hijau kaya akan senyawa antibakteri dan antiinflamasi. Selain itu, penelitian menemukan bahwa berkumur dengan teh hijau dapat mengurangi frekuensi batuk pada pasien pasca operasi jantung.

7. Teh dengan madu

Apa pun jenis tehnya, tambahkan madu untuk manfaat tambahan. Madu memiliki efek menenangkan pada tenggorokan, serta mengandung senyawa antivirus dan antimikroba. Studi di 2018 bahkan menunjukkan bahwa madu dapat memperpendek durasi batuk, terutama pada anak-anak.

Artikel ini sudah tayang di CNN Indonesia dengan judul “Minum 7 Jenis Teh Ini Saat Terkena Demam dan Batuk”

(yms/adr)



Sumber : food.detik.com

‘Naga Mini’ Ini Salah Satu Amfibi Paling Langka di Dunia


Jakarta

Hewan menyerupai naga yang aneh dapat ditemukan bersembunyi di dasar sebuah danau di Meksiko. Dikenal sebagai salamander achoque, amfibi misterius ini termasuk yang paling langka di dunia, hanya ditemukan di Danau Pátzcuaro.

Kini, sebuah proyek ambisius baru telah memasang microchip pada makhluk-makhluk ini untuk pertama kalinya, sehingga memudahkan identifikasi individu. Adam Bland, Asisten manajer tim amfibi di Kebun Binatang Chester menyebutkan achoque sangat sulit dibedakan hanya dengan penglihatan.


“Bekerja sama dengan para dokter hewan di Kebun Binatang Chester, kami mengembangkan cara untuk memasang mikrochip dengan cepat di bawah kulit mereka, tetapi kami perlu memastikannya tetap terpasang dan tidak menimbulkan efek negatif pada salamander,” ujar Bland, dikutip dari IFL Science.

Karena gaya hidup akuatik dan biologi regeneratifnya yang unik, amfibi dan khususnya salamander tidak selalu mudah ditandai, diberi cincin, atau diberi tanda. Mikrochip menawarkan alternatif, tetapi karena biologi aneh yang sama, spesies amfibi diketahui menyerap mikrochip ke dalam tubuh mereka dan mengeluarkannya atau mendorongnya kembali melalui kulit mereka yang permeabel seiring waktu.

Melawan segala rintangan, tim konservasionis dari Kebun Binatang Chester berhasil menanamkan chip identitas kecil ke tubuh 80 salamander achoque. Proses pemasangan chip ini tentu saja rumit. Untungnya, bantuan datang dari sumber yang tak terduga, yakni sekelompok biarawati.

Ya, para biarawati di Monasterio de la Virgen Inmaculada de la Salud memiliki sejarah panjang dengan salamander achoque. Dulu, mereka digunakan untuk membuat obat batuk tradisional. Tetapi ketika jumlahnya mulai menurun drastis, para biarawati mulai mengembangbiakkannya. Kini, mereka merawat ratusan salamander hidup di dalam akuarium di biara dan telah menjadi penyelamat bagi spesies yang terancam punah ini.

Diperkirakan hanya tersisa 150 achoque dewasa di habitat eksklusif mereka, Danau Pátzcuaro, di negara bagian Michoacán, Meksiko. Itulah sebabnya mereka juga dikenal sebagai salamander Danau Pátzcuaro, tetapi nama ilmiahnya adalah Ambystoma dumerilii.

Kemampuan mengidentifikasi salamander achoque secara individual di Danau Pátzcuaro akan membantu upaya konservasi, tetapi pertama-tama tim perlu memeriksa apakah metodologi pemasangan mikrochip tersebut aman. Jadi, sebelum mereka membawa mikrochip seukuran beras tersebut ke populasi liar, mereka mengunjungi biara tersebut.

Para biarawati mampu menyediakan 28 salamander untuk penelitian ini, dan individu selanjutnya didaftarkan dari Kebun Binatang Chester, Centro Regional de Investigaciones Pesqueras Pátzcuaro, dan Universidad Michoacana de San Nicolás de Hidalgo.

“Kami memotong 80 ekor Ambystoma dumerilii untuk memastikan metode ini berhasil untuk achoque liar,” kata Bland.

“Kami memotongnya dengan para biarawati mengawasi dengan saksama. Ini demonstrasi nyata tentang bagaimana siapa pun dapat terlibat dalam konservasi. Orang-orang dari berbagai latar belakang bekerja untuk menyelamatkan spesies ini,” sambungnya.

Salamander-salamander tersebut diperiksa 20 hari setelah pemasangan chip, dan pemantauan ini berlanjut selama empat bulan berikutnya. Untungnya, tim tidak menemukan perubahan signifikan sebagai respons terhadap chip, dan tidak ada dampak kesehatan jangka panjang yang dilaporkan pada 80 salamander tersebut, dan yang lebih baik lagi, semua chip tetap berada di tempatnya.

Para konservasionis kini berencana menangkap achoque liar agar kesehatan dan jumlah mereka dapat dipantau secara andal. Pekerjaan ini mungkin akan kotor dan rumit, tetapi hasilnya akan sepadan.

“Membuat orang tertarik pada salamander yang hidup 12 meter di lumpur dasar danau memang sulit, tetapi mereka sungguh menarik dan memiliki banyak nilai budaya bagi masyarakat setempat. Ada peluang nyata untuk memberikan dampak konservasi yang positif bagi achoque dan spesies lain yang kurang dipahami,” kata Bland.

(rns/rns)



Sumber : inet.detik.com

Kemenkes Ingatkan RI Dibayangi Kenaikan Influenza A, Mulai Ngegas di Asia Tenggara


Jakarta

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengingatkan kemungkinan meningkatnya kasus influenza A, khususnya subtipe H3N2, yang kini dilaporkan mendominasi di kawasan Asia Tenggara.

Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) FluNet, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes, Aji Muhawarman mengatakan kasus terbanyak paparan influenza di Indonesia juga dilaporkan berkaitan dengan varian influenza A (H3N2).

“Dari data WHO terbanyak influenza A (H3),” ujar Aji, saat dikonfirmasi detikcom, Kamis (16/10/2025).


Namun, ia belum dapat merinci wilayah mana saja di Indonesia yang mencatat jumlah kasus tertinggi.

Menurut Dicky, praktisi global health security, peneliti sekaligus pakar epidemiologi, tren kasus influenza A memang mulai dominan di beberapa negara.

“Secara regional Asia Tenggara bahkan global, tahun ini influenza A, khususnya subtipe A H3N2 dilaporkan dominan di beberapa zona dan berkontribusi besar terhadap peningkatan kasus,” beber Dicky saat dihubungi terpisah.

Ia menjelaskan WHO memang mencatat peningkatan aktivitas influenza A H3N2 di beberapa wilayah Asia Selatan termasuk Asia Tenggara. Salah satu lonjakan terbesar terjadi di Thailand, dengan 61 kematian dari 702.308 kasus sejak 1 Januari hingga 8 Oktober 2025.

“Ini menunjukkan gelombang nyata di kawasan ASEAN,” tambahnya.

Rawat Inap Lebih Lama dan Risiko Komplikasi

Dicky menyebut, sejumlah studi klinis menunjukkan influenza A menjadi penyebab dominan pasien dewasa dirawat karena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), dengan rata-rata lama rawat inap 9 hingga 10 hari, lebih panjang dibandingkan paparan virus lain.

“Ini mendukung pengamatan bahwa pada gelombang tertentu, flu A bisa menimbulkan beban rumah sakit yang besar, jadi harus waspada,” jelasnya.

Meski begitu, Dicky menekankan distribusi subtipe flu relatif berbeda di setiap waktu.

“Dominasi flu A H3N2 bersifat spasial dan temporal, tidak otomatis semua negara memiliki pola yang sama,” katanya.

Karena itu, data lokal dan sistem sentinel perlu terus dimonitor untuk memastikan pola penularan di Indonesia. Ia menambahkan, mayoritas kasus flu akan sembuh dalam 1 hingga 2 minggu, tetapi pasien dengan influenza A cenderung mengalami demam lebih lama, batuk berkepanjangan, dan komplikasi seperti pneumonia sekunder yang membuat masa rawat inap lebih panjang.

Dicky menuturkan, anak kecil dan lansia merupakan kelompok paling rentan terhadap infeksi berat akibat influenza A. Selain karena imunitas tubuh yang rendah, faktor lain seperti varian baru, ketidaksesuaian vaksin, atau infeksi ganda dengan COVID-19 juga dapat memperparah kondisi pasien.

“Flu A menyebabkan lebih banyak rawat inap dengan durasi lebih lama karena komplikasi pneumonia sekunder, eksaserbasi asma, atau efek batuk berkepanjangan,” paparnya.

Di beberapa negara, seperti Amerika Serikat, musim influenza tahun ini bahkan disebut memiliki beban rumah sakit yang tinggi dengan potensi kematian lebih besar dibandingkan musim flu sebelumnya.

Menghadapi tren ini, Dicky mengingatkan pentingnya langkah pencegahan sederhana, mulai dari vaksinasi flu musiman hingga menjaga kebersihan diri.

“Kelompok berisiko tinggi harus divaksinasi flu. Gejala berat yang perlu diwaspadai antara lain demam tinggi dan sesak napas,” ujarnya.

Ia juga menekankan vaksinasi flu musiman, mencuci tangan, isolasi saat sakit, serta memakai masker di tempat padat tetap menjadi langkah efektif untuk menekan penularan.

“Untuk masyarakat, bila mengalami demam, batuk, pilek, sebaiknya istirahat di rumah, minum air hangat, dan konsumsi obat pereda demam sesuai anjuran. Jangan berangkat sekolah atau kerja dulu satu-dua hari,” imbaunya.

Dicky juga menyarankan vaksinasi flu bagi ibu hamil, anak di bawah 5 tahun, lansia di atas 50 tahun, orang dengan penyakit kronis, serta mereka yang sering bepergian.

Meskipun mayoritas kasus influenza A dapat sembuh tanpa komplikasi, gelombang besar seperti yang terjadi di Thailand menjadi peringatan bagi Indonesia untuk memperkuat sistem surveilans dan kesiapsiagaan fasilitas kesehatan.

“Dalam menghadapi lonjakan kekhawatiran ini, penting untuk memastikan data lokal diperbarui secara rutin dan fasilitas kesehatan siap menghadapi potensi peningkatan pasien influenza A,” kata Dicky.

(naf/up)



Sumber : health.detik.com

Cuaca Panas Bak Pintu Neraka Terbuka! Ini Tips Kemenkes RI Biar Nggak Gampang Sakit


Jakarta

Cuaca panas dikeluhkan warga dalam beberapa waktu terakhir. Berkaitan dengan hal tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengungkapkan beberapa trik yang bisa dilakukan agar tak gampang tumbang di tengah cuaca panas.

Direktur Penyakit Tidak Menular Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengimbau untuk menjaga hidrasi dengan cukup minum air di tengah cuaca panas yang terjadi di beberapa wilayah RI.

Menurut Nadia, paparan cuaca panas berlebih dapat meningkatkan risiko dehidrasi yang jika tidak ditangani dapat memicu masalah lebih serius.


“Minum sebelum haus itu menjadi penting. Kalau dulu anjuran kita kan 8 gelas per hari. Ya kalau dengan cuaca panas ini ya 12-18 gelas per hari. Jadi jangan tunggu haus, baru kita minum,” ujar Nadia ketika ditemui awak media di Jakarta Pusat, Jumat (17/10/2025).

Selain itu, untuk aktivitas di luar ruangan, Nadia menyarankan untuk mengenakan pakaian pelindung. Beberapa pelindung yang bisa digunakan seperti payung, topi, pakaian yang bersirkulasi baik, dan tidak berwarna hitam.

Nadia menambahkan pada cuaca panas, risiko untuk sakit menjadi lebih besar. Beberapa di antaranya yang harus diwaspadai seperti batuk, pilek, dan infeksi saluran pernapasan atas lain.

“Kalau kita aktivitas di luar, padat dengan cuaca kering, gunakan masker. Apalagi kalau di sekitar kita banyak orang yang sakit tenggorokan, suara serak, karena kan sekarang banyak kan yang tiba-tiba kok ‘Suara saya tiba-tiba serak’. Bukan kebanyakan konser, tapi memang karena kering ya. Karena kering, akhirnya kan tenggorokan mudah iritasi,” tandasnya.

(avk/suc)



Sumber : health.detik.com

Sari Berita Penting